Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Kimia Dasar II

Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit








Oleh:
Kelompok : I (satu)
Nama : Ardinal
Nim : F1D113002
Prodi : Teknik Pertambangan


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2014


Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit
I. Tujuan
Tujuan dari percobaan daya hantar listrik larutan elektrolit adalah:
1. Mengukur daya hantar listrik berbagai jenis senyawa dan larutan pada
berbagai konsentrasi
2. Mempelajari pengaruh berbagai jenis senyawa dan konsentrasi suatu
larutan terhadap daya hantar listrik

II. Teori
Menurut Svante August Arrhenius (1859-1927) : zat elektrolit adalah zat yang
dalam bentuk larutannya akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom
atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ION. Ion yang
bermuatan positif disebut Kation, dan ion yang bermuatan negative dinamakan
Anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses
IONISASI. Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah
yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat
non elektrolit ketika di larutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi
tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang
menyebabkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dari
penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan:
a. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, karena zat elektrolit
dalam larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut
selalu bergerak bebas.
b. Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat non
elektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam
bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
Zat elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan
arus listrik karena telah terionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik.
Zat non elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya tidak dapat
menghantarkan arus listrik, krena tidak terionisasi menjadi ion-ion, tetapi tetap
dalam bentuk molekul.( Svante August Arrhenius , 1859-1927)
Larutan elektrolit terbagi lagi menjadi 2, yaitu: elektrolit kuat dan elektrolit
lemah.
1. Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang
kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah
menjadi ion-ion (alpha = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HClO
3
, H
2
SO
4
, HNO
3
dan lain-lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti:
NaOH, KOH, Ca(OH)
2
, Ba(OH)
2
dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al
2
(SO
4
)
3
dan lain-lain.
2. Elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah
dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH
3
COOH, HCN, H
2
CO
3
, H
2
S dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH
4
OH, Ni(OH)
2
dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO
4
, PbI
2
dan lain-lain



Sedangkan yang tergolong kedalam jenis non-elektrolit adalah:
a. Larutan urea (CO(NH
2
)
2
)
b. Larutan sukrosa
c. Larutan gula (C
12
H
22
O
11
)
d. Larutan glukosa (C
6
H
12
O
6
)
e. Larutan alkohol (C
2
H
5
OH)

PERBANDINGAN SIFAT-SIFAT LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT
Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit
1. Dapat menghantarkan listrik
2. Terjadi proses ionisasi (terurai
menjadi ion-ion)
3. Lampu dapat menyala terang atau
redup
4. Terdapat gelembung gas
1. Tidak dapat menghantarkan listrik
2. Tidak terjadi proses ionisasi
3. Lampu tidak menyala
4. Pada umunya tidak terdapat
gelembung gas










REAKSI IONISASI
Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik disebabkan penguraian zat
menjadi ion-ion penyusunnya (proses ionisasi) dalam pelarut air.

A. Reaksi Ionisasi Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Jenis dan konsentrasi (kepekatan) suatu larutan dapat berpengaruh terhadap
daya hantar listriknya. Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit digunakan derajat
ionisasi. Makin besar harga , makin kuat elektrolit tersebut.
1. Reaksi Ionisasi Elektrolit Kuat
Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak,
maka larutan ini merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat adalah
larutan garam. Dalam proses ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion
maka =1 (terurai senyawa), pada persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat
ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan. Elektrolit kuat ada beberapa dari
asam dan basa.
Contoh:
NaCl
(aq)
Na
+
(aq)
+ Cl
-
(aq)

KI
(aq)
K
+
(aq)
+ I
-
(aq)

Ca(NO3)2
(g)
Ca
2+
(aq)
+ NO
3-
(aq)

Kation dan anion yang dapat membentuk elektrolit kuat:
Kation: Na
+
, L
+
, K
+
, Mg
2+
, Ca
2+
, Sr
2+
, Ba
2+
, NH
4
+

Anion: Cl
-
, Br
-
, I
-
, SO
4
2-
, NO
3
-
, ClO
4
-
, HSO
4
-
, CO
3
2-
, HCO
3
2-




