Anda di halaman 1dari 16

Peta Konsep larutan elektrolit

Larutan
berdasarkan daya
hantar listriknya

Elektrolit kuat

Larutan non
Larutan elektrolit
Elektrolit elektrolit
lemah

Senyawa kovalen Senyawa kovalen


Senyawa ionik
polar non polar

101
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit

Petir dan Layang - layang


Bagaimana petir dapat terjadi? Saat bergerak melintasi langit,
awan-awan mengambil kelebihan elektron di udara. Awan yang
bermuatan negatif akan menginduksi muatan positif pada
permukaan bumi. Saat muatan listrik awan dan bumi cukup
besar, ada pelepasan muatan listrik saat elektron di dalam
perpindahan ke permukaan bumi untuk membuat keduanya
netral. Kita akan melihatnya sebagai kilatan bunga api raksasa
atau petir. Jika saat hujan dengan banyak petir kalian
menerbangkan layang-layang, air hujan yang merambat pada
benang layang-layang kalian akan menjadi penghantar listrik
yang baik (mengapa?). Oleh karena itu kalian dilarang menerbangkan layang-layang. Benjamin
Franklin melakukan percobaan untuk membuktikan muatan negatif pada awan dengan penerbangan
layang-layang. (disarikan dari Wiese, 2004)

A. Pengertian Larutan
Jika dua macam zat dicampurkan sedemikian rupa sehingga membentuk campuran homogen,
maka campuran homogen ini disebut larutan. Larutan pada komponen-komponennya tidak dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan, meskipun menggunakan penyaring ultra. Dari dua macam zat
yang dilarutkan itu, yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut sedang yang jumlahnya banyak
disebut zat pelarut.
Zat terlarut dapat berupa zat padat, cair maupun gas sedang zat pelarut biasanya zat cair.
Adakah larutan yang zat terlarutnya gas? Sebenarnya ada, misal gas oksigen yang dapat larut dalam
air. Itu sebabnya ikan dapat hidup dalam air. Kita juga mengenal minuman ringan bersoda, jika
botolnya dibuka, terlepaslah gas dari dalam larutan minuman itu. Gas CO2 dalam minuman ringan
menunjukkan bahwa ada gas yang menjadi zat terlarut.
Beberapa contoh larutan yang zat terlarutnya padat adalah larutan gula, larutan garam dapur,
berbagai larutan asam, berbagai larutan basa dan berbagai larutan garam-garam tertentu. Contoh
larutan yang zat terlarutnya cair adalah larutan alkohol, larutan asam cuka, larutan aseton dan
lain-lain. Sedang larutan yang zat terlarutnya gas adalah larutan HCl dan minuman bersoda.
Hampir semua zat dapat larut dalam air. Itulah sebabnya air disebut pelarut universal.
Meskipun demikian tidak semua zat dapat larut dalam air. Selain air, yang sering digunakan sebagai
pelarut adalah alkohol, eter, aseton, bensin, dan minyak tanah. Bagaimana memilih pelarut yang
sesuai? Ketika kita hendak melarutkan suatu zat, perlu diperhatikan sifat zat yang akan dilarutkan.
Jika yang akan dilarutkan adalah senyawa ionik atau kovalen polar, maka pelarut yang sesuai
adalah pelarut yang polar misalnya air atau air yang mengandung asam atau alkohol (tetapi air
lebih lazim). Tetapi zat terlarut yang akan dilarutkan bersifat non polar, maka pelarut yang
digunakan adalah pelarut non polar seperti bensin atau minyak tanah atau eter akan lebih sesuai.

DEMONSTRASI
Coba Anda perhatikan data ekperimen uji daya hantar listrik terhadap beberapa larutan di bawah
ini !
Rumus Pengamatan
NO Larutan yang diuji
kimia Nyala lampu Elektrode
1 Asam sulfat H2SO4 Menyala terang Ada gelembung gas
2 Natrium hidroksida NaOH Menyala terang Ada gelembung gas
3 Asam cuka CH3COOOH Tidak menyala Ada gelembung gas
4 Ammonium hidroksida NH4OH Tidak menyala Ada gelembung gas
5 Larutan gula C6H12O6 Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
6 Larutan urea CO(NH2)2 Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
7 Larutan garam NaCl Menyala terang Ada gelembung gas

102
Dari data tabel di atas tampak bahwa:
1. Arus listrik yang melalui larutan asam sulfat, natrium
hidroksida, dan garam dapur dapat menyebabkan lampu
menyala terang dan timbul gas di sekitar elektrode. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan asam sulfat, natrium hidroksida,
dan garam dapur memiliki daya hantar listrik yang baik.
2. Arus listrik yang melalui larutan asam cuka dan amonium
hidroksida menyebabkan lampu tidak menyala, tetapi pada
elektrode timbul gas. Hal ini menunjukkan bahwa larutan asam
cuka dan amonium hidroksida memiliki daya hantar listrik yang
lemah.
Sumber gambar: kimia.upi.edu 3. Arus listrik yang melalui larutan gula dan larutan urea tidak
mampu menyalakan lampu dan juga tidak timbul gas pada
elektrode. Hal ini menunjukkan bahwa larutan gula dan larutan
urea tidak dapat menghantarkan listrik.
Berdasarkan keterangan di atas, maka larutan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan elektrolit.
Contoh: larutan asam sulfat, natrium hidroksida, garam dapur, asam cuka, dan amonium
hidroksida.
2. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, disebut larutan nonelektrolit. Contoh:
larutan gula dan larutan urea.

B. Larutan elekrolit dan non elektrolit


Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari
Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini
teori tersebut tetap bertahan. Menurut Arrhenius, larutan
elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel
bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion
positif dan ion negatif). Jumlah muatan ion positif akan sama
dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion
dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas
menghantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit dapat
bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan
ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai
ikatan kovalen polar). Sedang Larutan nonelektrolit adalah
larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak
menimbulkan gelembung gas.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday,
diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan
elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan
gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami
reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi.
Pada larutan NaCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut:
NaCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2Na+(aq) + 2e- → Na(aq)
Reaksi oksidasi : 2Cl- (aq) → Cl2(aq) + 2e-

103
C. Kekuatan Larutan Elektrolit
Kekuatan larutan elektrolit erat kaitannya dengan derajat ionisasi/disosiasi . Derajat
ionisasi/disosiasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat
mula-mula. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

Derajat ionisasi memiliki rentang antara 0 sampai 1.


1. Jika derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 1 atau sama dengan 1, ini mengindikasikan
bahwa zat tersebut tergolong larutan elektrolit kuat. Artinya adalah sebagian besar/semua zat
tersebut terionisasi membentuk ion positif dan ion negatif . Hanya sebagian kecil/tidak ada zat
tersebut dalam bentuk molekul netral.
2. Jika derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 0, ini mengindikasikan zat tersebut tergolong
larutan elektrolit lemah. Artinya adalah hanya sebagian kecil zat tersebut yang terionsisasi
menghasilkan ion positif dan ion negatif. Sisanya masih berupa molekul netral.
3. Jika derajat ionisasi suatu larutan sama dengan 0, ini mengindikasikan zat tersebut tergolong
larutan non elektrolit. Artinya adalah zat tersebut tidak mengalami ionisasi/tidak menghasilkan
ion positif dan ion negatif , semuanya dalam bentuk molekul netral. Perhatikan gambar di
bawah ini :

Gambar A : Pada larutan ini derajat ionisasinya = 1; artinya semua larutan membentuk ion-ion
(positif dan negatif ), tidak ada dalam bentuk molekul netralnya. Gelembung yang
dihasilkan banyak dan dapat menyalakan nyala lampu.
Gambar B : Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 1; artinya sebagian besar larutan
terionisasi membentuk ion positif dan ion negatif , hanya sebagian kecil dalam bentuk
molekul netralnya. Walaupun masih terdapat molekul netral, gas yang terbentuk
banyak (tapi tidak sebanyak gambar A) dan dapat menyalakan lampu.
Gambar C : Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 0; artinya hanya sebagian kecil yang
terionsisasi membentuk ion positif dan ion negatif . Sebagian besar terdapat dalam
bentuk molekul netral. Gelembung yang dihasilkan sedikit, dan lampu tidak menyala.
Gambar D : Pada larutan ini derajat ionisasinya = 0; artinya tidak ada zat yang terionisasi
membentuk ion positif dan ion negatif , semua zat masih dalam bentuk molekul
netralnya. Tidak menghasilkan gelembung dan lampu tidak menyala.

Dari data di atas maka dapat golongkan jenis larutan berdasarkan daya hantar listriknya, yaitu
sebagai berikut :
1. Larutan elektrolit merupakan larutan yang mengandung partikel-partikel bermuatan (kation dan
anion). Hal ini dikarenakan banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, sehingga daya
hantarnya kuat. Daya hantar listrik larutan elektrolit ada yang kuat dan ada yang lemah,
tergantung dari derajat ionisasinya ( ). Derajat disosiasi adalah perbandingan mol zat
terionisasi dengan mol zat mula-mula.
Larutan elektrolit digolongkan lagi menjadi 2 berdasarkan banyaknya molekul yang terionisasi :

104
a. Larutan Elektrolit Kuat adalah larutan yang dapat memberikan gejala berupa lampu menyala
atau timbulnya gelembung gas dalam larutan dan seluruh molekulnya terurai menjadi ion-
ion/terionisasi sempurna ( = 1). Persamaan reaksi ionisasinya ditandai dengan anak panah
satu arah ke kanan.
Contoh reaksi ionisasi: NaCl(s) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Asam: asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl). Basa: natrium
hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida (Ba(OH)2) Garam, hampir
semua senyawa kecuali garam merkuri.
b. Larutan Elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak
menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak
semua terurai menjadi ion-ion/ionisasi tidak sempurna (0 < > 1) sehingga dalam larutan
hanya ada sedikit ion- ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi
ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik). Contoh: CH3COOH,
HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH.
2. Larutan non elektrolit adalah larutan yang molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh: larutan gula,
larutan urea, dan alkohol.
Tabel 2. Perbedaan Larutan Elektrolit Kuat, Lemah, dan Non Elektrolit
No Larutan Lampu Gelembung gas Contoh larutan
Asam Kuat
Larutan Ada banyak
1 Lampu menyala Basa kuat
elektrolit kuat gelembung gas
Garam
Larutan
Lampu tidak Ada sedikit Asam lemah
2 elektrolit
menyala / redup gelembung gas Basa lemah
lemah
Larutan non Lampu tidak Tidak ada Urea, Eter, Aseton,
3
elektrolit menyala gelembung gas Alkohol, Glukosa

D. BERBAGAI JENIS LARUTAN PENYUSUN ELEKTROLIT


Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Terdapat berbagai jenis larutan yang bisa
menghantarkan listrik. Pembagian zat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan jenis larutan
a. Larutan asam (zat yang melepas ion H+ jika dilarutkan dalam air), contohnya adalah:
Asam klorida/asam lambung : HCl Asam asetat/cuka : CH3COOH
Asam sulfat/air aki : H2SO4 Asam sianida : HCN
Asam nitrat : HNO3 Asam posfat : H3PO4
b. Larutan basa (zat yang melepas ion OH- jika dilarutkan dalam air), contohnya adalah:
soda kaustik : NaOH Magnesium hidroksida : Mg(OH)2
Calcium hidroksida : Ca(OH)2 Aluminium hidroksida : Al(OH)3
Kalium hidroksida : KOH Amonium hirdoksida : NH4OH
Barium hidroksida : Ba(OH)2
c. Larutan garam (zat yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa), contohnya adalah:
Natrium klorida/garam dapur : NaCl Ammonium sulfat : (NH4)2SO4
Ammonium clorida : NH4Cl Calcium diklorida : CaCl2

E. Berdasarkan jenis ikatan:


a. Senyawa ion (senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion), contohnya adalah: NaCl, CaCl2,
AlCl3, MgF2, LiF, K2SO4, NaNO3, dan lain sebagainya.(sebagian besar berasal dari garam).
Senyawa ion dapat menghantarkan listrik jika berupa lelehan atau larutan. Sedangkan dalam
bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion postitif dan negative
tersusun sedemikian rupa sehingga tidak dapat bergerak bebas. Senyawa ion di dalam
larutan akan terionisasi menjadi ion positif dan ion negative. Perhatikan gambar di bawah
ini. Ion-ion positif (Na+) yang berwarna biru dikelilingi oleh molekul-molekul air pada bagian
negative (O), sedangkan ion-ion negative (Cl-) yang berwarna hijau dikelilingi oleh molekul-
molekul air pada bagian positif (H).
Reaksi ionisasi NaCl oleh air dituliskan:
105
NaCl(s)  Na+(aq) + Cl-(aq)
Demikian juga untuk ion poliatomik seperti K2SO4 reaksi ionisasinya dituliskan:
K2SO4 (aq)  2K+(aq) + SO42-(aq)

b. Senyawa kovalen polar (senyawa melalui ikatan kovalen yang bersifat polar/memiliki
perbedaan keelektronegatifan yang besar antar atom), contohnya adalah: HCl, NaOH, H2SO4,
H3PO4, HNO3, Ba(OH)2 (berasal dari asam dan basa). Senyawa kovalen polar seperti HCl juga
terionisasi dalam air. Pada pelarutan HCl dalam air terjadi pembentukan ikatan koordinat
antara ion H+ dengan salah satu pasangan electron menyendiri O dari H2O.

