Tahunpelajaran
Tahun pelajaran : :2021/2022
2021/2022
PETA KONSEP
LARUTAN
MEMPUNYAI
TERDIRI ATAS
Larutan merupakan campuran homogen yang membentuk satu fasa, yaitu mempunyai
sifat dan komposisi yang sama antara satu bagian dengan bagian lain di dekatnya.
Kebanyakan larutan mempunyai salah satu komponen yang besar jumlahnya. Komponen
yang besar itu disebut pelarut (solvent) dan yang lain disebut zat terlarut (solute).
1. Konsentrasi Larutan
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif, digunakan konsentrasi.
1.
2.
Berdasarkan hal ini, muncullah beberapa satuan konsentrasi, seperti kemolaran, kemolalan
dan fraksi mol.
a. Kemolaran (M)
Kemolaran adalah banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Harga kemolaran dapat ditentkan dengan menghitung mol zat terlarut dan volume
larutan. Volme larutan adalah volume zat terlarut dan pelarut setelah bercampur.
M=
n = mol zat terlarut
V = volume larutan (L)
b. Kemolalan (m)
Kemolalan adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1 kg pelarut murni.
m=
n = mol zat terlarut
p = massa pelarut (kg)
c. Fraksi Mol
Fraksi mol adalah perbandingan mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol
larutan.
+ =1
= fraksi mol zat terlarut
= mol pelarut
Contoh :
a. n = = = 0,1 mol
m= = = 1.1111 molal
2. Larutan NaOH mempunyai konsentrasi 0,5 molal. Tentukan fraksi mol NaOH dan
air!
Jawab:
Setiap 1000 gram air terdapat 0,5 mol NaOH.
n NaOH = 0,5 mol
X NaOH = = = 0,09
X H2O = 1 – 0,09 = 0,91
Dari gambar diatas apa yang dapat anda simpulkan? Coba anda perhatikan larutan
urea, glukosa, dan sukrosa tersebut, ketiga larutan itu memiliki sifat koligatif larutan yang
sama. Bagaimanakah jenis dan ukuran partikel zat terlarutnya? Kemudian, bagaimana
jumlah partikel zat terlarutnya?
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis dan
Sifat-
ukuransifatpartikel
apa sajazat
yang merupakan
terlarut sifat
tetapi koligatif?
hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut tersebut dalam larutan.
Pembentukan larutan (Zat terlarut + zat pelarut) hanya sedikit pengaruhnya terhadap sifat
Tekanan uap jenuh : tekanan uap larutan di saat terjadi kesetimbangan antara jumlah
partikel zat cair menjadi uap dan jumlah uap menjadi zat cair dalam ruangan tertutup
Perhatikan gambar berikut.
Apa yang terjadi dengan tekanan uap jika ke dalam suatu cairan (misalnya, air)
dimasukkan zat yang tidak mudah menguap (misalnya, gula pasir)? Adanya zat terlarut
nonvolatile (tidak mudah menguap) di dalam suatu pelarut dapat menurunkan
tekanan uap pelarut. Mengapa demikian, adanya molekul-molekul zat terlarut di antara
molekul-molekul pelarut akan mengurangi kemampuan molekul-molekul pelarut untuk
berubah dari wujud cair ke wujud gas. Dalam larutan, molekul-molekul zat terlarut
tersebut, akan menghalangi molekul-molekul pelarut terlepas dari larutan untuk menguap.
Dengan demikian, jumlah molekul pelarut yang berada dalam keadaan uap menjadi
berkurang sehingga mengakibatkan penurunan tekanan uap larutan (∆P). Perhatikan
gambar berikut.
Bila tekanan uap jenuh pelarut murni dinyatakan dengan P0, tekanan uap jenuh larutan
dinyatakan dengan P, maka besarnya penurunan tekanan uap jenuh dapat ditulis:
P = P0 – P
Besarnya tekanan uap jenuh masing-masing komponen dalam larutan dirumuskan dalam
hukum Roult
Tekanan uap jenuh satu komponen larutan yang dapat menguap sama dengan tekanan
uap jenuh komponen murni dikalikan fraksi molnya pada suhu itu.
P = P00 . Xp
P = tekanan uap jenuh larutan p
∆P = P00 . Xt
t
⧍P = penurunan tekanan uap
Xt = fraksi mol zat terlarut
Contoh:
1. Tekanan uap jenuh air pada temperatur 250C adalah 23,76 mmHg. Tentukan penurunan
tekanan uap jenuh air, jika ke dalam 90 gram air dilarutkan 18 gram glukosa ( )!
