Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

A. Judul....................................................................................................................................1

B. Tujuan.................................................................................................................................1

C. Landasan teori.....................................................................................................................1

1. Larutan............................................................................................................................1

2. Larutan Elektrolit............................................................................................................1

3. Larutan Nonelektrolit......................................................................................................2

D. Alat dan Bahan....................................................................................................................2

E. Cara Kerja...........................................................................................................................2

F. Tabel Hasil Pengamatan......................................................................................................3

G. Analisis Data Hasil Pengamatan.........................................................................................3

H. Kesimpulan.........................................................................................................................3
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BALI
SMA NEGERI 1 GIANYAR
Jl. Ratna No. 1, Telp. (0361) 943034

Website: http://www.sman1-gianyar.sch.id E-mail: sman1_gianyar@yahoo.com

UJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

A. Judul
“Laporan Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit”

B. Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non
elektrolit serta mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah,
dan non elektrolit.

C. Landasan teori

1. Larutan
Larutan merupakan sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut.
Terlarut merupakan larutan yang dilarutkan oleh pelarut sedangkan pelarut merupakan
zat yang melarutkan terlarut.
Menurut ilmuwan Svante August Arrhenius dari Swedia menerangkan teori ion
tentang hantaran listrik melalui larutan. Arrhenius berpendapat bahwa zat-zat
elektrolit yang dilarutkan dalam air akan terurai (terionisasi) menjadi ion
positif(kation) dan ion negatif(anion). Ion-ion tersebut dapat bergerak bebas sehingga
menghantarkan listrik melalui larutan.

2. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Hal tersebut
disebabkan adanya ion-ion positif dan ion-ion negatif yang berasal dari senyawa
elektrolit yang terurai dalam larutan. Hantaran listrik melalui larutan dapat
ditunjukkan dengan alat penguji elektrolit. Adanya aliran listrik melalui larutan
ditandai oleh menyalanya lampu pijar pada rangkaian itu atau adanya suatu perubahan
(misal timbul gelembung) pada salah satu atau kedua elektrodenya. Contoh ionisasi
larutan elektrolit:
a) HCl → H⁺ + Cl⁻ (asam)
b) KOH → K ⁺ + OH⁻ (basa)
c) NaCl → Na⁺ + Cl⁻ (garam)
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua sebagai
berikut :
1) Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan
baik.Senyawa elektrolit kuat terbentuk dari ikatan ionik. Contoh: air aki (asam
sulfat), asam klorida,air garam, dll.
2) Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik
dengan lemah. Senyawa elektrolit lemah terbentuk dari ikatan kovalen polar.
Contoh: air cuka,amonium hidroksida,air,dan lain-lain.

3. Larutan Nonelektrolit

Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sama sekali dikarenakan zat-zat
tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral (tidak terurai menjadi ion-ion) yang
tidak bermuatan listrik. Senyawa nonelektrolit terbentuk dari ikatan kovalen nonpolar.
Contoh: minyak goreng, bensin, oli, dll.

D. Alat dan Bahan


Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
1. Gelas
2. Baterai
3. Kabel listrik secukupnya
4. Bohlam 5W
5. Dudukan lampu
6. Tisu
7. 2 Batang paku sebagai elektroda
8. Larutan Cuka
9. Air
10. Larutan NaCl
11. Larutan Gula
12. Alkohol

E. Cara Kerja
1. Menyiapkan larutan pada setiap gelas.
2. Merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. Menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan
tanpa membuat keduanya saling bersentuhan.
4. Amati perubahan yang terjadi pada lampu apkah menyala terang, redup, atau
tidak menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak
gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung samasekali.
5. Setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu
elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan
dengan tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak
terkontaminasi/tercampur.

F. Tabel Hasil Pengamatan

Indikator lampu Gelembung gas


Bahan yang diuji Keterangan
Nyala Tidak nyala Ada Tidak ada

Air keran -  -  nonelektrolit


Larutan NACL  -  - Elektrolit kuat
Cuka -   - Elektrolit lemah
Larutan gula -  -  nonelektrolit

G. Analisis Data Hasil Pengamatan


1. Air keran tidak ada lampu menyala dan tidak ada gelembung, hal ini membuktikan
bahwa air keran termasuk nonelektrolit.
2. Larutan garam dapur (NaCl) lampu menyala terang dan banyak gelembung, hal ini
membuktikan bahwa larutan garam termasuk larutan elektrolit kuat.
3. Larutan asam cuka (CH3COOH) lampu tidak menyala dan sedikit gelembung, hal
inimembuktikan bahwa larutan asam cuka termasuk larutan elektrolit lemah.
4. Larutan gula lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung, hal ini membuktikan
bahwa larutan gula termasuk larutan nonelektrolit.

H. Kesimpulan
1. Bila alat uji elektrolit dapat menghantarkan arus listrik,yaitu dibuktikan dengan
lampu menyalaterang dan ada gelembung berarti larutan itu termasuk larutan
elektrolit kuat.
2. Bila alat uji elektrolit tidak menyala tetapi ada gelembung berarti larutan yang diuji
cobatermasuk larutan elektrolit lemah.
3. Bila alat uji elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik,yaitu dibuktikan
dengan lamputidak menyala dan tidak ada gelembung berarti larutan itu termasuk
larutan nonelektrolit.

Anda mungkin juga menyukai