LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ASAM & BASA

Di susun oleh :
- Dhia Syafitri
- Farhan Maulana
- Nadya Syifa A
- Najla Zahirah
- Putri Alisha
- Vishnu Mahardana
 Menguji Sifat Larutan Dengan Indikator

 Tujuan : Untuk memperkirakan pH berbagai larutan dengan indikator Lakmus,

Universal dan Bunga Telang
 Teori :
Asam basa merupakan larutan elektrolit. Larutan tersebut dapat pula dikenal dengan ciri
khas, seperti asam mempunyai rasa masam contohnya cuka dapur, vitamin C, maupun jeruk
nipis. Sedangkan basa mempunyai rasa pahit dan licin bila dipegang, seperti detergen, pasta
gigi, maupun kapur sirih. Ada beberapa para ahli menjelaskan sifat asam dan basa melalui
sebuah teori secara rinci. Menurut Arrhenius; asam adalah senyawa yang dilarutkan dalam
air akan menghasilkan ion H+ atau ion hidronium (H3O+). Sedangkan basa adalah zat yang
dalam air melepaskan ion OH-. Menurut Bronsted-Lowry; asam adalah larutan yang dapat
mendonorkan H+, sedangkan basa adalah larutan yang menerima H+. Dan terakhir menurut
Lewis; asam adalah molekul atau ion yang dapat menerima pasangan elektron, sedangkan
basa adalah molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan elektron.
Untuk mengetahui suatu larutan termasuk asam dan basa diperlukan sebuah alat yakni
indikator asam dan basa yang di mana merupakan senyawa khusus yang ditambahkan pada
larutan dengan tujuan mengetahui kisaran pH dari larutan tersebut. Indikator asam basa akan
memberikan warna tertentu apabila direaksikan dengan larutan asam atau basa. Beberapa
indikator terbuat dari bahan alami, seperti tanam-tanaman. Pada laporan ini, indikator alami
yang digunakan adalah Bunga Telang.
Bunga Telang (Clitoria ternated) dikenal dengan berbagai nama seperti bunga teleng
(Jawa), Butterfly pea atau blue peo (Inggris), Mazerion Hidi (Arab). Bunganya umumnya
berwarna ungu, namun ada juga yang berwarna biru, merah muda (pink) dan putih. Warna
biru pada bunga telang disebabkan kandungan pigmen antosianin yang bersifat polar.
Senyawa ini merupakan asam organik lemah yang bisa berfungsi sebagai indikator asam dan
basa. Pada larutan asam bunga telang akan menunjukkan warna pink violet (nila) sementara
pada suasana netral dan basa memberikan warna biru. Pigmen antosianin lebih stabil pada
larutan yang bersifat asam daripada larutan yang bersifat netral atau basa karena pada suasana
asam antosianin akan berada dalam bentuk kation flavilium hingga basa kuinodal sehingga
tidak terjadi degradasi warna (Harborne, 1996).
Selain itu terdapat beberapa indikator yang dibuat secara sintesis di laboratorium, di
antaranya adalah kertas lakmus dan indikator alami. Kertas lakmus atau dalam bahasa Inggris
disebut litmus paper adalah kertas yang digunakan untuk menguji apakah suatu zat memiliki
sifat asam atau basa. Apabila kertas lakmus dicelupkan ke dalam larutan air yang
mengandung sifat asam atau basa, maka kertas lakmus akan berubah warna sesuai dengan
kandungan zat di dalam air tersebut. Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan air
yang memiliki sifat asam, maka kertas lakmus berubah warna menjadi merah dalam
sedangkan jika kertas lakmus dicelupkan ke dalam larutan air yang bersifat basa atau netral,
maka kertas lakmus tetap berwarna biru. Dan ketika kertas lakmus merah dicelupkan ke
dalam larutan air yang memiliki sifat basa, maka warna kertas lakmus akan berubah menjadi
biru dalam beberapa detik. Lalu sebaliknya, apabila kertas lakmus dicelupkan ke dalam
larutan air yang bersifat asam atau netral, maka kertas lakmus tetap menunjukkan warna
merah.

Indikator universal merupakan indikator yang memiliki tingkat kepercayaan baik.

Indikator ini memberikan warna yang berbeda untuk setiap nilai pH antara 1 sampai 14.
Indikator universal umumnya memiliki 4 atau lebih warna dalam setiap kertasnya di mana
warna tersebut dapat berubah menjadi warna tertentu sesuai dengan nilai pH atau keasaman
serta kebasaan dari suatu larutan. Meskipun tanpa menggunakan elektroda dan hanya
memanfaatkan perubahan warna, indikator universal mampu mengukur nilai pH dari suatu
larutan. Tidak seperti indikator lain seperti kertas lakmus yang hanya mampu menunjukkan
keasaman dan kebasaannya saja.

 Alat :
1. Pengaduk
2. Gelas plastik
3. Kertas lakmus
4. Indikator universal
5. Cutter

 Bahan :
1. Bunga telang
2. Jeruk nipis
3. Jeruk lemon
4. Cuka
5. Soda kue
6. Air PAM dan air sumur
7. HCl
8. NaOH
9. Air hujan
10. Obat maag
11. NH3
12. Air panas
 Cara kerja 1 :
1. Siapkan larutan yang akan diuji dengan indikator sintesis (kertas lakmus dan
indikator universal
2. Tuangkan setiap larutan kedalam gelas plastik
3. Masukan indikator universal ke dalam gelas, lalu setelahnya diangkat dan diganti
dengan memasukan kertas lakmus secara bergantian
4. Lihat perubahan warna pada indikator universal dan kertas lakmus
5. Catat perubahan warna yang terjadi pada buku

 Cara kerja 2 :
 1. Siapkan jeruk nipis, jeruk lemon, dan soda kue untuk uji larutan dengan indikator
bunga telang
2. Masukan beberapa bunga telang ke dalam gelas, kemudian isi gelas dengan air
panas lalu aduk sampai berwarna biru
3. Tuangkan air bunga telang ke dalam tiga gelas
4. Dari masing-masing gelas kemudian dituangkan perasan jeruk nipis, jerung lemon
dan bubuk soda kue
5. Amati apa yang terjadi pada ketiga larutan tersebut
6. Lalu catat

 Hasil pengamatan Lakmus

Indikator Perkiraan
No Larutan cair Sifat pH
Lakmus Lakmus Universal larutan larutan
merah biru
1. Obat maag Biru Merah Hijau
muda,
2. Cuka Merah Merah Orange Asam 2

3. Lemon Merah Merah Asam 2

4. NaOH Biru Biru Basa 8

5. HCl Merah Merah Asam 0

6. Jeruk nipis Merah Merah Asam 3

7. NH3 Biru Biru Basa 8

8. Air hujan Merah Merah 5

9. Air sumur Merah Merah 5

10. Soda kue Biru Biru Basa 8

 Hasil pengamatan Bunga Telang

Indikator Bunga telang Sifat

No Bahan yang diuji Warna awal Warna akhir Rasa larutan
1. Jeruk lemon Biru Ungu tua Asam Asam
2. Jeruk nipis Biru Ungu muda Asam Asam
3. Soda kue Biru Biru Pahit Basa
 Pertanyaan

1. Kelompokkan larutan tersebut sesuai dengan sifatnya!

a. Larutan asam : Cuka, Lemon, Jeruk nipis, HCl
b. Larutan basa : NH3,
c. Larutan netral :