Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Kimia

Menguji Daya Hantar Listrik Berbagai Larutan dalam air

Dibuat
Oleh:

1. Abdul Rohim Saputra


2. Nurul apriliyanti
3. Alisha raisa pasha
4. Hikmal ramadhan
5. M.agil fahzah
6. Reihan

A. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum yang dilaksanakan yaitu menguji daya hantar listrik berbagai
larutan dalam air.

B. Dasar Teori
Penelitian oleh Mark Johnson dari Yale University tahun 2016 silam menyebutkan
bahwa air yang benar-benar murni tidak menghantarkan listrik dikarenakan kekurangan
elektron bebas. Sementara, kebanyakan air di alam sudah bercampur dengan berbagai
jenis sedimen dan mineral yang kemudian mengionisasi molekul air sehingga mungkin
untuk menghantarkan listrik. Itu mengapa air atau H2O salah satu larutan elektrolit
lemah.

Larutan merupakan suatu campuran yang bersifat homogen dan terdiri dari dua atau
lebih zat. Dimaksudkan larutan homogen karena larutan tersebut memiliki komposisi
yang merata atau setiap bagian volumenya akan memiliki komposisi atau sifat yang
sama. Zat yang jumlahnya sedikit disebut terlarut, dan yang jumlahnya lebih banyak
disebut pelarut. Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion
dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia
lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam.

Konsep larutan elektrolit dan nonelektrolit pertama kali dijelaskan oleh ahli kimia
asal Swedia, Svante August Arrhenius, pada tahun 1884. Menurut Arrhenius yang dikutip
dari Kimia Dasar II oleh Elvy Rahmi Mawarnis, senyawa elektrolit dalam air akan terurai
menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom bermuatan listrik yang
dinamakan ion. Ion-ion dari senyawa elektrolit itulah yang selalu bergerak bebas dan
dapat menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sementara senyawa non-elektrolit,
ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk
molekul yang tidak bermuatan listrik.

1) Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika
dialirkan arus listrik ke dalamnya, larutan ini akan memberikan gejala berupa
menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan
karena mengandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang
menghantarkan listrik melalui larutan. Ciri-ciri larutan elektrolit sebagai berikut:
 Dapat menghantarkan listrik
 Terjadi proses ionisasi
 Lampu dapat menyala terang atau redup
 Adanya gelembung gas
Larutan Elekrolit dibedakan menjadi dua yaitu:

I. Larutan Elektrolit Kuat


Suatu zat disebut elektrolit kuat apabila dapat terurai sempurna
menjadi ion-ion nya saat dilarutkan dalam air. Larutan elektrolit kuat
memiliki daya hantar listrik yang baik, meskipun pada konsentrasi rendah.
Hal ini disebabkan karena zat terlarut pada larutan elektrolit kuat
terdisosiasi total atau terurai sempurna di dalam air membentuk ion positif
(kation) dan ion negatif (anion). Reaksi kimia yang terjadi pada pelarutan
elektrolit kuat menghasilkan larutan dengan konsentrasi ion yang tinggi.
Elektrolit kuat memiliki ciri-ciri yaitu terionisasi sempurna,
menghantarkan arus listrik, lampu menyala terang dan terdapat banyak
gelembung gas. Contoh dari elektrolit kuat adalah HCl, H2SO4, NaOH,
KOH, K2SO4, dan CaCL2.

II. Larutan Elektrolit Lemah


Pada elektrolit lemah, tidak semua zat terdisosiasi menjadi ion-ion saat
dilarutkan dalam air. Derajat ionisasi dari elektrolit lemah kecil, karenanya
konsentrasi ion yang dihasilkan rendah. Larutan elektrolit lemah memiliki
daya hantar listrik yang buruk, meskipun pada konsentrasi yang besar. Hal
ini disebabkan karena zat terlarut pada larutan elektrolit lemah terdisosiasi
sebagian menjadi ion-ionnya, sehingga hanya sedikit ion yang terbentuk.
Akibatnya, elektron menjadi sulit bergerak dan listrik menjadi tidak
mengalir dengan baik. Elektrolit lemah memiliki ciri-ciri yaitu terionisasi
sebagian, menghantarkan arus listrik, lampu menyala redup dan terdapat
sedikit gelembung gas. Contoh dari elektrolit lemah adalah CH3COOH,
HF, HNO2, NH3, dan C2H5OH.

