Anda di halaman 1dari 7

Laporan

‘’Pratikum Identifikasi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit’’

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4
1. NISRINA NAJLA AMIRAH
2. ANGGUN VEDIA
3. DINA PERMATA SARI
4. MARSALINA
5. SILVIA NANDA AYU PRATAMA
6. BUDI PANGESTU
7. M. ZAKI RIZALI KAHFI
8. NAILAH ALIYA PUTRI ANTERO

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 MODEL LUBUKLINGGAU

TAHUN AJARAN 2021/2022


Identifikasi Larutan Elektrolit & Non Elektrolit

A. Tujuan

- Mengidentifikasi zat atau larutan yang bersifat elektrolit dan non elektrolit.

B. Landasan Teori

Larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung zat bisa menghantarkan


listrik. Sebaliknya, larutan non elektrolit tidak bisa menghantarkan listrik. Berikut ini
pengertian rinci, contoh, dan perbedaan antara keduanya. larutan non elektrolit
merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena zat-zat yang
dilarutkan tidak menghasilkan ion atau tidak mengalami ionisasi sama sekali. 
Pada larutan non elektrolit, zat non elektrolit yang terlarut tidak dapat terurai
menjadi ion-ion, sehingga tidak terdapat ion-ion bebas yang dapat menghantarkan arus
listrik. Sebagai contoh, larutan gula sukrosa (C 12H22O11) merupakan larutan non
elektrolit. Zat terlarut sukrosa di dalam pelarut air tidak dapat terurai menjadi ion,
sehingga tidak terdapat ion bebas yang dapat menghantarkan listrik.
Menurut Mia Rahmi Fauziah dalam buku Peranan Elektrolit dalam Tubuh
(2017:4), larutan tersusun dari kombinasi pelarut (dapat berbentuk air, gas, dan benda
padat) dan zat yang terlarut. Sebagai misal, dalam kasus larutan gula, zat terlarutnya
adalah gula dan media pelarutnya adalah air. Begitu pula yang terjadi pada udara. Gas
yang beredar ada yang membawa oksigen dan ada yang membawa karbon dioksida.
Dalam hal ini, yang berperan sebagai pelarut adalah udara, sedangkan oksigen dan
karbon dioksida adalah zat terlarutnya. Terlepas dari konsep larutan yang dapat
beredar melalui beberapa media (air, gas, dan benda padat), klasifikasi larutan
elektrolit dan non elektrolit didasarkan pada sifat daya hantar listriknya. Oleh karena
itu, bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit bukan berfokus pada pelarut, tetapi zat
yang terlarut di dalamnya.

Berdasarkan proses pembentukan ion-ionnya (ionisasi), larutan elektrolit memiliki


dibagi menjadi 2 jenis, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. 

 Larutan Elektrolit Kuat adalah larutan elektrolit yang terurai sempurna menjadi
ion atau mengalami ionisasi sepenuhnya dalam larutan air atau dalam keadaan
lebur. 

Karena sifat inilah larutan yang dapat menghantarkan listrik paling baik adalah
larutan yang masuk dalam kelompok larutan elektrolit kuat. Ciri-ciri larutan elektrolit
kuat adalah larutan yang sepenuhnya terionisasi untuk membentuk ion bebas ketika
dilarutkan, dan tidak ada molekul netral yang terbentuk dalam larutan. Semakin
banyak tersedianya ion bebas dalam suatu elektrolit, semakin besar kapasitasnya
untuk membawa atau menghantarkan arus. Ketika garam larut, ion-ionnya yang dapat
bergerak bebas dalam larutan, dan memungkinkan muatan mengalir.

NaCl yang dilarutkan dalam air kemudian garam (padatan) larut menjadi ion-ion
komponennya, dapat diwakili oleh persamaan ionisasi:

NaCl(s) → Na+(aq) + Cl−(aq)


Perlu kalian ingat bahwa larutan elektrolit kuat selalu terdiri dari asam kuat, basa kuat
dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat lainnya selain NaCl (garam) adalah NaOH
(soda api), H2SO4 (asam sulfat), HCl (asam klorida), dan KCl.

 Larutan Elektrolit Lemah yaitu elektrolit yang tidak terurai sempurna menjadi
ion atau mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah zat yang terurai menjadi
ion tidak banyak dan menjadi penghantar listrik yang buruk.

Ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah hanya sebagian terionisasi dalam air
(biasanya 1% sampai 10%). Karena itu, elektrolit lemah tidak seefisien elektrolit kuat
dalam menghantarkan listrik. Zat-zat dalam larutan elektrolit lemah biasanya meliputi
asam lemah dan basa lemah, yang sebagian besar merupakan senyawa kovalen.
Beberapa molekul netral hadir dalam larutan elektrolit lemah ini.

Contoh larutan elektrolit lemah adalah CH3COOH (asam asetat), N4OH, HCN


(hidrogen sianida), dan Al (OH)3.
Air juga merupakan elektrolit yang sangat lemah. Ionisasi air murni dapat diwakili
oleh persamaan ionisasi H2O → H+ + OH-.

C. Alat dan Bahan


1. Alat uji daya hantar listrik
2. Gelas
3. Spidol
4. Label
5. Tissue
6. Larutan garam
7. Larutan gula
8. Larutan Cuka
9. Minuman isotonik
10. Air mineral
D. Cara Kerja

1. Rangkailah alat penguji elektrolit.


2. Periksalah apakah alat penguji elektrolit dapat bekerja dengan baik atau tidak jika
kedua    elektroda dihubungkan, lampu dapat menyala.
3. Masukkan salah satu larutan yang akan diuji kekuatan daya hantar listriknya dengan 2
buah katoda ke dalam wadah hingga setengahnya. Perhatikan jangan sampai
bersentuhan.
4. Catat dan periksalah apa yang terjadi pada alat pengujinya, apakah lampu menyala atau
padam, memiliki gelembung atau tidak.
5. Bersihkan kedua katoda / elektroda tersebut dengan amplas.
6. Ulangi kegiatan 3 - 5 sampai semua larutan teruju. .

E. Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Larutan Elektrolit & Non Elektrolit


Elektrolit kuat Elektrolit Lemah Non Elektrolit Keterangan
Air Gula  TBTM
Air garam  BBLM
Cuka  BBTM
Isotonik  BSTM
Air Mineral  TBTM

Keterangan:
BBLM : Berbuih Banyak Lampu Menyala
BBTM : Berbuih Banyak Tidak Menyala
BSTM : Berbuih Sedikit Tidak Menyala
TBTM : Tidak Berbuih Tidak Menyala
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai