Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM

INDIKATOR ASAM BASA

NAMA : M ERWAN AFRIADI

KELAS : XI MIA 6

NIS : 14233

TAHUN AJARAN : 2018/2019


I. Judul : Indikator Asam Basa

II. Tujuan :
 Menentukan sifat asam dan basa beberapa sampel
larutan dengan megunakan indikator universal.
 Mengetahui perbedan asam dan basa.
 Mengamati perubahan-perubahan warna indikator
pada larutan asam dan basa.

III. Prinsip Kerja Asam Basa :


 Indikator merupakan suatu senyawa yang berbeda
warnanya dalam larutan asam dengan larutan basa.
Kertas lakmus merupakan indikator yang paling
mudah untuk digunakan . Hal ini terjadi karena kertas
lakmus memiliki rentang pH yang sangat luas. Kertas
lakmus memiliki rentang pH dari 0 – 14, dengan 0
sebagai titik paling asam, 7 titik netral, dan 14
sebagai titik paling basa.
 Kertas lakmus terdiri dari kertas lakmus merah dan
kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah akan
menjadi berwarna biru ketika berada pada larutan
yang bersifat basa, dan tatap merah pada larutan
yang bersifat asam. Kertas lakmus biru akan menjadi
berwarna merah ketika berada pada larutan yang
bersifat asam, dan tatap biru pada larutan yang
bersifat basa. Perubahan warna yang sangat jelas ini
membuat kertas lakmus sangat mudah untuk
digunakan, dan cenderung hanya dihafal.
Sedangakan bagaimana proses yang terjadi sehingga
menyebabkan perubahan warna tidak pernah
dibahas, sehingga konsep yang dimikili oleh siswa
sangat rendah.
 Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas
lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya
orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di
dalam kertas lakmus. Struktur orchein disajikan
sebagai berikut.
 Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak
lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih.
Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang
selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka,
sehingga dihasilkan kertas lakmus biru.
 Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa
akan tetap biru, karena orchein merupakan anion,
sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Dalam suasana asam, akan terjadi mekanisme
berikut.
 Struktur tersebut menunjukkan terjadinya perubahan
jenis ikatan , perubahan posisi ikatan rangkap
terkonjugsai, dan delokalisasi. Perbedaan ini
menyababkan terjadinya perubahan penyerapan
panjang gelombang yang lebih tinngi, yang ditangkap
oleh mata kita sebagai warna merah.
 Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang
sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi
ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida
agar warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme
reaksi orchein pada suasana asam akan kembali
terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke
dalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan
tetap merah karena lakmus merah memang
merupakan orchein dalam suasana asam.
Sedangkan, apabila kertas lakmus merah
ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka
orchein yang berwarna biru akan kembali terbentun
sesuai mekanisme berikut.
IV. Landasan Teori :
 Indikator asam basa yaitu Zat yang memberi warna
berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan
basa (zat yang warnanya dapat berubah saat
berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam
maupun senyawa basa Teori asam basa
 Menurut Arrhenius :
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat
menghasilkan ion H+. Basa ialah senyawa yang
dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
 Menurut Bronsted-Lowry :
Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah
proton akseptor.
Contoh: HAc(aq) + H2O(l) « H3O+(aq) + Ac-(aq)
asam-1 basa-2 asam-2 basa-1
HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-
basa konyugasi. H3O+ dengan H2O
merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
H2O(l) + NH3(aq) « NH4+(aq) + OH-(aq)
asam-1 basa-2 asam-2 basa-1
H2O dengan OH- merupakan pasangan
asam-basa konyugasi.NH4+ dengan NH3
merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat
bersifat sebagai asam (proton donor) dan
sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion
atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik
(amfoter).
a. Kertas lakmus
Ada dua macam kertas lakmus yang biasa
digunakan untuk mengenali senyawa asam
atau basa, yaitu kertas lakmus merah dan
kertas lakmus biru.
b. Indikator Asam Basa
Indikator asam basa adalah suatu zat yang
memberikan warna berbeda pada larutan
asam dan larutan basa. Dengan adanya
perbedaan warna tersebut, indikator dapat
digunakan untuk mengetahui apakah suatu
zat bersifat asam atau basa.
c. Indikator alami (terbuat dari zat warna
alami tumbuhah)
Indikator alami hanya bisa menunjukkan
apakah zat tersebut bersifat asam atau basa,
tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya.
Contohnya kayak Ekstrak bunga kamboja
putih dan bunga pacar air merah. Ekstrak
kunyit.dll.

