Jawaban : A
PEMBAHASAN : Pada tahun 1887, seorang ilmuwan dari swedia yang bernama svante
august Arrhenius mengemukakan sebuah teori yang dapat menjelaskan alasan mengapa
larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik yaitu karena didalam larutan elektrolit
tersebut terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas. Sehingga ion-ion inilah yang dapat
menghantarkan arus listrik. (sumber : kimia Bilingual kelas X Sunardi )
Jawaban : B
PEMBAHASAN : yang dimaksud dengan Larutan Non Elektrolit adalah Larutan yang tidak
dapat Menghantarkan Listrik, dan Zat-zat yang terlarut dalam Larutan tersebut di namakan
Zat nonelektrolit.
4 . Jika suatu larutan memiliki data, antara lain lampu tidak menyala dan pada elektrode
timbul gelembung gas, berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ....
a. Larutan tersebut non elektrolit
Jawaban : B.
PEMBAHASAN : Jika suatu larutan mempunyai data percobaan lampu tidak menyala dan
pada elektrode timbul gelembung maka tergolong larutan elektrolit lemah, larutan tersebut
mengandung sedikit ion bebas.
5. Dua buah larutan A dan B diuji menggunakan alat uji elektrolit. Lampu alat uji menyala
bila menguji larutan A dan timbul gelembung-gelembung gas pada elektrodenya, sedangkan
bila larutan B diuji, lampu tidak menyala tetapi ada gelembung-gelembung gas pada
elektrodenya. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa ....
Jawaban : C.
PEMBAHASAN : Larutan elektrolit kuat ditandai oleh lampu yang menyala dan timbulnya
gelembung-gelembung gas, larutan elektrolit lemah ditandai oleh lampu yang tidak menyala
tetapi timbul gelembung-gelembung gas atau lampu yang menyala tapi tidak ada gelembung
gas, sedangkan larutan non elektrolit ditandai oleh tidak adanya perubahan-perubahan apapun
pada alat uji
a. Tidak Terionisasi
b. Terionisasi sebagian
c. Terionisasi Sempurna
Jawaban : C
PEMBAHASAN :
elektrolit kuat dalam air dapat terionisasi sempurna dengan derajat ionisasi=1. Banyak-
sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan derajat ionisasi atau derajat disosasi (α), yaitu
perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat yang dilarutkan. Jika semu
zat yang dilarutkan mengion, maka derajat ionisasinya= 0. Jadi, Batas-batas nilai derajat
ionisasi (α) adalah 0 ≤ α ≤ 1.
7. Kristal senyawa ionik mempunyai ion-ion yang tidak dapat bergerak bebas. Ion-ion
tersebut dapat bergerak bebas jika . . . .
a. Didinginkan
b. Dikristarkan
c. Dilelehkan
d. Diendapkan
e. Dibekukan
PEMBAHASAN :
dalam bentuk padatan, senyawa ion memiliki susunan mampat dan rapat sehingga tidak dapat
bergerak bebas. Dengan demikian, padatan senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik.
Senyawa ion dapat menghantarkan listrik jika dilelehkan atau dilarutkan dalam air. Hal ini
terjadi karena dalam bentuk lelehan atau larutan, ion-ionnya dapat bergerak bebas.
8. HCl cair tidak dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan HCl dapat menghantarkan
d. HCl cair tidak terionisasi, tetapi jika dilarutkan ke dalam air akan terionisasi
e. Adanya air mengubah HCl yang semula berikatan ion menjadi berikatan kovalen
Jawaban : D
PEMBAHSAN:
HCl cair tidak terionisasi, tetapi jika dilarutkan ke dalam air akan terionisasi.
