Larutan
berdasarkan daya
hantar listriknya
Elektrolit kuat
Larutan non
Larutan elektrolit
Elektrolit elektrolit
lemah
101
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
A. Pengertian Larutan
Jika dua macam zat dicampurkan sedemikian rupa sehingga membentuk campuran homogen,
maka campuran homogen ini disebut larutan. Larutan pada komponen-komponennya tidak dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan, meskipun menggunakan penyaring ultra. Dari dua macam zat
yang dilarutkan itu, yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut sedang yang jumlahnya banyak
disebut zat pelarut.
Zat terlarut dapat berupa zat padat, cair maupun gas sedang zat pelarut biasanya zat cair.
Adakah larutan yang zat terlarutnya gas? Sebenarnya ada, misal gas oksigen yang dapat larut dalam
air. Itu sebabnya ikan dapat hidup dalam air. Kita juga mengenal minuman ringan bersoda, jika
botolnya dibuka, terlepaslah gas dari dalam larutan minuman itu. Gas CO2 dalam minuman ringan
menunjukkan bahwa ada gas yang menjadi zat terlarut.
Beberapa contoh larutan yang zat terlarutnya padat adalah larutan gula, larutan garam dapur,
berbagai larutan asam, berbagai larutan basa dan berbagai larutan garam-garam tertentu. Contoh
larutan yang zat terlarutnya cair adalah larutan alkohol, larutan asam cuka, larutan aseton dan
lain-lain. Sedang larutan yang zat terlarutnya gas adalah larutan HCl dan minuman bersoda.
Hampir semua zat dapat larut dalam air. Itulah sebabnya air disebut pelarut universal.
Meskipun demikian tidak semua zat dapat larut dalam air. Selain air, yang sering digunakan sebagai
pelarut adalah alkohol, eter, aseton, bensin, dan minyak tanah. Bagaimana memilih pelarut yang
sesuai? Ketika kita hendak melarutkan suatu zat, perlu diperhatikan sifat zat yang akan dilarutkan.
Jika yang akan dilarutkan adalah senyawa ionik atau kovalen polar, maka pelarut yang sesuai
adalah pelarut yang polar misalnya air atau air yang mengandung asam atau alkohol (tetapi air
lebih lazim). Tetapi zat terlarut yang akan dilarutkan bersifat non polar, maka pelarut yang
digunakan adalah pelarut non polar seperti bensin atau minyak tanah atau eter akan lebih sesuai.
DEMONSTRASI
Coba Anda perhatikan data ekperimen uji daya hantar listrik terhadap beberapa larutan di bawah
ini !
Rumus Pengamatan
NO Larutan yang diuji
kimia Nyala lampu Elektrode
1 Asam sulfat H2SO4 Menyala terang Ada gelembung gas
2 Natrium hidroksida NaOH Menyala terang Ada gelembung gas
3 Asam cuka CH3COOOH Tidak menyala Ada gelembung gas
4 Ammonium hidroksida NH4OH Tidak menyala Ada gelembung gas
5 Larutan gula C6H12O6 Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
6 Larutan urea CO(NH2)2 Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
7 Larutan garam NaCl Menyala terang Ada gelembung gas
102
Dari data tabel di atas tampak bahwa:
1. Arus listrik yang melalui larutan asam sulfat, natrium
hidroksida, dan garam dapur dapat menyebabkan lampu
menyala terang dan timbul gas di sekitar elektrode. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan asam sulfat, natrium hidroksida,
dan garam dapur memiliki daya hantar listrik yang baik.
2. Arus listrik yang melalui larutan asam cuka dan amonium
hidroksida menyebabkan lampu tidak menyala, tetapi pada
elektrode timbul gas. Hal ini menunjukkan bahwa larutan asam
cuka dan amonium hidroksida memiliki daya hantar listrik yang
lemah.
Sumber gambar: kimia.upi.edu 3. Arus listrik yang melalui larutan gula dan larutan urea tidak
mampu menyalakan lampu dan juga tidak timbul gas pada
elektrode. Hal ini menunjukkan bahwa larutan gula dan larutan
urea tidak dapat menghantarkan listrik.
Berdasarkan keterangan di atas, maka larutan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan elektrolit.
Contoh: larutan asam sulfat, natrium hidroksida, garam dapur, asam cuka, dan amonium
hidroksida.
2. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan nonelektrolit. Contoh:
larutan gula dan larutan urea.
103
C. Kekuatan Larutan Elektrolit
Kekuatan larutan elektrolit erat kaitannya dengan derajat ionisasi/disosiasi . Derajat
ionisasi/disosiasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat
mula-mula. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
Gambar A : Pada larutan ini derajat ionisasinya = 1; artinya semua larutan membentuk ion-ion
(positif dan negatif ), tidak ada dalam bentuk molekul netralnya. Gelembung yang
dihasilkan banyak dan dapat menyalakan nyala lampu.
Gambar B : Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 1; artinya sebagian besar larutan
terionisasi membentuk ion positif dan ion negatif , hanya sebagian kecil dalam bentuk
molekul netralnya. Walaupun masih terdapat molekul netral, gas yang terbentuk
banyak (tapi tidak sebanyak gambar A) dan dapat menyalakan lampu.
Gambar C : Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 0; artinya hanya sebagian kecil yang
terionsisasi membentuk ion positif dan ion negatif . Sebagian besar terdapat dalam
bentuk molekul netral. Gelembung yang dihasilkan sedikit, dan lampu tidak menyala.
Gambar D : Pada larutan ini derajat ionisasinya = 0; artinya tidak ada zat yang terionisasi
membentuk ion positif dan ion negatif , semua zat masih dalam bentuk molekul
netralnya. Tidak menghasilkan gelembung dan lampu tidak menyala.
Dari data di atas maka dapat golongkan jenis larutan berdasarkan daya hantar listriknya, yaitu
sebagai berikut :
1. Larutan elektrolit merupakan larutan yang mengandung partikel-partikel bermuatan (kation dan
anion). Hal ini dikarenakan banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, sehingga daya
hantarnya kuat. Daya hantar listrik larutan elektrolit ada yang kuat dan ada yang lemah,
tergantung dari derajat ionisasinya ( ). Derajat disosiasi adalah perbandingan mol zat
terionisasi dengan mol zat mula-mula.
Larutan elektrolit digolongkan lagi menjadi 2 berdasarkan banyaknya molekul yang terionisasi :
104
a. Larutan Elektrolit Kuat adalah larutan yang dapat memberikan gejala berupa lampu menyala
atau timbulnya gelembung gas dalam larutan dan seluruh molekulnya terurai menjadi ion-
ion/terionisasi sempurna ( = 1). Persamaan reaksi ionisasinya ditandai dengan anak panah
satu arah ke kanan.
Contoh reaksi ionisasi: NaCl(s) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Asam: asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl). Basa: natrium
hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida (Ba(OH)2) Garam, hampir
semua senyawa kecuali garam merkuri.
b. Larutan Elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak
menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak
semua terurai menjadi ion-ion/ionisasi tidak sempurna (0 < > 1) sehingga dalam larutan
hanya ada sedikit ion- ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi
ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik). Contoh: CH3COOH,
HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH.
2. Larutan non elektrolit adalah larutan yang molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh: larutan gula,
larutan urea, dan alkohol.
Tabel 2. Perbedaan Larutan Elektrolit Kuat, Lemah, dan Non Elektrolit
No Larutan Lampu Gelembung gas Contoh larutan
Asam Kuat
Larutan Ada banyak
1 Lampu menyala Basa kuat
elektrolit kuat gelembung gas
Garam
Larutan
Lampu tidak Ada sedikit Asam lemah
2 elektrolit
menyala / redup gelembung gas Basa lemah
lemah
Larutan non Lampu tidak Tidak ada Urea, Eter, Aseton,
3
elektrolit menyala gelembung gas Alkohol, Glukosa
b. Senyawa kovalen polar (senyawa melalui ikatan kovalen yang bersifat polar/memiliki
perbedaan keelektronegatifan yang besar antar atom), contohnya adalah: HCl, NaOH, H2SO4,
H3PO4, HNO3, Ba(OH)2 (berasal dari asam dan basa). Senyawa kovalen polar seperti HCl juga
terionisasi dalam air. Pada pelarutan HCl dalam air terjadi pembentukan ikatan koordinat
antara ion H+ dengan salah satu pasangan electron menyendiri O dari H2O.
Oleh karena itu, HCl dalam air dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan HCl murni
tidak. Persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut: HCl(aq) H3O+ (aq) + Cl-(aq)
Persamaan tersebut dapat ditulis pula HCl(aq) H+ (aq) + Cl-(aq)
Sedang senyawa kovalen non polar apabila dilarutkan ke dalam air tidak akan terurai
menjadi ion-ion. Hal tersebut disebabkan oleh ikatan kovalen pada senyawa tersebut tidak
putus dalam pelarut air.
Senyawa Padatan Lelehan Larutan Titik didih
Ion Isolator Konduktor Konduktor ≥100 °C
Kovalen polar Isolator Isolator Konduktor ≤100 °C
Kovalen nonpolar Isolator Isolator Isolator ≤100 °C
102
2. Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
3. Tidak terionisasi
4. Jika dilakukuji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan lampu tidak
menyala
5. Derajat disosiasi = 0
Contoh : larutan gula (C12H22O11), larutan alkohol (C2H5OH), bensin, larutan urea
(CO(NH2)2). Reaksi ionisasinya dituliskan : CO(NH2)2 (aq)
1. Hipernatremia
Peningkatan kadar konsentrasi Natrium dalam plasma darah atau disebut hipernatremia.
Seperti kondisi dehidrasi akibat kurang minum air, diare, muntah-muntah, olahraga berat,
sauna menyebabkan tubuh kehilangan banyak air sehingga darah menjadi lebih pekat dan kadar
natrium secara relatif juga meningkat. Adanya gangguan ginjal seperti pada penderita Diabetes
dan Hipertensi juga menyebabkan tubuh tidak bisa membuang natrium yang berlebihan dalam
103
darah. Makan garam berlebihan serta penyakit yang menyebabkan peningkatan berkemih
(kencing) juga meningkatkan kadar natrium dalam darah. Hipernatremia mengakibatkan kondisi
tubuh terganggu seperti kejang akibat dari gangguan listrik di saraf dan otot tubuh. Natrium
yang juga berfungsi mengikat air juga mengakibatkan meningkatnya tekanan darah yang akan
berbahaya bagi penderita yang sudah menderita tekanan darah tinggi. Sumber natrium berada
dalam konsumsi makanan sehari-hari kita: garam, sayur-sayuran dan buah-buahan banyak
mengandung elektrolit termasuk natrium.
2. Hiponatremia
Hiponatremia merupakan kondisi tubuh dimana kadar cairan natrium dalam tubuh rendah.
Natrium merupakan salah satu jenis cairan elektrolit tubuh. Efek yang bisa timbul akibat
kekurangan natrium yaitu seperti kejang, koma bahkan sampai kematian. Berati kekurangan
cairan natirum ini sangat berbahaya untuk kondisi kesehatan tubuh. Untuk memenuhi
kebutuhan cairan natrium tubuh setiap hari dianjurkan untuk memenuhi sekitar 1,2 sampai 1,5
gram natrium.
3. Hipokalsemia
Hipokalsemia merupakan kondisi tubuh dimana kalsium dalam tubuh terlalu sedikit. Kalsium
merupakan salah satu dari jenis cairan yang membentuk cairan elektrolit tubuh. Gejala yang
muncul akibat kondisi ini yaitu seperti kram otot, gangguan irama jantung serta cepat merasa
cepat lelah.
4. Hipomagnesium
Hipomagnesium merupakan kondisi tubuh dimana kadar magnesium di dalam tubuh terlalu
sedikit sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan magnesium yang diperlukan tubuh setiap hari.
Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa sebab seperti kurang mengkonsumsi makanan yang
mengandung magnesium, diare kronis serta mengkonsumsi obat-obat diuretik. Akibat dari
adanya kekurang magnesium dalam tubuh yaitu seperti kram, terganggunya sistem saraf tubuh,
pusing, halusinasi, kejang, serta lemah.
5. Hipokalemia
Hipokalemia merupakan kondisi dimana tubuh kekurang kalium. Kalium merupakan salah satu
dari jenis cairan elektrolit tubuh. Kekurangan kalium dalam tubuh ini akan mengakibatkan
beberapa gangguan tubuh seperti gejala diare, berkeringat yang tidak wajar serta muntah.
Penggunaan obat laksatif dan diuretik juga dapat mengganggu keseimbangan cairan
elektrolit tubuh. Kedua obat tersebut akan mengakibatkan seringnya BAB (buang air besar) dan
BAK (buang air kecil). Semakin sering aktifitas BAB dan BAK, maka cairan elektrolit semakin
banyak yang ikut keluar bersama dengan urine dan tinja. Dari proses tersebut maka
keseimbangan cairan elektrolit tubuh menjadi terganggu. Penggunaan obat-obatan tersebut
memang sering menjadikan tubuh mengalami dehidrasi serta masih banyak lagi efek samping
lainnya, sehingga penggunaan obat tersebut lebih baik digunakan dengan saran dokter.
Aktivitas lain yang dapat mengganggu cairan elektrolit tubuh yaitu olahraga atau aktifitas
yang berat. Semakin kita melakukan aktifitas yang sifatnya berat, maka tubuh kita akan
mengeluarkan semakin banyak keringat. Semakin banyak keringat yang keluar maka semakin
banyak cairan elektrolit yang ikut keluar bersama keringat.
104
banyak minum akan semakin sering buang air kecil sehingga semakin banyak cairan elektrolit
tubuh yang terbuang bersama urine.
4. Mengkonsumsi daging
Daging sapi juga merupakan sumber makanan yang mengandung sodium yang dapat
meningkatkan cairan elektrolit tubuh. Jika anda susah untuk mengkonsumsi buah dan sayur
maka anda dapat mengkonsumsi daging sapi sebagai alternatif lain. Daging sapi termasuk
sumber dari protein hewani sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh. Konsumsi daging sapi
juga bisa dengan alternatif makanan olahan seperti sosis daging sapi, bakso daging sapi atau
pizza yang mengandung banyak daging sapi. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
yaitu mengkonsumsi daging sapi asli dan segar, bukan makanan yang sudah berbentuk olahan.
8. Mengkonsumsi keju
Keju merupakan makanan yang lezat selain itu ternyata keju mampu mengganti cairan tubuh
yang hilang. Dalam 100 gram keju mengandung 215 mg sodium. Keju bis dikonsumsi dengan
menambahkan pada berbagai menu makanan seperti sarapan roti setiap pagi, menambahkan
pada roti donut, kue atau jenis makanan lain yang disukai. Konsumsi keju secara rutin untuk
memenuhi kebutuhan sodium tubuh.
105
9. Buah zaitun
Buah zaitun yang selami ini kita kenal banyak digunakan sebagai bahan dasar produk
kecantikan, ternyata mempunyai manfaat yang besar untuk kesehatan yaitu dapat
meningkatkan cairan elektrolit tubuh. dalam 100 gram buah zaitun mengandung 1.556 mg
sodium.
2. Bagaimanakah cara menentukan apakah suatu larutan tergolong elektrolit atau nonelektrolit?
Jelaskan!
Pembahasan:
Untuk menentukan apakah suatu larutan tergolong elektrolit atau nonelektrolit, maka kita
harus mengetahui apakah larutan tersebut dapat menghantar listrik atau tidak. Hantaran listrik
melalui larutan dapat diketahui dengan menggunakanalat penguji elektrolit seperti gambar
berikut: Adanya aliran listrik melalui larutan ditandai oleh menyalanya lampu pijar pada
rangkaian itu dan/atau adanya suatu perubahan (misalnya timbul gelembung) pada salah satu
atau kedua elektrodenya.
3. Jelaskan perbedaan antara senyawa ion dan kovalen polar mengenai daya hantar listriknya!
Pembahasan
Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk lelehan dan larutannya, sedangkan
senyawa kovalen polar dapat menghantar arus listrik dalam bentuk larutan saja
Menyala terang Tidak Menyala Tidak Menyala Tidak Menyala Menyala Redup
107
1 2 4 5
3
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, data yang sesuai untuk larutan elektrolit kuat dan non
elektrolit adalah ….
A. 1 dan 2 C. 2 dan 3 E. 4 dan 5
B. 1 dan 3 D. 3 dan 4
4. Berikut ini gambar hasil pengujian daya hantar listrik terhadap larutan A, B dan C :
8. Data hasil pengujian daya hantar listrik berbagai zat sebagai berikut:
Keadaan zat
Jenis zat
Padatan Lelehan Larutan
P Tidak menghantar listrik Menghantar listrik Menghantar listrik
Q Tidak menghantar listrik Tidak menghantar listrik Tidak menghantar listrik
R Menghantar listrik Menghantar listrik Tidak larut
S Tidak menghantar listrik Tidak menghantar listrik Menghantar listrik
Pasangan yang merupakan senyawa kovalen polar dan ion adalah... .
A. P dan Q C. R dan S E. S dan Q
B. Q dan S D. S dan P
9. Hasil percobaan daya hantar listrik beberapa larutan adalah sebagai berikut :
Larutan Lampu Pengamatan lain
1 Menyala terang banyak gelembung gas
2 Tidak menyala tidak ada gelembung gas
3 Tidak menyala sedikit gelembung gas
4 Redup sedikit gelembung gas
5 Tidak menyala sedikit gelembung gas
6 Redup sedikit gelembung gas
Urutan larutan berdasarkan kenaikan kekuatan sifat elektrolitnya adalah ....
A. 3 – 2 – 4 C. 3 – 5 – 6 E. 5 – 3 – 2
B. 4 – 2 – 1 D. 2 - 4 – 1
10. Diketahui senyawa-senyawa berikut :
1) NH3 3) Ca(OH)2 5) Na2SO4
2) H2SO4 4) KCl
Senyawa tersebut yang lelehannya tidak menghantarkan arus listrik .....
A. 1 dan 2 C. 2 dan 5 E. 4 dan 5
B. 1 dan 3 D. 3 dan 4
11. Diberikan tabel sifat 2 buah zat sebagai berikut :
Kelarutan Konduktivitas listrik
Zat Titik leleh (0C)
dalam air Padatan Lelehan Larutan
M -78 Tidak larut ( - ) (-) (-)
N 800 Larut (-) (+) (+)
Keterangan : ( + ) = konduktor : ( - ) = non konduktor
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa …
Zat M Zat N
A Senyawa kovalen non polar Senyawa ionik
B Senyawa kovalen non polar Senyawa kovalen polar
C Senyawa kovalen non polar Logam
D Senyawa kovalen polar Logam
E Senyawa kovalen polar Senyawa ionik
12. Lampu alat penguji elektrolit tidak menyala ketika elektrodanya dicelupkan ke dalam larutan
asam cuka, tetapi pada elektroda tetap terbentuk gelembung gas.
Penjelasan untuk keadaan ini adalah ....
A. cuka bukan elektrolit
B. sedikit sekali cuka yang terionisasi
C. cuka merupakan elektrolit kuat
D. alat penguji elektrolit rusak
E. gas yang terbentuk adalah cuka yang menguap
13. Kelompok larutan yang merupakan larutan elektrolit lemah adalah...
A. larutan asam cuka, larutan garam dapur dan larutan jeruk
B. larutan amonia, larutan asam sulfat dan larutan gula
102
C. larutan asam cuka, larutan jeruk dan larutan amonia
D. larutan garam dapur, larutan asam cuka dan larutan asam sulfat
E. larutan gula, larutan amonia dan larutan jeruk
14. Asam sitrat adalah zat yang dapat kita jumpai dalam air jeruk. Jika diperiksa dengan alat penguji
elektrolit, lampu tidak menyala, tetapi pada elektroda karbonnya terjadi gelembung gas. Ini
menunjukkan bahwa...
A. asam sitrat bereaksi dengan elektroda
B. air menguap melalui elektroda
C. elektroda menghasilkan gas CO2
D. hanya ada sedikit ion yang terbentuk
E. asam sitrat bersifat non elektrolit
15. Senyawa ionik tidak dapat menghantarkan listrik dalam keadaan padatnya karena....
A. tidak ada zat padat yang dapat menghantar listrik
B. ion – ion yang ada tidak dapat bergerak bebas
C. ikatan yang ada bersifat netral
D. listrik tidak mengalir pada zat padat
E. listrik digunakan untuk memecah ikatan ion
16. Peristiwa – peristiwa berikut yang terjadi saat senyawa NaCl dimasukkan dalam air adalah ...
A. ujung positif air akan mengelilingi ion Na+
B. ion Cl– akan dikelilingi oleh sisi oksigen air
C. NaCl akan mengalami ionisasi kemudian terdisosiasi
D. ion – ion akan terbentuk secara bebas bergerak diantara molekul air
E. ion yang terbentuk tersolvasi dan disebar secara merata ke seluruh larutan
17. Larutan berikut ini yang merupakan pasangan elektrolit lemah adalah ….
A. HCl dan H2SO4 C. Gula dan CH3COOH E. Fruktosa dan urea
B. HCl dan NH3 D. CH3COOH dan NH3.
18. Asam sulfat jika dilarutkan dalam air akan mengalami reaksi ionisasi. Dari beberapa reaksi di
bawah, reaksi yang tepat dari ionisasi asam sulfat tersebut adalah ….
A. H2SO4 (aq) → H2+ (aq) + SO4- (aq) D. H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO4- (aq)
+ -
B. H2SO4 (aq) → H (aq) + SO4 (aq) E. H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO42- (aq).
C. H2SO4 (aq) → H2+ (aq) + SO42- (aq)
21. Zat elektrolit dalam larutan akan terurai menjadi ion-ion. Reaksi ionisasi larutan MgCl2 adalah….
A. MgCl2(aq) Mg2+(aq) + Cl-(aq) D. MgCl2(aq) Mg2+(aq) + Cl2(aq)
B. MgCl2(aq) Mg2+(aq) + -
2Cl (aq) E. Mg2+(aq) + 2 Cl-(aq) MgCl2(aq)
C. MgCl2(aq) Mg2+(aq) + -
Cl2 (aq)
22. Zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi ion-ion. Reaksi ionisasi berikut yang benar
adalah ....
102
A. CaCl2(aq) 2Ca2+(aq) + 2Cl- (aq) D. (NH4)2SO4(aq) NH42+(aq) + SO4= (aq)
B. Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH-(aq) E. NaOH(aq) 2Na+(aq) + OH-(aq)
C. H2SO4(aq) H+(aq) + SO4= (aq)
23. Lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan listrik karena…
A. Ikatannya sangat kuat D. Larutan elektrolit wujudnya cair
B. Ion-ionnya dapat bergerak bebas E. Lelehannya terdiri dari molekul-molekul
C. Perbedaan keelektronegatifan
25. zat berikut yang dapat membentuk larutan yang bersifat elektrolit lemah adalah....
A. CH3COOH C. C6H12O6 E. CH3OH
B. C2H5OH D. Ca(OH)2
26. Salah satu perbedaan antara larutan HCl dan H2S adalah....
A. HCl merupakan senyawa ionik sedangkan H2S merupakan senyawa kovalen
B. H2S merupakan senyawa ionik sedangkan HCl merupakan senyawa kovalen
C. Larutan HCl menghasilkan ion lebih sedikit dibandingkan larutan H2S
D. Larutan H2S menghantarkan listrik lebih baik daripada larutan HCl
E. Larutan H2S bersifat elektrolit lemah, sedangkan HCl elektrolit kuat
27. Diantara pernyataan - pernyataan berikut ini, pernyataan yang paling tepat adalah....
A. larutan elektrolit selalu dibentuk dari senyawa ionik
B. air lebih mudah melarutkan senyawa ionik
C. senyawa kovalen tidak dapat menghasilkan larutan elektrolit
D. dalam larutan non elektrolit terdapat ion yang tidak larut
E. larutan elektrolit harus selalu mengandung ion – ion
28. Pernyataan berikut yang paling benar mengenai senyawa ionik adalah .....
A. merupakan zat yang sangat mudah larut dalam air
B. dalam air dapat menghasilkan ion – ion yang menghantarkan arus listrik
C. dalam keadaan padat, dapat menghantarkan arus listrik
D. dalam air akan membentuk larutan non elektrolit
E. baik dalam keadaan padat maupun cair dapat menghantarkan arus listrik
29. Larutan berikut ini yang dapat diramalkan akan menimbulkan gelembung pada elektroda dan
menimbulkan nyala redup atau lampu tidak menyala pada uji elektrolit adalah larutan ....
A. NH3 C. Na2SO4 E. NaOH
B. H2SO4 D. KNO3