No. 1 2 3 4 5 6 7 Total
Nilai
Kecepatan cahaya (c) = 3 × 108 m/s; Bilangan Avogadro = 6,023 1023; massa proton = 1,00727647 sma;
massa neutron = 1,008664 sma; 1 sma = 1,667 x 10kg = 1,49×10–10 J; Konstanta gas, R = 0,082 L atm mol1 K1 =
𝐸𝑎
8,314 J mol1 K1. 𝑘 = 𝐴𝑒 −𝑅𝑇
Nama: NIM: 1
Soal No. 1 [14 poin]
Gelas kimia A dan B masing-masing terisi 600 mL dan 100 mL larutan fruktosa yang konsentrasinya tidak sama.
Fruktosa (Mr = 180) adalah senyawa nonelektrolit yang tidak mudah menguap. Kedua larutan ini diletakkan
dalam satu kotak tertutup pada 26 oC. Di dalam kotak tersebut volume kedua larutan berubah secara perlahan
sehingga volume akhir larutan dalam gelas A menjadi 400 mL dan volume larutan di gelas B menjadi 300 mL.
Pada kondisi akhir, konsentrasi larutan di gelas A adalah 1,5 M dengan rapat massa, = 1,10 g/mL.
c. Hitung fraksi mol fruktosa dalam larutan di gelas A pada kondisi akhir. (4)
JAWABAN:
Nilai penuh adalah 4 hasil sesuai dengan jawaban
Tahapan penilain:
mol larutan fruktosa-A pada kondisi akhir = 400 mL × 1,5 M = 600 mmol = 0,6 mol jadi massa fruktosa
adalah = 0,6 mol × 180 g mol1 = 108 g 1
𝑜
d. Diketahui tekanan uap air murni (𝑃𝐻2𝑂 ) pada 26 oC adalah 25,2 torr. Hitung tekanan uap air di dalam kotak
tersebut pada kondisi akhir. (3)
JAWABAN:
Fraksi mol pelarut = 1 xA = (1 0,037) = 0,963 1
Nama: NIM: 2
Soal No. 2 [16 poin]
Reaksi penguraian iodoetana dalam wadah tertutup berlangsung pada 690 K sesuai persamaan reaksi berikut:
C2H5I(g) C2H4(g) + HI(g)
Pengamatan terhadap tekanan total gas menghasilkan data di bawah ini:
t (menit) 0 10 20 40 60 100 200 ~
Ptotal (torr) Po 139,14 151,67 172,65 189,15 212,34 238,66 249,88
Piodoetana (torr) 124,94 110,74 98,21 77,23 60,73 37,54 11,2 0
Pada saat awal di dalam wadah hanya ada gas iodoetana dan reaksi penguraian tersebut berlangsung sempurna.
a. Hitung nilai P0. (3)
JAWABAN:
Po = ½ × 249,88 = 124,94 torr 3 atau 0
b. Turunkan persamaan yang mengaitkan tekanan iodoetana dalam wadah (Piodoetana) dengan P0 dan Ptotal. (3)
JAWABAN: membuat MRS 1
C2H5I(g) C2H4(g) + HI(g)
m Po
r x x x
s Pox x x
menghitung Ptotal = Po x + x + x = Po + x dan x = Ptotal – Po 1
maka Piodoetana = Po – x = Po (Ptotal Po) = 2 Po Ptotal 1
c. Lengkapi tabel di atas dengan mengisi Piodoetana pada berbagai waktu. (4)
Masing-masing bernilai 0,5 (lihat nilai pada Tabel di atas)
d. Gunakan data pada tabel di atas yang telah dilengkapi untuk menentukan persamaan laju reaksi penguraian
C2H5I(g) (3)
JAWABAN:
Plot ln(Piodo) vs waktu ORDE 1 sehingga r = k [C2H5I] 1
Chart Title
6
3
y = -0.0121x + 4.8287
2 R² = 1
0
0 50 100 150 200 250
Mahasiswa tidak harus menggambar gravik hubungan ln(Piod) terhadap waktu. Mahasiswa dapat
menggunakan data kalkulator untuk menjelaskan jawaban orde reaksi = 1
atau pakai persamaan ln P vs waktu ada persamaan garis linier (tanpa gambar) 2
e. Tentukan nilai tetapan laju (k) reaksi penguraian C2H5I lengkap dengan satuan (3)
JAWABAN:
Diperoleh dari gradien grafik hubungan ln(Piod) terhadap waktu atau regresi atau dari hukum laju atau hitung
k dari 2 titik pada tabel nilai penuh
k = 0,0121 menit1 3
Nama: NIM: 3
Soal No. 3 [15 poin]
Pada 298 K, reaksi hidrolisis NO2Cl di dalam larutan terjadi melalui mekanisme reaksi di bawah ini
k1
NO2Cl NO2 + Cl
k2
Cl + H2O HCl + OH
k3
OH + NO2 HNO3
Diketahui k1 = 1,8104 s1, sangat kecil dibandingkan k2 = 1,6105 L mol1 s1 dan k3 = 7,6104 L mol1 s1.
