Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

DI SUSUN OLEH :

Asmaul Husna
Audiva Shafina
Dinda Alfira
Devani Desiana
M Alfi Syahrin
M Ghifari Mahrifai
Radika Rasha S
Ricka Mauliza
Sita Riadatun Annasya
Syafratul Baiza

SMAN 1 MANYAK PAYED

X MIA II
Judul Percobaan : Larutan elektrolit dan non elektrolit

Tujuan Percobaan : Menguji daya hantar listrik berbagai larutan yang digunakan

dalam kehidupan sehari-hari

Tanggal : 10 januari 2023

Tempat : Laboratorium kimia SMAN 1 Manyak Payed

I. Dasar Teori

Larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit adalah sifat larutan berdasarkan daya

hantar listriknya. Larutan elektrolit adalah larutan yang zatnya mampu menghantarkan

arus listrik ketika dilarutkan dalam air, sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan

yang zatnya tidak dapat menghantarkan arus listrik. Ilmuwan asal Swedia bernama

Svante August Arrhenius, pada tahun 1887 menjelaskan tentang peristiwa hantaran arus

listrik melalui larutan dengan teori ionisasi.

Berdasarkan Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena di

dalamnya mengandung ion-ion, yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itu lah yang

berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam larutan, seperti dikutip dalam modul Guru

Pembelajar Keahlian Kimia Kesehatan oleh Eti Suherti. Oleh sebab itu, banyak

sedikitnya ion yang terjadi pada ionisasi merupakan penentu dari besarnya daya hantar

listrik yang terkandung pada larutan elektrolit. Semakin banyak ion dalam larutan, maka

daya hantar listriknya akan semakin kuat. Dimana hal tersebut tidak lah bisa ditemukan

pada larutan non-elektrolit.

Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit bisa disebut juga dengan konduktor elektrik. Jenis larutan ini ada yang

sifatnya kuat dan lemah.


Larutan Elektrolit Kuat

Ciri-ciri larutan elektrolit adalah :

1. Larutannya mampu menghantarkan arus listrik dengan baik dan kuat.

2. Ditandai dengan lampu yang menyala, serta banyak mengandung gelembung gas

ketika diuji dengan alat penguji elektrolit.

3. Elektrolit kuat dalam air, akan terionisasi sempurna sehingga derajat ionisasi (𝛼)

= 1. 𝛼 = jumlah mol yang terionisasi : jumlah mol zat mula-mula

4. Larutan elektrolit kuat terdiri atas kelompok larutan-larutan basa kuat, asam kuat,

dan garam (kecuali garam merkuri). Pada larutan elektrolit kuat, senyawa dalam

air akan terionisasi sempurna dan menghasilkan ion-ion yang banyak.

Contoh larutan elektrolit kuat:

1. Basa = KOH, NaOH, radium (Ra), dan basa dari golongan I A dan II A lainya

(kecuali Be(OH)₂ dan Mg(OH)₂)

2. Asam = HCI, HBr, HI, HNO₃, HCIO₃, HCIO₄

3. Garam = NaCI, K₂SO₄, CaCI₂, AICI₃

Larutan Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang masih bisa menghantarkan listrik, tapi

sifatnya lemah sehingga lampu tidak terlalu bisa menyala dengan terang.

Ciri-ciri larutan elektrolit lemah:

1. Senyawa dalam air terionisasi yang sebagiannya akan menghasilkan ion-ion yang

sedikit.
2. Larutan elektrolit lemah terdiri atas larutan basa lemah dan asam lemah.

3. Menghantarkan jumlah listrik sedikit atau lemah

4. Derajat ionisasi (𝛼), 0 < (𝛼) < 1.

Contoh larutan elektrolit lemah:

1. Basa = Be(OH)₂, Mg(OH)₂, dan beberapa basa dari logam transisi.

2. Asam = HNO₂, H₃PO₃, H₃PO₄, H₂SO₃, HCN, H₂CO₃, HF

Larutan Non Elektrolit

Seperti namanya, larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan

arus listrik. Jika disekitar penghantar listrik (electrode) tidak muncul gelembung-

gelembung gas, dan lampu tidak menyala ketika diuji.

Ciri-ciri dari larutan non-elektrolit:

1. Pada larutan non elektrolit, senyawa dalam air tidak mengalami proses ionisasi.

2. Larutan non-elektrolit tidak dapat terionisasi dalam air, maka 𝛼 = 0.

3. Larutan non-elektrolit terdiri atas kelompok senyawa organik molekular yang

larut.