2. Reaksi Ionisasi Elektrolit Lemah
Kemampuan elektrolit menghantarkan arus listrik dalam larutannya disebabkan
oleh adanya ion ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi elektrolit dalam air.
Reaksi umum ionisasi dapat dituliskan sebagai berikut :
AxBy
(s)
x Ay
+

(aq)
+ yB x
-

(aq)

Reaksi ini tidak dapat terjadi pada non elektrolit, di mana proses pelarutan pada
non elektrolit hanya proses pelarutan biasa, yang tidak disertai proses ionisasi.
Misalnya :
C
6
H
12
O
6 (s)
C
6
H
12
O
6

(aq)

Semakin besar kemampuan elektrolit terionisasi, semakin banyak jumlah ion
yang dihasilkan dari reaksi ionisasi, maka akan semakin kuat daya hantar listrik
yang dihasilkan. Elektrolit yang terionisasi sempurna atau mendekati sempurna
dan memiliki daya hantar listrik kuat disebut elektrolit kuat, sedangkan elektrolit
yang hanya terionisasi sebagian dan memilliki daya hantar lemah disebut
elektrolit lemah.
Selain itu, Larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala,
tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya maka larutan ini
merupakan elekrtolit lemah. Daya hantarnya buruk dan memiliki (derajat
ionisasi) kecil, karena sedikit larutan yang terurai (terionisasi). Makin sedikit yang
terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi
elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya tidak semua
molekul terurai (ionisasi tidak sempurna)
Contoh:
CH
3
COOH
(aq)
CH
3
COO
-
(aq)
+ H
+
(aq)

NH
4
OH
(g)
NH
4
+
(aq)
+ OH
-
(aq)


GAMBARAN BENTUK MOLEKUL ELEKTROLIT KUAT,
ELEKTROLIT LEMAH, dan NON ELEKTROLIT
Jenis Larutan Sifat dan Pengamatan Lain
Contoh
Senyawa
Reaksi Ionisasi
Elektrolit Kuat
- Terionisasi sempurna
- Menghantarkan arus
listrik
- Lampu menyala terang
- Terdapat gelembung gas
NaCl, NaOH,
H
2
SO
4
, HCl, dan
KCl
NaCl Na
+
+ Cl
-

NaOH Na
+
+ OH
-

H
2
SO
4
H
+
+ SO4
2-

HCl H
+
+ Cl
-

KCl K
+
+ Cl
-

Elektolit
Lemah
- Terionisasi sebagian
- Menghantarkan arus
listrik
- Lampu menyala redup
- Terdapat gelembung gas
CH
3
COOH,
N
4
OH, HCN,
dan Al(OH)
3

CH
3
COOH H
+
+
CH
3
COOH
-

HCN H
+
+ CN
-

Al(OH)
3
Al
3+
+ OH
-

Non Elektrolit
- Tidak terionisasi
- Tidak menghantarkan
arus listrik
- Lampu tidak menyala
- Tidak terdapat
gelembung gas
C
6
H
12
O
6

C
12
H
22
O
11

CO(NH
2
)
2

C
2
H
5
OH
C
6
H
12
O
6

C
12
H
22
O
11

CO(NH
2
)
2

C
2
H
5
OH









III. Prosedur kerja
III.1 alat dan bahan
Alat:
1. Beker gelas 100 ml : 8 buah
2. Batang pengaduk : 1 buah
3. Rangkaian alat multimeter
4. Gelas ukur 100 ml : 1 buah
5. Gelas ukur 50 ml : 1 buah
6. Kaca arloji : 1 buah
7. Pipet tetes : 5 buah
8. Spatula : 1 buah
Bahan:
1. HCl
2. NaOH
3. NaBr
4. Nal
5. NH
4
Cl
6. Minyak tanah
7. Akuades
8. NaCl
9. Air jeruk nipis
10. NH
4
OH
11. NaOH