V. Alat Dan Bahan :


 Alat :
1.) Plat tetes
2.)Pipa tetes
3.) Gelas kimia
4.)Pengaduk
 Bahan :
1.) Air sumur
2.) Alkohol
3.) Asam oksalat
4.) Cuka
5.) sabun
6.) Air PAM
VI. Hasil :

Indikator Alami
No. Sampel bugenville B Ubi Kunyit Kulit buah
merah ungu naga
B A B A B A B A B A
1. Air U U M M U UP K KP M MP
sumur
2. Alkohol U U M M U UP K KP M MP

3. A U U M M U UP K K M MP
oksalat
4. NaOh U K M H U M K OP M K
5. Air laut U U M M U K K MP M MP

6. Cuka U U M M U H K K M MP
7. Air U K M H U H K OP M MP
sabun
8. Air U U M M U UP K K M MP
PAM
Indikator Buatan Indikator Universal
No. Sampel M+B M+M M+J
B A B A B A
1. Air B B M KK O OP pH5
sumur
2. Alkohol B BT M M O OP pH5

3. A B BM M U O U pH3
oksalat
4. NaOh B U M OP O O pH11-12
5. Air laut B BM M KK O OP pH8

6. Cuka B B M U O U pH2
7. Air B B M KK O O pH10
sabun
8. Air B B M C O OP pH5
PAM
VII. Pembahasan
Air Sumur
Saat air sumur diletakan di dalam bugenville dimana
awalnya bewarna ungu tetap menjadi ungu.
Saat air sumur diletakan di dalam bayam merah
dimana awalnya bewarna merah tetap menjadi
merah.
Saat air sumur diletakan di dalam ubi ungu dimana
awalnya bewarna ungu tetap menjadi ungu.
Saat air sumur diletakan di dalam kunyit dimana
awalnya bewarna kuning tetap menjadi kuning.
Saat air sumur diletakan di dalam kulit buah naga
dimana awalnya bewarna merah tetap menjadi
merah.
Saat indicator buatan M-B diteteskan air sumur
warnya tetap.
Saat indikator buatan M-M diteteskan air sumur
awalnya bewarna merah menjadi kuning
Saat indikator buatan M-J diteteskan air sumur
awalnya oren menjadi oren pekat.
Alkohol
Saat Alkohol diletakan di dalam bugenville dimana
awalnya bewarna ungu tetap menjadi ungu.
Saat Alkohol diletakan di dalam bayam merah dimana
awalnya bewarna merah tetap menjadi merah.
Saat Alkohol diletakan di dalam ubi ungu dimana
awalnya bewarna ungu tetap menjadi ungu.
Saat Alkohol diletakan di dalam kunyit dimana
awalnya bewarna kuning tetap menjadi kuning.
Saat Alkohol diletakan di dalam kulit buah naga
dimana awalnya bewarna merah tetap menjadi
merah.
Saat indicator buatan M-B diteteskan air sumur
warnya tetap.
Saat indikator buatan M-M diteteskan air sumur
awalnya bewarna merah menjadi kuning
Saat indikator buatan M-J diteteskan air sumur
awalnya oren menjadi oren pekat.
Asam oksalat
Saat Asam oksalat diletakan di dalam bugenville
dimana awalnya bewarna ungu tetap menjadi ungu.
Saat Asam oksalat diletakan di dalam bayam merah
dimana awalnya bewarna merah tetap menjadi
merah.
Saat Asam oksalat diletakan di dalam ubi ungu
dimana awalnya bewarna ungu tetap menjadi ungu.
Saat Asam oksalat diletakan di dalam kunyit dimana
awalnya bewarna kuning tetap menjadi kuning.
Saat Asam oksalat diletakan di dalam kulit buah
naga dimana awalnya bewarna merah tetap menjadi
merah.
Saat indicator buatan M-B diteteskan Asam oksalat
warnya tetap.
Saat indikator buatan M-M diteteskan Asam oksalat
awalnya bewarna merah menjadi ungu.
Saat indikator buatan M-J diteteskan Asam oksalat
awalnya oren menjadi ungu.
NaOh
Saat NaOh diletakan di dalam bugenville dimana
awalnya bewarna ungu tetap menjadi kuning.
Saat NaOh diletakan di dalam bayam merah dimana
awalnya bewarna merah menjadi hijau.
Saat NaOh diletakan di dalam ubi ungu dimana
awalnya bewarna ungu menjadi merah.
Saat NaOh diletakan di dalam kunyit dimana awalnya
bewarna kuning menjadi oren pekat.
Saat NaOh diletakan di dalam kulit buah naga
dimana awalnya bewarna merah menjadi kuning.
Saat indicator buatan M-B diteteskan NaOh warna
awalnya biru menjadi ungu.
Saat indikator buatan M-M diteteskan NaOh awalnya
bewarna merah menjadi oren pekat
Saat indikator buatan M-J diteteskan NaOh awalnya
oren menjadi oren .
Air Laut
Saat Air laut diletakan di dalam bugenville dimana
