Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRATIKUM MANDIRI

MENGIDENTIFIKASI ASAM BASA DENGAN INDIKATOR ALAMI

XI MIPA 5

DISUSUN OLEH :
CANDRA NUR ADIPUTRA
(7)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 JOMBANG


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PENDAHULUAN

I. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu
asam, basa, dan netral. Kerika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa masam
karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan
terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun, sangat tidak baik mengenali
sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut
mengandung racun atau zat yang berbahaya. Asam dan basa sudah dikenal sejak
dulu. Istilah asam berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa
berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan
sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di
alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam nitrat dalam buah jeruk
berfungsi untuk member rasa limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat,
dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral
yang lebuh kuat telah dibuat sejak abad pertengahan. Salah satunya adalah aqua
forti (asam nitrat) yang digunakan oleh para peneliiti untuk memisahkan emas dan
perak. Suatu larutan dapat diketahui sifat asam atau basanya dengan menggunakan
indikator asam-basa, yaitu zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam
dan larutan basa. Salah satu contohnya adalah kertas lakmus, terdiri dari lakmus
merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga
akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan
maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.
Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya
disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam
kertas lakmus.
Indikator alami merupakan bahan alami yang dapat berubah warnanya dalam
larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa, dan netral. Indikator alami yang biasa
digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga-bungaan, umbi, kulit buah dan
daun yang berwarna. Perubahan warna indicator bergantung pada warna jenis
tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan
di dalam basa berwarna hijau.

II. Tujuan pratikum

 Untuk mengetahui perbedaan asam dan basa


 Untuk mengetahui identifikasi asam basa dengan indicator alami
 Untuk mengetahui indicator asam basa
 Untuk menentukan asam basa

PROSEDUR KERJA
A. Alat dan bahan :

 Gelas plastic
 Parutan
 Pisau
 Ekstrak kunyit
 Larutan (air cuka, garam, sitrun,jeruk nipis, air biasa, air sabun)

B. Cara kerja

1) Haluskan indicator/bahan yang akan digunakan dan tambahkan


sedikit air.
2) Saring indicator untuk diambil ekstraknya.
3) Teteskan ekstrak ke dalam gelas yang berisi larutan (air cuka, air jeruk
nipis, air biasa, air selokan, air sabun, dan air garam)

DATA HASIL PERCOBAAN


Perubahan warna
Ekstrak air jeruk
air cuka air biasa air sabun Sitrun air garam
nipis
kuning Kuning
kunyit kuning orange Orange Kuning cerah
cerah kecoklatan

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan diatas :
 Ekstrak kunyit
Sari kunyit ketika di campur dengan air cuka akan berubah warna menjadi
kuning cerah, kalau air jeruk nipis berubah menjadi kuning, air biasa orange,
air sabun juga orange, kalau sitrun berubah menjadi kuning cerah, air garam
kuning kecoklatan.

Anda mungkin juga menyukai