KELAS : VII
ANIMAR
MODUL
1. PENDAHULUAN
Apersepi
Pada materi sebelumnya kamu sudah mempelajari unsur, senyawa dan campuran.
Campuran dibedakan menjadi 2, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Salahsatu contoh dari campuran homogen adalah larutan. Pada dasarnya, larutan yang
dikenal dalam kehidupan sehari - hari dapat dikelompokkan menjadi larutan yang
bersifat asam, basa, dan garam. Nah, pada modul ini akan dibahas apa itu larutan
asam, basa dan juga garam.
Tujuan
Setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat membandingkan larutan asam,
basa dan garam
2. MATERI INTI
Fakta
Larutan asam berasa asam
Larutan basa berasa agak pahit
Konsep
Asam Basa Garam
Rasanya manis, asin atau
tidak berasa (hambar)
Rasanya asam Rasanya pahit
Derajat keasaman (pH) Derajat keasaman (pH) Derajat keasaman (pH)
<7 >7 =7
3. KEGIATAN INTI
Kegiatan pembelajaran
Tahukah kamu bahwa sebagian besar bahan makanan dan minuman yang kita konsumsi
sehari-hari bersifat asam, basa, atau garam? Kita wajib bersyukur kepada Tuhan yang maha
kuasa, dengan adanya indra pengecap kita bisa menikmati lezatnya makanan. Pernahkah
kamu makan semangkuk baso atau soto yang telah diberi cuka? Bagaimanakah rasanya?
Apakah cuka tersebut tergolong larutan asam? Apa ciri-ciri larutan yang bersifat asam, basa,
atau garam? Bagaimana cara menguji suatu larutan itu tergolong asam, basa atau garam?
Mari kita pelajari bersama.
Bagaimana rasa permen vitamin C atau kuah bakso yang diberi cuka? Tentu kamu akan
menjawab rasanya masam. Pernahkah kamu mencicipi garam? Bagaimana rasanya?
Bagaimanakah rasa jamu? Rasanya pahit atau manis? Rasa pahit merupakan salah satu sifat
zat yang bersifat basa.
Memang, sejak zaman dahulu asam, basa, dan garam sudah dikenal, karena banyak bahan
makanan atau minuman yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari bersifat asam, basa atau
garam. Coba kamu sebutkan contoh bahan makanan atau minuman yang bersifat asam. Istilah
asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama
dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Apakah sifat asam, basa, dan garam itu? Coba kamu perhatikan larutan pembersih porselin
atau keramik. Apa yang terjadi jika larutan pembersih tersebut terkena lantai keramik? Coba
kamu simpulkan sifat-sifat asam!
Pernahkah kamu mencuci dengan deterjen atau sabun? Apa yang kamu rasakan pada
tanganmu itu? Apakah licin dan terasa panas? Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat
kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit
sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian).
Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan
basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman.
Bagaimanakah cara mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman? Kamu dapat
mengenali asam dan basa dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang
dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.
Mari simak video berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=O620K9rcM-w
Larutan asam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari – hari. Adapun sifat – sifat asam
sebagai berikut :
1. Mempunyai rasa asam
2. Mengubah lakmus biru menjadi merah
3. Bersifat korosif, dapat melarutkan berbagai logam
4. Dapat melarutkan batu kapur menghasilkan gas karbon dioksida.
Contoh asam dalam kehidupan sehari – hari :
Minuman berkarbonasi
Buah jeruk
Cuka
Susu basi
Lambung
Basa merupakan larutan yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Adapun sifat -
sifat basa sebagai berikut :
1. Rasanya pahit
2. Mengubah lakmus merah menjadi biru
3. Bereaksi dengan lemak membentuk sabun.
4. Menetralkan sifat asam
5. Bersifat korosif, khususnya basa kuat.
Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari
a. soda api (natrium hidroksida, NaOh), berfungsi untuk :
– Melarutkan lemak dan minyak
– membersihkan oven
– menghancurkan seloluse
b. Kalsium hidroksida atau kapur (Ca(OH)
c. Amonia ( larutan NH3) digunakan sebagai pembersih kaca
Identifikasi Asam, Basa, dan Garam
Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan
indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-
zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara
menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan
larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah video uji larutan asam dan basa.
https://www.youtube.com/watch?v=jJHld6ect9g
Identifikasi menggunakan kertas lakmus
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat
netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus
biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
Identifikasi menggunakan indikator alami
Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakan
indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti mahkota bunga
sepatu, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa.
Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan
asam basa Sebagai contoh, ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada larutan
asam dan dalam larutan basa akan memberikan warna jingga. Kubis (kol) merah
mengandung suatu zat indikator, yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah pada asam,
berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. Ekstrak bunga
kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan dalam larutan asam.
Jika diteteskan dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau
Kesimpulan
1. Sifat larutan asam : rasanya asam, derajat keasaman (pH) <7, dapat memerahkan
kertas lakmus biru, tidak merubah warna kertas lakmus merah, menghasilkan ion H+
jika dilarutkan ke dalam air
2. Sifat larutan basa : rasanya pahit, derajat keasaman (pH) >7, dapat membirukan kertas
lakmus merah, tidak merubah warna kertas lakmus biru, menghasilkan ion OH– jika
dilarutkan ke dalam air
3. Sifat garam : rasanya manis, asin atau tidak berasa (hambar), derajat keasaman (pH) =
7, tidak merubah warna kertas lakmus, tidak menghasilkan ion H+ atau ion OH-
Latihan soal
Jawaban : d
Jawaban : b
Soal
1. Perhatikan data hasil percobaan berikut ini!
Warna Kertas Lakmus Indikator
Larutan
Universal (pH)
Sebelum Sesudah
I merah merah 7
II merah biru 9
III biru biru 8
IV biru merah 5
A. I
B. II
C. III
D. IV
P Biru Biru
Q Merah Merah
R Biru Biru
S Merah Biru
A. P dan Q
B. P dan R
C. Q dan R
D. R dan S
3. Suatu indikator berwarna biru pada larutan kapur sirih. Indikator tersebut juga akan
berwarna biru pada larutan… .
A. Cuka
B. Larutan garam
C. Air sabun
D. Larutan gula
4. Jika dilarutkan dalam air, suatu zat yang bersifat asam akan menghasilkan ion…
A. Oksigen
B. Hydrogen
C. Nitrogen
D. Hidroksil
5. Suatu zat menghasilkan ion hidroksil (OH-) jika dilarutkan dalam air. Zat tersebut
bersifat… .
A. Asam
B. Basa
C. Netral
D. Garam
Daftar pustaka
Widodo,W.dkk. 2017.Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP kelas VII. Jakarta.
Kemendikbud.
Supardianningsih,dkk.2016. Ilmu Pengetahuan Alam SMP kelas VII. Klaten. Intan
Pariwara.