Jawab:
n = = = 0,1 mol
n = = = 5 mol
X = = = = 0,02
∆P = P0 . X
∆P = 0,48 mmHg
2. Tentukan tekanan uap jenuh air pada larutan yang mengandung 12% massa urea,
CO(NH2)2, jika tekanan uap jenuh air pada temperature 300C adalah 31,82 mmHg!
Jawab:
Massa CO(NH2)2 =
P = P0 . X H2O
P = 30,55 mmHg
Jadi Titik didih adalah titik dimana air mendidih, Titik didih terjadi pada saat tekanan uap
larutan sama dengan tekanan udara luar. Titik didih normal suatu cairan merupakan suhu
pada saat tekanan uap sama dengan tekanan 1 atmosfer. Misalnya titik didih normal air
adalah 100o C. Titik didih air di daerah yang memiliki tekanan lebih rendah seperti daerah
pegunungan akan lebih rendah dari 100oC. Semakin rendah tekanan udara luar, maka
semakin rendah titik didih, sehingga air lebih cepat mendidih di tempat tinggi.
Perbedaan Menguap dan Mendidih
Menguap Mendidih
merenggangnya jarak antar molekul zat cair merenggangnya semua molekul penyusun
cairan
Terjadi diseluruh bagian air Terjadi di permukaan air
Terjadi pada suhu berapapun Terjadi pada titik didih tertentu
Kenaikan titik didih hanya tergantung pada konsentrasi atau jumlah partikel dalam
larutan. Kenaikan titik didih yang disebabkan oleh 1 mol zat yang dilarutkan dalam 1000
gram zat pelarut mempunyai harga yang tetap dan disebut kenaikan titik didih molal (K b).
misalnya ;
Larutan 1 mol mempunyai ΔTb = Kb
Larutan 2 mol mempunyai ΔTb = 2 x Kb
Larutan m mol mempunyai ΔTb = m x Kb
Jadi, secara umum persamaannya :
Larutan m mol mempunyai ΔTb = m x Kb
Jadi, secara umum persamaannya :
Keterangan :
ΔTb = Kb x m ΔTb : Kenaikan titik didih larutan ( oC)
b b
Atau Kb : Tetapan kenaikan titik didih larutan(oC/m)
m : Kemolalan ( mol/gram)
Mr : Massa molekul relatif ( gram / mol)
g : Massa Zat (gram)
P : Massa Pelarut (gram)
Tabel. Tetapan Kenaikan Titik didih beberapa pelarut ( Kb)
Contoh Soal
Berapakah titik didih 36 gram glukosa ( C6H12O6, Mr = 180 g/mol) dalam 250 gram air, jika diketahui
Kb air 0,52oC.kg/mol ?
Penyelesaain ;
Dik :
Massa glukosa : 36 gram
Mr glukosa : 180 gram/mol
Massa air : 250 gram
Kb air 0,52oC.kg/mol
Latihan
Berapakah titik didih 4,9 gram asam sulfat ( Mr = 98 g/mol) dalam 150 gram air jika
diketahui Kb air = 0,52oC/m ?
Pada sistem A, molekul pelarut dapat dengan mudah bergabung sehingga membentuk
fase padat pada titik beku normal. Pada sistem B, molekul molekul pelarut susah berubah
menjadi fase cair karena partikel lterlarut menghalangi pergerakanpartikel pelarut. Apa
yang terjadi bila zat terlarut semakin banyak?
Titik beku adalah titik dimana air mulai membeku. Titik beku normal suatu zat
adalah suhu pada saat zat meleleh atau membeku pada tekanan 1 atmosfer (keadaan
normal). Jika suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni hingga membentuk
larutan maka titik beku pelarut murni akan mengalami penurunan. Misalnya, titik beku
normal air adalah 0oC. Namun dengan adanya zat terlarut pada suhu 0oC air belum
membeku. Jadi selisih titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik
beku ( . Hubungan antara banyaknya partikel zat terlarut dengan Nilai kenaikan titik
Penurunan Titik beku yang disebabkan oleh 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram zat pelarut
dinamakan penurunan titik beku molal (Kf).
