Anda di halaman 1dari 42

LARUTAN

ELEKTROLIT, NON
ELEKTROLIT &
REAKSI REDOKS

Kelas X MIA
STUDY CASE
Pada saat banjir melanda, kota Jakarta sempat gelap gulita karena aliran
listrik di padamkan. Tujuannya untuk mencegah timbulnya korban jiwa
akibat akibat tersengat listrik. Hal ini, disebabkan, aliran listrik tersebut
dapat mengalir melalui kabel yang tercelup ke dalam air karena air
dapat menghantarkan listrik.
Mengapa air tersebut dapat menghantarkan listrik?
Apakah semua zat cair dapat menghantarkan listrik?
Banyak reaksi kimia berlangsung dalam lingkungan berair misalnya
pada reaksi pada tubuh manusia, hewan maupun tumbuhan. Oleh
karena itu pemahaman tentang sifat-sifat larutan sangat penting
untuk dipelajari.
LARUTAN
 Larutan adalah campuran homogen
dari dua zat atau lebih

 Zat yang jumlahnya sedikit disebut


zat terlarut sedangkan zat yang
jumlahnya banyak disebut pelarut

 Contoh: Larutan gula, larutan garam,


larutan cuka, alkohol 70%, bensin dll
LARUTAN
Berdasarkan sifatnya larutan
dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Larutan elektrolit (dapat


menghantarkan listrik)

2. Larutan non elektrolit (tidak


dapat menghantarkan listrik)
ALAT UJI ELEKTROLIT
 Alat uji elektrolit digunakan untuk menguji apakah suatu larutan dapat
menghantarkan listrik (elektrolit) atau tidak (non elektrolit).
ALAT UJI ELEKTROLIT

 Alat uji elektrolit terdiri dari rangkaian elektrode, yang terbuat

dari dua buah batang yang dapat menghantarkan listrik (grafit,

tembaga, platina) yang dihubungkan dengan sumber arus

searah (baterai).

 Batangnya dimasukkan ke dalam wadah berisi larutan, apabila

bola lampu menyala maka larutan tersebut dapat

menghantarkan listrik (elektrolit) sebaliknya apabila bola

lampu tidak menyala maka larutan tersebut tidak dapat

menghantarkan listrik (non elektrolit).


BEBERAPA HASIL PERCOBAAN ALAT UJI ELEKTROLIT

 Air murni penghantar listrik yang buruk (lampu tidak

menyala) (gambar a)

 Air dilarutkan garam (NaCl) dapat menghantarkan listik

(lampu menyala) (gambar b)


gambar a gambar b
 Garam padatan (NaCl) tidak dapat menghantarkan listrik

(lampu tidak menyala) (gambar c)

 Air dilarutkan zat lain seperti gula, urea, alkohol

didapatkan larutan tersebut tidak dapat menghantarkan

listrik (lampu tidak menyala) (gambar d).


gambar c gambar d
Dari hasil percobaan, ada pertanyaan 2 muncul:

1. Mengapa garam dapur dalam bentuk cairan


dapat menghantarkan listrik sedangkan garam
dapur padatan tidak dapat menghantarkan
listrik?

2. Mengapa larutan gula, urea dan alkohol tidak


dapat menghantarkan listrik?
JAWABAN NOMOR 1

 Seorang ahli kimia, Arrhenius mengajukan teori,


bahwa dalam larutan elektrolit yang berperan
menghantarkan listrik adalah ion-ion (partikel
yang bermuatan listrik) yang bergerak bebas di
dalam suatu larutan, seperti larutan NaCl yang
memiliki ion Na+ dan Cl-
NaCl (s) + H2O  Na+ + Cl-
JAWABAN NOMOR 1

 NaCl Padat tidak dapat menghantarkan listrik


karena ion-ion Na+ dan Cl- terikat rapat dalam
kristal sehingga tidak bisa bebas bergerak,
berbeda pada NaCl larutan yang jarak Na+ dan
Cl- nya sangat renggang sehingga ion-ion tersebut
bebas bergerak menghantarkan listrik
Oleh karena pengaruh air, garam NaCl akan terurai menjadi ion
positif Na+ dan ion negatif Cl- yang bergerak bebas. Proses
penguraian ini disebut dengan dissosiasi/ionisasi

NaCl (s) + H2O  Na+ + Cl-


JAWABAN NOMOR 2

 Larutan seperti gula, urea, alkohol yang tidak dapat menghantarkan


listrik (non elektrolit) karena tidak memiliki ion-ion.
KESIMPULAN
 Larutan elektrolit seperti NaCl dapat
menghantarkan listrik karena di dalam larutan
terkandung ion-ion yang bergerak bebas.

 Ion-ion tersebut berasal dari zat terlarut seperti NaCl


yang terurai menjadi ion positif (Na+) dan ion negatif
(Cl-) yang bebas bergerak membawa muatan listrik.
KESIMPULAN

 Larutan elektrolit berasal dari senyawa ion seperti NaCl,


KCl, Na2SO4, CuCrO4.

