Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Indikator Asam Basa dari Bahan Alami

Disusun oleh :

Kelompok : 1 ( satu )
Kelas : XI IPA 2
Anggota kelompok :
1. Siti Salwa Mahirah 6. Rayyan Natasya
2. Alfia Nada 7. Arifa Fathia D.
3. Ghina Salsabila 8. Afdhalul Aulia
4. Munifa Azkiya 9. Muhammad Syawwal
5. Putri Munira 10. Achmad Akivan Faizi

MAN MODEL BANDA ACEH


TAHUN AJARAN 2020/2021
A. Judul
Membuat Indikator asam basa dari bahan alami.

B. Tujuan
Melihat perubahan warna indikator alami dalam larutan asam dan basa

B. Dasar Teori

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi
proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk
membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
 Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.      masam ketika dilarutkan dalam air.
2.      asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
3.      asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4.      walaupun tidak selalu ionik merupakan cairan elektrolit.
 
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen
(H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti bahwa ketika suatu
senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif
menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH)
mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.       
Secara umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:

1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari air suling
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik

Indikator asam dan basa


Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator
buatan dan indikator alami,
1. Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik
alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan
lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna
yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan
berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus
sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam
kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas
putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka,
sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan
tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus
biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas
lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah
karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila
kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru
akan kembali terbentuk.

2. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah,
dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang
sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan
berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam
larutan basa akan berwarna hijau.

D. Alat dan Bahan


Alat :
1. Plat Tetes Bahan :
2. Gelas Kimia
3. Pipet Tetes 1. Kunyit
4. Lumpang 2. Kapur
5. Alu 3. Sabun
4. Jeruk Nipis
5. Cuka
6. Bugenvil Ungu
7. Bugenvil Orange
8. Kulit Manggis
9. HCL

E. Cara Kerja
1. Geruslah 1 ruas kunyit dan ambil ekstraknya.
2. Teteskan pada 4 lubang plat tetes tsb dengan jeruk nipis,air kapur,cuka,dan air sabun.
3. Amati perubahan warnanya dan mencatat hasil warna di tabel pengamatan
4. Ulangi untuk indikator yang lain dengan cara yang sama
5. ulangi untuk lakmus merah dan biru

F. Pengamatan

ASAM
LAKMUS PERUBAHAN WARNA INDIKATOR
/ BASA
NO BAHAN
BUGENVI BUGENVI KULIT
M B KUNYIT
L UNGU L ORANGE MANGGIS
1 Cuka M M Kuning Merah Merah Merah Asam
Air B B Merah Merah Kuning Coklat Basa
2
Sabun
Jeruk M M Kuning Merah Merah Merah Asam
3
Nipis
Air B B Merah Orange Kuning Coklat Basa
4
Kapur
5 HCL M M Kuning Coklat Merah Merah Asam

Anda mungkin juga menyukai