Larutan 1 mol mempunyai ΔTf = Kf
Larutan m mol mempunyai ΔTf = Kf x m
Jadi, secara umum persamaannya :
Keterangan :
ΔTf : penurunan titik beku larutan ( oC)
ΔTf = Kf x m Kf : Tetapan penurunan titik beku larutan(oC/m)
m : Kemolalan ( mol/gram)
Mr : Massa molekul relatif ( gram / mol)
g : Massa Zat (gram)
P : Massa Pelarut (gram)
Atau
Contoh Soal
Dilarutkan 18 gram glukosa C6H12O6 ke dalam 500 gram air. Jika Kf air = 1,86oC.m dan
Mr glukosa = 180gram /mol. Titik beku larutan tersebut adalah ....
Penyelesaain ;
Dik :
Massa glukosa : 18 gram
Mr glukosa : 500 gram/mol
Massa air : 180 gram
Kf air 1,86oC.m
= -0,372oC
o
= 1,86 C/m . 0,1 mol x 2 gram
= 1,86oC/m . 0,2 m
= 0,372oC
Latihan
Dalam 500 gram air terlarut 15 gram urea ( C0(NH 2)2 ). Jika Kf air = 1,86oC/m maka larutan
tersebut membeku pada suhu ...... oC ( Mr urea = 60)
d. Tekanan Osmotik
Jika dua jenis larutan yang konsentrasinya berbeda dimasukkan ke dalam wadah
kemudian kedua larutan itu dipisahkan dengan selaput semipermeabel, apakah yang akan
terjadi? Perhatikan ilustrasi berikut!
Tekanan yang diperlukan
Tekanan osmosis untuk mencegah
osmosis
Pelarut
murni Larutan
Pergerakan
pelarut
Selaput
semipermeabel
Molekul zat
terlarut
Molekul
pelarut
dengan menyatakan kemolaran larutan (M). maka persamaan di atas dapat ditulis:
π = M.R.T
Contoh
Jika 3,6 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam air sampai volumnya 200
mL pada suhu 27°C, berapa tekanan osmosis larutan?
Penyelesaian :
Diketahui : V = 200 mL = 0,2 L
T = 27 + 273 K = 300 K
R = 0,082 atm L/mol K
M = 3,6 gram
Ditanya : tekanan osmosis, π?
π = M.R.T
= 0,1 mol/L . 0,082 atm L/mol K. 300 K
= Cl-
i=
Untuk elektrolit lemah, nilai i mendekati satu sedangkan elektrolit kuat nilai i-nya
mendekati nilai teoritisnya. Hubungan antara nilai i dengan derajat ionisasi (persen
ionisasi) dapat dijelaskan sebagai berikut.
Misalnya, konsentrasi larutan adalah a molar dan derajat ionisasi adalah α, sehingga
jumlah elektrolit yang terionisasi adalah aα.
α =
jumlah elektrolit yang terionisasi = jumlah mula-mula x α
= aα
Suatu larutan elektrolit AxBy mengalami ionisasi menjadi xAy+ dan yBx- dengan persamaan
reaksi:
AxBy xAy+ + yBx-
Mula-mula : a -
= a (1 – α + xα + yα)
= a (1 – α + (x + y) α)
= a (1 + nα - α)
= a [1 + (n – 1) α]
i= = [1 + (n – 1) α ]
i = 1 + (n – 1) α
∆Tb = Kb .m.i
∆Tf = Kf .m.i
π = M.R.T.i
dengan:
n = jumlah ion
α = derajat ionisasi
α=
i=
i=
i= 2
b. ∆Tf H2SO4 terhadap ∆Tf C2H5OH
i=
i=
i= 3
i=
i=
i= 2
jadi, pada konsentrasi yang sama perbandingan nilai ∆Tf NaCl terhadap ∆Tf C6H12O6
adalah 2, dan perbandingan nilai ∆Tf H2SO4 terhadap ∆Tf C2H5OH adalah 3, artinya
penurunan titik beku larutan elektrolit lebih besar dibandingkan larutan nonelektrolit.
Begitu juga halnya dengan kenaikan titik didih, yang mana perbandingan ∆Tb NaCl
terhadap ∆Tb C6H12O6 adalah 2. Maka dapat disimpulkan bahwa sifat koligatif larutan
elektrolit lebih besar dibandingkan larutan nonelektrolit.
Contoh Soal:
1. Hitunglah tekanan uap larutan NaCl 0,1 mol dalam 80 gram air jika tekanan uap air
pada suhu tertentu adalah 100 mmHg.
