Anda di halaman 1dari 6

LARUTAN ASAM DAN BASA

Disusun Oleh : Fitria Nazila


Mursidah
Putri Salsabila
Ratu Riza Vanesha
Risyda Zannawa
Sirry Mulyani

Kelas : XI Mia 4
Mapel :
Kimia

MAN 1 KOTA LHOKSEUMAWE


TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Tujuan
Untuk menentukan sifat asam dan basa beberapa larutan dengan
menggunakan indikator alami yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan kertas lakmus merah dan juga kertas lakmus biru.

B. Landasan Teori
Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan
basa yaitu teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut
merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang
apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut
merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia
inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa
broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor)
disebutasam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari
definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa
konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton
akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat
yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada
zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat
yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.
Asam
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+, Sifat-
sifat asam diantaranya adalah
• Terasa masam
• Terionisasi menghasilkan ion H+
• Memiliki rentang pH 0-6,9
• lakmus biru
Basa
Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-. Sifat-
sifat basa diantaranya adalah
 • Terasa pahit dan licin.
 • Terionisasi menghasilkan ion OH-
 • Memiliki rentang pH 7,1-14
 • Membirukan lakmus merah

C. Alat dan Bahan


Alat :
 Rak Tabung Reaksi
 Tabung Reaksi
 Pipet Tetes
 Spatula
 Gelas Kimia
 Mortal dan Alu
 Saringan
Bahan :
 Indikator : Bunga Kamboja.
 Sampel: garam, gula, air mineral, cuka, soda, air kapur, detergen, pasta gigi.
 Lakmus Merah.
 Lakmus Biru.

D. Langkah Kerja
1. Uji menggunakan indikator lakmus
a. Siapkan 8 gelas kimia dan masing-masing gelas kimia diberikan tanda (nama
sampel).
b. Masukkan larutan sampel yang ingin di uji pada masing-masing gelas kimia
yang telah diberi tanda.
c. Kemudian celupkan kertas lakmus merah dan lakmus biru pada masing-
masing gelas kimia yang telah berisi sampel.
d. Tunggu beberapa detik lalu amati perubahan warna pada kertas lakmus
kemudian catatlah hasilnya pada table pengamatan.
2. Uji menggunakan indikator alami
a. Siapkan indicator alami (contoh bunga kamboja)
b. Membuat ekstrak indicator alami dengan cara mencuci bunga kemudian
dihaluskan dengan diberi air dan disaring.
c. Kemudian siapkan plat tetes dan diberi tanda pada setiap lubangnya (nama
sampel).
d. Masukkan larutan sampel pada masing-masing lubang plat tetes tersebut.
e. Selanjutnya teteskan indicator alami (ektrak bunga kamboja) ke dalam plat
tetes yang telah berisi sampel.
f. Amati perubahan warna pada plat tetes kemudian catatlah hasilnya pada
table pengamatan.

E. Data Pengamatan
a. Uji menggunakan indicator lakmus.

Larutan yang Keras lakmus Kertas lakmus Sifat larutan


No diuji merah biru Asam Netral Basa
1 Garam Tetap Tetap 
2 Gula Tetap Tetap 
3 Air Mineral Tetap Tetap 
4 Cuka Tetap Merah 
5 Soda Tetap Merah 
6 Air Kapur Biru Tetap 
7 Detergen Biru Tetap 
8 Pasta Gigi Tetap Tetap 

b. Uji menggunakan indicator alami.

Larutan yang Perubahan warna Sifat larutan


No
diuji Awal Akhir Asam Netral Basa
1 Garam Tidak berwarna Kuning 
2 Gula Keruh Kuning 
3 Air Mineral Tidak berwarna Kuning 
4 Cuka Tidak berwarna Kuning 
5 Soda Tidak berwarna Kuning 
6 Air Kapur Putih Kuning pekat 
7 Detergen Putih Kuning pekat 
Kuning
8 Pasta Gigi Putih 
pekat

F. Pembahasan
1. Uji menggunakan indicator lakmus
- Lakmus biru pada saat dimasukkan dalam larutan HCl berubah menjadi warna
merah. Sedangkan pada saat dimasukkan ke dalam larutan NaOH warnanya tetap
yakni biru.
- Lakmus merah jika dimasukkan ke dalam larutan HCl tidak terjadi perubahan
warna (tetap) yakni merah. Sedangkan pada saat dimaukkan ke dalam larutan NaOH
terjadi perubahan warna biru.

2. Uji menggunakan indicator alami


Bunga kamboja jika ditambahkan HCl (dalam suasana asam) sebanyak 5 tetes
terjadi perubahan warna yang lebih muda/ keruh (kuning muda). Sedangkan jika
ditambahkan NaOH (dalam suasana basa) sebanyak 5 tetes terjadi perubahan warna
yang lebih tua (kuning tua). Jadi, larutan ini, kurang bagus digunakan sebagai
indicator karena perubahan warnanya kurang terrjadi perubahan (tetap berwarna
kuning) atau hampir seperti bunga aslinya (sampelnya/bahan uji).

G. Kesimpulan
Tidak semua tumbuhan dapat menjadi indikator yang baik hanya tumbuhan
dengan warna yang mencolok yang dapat dijadikan sebagai indikator yang baik,karna
pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga Ketika diekstrak
menghasilkan berbagai warna.
Menggunakan bunga yang dari jenis yang sama belum tentu sama dan bisa
menjadi indikator asam-basa.Indikatorasam-basa yang baik dapat memperlihatkan
warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa

H. Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/doc/68035051/Laporan-Indikator-AsamBasa-Alami
http://rzkwijayanti.blogspot.com/2012/02/praktikum-indikator-asam-basa.html
http://yellashakti.wordpress.com/2010/09/02/membuat-definisi-indikator-dari-
hasil-percobaan/
http://www.uny.ac.id/berita/fmipa/indikator-asam-basa-dari-bahan-alami
http://simpangmahar.blogspot.com/2009/02/membuat-indikator-asam-basa-dari-
bahan.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100508192019AALnmVA
https://www.academia.edu/33258059/LAPORAN_PRATIKUM_KIMIA

I. Lampiran Gambar

Anda mungkin juga menyukai