b. Tuliskan semua spesi zat antara yang terlibat dalam mekanisme reaksi di atas. (3)
JAWABAN: hukum laju ditentukan oleh reaksi yang paling lambat, yaitu k1
d. Jika larutan NO2Cl 0,30 M disimpan dalam suatu wadah pada 298 K, hitung [HNO3] di dalam larutan tersebut
setelah 2 jam. (4)
JAWABAN:
Ao
Laju orde 1 jadi ln ( At ) = kt (jika jawaban subsoal c salah, ikuti jawabannya dan nilai akhir dikurangi 1)
0,3
ln( )= 1,8104 s1 × 2 jam × 60 menit/jam × 60 detik/menit (harus diubah ke detik)
𝐴𝑡
0,3 0,3
𝑒 1,296 = 𝐴𝑡
jadi At = 3,655= 0,08 M 2
Maka [HNO3] yang terbentuk = [NO2Cl]o - [NO2Cl]t=2 jam = 0,3 0,08 = 0,22 M 2
e. Hitung energi pengaktifan (Ea) reaksi hidrolisis NO2Cl jika k1 menjadi 8,3104 s1 pada 320 K. (4)
Ea = 55,08 kJ/mol 2
Nama: NIM: 4
Soal No. 4 [10 poin]
Asam florida (HF) adalah elektrolit lemah yang terionisasi sebagian di dalam air.
Gambar di sebelah ini menunjukkan Larutan HF 0,10 M yang dipisahkan dengan air
murni oleh membran semipermiabel pada 298 K. Tekanan yang diperlukan untuk
menghentikan proses osmosis melalui membran semipermiabel adalah 2,64 atm.
Hitung tetapan kesetimbangan (Kc) reaksi ionisasi HF.
JAWABAN:
Mula2 0,10 0 0
Reaksi -x x x
Setimbang (0,1 – x) x x
MRS 2
𝜋 2,64 𝑎𝑡𝑚 2,64
𝜋 = 𝑀𝑅𝑇 = (0,1+x) RT (0,1 + x) = 𝑅𝑇 = 𝑎𝑡𝑚 = 24,436 = 0,108 M 3
0,082 𝐿 ×298
𝑚𝑜𝑙 𝐾
X = 0,008 M 1
[𝐻 + ] [𝐹 − ] [0,008] [0,008]
Kc = [𝐻𝐹]
= [0,1− 0,008]
= 6,96 × 10−4 4
Nama: NIM: 5
Soal No. 5 [17 Poin]
Plutonium 238
94Pu merupakan radioisotop yang meluruh dengan memancarkan partikel alfa.
Nilai 2 atau 0 pada posisi jumlah netron 144 dan pada proton 94
Energi per nukleon adalah 2,9 × 10−10 J / 238 = 1,2 × 10−12 J/nukleon 1
94Pu → 2
238 4
+ 234
92U 3 atau 0
0,693
= 87,7 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 × 2 1021 partikel = 1,58 1019 partikel/tahun
Satuan dapat dalam bentuk DPS bisa peluruhan per detik mohon mengecek konversi tahun ke detik
e. Plutonium oksida (PuO2) sebanyak 27,0 g yang semua atom plutoniumnya adalah Pu238 disimpan
dalam wadah tertutup. Hitung massa gas He yang terbentuk dalam wadah tersebut setelah 50 tahun.
