Halaman Sampul
(Kreasi sendiri donk)
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas laporan kegiatan praktikum kimia yang berjudul UJI DAYA HANTAR LARUTAN ini
di sahkan pada hari . tanggal ..
Mengetahui:
Guru Mapel
Praktikan
NIP.
..
KATA PENGANTAR
BISMILAHIROHMANIROHIM
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya jualah, sehingga
penyusunan laporan kegiatan pratikum akhir Kimia ini dapat kami selesaikan sebagaimana
mestinya.
Laporan praktikum ini berjudul UJI DAYA HANTAR LARUTAN yang disusun
sebagai tugas akhir praktikum kimia sebagai syarat kelulusan. Penulis menyadari bahwa dalam
upaya penyelasaian tugas laporan ini, banyak megalami berbagai kesulitan sehingga tidaklah
mengherankan apabila dalam laporan ini masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan di sana
sini. Oleh karena itu, kami sebagai penulis banyak mengalami kendala dan kesulitan. Namun,
berkat petunjuk, bimbingan dan nasehat dari Ibu (sensor), S.Pd sebagai guru pembimbing
sehingga tugas ini terselesaikan dengan baik walaupun penuh dengan kekurangan.
Untuk itu kami sebagai penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru di
sekolah serta rekan-rekan kami sesama siswa yang telah memberikan dorongan kepada kami atas
selesainya laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu sumbang
saran dan kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan dan ucapan
terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat adanya.
Mataompana, 16 Maret
2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan..
Kata Pengantar.
Daftar Isi.
Bab I Pendahuluan..
A. Tujuan Percobaan..
B. Dasar Teori
Bab II Metodologi.
A. Alat dan Bahan
B. Cara Kerja.
Bab III Hasil Pengamatan..
Bab IV Pembahasan..
Bab V Penutup
A. Kesimpulan..
B. Saran.
Daftar Pustaka..
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1. A.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan melakukan praktikum ini adalah agar dapat mengelompokan larutan kedalam larutan
elektorlit ataupun non-elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
1. B.
DASAR TEORI
Larutan adalah camparun homogenya yang terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. Larutan
terbagi dua yaitu: Larutan Elektrolit dan Larutan Non-elektrolit. Larut elekrolit adalah larutan
yang dapat mnghantarkan arus listrik.
Menurut ARHENIUS larutan elketrolit mengandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion inilah
yang menghantarkan arus listrik melalui larutan. Sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Suatu larutan yang bersifat elektrolit atau non-elektrolit dapat diketahui melalui percobaan
dengan mengamati bola lampu dan elektrode.
Ciri larutan elektrolit adalah sebgai berikut:
1. Lampu menyala terang dan pada elektrode timbul gelembung gas.
2. Lampu menyala redup/tak menyalah tetapi pada electrode timbul gelembung gas.
Ciri-ciri larutan non-elektrolit adalah lampu tidak menyala dan pada elektrode tidak terdapat
gelembung gas.
Berdasarkan daya hantar listriknya,larutan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Elektrolit kuat, contoh : NaCl
2. Elektrolit lemah, contoh : CH3COOH
3. Non Elektrolit, Contoh : C6H12O6
BAB II
METODOLOGI
1. A.
Alat yaitu sesuatu yang tidak akan habis jika digunakan. Adapun alat yang digunakan pada
praktikum ini adalah :
Aki
Kabel
Bola lampu
Elektrode
Gelas kimia
Pipet tetes
Batang Pengaduk
Botol Cuci
Gunting/silet
Bahan adalah sesuatu yang akan habis jika digunakan. Adapun bahan-bahan yang digunakan
adalah :
Gula Pasir
Asam Cuka
Garam Dapur
Air
1. B.
Cara Kerja
1. Siapkan alat uji elektrolit yang sudah dirancang.
2. Lilitkan kabel pada balon lampu, kemudian ujung kabel yang lain disentuhkan
pada kedua kutub aki sebagai penghantar arus listrik
3. Selanjutnya kabel sebagai penghubung antara aki dan balon lampu diputuskan
kemudian diikat pada batang elektroda dan batang elektroda tersebut dicelupkan
ke dalam gelas kimia yang di dalamnya sudah terdapat larutan. Misalnya larutan
NaCl yang sudah diaduk dengan pipet pengaduk.
4. Bila bahan yang digunakan berupa zat cair, ambilah dengan pipet secara teliti dan
diusahakan batang elektroda jangan saling bersentuhan, lalu amati pada batang
elektroda dan nyala lampu.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Dari pengamatan yang kami lakukan, larutan C6H12O6 dan CH3COOH termasuk larutan
elektrolit lemah karena lampu tidak menyalah dan terdapat gelembung gas pada batang
elektroda. Lain halnya dengan larutan garam dapur (NaCl), larutan ini merupakan larutan
elektrolit kuat karena bola lampu menyala terang dan terdapat gelembung gas pada elektroda.
Tabel Hasil Pengamatan
Rumus kimia
Lampu
Sekitar Elektroda
Natrium Klorida
NaCl
Menyala
Gula Pasir
C6H12O6
Tidak Menyala
Sedikit gelembung
Asam Cuka
CH3COOH
Tidak Menyala
Sedikit gelembung
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan daya hantar listriknya larutan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu larutan elektrolit dan
larutan non-elektrolit .
