Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SIFAT ASAM DAN BASA

Disusun Oleh :

Fadiyah Hasni Auliya

Izzati Haura Putri

Jafar Fakhrur Rozi

Nabila Azalia Anandita Rahim

Rainy Rahma Selvia

Sultan Athaaya Wafi

XI MIPA 1

SMA NEGERI 1 CILEUNYI

JL. Pendidikan No. 6 Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung 40625

2022 / 2023
KATA PENGANTAR
Laporan Praktikum Kimia
I. JUDUL :
Sifat Asam dan Basa

II. TUJUAN :

Mengetahui dan membedakan sifat asam dan basa suatu senyawa.

III. WAKTU DAN TEMPAT :

Hari, Tanggal : Selasa, 17 Januari 2023

Waktu : 08.20 – 09.40 WIB

Tempat : Lab. Kimia SMA Negeri 1 Cileunyi

IV. LANDASAN TEORI


Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Secara umum, zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam
sitrat pada jeruk, asam cuka pada cuka makanan, serta asam benzoat yang digunakan sebagai
pengawet makanan. Basa merupakan senyawa yang mempunyai sifat licin, rasanya pahit, dan
jenis basa tertentu bersifat caustic atau membakar, misalnya natrium hidroksida, atau soda
api.
      Asam dan basa dapat dibedakan menggunakan zat tertentu yang disebut indikator atau
dengan menggunakan alat khusus.

1.     Asam-Basa Menurut Arrhenius


      Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H +, sedangkan
basa merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H-. Jadi, menurut Arrhenius, pembawa
sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH-.

2.     Asam-Basa Menurut Bronsted-Lowry


    Pada tahun 1923 ahli Kimia Denmark bernama J.N. Bronsted dan ahli kimia Inggris
bernama T.N. Lowry mengemukakan definisi tentang asam dan basa tersebut dikenal
dengan  teori asam-basa Bronsted-Lowry. Menurut mereka suatu zat pemberi proton (proton
donor) disebut asam dan suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa
konjungasi dari asam tersebut begitu juga basa. Dengan demikian, dalam teori asam-basa
Bronsted-Lowry dikenal istilah “Pasangan asam-basa atau asam-basa konjungasi.”

Asam   H+  + Basa konjugasi


Basa   H+ + Asam konjugasi

3. Asam-Basa Menurut Lewis


    Pada tahun 1932 seorang ahli kimia Amerika bernama G.N. Lewis merupakan teori asam-
basa yang diberi nama Asam-Basa Lewis. Teori ini menyatakan bahwa basa adalah zat yang
memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat diberikan kepada zat lain
sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang menerima
pasangan elektron  tersebut.

Sifat Asam dan Basa

Sifat Asam Sifat Basa

- Rasanya asam - Rasanya pahit


- Terasa licin di kulit
- Dapat menimbulkan korosif
- Mengubah kertas lakmus merah menjadi
- Mengubah kertas lakmus biru menjadi biru
- pH > 7
merah
- Menghasilkan OH- dalam air
- pH < 7

- Menghasilkan ion H+ dalam air

Identifikasi Sifat Asam – Basa Larutan


1.     Kertas Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus yang berbeda warna pada larutan asam, basa, dan netral.
 Kertas lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dalam larutan basa dan pada
larutan asam atau netral warnanya tidak berubah (tetap merah).

 Kertas lakmus biru berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam dan
pada larutan basa atau netral warnanya tidak berubah (tetap biru).
2.     Indikator Universal
Cara menggunakan indikator universal adalah dengan mencocokan kertas indikator yang
telah dicelupkan pada larutan dengan warna yang setara pada kemasan kertas indikator.

3.    Indikator Alami
Menentukan sifat asam basa larutan dapat dilakukan dengan indikator alami, contoh :
kembang sepatu, kol merah, dan kulit manggis. Bila larutan di campur dengan sari
bunga sepatu, maka larutan berubah warna menjadi hijau (basa), atau tetap merah
(netral), atau juga merah menyala (asam).
V. Alat dan Bahan

VI. Cara Kerja

VII. Pengamatan
a. Perubahan Warna Kertas Lakmus

Kertas Lakmus Sifat Larutan


No. Bahan
Merah Biru Asam Netral Basa
1 Air Suling (akuades) Merah Biru ✓
2 Air sabun Biru Biru ✓
3 Glukosa Merah Biru ✓
4 Larutan Cuka Merah Merah ✓
5 Larutan Asam Klorida (NaCl) Merah Merah ✓
6 Larutan Asam Sulfat (H2SO4) Merah Merah ✓
7 Larutan Natrium Hidroksida
Merah Merah ✓
(NAOH)

b. Indikator Bahan Alam

Warna Warna Ekstrak Saat Ditetesi


Ekstrak Bahan
No. Ekstrak Air Air
Alam Cuka Glukosa H2SO4 HCl NaOH
Bahan Alam Suling Sabun
1. Bunga Mawar Abu Krem Tetap Pink Tetap Tetap Pink Emas

2. Kunyit Kuning Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Orange


Sedikit
3. Kulit Manggis Coklat Kuning Tetap Orange Tetap Tetap Tetap
Orange

Biru Pink Biru Biru Pink


4. Kol Ungu Biru Pink Hijau
Muda Fanta Tua Tua Fanta

VIII. Bahan Diskusi


a. Air suling bersifat netral, cuka bersifat asam, dan air kapur bersifat basa.
Berdasarkan percobaan tersebut, bagaimana cara mengenali sifat larutan?
Jawaban : Salah satu cara untuk mengenali sifat larutan yaitu dengan
menggunakan lakmus merah dan lakmus biru. Jika lakmus merah berubah
menjadi warna biru, maka larutan tersebut memiliki sifat basa. Dan jika
lakmus biru berubah menjadi warna merah, maka larutan tersebut bersifat
asam. Berbeda dengan larutan yang bersifat netral, kedua lakmus tidak akan
berubah warna.
b. Dari pengujian ekstrak bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, dan kol ungu
terhadap asam cuka dan air kapur, bahan alam apa saja yang dapat
digunakan sebagai indikator asam dan basa?
Jawaban : Tumbuh-tumbuhan atau jenis tanaman dapat dijadikan sebagai
indikator alami. Seperti halnya kol ungu, ekstrak bunga sepatu, kunyit, dan
kulit manggis. Selain itu bunga pacar air, dan bunga bougenville juga bisa
kita pakai sebagai indikator alami.
Syarat dapat atau tidaknya suatu tanaman yang dijadikan sebagai indikator
alami asam dan basa adalah dengan terjadinya perubahan warna ketika kita
mengekstraknya dengan tetesan larutan asam maupun basa.
Pembuatan indikator alami asam basa dapat dilakukan dengan mudah.
Secara umum pembuatannya dengan menggunakan beberapa ekstrak bahan
alami. Kemudian campurkan dalam air, sehingga akan dapat membentuk
larutan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai