Anda di halaman 1dari 8

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Jl. Ganesha 10 Bandung 40132

Ujian I - KI1201 Kimia Dasar IIA


9 Maret 2019, Jam 09.00 – 11.00
Nama : _______________________________ tanda tangan
NIM : _______________________________
Kelas : K __ ___

No. 1 2 3 4 5 6 7 Total

Nilai

Bacalah petunjuk ujian ini sebelum mulai bekerja:


 Periksalah kelengkapan berkas soal sebelum mulai mengerjakannya. Berkas ujian ini terdiri dari 7 soal dan 8
halaman.
 Tuliskan NIM dan Nama anda di setiap halaman pada berkas ujian.
 Selama ujian berlangsung dilarang berbicara dengan teman, pinjam meminjam alat tulis dan alat hitung,
serta melihat pekerjaan teman. Alat komunikasi harus di-nonaktifkan.
 Dilarang menggunakan kertas lain, selain dari yang diberikan pada ujian ini.
 Pada waktu pengawas ujian mengatakan "waktu habis", semua peserta ujian berhenti bekerja.
 Mereka yang melanggar ketentuan di atas dianggap melakukan kecurangan dalam ujian.
 Tuliskan jawaban anda menggunakan pena bukan pensil.
 Bacalah soal dengan seksama. Tuliskan jawabannya dengan menunjukkan semua pekerjaan yang relevan di
tempat yang disediakan pada setiap soal. Jawaban numerik yang benar, bila tanpa disertai dengan bukti
perhitungan untuk mencapai jawaban tersebut akan dinilai 0.
 Nilai maksimum untuk setiap nomor tertulis di setiap awal soal
 Anda diperbolehkan menggunakan kalkulator.
 Data yang diperlukan, dapat anda lihat pada halaman 1.

BERBAGAI DATA DAN RUMUS

Kecepatan cahaya (c) = 3 × 108 m/s; Bilangan Avogadro = 6,023  1023; massa proton = 1,00727647 sma;
massa neutron = 1,008664 sma; 1 sma = 1,667 x 10kg = 1,49×10–10 J; Konstanta gas, R = 0,082 L atm mol1 K1 =
𝐸𝑎
8,314 J mol1 K1. 𝑘 = 𝐴𝑒 −𝑅𝑇

Nama: NIM: 1
Soal No. 1 [14 poin]
Gelas kimia A dan B masing-masing terisi 600 mL dan 100 mL larutan fruktosa yang konsentrasinya tidak sama.
Fruktosa (Mr = 180) adalah senyawa nonelektrolit yang tidak mudah menguap. Kedua larutan ini diletakkan
dalam satu kotak tertutup pada 26 oC. Di dalam kotak tersebut volume kedua larutan berubah secara perlahan
sehingga volume akhir larutan dalam gelas A menjadi 400 mL dan volume larutan di gelas B menjadi 300 mL.
Pada kondisi akhir, konsentrasi larutan di gelas A adalah 1,5 M dengan rapat massa,  = 1,10 g/mL.

a. Tentukan konsentrasi larutan di gelas B pada kondisi akhir. (3)


JAWABAN:
Konsentrasi di gelas B = konsentrasi di gelas A nilai penuh (3)
Mahasiswa menjawab Konsentrasi di gelas B = 1,5 M 3 atau 0

b. Hitung konsentrasi larutan di gelas A pada saat awal. (4)


JAWABAN:
Faktor pengenceran:
400
600
× 1,5 M = 1 M 4 atau 0

c. Hitung fraksi mol fruktosa dalam larutan di gelas A pada kondisi akhir. (4)
JAWABAN:
Nilai penuh adalah 4 hasil sesuai dengan jawaban
Tahapan penilain:
mol larutan fruktosa-A pada kondisi akhir = 400 mL × 1,5 M = 600 mmol = 0,6 mol jadi massa fruktosa
adalah = 0,6 mol × 180 g mol1 = 108 g 1

Massa larutan = 400 mL × 1,1 g mL1 = 440 g 1

Jadi massa pelarut = 440 g  108 g = 332 g 1

𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑟𝑢𝑘𝑡𝑜𝑠𝑎 108/180


= 108 332 = 0,031 1
𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑟𝑢𝑘𝑡𝑜𝑠𝑎+𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 +
180 18

𝑜
d. Diketahui tekanan uap air murni (𝑃𝐻2𝑂 ) pada 26 oC adalah 25,2 torr. Hitung tekanan uap air di dalam kotak
tersebut pada kondisi akhir. (3)
JAWABAN:
Fraksi mol pelarut = 1  xA = (1  0,037) = 0,963 1

PH2O = (1  xA) 𝑃𝐻2𝑂


𝑜
= (1  0,037) × 25,2 torr = 24,27 torr 2

Nama: NIM: 2
Soal No. 2 [16 poin]