Oleh karena itu, HCl dalam air dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan HCl murni
tidak. Persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut: HCl(aq)  H3O+ (aq) + Cl-(aq)
Persamaan tersebut dapat ditulis pula HCl(aq)  H+ (aq) + Cl-(aq)
Sedang senyawa kovalen non polar apabila dilarutkan ke dalam air tidak akan terurai
menjadi ion-ion. Hal tersebut disebabkan oleh ikatan kovalen pada senyawa tersebut tidak
putus dalam pelarut air.
Senyawa Padatan Lelehan Larutan Titik didih
Ion Isolator Konduktor Konduktor ≥100 °C
Kovalen polar Isolator Isolator Konduktor ≤100 °C
Kovalen nonpolar Isolator Isolator Isolator ≤100 °C

F. Berdasarkan kekuatan hantaran listriknya elektrolit Dibedakan :


A. Elektrolit kuat, karakteristiknya sebagai berikut:
1. Menghasilkan banyak ion
2. Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
3. Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas dihasilkan banyak, lampu menyala
5. Penghantar listrik yang baik
6. Derajat disosiasi = 1, atau mendekati 1
Contoh : asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HClO4);
basa kuat (NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, LiOH),
garam yang berasal dari asam basa kuat NaCl, KCl, Na2SO4
Reaksi ionisasinya dituliskan : NaCl(s)  Na+(aq) + Cl-(aq)

B. Elektrolit lemah, karakteristiknya sebagai berikut:


1. Menghasilkan sedikit ion
2. Molekul netral dalam larutan banyak
3. Terionisasi hanya sebagian kecil
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas dihasilkan sedikit, lampu menyala
redup atau tidak menyala.
5. Penghantar listrik yang buruk
6. Derajat disosiasi 0 <  < 1 atau mendekati 0
Contoh : asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut),
basa lemah [Al(OH)3, NH4OH, Mg(OH)2, Be(OH)2];
garam NH4CN
Reaksi ionisasinya dituliskan : CH3COOH (aq) H+ (aq) + CH3COO- (aq)

C. Larutan non elektrolit karakteristik sebagai berikut:


1. Tidak menghasilkan ion

102
2. Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
3. Tidak terionisasi
4. Jika dilakukuji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan lampu tidak
menyala
5. Derajat disosiasi = 0
Contoh : larutan gula (C12H22O11), larutan alkohol (C2H5OH), bensin, larutan urea
(CO(NH2)2). Reaksi ionisasinya dituliskan : CO(NH2)2 (aq)

G. Peran dan manfaat elektrolit bagi tubuh manusia


Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk ion
bebas (free ions). Tubuh kita ini adalah ibarat suatu jaringan listrik yang
begitu kompleks, didalamnya terdapat beberapa ‘pembangkit’ lokal
seperti jantung, otak dan ginjal. Juga ada ‘rumah-rumah’ pelanggan
berupa sel-sel otot. Untuk bisa mengalirkan listrik ini diperlukan ion-ion
yang akan mengantarkan ‘perintah’ dari pembangkit ke rumah-rumah
pelanggan. Ion-ion ini disebut sebagai elektrolit. Ada dua tipe elektrolit
yang ada dalam tubuh, yaitu kation (elektrolit yang bermuatan positif)
dan anion (elektrolit yang bermuatan negatif). Masing-masing tipe
elektrolit ini saling bekerja sama mengantarkan impuls sesuai dengan
yang diinginkan atau dibutuhkan tubuh. Contoh dari kation adalah
natrium (Na+), kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+),dan kalium (K+). Contoh
dari anion adalah klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-) dan
2-
sulfat (SO4 ).
Di dalam tubuh manusia, kesetimbangan antara air (H2O) elektrolit diatur secara ketat agar sel-
sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada tubuh manusia, elektrolit-elektrolit ini akan
memiliki fungsi antara lain :
1. menjaga tekanan osmotik tubuh,
2. mengatur pendistribusian cairan ke dalam kompartemen badan air (body’s fluidcompartement),
3. menjaga pH tubuh dan juga akan terlibat dalam setiap reaksi oksidasi dan reduksi
4. berperan dalam setiap proses metabolisme.
Dalam keadaan normal, kadar kation dan anion ini sama besar sehingga potensial listrik cairan
tubuh bersifatnetral. Pada cairan ektrasel (cairan diluar sel), kation utama adalah Na+ sedangkan
anion utamanya adalah Cl-. Sedangkan di intrasel (di dalam sel) kation utamanya adalah kalium
(K+). Disamping sebagai pengantar aliran listrik, elektrolit juga mempunyai banyak manfaat,
tergantung dari jenisnya. Contoh :
1. Natrium : berfungsi sebagai penentu utama osmolaritas dalam darah dan pengaturan volume
ekstra sel.
2. Kalium : berfungsi mempertahankan membran potensial elektrik dalam tubuh.
3. Klorida : berfungsi mempertahankan tekanan osmotik, distribusi air pada berbagai cairan tubuh
dan keseimbangan anion dan kation dalam cairan ekstrasel.
4. Kalsium : berfungsi utama sebagai penggerak dari otot-otot, deposit utamanya berada di tulang
dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini dapat berpindah ke dalam darah.
2+
5. Magnesium : berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan Ca ke
dalam otot serta memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh
darah tubuh.

H. Akibat Kekurangan Cairan Elektrolit


Kekurangan cairan elektrolit dalam tubuh akan mengakibatkan beberapa kondisi gangguan
kesehatan pada tubuh kita seperti:

1. Hipernatremia
Peningkatan kadar konsentrasi Natrium dalam plasma darah atau disebut hipernatremia.
Seperti kondisi dehidrasi akibat kurang minum air, diare, muntah-muntah, olahraga berat,
sauna menyebabkan tubuh kehilangan banyak air sehingga darah menjadi lebih pekat dan kadar
natrium secara relatif juga meningkat. Adanya gangguan ginjal seperti pada penderita Diabetes
dan Hipertensi juga menyebabkan tubuh tidak bisa membuang natrium yang berlebihan dalam
103
darah. Makan garam berlebihan serta penyakit yang menyebabkan peningkatan berkemih
(kencing) juga meningkatkan kadar natrium dalam darah. Hipernatremia mengakibatkan kondisi
tubuh terganggu seperti kejang akibat dari gangguan listrik di saraf dan otot tubuh. Natrium
yang juga berfungsi mengikat air juga mengakibatkan meningkatnya tekanan darah yang akan
berbahaya bagi penderita yang sudah menderita tekanan darah tinggi. Sumber natrium berada
dalam konsumsi makanan sehari-hari kita: garam, sayur-sayuran dan buah-buahan banyak
mengandung elektrolit termasuk natrium.

2. Hiponatremia
Hiponatremia merupakan kondisi tubuh dimana kadar cairan natrium dalam tubuh rendah.
Natrium merupakan salah satu jenis cairan elektrolit tubuh. Efek yang bisa timbul akibat
kekurangan natrium yaitu seperti kejang, koma bahkan sampai kematian. Berati kekurangan
cairan natirum ini sangat berbahaya untuk kondisi kesehatan tubuh. Untuk memenuhi
kebutuhan cairan natrium tubuh setiap hari dianjurkan untuk memenuhi sekitar 1,2 sampai 1,5
gram natrium.

3. Hipokalsemia
Hipokalsemia merupakan kondisi tubuh dimana kalsium dalam tubuh terlalu sedikit. Kalsium
merupakan salah satu dari jenis cairan yang membentuk cairan elektrolit tubuh. Gejala yang
muncul akibat kondisi ini yaitu seperti kram otot, gangguan irama jantung serta cepat merasa
cepat lelah.

4. Hipomagnesium
Hipomagnesium merupakan kondisi tubuh dimana kadar magnesium di dalam tubuh terlalu
sedikit sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan magnesium yang diperlukan tubuh setiap hari.
Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa sebab seperti kurang mengkonsumsi makanan yang
mengandung magnesium, diare kronis serta mengkonsumsi obat-obat diuretik. Akibat dari
adanya kekurang magnesium dalam tubuh yaitu seperti kram, terganggunya sistem saraf tubuh,
pusing, halusinasi, kejang, serta lemah.

5. Hipokalemia
Hipokalemia merupakan kondisi dimana tubuh kekurang kalium. Kalium merupakan salah satu
dari jenis cairan elektrolit tubuh. Kekurangan kalium dalam tubuh ini akan mengakibatkan
beberapa gangguan tubuh seperti gejala diare, berkeringat yang tidak wajar serta muntah.
Penggunaan obat laksatif dan diuretik juga dapat mengganggu keseimbangan cairan
elektrolit tubuh. Kedua obat tersebut akan mengakibatkan seringnya BAB (buang air besar) dan
BAK (buang air kecil). Semakin sering aktifitas BAB dan BAK, maka cairan elektrolit semakin
banyak yang ikut keluar bersama dengan urine dan tinja. Dari proses tersebut maka
keseimbangan cairan elektrolit tubuh menjadi terganggu. Penggunaan obat-obatan tersebut
memang sering menjadikan tubuh mengalami dehidrasi serta masih banyak lagi efek samping
lainnya, sehingga penggunaan obat tersebut lebih baik digunakan dengan saran dokter.
Aktivitas lain yang dapat mengganggu cairan elektrolit tubuh yaitu olahraga atau aktifitas
yang berat. Semakin kita melakukan aktifitas yang sifatnya berat, maka tubuh kita akan
mengeluarkan semakin banyak keringat. Semakin banyak keringat yang keluar maka semakin
banyak cairan elektrolit yang ikut keluar bersama keringat.

I. Cara Meningkatkan Cairan Elektrolit dalam Tubuh


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cairan elektrolit dalam tubuh yaitu
sebagai berikut:

1. Minum air putih secukupnya (tidak boleh terlalu berlebihan)


Minum air putih dengan cara berlebihan atau lebih dari jumlah yang dibutuhkan tubuh maka
justru akan menyebabkan cairan elektrolit dalam tubuh akan berkurang. Maka jangan minum air
putih lebih dari 800 ml air per jam. Karena jika terlalu berlebihan dalam minum air putih cairan
elektrolit akan semakin banyak yang ikut keluar dari tubuh melalui urine, karena semakin

104
banyak minum akan semakin sering buang air kecil sehingga semakin banyak cairan elektrolit
tubuh yang terbuang bersama urine.

2. Minum minuman olahraga


Jika anda termasuk orang yang sering melakukan olahraga atau melakukan aktifitas fisik yang
berat sehingga mengeluarkan banyak keringat, maka cairan elektrolit dalam tubuh anda akan
semakin banyak yang keluar bersama keringat. Cairan elektrolit yang hilang dapat digantikan
dengan mengkonsumsi minuman olahraga. Tetapi minuman olahraga ini tidak baik jika
dikonsumsi pada orang yang tidak mengeluarkan keringat karena memang minuman ini untuk
menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang karena keluar bersama keringat.

3. Makan buah dan sayur


Buah dan sayur mengandung banyak sodium yang baik untuk meningkatkan cairan elektrolit
dalam tubuh. Secangkir juz sayuran mengandung sodium sebanyak 500 mg. Sayuran yang
mengandung banyak sodium seperti wortel seledri, cardon (sayuran Italia), ubi jalar, bayam.
Sedangkan buah-buahan yang mengandung banyak sodium yaitu seperti apel, jambu biji, serta
markisa.

4. Mengkonsumsi daging
Daging sapi juga merupakan sumber makanan yang mengandung sodium yang dapat
meningkatkan cairan elektrolit tubuh. Jika anda susah untuk mengkonsumsi buah dan sayur
maka anda dapat mengkonsumsi daging sapi sebagai alternatif lain. Daging sapi termasuk
sumber dari protein hewani sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh. Konsumsi daging sapi
juga bisa dengan alternatif makanan olahan seperti sosis daging sapi, bakso daging sapi atau
pizza yang mengandung banyak daging sapi. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
yaitu mengkonsumsi daging sapi asli dan segar, bukan makanan yang sudah berbentuk olahan.

5. Mengkonsumsi minuman isotonik


Minuman isotonik sudah banyak diproduksi oleh berbagai perusahan dan untuk mendapatkannya
maka sanagt mudah karean sekarang sudah banyak merk produk minuman isotonik. Minuman
isotonik ini terkenal ampuh untuk mengganti cairan isotonik yang hilang didalam tubuh. dalam
memilih minuman isotonik kita harus berhati-hati karena banyak juga minuma isotonik yang
mengandung bahan kimia berbahaya. Pilihlah minuman isotonik yang tidak banyak mengandung
bahan kimia sehingga cairan elektrolit tubuh bisa terpenuhi serta tubuh terhindar dari efek
negatif bahan kimia.

6. Mengkonsumsi air kelapa


Jika anda ingin mengganti cairan elektrolit tubuh yang hilang maka minuman yang tepat dan
alami yaitu air kelapa. Selain itu air kelapa tidak mengandung bahan kimia yang dapat
membahayakan kesehatan tubuh sehingga aman untuk dikonsumsi. Air kelapa selain bermanfaat
untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang juga mempunyai banyak manfaat untuk
tubuh kita seperti menghilangkan racun-racun yang ada dalam tubuh kita akibat terlalu banyak
mengkonsumsi makanan kemasan, sehingga tubuh kita akan bersih dari racun-racun tersebut.

7. Mengkonsumsi buah pisang


Buah pisang ternyata juga bisa meningkatkan cairan elektrolit yang ada didalam tubuh kita.
Buah pisang mengandung kalium yang tinggi. Setelah melakukan aktifitas berat maka makanlah
buah pisang satu sampai dua buah untuk mengganti kalium tubuh yang hilang.

8. Mengkonsumsi keju
Keju merupakan makanan yang lezat selain itu ternyata keju mampu mengganti cairan tubuh
yang hilang. Dalam 100 gram keju mengandung 215 mg sodium. Keju bis dikonsumsi dengan
menambahkan pada berbagai menu makanan seperti sarapan roti setiap pagi, menambahkan
pada roti donut, kue atau jenis makanan lain yang disukai. Konsumsi keju secara rutin untuk
memenuhi kebutuhan sodium tubuh.

105
9. Buah zaitun
Buah zaitun yang selami ini kita kenal banyak digunakan sebagai bahan dasar produk
kecantikan, ternyata mempunyai manfaat yang besar untuk kesehatan yaitu dapat
meningkatkan cairan elektrolit tubuh. dalam 100 gram buah zaitun mengandung 1.556 mg
sodium.

SOAL DAN PEMBAHASAN


1. Apa yang dimaksud dengan:
a. larutan elektrolit?
b. larutan nonelektrolit?
Pembahasan:
Yang dimaksud dengan:
a. larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat menghantar listrik.
b. larutan nonelektrolit yaitu larutan yang tidak dapat menghantar listrik.

2. Bagaimanakah cara menentukan apakah suatu larutan tergolong elektrolit atau nonelektrolit?
Jelaskan!
Pembahasan:
Untuk menentukan apakah suatu larutan tergolong elektrolit atau nonelektrolit, maka kita
harus mengetahui apakah larutan tersebut dapat menghantar listrik atau tidak. Hantaran listrik
melalui larutan dapat diketahui dengan menggunakanalat penguji elektrolit seperti gambar
berikut: Adanya aliran listrik melalui larutan ditandai oleh menyalanya lampu pijar pada
rangkaian itu dan/atau adanya suatu perubahan (misalnya timbul gelembung) pada salah satu
atau kedua elektrodenya.

3. Jelaskan perbedaan antara senyawa ion dan kovalen polar mengenai daya hantar listriknya!
Pembahasan
Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk lelehan dan larutannya, sedangkan
senyawa kovalen polar dapat menghantar arus listrik dalam bentuk larutan saja

4. Apakah semua senyawa kovalen bersifat elektrolit? Jelaskan!


Pembahasan:
Tidak semua senyawa kovalen bersifat elektrolit. Senyawa kovalen ada yang bersifat
elektrolit (kuat, lemah) dan nonelektrolit. Senyawa kovalen terdiri dari molekul-molekul yang
bersifat netral dan tidak dapat menghantar listrik dalam bentuk murninya. Namun sebagaimana
yang kita ketahui, sebagian molekul bersifat polar (misalnya molekul air, HCl, dan CH3COOH),
sedangkan sebagian lain bersifat nonpolar (misalnya CH4). Polar: Pada senyawa kovalen polar,
terdapat perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang membentuk molekul dwikutub.
Misalnya HCl, jika zat dengan molekul polar ini dilarutkan dalam air, maka zat tersebut akan
mengalami ionisasi sehingga larutannya dapat menghantar listrik. Hal itu terjadi karena
antarmolekul polar (yaitu air dan HCl) terdapat suatu gaya tarik-menarik yang dapat
memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut. Dalam hal ini, ikatan yang putus
adalah ikatan antara H dan Cl.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: HCl(l) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl–(aq). Rumus H3O+
hanyalah suatu cara untuk menunjukkan bahwa ion H+terikat oleh molekul air. Untuk
menyederhanakan, ion H3O+ sering ditulis sebagai ion H+. Oleh karena itu, reaksi ionisasi HCl
biasa dituliskan sebagai berikut: HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq).
Hal yang sama juga terjadi pada CH3COOH, dimana jika dilarutkan dalam air, maka ikatan
antara O dan H akan putus. Namun yang membedakannya dengan HCl adalah bahwa hanya
sebagian kecil molekulnya yang larut dalam air sehingga jumlah ion di dalam larutannya
sedikit. Karena itulah CH3COOH tergolong sebagai elektrolit lemah dan HCl tergolong sebagai
elektrolit kuat. Meskipun demikian, tidak semua molekul polar dapat mengalami ionisasi dalam
air. Contohnya adalah CHCl3. Nonpolar: Molekul nonpolar, sebagaimana dapat diduga, tidak
ada yang bersifat elektrolit. Hal ini karena atom-atom yang saling berikatan tidak
menyebabkan adanya pemisahan muatan sehingga dipol tidak terbentuk (keelektronegatifan
saling meniadakan). Kesimpulannya adalah:
106
a. Tidak semua senyawa kovalen bersifat elektrolit.
b. Tidak semua senyawa kovalen polar bersifat elektrolit.
c. Semua senyawa kovalen nonpolar pasti bersifat nonelektrolit.