Dan HCl lebih banyak dia Mengandung ion dan HCl juga banyak yang mengion
Jawaban: D
PEMBAHASAN :
Konduktor merupakan Bahan-bahan yang Memungkinan arus Listrik mengalir melalui bahan
tersebut dengan mudah. Disini kita lihat bahwa yang termasuk konduktur hanya ada pada
pilihan D karena Tembaga, Besi dan Baja merupakan bahan yang Memungkinkan Arus istrik
Mengalir dengan Mudah. akan tetapi pada bahan pada pilihan opsi lain ada Intan, Karet dan
Kaca)
10. Larutan yang mempunyai daya hantar listrik paling besar adalah . . . .
a. HCl 0,1 M
b. C2H5OH 0,1 M
c. C2H5OH 0,1 M
d. HCOOH 0,1 M
e. K2SO4 0,1 M
Jawaban: A
PEMBAHASAN :
Larutan HCl di dalam air terurai menjadi ion hidrogen bermuatan positif dan ion klorida
bermuatan negatif.
11. Suatu larutan jika diuji dengan alat penguji elektrolit menunjukan adanta nyala lampu
yang terang dan timbulnya gelembung gas. Larutan tersebut kemungkinan merupakan
campuran . . . .
Jawaban:E
PEMBAHASAN :Garam dapur + air adalah campuran elektrolit kuat. Karena ion-ionnya
terionisasi sempurna Dan dapat bergerak Bebas sehingga ia dapat menghantarkan arus
Listrik
Pembahasan :
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik, ditandai
dengan lampu tidak menyala dan tidak adanya gelembung gas pada alat uji elektrolit (larutan
1. ). Sementara itu larutan (2). Dan (3). Merupakan larutan elektrolit lemah karena ditandai
dengan lampu padam atau redup dan sedikit gelembung gas.Larutan (4) dan (5) merupakan
larutan elektrolit kuatkarena ditandai dengan lampu menyala dan adanya banyak gelembung
gas pada saat uji elektrolit.
Jawaban : D
13. Berikut data hasil percobaan daya hantar listrik beberapa air limbah.
Bedasarkan data dalam table, larutan yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit lemah
adalah………
a. K dan L
b. M dan N
c. L dan N
d. M dan L
e. N dan K
Pembahasan:
Limbah M bersifat elektrolit kuat, ditandai dengan lampu menyala terang dan memiliki
nilai α = 1.
Limbah L bersifat elektrolit lemah, ditandai dengan lapu menyala redup dan memiliki nilai
α< 1.
Maka larutan yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit lemah adalah M dan L
Jawaban : D
1.H2C2O42M
2.Sr(OH)2 2M
3.K2So4 2M
4.CO(NH)2 2M
Pasangan larutan yang diperkirakan memiliki daya hantar listrik sama kuat adalah…..
Pembahasan :
Larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat adalah larutan yang senyawanya
berikatan dengan ion.Ciri yang paling mudah untuk menentukan senyawa ionic adalah
tersusun dari atom golongan logam dan non logam. Pada larutan di atas yang merupakan
senyawa ion adalah nomor 2 dan 3 karena terdapat logam Sr ( stronsium ) dan K (kalium)
.Jadi, pasangan larutan yang memiliki daya hantar listrik yang sama kuat adalah nomor 2 dan
3.
Jawaban : C
15. Hasil pengujian daya hantar listrik beberapasumber mata air sebagai berikut.
Pengamatan
Nyala lampu gelembung pada elektroda
K Tidakmenyala Tidakada
L Terang Sedikit
M Redup Sedikit
N Tidakmenyala Sedikit
O Redup Banyak
Sumber mata air dengan daya hantar listrik paling lemah dan paling kuat secara berurutan
adalah …..
a. K dan L
b. K dan M
c. L dan M
d. L dan N
e. N dan O
Jawaban ; E
Pembahasan :
Data seperti diatas sebenarnya cukup dilihar jumlah gelembungnya saja, gelembung banyak
berarti elektrolit kuat (o) dan gelembung sedikit berarti elektrolit lemah (l,m dan n) serta
tidak ada gelembung berarti non elektrolit ( k)
Yang ditanyakan adalah sumber mata air yang memepunyai daya hantar listrik paling lemah
dan yang paling kuat, daya hantar listrik yang paling kuat tentunya larutan elektrolit(0)
sedangkan daya hantar listrik paling lemah adalah non elektrolit (k) karena non elektrolit
sama sekali tidak memilki daya hantar listrik.
