Disusun oleh:
Aprilia Dwi Lestari (04)
KELAS XI MIPA 1
SMA NEGERI 1
MINGGIR
2022/2023
A. Tujuan
Mengetahui larutan yang bersifat asam dan basa menggunakan indikator kertas lakmus dan
B. Landasan Teori
Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda
dalam larutan yang bersifat asam dan dalam larutan yang bersifat basa. Beberapa jenis bunga
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang melarut dan mengion dalam air. Menghasilkan
proton H+ dan basa adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida
OH-. Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah zat yang menghasilkan dan mendonorkan
proton (H+) pada zat lain dan basa adalah zat yang dapat menerima proton (H+). Dari zat lain.
Lewis juga mengusulkan teori asam basa baru. Lewis yang juga mengusulkan teori oktet,
memikirkan bahwa teori asam basa sebagai masalah dasar yang harus diselesaikan berlandaskan
teori struktur atom, bukan berdasarkan hasil percobaan. Menurut Lewis, asam adalah zat yang
dapat menerima pasangan elektron dan basa adalah zat yang dapat mendonorkan pasangan
elektron. Sifat-sifat asam antara lain korosif, yaitu dapat merusak logam dan marmer,
mempunyai rasa asam, dapat memerahkan kertas lakmus biru, dapat menetralkan larutan basa,
dengan pH < 7.Sedangkan sifat-sifat basa adalah bersifat kaustik yaitu dapat merusak kulit,
memiliki rasa pahit dan licin, dapat membirukan kertas lakmus merah, dapat menetralkan larutan
asam, dengan pH > 7. Asam, Basa dan +garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat
yang dapat membantu kita untuk membedakannya. karena pada umumnya asam berasa masam
dan basa berasa agak pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau basa suatu larutan
dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara zat-zat kimia diantaranya bersifat racun
Asam
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+, Sifat-sifat asam
diantaranya adalah
• Terasa masam
• lakmus biru
Basa
Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-. Sifat-sifat basa
diantaranya adalah
Netral
● Rasa bervariasi
● [H+] = [OH-]
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan
dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator
asam-basa alami.
● Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik
alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan
lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna
yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan
berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus
sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam
kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam
kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara
terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat
basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan
anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus
biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila
kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap
merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan,
apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang
● Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah,
dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang
sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan
berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam
Larutan NaOH
Larutan NaCl
Larutan gula
Air kapur
Air sabun
Akuades
Air Jeruk
Air cuka
D. Cara Kerja
1. Letakkan potongan kecil kertas lakmus merah pada lekukan plat tetes dan fakmus biru pada
lekukan plat tetes yang lain. Kemudian teteskan larutan HCl pada kedua kertas lakmus tersebut
2. Ulangi langkah diatas menggunakan kertas lain yang sudah disediakan. Amati yang terjadi!
3. Tumbuk bunga sampai halus, kemudian tambahkan beberapa tetes air.Aduk kemudian ambil
4. Letakkan air bunga sepatu tersebut ke dalam dua lekukan plat tetes. Teteskan air kapur pada
lekukan pertama dan air cuka pada lekukan kedua. Amati yang terjadi!
5. Lakukan langkah No.3 dan No.4 dengan menggunakan bahan alam lain yang ada di sekitar
. bahan alam
F. Diskusi
1. Air suling(akuades) bersifat netral, cuka bersifat asam dan air kapur bersifat basa. Berdasarkan
Jawab : Dengan menggunakan kertas lakmus, karena kertas lakmus digunakan untuk
mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa, netral. Jika larutan bersifat asam maka lakmus
biru akan berubah menjadi merah, dan lakmus merah tetap merah. Jika larutan bersifat basa
lakmus biru akan tetap biru dan lakmus merah akan berubah menjadi biru. Jika larutan bersifat
Jawab : Dengan menggunakan kertas lakmus, karena kertas lakmus digunakan untuk
mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa, netral. Jika larutan bersifat asam maka lakmus
biru akan berubah menjadi merah, dan lakmus merah tetap merah. Jika larutan bersifat basa
lakmus biru akan tetap biru dan lakmus merah akan berubah menjadi biru. Jika larutan bersifat
G. Kesimpulan
• Yang termasuk asam adalah larutan HCL, air jeruk, air cuka.
• Yang termasuk basa adalah larutan NH3, larutan Na2S2O3, larutan NaOH, air kapur, air sabun.
H. Lampiran