2) Larutan Nonelektrolit
Non elektrolit adalah senyawa kimia yang tidak menghantarkan listrik dalam
kondisi lelehan maupun terlarut dalam air. Zat yang bersifat non elektrolit tidak
akan meningkatkan konduktivitas air saat dilarutkan. Saat dilarutkan, senyawa
non elektrolit akan dilingkupi oleh molekul-molekul air yang membuat senyawa
tersebut dapat larut baik di dalam air. Proses pelarutan senyawa non elektrolit
tidak menyebabkan pemutusan ikatan, sehingga tidak dihasilkan ion-ion bebas.
Senyawa yang termasuk non elektrolit adalah sukrosa, etanol dan urea. Secara
lebih jelasnya, larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, di mana lampu pada alat uji mati dan tidak dihasilkan
gelembung gas dalam larutan. Larutan nonelektrolit ini tidak dapat
menghantarkan listrik, sebab tidak terdapat ion-ion bebas dalam larutan, karena
zat terlarutnya tidak terdisosiasi. Ciri-ciri larutan nonelektrolit sebagai berikut:
 Tidak dapat menghantarkan listrik.
 Tidak terjadi proses ionisasi.
 Lampu tidak menyala.
 Tidak ada gelembung gas.

Contoh dari larutan nonelektrolit yaitu CO(HN2)2, CH3OH, C6H12)6, dan


C2H5OH.

Perbedaan utama antara larutan elektrolit dengan non elektrolit ialah terletak pada
kemampuan menghantar listriknya. Namun, terdapat perbedaan larutan elektrolit dan non
elektrolit yang lain, yaitu (1) Larutan elektrolit mempunyai derajat ionisasi antara 0
hingga 1, sedangkan derajat ionisasi larutan non elektrolit tidak ada atau 0. (2) Larutan
elektrolit dapat menyala lampunya saat dilakukan percobaan, sedangkan lampu larutan
non elektrolit tidak menyala. (3) Larutan elektrolit menghasilkan gelembung gas, baik
dalama jumlah banyak maupun sedikit. Sedangkan larutan non elektrolit tidak bisa
menghasilkan gelembung gas saat dilakukan percobaan.

C. Alat dan Bahan


a. Alat uji elektrolit
b. Gelas kimia 100mL
c. Batu baterai
d. Bola lampu
e. Kertas tisu
f. Larutan HCI
g. Larutan Na2CO3
h. Larutan NHCI
i. Larutan cuka
j. Larutan garam
k. Larutan gula
l. Air aki
m. Air isotonik

D. Prosedur Kerja
1) Rangkai alat uji elektrolit.
2) Masukkan larutan HCI ke dalam gelas beker dan uji alat uji elektrolit.
3) Amatilah perubahan pada elektrode dan lampu. Kemudian, catat hasilnya.
4) Bersihkan kedua elektroda dengan dilap menggunakan kertas tissue. Ulangi
langkah 3-4 untuk larutan yang sudah disiapkan sebelumnya.
E. Hasil Pengamatan
No. Lampu Elektroda
Larutan
Menyala Menyala Tidak Ada Ada Tidak ada
Terang Redup Menyala gelembung gelembung gelembung
banyak sedikit

1 Larutan HCI  
2 Larutan Na2CO3  
3 Larutan garam  
4 Larutan cuka  
5 Larutan gula  
6 Air aki  
7 Larutan NHCl  
9 Air isotonik  

F. Pembahasan
Dari tabel hasil pengamatan praktikum yg kami lakukan di atas, dapat kita lihat
bahwa ternyata ada sebagian larutan yang ketika diuji menghasilkan lampu yg menyala
terang ataupun redup dan menimbulkan gelembung, baik itu banyak maupun sedikit.
Begitupun sebaliknya, ada beberapa larutan yang ketika diuji tidak menghasilkan apapun,
baik itu lampu uji menyala atau gelembung. Ada juga larutan yang hanya menimbulkan
sebuah gelembung tanpa adanya lampu yang menyala.

