INDIKATOR ALAMI
Disusun Oleh :
Erviana Rizqiatul Aini
Kelas : XI MIPA 5
No. Absen : 11
Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasamantanah
akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada diatasnya. Kualitas air jugaDapat
ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujanasam akan
mengalami kerusakan lingkungan yang cukup buruk. Kebanyakan asam dan basa(yang belum
bercampur dengan senyawa lain) di alam berupa cairan (larutan). Karena bentukinilah yang
mudah untuk direaksikan dengan senyawa lainnya. Meskipun asam dan basa yangkita konsumsi
sehari-hari berupa padatan dan sabun, namun pada akhirnya tetap butuhdiencerkan juga
(direaksikan atau terkuat dengan air) agar lebih mudah diserap ataudigunakan.
Berdasarkan asam basa menurut ARRHENIUS, senyawa sifatasam dalam udara karena adanya
ion H +. suatu senyawa bersifat basa dalam udara karenaadanya ion OH-.
Untuk melihat apakah suatu senyawa yang mengandung ion H + atau ion H- dapat diuji
dengankertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yakni lakmus merah dan lakmus biru.
Adanyaion H + dalam larutan dapat memerahkan kertas lakmus (lakmus biru berubah menjadi
merahdan lakmus merah tetap berwarna merah). Adapun adanya ion OH- dalam larutan yaitu
dapatmembirukan kertas lakmus (lakmus merah berubah warna menjadi biru dan lakmus biru
tetapberwarna biru).
Pada tahun 1923 Ahli kimia bernama JN Broansted dan ahli kimia inggris bernama TN Lowry
mengemukakan teori asam basa Broansted-lowry, yang berbunyi suatu zatpemberi proton
(proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor)disebut basa. Dari
defenisi tersebut maka suatu asam setelah melepas protonbentuk basa konjugasi dari asam
tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerimaproton akan membentuk asam
konjugasi dri basa tersebut.
1) Warna apa yang ditampilkan oleh indikator alami kunyit, kulit buah naga, kembang turi,
dan bunga pacar ketika larut dalam larutan bersifat
a. Netral : .....
b. Asam : .....
c. Basa : .....
2) Dari pengamatan kelompokkan zat yang bersifat netral, asam dan basa
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
- Sendok
- Kulit buah naga
- Air panas
- Cuka
- Air sabun
- Air garam
- Air mineral
- Sitrun
- Pisau
3.3. Langkah-langkah :
1) Potong kecil" kulit buah naga yang akan digunakan, kemudian taruh didalam ember
dan beri air panas sekitar 250 ml.
3)Teteskan ekstrak ke dalam gelas yang berisi larutan (air, air cuka, air jeruk nipis, air
sabun, air sitrun, dan air garam dapur).
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kulit buah Pink muda Jingga Pink ke Ungu muda Pink muda Pink ke
naga unguan unguan
Kembang Merah Pink Abu abu Abu abu Pink Abu abu
turi muda gelap
Pada praktikum kali ini membahas mengenai indikator asam basa dari bahan alami.
Indikator alami yang kami gunakan adalah ekstrak dari kunyit, kulit buah naga, kembang turi,
bunga pacar dan bunga kenikir untuk membuktikan bahwa bahan-bahan alami juga mampu
dijadikan indikator asam basa. Ketika kami mencampurkan indikator alami dengan larutan asam
atau basa, terjadi perubahan warna yang berbeda dari warna asli. Ini berarti terjadi pergeseran
kesetimbangan ketika ditambahkan atau dikurangi ion H+.
Berikut penjelasan mengenai perubahan warna pada larutan asam, basa dan netral :
Larutan cuka
Ketika larutan cuka dicampur dengan beberapa tetes ekstrak kunyit, kulit
buah naga, kembang turi, bunga pacar dan bunga kenikir berturut turut larutan
cuka akan berubah warna menjadi kuning bening, merah keunguan, merah muda,
merah terang dan jingga terang.
Ketika larutan hasil perasan jeruk nipis dicampur dengan beberapa tetes
ekstrak kunyit, kulit buah naga, kembang turi, bunga pacar dan bunga kenikir
berturut turut larutan jeruk nipis akan berubah warna menjadi kuning lemon,
merah fanta, merah muda terang, merah gelap dan jingga.
Larutan sabun
Ketika larutan sabun dicampur dengan beberapa tetes ekstrak kunyit, kulit
buah naga, kembang turi, bunga pacar dan bunga kenikir berturut turut larutan
sabun akan berubah warna menjadi orange, ungu pucat, merah muda, hijau muda
dan merah kekuningan.
Hal ini menunjukkan bahwa larutan cuka bersifat basa.
Larutan garam
Ketika larutan garam dicampur dengan beberapa tetes ekstrak kunyit, kulit
buah naga, kembang turi, bunga pacar dan bunga kenikir berturut turut larutan
garam akan berubah warna menjadi cream, merah anggur, merah muda salem,
hijau kehitaman dan merah.
Ketika larutan air mineral dicampur dengan beberapa tetes ekstrak kunyit,
kulit buah naga, kembang turi, bunga pacar dan bunga kenikir berturut turut
larutan air akan berubah warna menjadi kuning terang, pink keunguan, merah
muda, ungu dan merah hati
BAB 5
PENUTUP DAN KESIMPULAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari percobaan ini adalah :
- Indikator alami dapat dibuat dengan cara mengambil ekstrak dari tanaman yang akan dijadikan
indikator asam basa, yakni kunyit, kulit buah naga, bunga kenikir, kembang turi, dan bunga
pacar.
- Warna yang dihasilkan oleh kunyit setelah dicampur oleh larutan asam adalah kuning bening,
sementara larutan asam berwarna orange dan larutan netral berwarna cream.
- Larutan yang bersifat asam adalah cuka dan sitrun, sementara larutan yang bersifat basa adalah
air sabun dan air perasan jeruk nipis, sedangkan larutan yang bersifat netral adalah air garam dan
air mineral.
Saran
Sebaiknya melakukan praktikum dengan hati hati, jangan sampai ada kejadian tak terduga yang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
: Erlangga
Muasyaroh, D, Aminah dan Sayyidah J.R, (2020), Buku Panduan Belajar Kimia
LAMPIRAN
Gambar larutan setelah dicampur dengan ekstrak kulit buah naga.