5. Mengapa NaCl dalam bentuk padat tidak menghantar listrik?


Pembahasan:
Karena ion-ionnya (Na+ dan Cl–) tidak dapat bergerak, melainkan diam pada tempatnya
sehingga tidak dapat menghantar listrik. Pada prinsipnya, sifat NaCl padat (jika dibandingkan
dengan NaCl larutan) ialah:
a. Jarak antarmolekul atau ionnya sangat rapat dibanding dengan jarak antarmolekul NaCl
larutan.
b. Luas permukaan bidang sentuh molekul atau ionnya sangat kecil dibandingkan dengan luas
permukaan molekul NaCl larutan. Karena sifat-sifat tersebut, apabila aliran listrik melewati
ruang antarmolekul NaCl padat, maka aliran listrik akan mengalami banyak hambatan. Di
samping itu, sentuhan elektron pada molekul atau ion dari NaCl padat sangat sedikit.
(Keadaan itulah yang menyebabkan energi dari arus listrik tidak mampu menyalakan lampu
dan tidak mampu menimbulkan gelembung gas di sekitar elektrode; artinya NaCl padat tidak
bisa menghantar listrik).

6. Manakah yang merupakan konduktor yang lebih baik? Jelaskan jawabanmu!


a. H2SO4 0,1 M atau CH3COOH 0,1 M ?
b. H2SO4 0,1 M atau H2SO4 0,2 M ?
Pembahasan:
Konduktor adalah bahan yang dapat menghantar listrik.
a. Seperti yang kita ketahui, H2SO4 merupakan larutan elektrolit kuat, sedangkan CH3COOH
merupakan larutan elektrolit lemah. Pada konsentrasi yang sama (seperti pada kasus ini),
elektrolit kuat mempunyai daya hantar yang lebih baik daripada elektrolit lemah. Hal ini
karena sebagian besar bahkan seluruh molekul dalam zat elektrolit kuat terurai menjadi ion,
sedangkan dalam zat elektrolit lemah, hanya sebagian kecil molekul yang mengion. Dengan
kata lain, larutan H2SO4 mengandung lebih banyak ion daripada larutan CH3COOH, meskipun
kemolarannya sama. Itulah sebabnya H2SO4 0,1 M merupakan konduktor yang lebih baik dari
CH3COOH 0,1 M.
b. H2SO4 merupakan larutan elektrolit kuat. Untuk zat yang sama, semakin besar
konsentrasinya, maka semakin baik sifat konduktornya. Hal ini karena semakin besar
konsentrasinya, semakin banyak pula molekul zat tersebut yang terurai menjadi ion.
Penjelasan ini sesuai dengan hubungan persamaan-persamaan berikut: Itulah sebabnya
mengapa H2SO4 0,2 M merupakan konduktor yang lebih baik dari H2SO4 0,1 M.

Pilihlah jawaban yang tepat

1. suatu larutan akan menghantarkan listrik dengan baik jika...


A. jumlah zat terlarut cukup memadahi
B. larutan mengandung ion yang bergerak bebas
C. pelarut bersifat polar
D. pelarut menghasilkan ion – ion yang bergerak bebas
E. zat terlarut sangat mudah larut
2. Zat berikut yang dapat menimbulkan nyala paling terang bila di uji dengan alat penguji
elektrolit adalah .....
A. spirtus C. air suling E. air jeruk
B. minyak tanah D. air laut
3. Berikut ini adalah data hasil percobaan daya hantar listrik beberapa larutan :

Menyala terang Tidak Menyala Tidak Menyala Tidak Menyala Menyala Redup

107

1 2 4 5
3
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, data yang sesuai untuk larutan elektrolit kuat dan non
elektrolit adalah ….
A. 1 dan 2 C. 2 dan 3 E. 4 dan 5
B. 1 dan 3 D. 3 dan 4
4. Berikut ini gambar hasil pengujian daya hantar listrik terhadap larutan A, B dan C :

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa larutan ....


A. A elektrolit lemah, B non elektrolit dan C elektrolit kuat
B. A elektrolit kuat, B elektrolit lemah dan C non elektrolit
C. A non elektrolit, B elektrolit lemah dan C elektrolit kuat
D. A elektrolit lemah, B elektrolit kuat dan C non elektrolit
E. A elektrolit lemah, B non elektrolit dan C elektrolit lemah
5. Berikut data hasil pengujian daya hantar listrik beberapa larutan sebagai berikut :
Pengamatan
Sumber Air
Nyala Lampu Gelembung pada Elektroda
K Terang Banyak
L Redup Sedikit
M Tidak Menyala Tidak ada
N Tidakmenyala Sedikit
O Terang Banyak
Berdasarkan hasil uji tersebut, data yang sesuai untuk larutan cuka dan alkohol adalah...
A. K dan L C. O dan M E. L dan M
B. K dan N D. N dan O
6. Data Percobaan

Pengamatan uji daya hantar listrik Pengamatan uji kertas lakmus


Larutan
Lampu Elektroda Lakmus merah Lakmus biru
P Terang Banyak gelembung Merah Merah
Q Tidak menyala Tidak bergelembung Merah Biru
R Tidak menyala Sedikit gelembung Biru Biru
S Tidak menyala Sedikit gelembung Merah Merah
T Redup Banyak gelembung Biru Biru
Diantara larutan berikut yang merupakan pasangan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit
adalah... .
A. P dan Q C. S dan R E. R dan S
B. P dan R D. S dan T
7. Berikut data hasil pengujian terhadap beberapa air limbah beserta nilai derajat ionisasi (α):
Pengamatan
Air limbah
NyalaLampu Gelembung gas α
K Terang Ada 1
L Tidak Ada 0,001
M Tidak Tidakada 0
N Tidak Tidakada 0
O Redup ada 0,1
102
Pasangan air limbah yang bersifat elektrolit kuat dan non elektrolit adalah....
A. K dan L C. L dan M E. L dan O
B. K dan M D. L dan N

