Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PERCOBAAN LARUTAN ASAM DAN


BASA

KELAS XII IPA 1

KELOMPOK 7 :
1. WILHELMINA WANDA
2. YOHANES PATRISIUS TIPO
3. YOHANES TAPO
4. YOSEPH MARIANO DELU

SMAK ST. PETRUS ENDE


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Mekanisme : Percobaan larutan Asam Basa

Mengidentifikasi Larutan Asam Basa

A. Kompetisi Dasar :
Mendiskripsikan Teori Asam – Basa dengan menentukan sifat larutan
dan pH larutannya.

B. Indikator :
1. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai
indikator.
2. Membedakan larutan asam dan basa dari berbagai bahan makanan
dan minuman.
3. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan basa serta
menyimpulkan hasil pengukuran pH larutan asam basa.

C. Tujuan Praktikum :
1. Menentukan pH dari masing – masing sampel ang digunakan pada
kegiatan praktikum!
2. Membedakan larutan asam dan basa dari berbagai bahan
makanan dan minuman

D. Landasan Teori :
1. Teori Asam – Basa
a. Teori asam basa Arrhenius

Arrhenius menjabarkan asam sebagai zat yang ketika dimasukan


kedalam air menghasilkan ion hydronium ( H + ). Lebih jelasnya, asam
diidentikan dengan zat ang berupa kovalen polar dan akan larut di air.

Sedangkan basa menurut Arrhenius adalah zat yang dapat


menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika ditaruh di dalam air. Kendati
bisa larut juga dalam air, basa ternyata memiliki perbedaan dengan
asam ada pada ion ang dihasilkan nantinya.

b. Teori asam basa Bronsted Lowry


Bronsted Lowry mendeskripsikan asam dan basa dengan jenis larutan
yang bermacam-macam. Lengkapnya, asam adalah zat yang mampu
memberikan ion H+ ( donor proton ), sedangkan basa menerima H +
( akseptor proton ).
Dari pengirim dan penerima proton ini, maka sifat asam basa dari
sebuah benda yang dilarutkan di larutan dengan kandungan zat
berbeda dapat diidentifikasi.
c. Teori asam basa Lewis
Dapat dikatakan bahwa teori ini lebih luas dibandingkan dua teori yang
telah disebutkan sebelumnya. Menurut Lewis, asam merupakan
aseptor pasangan elektron dan basa merupakan pendonor pasangan
elektron.
Teori ini juga diklaim memiliki kelebihan dalam mengidentifiksi reaksi
asam- basa yang berada dalam benda padat, gas, dan medium pelarut
lain (bukan air biasa), serta tidak meluibatkan transfer proton ( teori
Bronsted-Lowry ).

2. Cara mengidentifikasi larutan asam basa


a. Menggunakan kertas lakmus
Kertas lakmus baik merah atau biru juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi bahwa larutan tersebut bersifat asam atau basa.
Caranya adalah dengan merendam kertas lakmus pada larutan yang
akan diuji coba. Hasil asam basa akan terlihat sebagai berikut :
1. Asam
Pada lakmus biru setelah diuji coba, kertasnya akan berubah
warna menjadi warna merah
. pada lakmus merah setelah diuji coba warnanya tetap merah
2. Basa
Pada lakmus merah setelah diuji coba warnanya akan berubah
menjadi biru
lakmus biru tetap biru
b. Menggunakan kertas pH universal
Kertas pH universal digunakan untuk menentukan besarnya harga pH
berdasarkan perubahan warna dari kertas tersebut yang sebelumnya
telah dicelupkan ke dalam larutan tersebut.
. Asam memiliki pH < 7
. Basa memiliki pH > 7
E. Alat dan Bahan :
1. Alat
a. Tabung reaksi + rak Gelas Kimia
b. Pisau
c. Kain bersih
2. Bahan
a. Ale ale
b. Tomat
c. Jeruk nipis muda
d. Jeruk nipis matang
e. Nanas
f. Detergen
g. Sabun mandi
h. Kertas lakmus biru, kertas lakmus merah, dan kertas Ph
F. Prosedur Kerja
a. Langkah 1
1. Siapkan alat dan bahan
2. Larutkan sabun dan detergen dengan air sebanyak 20 ml pada wadah
yang berbeda
3. Iris nanas secara tipis menggunakan pisau, lalu peras airnya
menggunakan kain bersih,kemudian isi air perasannya dalam sebuah
wadah
4. Potong jeruk nipis muda dan jeruk nipis matang menjadi dua bagian,
kemudian peras airnya, lalu tuang air perasannya pada wadah yang
berbeda
5. Potong buah tomat menjadi dua, kemudian peras airnya, lalu letakan
air perasannya dalam sebuah wadah
6. Tuang ale ale dalam sebuah wadah
7. Masukan sampel pada setiap wadah yang sudah disiapkan kedalam
tabung reaksi
b. Langkah 2
Mulai pengujian larutan asam basa dan pH dari masing – masing sampel
dengan menggunakan kertas lakmus merah, lakmus biru dan kertas pH.
Setelah diuji akan diambil data pengamatannya atau data pengujiannya