Reaksi penguraian iodoetana dalam wadah tertutup berlangsung pada 690 K sesuai persamaan reaksi berikut:
C2H5I(g) C2H4(g) + HI(g)
Pengamatan terhadap tekanan total gas menghasilkan data di bawah ini:
t (menit) 0 10 20 40 60 100 200 ~
Ptotal (torr) Po 139,14 151,67 172,65 189,15 212,34 238,66 249,88
Piodoetana (torr) 124,94 110,74 98,21 77,23 60,73 37,54 11,2 0

Pada saat awal di dalam wadah hanya ada gas iodoetana dan reaksi penguraian tersebut berlangsung sempurna.
a. Hitung nilai P0. (3)
JAWABAN:
Po = ½ × 249,88 = 124,94 torr 3 atau 0

b. Turunkan persamaan yang mengaitkan tekanan iodoetana dalam wadah (Piodoetana) dengan P0 dan Ptotal. (3)
JAWABAN: membuat MRS 1
C2H5I(g)  C2H4(g) + HI(g)
m Po  
r x x x
s Pox x x
menghitung Ptotal = Po  x + x + x = Po + x dan x = Ptotal – Po 1
maka Piodoetana = Po – x = Po  (Ptotal  Po) = 2 Po  Ptotal 1

c. Lengkapi tabel di atas dengan mengisi Piodoetana pada berbagai waktu. (4)
Masing-masing bernilai 0,5 (lihat nilai pada Tabel di atas)

d. Gunakan data pada tabel di atas yang telah dilengkapi untuk menentukan persamaan laju reaksi penguraian
C2H5I(g) (3)
JAWABAN:
Plot ln(Piodo) vs waktu ORDE 1 sehingga r = k [C2H5I] 1

Chart Title
6

3
y = -0.0121x + 4.8287
2 R² = 1

0
0 50 100 150 200 250

Mahasiswa tidak harus menggambar gravik hubungan ln(Piod) terhadap waktu. Mahasiswa dapat
menggunakan data kalkulator untuk menjelaskan jawaban orde reaksi = 1
atau pakai persamaan ln P vs waktu ada persamaan garis linier (tanpa gambar) 2

kalau jawaban langsung orde 1 tidak dapat nilai

e. Tentukan nilai tetapan laju (k) reaksi penguraian C2H5I lengkap dengan satuan (3)
JAWABAN:
Diperoleh dari gradien grafik hubungan ln(Piod) terhadap waktu atau regresi atau dari hukum laju atau hitung
k dari 2 titik pada tabel nilai penuh
k = 0,0121 menit1 3

Nama: NIM: 3
Soal No. 3 [15 poin]

Pada 298 K, reaksi hidrolisis NO2Cl di dalam larutan terjadi melalui mekanisme reaksi di bawah ini

k1
NO2Cl NO2 + Cl
k2
Cl + H2O HCl + OH
k3
OH + NO2 HNO3

Diketahui k1 = 1,8104 s1, sangat kecil dibandingkan k2 = 1,6105 L mol1 s1 dan k3 = 7,6104 L mol1 s1.

a. Tuliskan persamaan reaksi hidrolisis NO2Cl. (2)

JAWABAN: penjumlahan ketiga tahap reaksi di atas menghasilkan

NO2Cl + H2O → HNO3 + HCl 2 atau 0

b. Tuliskan semua spesi zat antara yang terlibat dalam mekanisme reaksi di atas. (3)

JAWABAN: NO2, Cl, dan OH @1

c. Tentukan persamaan laju reaksi hidrolisis NO2Cl. (2)

JAWABAN: hukum laju ditentukan oleh reaksi yang paling lambat, yaitu k1

jadi r = k [NO2Cl] 2 atau 0

d. Jika larutan NO2Cl 0,30 M disimpan dalam suatu wadah pada 298 K, hitung [HNO3] di dalam larutan tersebut
setelah 2 jam. (4)
JAWABAN:
Ao
Laju orde 1 jadi ln ( At ) = kt (jika jawaban subsoal c salah, ikuti jawabannya dan nilai akhir dikurangi 1)
0,3
ln( )= 1,8104 s1 × 2 jam × 60 menit/jam × 60 detik/menit (harus diubah ke detik)
𝐴𝑡

0,3 0,3
𝑒 1,296 = 𝐴𝑡
jadi At = 3,655= 0,08 M 2

[HNO3] yang terbentuk = [NO2Cl] yang bereaksi

Maka [HNO3] yang terbentuk = [NO2Cl]o - [NO2Cl]t=2 jam = 0,3  0,08 = 0,22 M 2

e. Hitung energi pengaktifan (Ea) reaksi hidrolisis NO2Cl jika k1 menjadi 8,3104 s1 pada 320 K. (4)

𝑘1′ −𝐸𝑎 1 1 8,310−4 −𝐸𝑎 1 1


JAWABAN: Ln( 𝑘1 ) = (
𝑅 𝑇1′
 𝑇1) = Ln(1,810−4 ) = 8,314 (320  298) 2

Ea = 55,08 kJ/mol 2

Nama: NIM: 4
Soal No. 4 [10 poin]
Asam florida (HF) adalah elektrolit lemah yang terionisasi sebagian di dalam air.

HF(aq) ⇌ H+(aq) + F (aq)

Gambar di sebelah ini menunjukkan Larutan HF 0,10 M yang dipisahkan dengan air
murni oleh membran semipermiabel pada 298 K. Tekanan yang diperlukan untuk
menghentikan proses osmosis melalui membran semipermiabel adalah 2,64 atm.
Hitung tetapan kesetimbangan (Kc) reaksi ionisasi HF.

JAWABAN:

HF(aq) ⇌ H+(aq) + F (aq)

Mula2 0,10 0 0

Reaksi -x x x

Setimbang (0,1 – x) x x

Konsentrasi zat terlarut total = 0,10 – x + x + x = 0,10 + x M

MRS 2
𝜋 2,64 𝑎𝑡𝑚 2,64
𝜋 = 𝑀𝑅𝑇   = (0,1+x) RT  (0,1 + x) = 𝑅𝑇 = 𝑎𝑡𝑚 = 24,436 = 0,108 M 3
0,082 𝐿 ×298
𝑚𝑜𝑙 𝐾

X = 0,008 M 1

[𝐻 + ] [𝐹 − ] [0,008] [0,008]
Kc = [𝐻𝐹]
= [0,1− 0,008]
= 6,96 × 10−4 4

Nama: NIM: 5
Soal No. 5 [17 Poin]

Plutonium 238
94Pu merupakan radioisotop yang meluruh dengan memancarkan partikel alfa.

a. Gambarkan posisi 238


94Pu pada pita kestabilan di bawah ini dengan sebuah tanda X. (2)

Nilai 2 atau 0 pada posisi jumlah netron 144 dan pada proton 94

b. Hitung energi ikat inti per nukleon 238 238


94Pu jika diketahui massa 94Pu = 237,9979865 sma. (4)

JAWABAN: defek massa = massa proton + massa netron  237,9979865 sma

= [94 × 1,00727647 + (23894) × 1,008664 sma]  237,9979865 sma = 1,93361768 sma 1

= 1,93361768 sma × 1,667 × 10−27 kg sma1 = 3,22 × 10−27 kg

Energi ikat = Δmc2 = defek massa (dalam kg) × (3 × 108 m/s)2

= 3,22 × 10−27 kg × (3 × 108 m/s)2 = 2,9 × 10−10 J 2

Energi per nukleon adalah 2,9 × 10−10 J / 238 = 1,2 × 10−12 J/nukleon 1

c. Tuliskan reaksi peluruhan 238


94Pu. (3)

94Pu → 2
238 4
+ 234
92U 3 atau 0

d. Jika waktu paruh 238 238


94Pu adalah 87,7 tahun, hitung aktivitas 1 g 94Pu lengkap dengan satuan. (4)
𝑙𝑛2 1
Aktivitas 238
94Pu = k N = 𝑡 × 1 gram ×237,9979865 g/mol × 6,023  1023 partikel/mol 2
1/2

0,693
= 87,7 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 × 2  1021 partikel = 1,58  1019 partikel/tahun

= 1,58  1019 peluruhan/tahun 2

Satuan dapat dalam bentuk DPS bisa peluruhan per detik mohon mengecek konversi tahun ke detik

Mahasiswa juga dapat menggunakan massa isotop Pu-238

e. Plutonium oksida (PuO2) sebanyak 27,0 g yang semua atom plutoniumnya adalah Pu238 disimpan
dalam wadah tertutup. Hitung massa gas He yang terbentuk dalam wadah tersebut setelah 50 tahun.
(4)
JAWABAN:
1 mol Pu-238 menghasilkan 1 mol partikel alfa atau 1 mol gas He
Mol PuO2 awal adalah 27/(238+32) = 0,1 mol 1

Ao 0,693
ln ( ) = kt = × 50 tahun = 0,395
At 87,7 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
0,1 0,09
ln ( At ) = 0,395 jadi jumlah PuO2 setelah 50 tahun adalah At = 𝑒 0,395 = 0,067 mol 1
PuO2 yang bereaksi membentuk gas He adalah 0,1  0,067 mol = 0,033 mol 1
Jadi massa gas He = 0,033 mol × 4 g mol1 =0,132 g 1
Nama: NIM: 6
Soal No. 6 [16 poin]
Kesetimbangan reduksi nikel(II) oksida menjadi logam nikel berikut

NiO(s) + CO(g) ⇌ Ni(s) + CO2(g)

memiliki tetapan kesetimbangan, K = 250 pada 750 oC.

Ni(s) NiO(s) CO(g) CO2(g)

∆𝐻𝑓𝑜 (kJ mol1) 0 240,0 110,5 393,5

So (J mol1 K1) 29,9 38,0 197,6 213,6

a. Dalam wadah tertutup awalnya terdapat campuran serbuk NiO dan gas CO pada 750 oC. Apakah reaksi
yang berlangsung dapat diamati dengan mengukur tekanan di dalam wadah tersebut? Jelaskan.
(3)

JAWABAN: tidak, karena reaksi yang terjadi tidak mengubah tekanan di dalam wadah.

Tanpa penjelasan hanya TIDAK 1

b. Ke dalam suatu wadah dimasukkan sejumlah padatan NiO dan gas CO, kemudian dipanaskan pada 750 oC.
Setelah tercapai kesetimbangan tekanan di dalam wadah tersebut sebesar 2,5 atm. Hitung tekanan parsial
gas CO dalam wadah tersebut. (4)

Dalam wadah terdapat gas CO dan gas CO2 sehingga PCO + PCO2 = 2,5 atm 1
𝑃𝐶𝑂2
K750 = 250 = 𝑃𝐶𝑂
jadi PCO2 = 250 × PCO 1

=> substitusi ke (1) => PCO + 250 PCO = 2,5 atm


2,5
251 PCO = 2,5 atm maka PCO = = 9,9 × 10−3 atm, atau 0,01 atm 2
251

c. Hitung Ho dan So reaksi di atas. (4)

Ho = 393,5  [110,5 + 240,0] kJ mol1= 43 kJ mol1 (2)

So = [213,6 +29,9]  [197,6 + 38,0] J mol1 K1 = 7,9 J mol1 K1 (2)

Tanpa satuan menjadi 1 poin (masing2)

d. Gunakan data termodinamika pada tabel di atas untuk menghitung K pada 750 oC. (3)

Pada 750 oC: Go = Ho  T So = 43 kJ mol1  (750 + 273) × 7,9 J mol1 K1

= 43 kJ mol1  8,0817 kJ mol1 = 51,0817 kJ mol1 2

Go = RT ln K = 8,314 × 10−3 kJ mol1 K1 × 1023 K ln K = 51,0817 kJ mol1


51,0817
Jadi K = 𝑒 8,505 = 405,88 2

e. Apakah H dan S reaksi di atas dapat dianggap tetap pada rentang temperatur 25–750 oC? Jelaskan. (2)

Tidak, karena nilai K pada 750 yang dihitung dengan asumsi Ho dan So tetap (subsoal d) berbeda dengan
yang K pada 750 K yang diketahui.
2 atau 0

Nama: NIM: 7
Soal No. 7 [12 poin]
Reaksi dekomposisi oksida perak Ag2O menjadi logam perak dan gas oksigen terjadi sesuai reaksi
kesetimbangan berikut:

Ag2O(s) ⇌ 2Ag(s) + O2(g) ΔHo = 31 kJ

Diketahui perubahan entropi standar (ΔSo) reaksi tersebut adalah 66,4 J K1. Asumsikan ΔHo dan ΔSo reaksi
tersebut tidak bergantung pada temperatur.

a. Reaksi tersebut tidak terjadi secara spontan pada 25 oC, walaupun entropi reaksi tersebut meningkat,
o o
Δ𝑆reaksi = 66,4 J/K. Tentukan Δ𝑆lingkungan reaksi tersebut yang terjadi pada 25 oC. (4)

o o
Karena reaski tidak spontan, berarti Δ𝑆reaksi + Δ𝑆lingkungan < 0 2

o
Δ𝑆lingkungan + 66,4 J/K < 0

o
Δ𝑆lingkungan < 66,4 J/K. 2

b. Tentukan rentang temperatur agar reaksi di atas berlangsung spontan. (4)

G = H  T S < 0 reaksi spontan 1

∆𝐻 31 × 103
jika G = 0 maka T = ∆𝑆 = 66,4
= 466 K 2

Jadi reaksi akan spontan jika suhu > 466 K 1


o
c. Hitung Δ𝑆lingkungan jika 1 mol padatan Ag2O terurai menjadi logam Ag dan gas oksigen secara reversibel
pada 500 K. (4)

o −∆𝐻 −31 × 103


Δ𝑆lingkungan = 𝑇
= 500
= - 62 J/K 4 atau 0

Alternatif jawaban:
o o
Karena reaksi reversible, maka Δ𝑆reaksi + Δ𝑆lingkungan =0

o
Δ𝑆lingkungan =  Δ𝑆reaksi
o
= 66,4 J/K

Nama: NIM: 8

Anda mungkin juga menyukai