Anda di halaman 1dari 10

(JUDUL)

Oleh:
1. Made Krisna Kusuma Wijaya (16)
2. Made Niken Kinanti (17)
3. Melisa Aryasa (18)
4. Nengah Vika Aulia Lestari (19)
5. Neti Prahita Handayani (20)

SMA N 4 SINGARAJA
Seperti yang kita ketahui, di nusantara kita ini memiliki berbagai macam
kesenian, termasuk seni tari. Kita memiliki banyak sekali tarian di nusantara, tarian
yang berasal dari sabang hingga marauke. Tarian tarian tersebut memiliki fungsi
masing masing, namun dalam garis besar, fungsi tari dibagi menjadi tiga yaitu tari
sebagai sarana upacara, tari sebagai sarana hiburan, tari sebagai sarana seni
pertunjukkan.

Pada kali ini kami akan menganalisis jenis tari berdasarkan fungsinya,
nantinya akan ada tiga tari yang kami bahas. Yang pertama tari rejang dewa
sebagai salah satu tari yang berfungsi sebagai sarana upacara, tari Jaipong sebagai
salah satu tari yang berfungsi sebagai Sarana hiburan, tari Saman sebagai salah
satu tari yang berfungsi sebagai sarana seni pertunjukan.

FUNGSI TARI SEBAGAI SARANA UPACARA KEAGAMAAN

1. TARI REJANG DEWA

 Konsep tari

Tarian tradisional satu ini merupakan tarian yang ditampilkan sebagai bagian
dari ritual by keagamaan masyarakat Hindu di Bali. Namanya adalah Tari Rejang.
Tari Rejang adalah tarian tradisional masyrakat Bali dalam menyambut kedatangan
serta menghibur para dewa yang datang dari Khayangan dan turun ke Bumi. Tarian
ini dipercaya memiliki nilai-nilai penting di dalamnya khususnya makna spiritual,
sehingga juga dipercaya sebagai tarian yang suci dan dilakukan dengan penuh rasa
pengabdian. Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, Tari Rejang diperkirakan
sudah ada sejak jaman pra-Hindu. Tarian ini dilakukan sebagai persembahan suci
untuk menyambut kedatangan para dewa yang turun ke Bumi. Di kalangan
masyarakat Hindu Bali, Tari Rejang ini selalu ditampilkan pada berbagai upacara
adat dan keagamaan yang diselenggarakan di pura seperti upacara Odalan
 Jenis tari

Tari rejang dewa adalah tarian tradisional masyarakat bali, sudah ada semenjak
jaman pra-Hindu. Maka dengan demikian, tari rejang dewa ini berkembang secata
turun temurun di lingkungan masyarakat lokal, sehingga rejang dewa masuk dalam
jenis tari rakyat.

 Fungsi

Dilihat dari konsep tari di awal, maka sudah dapat dipastikan bahwa tari rejang
dewa termasuk ke dalam tari yang berfungsi sebagai sarana upacara. Tarian ini
dilakukan sebagai persembahan suci untuk menyambut kedatangan para dewa yang
turun ke Bumi. Di kalangan masyarakat Hindu Bali, Tari Rejang ini selalu
ditampilkan pada berbagai upacara adat dan keagamaan yang diselenggarakan di
pura seperti upacara Odalan

 gerakan

Secara umum gerakan Tari Rejang ini sangat sederhana. Hal ini disebabkan
karena dalam tarian ini lebih berfokus pada nilai spiritual di dalamnya. Gerakan
Tari Rejang ini biasanya didominasi dengan gerakan ngembat dan ngelikas atau
gerakan kiri dan kanan yang dilakukan sambil melangkah ke depan secara
perlahan. Setiap gerakan dalam tarian ini biasanya dilakukan dengan tempo yang
cenderung pelan dan juga disesuaikan dengan iringan musik yang ada, sehingga
terasa hikmat dan terlihat selaras.

 iringan

Dalam pertunjukan Tari Rejang ini biasanya diiringi dengan musik gamelan
khas Bali. Musik gamelan tersebut pada umumnya adalah gong kebyar, namun ada
beberapa yang memakan gamelan lain seperti gamelan selonding atau gamelan
gambang.
 tata rias

Tata Rias Wajah dan rambut Tari Rejang Dewa menggunakan tata rias yang
menunjang penampilan dengan menggunakan warna Eye Shadow biru, merah dan
kuning, yang membedakan tata rias tari ini pada pemakaian Gecek dan Ganda.
Tata rias rambut Tari Rejang Dewa diikat rapi, dan terlihat sederhana yang
berkesan natural.

 kostum

Busana atau kostum yang digunakan pada Tari Rejang ini biasanya merupakan
pakaian adat masyarakat Bali yang didominasi warna kuning dan putih. Busana
tersebut terdiri dari kain putih panjang yang di kenakan dari bawah sampai
pinggang penari. Pada bagian atas merupakan serangkaian kain panjang seperti
selendang yang berwarna kuning dililitkan di badan penari menutupi kain putih
bagian atas. Sedangkan pada bagian kepala, penari menggunakan mahkota yang
dibuat dengan ornamen bunga-bunga.

FUNGSI TARI SEBAGAI SARANA HIBURAN

2. TARI JAIPONG

 Konsep tari

konsep tari Tari jaipong adalah sebuah tari daerah yang berasal dari Karawang,
Jawa Barat yang berkembang pada tahun 60-an. Tari Jaipongan diciptakan oleh
seniman asal Karawang, yaitu H Suanda.Mulanya tari jaipong dikenal dengan
sebutan tari Banjet, sebuah pertunjukan seni tari yang yang dipentaskan dengan
gerakan tari yang diiringi oleh musik dengan instrumen gamelan sebagai
pengiringnya. Tari ini dahulu dijadikan sebagai hiburan rakyat, tari jaipong
merupakan sebuah inovasi yang dilakukan oleh seorang seniman asal Karawang,
tari ini merupakan gabungan dari pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk
tilu, tarling, dan tepak topeng.
 Jenis tarinya

Tarian ini bermula dari tarian yang dulunya sebagai hiburan rakyat, hingga kini
pun tarian Jaipong masih berkembang dalam masyarakat khususnya masyarakat di
jawa barat. Karena itu tarian ini termasuk ke dalam jenis tari rakyat, yang dimana
berkembang di lingkungan masyarakat lokal, dan berkembang secara turun
temurun

 Fungsi tarinya

Peran Tari Jaipong adalah sebagai sarana komunikasi antar manusia, juga
menjadi wahana untuk menghibur masyarakat karena banyak budaya asing masuk
ke Indonesia. tari jaipong kesenian karya putra bangsa yang wajib diakui sebagai
salah satu karya besar di bidang seni budaya, dari hal tersebut tari ini mempunyai 2
fungsi yaitu:

1. Menjadi Hiburan Sekaligus Ajang Komunikasi

Beberapa acara yang dimulai dari upacara adat hingga pentas seni
membuat orang merasa terhibur dengan keberadaan Jaipongan. Perkumpulan
orang-orang di satu tempat akan mudah untuk bertukar informasi dalam
komunikasi.

2. Menjadi salah satu kesenian andalan dari Jawa Barat

Sebagai kesenian andalan Jawa Barat, Jaipongan dapat menjadi salah


satu ikon untuk mempromosikan kekayaan daerah di dunia luar, baik secara
nasional maupun internasional.

 Gerakan

1). Bukaan

Gerakan jaipongan ini merupakan gerakan pembukaan saat pementasan akan


dimulai. Biasanya para penari melakukan gerakan berjalan memutar, sembari
memainkan selendang yang berada di leher sang penari.
2) Pencungan

Gerakan jaipongan ini mengacu pada tempo yang cepat, serta diiringi musik dan
lagu yang cepat pula. Gerakan Pencungan ini adalah gerakan tari yang penuh
semangat sehingga bisa membuat penonton ikut terbawa dan menikmati tarian ini.

3) Ngala

Gerakan ini adalah gerakan tari jaipong seperti patah-patah. Perpindahan dari
titik ke titik berikutnya dilakukan dengan tempo yang sangat cepat. Gerakan ngala
merupakan gerakan yang menambah keunikan dari tarian ini.

4) Mincit

Gerakan ini adalah perpindahan dari satu ragam gerakan ke ragam gerakan lain.
Saat menari, gerakan ini dilakukan setelah ada gerakan ngala.

5. Iringan

Selain kendang/gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh menggunakan


tangan kosong, ada pula alat musik lain sebagai pelengkap seperti:

• Ketuk, yang dimainkan dengan cara diketuk dan menghasilkan suara


nyaring sebagai suara tekanan dalam sebuah musik pengiring tari jaipong.

• Rebab, merupakan alat musik pelengkap dalam menyajikan sebuah lagu


pengiring tarian jaipongan.

• Goong, suara khas menggelegar dimiliki oleh alat musik yang satu ini,
dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dalam hitungan
tertentu mengikuti irama musik yang dimainkan.

• Kecrek, jika kita kerap menyaksikan pementasan wayang kulit tentunya


tidak asing lagi dengan alat musik yang satu ini karena krecek merupakan
perkusi dalam sebuah pementasan wayang.

• Sinden, adalah sebutan bagi wanita yang bernyanyi mengiringi orkestra


gamelan, umumnya sebagai penyanyi satu-satunya.

• Juru alok, dalam karawitan Sunda, alok adalah nyanyian atau kawih yang
biasanya dilantunkan secara solois oleh seorang pria.
 Tata rias

Tari Jaipong menggunakan rias jenis korektif, karena ata rias yang digunakan
untuk wajah tidak terlalu mencolok namun yang membuat mencolok yaitu
mengenakan kebaya warna-warna cerah.