Tetapi opsi jawaban k dan o tidak ada , berarti yang dimaksud daya hantar listrik lemah oleh
si pembuat soal adalah elektrolit lemah ,
Jadi, sumber mata air dengan daya hantar listrik paling lemah dan kuat adalah N dan 0
16. Di bawah ini yang dapat menghantarkan listrik paling baik badalah….
e. Larutan NaCl 1 M
Jawaban : E
pembahasan :
NaCl adalah senyawa ion, jika dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu
terikat satu sama lain dengan rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam
keadaan kristal (padatan) senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi jika garam
yang berikatan ion tersebut dalam keadaan lelehan atau larutan, maka ion-ionnya akan
bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan listrik.
Pada saat senyawa NaCl dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun rapat dan terikat akan
tertarik oleh molekul-molekul air dan air akan menyusup di sela-sela butir-butir ion tersebut
(proses hidasi) yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan bergerak bebas dalam larutan.
Dan semakin besar koefisiennya maka semakin besar daya hantar listriknya.
Jawaban: A
Pembahasan :
Karna pengertian dari larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Berarti zat terlarutnya itu berupa zat elektrolit, maka zat terlarutnya dapat terionisasi ,
larutannya dapat menghantarkan listrik yang meliputi asam , basa dan garam.
Jadi, jawabannya adalah jika zat terlarutnya berupa zat elektrolit
18. senyawa yang berikatan kovalen polar manakah yang dapat menghantarkan arus listrik.
a. HCl,
b. HBr
c. HI,
d. NH3
Pembahasan :
Kalau kita perhatikan, bahwa hanya HCl yang merupakan senyawa kovalen di atom bersifat
polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke atom Cl yang lebih elektro negatif dibanding
dengan atom H. Sehingga pada HCl, atom H lebih positif dan atom Cl lebih negative.
Struktur lewis:
Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa ion, jika dilarutkan ke dalam air maka larutannya
dapat menghantarkan arus listrik karena menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas.Jadi
ikatan kovalen polar di dalam air mampu terurai menjadi ion2 penyusunnya.
Jadi, senyawa HCl lah yang lebih berikatan kovalen polar yang dapat menghantarkan lostrik.
Jawaban: A
19. Manakah yang lebih kuat larutan elektrolit di bawah ini,…
a. Hcl 1M
b. F2,
c. Cl2,
d. Br2
e. Hcl 3M
Jawabannya; E
Pembahasan:
Bila kita lihat HCl, F2, Cl2, Br2, adalah ikatan kovalen polar, namun hanya hcl lah yang
dapat menghantarkan listrik , nah, kita lihat pula ada 2 Hcl berbeda konsentrasinya.bila sama
jenisnya (sama2 elektrolit lemah atau sama2 elektrolit kuat) kekuatan larutan elektrolit
ditentukan oleh konsentrasinya...semakin besar konsentrasi maka semakin besar kekuatannya.
karena semakin banyak yang mengion.
b. Terionisasi sempurna
c. Terionisasi sebahagian
Jawaban: C
Pembahasan :
Dalam elektrolit lemah terdapat gelembung gas , lampu menyala terang dan menghantarkan
arus listrik tapi tidak terionisasi sempurna .
Daya hantarnya buruk dan memiliki derajat ionisasi (kemampuan mengurai menjadi ion2nya)
kecil.Makin sedikit yang terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi
ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya reaksi berjadal
dua arah...di satu sisi terjadi peruraian dan di sisi lain terbentuk kembali ke bentuk senyawa
mula2
Oksidasi
A. 3, 6, 1, 5, 3 D. 6, 1, 3, 5, 3
B. 3, 6, 5, 1, 3 E. 1, 5, 3, 6, 3
C. 6, 1, 5, 3, 3
Jawaban : A
Pembahasan:
3Br2 (aq) + 6OH– (aq) → 1BrO3– (aq) + 5Br– (aq) + 3H2O (l)
Soal No. 2
Cr2O72- (aq) + a Fe2+ (aq) + H (aq) → b Cr3+ (aq) + c Fe3+ (aq) + H2O (l)
Jika persamaan reaksi redoks disetarakan, harga koefisien a, b dan c masing-masing adalah
….
A. 6, 3 dan 6 D. 3, 4 dan 3
B. 6, 2 dan 6 E. 3, 2 dan 3
C. 4, 3 dan 5
Jawaban : B
Pembahasan:
Cr2O72- (aq) + a Fe2+ (aq) + H (aq) → b Cr3+ (aq) + c Fe3+ (aq) + H2O (l)
Disetarakan menjadi :
2 Cr2O72- (aq) + 6 Fe2+ (aq) + 14 H (aq) → 2 Cr3+ (aq) + 6 Fe3+ (aq) + 7 H2O (l)
Soal No. 3
Setelah reaksi redoks disetarakan, perbandingan, banyak mol ion Cr2O72- dengan SO42-
dalam reaksi redoks tersebut adalah ….
A. 1 : 3 D. 3 : 2
B. 3 : 1 E. 1 : 6
C. 2 : 3
Jawaban : A
Soal No. 4
H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkan antara lain K2SO4 dan MnO2. Dalam
reaksi tersebut setiap mol H2S melepaskan ….
C. 5 mol elektron
Jawaban : E
Pembahasan:
H2S → K2SO4
Soal No. 5
A. 2, 2, 5 dan 1 D. 5, 6, 3 dan 1
B. 6, 1, 5 dan 3 E. 4, 1, 5 dan 2
C. 6, 5, 1 dan 3
Jawaban : B
Pembahasan:
Soal No. 6
Reaksi redoks :
2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 (aq) → 2MnO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4 (aq)
+ 8H2O (l)
Penyelesaian :
2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 (aq) → 2MnO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4 (aq)
+ 8H2O (l)
Soal No. 7
E. MnO2(s) + 4H+ (aq) + 2Cl– (aq) → Mn2+(aq) + 2H2O (l) + Cl2 (g)
Jawaban : E
Pembahasan:
MnO2 (s) + 4H+ (aq) + 2Cl– (aq) → Mn2+ (aq) + 2H2O (l) + Cl2 (g)
Setara bila :
Soal No. 8
Jawaban : B
Pembahasan:
Soal No. 9
Perhatikan persamaan reaksi redoks berikut:
K2Cr2O, (s) + 14HCl (aq) 2KCl(aq) + 2CrCl3 (aq) + 3Cl2 (g) + 7H2O(l).
Unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi pada persamaan reaksi redoks
tersebut adalah ….
A. Cr dan Cl D. H dan O
B. K dan Cl E. O dan Cl
C. Cr dan H
Jawaban : A
Pembahasan:
Cr dan Cl
A. KCl D. KClO3
B. KClO E. KClO2
C. CaO2
Jawaban : D
Pembahasan:
– KCl = -1
– KClO3= +5
– KClO = +1
– KClO2= +3
– CaCl2= -1
Pengikatan Oksigen
Pelepasan elektron
b. 1-3-2
c. 2-1-3
d. 2-3-1
e. 3-1-2
Jawaban : B. 1-3-2
Pembahasan :
Pertama kali konsep reaksi reduksi dan oksidasi yaitu Pelepasan dan pengikatan oksigen,
reaksi penurunan bodimana jika terjadi reaksi pelepasan oksigen disebut Reduksi, namun jika
terjadi reaksi pengikatan oksigen disebut reaksi Oksidasi. Setelah itu. konsep kedua yaitu
Reaksi reduksi dan reaksi oksidai adalah reaksi pelepasan elektron dan reaksi reduksi adalah
reaksi penyerapan elektron. maka, Oksida dan redukso tidak harus melibatkan oksigen.
Pelepasan dan pengkapan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu spesi melepas
elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya. hal ini berarti baha setiap oksidasi disertai
reduksi. Selanjutnya hyaitu konsep redoks berdasarkan pertambahan dan penurunan Biloks
(Bilangan Oksidasi). Reaksi reduksi merupakan reaksi yang mengalami penurunan biloks dan
reaksi oksidasi adalah reaksi peningkatan biloks. Pelepasan elektron menyebabkan kenaikan
biloks,peerimaan elektron menyebabkan penurunan biloks.
