Anda di halaman 1dari 4

KRITIK TARI PIRING

Judul : Tari piring

Asal daerah : Sumatra barat

Media : piring

Artikel Contoh Kritik Tari Piring adalah suatu kegiatan memberikan apresiasi
terhadap karya tari tersebut dengan cara menuliskan kembali peristiwa
pertunjukan seni tari atau memberikan komentar terhadap pertunjukan tari.

Kegiatan kritik tari juga dapat memberikan manfaat positif terhadap


koreografer atau pelaku seni lainnya sehingga materi kritik tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas karya yang
dibuatnya.

Kegiatan kritik tari tersebut bukan untuk mencari kelemahan karya tari orang
lain atau mengomentari kekurangan dan kelebihan karya tari orang lain. Kritik
tari dilakukan untuk memberikan informasi pada masyarakat terhadap sebuah
kejadian pertunjukan atau perkembangan tari.

Tahapan-Tahapan Kritik Tari.

Ada beberapa tahap dalam proses kritik seni tari diantaranya adalah tahap
deskripsi, tahap analisis, tahap interpretasi, tahap evaluasi, serta pesan dan
kesan.

Tahap pertama adalah menuliskan/ mendeskripsikan bagian dari tari yang


paling mengesankan.Tahap kedua adalah menganalisis gerakannya dengan
memberikan argumen yang jernih mengenai keunggulan maupun kelemahan
tari.Tahap ketiga adalah interpretasi terhadap pertunjukan tari.Tahap keempat,
adalah mengevaluasi tarinya.Tahap terakhir adalah pesan dan kesan, melalui
pesan dan kesan silahkan kemukakan sikap terhadap tari tersebut.

Contoh kritik Tari piring

1.Deskripsi Tari

Tari Piring merupakan seni tarian yang berasal dari Minangkabau Sumatra
Barat. Namun, seiring masuknya agama Islam maka tarian ini mengalami
pergeseran sehingga tidak lagi untuk menyembah dewa melainkan untuk
ditampilkan dalam acara hajatan ataupun juga acara pernikahan, serta
menggambarkan perasaan gembira atas hasil panen yang melimpah.

2.Analisis

Alat musik yang digunakan yaitu talempong dan saluang. Kostum penari
umumnya berwarna cerah. Tarian ini diawali sesuai koreografi dengan
meletakkan piring di tangannya tanpa terlepas. Terdapat tiga jenis variasi
gerakan dalam seni Tari Piring, yaitu tupai bagaluik (tupai bergelut),
bagalombang (bergelombang), dan aka malilik (akal melilit). Jumlah penari
tradisional ini berjumlah ganjil, antara tiga, lima, atau tujuh penari.

3.Interpretasi

Keindahan dan keunikan Tari Piring mempunyai peranan yang besar di dalam
adat istiadat perkawinan masyarakat Minangkabau dan sebagai tarian
penyambut tamu. Kostum penari berwarna-warni cerah dan berpakaian indah
sehingga mendukung kemeriahan acara, serta para penari berjalan dengan
lemah lembut penuh kesopanan dan ketertiban ketika membawa piring.
Melalui gerakan-gerakan penari tersebut tersirat pesan bahwa kedatangan
tamu harus disambut dengan keceriaan sehingga semakin mempererat tali
persaudaraan.

4.Evaluasai

Secara keseluruhan penyajian tari piring sangat menarik. Namun ada


beberapa hal yang harus diperhatikan agar pertunjukan dapat berjalan dengan
baik. Salah satunya adalah kekompakkan para penari dalam membawakan
tari. Kekompakan para penari dapat diatasi dengan latihan yang intensif.
Kekompakkan juga dapat ditingkatkan dengan cara menjaga konsentrasi
penari pada saat menari sehingga kesalahan gerakan dapat diatasi.

5.Pesan dan kesan

Pertunjukan tari piring yang telah ditampilkan sangat menarik dan


membanggakan dalam menjaga kelestarian budaya bangsa Indonesia.
Melalui gerakan dalam tarian mereka menunjukan semangat. Para penari
bergerak cepat, atraktif, dan sangat indah dengan piring-piring yang sama
sekali tidak bergoyang apalagi terjatuh. Namun jika penari membawa piring
tidak seimbang, maka piringnya dapat terjatuh.

TUGAS SENI BUDAYA


REDALINA
X MIA

TERIMAKASIH SELAMAT MEMBACA

Anda mungkin juga menyukai