Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Indikator Asam Basa

Disusun oleh kelompok 5 :


1. Khairunnisa
2. Monica Ria Pramesti
3. Nurfaizah Usman
4. Salma Japani

XI MIA 2

SMA NEGERI 1 SIAK


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

I. Judul
Membuat Indikator Asam dan Basa berserta sifat larutannya.

II. Tanggal Percobaan

13 JANUARI 2016 

III. Tujuan
1. Untuk mengetahui bahan apa saja yang ada disekitar kita sehingga
dapat difungsikan sebagai indikator buatan/indikator alami
2. Untuk menentukan sifat larutan

IV. Dasar Teori


Indikator adalah suatu senyawa yang dapat memberikan warna berbeda dalam
suasana yang berbeda, misalnya lakmus yang dalam suasana asam berwarna merah
sedangkan dalam suasana basa berwarna biru.

Di sekitar kita, terdapat beberapa zat warna alami yang dapat digunakan sebagai
indikator, seperti kunyit, ekstrak daun mahkota bunga berwarna, dengan syarat
dapat mengalami perubahan warna dalam suasana yang berbeda.

Dengan indikator, kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau
netral. Dengan indikator universal kita dapat menentukan pH suatu larutan.
Indikator universal adalah campuran dari beberapa macam indikator yang telah
distandarisasi warnanya pada pH 0-14. Oleh karena itu, dengan mencocokkan
warna indikator universal dalam suatu larutan dengan warna standart, kita dapat
memperkirakan pH larutan tersebut.

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat
yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan
suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah
asam asetat.
 Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.      masam ketika dilarutkan dalam air.
2.      asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
3.      asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4.      walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.
5. dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi kertas lakmus merah.

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan
basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa
mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka
akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai
berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat
satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.       
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:

1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari air suling
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik

Indikator asam dan basa


Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah
indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator
asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.
1. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium
atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang
terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi
senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah
dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah
sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas
lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang
berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke
dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya
dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas
lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein
merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan
kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar
warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi.
Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam,
warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein
dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan
yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.

2. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya
dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan
dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa
bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya
kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam
larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna
merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

V. Alat dan Bahan

Alat Jumlah Bahan


Pelat tetes 1 buah Air suling
Rak tabung reaksi 1 buah Air kapur
Gelas kimia 25 Ml 1 buah Larutan cuka dapur
Pipet tetes 2 buah Larutan ammonia 0,1 M
Air jeruk
Air sabun
Larutan gula
Larutan natrium karbonat
Larutan natrium klorida
Larutan amonium klorida
Larutan natrium
hidroksida
Larutan asam sulfat
Ekstrak bunga sepatu
merah
Ekstrak kunyit
Ekstrak kulit manggis
Kertas lakmus merah dan
biru

VI. Cara Kerja


1. Letakkan potongan kecil kertas lakmus merah pada salah satu lekukan
pelat tetes dan kertas lakmus biru pada lekukan yang lain. Kemudian,
teteskan air kapur pada kedua kertas lakmus tersebut dengan
menggunakan pipet tetes. Amati yang terjadi.
2. Ulangi langkah diatas, menggunakan larutan lain yang sudah
disediakan. Amati yang terjadi.
3. Tumbuklah bunga sepatu (warna merah) sampai halus, kemudian
tambahkan beberapa tetes air. Ambillah airnya.
4. Letakkan air bunga sepatu tersebut ke dalam dua lekukan pelat tetes.
Teteskan air kapur pada lekukan pertama dan larutan cuka pada
lekukan kedua. Amati yang terjadi.
5. Lakukan langkah (c) dan (d) dengan menggunakan bahan lain yang
disediakan (kunyit dan kulit manggis).

VII. Tabel Pengamatan


Perubahan warna kertas lakmus.

No. Bahan Kertas Lakmus Sifat Larutan


Merah Biru Asam Netra Basa
l
1. Air suling (akuades) TETAP TETAP √
2. Larutan cuka TETAP MERAH √
3. Air kapur BIRU TETAP √
4. Larutan gula TETAP TETAP √
5. Amonia BIRU TETAP √
6. Air jeruk TETAP MERAH √
7. Air sabun BIRU TETAP √
8. Larutan gula TETAP TETAP √
9. Larutan natrium karbonat BIRU TETAP √
10. Larutan natrium klorida BIRU TETAP √
11. Larutan ammonium klorida
12. Larutan natrium hidroksida BIRU TETAP √

Indikator bahan alam

No. Ekstrak bahan Warna ekstrak Warna ekstrak ditetesi


alam bahan alam Cuka Air kapur
1. Bunga sepatu Merah Merah Hijau
2. kunyit Kuning Tetap Hitam
3. Kulit manggis Merah pekat Merah agak pink Hijau
VIII. Bahan Diskusi
1. Air suling bersifat netral, cuka bersifat asam, dan air kapur bersifat basa.
Berdasarkan percobaan diatas, bagaimana cara mengenali sifat larutan ?
2. Dari pengujian ekstrak bunga sepatu, kunyit, dan kulit manggis terhadap
asam cuka dan air kapur, bahan alam apa saja yang dapat digunakan
sebagai indikator asam basa ?

Jawaban:
1. Cara menentukan sifat larutan secara tepat yaitu dengan menggunakan indikator
asam basa . Indikator asam basa adalah zat yang memberikan warna berbeda pada
larutan asam dan larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator
yang kita gunakan akan menmbulkan perubahan warna pada larutan asam maupun
basa.
2. Bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa adalah
tumbuhan yang berwana mencolok berupa bunga-bungaan,umbi-umbian,kulit buah
dan dedaunan. Jika di lihat dari percobaan maka bahan alam yang kita gunakan
seperti bunga sepatu,kunyit serta kulit manggis.

Anda mungkin juga menyukai