awalnya bewarna ungu menjadi ungu.
Saat NaOh diletakan di dalam bayam merah dimana
awalnya bewarna merah tetap menjadi merah.
Saat NaOh diletakan di dalam ubi ungu dimana
awalnya bewarna ungu menjadi kuning.
Saat NaOh diletakan di dalam kunyit dimana awalnya
bewarna kuning menjadi merah pekat.
Saat NaOh diletakan di dalam kulit buah naga
dimana awalnya bewarna merah menjadi merah
pekat.
Saat indicator buatan M-B diteteskan NaOh warna
awalnya biru menjadi biru muda.
Saat indikator buatan M-M diteteskan NaOh awalnya
bewarna merah menjadi kuning
Saat indikator buatan M-J diteteskan NaOh awalnya
oren menjadi oren pekat .
Cuka
Saat Cuka diletakan di dalam bugenville dimana
awalnya bewarna ungu tetap menjadi ungu.
Saat Cuka diletakan di dalam bayam merah dimana
awalnya bewarna merah tetap menjadi merah.
Saat Cuka diletakan di dalam ubi ungu dimana
awalnya bewarna ungu menjadi hijau.
Saat Cuka diletakan di dalam kunyit dimana awalnya
bewarna kuning menjadi kuning.
Saat Cuka diletakan di dalam kulit buah naga dimana
awalnya bewarna merah menjadi merah pekat.
Saat indicator buatan M-B diteteskan Cuka warna
awalnya biru tetap menjadi biru.
Saat indikator buatan M-M diteteskan Cuka awalnya
bewarna merah menjadi kuning
Saat indikator buatan M-J diteteskan Cuka awalnya
oren menjadi ungu.
Air Sabun
Saat Air sabun diletakan di dalam bugenville dimana
awalnya bewarna ungu menjadi kuning.
Saat Air sabun diletakan di dalam bayam merah
dimana awalnya bewarna merah menjadi hijau.
Saat Air sabun diletakan di dalam ubi ungu dimana
awalnya bewarna ungu menjadi hijau.
Saat Air sabun diletakan di dalam kunyit dimana
awalnya bewarna kuning menjadi oren pekat.
Saat Air sabun diletakan di dalam kulit buah naga
dimana awalnya bewarna merah menjadi merah peka
Saat indicator buatan M-B diteteskan Air sabun warna
awalnya biru tetap menjadi biru.
Saat indikator buatan M-M diteteskan Air sabun
awalnya bewarna merah menjadi kuning.
Saat indikator buatan M-J diteteskan Air sabun
awalnya oren menjadi oren .
Air PAM
Saat Air PAM diletakan di dalam bugenville dimana
awalnya bewarna ungu tetap menjadi ungu.
Saat Air PAM diletakan di dalam bayam merah
dimana awalnya bewarna merah tetap menjadi
merah.
Saat Air PAM diletakan di dalam ubi ungu dimana
awalnya bewarna ungu tetap menjadi ungu.
Saat Air PAM diletakan di dalam kunyit dimana
awalnya bewarna kuning tetap menjadi kuning.
Saat Air PAM diletakan di dalam kulit buah naga
dimana awalnya bewarna merah tetap menjadi merah
Saat indicator buatan M-B diteteskan Air PAM warnya
tetap.
Saat indikator buatan M-M diteteskan Air PAM
awalnya bewarna merah menjadi ungu.
Saat indikator buatan M-J diteteskan Air PAM
awalnya oren menjadi ungu.
VIII. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum kali ini, didapat


beberapa kesimpulan yaitu :
 Berdasarkan percobaan tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa cara menentukan asam, basa
dan netral suatu larutan menggunakan kertas
lakmus , yaitu dengam melihat perubahan warna
yang terjadi pada kertas lakmus yang telah
dicelupkan.
 Apabila kertas lakmus merah berubah menjadi
biru, maka sifat larutan tersebut adalah basa.
 Apabila kertas lakmus biru berubah menjadi
merah, maka sifat larutan tersebut adalah asam.
 Apabila kertas lakmus tidak mengalami
perubahan warna, maka sifat larutan tersebut
adalah netral.
IX. Daftar Pustaka
http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-2-
asam-basa-dan-garam/
https://id.wikipedia.org/wiki/Indikator_asam-
basa
https://www.academia.edu/16438562/Laporan_Praktiku
m_Kimia_Indikator_Asam_Basa
http://klikuklikuk-isca.blogspot.com/2012/01/laporan-
praktikum-kimia-indikator-asam.html
X. Lampiaran

Anda mungkin juga menyukai