Anda di halaman 1dari 6

BAHASA INDONESIA

Kelompok 3 : - Allysia Adelia Putri

- Shiva Amanda Kirana Kesuma

- M.Zacky Putra Pratama


- Yoga Alan Kusuma

Laporan Penelitian

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Kimia asam basa berperan penting dalam banyak proses yang terjadi dalam tubuh kita. Secara
umum,zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam sitrat pada jeruk,asam cuka pada
cuka makan, serta asam benzoat yang digunakan sebagai pengawet makanan. Basa merupakan senyawa
yang mempunyai sifat licin rasanya pahit, dan jenis basa tertentu bersifat caustic atau membakar,
misalnya natrium hidroksida atau soda api. Kebanyakan asam dan basa( yang belum bercampur dengan
senyawa lain) di alam berupa liquid ( larutan). Berdasarkan pengertian asam basa menurut ARRHENIUS,
suatu senyawa bersifat asam dalam air karena adanya ion H+, adapun suatu senyawa bersifat basa
dalam air karena adanya ion OH-. Untuk mengetahui apakah suatu senyawa mengandung ion H+ atau
ion H- dapat diuji dengan kertas lakmus. Adanya ion H+ dalam larutan dapat memerahkan kertas lakmus
( lakmus biru berubah menjadi merah dan lakmus merah tetap berwarna merah). Adapun adanya ion
OH- dalam larutan yaitu dapat membirukan kertas lakmus ( lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru
tetap berwarna biru).

2. Perumusan masalah

a. Bagaimana cara membedakan basa dengan asam?

b. Apakah cairan detergen,air jeruk,promag,air kapur sirih mempunyai sifat asam ataukah

sifat basa?

3. Tujuan penelitian

1. Menjelaskan sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator melalui percobaan.

2. Mempelajari berbagai jenis bahan alam yang digunakan sebagai indikator asam basa dan

menggunakan lakmus dan indikator universal.


4. Alat dan bahan

- Plat tetes - Tisu - Air sabun

- Pipet tetes - Kunyit - Air gula

- Kertas lakmus - Bunga sepatu - Jeruk nipis

- Indikator - Bunga bugenfiell - Promag

- Saringan teh - Larutan cuka

- Tabung reaksi - Air kapur sirih

5. Prosedur kerja

1. Masukkan masing-masing larutan ke dalam gelas kimia yang berada dengan volume

setengahnya atau satu ruas jari.

2. Beri label untuk setiap tabung reaksi atau plat tetes yang berisi larutan.

3. Masukkan kertas lakmus merah dan biru,indikator alami,serta indikator universal ke

setiap larutan asam basa.

4. Catat hasil pengamatan pada tabel yang telah ditentukan.

6. Hasil pengamatan

– Dengan kertas lakmus :

Larutan yang Lakmus Lakmus Sifat

Diuji Merah Biru Larutan

Kapur sirih Biru Biru Basa

Promag Biru Biru Basa

Jeruk Merah Merah Asam

Air suling Merah Biru Netral


– Dengan indikator alami :

Larutan Yang Kunyit Bunga Sifat

Diuji Sepatu Larutan

Jeruk Kuning muda Merah muda Asam

Kapur sirih Coklat tua Hijau tua Basa

– Dengan indikator universal :

– Saat indikator dicelupkan kedalam larutan basa pH nya menjadi pH 13.

– Saat indikator dicelupkan kedalam larutan asam pH nya menjadi pH 5.

7. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya :

 Larutan yang bersifat asam dapat memerahkan lakmus biru.


 Larutan yang bersifat basa dapat membirukan lakmus merah.
 Larutan yang bersifat netral tidak mengalami perubahan warna pada kertas lakmus merah dan
biru.

Sedangkan dengan indikator alami; kunyit dan bunga sepatu :

 Larutan asam (jeruk nipis) jika dicampur dengan kunyit akan mengubah warna kunyit yang
kuning pekat menjadi kuning muda/pudar.
 Larutan asam (jeruk nipis) dicampur dengan bunga sepatu yang berwarna merah maroon
menjadi merah muda.
 Larutan basa (kapur sirih) dicampur dengan kunyit berubah warna menjadi coklat tua.
 Larutan basa (kapur sirih) dicampur dengan bunga sepatu berubah warna menjadi hijau tua.

Daftar Pustaka

Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta ; Erlangga.
Winda, Putri. 2019. Laporan praktikum Asam Basa. Sidoarjo ; academia.edu.
<https://www.academia.edu/8023971/Laporan_Praktikum_Asam_Basa>

Lampiran gambar

Anda mungkin juga menyukai