 Larutan non elektrolit berasal dari senyawa kovalen


seperti gula, urea, alkohol yang tidak dapat
menghantarkan listrik.
Kemungkinan hasil uji elektrolit, yaitu:
1. Larutan elektrolit kuat

 Lampu menyala dan terdapat gelembung gas disekitar elektrode,


sehingga diketahui larutan dapat menghantarkan listrik dengan
sangat baik (larutan elektrolit kuat)
2. Larutan elektrolit lemah
Lampu redup/tidak menyala dan terdapat gelembung gas
disekitar elektrode, sehingga diketahui larutan memiliki daya
hantar listrik lemah (larutan elektrolit lemah)
3. Larutan non elektrolit
Lampu tidak menyala dan tidak terdapat gelembung gas disekitar
elektrode, sehingga diketahui larutan tidak dapat menghantar
listik (larutan non elektrolit)
KESIMPULAN

 Daya hantar larutan elektrolit ditentukan oleh banyak sedikitnya ion

yang terjadi pada proses ionisasi.

 Semakin banyak ion pada suatu larutan, makin kuat daya hantar

listriknya.

 Semua senyawa ion dalam air akan menjadi larutan elektrolit kuat

karena terdisosiasi sempurna


Mengapa suatu larutan tersebut dapat menghantarkan listrik?
Apakah semua zat cair dapat menghantarkan listrik?
LATIHAN
1.Percobaan pengujian larutan dengan alat uji elektrolit di dapatkan hasil sebagai
berikut:
Larutan Lampu Sekitar elektrode
A Menyala Banyak gelembung gas
B Tidak menyala Sedikit gelembung
C Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
D Tidak menyala Sedikit gelembung gas
E Menyala Banyak gelembung

Dari data di atas, tunjukkan manakah yang termasuk larutan elektrolit, larutan
non elektrolit serta larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Jelaskan !
2. Perhatikan gambar uji elektrolit larutan berikut:

Tentukan gambar manakah yang termasuk larutan elektrolit,


larutan non elektrolit serta larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah!
REAKSI REDOKS

 Reaksi redoks (reduksi oksidasi) adalah reaksi kimia


yang dapat menghasilkan energi listrik.

 Mengapa suatu reaksi kimia dapat menghantarkan listrik?


REAKSI REDOKS

 Reaksi redoks (reduksi oksidasi) terdapat transfer elektron,


dimana reduksi adalah reaksi pengikatan elektron
sedangkan oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.

 Jadi reaksi redoks bisa juga diartikan sebagai reaksi yang di


dalamnya terdapat serah terima elektron.
Contoh:

Reaksi redoks (reduksi oksidasi) pada reaksi antara logam


natrium (Na) dan gas klorin (Cl) yaitu:

Na (s) + Cl (g)  NaCl (s)

Dalam reaksi di atas, terdapat dua peristiwa, yaitu:

 Na (s)  Na+ (s) + e -(reaksi oksidasi)

 Cl (g) + e-  Cl - (s) (reaksi reduksi)


REAKSI REDOKS

 Dapat disimpulkan peristiwa reaksi oksidasi dan reduksi terjadi


pada senyawa yang berikatan ion.

 Ion positif terbentuk karena atom melepas elektron dan ion


negatif terbentuk karena suatu atom mengikat elektron.
BILOKS (BILANGAN OKSIDASI)

 Bilangan oksidasi merupakan jumlah elektron yang diterima atau


dilepas pada pembentukan senyawa.

 Bilangan oksidasi berupa bilangan bulat positif atau negatif yang


diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa.
Contoh:

 Senyawa NaCl, terbentuk dari ion Na+ dan ion Cl-, maka
bilangan oksidasi dari Na dalam senyawa NaCl adalah +1 dan
bilangan oksidasi Cl adalah -1.
Berikut contoh biloks beberapa atom unsur:

Logam golongan 1A biloksnya = +1

Logam golongan 2A biloksnya = +2

Logam golongan 3A biloksnya = +3

atom F biloksnya = -1

atom H biloksnya = +1

atom O biloksnya = -2

atom Cl, Br, I biloksnya = -1


Aturan penentuan biloks

1. Jumlah bilangan oksidasi suatu senyawa atau molekul


adalah 0

Contoh: H2O, NH3, KMnO4


2. Bilangan oksidasi dari senyawa atau molekul ion adalah
sesuai dengan jumlah muatannya

Contoh: NH4+, CO3 -2


3. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0

Contoh:
C, Ne, H2, O2, Cl2, P4, S8 (non logam)
Cu, Fe, Na (logam)
4. Bilangan oksidasi unsur ion sesuai dengan jenis
muatannya

Contoh:
Biloks dari Na+ = +1
Biloks dari Mg2+ = +2
Biloks dari S2- = -2
5. Bilangan oksidasi unsur golongan utama

Contoh:
Gol 1A (Na, K, Rb, Cs, dan Fr) = +1
Gol IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2
Gol IIIA (B, Al, Ga) = +3
Gol IVA = -4
Gol VA = -3
Gol VIA = -2
Gol VIIA = -1
Gol VIIIA = 0
6. Bilangan oksidasi unsur-unsur logam transisi lebih
dari satu

Contoh:
Cu = +1 dan +2
Fe = +2 dan +3
Sn = +2 dan +4
CONTOH SOAL MENENTUKAN BILOKS

Tentukan bilangan oksida (biloks) unsur yang dicetak tebal


pada senyawa berikut:

1. H2C2O4
2.

3. SO3
Tentukan bilangan oksida (biloks) unsur yang dicetak tebal
pada senyawa berikut:

1.H2S

2.H3PO4

3.H2S2O7

Anda mungkin juga menyukai