Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

INDIKATOR ASAM DAN BASA

Di susun oleh :
Arista Bela Anggraini
Wuliasih Selfiana Sari
Zahwa Nurul Humaira
Elsa Febiola
Meira Marini
Niko Sumbara
Rihan Febriadi
Miranda

Kelas : XI Mipa 3

SMA NEGERI 1 SUNGAI LILIN


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami hikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum kimia ini tepat pada waktunya,
adapun laporan ini dibuat sebagai referensi sekaligus menjadi salah satu penilaian dari ibu
Siti Sholawati selaku guru pembimbing mata pelajaran kimia , serta kami berharap laporan
ini dapat memberikan sekaligus menambah pengetahuan kita semua mengenai bagaimana
suatu bahan alami dapat digunakan sebagai indikator asam-basa pada suatu senyawa, dan
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
memerlukan Kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun

Sungai lilin, Februari 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Asam dan basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan oleh manusia
untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari, benda bersifat basa sering digunakan
manusia dalam pembuatan berbagai jenis sabun , Sedangkan benda yang bersifat
asam, kerap digunakan sebagai bahan pembersih kerak lantai kamar mandi, asam
jenis sitrat juga dapat ditemukan pada beberapa jenis buah, misalnya jeruk, asam
dan basa bersifat saling menetralkan. Jadi bila kedua zat ini dicampurkan, maka sifat
asal dari masing-masing zat dapat hilang.

Asam menurut Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia asal Swedia yang hidup
tahun 1859-1927 adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan terurai
menghasilkan ion H . Misalnya hidrogen klorida (HCL) jika dilarutkan dalam air akan
menjadi ion H dan ion Cl-, sedangkan basa adalah semua zat yang jika dilarutkan
dalam air akan menghasilkan ion OH- misalnya pada senyawa natrium hidroksida
NaOH akan terurai menjadi Na dan OH-.Jika basa bereaksi dengan asam, maka
dihasilkan senyawa ‘garam’. Sifat yang umum pada senyawa basa dapat dilihat pada
rasanya yaitu pahit serta jika diraba dengan jari akan terasa licin.

Pada tahun 1923 ahli kimia bernama J.N Broansted dan ahli kimia inggris bernama
T.N Lowry mengemukakan teori asam basa Broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat
pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton
aseptor) disebut basa. Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas
proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan
basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut,
dan Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat
yang memiliki satu atau lebih satu pasangan elektron babas yang dapat diberikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam
adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron terdefinisi

1.2 Tujuan praktikum

1. Agar kami dapat memahami dan membedakan mana larutan Asam dan basa yang
sering kami jumpai di kehidupan sehari-hari
2. Untuk menguji larutan mana yang termasuk asam dan larutan mana yang termasuk
basa menggunakan pH indikator dan kertas lakmus
3. Untuk menguji bahan alam yang dapat di gunakan sebagai indikator asam dan basa
4. Untuk mengetahui larutan mana yang memiliki sifat asam, basa ,dan netral
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Indikator asam dan basa


Asam, adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+, Sifat-sifat
asam diantara-Nya adalah :
1. Terasa masam
2. Terionisasi menghasilkan ion H+
3. Memiliki rentang pH 0-6,9
4. Lakmus biru
Basa, adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-. Sifat-sifat
basa diantara-Nya adalah :
1. Terasa pahit dan licin.
2. Terionisasi menghasilkan ion OH-
3. Memiliki rentang pH 7,1-14
4. Membirukan lakmus merah

Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa basa, salah satunya dengan mencicipi
rasanya. Namun, tidak semua zat dapat di identifikasi dengan cara itu. Senyawa-senyawa
asam-basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator. Indikator
merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa.
Indikator yang dapat digunakan adalah kertas lakmus, indikator asam-basa dan indikator
alami.
1. Indikator asam basa
adalah zat yang zat warnanya bergantung pada pH larutan atau zat yang
menunjukkan sifat asam, basa, atau netral pada suatu larutan. Indikator asam atau
basa yang baik harus mampu menampilkan warna berbeda pada larutan asam
maupun basa
2. Indikator alami
Indikator alami dapat dibuat dari berbagai tumbuhan berwarna yang ada di sekitar
kita. Akan tetapi, tidak semua tumbuhan berwarna dapat memberikan perubahan
warna yang jelas pada kondisi asam maupun basa, oleh karena itu hanya beberapa
saja yang dapat dipakai, misalnya; bunga sepatu yang memberikan perubahan warna
merah pada suasana asam dan hijau pada suasana basa
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat

Praktikum Asam Basa dari bahan alami ini kami lakukan pada:

Hari : Selasa,18 Januari 2022


Tempat : SMA Negeri 1 Sungai Lilin

B. Judul Percobaan
“Indikator Asam dan Basa”

C. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui ciri-ciri asam dan basa

D. Alat dan bahan


Adapun alat yang harus di persiapkan yakni
a. Kertas lakmus
b. Gelas plastik
c. Gunting
d. Pipet
e. Sendok pengaduk
f. Lap atau tisue
Sedangkan Bahan yang di butuhkan yakni :
a. Larutan asam : air aki, air cuka, air jeruk (jeruk lemon, jeruk nipis,
dan jeruk kunci), air asam Jawa
b. Larutan basa : larutan deterjen,dan larutan sabun atau shampo
c. Larutan netral : air sumur, air hujan, air kelapa, dan air sungai
d. Indikator alami : kunyit, daun pandan, dan buah naga

E. Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum. Di antaranya


adalah gelas plastik dan berbagai macam jenis larutan yang ada

2. Tuang masing-masing larutan yang telah disiapkan kedalam masing-


masing gelas plastik

3. Gunting kecil kertas lakmus hingga menjadi beberapa lembar


4. Masukan kertas lakmus ke dalam masing-masing larutan, lalu amati
perubahan yang terjadi terhadap kertas lakmus

5. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel,

Berikut adalah tabel hasil pengamatan


A. Menggunakan kertas lakmus

Larutan Kertas lakmus merah Kertas lakmus biru Sifat larutan


Air cuka Merah Merah Asam
Air sampo Biru Biru Basa
Air gula Merah Biru Netral
Air garam Merah Biru Netral
Air aki Merah Merah Asam
Air jeruk Merah Merah Asam
Air sumur Merah Biru Netral
Air sunlight Biru Biru Basa
Air sungai Merah Biru Netral

B. Menggunakan ekstrak alami

Larutan Ekstrak buah Ekstrak daun Ekstrak kunyit Sifat larutan


naga pandan
Air nanas Ungu Hijau Oren Asam
Air Pepsodent Ungu Hijau Coklat Basa
Air kapur Kuning Hijau Kuning Basa
Air kelapa Ungu Hijau tua Kuning Asam
Air deterjen Ungu Hijau muda Kuning Basa
Air aki Ungu tua Hijau Kuning Asam

F. Kesimpulan

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa :

 Air cuka, air aki, dan air jeruk memerahkan kertas lakmus biru yang
artinya ketiga larutan tersebut bersifat asam
 Air sampo, dan air sunlight membirukan kertas lakmus merah yang
artinya kedua larutan tersebut bersifat basa
 Air gula, air garam, air sumur, dan air sungai tidak memerahkan kertas
lakmus biru, juga tidak membirukan kertas lakmus merah, yang
artinya ke empat larutan tersebut bersifat netral
Sedangkan pada Percobaan menggunakan ekstrak alami, dapat di simpulkan sebagai berikut

 Ekstrak kunyit jika di beri larutan air nanas akan berubah warna, ekstrak
kunyit yang tadinya berwarna kuning akan berubah menjadi Oren
 Ekstrak kunyit jika di beri larutan Pepsodent makan warna Kunyit akan
berubah menjadi cokelat
 Ekstrak buah naga jika di beri larutan air kapur maka akan berubah yang
tadinya berwarna ungu akan berubah menjadi kuning
 Ekstrak daun pandan yang di beri air kelapa akan berubah warna menjadi
hijau tua, dan jika di beri larutan air deterjen warna dari ekstrak daun pandan
akan berubah menjadi hijau muda
 Ekstrak buah naga jika di beri larutan air aki akan berubah menjadi ungu tua
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asam dan basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan oleh
manusia untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari. Beberapa teori
menjelaskan sifat asam dan basa,antara lain Arhhenius(1887),Bronsted dan
Lowry(1923),dan Lewis(1923).

Cara yang tepat untuk menentukakan sifat asam dan sifat basa adalah
dengan menggunakan zat penunjuk yang di sebut indikator.Indikator Asam
dan Basa adalah zat yang dapat berbeda warna jika berada dalam lingkungan
asam atau lingkungan basa.Ada beberapa jenis indikator yang dapat
digunakan untuk membedakan antara larutan yang bersifat asam dengan
larutan yang bersifat basa,yaitu indikator alami,kertas lakmus,dan larutan
indikator.

Menggunakan Kertas Lakmus

Larutan Asam dapat memerahkan kertas lakmus biru karena sifat asamnya,
dan tidak merubah warna kertas lakmus merah.
Larutan Basa dapat membirukan kertas lakmus merah karena sifat
basanya,dan tidak merubah warna kertas lakmus biru.
Larutan Netral adalah larutan yang tidak dapat mengumah warna kertas
lakmus.kertas lakmus merah tetap berwarna merah,dan kertas lakmus biru
tetap berwarna biru.
Menggunakan Ekstrak Alami
Daftar pustaka

https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/27/174500823/jenis-jenis-
indikator-asam-basa

https://tirto.id/rangkuman-materi-asam-basa-pengertian-ciri-ciri-
contohnya-gbLp

Anda mungkin juga menyukai