Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

IDENTIFIKASI ASAM BASA DENGAN INDIKATOR


KERTAS LAKMUS DAN KEMBANG SEPATU MERAH

Disusun oleh
Kelompok 3: -Faisal Mahesa
-Aksan
-Kartini
-Nabila
-Sandra

SMA NEGERI 3 LUWU UTARA


2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
seizinnya laporan praktikum kimia ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan praktikum kimia yang berjudul “Mengidentifikasi Asam Basa” ini. Dan
juga kami menyadari bahwa pentingnya sumber bacaan dan referensi dari internet yang
telah ikut serta dalam membantu penyusunan laporan. Tak lupa kami juga mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Rusmida S.Pd selaku guru mata pelajaran kimia SMA Negeri 3 Luwu
Utara, dan Kak Zahra Fajar serta seluruh pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan laporan dapat dilakukan dengan teliti dan
sebaik-baiknya.
Namun kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Luwu Utara, 28 Februari 2023

Segenap Penyusun

DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
BAB III PROSEDUR EKSPERIMEN
3.1 Alat
3.2 Bahan
3.3 Cara Kerja
3.4 Data hasil eksperimen
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.3 Dokumentasi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menggunakan bahan bahan yang bersifat
asam dan basa. Asam basa merupakan golongan zat kimia yang sangat penting bagi
kehidupan. Produk-produk kebutuhan rumah tangga dibuat dengan bahan yang
mengandung asam, basa, dan garam. Akan tetapi, produk hasil teknologi yang kita
nikmati saat ini tentang manfaat dari asam dan basa tidak terlahir begitu saja,
melainkan melalui tahapan penelitian para ahli kimia dalam kurun waktu yang sangat
panjang (Yusnita, 2020).
Senyawa asam dan basa memiliki peran penting dalam proses kimia di alam. Istilah asam
(acid) berasal dari kata “acidum” yang berarti asam. Contoh, air aki mengandung asam sulfat
(H2SO4). Adapun basa (alkali) berasal dari bahasa arab al-qali yang berarti abu. Contoh,
sabun yang terbuat dari natrium hidroksida (NaOH) atau kalium permanganat (KMnO4),
(Devita,2020).
Sifat yang erat kaitannya dengan asam ialah rasanya asam, rasa seperti ditusuk
jarum apabila terkena kulit, kemampuannya melarutkan sebagian besar logam, dan
kemampuannya melarutkan batu kapur dan mineral karbonat lainnya. Sedangkan basa
bersifat memiliki rasa pahit dan licin, sifat dasar basa banyak ditemukan pada sabun
dan zat pembersih peralatan rumah tangga lainnya.
Sifat asam dan basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur nilai pH
nya. pH (power of Hydrogen) merupakan suatu parameter yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki nilai pH < 7. Larutan basa
memiliki nilai pH > 7. Sedangkan larutan netral memiliki nilai pH = 7. Mempelajari cara
menentukan pH dan sifat larutan sangat penting untuk mengetahui apakah larutan itu
bersifat asam atau basa.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam
ataupun basa yaitu dengan menggunakan indikator asam basa. Indikator asam basa
merupakan suatu zat yang dapat memberikan warna berbeda pada larutan asam dan
larutan basa.

1.2 Tujuan
Siswa mampu mengidentifikasi sifat asam basa suatu larutan dengan menggunakan
kertas lakmus, indikator alami dan indikator buatan.

1.3 Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Selasa, 21 Februari 2023
Waktu : 8:50-10:10
Tempat : Laboratorium IPA SMA Negeri 3 Luwu Utara

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
Laju reaksi dipengaruhi beberapa faktor antara lain

a. Kertas Lakmus
Untuk mengidentifikasi suatu larutan yang bersifat asam, basa, atau netral secara
sederhana dapat digunakan kertas lakmus. Dalam larutan yang bersifat asam, kertas
lakmus berwarna merah, sedangkan dalam larutan yang bersifat basa, kertas lakmus
berwarna biru. Artinya larutan asam dapat memerahkan kertas lakmus biru,
sedangkan larutan basa dapat membirukan kertas lakmus merah.

b. Senyawa indikator alami


Indikator dari ekstak kembang sepatu yang memiliki warna merah keunguan ketika
dilarutkan dengan larutan garam yang bersifat asam. Selain itu, saat diberi
perlakuan dengan air detergen yang bersifat basa ke dalam ekstrak kembang sepatu
mengalami perubahan warna menjadi hijau. Berbeda halnya ketika dicampur dengan
larutan bersifat asam seperti cuka dan air jeruk yang berubah menjadi warna merah.

