DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
1. NISRINA NAJLA AMIRAH
2. ANGGUN VEDIA
3. DINA PERMATA SARI
4. MARSALINA
5. SILVIA NANDA AYU PRATAMA
6. BUDI PANGESTU
7. M. ZAKI RIZALI KAHFI
8. NAILAH ALIYA PUTRI ANTERO
A. Tujuan
- Mengidentifikasi zat atau larutan yang bersifat elektrolit dan non elektrolit.
B. Landasan Teori
Larutan Elektrolit Kuat adalah larutan elektrolit yang terurai sempurna menjadi
ion atau mengalami ionisasi sepenuhnya dalam larutan air atau dalam keadaan
lebur.
Karena sifat inilah larutan yang dapat menghantarkan listrik paling baik adalah
larutan yang masuk dalam kelompok larutan elektrolit kuat. Ciri-ciri larutan elektrolit
kuat adalah larutan yang sepenuhnya terionisasi untuk membentuk ion bebas ketika
dilarutkan, dan tidak ada molekul netral yang terbentuk dalam larutan. Semakin
banyak tersedianya ion bebas dalam suatu elektrolit, semakin besar kapasitasnya
untuk membawa atau menghantarkan arus. Ketika garam larut, ion-ionnya yang dapat
bergerak bebas dalam larutan, dan memungkinkan muatan mengalir.
NaCl yang dilarutkan dalam air kemudian garam (padatan) larut menjadi ion-ion
komponennya, dapat diwakili oleh persamaan ionisasi:
Larutan Elektrolit Lemah yaitu elektrolit yang tidak terurai sempurna menjadi
ion atau mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah zat yang terurai menjadi
ion tidak banyak dan menjadi penghantar listrik yang buruk.
Ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah hanya sebagian terionisasi dalam air
(biasanya 1% sampai 10%). Karena itu, elektrolit lemah tidak seefisien elektrolit kuat
dalam menghantarkan listrik. Zat-zat dalam larutan elektrolit lemah biasanya meliputi
asam lemah dan basa lemah, yang sebagian besar merupakan senyawa kovalen.
Beberapa molekul netral hadir dalam larutan elektrolit lemah ini.
E. Hasil Pengamatan
Keterangan:
BBLM : Berbuih Banyak Lampu Menyala
BBTM : Berbuih Banyak Tidak Menyala
BSTM : Berbuih Sedikit Tidak Menyala
TBTM : Tidak Berbuih Tidak Menyala
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. Lampiran