Di susun oleh :
Arista Bela Anggraini
Wuliasih Selfiana Sari
Zahwa Nurul Humaira
Elsa Febiola
Meira Marini
Niko Sumbara
Rihan Febriadi
Miranda
Kelas : XI Mipa 3
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami hikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum kimia ini tepat pada waktunya,
adapun laporan ini dibuat sebagai referensi sekaligus menjadi salah satu penilaian dari ibu
Siti Sholawati selaku guru pembimbing mata pelajaran kimia , serta kami berharap laporan
ini dapat memberikan sekaligus menambah pengetahuan kita semua mengenai bagaimana
suatu bahan alami dapat digunakan sebagai indikator asam-basa pada suatu senyawa, dan
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
memerlukan Kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Asam dan basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan oleh manusia
untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari, benda bersifat basa sering digunakan
manusia dalam pembuatan berbagai jenis sabun , Sedangkan benda yang bersifat
asam, kerap digunakan sebagai bahan pembersih kerak lantai kamar mandi, asam
jenis sitrat juga dapat ditemukan pada beberapa jenis buah, misalnya jeruk, asam
dan basa bersifat saling menetralkan. Jadi bila kedua zat ini dicampurkan, maka sifat
asal dari masing-masing zat dapat hilang.
Asam menurut Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia asal Swedia yang hidup
tahun 1859-1927 adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan terurai
menghasilkan ion H . Misalnya hidrogen klorida (HCL) jika dilarutkan dalam air akan
menjadi ion H dan ion Cl-, sedangkan basa adalah semua zat yang jika dilarutkan
dalam air akan menghasilkan ion OH- misalnya pada senyawa natrium hidroksida
NaOH akan terurai menjadi Na dan OH-.Jika basa bereaksi dengan asam, maka
dihasilkan senyawa ‘garam’. Sifat yang umum pada senyawa basa dapat dilihat pada
rasanya yaitu pahit serta jika diraba dengan jari akan terasa licin.
Pada tahun 1923 ahli kimia bernama J.N Broansted dan ahli kimia inggris bernama
T.N Lowry mengemukakan teori asam basa Broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat
pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton
aseptor) disebut basa. Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas
proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan
basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut,
dan Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat
yang memiliki satu atau lebih satu pasangan elektron babas yang dapat diberikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam
adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron terdefinisi
1. Agar kami dapat memahami dan membedakan mana larutan Asam dan basa yang
sering kami jumpai di kehidupan sehari-hari
2. Untuk menguji larutan mana yang termasuk asam dan larutan mana yang termasuk
basa menggunakan pH indikator dan kertas lakmus
3. Untuk menguji bahan alam yang dapat di gunakan sebagai indikator asam dan basa
4. Untuk mengetahui larutan mana yang memiliki sifat asam, basa ,dan netral
BAB II
LANDASAN TEORI
Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa basa, salah satunya dengan mencicipi
rasanya. Namun, tidak semua zat dapat di identifikasi dengan cara itu. Senyawa-senyawa
asam-basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator. Indikator
merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa.
Indikator yang dapat digunakan adalah kertas lakmus, indikator asam-basa dan indikator
alami.
1. Indikator asam basa
adalah zat yang zat warnanya bergantung pada pH larutan atau zat yang
menunjukkan sifat asam, basa, atau netral pada suatu larutan. Indikator asam atau
basa yang baik harus mampu menampilkan warna berbeda pada larutan asam
maupun basa
2. Indikator alami
Indikator alami dapat dibuat dari berbagai tumbuhan berwarna yang ada di sekitar
kita. Akan tetapi, tidak semua tumbuhan berwarna dapat memberikan perubahan
warna yang jelas pada kondisi asam maupun basa, oleh karena itu hanya beberapa
saja yang dapat dipakai, misalnya; bunga sepatu yang memberikan perubahan warna
merah pada suasana asam dan hijau pada suasana basa
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum Asam Basa dari bahan alami ini kami lakukan pada:
B. Judul Percobaan
“Indikator Asam dan Basa”
C. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui ciri-ciri asam dan basa
E. Prosedur Kerja
F. Kesimpulan
Air cuka, air aki, dan air jeruk memerahkan kertas lakmus biru yang
artinya ketiga larutan tersebut bersifat asam
Air sampo, dan air sunlight membirukan kertas lakmus merah yang
artinya kedua larutan tersebut bersifat basa
Air gula, air garam, air sumur, dan air sungai tidak memerahkan kertas
lakmus biru, juga tidak membirukan kertas lakmus merah, yang
artinya ke empat larutan tersebut bersifat netral
Sedangkan pada Percobaan menggunakan ekstrak alami, dapat di simpulkan sebagai berikut
Ekstrak kunyit jika di beri larutan air nanas akan berubah warna, ekstrak
kunyit yang tadinya berwarna kuning akan berubah menjadi Oren
Ekstrak kunyit jika di beri larutan Pepsodent makan warna Kunyit akan
berubah menjadi cokelat
Ekstrak buah naga jika di beri larutan air kapur maka akan berubah yang
tadinya berwarna ungu akan berubah menjadi kuning
Ekstrak daun pandan yang di beri air kelapa akan berubah warna menjadi
hijau tua, dan jika di beri larutan air deterjen warna dari ekstrak daun pandan
akan berubah menjadi hijau muda
Ekstrak buah naga jika di beri larutan air aki akan berubah menjadi ungu tua
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam dan basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan oleh
manusia untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari. Beberapa teori
menjelaskan sifat asam dan basa,antara lain Arhhenius(1887),Bronsted dan
Lowry(1923),dan Lewis(1923).
Cara yang tepat untuk menentukakan sifat asam dan sifat basa adalah
dengan menggunakan zat penunjuk yang di sebut indikator.Indikator Asam
dan Basa adalah zat yang dapat berbeda warna jika berada dalam lingkungan
asam atau lingkungan basa.Ada beberapa jenis indikator yang dapat
digunakan untuk membedakan antara larutan yang bersifat asam dengan
larutan yang bersifat basa,yaitu indikator alami,kertas lakmus,dan larutan
indikator.
Larutan Asam dapat memerahkan kertas lakmus biru karena sifat asamnya,
dan tidak merubah warna kertas lakmus merah.
Larutan Basa dapat membirukan kertas lakmus merah karena sifat
basanya,dan tidak merubah warna kertas lakmus biru.
Larutan Netral adalah larutan yang tidak dapat mengumah warna kertas
lakmus.kertas lakmus merah tetap berwarna merah,dan kertas lakmus biru
tetap berwarna biru.
Menggunakan Ekstrak Alami
Daftar pustaka
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/27/174500823/jenis-jenis-
indikator-asam-basa
https://tirto.id/rangkuman-materi-asam-basa-pengertian-ciri-ciri-
contohnya-gbLp