(4)
JAWABAN:
1 mol Pu-238 menghasilkan 1 mol partikel alfa atau 1 mol gas He
Mol PuO2 awal adalah 27/(238+32) = 0,1 mol 1
Ao 0,693
ln ( ) = kt = × 50 tahun = 0,395
At 87,7 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
0,1 0,09
ln ( At ) = 0,395 jadi jumlah PuO2 setelah 50 tahun adalah At = 𝑒 0,395 = 0,067 mol 1
PuO2 yang bereaksi membentuk gas He adalah 0,1 0,067 mol = 0,033 mol 1
Jadi massa gas He = 0,033 mol × 4 g mol1 =0,132 g 1
Nama: NIM: 6
Soal No. 6 [16 poin]
Kesetimbangan reduksi nikel(II) oksida menjadi logam nikel berikut
a. Dalam wadah tertutup awalnya terdapat campuran serbuk NiO dan gas CO pada 750 oC. Apakah reaksi
yang berlangsung dapat diamati dengan mengukur tekanan di dalam wadah tersebut? Jelaskan.
(3)
JAWABAN: tidak, karena reaksi yang terjadi tidak mengubah tekanan di dalam wadah.
b. Ke dalam suatu wadah dimasukkan sejumlah padatan NiO dan gas CO, kemudian dipanaskan pada 750 oC.
Setelah tercapai kesetimbangan tekanan di dalam wadah tersebut sebesar 2,5 atm. Hitung tekanan parsial
gas CO dalam wadah tersebut. (4)
Dalam wadah terdapat gas CO dan gas CO2 sehingga PCO + PCO2 = 2,5 atm 1
𝑃𝐶𝑂2
K750 = 250 = 𝑃𝐶𝑂
jadi PCO2 = 250 × PCO 1
So = [213,6 +29,9] [197,6 + 38,0] J mol1 K1 = 7,9 J mol1 K1 (2)
d. Gunakan data termodinamika pada tabel di atas untuk menghitung K pada 750 oC. (3)
Pada 750 oC: Go = Ho T So = 43 kJ mol1 (750 + 273) × 7,9 J mol1 K1
e. Apakah H dan S reaksi di atas dapat dianggap tetap pada rentang temperatur 25–750 oC? Jelaskan. (2)
Tidak, karena nilai K pada 750 yang dihitung dengan asumsi Ho dan So tetap (subsoal d) berbeda dengan
yang K pada 750 K yang diketahui.
2 atau 0
Nama: NIM: 7
Soal No. 7 [12 poin]
Reaksi dekomposisi oksida perak Ag2O menjadi logam perak dan gas oksigen terjadi sesuai reaksi
kesetimbangan berikut:
Diketahui perubahan entropi standar (ΔSo) reaksi tersebut adalah 66,4 J K1. Asumsikan ΔHo dan ΔSo reaksi
tersebut tidak bergantung pada temperatur.
a. Reaksi tersebut tidak terjadi secara spontan pada 25 oC, walaupun entropi reaksi tersebut meningkat,
o o
Δ𝑆reaksi = 66,4 J/K. Tentukan Δ𝑆lingkungan reaksi tersebut yang terjadi pada 25 oC. (4)
o o
Karena reaski tidak spontan, berarti Δ𝑆reaksi + Δ𝑆lingkungan < 0 2
o
Δ𝑆lingkungan + 66,4 J/K < 0
o
Δ𝑆lingkungan < 66,4 J/K. 2
∆𝐻 31 × 103
jika G = 0 maka T = ∆𝑆 = 66,4
= 466 K 2
Alternatif jawaban:
o o
Karena reaksi reversible, maka Δ𝑆reaksi + Δ𝑆lingkungan =0
o
Δ𝑆lingkungan = Δ𝑆reaksi
o
= 66,4 J/K
Nama: NIM: 8