8. Data hasil pengujian daya hantar listrik berbagai zat sebagai berikut:
Keadaan zat
Jenis zat
Padatan Lelehan Larutan
P Tidak menghantar listrik Menghantar listrik Menghantar listrik
Q Tidak menghantar listrik Tidak menghantar listrik Tidak menghantar listrik
R Menghantar listrik Menghantar listrik Tidak larut
S Tidak menghantar listrik Tidak menghantar listrik Menghantar listrik
Pasangan yang merupakan senyawa kovalen polar dan ion adalah... .
A. P dan Q C. R dan S E. S dan Q
B. Q dan S D. S dan P
9. Hasil percobaan daya hantar listrik beberapa larutan adalah sebagai berikut :
Larutan Lampu Pengamatan lain
1 Menyala terang banyak gelembung gas
2 Tidak menyala tidak ada gelembung gas
3 Tidak menyala sedikit gelembung gas
4 Redup sedikit gelembung gas
5 Tidak menyala sedikit gelembung gas
6 Redup sedikit gelembung gas
Urutan larutan berdasarkan kenaikan kekuatan sifat elektrolitnya adalah ....
A. 3 – 2 – 4 C. 3 – 5 – 6 E. 5 – 3 – 2
B. 4 – 2 – 1 D. 2 - 4 – 1
10. Diketahui senyawa-senyawa berikut :
1) NH3 3) Ca(OH)2 5) Na2SO4
2) H2SO4 4) KCl
Senyawa tersebut yang lelehannya tidak menghantarkan arus listrik .....
A. 1 dan 2 C. 2 dan 5 E. 4 dan 5
B. 1 dan 3 D. 3 dan 4
11. Diberikan tabel sifat 2 buah zat sebagai berikut :
Kelarutan Konduktivitas listrik
Zat Titik leleh (0C)
dalam air Padatan Lelehan Larutan
M -78 Tidak larut ( - ) (-) (-)
N 800 Larut (-) (+) (+)
Keterangan : ( + ) = konduktor : ( - ) = non konduktor
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa …
Zat M Zat N
A Senyawa kovalen non polar Senyawa ionik
B Senyawa kovalen non polar Senyawa kovalen polar
C Senyawa kovalen non polar Logam
D Senyawa kovalen polar Logam
E Senyawa kovalen polar Senyawa ionik
12. Lampu alat penguji elektrolit tidak menyala ketika elektrodanya dicelupkan ke dalam larutan
asam cuka, tetapi pada elektroda tetap terbentuk gelembung gas.
Penjelasan untuk keadaan ini adalah ....
A. cuka bukan elektrolit
B. sedikit sekali cuka yang terionisasi
C. cuka merupakan elektrolit kuat
D. alat penguji elektrolit rusak
E. gas yang terbentuk adalah cuka yang menguap
13. Kelompok larutan yang merupakan larutan elektrolit lemah adalah...
A. larutan asam cuka, larutan garam dapur dan larutan jeruk
B. larutan amonia, larutan asam sulfat dan larutan gula
102
C. larutan asam cuka, larutan jeruk dan larutan amonia
D. larutan garam dapur, larutan asam cuka dan larutan asam sulfat
E. larutan gula, larutan amonia dan larutan jeruk

14. Asam sitrat adalah zat yang dapat kita jumpai dalam air jeruk. Jika diperiksa dengan alat penguji
elektrolit, lampu tidak menyala, tetapi pada elektroda karbonnya terjadi gelembung gas. Ini
menunjukkan bahwa...
A. asam sitrat bereaksi dengan elektroda
B. air menguap melalui elektroda
C. elektroda menghasilkan gas CO2
D. hanya ada sedikit ion yang terbentuk
E. asam sitrat bersifat non elektrolit

15. Senyawa ionik tidak dapat menghantarkan listrik dalam keadaan padatnya karena....
A. tidak ada zat padat yang dapat menghantar listrik
B. ion – ion yang ada tidak dapat bergerak bebas
C. ikatan yang ada bersifat netral
D. listrik tidak mengalir pada zat padat
E. listrik digunakan untuk memecah ikatan ion

16. Peristiwa – peristiwa berikut yang terjadi saat senyawa NaCl dimasukkan dalam air adalah ...
A. ujung positif air akan mengelilingi ion Na+
B. ion Cl– akan dikelilingi oleh sisi oksigen air
C. NaCl akan mengalami ionisasi kemudian terdisosiasi
D. ion – ion akan terbentuk secara bebas bergerak diantara molekul air
E. ion yang terbentuk tersolvasi dan disebar secara merata ke seluruh larutan

17. Larutan berikut ini yang merupakan pasangan elektrolit lemah adalah ….
A. HCl dan H2SO4 C. Gula dan CH3COOH E. Fruktosa dan urea
B. HCl dan NH3 D. CH3COOH dan NH3.

18. Asam sulfat jika dilarutkan dalam air akan mengalami reaksi ionisasi. Dari beberapa reaksi di
bawah, reaksi yang tepat dari ionisasi asam sulfat tersebut adalah ….
A. H2SO4 (aq) → H2+ (aq) + SO4- (aq) D. H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO4- (aq)
+ -
B. H2SO4 (aq) → H (aq) + SO4 (aq) E. H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO42- (aq).
C. H2SO4 (aq) → H2+ (aq) + SO42- (aq)

19. Reaksi Ionisasi larutan K2SO4adalah ...


A. K2+ and SO42- C. K2+ and SO4- E.
K 2+
and SO42-
+ -
B. 2K and SO4 D. 2K 2+ and SO42-

20. Perhatikan beberapa larutan berikut :


1) Ba(OH)2 2 M 3) CO(NH2)2 2 M
2) KOH 2M 4) Ca(NO3)2 2 M
Pasangan larutan yang diperkirakan memiliki daya hantar listrik sama kuat terdapat pada
nomor...
A. 1) dan 2) C. 2) dan 3) E. 3) dan 4)
B. 1) dan 4) D. 2) dan 4)

21. Zat elektrolit dalam larutan akan terurai menjadi ion-ion. Reaksi ionisasi larutan MgCl2 adalah….
A. MgCl2(aq)  Mg2+(aq) + Cl-(aq) D. MgCl2(aq)  Mg2+(aq) + Cl2(aq)
B. MgCl2(aq)  Mg2+(aq) + -
2Cl (aq) E. Mg2+(aq) + 2 Cl-(aq)  MgCl2(aq)
C. MgCl2(aq)  Mg2+(aq) + -
Cl2 (aq)

22. Zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi ion-ion. Reaksi ionisasi berikut yang benar
adalah ....
102
A. CaCl2(aq)  2Ca2+(aq) + 2Cl- (aq) D. (NH4)2SO4(aq)  NH42+(aq) + SO4= (aq)
B. Ca(OH)2(aq)  Ca2+(aq) + 2OH-(aq) E. NaOH(aq)  2Na+(aq) + OH-(aq)
C. H2SO4(aq)  H+(aq) + SO4= (aq)

23. Lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan listrik karena…
A. Ikatannya sangat kuat D. Larutan elektrolit wujudnya cair
B. Ion-ionnya dapat bergerak bebas E. Lelehannya terdiri dari molekul-molekul
C. Perbedaan keelektronegatifan

24. pernyataan yang tepat mengenai HCl berikut ini adalah....


