Anda di halaman 1dari 10

Laporan Kimia

Disusun oleh:
Rafi Kamil Arief
XI MIPA F
27
Judul : Mengetahui pH zat dengan kertas lakmus

Tujuan : untuk mengetahui pH zat dengan kertas lakmus

Dasar Teori :
Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan ke dalam tiga
golongan, yaitu larutan asam, basa, dan netral. Meskipun asam dan basa mempunyai r
asa yang berbeda, tidaklah bijaksana untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan den
gan cara mencicipinya, karena banyak di antaranya yang dapat merusak kulit atau ber
sifat racun. Asam sulfat, sebagai contoh, dapat menyebabkan luka bakar yang serius.
Berkat pengalaman dan penelitian para ahli kimia, kini telah tersedia cara praktis untu
k menunjukkan keasaman dan kebasaan, yaitu dengan menggunakan indikator asam-b
asa. Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mampu menunjukkan warna berb
eda dalam larutan asam dan basa. Misalnya, lakmus merah dan lakmus biru. Warna da
ri berbagai jenis indikator asam-basa dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netr
al diberikan pada tabel dibawah

Sifat asam-basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur
pH-nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7, larutan basa
mempunyai pH lebih besar dari 7, sedangkan larutan netral mempunyai pH = 7. pH
larutan dapat ditentukan dengan menggunakan indikator pH (indikator universal), atau
dengan pH-meter.

Alat dan bahan :


1. Aquades 9. Teh
2. Pipet tetes 10.Cuka
3. Kertas lakmus biru dan merah 11.Pocari Sweat
4. Tabung reaksi 12.Odol
5. Gelas ukur 13.Jeruk
6. Air lemon 14.Air tanah
7. Air sabun A 15.Air kapur
8. Kopi 16.Air sabun B

Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Teteskan larutan air lemon pada kertas lakmus merah dan biru.
3. Amati perubahan warna pada kertas lakmus.
4. Ulangi kegiatan tersebut pada larutan selanjutnya.
5. Catat hasil pengamatan perubahannya.
Hasil Pengamatan :

Larutan Ph Lakmus merah Lakmus Biru


Lemon 3 Merah Merah
Sabun A 7 Biru Biru
Kopi 7 Merah Biru
Teh 5 Merah Merah
Antis 5 Merah Merah
Cuka 2 Merah Merah
Pocari 4 Merah Merah
Odol 8 Biru Biru
Jeruk 4 Merah Merah
Air keran 7 Merah Biru
Sabun B 7 Merah Biru
Air kapur 7 Biru Biru

Kesimpulan :
Jika larutan bersifat asam maka akan merubah warna kertas lakmus biru
menjadi merah dan kertas lakmus merah akan tetap menjadi warna merah.
Sebaliknya, apabila larutan memiliki sifat basa maka akan merubah lakmus
merah menjadi biru dan kertas lakmus biru tetap menjadi biru.
Judul : Mengetahui pH suatu zat menggunakan indikator alami

Tujuan : untuk mengetahui pH suatu zat menggunakan indikator alami

Dasar Teori :

Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang dapat memperlihatkan


warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan dalam larutan yang bersifat
basa. Indikator lakmus, misalnya, berwarna merah dalam larutan yang bersifat
asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Berbagai jenis zat
warna yang diperoleh dari tumbuhan juga dapat digunakan sebagai indikator
asam-basa, misalnya mahkota bunga (kembang sepatu, bogenvil, mawar, dan
lain-lain), kunyit, dan bit. Zat warna dari bahan-bahan tersebut memberi warna
yang berbeda dalam larutan asam dan dalam larutan basa.

Alat dan bahan :


- Bunga mawar - Kunyit
- Bunga Bougenville Oren - Bunga Kamboja
- Bunga Bougenville Pink - Pipet tetes
- Kol ungu - Tabung reaksi (14 buah)
- Kulit manggis

Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Masukkan bahan yang telah diekstrak ke dalam tabung reaksi.
3. Berikan larutan air kapur kepada salah satu tabung yang berisi ekstrak
dan CH3COOH ke dalam tabung satunya.
4. Amati perubahan warna yang terjadi.
5. Amati pada tabung reaksi lainnya.
6. Catat hasil pengamatan.
Hasil Pengamatan :

Larutan Asam Basa pH B pH a


ekstrak
Kamboja Benimg Kuning 11 4
Kol ungu Pink Hitam 10 2
Kulit Oranye muda Coklat tua 10 4
manggis
Bougenville Oranye Kuning 10 3
oren
Pink Kuning 11 3
Bougenville
pink
Mawar Pink Coklat 10 3
Kunyit Kunimg Coklat 11 4

Kesimpulan :
Semakin kecil angka yang didapatkan suatu zat, semakin asam suatu zat
tersebut. Sebaliknya, jika semakin basa suatu zat, maka akan semakin besar
yang akan didapatkan.
Judul : Mengetahui pH suatu zat dengan menggunakan indikator
universal

Tujuan : Untuk mengetahui pH suatu zat dengan menggunakan Indikator


Universal

Dasar Teori :

Indikator tunggal, seperti kertas lakmus atau fenolftalein, dapat


digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam dari larutan
yang bersifat basa, tetapi tidak dapat untuk menentukan pH. Indikator
seperti itu tidak memperlihatkan perubahan warna yang cukup berarti
pada batas pH tertentu. Bromtimol biru, sebagai contoh, berwarna kuning
dalam larutan yang pH-nya 6,0. Artinya, bromtimol biru tidak dapat
membedakan larutan yang mempunyai pH 6 dari larutan dengan pH 7,
atau larutan dengan pH 6,5 dari larutan dengan pH 7,5, dan seterusnya.
Karena setiap indikator mempunyai trayek perubahan warna yang
berbeda, maka pH larutan dapat ditentukan (diperkirakan) dengan
kombinasi dari beberapa indikator.

Alat dan bahan :


- Methylen Blue
- Methylen Red
- Brom biru
- P.P
- Methylen Oranye
- Indikator Universal

Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Masukkan dua pipet larutan kapur dan cuka ke dalam dua tabung reaksi.
3. Berikan methylen Blue ke dalam tabung reaksi.
4. Amati perubahan warna yang terjadi.
5. Ulangi pada tabung lain dengan larutan berbeda.
6. Catat hasil pengamatan.

Hasil Pengamatan :

Nama Larutan Asam Basa


Methylen blue Biru Biru
Methylen red Pink Kuning muda
Brom. Biru Kuning Biru
P-P Bening Ungu
Methylen Orange Merah Orange
Indikator Universal Merah Biru

Kesimpulan :
 Bahan yang diberikan larutan asam akan menghasilkan warna yang lebih
terang.
 Bahan yang diberikan larutan basa akan menghasilakan warna yang
lebih gelap.

Dokumentasi :

Daftar Pustaka
Rayanti, Novi. 2013. Indikator Asam Basa.
https://bisakimia.com/2013/11/09/indikator-asam-basa/
Krisnani Muguri, Tiara. 2016. Reaksi Asam & Basa.

Anda mungkin juga menyukai