BAB III
PROSEDUR EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan
Alat : - Tabung porselin
- Pelat tetes porselin
- Lumpang dan alu porselin
- Gelas kimia
- Pipet tetes
- Saringan teh
- Spatula nikel
- Set penagas air
Bahan : - Kertas lakmus merah
- Kertas lakmus biru
- Indikator alami (kembang sepatu merah)
- Larutan HCl
- Larutan NaOH
- Larutan cuka
- Larutan kapur
- Larutan detergen
- Air PAM
- Air jeruk
- Larutan gula
- Larutan garam
- Larutan urea

3.2 Cara Kerja


A. Menggunakan kertas lakmus
1. Siapkan masing-masing 10 potongan kertas lakmus merah dan lakmus biru.
2. Letakkan kertas lakmus merah berseberangan dengan lakmus biru pada
cekungan pelat tetes porselin.
3. Ambil larutan cuka dengan menggunakan pipet, teteskan pada satu lakmus
merah dan satu lakmus biru.
4. Catat perubahan warna yang terjadi pada tabel pengamatan.
5. Ulangi langkah (3) dan (4) untuk larutan kapur, larutan detergen, larutan gula,
larutan garam, larutan urea, air PAM, air jeruk, larutan HCl dan larutan NaOH.

B. Menggunakan indikator kembang sepatu merah


1. Haluskan mahkota kembang sepatu merah dengan menggunakan lumpang dan
alu porselin, kemudian tambahkan air panas untuk melarutkan ekstrat kembang
sepatu merah, diamkan selama 5 menit, kemudian saring ke dalam gelas kimia.
2. Siapkan 10 buah tabung reaksi, isilah masing-masing tabung reaksi berturut-
turut dengan larutan cuka, larutan kapur, larutan detergen, larutan gula,
larutan garam, larutan urea, air PAM, air jeruk, larutan HCl dan larutan NaOH.
3. Ambil ekstrat kembang sepatu merah dengan menggunakan pipet.
4. Tambahkan 3 tetes ekstrat kembang sepatu merah pada masing-masing
tabung reaksi.
5. Catat perubahan warna larutan pada tabel pengamatan.

3.3 Tabel Pengamatan


a. Menggunakan Kertas Lakmus
Bahan Uji Warna dlm Lakmus Warna dlm Keterangan
Merah Lakmus Biru

Larutan cuka Merah Merah Asam

Larutan kapur Biru Biru Basa

Larutan detergen Biru Biru Basa

Larutan gula Merah Biru Netral

Larutan garam Merah Ungu Netral

Larutan urea Merah Ungu Netral

Air PAM Merah Biru Netral

Air jeruk Merah Merah Asam

Larutan HCl Merah Merah Asam

Larutan NaOH Biru Biru Basa

b. Menggunakan Kembang Sepatu Merah


Bahan Uji Warna setelah ditambah kembang Keterangan

sepatu merah

Larutan cuka Merah Asam

Larutan kapur Hijau Basa

Larutan detergen Hijau Basa

Larutan gula Ungu Netral

Larutan garam Ungu Netral

Larutan urea Ungu Netral

Air PAM Ungu Netral


Air jeruk Merah Asam

Larutan HCl Merah Asam

Larutan NaOH Hijau Basa

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengidentifikasi asam basa suatu larutan dengan
menggunakan kertas lakmus dan indikator buatan. Maka dari hasil pengamatan, kami
peroleh :
a. Menggunakan kertas lakmus
- Larutan cuka tidak mengubah kertas lakmus merah, tapi mengubah kertas lakmus
biru menjadi merah. Sehingga larutan bersifat asam.
- Larutan kapur mengubah kertas lakmus merah menjadi warna biru, namun tidak
mengubah kertas lakmus biru. Sehingga larutan bersifat basa.
- Larutan detergen mengubah kertas lakmus merah menjadi biru dan tidak
mengubah kertas lakmus biru. Sehingga larutan bersifat basa.
- Larutan gula tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun kertas lakmus
biru. Sehingga larutan bersifat netral.
- Larutan garam tidak mengubah warna kertas lakmus merah dan mengubah warna
kertas lakmus biru menjadi ungu. Namun larutan masih bersifat netral.
- Larutan urea tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun kertas lakmus
biru. Sehingga larutan bersifat netral.
- Air PAM tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun kertas lakmus biru.
Sehingga larutan bersifat netral.
- Air jeruk tidak mengubah warna kertas lakmus merah, tapi mengubah kertas
lakmus biru menjadi merah. Sehingga larutan bersifat asam.
- Larutan HCl mengubah warna kertas lakmus merah, tapi mengubah kertas lakmus
biru menjadi merah. Sehingga larutan bersifat asam.
- Larutan NaOH mengubah kertas lakmus merah menjadi warna biru, namun tidak
mengubah kertas lakmus biru. Sehingga larutan bersifat basa.