A.
Larutan Elektrolit
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Senyawa elektrolit
adalah senyawa yang di larutkan dalam air dan dapat mengalami ionisasi, umumnya senyawa
elektrolit berupa garam yang terdiri dari ion positif dan negative pada saat pembentukannya.
Contohnya senyawa elektrolit yaitu NaCl, KCl, NaBr, CaCl2, dan Na2SO4.
Larutan elektrolit terbagi dua yaitu:
1
Larutan elektrolit kuat ditandai dengan adanya ion-ion yang bergerak bebas. Contoh elektrolit
kuat dari percobaan yang kami lakukan yaitu Larutan NaCl karena pada elektroda banyak timbul
gelembung gas dan pada lampu menyala terang. Teori ini sudah sesuai dengan hasil percobaan
yang kami lakukan.
NaCl merupakan senyawa ionic, yaitu senyawa yang proses pembentukannya terdiri dari ion
positif (Na+) dan ion negative (Cl - ). Struktur kristal NaCl terdiri dari ion-ion yang rapat jika
dilarutkan dalam air, molekul air akan merenggangkan ion-ion tersebut, sehingga ion akan
terpisah-pisah.
Reaksi pelarutan: NaCl Na+(ag) + Cl-(ag)
Muatan dari ion tersebut akan menghantarkan arus listrik dari satu elektroda ke elektroda
lainnya, sehingga lampu dapat menyala.
2
Dikatakan elektrolit lemah karena ion-ion yang bergerak bebas hanya sedikit. Adapun yang
termasuk elektrolit lemah dari hasil percobaan kami yaitu larutan asam cuka (CH3COOH),
dimana larutan ini ditandai dengan adanya gelembung gas pada batang elektroda dan lampu tidak
menyalah. Tetapi sesuai dengan buku panduan kami yang disusun oleh Jaka Wismono, dkk
Terbitan Ganeca, larutan CH3COOH lampunya menyala redup hal ini dikarenakan larutan
CH3COOH tidak mengalami ionisasi secara sempurna sehingga jumlah ion yang terdapat pada
larutan tidak banyak dan menyebabkan nyala lampu redup. Keredupan tersebut tergantung pada
konsentrasi larutan karena larutan yang encer tidak dapat menyalakan bola lampu, dan kami
menyadari kekeliruan kami, semuanya itu mungkin disebabkan oleh alat yang kami gunakan.
B.
Larutan Non-Elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, dimana
senyawa yang dilarutkan dalam air tidak dapat terionisasi . Umumnya senyawa non-elektrolit ini
berupa senyawa karbon yang berikatan kovalen, misalnya gula, urea, dan minyak, senyawa
tersebut utuh dalam bentuk molekulnya dan tidak bermuatan. Contohnya pada larutan gula.
Molekul-molekul pada larutan gula tidak terionisasi sehingga tidak ada ion-ion yang bermuatan.
Akibatnya molekul-molekul air dan larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik (lampu
tidak menyala dan pada batang elektroda tidak timbul gelembung gas). Hal ini disebabkan karena
larutan gula tidak dapat terionisasi sama sekali. Namun teori ini tidak sesuai dengan hasil
percobaan kami, dan kami menyadari ketidak sesuaian ini dikarenakan batang karbon (elektroda)
yang kami gunakan pada larutan garam tidak dicuci bersih saat kami pindahkan kelarutan gula.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
Bertitik tolak pada uraian di atas, kami sampaikan beberapa saran kepada segenap pembaca
laporan tugas praktikum akhir kimia ini, yaitu sebagai berikut:
1. Dengan selesainya tugas praktikum ini, kiranya pihak-pihak terkait dapat memahami
serta memaklumi bentuk kesederhanaannya. Bila perlu tugas ini dapat di evaluasi guna
menjadi acuan kami untuk mengembangkan tugas ini kearah yang lebih sempurna.
2. Semoga laporan ini dapat menarik simpati para siswa untuk memilih program IPA.
3. Seyogyanya kegiatan praktikum lebih digalakkan di kalangan siswa karena masih begitu
banyak kejadian alam yang masih menjadi misteri.
4. Sebaiknya dalam mengikuti praktikum khususnya praktikum kelompok harus disiapkan
mental dan jangan melamun saat sedang melakukan eksperimen agar tidak mudah kaget
apabila tersentuh alat dan bahan yang disiapkan dalam praktikum.
5. Diharapkan kepada para guru utamanya pelajaran teori guru MIPA, untuk tidak hanya
memberikan pelajaran teori kepada siswanya, namun juga memberikan kegiatan praktek
sehingga tidak menimbulkan kejenuhan bagi siswa di kala pembelajaran berlangsung,
dan yang lebih penting lagi para siswa dapat mengetahui lebih jelas kenyataan yang
sesungguhnya tentang materi yang diberikan.
6. Saran dan Kritik senantiasa kami nantikan dari semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bodner, G.M. and Perdue HL., Chemistry An ex perimental Science 2/ e-Jhon
Willey dan Sons, Singapore, 1995.
2. Petrucci, Ralp H Suminar, Kimia dasar prinsip dan Terapan Modern Erlangga, Jakarta
1999.
3. Wismono, Jaka, dkk, 2004. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta, Penerbit Ganeca Exact.