 Kostum

Kostum atau busana yang dikenakan dalam sebuah pementasan tari jaipong
sangat beragam. Meskipun terdapat perbedaan corak antara jaipongan tradisional
dan gaya baru namun Pada umumnya properti busana yang dikenakan oleh para
penari jaipongan merupakan pakaian tradisional.

• Sinjang, Merupakan sebuah kain panjang yang dikenakan oleh para penari
jaipongan sebagai celana pajang.

• Apok, Adalah pakaian atau baju yang dikenakan oleh penari, pada busana wanita
pakaian ini juga kerap disebut dengan nama kebaya. Adapun yang mencirikan
pakaian apok terdapat pada pernik dan ornamen yang terdapat di dalamnya.

• Sampur, Sampur merupakan kain panjang yang menjadi properti utama tari
jaipong. Sampur juga disebut juga dengan selendang yang dikenakan pada leher
para penari. Keberadaan sampur sangat penting karena menjadi properti yang
dimainkan dalam gerakan tari mulai dari pembukaan hingga akhir.

FUNGSI TARI SEBAGAI SARANA SENI PERTUNJUKAN

3. TARI SAMAN

 Konsep tari

Tari Saman adalah tari tradisional yang berasal dari dataran tinggi tanah Gayo,
Aceh Tenggara. Di mana tari Saman diciptakan oleh Syekh Saman, seorang
penyebar agama Islam di Aceh. Oleh karena itu, tarian tersebut diberi nama tari
Saman sesuai dengan nama penciptanya. Tari Saman merupakan pengembangan
dari permainan rakyat, tari Tepuk Abe. Tari Tepuk Abe sangat diminati oleh
masyarakat Aceh pada waktu itu. Hal inilah yang menyebabkan Syekh Saman
mengembangkan tari Tepuk Abe dengan menyisipi syair-syair yang berisi pujian-
pujian kepada Allah SWT. Tari Saman digunakan sebagai media dakwah agama
Islam pada waktu itu. Karena kondisi Aceh yang mengalami peperangan, maka
Syekh Saman menambahkan syair-syair yang dapat menumbuhkan semangat juang
masyarakat Aceh

 Jenis tari

Mengetahui jika tari saman sudah ada zaman dahulu, maka tari ini berkembang
di lingkungan masyarakat lokal secara turun temurun, maka tari saman termasuk
tari rakyat

 Fungsi tari

Jika pada zaman dulu tari saman berfungsi sebagai media dakwah, maka kini,
jika dilihat dari fungsi tari menurut soedarsono, maka fungsi tari saman adalah
sebagai penyajian estetis, yaitu tari yang disiapkan untuk dipertunjukan. Dalam tari
ini, bagian tari harus kompka, serentak, hafal gerakan, dan sesuai iringannya.

 Gerakan

Dalam tarian saman, gerakan yang paling dominan adalah gerakan tangan.
Karena gerakan ini berfungsi sebagai gerakan dan alat musik dalam mengiringi
tarian ini. Gerakan tangan dalam tari saman antara lain sebagai berikut ini :

Cerkop, yaitu gerakan kedua tangan yang berhimpit dan searah.

Cilok, yaitu menggerakan ujung jari telunjuk seakan-akan akan mengambil


sebuah benda ringan seperti garam.
Tepok, yaitu gerakan tangan yang dilakukan dalam berbagai posisi, misalnya
baling-baling atau horizontal.

Gerakan kepala dalam tarian saman adalah sebagai berikut :

Anguk, yaitu gerakan kepala seperti mengangguk dalam tempo yang lambat
sampai dengan tempo yang cepat.

Girek, yaitu gerakan kepala berputar seperti sebuah baling-baling.

Gerakan-gerakan dalam tarian saman secara umum terbagi menjadi beberapa jenis,
yaitu gerakan tepuk tangan dan gerakan tepuk dada, gerakan guncang, gerakan
kirep, gerakan lingang, dan gerakan surang-saring. Nama-nama dari gerakan
tersebut semuanya berasal dari bahasa Gayo.

 Iringan

Pada tari saman, iringan yang digunakan adalah bentuk musik internal yaitu
yang berasal dari anggota tubuh penari. Tari Saman menggunakan suara dari para
penari dan tepuk tangan mereka. Biasanya dikombinasikan dengan memukul dada
dan pangkal paha sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai
arah

 Tata rias

Tata rias yang digunakan pada tari saman merupakan tata rias jenis korektif,
Merupakan suatu bentuk tata rias wajah yang bersifat menyempurnakan dan
mengubah penampilan fisik yang dinilai kurang sempurna

 Tata busana

Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:

Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua
segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang
putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait,
baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.

Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan
warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna
menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan
kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.

Anda mungkin juga menyukai