Seperti yang disebutkan pada dasar teori, larutan dibedakan menjadi dua yaitu larutan
elektrolit dan nonelektrolit. Larutan elektrolit merupakan sebuah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit sendiri dibagi menjadi dua yaitu larutan
elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat menghantarkan listrik
dalam jumlah besar (konduktivitas tinggi) karena memiliki banyak ion (kation dan
anion). Sedangkan, larutan elektrolit lemah hanya menghantarkan sejumlah kecil listrik
(konduktivitas rendah) karena hanya memiliki sedikit ion. Misalnya, ada arus listrik
dengan besar sama yang dihantarkan melalui larutan elektrolit kuat dan lemah untuk
menyalakan listrik. Baca juga: Contoh Larutan Elektrolit Kuat dan Larutan Elektrolit
Lemah Larutan elektrolit kuat menyalakan lampu dengan terang karena menghantarkan
sebagian besar arus listrik yang melewatinya. Sedangkan, larutan elektrolit lemah
menyalakan lampu dengan redup. Hal tersebut dikarenakan larutan elektrolit lemah hanya
menghantarkan sejumlah kecil arus listrik.

Nah perbedaan kedua jenis larutan ini bisa kita temukan pada tabel hasil pengamatan
praktikum kami, dimana larutan elektrolit kuat akan menghasilkan daya lampu yg terang
dan memiliki banyak gelembung sedangkan elektrolit lemah akan menghasilkan daya
lampu yg redup dan gelembung yg sedikit.
Sedangkan Larutan nonelektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Larutan nonelektrolit ini tidak dapat menghantarkan listrik, sebab tidak
terdapat ion-ion bebas dalam larutan, karena zat terlarutnya tidak terdisosiasi. Sebuah
larutan dapat digolongkan menjadi larutan nonelektrolit apabila dari hasil pengamatan,
larutan tersebut tidak menghasilkan dan menimbulkan apapun, baik itu lampu uji yang
menyala ataupun terdapat sebuah gelembung.

Jadi, dari tabel pengamatan di atas sudah bisa kita kelompokkan larutan mana saja
yang termasuk larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
- Kelompok larutan elektrolit kuat yaitu: Larutan HCI, larutan NHCI dan larutan
garam.
- kelompok larutan elektrolit lemah yaitu: Larutan cuka dan larutan Na2CO 3
- Kelompok larutan nonelektrolit yaitu Larutan gula, Air isotonik dan air aki.

Akan tetapi, bisa saja pengelompokkan yang kami lakukan terdapat kesalahan
karena ada beberapa faktor syang menyebabkan yaitu alat uji elektrolit konslet dan
bahan larutan yang digunakan sudah kadaluwarsa.

G. Simpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan adalah adanya beberapa larutan yang memiliki
berbagai kadar daya hantar listrik yang berbeda dan adapun yang tidak memiliki daya
hantar listrik yang dimana larutan-larutan ini digolongkan pada 2 jenis larutan elektrolit
yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah, elektrolit kuat artinya larutan yg memiliki daya
hantar listrik yang baik sedangkan larutan elektrolit lemah memiliki daya hantar listrik
yang lemah. Serta adapun larutan yang tidak termasuk keduan yaitu larutan non-elektrolit
yaitu larutan yang tidak memiliki kadar daya hantar listrik.
H. Daftar Pustaka

https://www.gramedia.com/literasi/larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit/
https://www.superprof.co.id/blog/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/
https://www.ruangguru.com/blog/memahami-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit

Departemen Pendidikan Nasional Pusat Perbukuan ( 2007 ). Kimia 1.Indonesia

BIBLIOGRAPHY Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. (2022). kimia.


Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai