Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam dan basa merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari hari.
1. Asam
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin “Acetum” yang berarti cuka,
karena diketahui zat utama dalam cuka adalah asam asetat.secara umum asam yaitu
zat yang berasa masam.
2. Basa
Basa (alkali) berasal dari bahasa arabyang berarti abu. Secara umum basa
yaitu zat yang berasa pahit bersifat kaustik.
Kimia asam basa berperan penting dalam banyak proses yang terjadi dalam
tubuh kita. Sari jeruk dan vitamin C sangat dibutuhkan oleh sel-sel tubuh kita karena
dalam sari jeruk terdapat asam sitrat dan dalam vitamin C terdapat asam askorbat. Di
lambung kita terdapat getah yang dikenal sebagai asam lambung yang mengandung
asam klorida yang berguna untuk menghancurkan makanan dalam proses
pencernaan. Contoh asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari, antara lain
ammonia sebagai desinfektan, alumunium hidroksida, dan magnesium hidroksida
untuk obat nyeri lambung, Jus lemon, cuka, dan beberapa produk sabun yang
mengandung belerang.
Asam (HA) merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang
dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), Contoh asam
adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat(digunakan dalam baterai
atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat
berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa
berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir
sampai benar-benar bersih.

1
Basa memiliki rasa pahit. Dalam keadaan murni pada umumnya basa berupa
Kristal padat. Basa dapat dijumpai pada produk rumah tangga, seperti sabun,
deodorand, pembersih lantai, pasta gigi, dan lai-lain. Basa yang digunakan secara
luas adalah kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang umumnya disebut sebagai soda
kaustik, yaitu suatu basa yang berupa tepung Kristal putih yang mudah larut dalam
air. Sedangkan basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak
merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat menggangu pernapasan.
Amoniak biasanya digunakan sebagai pupuk, bahan pembuatan rayon, nilon dan
asam nitrat

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka terdapat


beberapa masalah yang perlu dirumuskan, yaitu:

1. Bagaimana cara membedakan larutan basa dengan asam?

2. Apakah Sprite, Fanta, Coca-Cola, Air PDAM, Air Mineral Prof, Air Got,
Sabun Detergen Boom, dan Sabun Mandi Lifeboy mempunyai sifat asam
atau sifat basa?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi larutan asam basa yang terkandung
dalam Sprite, Fanta, Coca-Cola, Air PDAM, Air Mineral Prof, Air Got,
Sabun Detergen Boom, dan Sabun Mandi Lifeboy.

2
1.4 Manfaat Penulisan
1. Membawa wawasan berfikir mengenai larutan asam dan basa.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang kimia


lingkungan.

3. Menambah wawasan dan referensi bagi pembaca untuk mengetahui jenis


larutan asam atau larutan basa yang terkandung dalam Sprite, Fanta, Coca-
Cola, Air PDAM, Air Mineral Prof, Air Got, Sabun Detergen Boom, dan
Sabun Mandi Lifeboy.

4. Bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat dan instansi terkait.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asam dan Basa

Menurut Arrhenius pada tahun 1903, asam adalah zat yang dalam air dapat
menghasilkan ion hidrogen (atau ion hidronium, H3O+) sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+). Basa adalah zat yang dalam
air dapat menghasilkan ion hidroksida sehingga dapat meningkatkan konsentrasi
ion hidroksida.

Secara umum konsep asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan air,
sehingga tidak dapat diterapkan pada larutan non-air, fasa gas dan fasa padatan
dimana tidak ada H+ dan OH-.
Asam memiliki rasa masam. Rasa masam yang kita kenal sering dijumpai pada
jenis makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan, dan
beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang, serta air accu.
Beberapa asem bereaksi sangat kuat terhadap logam, marmer, dan berbagai
bahan lain. Karena logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl)
membentuk besi (II) klorida (FeCl2) dan garis hydrogen (H2). Sifat inilah yang
menjelaskan mengapa asam bersifat korosit terhadap sebagian besar logam.

Basa memiliki rasa pahit. Dalam keadaan murni pada umumnya basa berupa
Kristal padat. Basa dapat kita jumpai pada beberapaproduk rumah tangga, seperti
deodorant, sabun, dan lain-lain. Basa yang digunakan secara luas yaitu soda
kaustik, suatu basa yang berupa tepung Kristal putih yang mudah larut dalam air.
Sedangkan yang paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak merupakan
gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat sehingga sangat
menggganggu pernafasan dan paru-paru jika terhirup. Amoniak biasanya
digunakan sebagai pupuk dan bahan pembuatan rayon, nilon, dan asam nitrat.

B. Membedakan Asam dan Basa

Asam mempunyai rasa masam. Rasa masam yang kita kenal misalnya pada
beberapa jenis makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan
(soft drink) dan beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang dan
air accu. Sebaliknya, basamempunyai rasa pahit. Tetapi, rasa sebaiknya jangan
digunakan untukmenguji adanya asam dan basa, karena beberapa asam dan basa
dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan. Seperti halnya rasa,
sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa, meskipun Anda
telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci. Basa (seperti
sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel
kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin
yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan proses pembersihan dari
produk pembersih saluran.

4
C. Mengidentifikasi Asam dan Basa

Untuk mengidentifikasi larutan asam, basa kita dapat mengujinya dengan


menggunakan lakmus biru dan merah.
Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan
menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam
maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.
Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya
disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di
dalam kertas lakmus.

Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke
dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya
dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas
lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein
merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).

Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas
lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar
warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana
asam akan kembali terjadi. Apabila ketas lakmus merah dimasukkan ke dalam
larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah
memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas
lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang
berwarna biru akan kembali terbentuk.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini kami lakukan pada hari Senin, 13 Januari 2020 di ruang kelas
XI MIPA 3, SMAN 5 Palangkaraya.

E. Alat dan Bahan

1. Gelas
2. Kertas lakmus merah
3. Kertas lakmus biru
4. Indikator pH
5. Cairan detergen
6. Sprite
7. Fanta
8. Coca-Cola
9. Air PDAM
10. Air Mineral Prof
11. Air Got
12. Sabun Detergen Boom
13. Sabun Mandi Lifeboy

5
F. Prosedur Kerja

1. Masukan masing-masing larutan ke dalam gelas yang berbeda dengan


volume setengahnya

2. Beri label untuk setiap gelas yang berisi larutan

3. Masukan kertas lakmus merah, kertas lakmus biru dan indikator pH ke


setiap larutan untuk asam basanya

4. Catat hasil pengamatan pada table yang telah ditentukan

G. Hasil Pengamatan

No. Larutan Gambar Kertas Lakmus Kertas pH Sifat


Merah Lakmus Biru Asam/Basa/Netral
1 Sprite Merah Merah 3 Asam

2 Fanta Merah Merah 3 Asam

3 Coca-Cola Merah Merah 2 Asam

4 Air PDAM Merah Merah 4 Asam

6
5 Air Mineral Merah Merah 5 Asam
Prof

6 Air Got Merah Merah 5 Asam

7 Sabun Biru Biru 12 Basa


Detergen
Boom

8 Sabun Mandi Biru Biru 11 Basa


Lifeboy

Jadi, apabila kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi merah,
maka larutan itu bersifat asam. Bila kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna
menjadi biru, berarti larutan tersebut bersifat basa.

7
BAB III
PENUTUP

1.1 Simpulan

1. Asam mempunyai rasa masam. Seperti yang terkandung dalam jeruk,


cuka, jus lemon, dan lain-lainnya. Asam di buktikan dengan rasa.
Sedangkan basa yang memiliki rasa pahit, seperti yang terkandung dalam
sabun dapat dibuktikan dengan sentuhan. Meskipun kita telah terbiasa
dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci. Basa bersifat alkali,
sehingga jika bereaksi dengan protein di dalam kulit, sel-sel kulit akan
mengalami pergantian.

2. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan kertas lakmus merah


da kertas lakmus biru di dapatkan hasil seperti yang tertera pada tablel
hasil penlitian berikut

No. Larutan Gambar Kertas Lakmus Kertas pH Sifat


Merah Lakmus Biru Asam/Basa/Netral
1 Sprite Merah Merah 3 Asam

2 Fanta Merah Merah 3 Asam

3 Coca-Cola Merah Merah 2 Asam

8
4 Air PDAM Merah Merah 4 Asam

5 Air Mineral Merah Merah 5 Asam


Prof

6 Air Got Merah Merah 5 Asam

7 Sabun Biru Biru 12 Basa


Detergen
Boom

8 Sabun Mandi Biru Biru 11 Basa


Lifeboy

3. Jadi dapat disimpulkan, apabila kedua lakmus (biru dan merah) berubah
warna menjadi merah, maka larutan itu bersifat asam. Sedangkan bila
kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi biru, berarti
larutan tersebut bersifat basa.

Anda mungkin juga menyukai