Anda di halaman 1dari 8

Laporan

‘’Pratikum Identifikasi Larutan Asam dan Basa’’

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4
1. NISRINA NAJLA AMIRAH
2. ANGGUN VEDIA
3. DINA PERMATA SARI
4. MARSALINA
5. SILVIA NANDA AYU PRATAMA
6. BUDI PANGESTU
7. M. ZAKI RIZALI KAHFI
8. NAILAH ALIYA PUTRI ANTERO

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 MODEL LUBUKLINGGAU

TAHUN AJARAN 2021/2022


Identifikasi Larutan Asam & Basa Dengan Indikator Alami

A. Tujuan:
- Mengidentifikasi zat atau larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa
B. Landasan Teori

Menurut Arhenius suatu zat asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air
akan menghabiskan ion H+. Sedangkan suatu zat basa adalah zat yang jika dilarutkan 
dalam air akan menghasilkan ion OH¬-. Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah zat
donor proton (pemberi ion H+). Sedangkan basa adalah zat akseptor (penerima) ion
H+ secara kualitatif, zat asam rasanya masam sedangkan zat basa rasanya pahit.
Demikian pula masing-masing zat dapat memberikan gejala perubahan warna, jika
diberi indikator(Zat Pemeriksa). Dalam mana terjadinya reaksi antara zat asam atau
zat basa dengan indikator uyang menghasilkan warna-warna spesifik.

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air


akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang
dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu
basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam
asetat.

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan
basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa
mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam
air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai
berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat
satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.   

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut: kaustik, rasanya pahit,
licin seperti sabun, nilai pH lebih dari air suling, mengubah warna lakmus merah
menjadi biru, dapat menghantarkan arus listrik.; sedangkan asam memiliki sifat,
diantaranya adalah masam ketika dilarutkan dalam air; asam terasa menyengat bila
disentuh dan dapat merusak kulit teruma bila asamnya asam pekat; asam bereaksi
hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam; asam walaupun tidak
selalu ionik, merupakan cairan elektrolit.

Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun
netral. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal zat yang kita golongkan sebagai
asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa dan lain-lain. Kita juga mengenal
berbagai zat yang bisa digolongkan sebagai basa misalnya kapur sirih, kaustik soda,
air sabun, air abu dan lain-lain. 
C. Alat dan Bahan
1. Parutan
2. Wadah
3. Pengaduk
4. Kelopak bunga merah
5. Kunyit
6. Wortel
7. Asam cuka/ jeruk nipis
8. Air kapur/baking soda/ soda kue/sabun
9. Gunting
10. Air mineral
11. Sarung tangan
D. Cara Kerja
1. Membuat indikator : Haluskan atau parut kelopak bunga pacar, bunga mawar,
kunyit dan wortel.
2. Letakkan indikator pada wadah kemudian catat warna pada hasil pengamatan
kasih warna.
3. Bagi setiap indikator menjadi 5 bagian.
4. Kemudian masukan indikator alami kedalam air biasa, air cuka, baking soda, air
kapur, dan air sabun.
E. Hasil Pengamatan

Indikato Warna Perubahan Warna


r Indikator
Alami Asam Air Kapur Air Air Sabun Baking
Cuka Mineral soda
Bunga Merah Hijau Biru
mawar keungu- Merah Kekuni- Ungu Ungu Keungu
merah unguan ngan -an

Kunyit Kuning Orange Coklat Kuning Coklat


Pekat Ke- Coklat
merahan
Bunga Merah Orange Hijau Merah Merah Ungu
Pacar (candy) Kecoklatan
Wortel Orange Kuning Coklat Orange Orange Orange
tua

F. Pembahasan
Pada pratikum kali ini, kami membahas tentang indikator alami untuk uji coba
larutan asam basa. Kami telah melakukan percobaan terhadap kelopak bunga
berwarna merah (bunga mawar dan bunga pacar) kunyit dan wortel. Setelah kami
mencampurkan antara larutan asam ataupun basa dengan indikator alami yang
tersedia, terjadi perubahan warna yang berbeda dari warna asli larutan indikator
tersebut.

Berdasarkan data hasil percobaan di atas:

Kelopak bunga mawar yang memiliki warna awal merah keungu-unguan


mengalami perubahan warna menjadi merah ketika dimasukkan ke dalam asam cuka,
mengalami perubahan warna menjadi hijau yang agak sedikit kekuning-kuningan
ketika dimasukkan ke dalam air kapur, berubah warna menjadi warna ungu ketika
dicampurkan dengan air mineral, mengalami perubahan warna menjadi biru keungu-
unguan ketika dimasukkan ke dalam larutan baking soda, dan mengalami perubahan
warna menjadi warna ungu ketika dimasukkan ke dalam air sabun. Kelopak bunga
pacar yang memiliki warna awal merah berubah menjadi warna orange ketika
dicampurkan kedalam asam cuka, mengalami perubahan warna menjadi hijau ketika
dicampurkan kedalam air kapur, mengalami perubahan warna menjadi merah (candy)
ketika dicampurkan dengan air mineral, mengalami perubahan warna menjadi merah
kecoklatan ketika dimasukkan kedalam air sabun dan mengalami perubahan warna
menjadi ungu ketika dicampurkan kedalam larutan baking soda. Kunyit yang
memiliki warna awal kuning mengalami perubahan warna menjadi oranye ketika
dicampurkan dengan asam cuka mengalami perubahan warna menjadi coklat pekat
ketika dicampurkan dengan air kapur, tidak mengalami perubahan warna ketika
dicampurkan dengan air mineral, mengalami perubahan warna menjadi warna coklat
kemerahan ketika dicampurkan kedalam air sabun, dan mengalami perubahan menjadi
coklat ketika dimasukkan kedalam lautan baking soda. Wortel yang memiliki warna
awal orange mengalami perubahan warna menjadi kuning ketika dicampurkan ke
dalam asam cuka, mengalami perubahan warna menjadi coklat ketika dimasukkan
kedalam air kapur, tidak mengalami perubahan warna ketika dicampurkan kedalam
air mineral, mengalami perubahan warna menjadi orange ketika dicampurkan
kedalam air sabun, dan mengalami perubahan warna menjadi orange tua ketika
dicmpurkan kedalam larutan baking soda.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa disini
membuktikan bahwa bahan-bahan alami juga mampu dijadikan indikator asam basa.
Larutan yang bersifat asam ketika dicampurkan dengan indikator alami akan berubah
menjadi warna merah ataupun oranye. Sedangkan larutan yang bersifat basa ketika
dicampurkan dengan indikator alami akan mengalami perubahan warna menjadi
warna hijau atupun warna coklat yang mendekati warna ungu.
H. Lampiran
1. Bunga Pacar

2. Bunga Mawar
3. Wortel

4. Kunyit
Daftar Pustaka

https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-manajemen-pertanian-
lahan-kering/topik-kuliah-praktek/informasi-materi-kuliah-praktek1/289-identifikasi-
larutanasam-basa
https://tirto.id/pengertian-larutan-elektrolit-non-elektrolit-beserta-perbedaannya-
gmUM

Anda mungkin juga menyukai