G. Data Pengamatan

No Sampel Lakmus Lakmus pH larutan Sifat


merah biru larutan
1 Ale ale Tetap Menjadi pH 4 Basa
merah merah
2 Tomat Tetap Menjadi pH 3 Basa
merah merah
3 Detergen Menjadi biru Tetap pH 11 Asam
biru
4 Jeruk nipis muda Tetap Menjadi pH 2 Basa
merah merah
5 Jeruk nipis matang Tetap Menjadi pH 3 Basa
merah merah
6 Nanas Tetap Menjadi pH 4 Basa
merah merah
7 Sabun mandi Menjadi biru Tetap pH 7 Basa
biru
H. Kesimpulan
Dari data pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa pada sampel yang
pengujiannya menggunakan kertas lakmus berwarna merah dan biru, setelah
diuji coba dengan sampel Ale-ale, Tomat, Jeruk nipis muda, Jeruk nipis
matang, dan Nanas, kertas lakmus biru berubah warna menjadi warna merah
dan kertas lakmus merah tetap berwarna merah, warna merah tersebut
menunjukan bahwa kelima sampel tersebut bersifat asam, sedangkan pada
sampel Sabun mandi dan Detergen, setelah diuji coba dengan kertas lakmus
merah, warna kertas lakmus merah berubah menjadi warna biru dan pada
kertas lakmus biru warna kertas tersebut tetap berwarna biru, warna biru
tersebut menunjukan bahwa kedua sampel tersebut bersifat basa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa sampel Ale-ale, Tomat, Jeruk nipis muda, Jeruk nipis
matang, dan Nanas, larutannya bersifat asam, sedangkan sampel Sabun
mandi dan Detergen, larutannya bersifat basa.
Sedangkan dari data pengamatan dapat dilihat bahwa pada sampel yang
pengujiannya menggunakan kertas pH universal, setelah diuji coba dengan
sampel Ale-ale (pH 4), Tomat(pH 3), Jeruk nipis muda(pH 2), Jeruk nipis
matang(pH 3), Nanas(pH 4) dan Sabun mandi(pH 7), kertas pH universal
tersebut menunjukan pH setiap sampel (<7), pH setiap sampel tersebut
menunjukan bahwa larutan sampel tersebut bersifat asam. Sedangkan pada
sampel Detergen(pH 11), setelah diuji coba menggunakan kertas pH
universal, pH yang dihasilkan (>7), pH sampel tersebut menunjukan bahwa
larutan sampel tersebut bersifat basa. Lalu pada data pH sampel tersebut
menunjukan bahwa Jeruk nipis muda memiliki pH yang lebih rendah (pH 2)
dari sampel yang lain(pH <7), ini menunjukan bahwa sampel tersebut memiliki
asam yang kuat (pH < 3), sedangkan sampel Detergen mamiliki pH yang lebih
tinggi (pH 11) dari sampel yang lain (pH >7), ini menunjukan bahwa sampel
tersebut memiliki basa lemah (pH 8-11). Jadi dapat disimpulkan bahwa
sampel Ale-ale (pH 4), Tomat (pH 3), Jeruk nipis muda (pH 2) , Jeruk nipis
matang (pH 3), Nanas (pH 4) dan Sabun mandi (pH 7) memiliki larutan yang
bersifat asam karena setiap sampelnya memiliki pH <7, sedangkan sampel
Detergen memiliki pH >7, ini menunjukan bahwa larutan Detergen bersifat
basa, kemudian sampel Jeruk nipis muda (pH 2) memiliki pH yang lebih
rendah dari sampel lain ( pH<7 ), ini menunjukan bahwa sampel Jeruk nipis
muda memiliki lautan sampel yang bersifat asam yang lebih kuat (pH<3) dari
sampel lain, sedangkan sampel Detergen (pH 11) memiliki pH yang lebih
tinggi dari sampel lain ( pH >7 ), ini menunjukan bahwa sampel Detergen
memiliki basa lemah (pH 8-11)

Anda mungkin juga menyukai