b. Menggunakan indikator kembang sepatu merah


- Larutan cuka setelah ditambahkan sari kembang sepatu berubah warna menjadi
merah, sehingga larutan bersifat asam.
- Larutan kapur setelah ditambahkan sari kembang sepatu berubah warna menjadi
hijau lumut, sehingga larutan bersifat basa.
- Larutan detergen setelah ditambahkan sari kembang sepatu berubah warna
menjadi hijau, sehingga larutan bersifat basa.
- Larutan gula setelah ditambahkan sari kembang sepatu berubah warna menjadi
Ungu, sehingga larutan bersifat Netral.
- Larutan garam setelah ditambahkan sari kembang sepatu berubah warna menjadi
Ungu, sehingga larutan bersifat Netral.
- Larutan urea setelah ditambahkan sari kembang sepatu berubah warna menjadi
Ungu, sehingga larutan bersifat Netral.
- Air PAM setelah ditambahkan sari kembang sepatu berubah warna menjadi Ungu,
sehingga larutan bersifat Netral.
- Air jeruk setelah ditambahkan sari kembang sepatu berubah warna menjadi
merah,sehingga larutan bersifat asam.
- Larutan HCl setelah ditambahkan sari kembang sepatu berubah warna menjadi
merah , sehingga larutan bersifat asam.
- Larutan NaOH setelah ditambahkan sari kembang sepatu berubah warna menjadi
hijau sehingga larutan bersifat basa.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari beberapa hasil diatas, kami menggolongkannya ke dalam beberapa sifat yaitu
sebagai berikut.

Pengujian menggunakan kertas lakmus merah dan lakmus biru :


1. Bahan uji yang bersifat asam yaitu larutan cuka, larutan HCl, dan air jeruk
2. Bahan uji yang bersifat basa yaitu larutan kapur, larutan detergen , dan larutan
NaOH
3. Bahan uji yang bersifat netral yaitu Larutan gula, larutan garam, larutan urea,
Dan Air PAM

Pengujian menggunakan indikator kembang sepatu merah :


1. Bahan uji yang bersifat asam yaitu larutan cuka, larutan gula, larutan garam,
larutan urea, air PAM, air jeruk, dan larutan HCl karena perubahan warnanya.
2. Bahan uji yang bersifat basa yaitu larutan kapur, larutan detergen, dan larutan
NaOH karena perubahan warnanya.

Dari hasil pembuatan kertas lakmus, dapat disimpulkan bahwa larutan bersifat asam bila
diuji dengan indikator kertas lakmus merah/biru maka kertas lakmus tetap/menjadi
berwarna merah. Larutan bersifat basa bila diuji dengan indikator kertas lakmus merah/biru
maka kertas lakmus menjadi berwarna biru/tetap. Larutan bersifat netral apabila diuji
dengan indikator kertas lakmus merah, maka kertas lakmus warnanya tetap merah dan bila
diuji dengan kertas lakmus biru maka kertas lakmus warnanya tetap biru.

Dari hasil praktikum menggunakan indikator kembang sepatu, dapat disimpulkan bahwa
larutan asam dapat mengubah warna indikator menjadi lebih terang. Sedangkan, larutan
basa mengubah warna indikator menjad lebih gelap.

5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan praktikan yaitu :
- Sebelum membuat larutan hendaknya bertanya terlebih dahulu jika kurang paham,
agar tidak terjadi kesalahan saat mencampur dan tidak ada larutan yang masih
dibutuhkan terbuang sia-sia.
- Praktikan harus menguasai langkah-langkah sesuai prosedur yang benar sehingga
tidak terjadi kesalahan.
- Dalam pembuatan kertas lakmus dan menguji indikator asam basa, sebaiknya
memahami dasar teorinya terlebih dahulu agar pembuatan kertas lakmus mudah
terselesaikan.

5.3 Dokumentasi

  

   

Anda mungkin juga menyukai