A. merupakan senyawa ionik karena dalam air membentuk ion H+ dan Cl–
B. merupakan senyawa kovalen yang larutannya bersifat elektrolit
C. merupakan elektrolit lemah karena ikatannya bersifat kovalen
D. dalam air bersifat non elektrolit karena menghasilkan ion H+ dan Cl–
E. merupakan asam non elektrolit

25. zat berikut yang dapat membentuk larutan yang bersifat elektrolit lemah adalah....
A. CH3COOH C. C6H12O6 E. CH3OH
B. C2H5OH D. Ca(OH)2

26. Salah satu perbedaan antara larutan HCl dan H2S adalah....
A. HCl merupakan senyawa ionik sedangkan H2S merupakan senyawa kovalen
B. H2S merupakan senyawa ionik sedangkan HCl merupakan senyawa kovalen
C. Larutan HCl menghasilkan ion lebih sedikit dibandingkan larutan H2S
D. Larutan H2S menghantarkan listrik lebih baik daripada larutan HCl
E. Larutan H2S bersifat elektrolit lemah, sedangkan HCl elektrolit kuat

27. Diantara pernyataan - pernyataan berikut ini, pernyataan yang paling tepat adalah....
A. larutan elektrolit selalu dibentuk dari senyawa ionik
B. air lebih mudah melarutkan senyawa ionik
C. senyawa kovalen tidak dapat menghasilkan larutan elektrolit
D. dalam larutan non elektrolit terdapat ion yang tidak larut
E. larutan elektrolit harus selalu mengandung ion – ion

28. Pernyataan berikut yang paling benar mengenai senyawa ionik adalah .....
A. merupakan zat yang sangat mudah larut dalam air
B. dalam air dapat menghasilkan ion – ion yang menghantarkan arus listrik
C. dalam keadaan padat, dapat menghantarkan arus listrik
D. dalam air akan membentuk larutan non elektrolit
E. baik dalam keadaan padat maupun cair dapat menghantarkan arus listrik

29. Larutan berikut ini yang dapat diramalkan akan menimbulkan gelembung pada elektroda dan
menimbulkan nyala redup atau lampu tidak menyala pada uji elektrolit adalah larutan ....
A. NH3 C. Na2SO4 E. NaOH
B. H2SO4 D. KNO3

30. Perhatikan data sifat fisik dari 2 buah zat berikut!


No Sifat fisik Zat A Zat B
1 Daya hantar listrik lelehan Menghantar listrik Tidak menghantar listrik
2 Daya hantar listrik larutan Menghantar listrik Menghantar listrik
3 Titik didih dan titik leleh Tinggi Rendah
Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat pada zat A dan zat B berturut – turut
adalah..
A. Ion dan kovalen non polar D. Kovalen polar dan ion
B. Kovalen polar dan kovalen non polar E. Kovalen non polar dan ion
C. Ion dan kovalen polar
101
Kerjakan soal berikut :
1. jelaskan mengapa suatu larutan dapat bersifat elektolit kuat, elektrolit lemah maupun non
elektrolit
2. berikan penjelasan apakah zat – zat berikut bersifat elektrolit, elektrolit lemah atau non elektrolit
A. HCl dalam benzena G. Larutan garam dapur (NaCl)
B. kristal garam dapur H. Larutan kalsium hidroksida [Ca(OH)2]
C. karbon dalam CS2 I. Larutan cuka (CH3COOH)
D. bensin J. Larutan gula (C12H22O11)
E. asam cuka 25% K. Larutan alkohol (C2H5OH)
F. kecap asin L. Larutan amonia (NH4OH)
3. Tuliskan reaksi ionisasi larutan elektrolit berikut:
A. H2SO4 D. K3PO4 G. NaNO3 J. Ca(NO3)2
B. Ba(OH)2 E. Na2SO4 H. Al(OH)3 K. BaSO4
C. CH3COOH F. Al2(SO4)3 I. BaSO4 L. AlPO4
4. Bandingkan daya hantar listrik larutan HCl dan larutan NH3, manakah yang lebih kuat?
Mengapa?
5. Hidrogen bromida adalah senyawa kovalen yang bertindak sebagai elektrolit kuat bila dilarutkan
dalam air, CH3COOH adalah senyawa kovalen yang bersifat elektrolit lemah jika dilarutkan dalam
air. Jelaskan mengapa senyawa kovalen dapat bersifat elektrolit kuat dan yang lain elektrolit
lemah!
6. Perhatikan kasus – kasus berikut:
1) padatan natrium klorida, walaupun tersusun atas ion tidak dapat menghantarkan arus listrik.
2) lelehan natrium klorida merupakan elektrolit kuat.
3) hidrogen klorida baik dalam keadaan gas maupun cair tidak dapat menghantarkan arus listrik.
4) hidrogen klorida merupakan senyawa kovalen tetapi dalam bila dilarutkan dalam air bersifat
elektrolit.
Jelaskan kasus – kasus tersebut! Jelaskan hal – hal yang mempengaruhi kemampuan zat dalam
menghantarkan arus listrik berdasarkan kasus – kasus di atas!
7. Jelaskan mengapa kita dilarang bermain layang – layang saat hari hujan dan banyak petir!
8. Berikut hasil uji daya hantar listrik terhadap beberapa senyawa
No Senyawa Lampu Gelembung pada elektroda
1 Larutan A menyala Banyak
2 Lelehan A Tidak menyala Tidak ada
3 Larutan B Menyala Banyak
4 Lelehan B Menyala Ada
5 Larutan C Tidak menyala Tidak ada
6 Lelehan C Tidak menyala Tidak ada
Golongkan senyawa A, B dan C berdasarkan jenis ikatannya
9. Jelaskan perbedaan senyawa kovalen polar dan senyawa kovalen nonpolar berdasarkan daya
hantar listrik dan titik didihnya ? berikan contohnya
10. Suatu senyawa mempunyai ciri ciri titik didih tinggi , larut dalam air, dan tidak larut dalam dietil
eter. Berdasarkan ciri cirinya termasuk golongan apakah senyawa tersebut? Bagaimana sifatnya
dalam menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutan ataupun lelehannya? Jelaskan dan
berikan contohnya!
101

Anda mungkin juga menyukai