4. Tidak menghantarkan arus listrik

Contoh larutan non-elektrolit diantaranya:

1. Sukrosa (C₁₂H₂₂O₁₁)

2. Glukosa (C₆H₁₂O₆)

3. Urea (CO(NH2)2),

4. Larutan etanol (C2H5OH)

5. Vitamin C.
II. ALAT DAN BAHAN

A. Alat Yang Digunakan :

1. gelas ukur 1oo ml 4 buah

2. Gelas ukur 250 ml 1 buah

3. Kit elektrolit 1 buah

B. Bahan yang digunakan:

1. Larutan HCl, NACl, sukrosa dan alcohol

2. Tisu

3. Air

III. PROSEDUR KERJA

1. Menyediakan empat buah gelas ukur 100 ml yang bersih dan memberi label nama

setiap larutan (HCl, NACl, sukrosa dan alcohol)

2. Memasukkan bahan yang akan diuji ke dalam gelas kimia sesuai dengan label

namanya masing-masing.

3. Menguji daya hantar larutan HCl dengan mencelupkan kedua elektrolit kit.

Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi pada lampu dan dua alat elektrolit

kit.

4. Mengangkat elektrolit kit. Kemudian membersihkankit elektrolit dengan

menyemprotkan air dan mengeringkan dengan tisu.

5. Lakukan hal yang sama terhadap ketiga larutan lainnya ( NACl, sukrosa dan alcohol).
IV. Hasil Pengamatan

No Variable Yang Diamati Lampu Kondisi Kit Elektrolit

1 HCl Menyala terang Timbul gelembung

2 NACl Menyala terang Timbul gelembung

3 Sukrosa Menyala redup Timbul gelembung

4 Alcohol Tidak menyala Tidak timbul gelembung

V. Pembahasan

Percobaan mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit ini dimaksudkan untuk

menguji daya hantar listrik dalam berbagai larutan. Pada percobaan ini larutan yang

diujikan diantaranya NACl, HCl, sukrosa dan alcohol.

Pada percobaan prapraktikum, sample larutan yang telah ditentukan sebelumnya

diujicobakan daya hantar larutannya. Untuk percobaan yang pertama yaitu menguji HCl

dan didapatkan hasilnya lampu menyala terang dengan kondisi elekrolit kit timbul

gelembung. Untuk percobaan yang kedua yaitu menguji NACl dan didapatkan hasilnya

lampu menyala terang dengan kondisi kit elektrolit timbul gelembung. Untuk percobaan

yang ketiga yaitu menguji sukrosa dan didapatkan hasilnya lampu menyala redup dengan

kondisi kit elektrolit tidak timbul gelumbung. Menurut literature yang ada sukrosa

tergolong nonelektrolit, dimana larutan yang tergolong nonelektrolit seharusnya tidak

menimbulkan lampu menyala baik itu redup maupun menyala terang. Sedangkan pada

saat diujicobakan ternyata lampu nyala redup. Hal ini mungkin dikarenakan tersambung

kabel pada rangkaian alat yang dapat menimbulkan lampu menyala. Untuk percobaan
yang keempat yaitu menguji alkohol dan didapatkan hasilnya lampu tidak menyala

dengan kondisi kit elektrolit tidak timbul gelembung.

VI. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

1. Larutan elektrolit kuat mampu menghantarkan listrik dengan kuat dapat

menyebabkan lampu terang dan timbul gelembung gas di katoda dan mengalami

disosiasi sempurna.

2. Larutan elektrolit lemah hanya mampu menghantarkan arus listrik dengan lemah

sehingga lampu menyala redup hingga mati, sedikit gelembung-gelembung gas di

katoda dan mengalami disosiasi sebahagian.

3. Larutan nonelektrolit tidak mampu mnghantarkan listrik sehingga tidak membuat

lampu menyala dan tidak menimbulkan geembung-gelembung gas di katoda serta

tidak mengalami disosiasi.

4. Larutan yang digunakan dapat digolongkan berdasarkan daya hantarnya.

Diantaranya : larutan HCl dan NACl termasuk elektrolit kuat.larutan sukrosa dan

alcohol termasuklarutan nonelektrolit.

B. Saran

1. Alat yang digunakan hendaknya lebih baik lagi.

2. Dalam melakukan percobaan hendaknya lebih teliti dan seksama.

3. Bahan yang digunakan hendaknya lebih banyak agar kesalahan dalam praktikum

dapat diminimalkan
VII. Kendala-Kendala

1. Alat yang digunakan terlalu sederhana sehingga memungkinkan untuk terjadi

kesalahan.

2. Jumlah alat tidak memadai sehingga pengalaman dan ilmu tidak merata dirasakan

para siswa.

3. Bahan yang digunakan terlalu sedikit sehingga hasil yang ingin dicapai kurang

maksimal.

VIII. Daftar Pustaka

Anshory, Irfan. 2003. Kimia SMU Untuk Kelas 1. Jakarta: Erlangga.

Susilowati, Endang. 2004. Sains Kimia Prinsip dan Terapannya. Solo : PT. Tiga

Serangkai Pustaka Mandiri.


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai