Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Agung
lagi Maha Pemurah hanya berkat rahmat dan karunia serta petunjuk-Nya saya
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Penyajian materi dalam laporan ini sudah disesuaikan dengan hasil dan
percobaan yang telah saya lakukan. Sehingga laporan ini bisa digunakan sebagai
pedoman yang sama dalam menguji larutan elektrolit.
Saya menyadari kekurangan yang terkandung dalam laporan ini masih
banyak untuk itu saya mohon petunjuk dan harap dimaklumi oleh para pembaca
yang budiman.
Jadikan hari ini lebih baik dari kemarin dengan pikiran yang baik datang dari
segala penjuru.

Manokwari , Juni 2011

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................... 1


Daftar Isi ........................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan
1.1 Landasan teori ................................................................... 3
1.2 Latar Belakang ................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ....................................................... 5
BAB II Pembahasan
2.1 Judul ............................................................................... 6
2.2 Alat dan Bahan ................................................................... 6
2.3 Cara Kerja ................................................................... 6
2.4 Data Pengamatan ....................................................... 7
2.5 Analisis Data ................................................................... 9
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ................................................................... 11
3.2 Kritik dan Saran ....................................................... 12
3.3 Daftar Pustaka ................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori

Yang menjadi landasannya dalam membedakan larutan elektrolit dengan


larutan nonelektrolit pada saat menguji larutan dengan menggunakan rangkaian
listrik sederhana yaitu :
Larutan elektrolit akan timbul gelembung gelembung gas pada batang
elektrodenya dan lampu akan menyala. Sedangkan larutan nonelektrolit akan
timbul gelembung gelembung gas tetapi lampu tidak menyala.

1.2 Latar Belakang

Pada dasarnya larutan termasuk ke dalam campuran homogen yang


komponennya terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. Bagi kehidupan kita larutan
sangat penting karena makanan yang masuk dari mulut kita diubah terlebih dahulu
menjadi larutan barulah dicerna oleh tubuh kita. Begitupula dengan tumbuh
tumbuhan menyerap mineral berupa larutan dari akarnnya dan sama seperti kita
yaitu makanan yang masuk ke tubuhnya sudah berupa larutan. Serta larutan
digunakan dalam reaksi reaksi kimia di laboratorium dan di pabrik pabrik.

Larutan tidak hanya berwujud cair ada juga yang berwujud padat. Tidak
semua larutan dapat menghantarkan arus listrik. Berdasarkan kemampuannya
dalam menghantarkan arus listrik. Berdasarkan kemampuannya di dalam
menghantarkan arus listrik larutan di bagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan
larutan nonelektrolit.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.


Larutan ini dibagi menjadi dua yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut :
1.3.1 Bagaimana cara membedakan larutan elektrolit dengan larutan nonelektrolit.
1.3.2 Apa yang menyebabkan larutan dapat menghantarkan arus listrik ?
1.3.3 Apa perbedaan larutan elektrolit dengan larutan nonelektrolit ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Membuat Alat Uji Elektrolit Sederhana


2.2 Alat dan Bahan :

2 buah baterai besar (seperlunya).


Satu lampu yang kecil.
Gelas.
Kain/tissue.
2 buah elektrode (batang karbon dari baterai bekas/grafit)
Kabel 50 cm (secukupnya)
Kayu/papan/gabus/karton (boleh tidak menggunakan alas)
100 ml air laut dan garam secukupnya.
Air asam.
Air suling.
Air sumur.
Air ledeng
Air kapur
Air aki.
Gula
Aqua
Garam
Air Jeruk
Cuka
Urea dan larutan lainnya.

2.3 Cara kerja


1. Susunlah alat sedemikian rupa seperti pada gambar di bawah.
2. Ujilah dengan mencelupkan ke dua elektrode pada larutan.
3. Amati dengan seksama perubahan perubahan yang terjadi pada elektrode dan
lampu.
Catatan :
Apabila timbul gelembung gelembung gas pada batang elektrode dan
lampu menyala maka percobaan dianggap berhasil.

2.4 Tabel Pengamatan Percobaan di atas :

Pengamatan
No Jenis Larutan Gelembung Keterangan
Nyala lampu gas pada
elektrode
1 Air suling Terang Banyak Elektrolit
2 Air sumur Redup Sedikit Elektrolit
3 Air ledeng Redup Sedikit Elektrolit
4 Air asam Padam Sedikit Nonelektrolit
5 Air sabun Padam Sedikit Nonelektrolit
6 Ait aki Padam Tidak ada Nonelektrolit
7 Air kapur Padam Tidak ada Nonelektrolit
8 Urea Padam Tidak ada Nonelektrolit
9 Air laut Terang Banyak Elektrolit
10 Gula Terang Tidak Ada Nonelektrolit
11 Aqua Terang Tidak Ada Elektrolit
12 Garam Terang Tidak Ada Elektrolit
13 Air Jeruk Terang Tidak Ada Elektrolit
14 Cuka Terang Tidak Ada Elektrolit

2.4.1 Data Hasil Pengamatan

Yang merupakan larutan elektrolit kuat adalah air suling ,air laut,Aqua,Garam,Air
Jeruk dan Cuka.
Yang merupakan larutan elektrolit lemah adalah air sumur dan air ledeng.
Yang merupakan larutan nonelektrolit adalah air asam, air sabun, air aki, air kapur,
Gula dan urea.

2.5 Analisi Data


Pada saat menguji larutan elektrolit seperti gambar diatas, batang
elektrodenya yang posisi kutub positif dan negatifnya harus ada di permukaan
larutan yang diuji dan disesuaikan dengan kutub positif dan negatif pada baterai.
Dan pada saat semua larutan sudah diuji lampu tidak menyala dan tidak ada
gelembung gelembung gas berarti harus ditambahkan daya atau baterai barulah
larutan tersebut dapat dianggap berhasil.

Apabila pada saat menguji larutan elektrolit menggunakan lampu ukuran


yang kecil maka baterai yang digunakan akan sedikit. Karena lampu yang kecil
akan menggunakan energi atau daya yang kecil pula. Dan pada saat kita menguji
larutan air laut semakin banyak ditambahkan garam yang tidak mengandung
yodium lampu akan menyala dengan terang dan banyak timbul gelembung
gelembung gas. Yang disebabkan oleh banyaknya molekul molekul garam
menjadi ion sehingga daya hantarnya menjadi kuat.

Dengan menggunakan rangkaian listrik seperti gambar di atas maka kita


dapat ketahui yang mana elektrolit akan timbul gelembung gelembung gas
dalam jumlah banyak atau sedikit dan lampu menyala dengan terang atau redup
tergantung kuat lemahnya daya hantar listriknya sedangkan larutan nonelektrolit
lampu tidak menyala, dan ada sedikit bahkan tidak adanya gelembung
gelembung gas.

Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik atau kekuatan daya


hantar listriknya disebabkan oleh ion ion hasil ionisasi elektrolitnya dalam
larutannya. Makin banyak ion ion yang terionisasi makin besar pula daya hantar
listriknya. Berdasarkan daya antarnya larutan elektrolit dibagi dua yaitu larutan
elektrolit kuat dan lemah. Elektrolit kuat yaitu ion ionnya akan terionisasi
sempurna dan derajat ionisasinya adalah mendekati : contoh elektrolit kuat pada
tabel diatas yaitu air suling dan air laut. Dan elektrolit lemah yaitu ion ionnya
hanya terionisasi setengah atau sebagian dan derajat ionisasinya 0 sampai 1.
Contohnya larutan elektrolit lemah yaitu air sumur dan air ledeng.

Sedangkan larutan nonelektrolit tidak mengalami terionisasi karena


molekul molekul tidak terbentuk membentuk ion dan derajat ionisasinya sama
dengan 0.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dapat saya simpulkan bahwa larutan elektrolit dapat diketahui dari


percobaan di atas apabila timbul gelembung gelembung gas dan lampu menyala
terang atau redup, sedangkan, larutan nonelektrolit dapat diketahui lampu tidak
menyala dan ada sedikit atau tidak gelembung gelembung gas. Dan larutan
elektrolit dapat menghantarkan arus listrik disebabkan ion ionnya terionisasi
sempurna disebut elektrolit kuat dan apabila terionisasi setengah disebut elektrolit
lemah. Sedangkan larutan nonelektrolit tidak mengalami terionisasi sama dengan
nol.

3.2 Kritik dan Saran :


Saya menyadari laporan ini banyak sekali kekurangannya karena tiada
yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan Yang Maha Agung dan Maha
Sempurna. Termasuk saya banyak ketidak sempurnaannya dalam menyusun
laporan ini. untuk itu saya mohon kritik dan saran dari para pembaca yang
budiman untuk penyempurnaan laporan ini.

Anda mungkin juga menyukai