III.2 skema kerja

A. Menentukan daya hantar listrik berbagai senyawa

Dimasukkan kedalam gelas beker 100 mL
Diukur daya hantar listrik dengan alat multimeter (3 volt)



10 ml minyak tanah, H
2
O, larutan NaCl, dan kristal NaCl

Hasil

B. Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap daya han tar listrik
larutan elektrolit


Disediakan dalam berbagai konsentrasi yang berbeda
(0,05M; 0,1M; 0,5M; 1,0M)
Diukur daya hantar listrik dari masing-masing konsentrasi dengan
multimeter (3 volt)



Disediakan dalam berbagai konsentrasi yang berbeda
(0,05M; 0,1M; 0,5M; 1,0M)
Diukur daya hantar listrik dari masing-masing konsentrasi dengan
multimeter (3 volt)



Disediakan dalam berbagai konsentrasi yang berbeda
(0,05M; 0,1M; 0,5M; 1,0M)
Diukur daya hantar listrik dari masing-masing konsentrasi dengan
multimeter (3 volt)


10 mL NH
4
OH

Hasil
10 mL HCl

10 mL NaOH

Hasil
Hasil

Disediakan dalam berbagai konsentrasi yang berbeda
(0,05M; 0,1M; 0,5M; 1,0M)
Diukur daya hantar listrik dari masing-masing konsentrasi dengan
multimeter (3 volt)



Disediakan dalam berbagai konsentrasi yang berbeda
(0,05M; 0,1M; 0,5M; 1,0M)
Diukur daya hantar listrik dari masing-masing konsentrasi dengan
multimeter (3 volt)



Disediakan dalam berbagai konsentrasi yang berbeda
(0,05M; 0,1M; 0,5M; 1,0M)
Diukur daya hantar listrik dari masing-masing konsentrasi dengan
multimeter (3 volt)





Hasil
10 mL NaCl

Hasil
Hasil
10 mL NaBr

10 mL NaI


Disediakan dalam berbagai konsentrasi yang berbeda
(0,05M; 0,1M; 0,5M; 1,0M)
Diukur daya hantar listrik dari masing-masing konsentrasi dengan
multimeter (3 volt)


IV. Hasil dan Pembahasan
IV.1 hasil pengamatan
a. Menentukan Daya Hantar Berbagai Senyawa

Senyawa (mA) V (volt) L=1/R (ohm
-1
)
Minyak Tanah 0 3 0
H
2
O 1 3 0,33
Larutan NaCl >100 3 33,33
Kristal NaCl 0 3 0
Jeruk nipis 5 3 1,66

b. Mempelajari Pengaruh konsentrasi Terhadap Daya Hantar Listrik Larutan
Elektrolit

Kelompok I
[M] NH
4
OH HCl NaOH
I
mA
V
volt
L
ohm
-1

I
mA
V
Volt
L
ohm
-1

I
mA
V
volt
L
ohm
-1

0,05 1 3 0,33 >100 3 >33,33 42 3 14
0,1 2 3 0,66 >100 3 >33,33 >100 3 >33,33
0,5 3 3 1 >100 3 >33,33 >100 3 >33,33
1,0 28 3 9,33 >100 3 >33,33 >100 3 >33,33

Kelompok II
[M] NaCl NaBr NaI NH
4
Cl
I
mA
V
volt
L
ohm
-1

I
mA
V
volt
L
ohm
-1

I
mA
V
volt
L
ohm
-1

I
mA
V
volt
L
ohm
-1

0,05 60 3 20 30 3 10 45 3 15 60 3 20
0,1 90 3 30 80 3 26,66 70 3 23,33
>100
3 >33,33
0,5
>100 3 >33,33
>100
3 >33,33
>100
3 >33,33
>100
3 >33,33
1,0
>100 3 >33,33
>100
3 >33,33
>100
3
>33,33
>100
3 >33,33
10 mL NH
4
Cl