Jawab
X NaCl =
=
= 0,022
Karena NaCl merupakan elektrolit kuat (α = 1) dan n = 2 maka
∆P = P0pelarut . Xzat terlarut . {1 + (n – 1)}
= 100 mmHg × 0,022 {1 + (2 – 1)1}
= 4,4 mmHg
Plarutan = P0pelarut – ∆P
= 100 mmHg – 4,4 mmHg
= 95,6 mmHg
Jadi, tekanan uap larutan NaCl adalah 95,6 mmHg.
2. Sebanyak 4,8 gram magnesium sulfat, MgSO4 (Mr = 120 g/mol) dilarutkan dalam 250
g air. Larutan ini mendidih pada suhu 100,15 °C. Jika diketahui Kb air 0,52 °C/m, Kf air
= 1,8 °C/m, tentukan:
a. derajat ionisasi MgSO4;
b. titik beku larutan.
Jawab
a. Reaksi ionisasi MgSO4
MgSO4(s) Mg2+(aq) + SO42-(aq)
n=2
Kenaikan titik didih:
∆Tb = Tblarutan – Tbpelarut
= 100,15 °C – 100 °C
= 0,15 °C
∆Tb = Kb x m x i
∆Tb = Kb x x {1 + (n – 1)α}
α =
α = 0,8
Jadi, derajat ionisasi MgSO4 adalah 0,8.
b. Untuk menghitung titik bekunya, kita cari dulu penurunan titik bekunya dengan
rumus:
∆Tf = Kf x m x i
∆Tf = Kf x x {1 + (n – 1)α}
= 0,52oC
∆Tf = Tf pelarut – Tf larutan
Tf larutan = Tf pelarut – ∆Tf
= 0 °C – 0,52 °C
= –0,52 °C
Jadi, titik beku larutan tersebut adalah –0,52 °C.
3. Sebanyak 5,85 gram NaCl (Mr = 58,5 g/mol) dilarutkan dalam air sampai volume 500
mL. Hitunglah tekanan osmotik larutan yang terbentuk jika diukur pada suhu 27 °C dan
R = 0,082 L atm/mol K.
Jawab
NaCl Na+ + Cl-
n = 2 dan α = 1 (elektrolit kuat)
π=MRTi
= x R x T x {1 + (n – 1)α}
= 9,84 atm
Jadi, tekanan osmotik larutan tersebut adalah 9,84 atm.
Evaluasi
1. Sebanyak 6 gram urea ( Mr 60 ) dilarutkan dalam 90 gram air.
Tentukanlah :
c. Kemolalannya
d. Fraksi Molnya
e. Kadar larutan urea
2. Hitunglah tekanan uap larutan dari larutan urea yang berkadar 10% pada suhu t oC.
Jika tekanan uap air pada suhu toC = 100 mmHg. ( Mr urea = 60 )
3. Sebanyak 6 gram urea ( Mr 60 ) dilarutkan dalam 200 gram air
a. Tentukan titik didih larutan urea tsb ! ( Kb = 0,52 )
b. Tentukan titik beku larutan urea tsb ! ( Kf = 1,86 )
4. Larutan glukosa mempunyai titik beku -0,372 oC. Hitunglah titik didihnya ! ( Kb =
0,52 dan Kf = 1,86 )
5. Jika sebanyak 19 gram MgCl2 ( Mr = 95 ) dilarutkan ke dalam air sampai volumenya
menjadi 500 mL. Hitunglah tekanan osmotik larutan tersebut pada suhu 27 oC dan
harga R = 0,082.
6. Diketahui larutan NaCl 10% mempunyai massa jenis 1,1 kg/L. Hitunglah kemolalan
dan fraksi mol larutan NaCl ( Mr NaCl = 58,5, Mr air = 18 )
7. Di bawah ini yang bukan merupakan sifat koligatif larutan adalah ...
a. Kenaikan titik didih
b. Tekanan osmosis
c. Penurunan titik beku
d. Kenaikan titik beku
e. Penurunan tekanan uap
8. Yang merupakan salah satu ciri larutan elektrolit adalah ...
a. Dapat terionisasi/terdisosiasi dalam air
b. Berwarna
c. Memiliki rasa
d. Terdapat di alam
e. Tidak bisa dikonsumsi
f.
9. Penurunan titik beku pada konsentrasi
Zat
0,01 M 0,02M
Gula 0.02 0.04
12. Berapa faktor vant hoff larutan HF 0.01 M jika tekanan osmotik larutan pada 25
A B C D
A’ B’ C’ D’
Tentukanlah garis beku dan garis didih larutan naftalena dalam benzena!
Daftar Pustaka
Sutresna, Nana. Kimia untuk SMU kelas III. Bandung : Grafindo Media Pratama