Hasil

IV.2 pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan untuk menguji daya hantar listrik
pada larutan. Didapatkan data yang dapat kita lihat di Tabel Pengamatan. Berikut
merupakan penjelasan dari data tersebut :
o Larutan asam klorida (HCl)
Larutan HCl dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul HCl dapat terurai
menjadi ion H
+
dan Cl
-
(terionisasi secara sempurna). Akibatnya daya hantar listrik yang
dihasilkan kuat. Sehingga larutan HCl dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat.
o Larutan natrium hidroksida (NaOH)
Larutan NaOH dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaOH
dapat terurai menjadi ion Na
+
dan OH
-
(terionisasi secara sempurna). Akibatnya
daya hantar listrik yang dihasilkan kuat. Sehingga larutan NaOH dapat
digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat. Ketika dilakukan pengukuran daya
hantar listrik dengan multimeter terjadi perubahan warna, hal ini menunjukkan
bahwa larutan mengandung unsur logam Na.
o Larutan garam dapur (NaCl)
Larutan NaCl dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaCl dapat
terurai menjadi ion Na
+
dan Cl
-
(terionisasi secara sempurna). Akibatnya daya
hantar listrik yang dihasilkan kuat. Sehingga larutan NaCl dapat digolongkan
sebagai larutan elektrolit kuat. Ketika dilakukan pengukuran daya hantar listrik
dengan multimeter terjadi perubahan warna, hal ini menunjukkan bahwa larutan
mengandung unsur logam Na.
o Air (H
2
O)
Larutan H
2
O dapat menghantarkan arus listrik karena sebagian molekul H
2
O
dapat terurai menjadi ion H
2
+2
dan O
2-
(terionisasi tidak sempurna). Akibatnya
daya hantar listrik yang dihasilkan lemah. Sehingga larutan H2O dapat
digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah.
o Larutan NaBr
Larutan NaBr dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaBr dapat
terurai menjadi ion Na
+
dan Br
-
(terionisasi secara sempurna). Akibatnya daya
hantar listrik yang dihasilkan kuat. Sehingga larutan HCl dapat digolongkan
sebagai larutan elektrolit kuat. Ketika dilakukan pengukuran daya hantar listrik
dengan multimeter terjadi perubahan warna, hal ini menunjukkan bahwa larutan
mengandung unsur logam Na.
o Larutan NaI
Larutan NaI dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaI dapat
terurai menjadi ion Na
+
dan I
-
(terionisasi secara sempurna). Akibatnya daya
hantar listrik yang dihasilkan kuat. Sehingga larutan HCl dapat digolongkan
sebagai larutan elektrolit kuat. Ketika dilakukan pengukuran daya hantar listrik
dengan multimeter terjadi perubahan warna, hal ini menunjukkan bahwa larutan
mengandung unsur logam Na.
o Larutan NH
4
Cl
Larutan NH
4
Cl dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NH
4
Cl
dapat terurai menjadi ion NH
4
+4
dan Cl
-4
(terionisasi secara sempurna). Akibatnya
daya hantar listrik yang dihasilkan kuat. Sehingga larutan HCl dapat digolongkan
sebagai larutan elektrolit kuat.







V. Kesimpulan dan Saran

V.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut.
Larutan yang dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit adalah larutan yang
dapat dialiri arus listrik dan daya hantar listriknya > 0. Contoh: Larutan NaCl,
HCl, NaOH, NH
4
OH, NaBr, NaI, NH
4
Cl
Larutan elektrolit dibedakan lagi menjadi 2 berdasarkan kuat arus yang
ditunjukkan pada saat pengukuran dengan alat multimeter.
o Larutan yang memiliki arus yang besar digolongkan sebagai elektrolit kuat.
o Larutan yang memiliki arus yang lemah digolongkan sebagai elektrolit lemah.
Contoh : Larutan NH
4
OH
o Sedangkan larutan yang tidak memiliki arus sama sekali digolongkan sebagai
larutan non elektrolit. Contoh : kristal NaCl dan minyak tanah.
Jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan sangat berpengaruh dalam penentuan
daya hantar listrik larutan elektrolit.

V.2 Saran
Jalannya praktikum berjalan dengan cukup baik, tapi akan lebih baik jika pihak
laboran mempersiapkan dan mengantisifasi kejadian-kejadian yang mungkin saja
bisa terjadi pada saat terjadinya praktikum. Misalnya seperti pemadaman listrik
oleh PLN yang akan mengganggu jalannya praktikum.





Daftar Pustaka

CahyadiHary. 2012. LarutanElekrolit (online),
(http://harycahyadi.wordpress.com/2012/03/27/contoh-makalah-tentang-larutan-
elektrolit/ , diakses jumat, 11 April 2014 pukul 01.30 WIB)
Bayu. 2009. Makalah Kimia, (online),
(http://bayuoevo.blogspot.com/2009/11/contoh-makalah-kimia.html, diakses
jumat, 11 April 2014 pukul 01.30 WIB)
Daddy. 2008. LarutanElektrolitdan Non Elektrolit, (online),
(http://daddysunsek.com/kimia-kelas-x/larutan-elektrolit-dan-nonelektrolit-
materi-kimia-sma-kelas-x-semester-2 , diakses jumat, 11 April 2014 pukul 01.30
WIB)
Purba,Michael . 2006 . KIMIA untuk SMA kelas X . Erlangga : Jakarta.
Keenan,C.W. 1980 . General college Chemistry . New Jersey : Harper & Row
Pubilsher.
OConnor,P.R. 1982 . Chemistry,Experiments and Principles . Massachusets :
D.C HeathCompany.
Beran,J.A. 2000 . Chemistry in the laboratory, 2nd edition. Jhon Wiley Anson :
New York.
Ardian,Putra . 2008 . Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit .http://chem-is-
try.org/katakunci/larutan-elektrolit/ (diakses pada tanggal 14-04-2014).









Lampiran

Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit?
2. Bagaimana sifat dari larutan yang besifat elektrolit kuat, elektrolit lemah,
dan non-elektrolit?
3. Berikan masing-masing 3 buah contoh senyawa yang bersifat elektrolit
kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
4. Jelaskan pengaruh jenis senyawa dan konsentrasi suatu larutan terhadap
daya hantar listrik.

Jawab:
1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik,
karena zat elektrolit dalam larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan
listrik dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.
2. larutan elektrolit kuat
larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat
terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi
ion-ion (alpha = 1).
larutan elektrolit lemah
larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi
sebesar: O < alpha < 1.
3. Contoh senyawa bersifat elektrolit kuat: NaCl, HCl, NaI, NH
4
Cl
Contoh senyawa bersifat elektrolit lemah: H
2
O, NH
4
OH, CH
3
COOH
Contoh senyawa non elektrolit: urea (CO(NH2)2), gula (C12H22o11),
glukosa (C6H12O6), alkohol (C2H5OH)
4. Jenis senyawa non elektrolit tidak bisa menghantarkan listrik, dengan kata
lain daya hantar listriknya nol. Jenis senyawa elektrolit bisa
menghantarkan arus listrik, dengan kata lain larutan elektrolit daya hantar
listriknya > nol, Semakin besar konsentrasi dari suatu senyawa elektrolit,
maka akan semakin besar pula daya hantar listrik larutan elektrolit tersebut.
Pertanyaan Prapraktikum
1. Apa yang dimaksud dengan daya hantar listrik?
2. Bagaimana suatu larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik?
3. Jelaskan cara kerja pengukuran daya hantar listrik dengan menggunakan
alat multimeter.
Jawab:
1. Daya hantar listrik adalah parameter yang dipengaruhi oleh salinitas tinggi
rendahnya berkaitan erat dengan nilai salinitas. Kemampuan untuk
menghantarkan listrik mhos/cm (S/cm).
2. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena larutannya akan
terionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu
bergerak bebas.
3. Larutan dimasukkan kedalam gelas beker, kedua kutub dari alat
multimeter dicelupkan kedalam larutan, lalu amati berapa nilai arus listrik
yang dihasilkan oleh larutan.

Anda mungkin juga menyukai