Dari pernyataan diatas yang merupakan konsep dari reaksi reduksi adalah ....
b. (1), (3)
c. (1), (2)
d. (2), (4)
e. (3) (4)
Pembahasan ;
Reduksi merupakan peristia pelepasan oksigen. Kedua, reduksi merupakan reaksi yang
menyebabkan pengikatan elektron, ketiga reduksi merupakan reaksi yg menyebabkan
turunnya biloks.
3. Reaksi berikut termasuk reaksi oksidasi jika dilihat dari kemampuan menerima atau
melepaskan oksigen adalah
a. 2Na2O → 4 Na + O2
b. 2 BaO2 →2 BaO + O2
c. 2K + O2 →2K2O
e. 2Na2O2 →2 Na2O + O2
Jawaban : C.
Pembahasan :
Jika dilihat dari semua pilihan maka semua reaksi merupakan reaksi redoks. Namun yang
mengalami reaksi oksidasi adalah 2K + O2 → 2K2O. Dalam reaksi ini, terjadi
penangkapan atau penerimaan elektron. Dalam hal ini yang bertindak sebagai reduktor atau
yang mengalami reaksi oksidasi adalah Unsur K.
a. +3
b. +4
c. +5
d. +6
e. +7
Jawaban : D +6
Pembahasan :
Biloks total K2Cr2O7 adalah nol, sebab K2Cr2O7 adalah senyaa, maka :
Biloks Cr = +12 : 2
Biloks Cr = +6
e. H2 + Cl2→ 2HCl
Jawaban : D
Pembahasan :
Dalam menjaab pertanyaan ini konsep yg digunakan adalah perubahan bilangan oksidasi.
Dimana reaksi redoks ditandai dengan terjadinya kenaikan biloks dan penurunan biloks
secara bersamaan dalam satu tahap reaksi. Maka pada reaksi CuO + HCl → CuCl2 + H2O
tidak terdapat perubahan bilangan oksidasi. Sebab bilangan oksidasi kedua spesies adalah
sama sebelum dan sesudah reaksi. Biloks Cu sebelum reaksi adalah +2 dan sesudah bereaksi
tetap yaitu +2. Biloks Cl sebelumreaksi adalah -1 dan sesudah reaksi adalah -1. Adapaun cara
mencari biloks nya adalah
Biloks Cu + Biloks O =0
Biloks Cu + (-2) =0
Biloks Cu = +2
Biloks Cu + 2 (-1) =0
Biloks Cu + (-2) =0
Biloks Cu = +2
Biloks H + Biloks H =0
+1 + Biloks Cl =0
Biloks Cl = -1
a. KMnO4
b. H2C2O4
c. H2SO4
d. MnSO4
e. H2O
Jawaban : A KMnO4
Pembahasan :
Zat yang berperan sebagai pereduksi atau disebut sebagai oksidator adalah zat yang
mengalam penurunan bilang oksidasi, penangkapan elektron, pelepasan oksigen. Maka zat
yang berperan sebagai pereduksi adalah KMnO4 sebab KMnO4 menurunkan biloks dari Mn
yang semula +7 menjadi +2.
7. Elektrode yang digunakan dalam aki adalah Pb dan PbO2. Biloks Pb pada kedua elektrode
tersebut berturut-turut adalah ...
a. 0 dan +1
b. 0 dan +2
c. +4 dan 0
d. 0 dan +4
e. +2 dan +4
Jawaban : D. 0 dan +4
Pembahasan :
Pb adalah unsur bebas maka berdasarkan ketetapan bilangan oksidasi, biloks Pb adalah 0
(nol). Sedangkan biloks Pb ddidalan senyaa PbO2 yang merupakan suatu senyaa dengan
biloks total 0 (nol) adalah :
Biloks PbO2 = 0
Biloks Pb + 2 Biloks O = 0
Biloks Pb + 2 (-2) = 0
Biloks Pb = +4
Jawaban : C. 3I2 (s) + 6 KOH (aq) à 5 KI (aq) + KIO3 (aq) + 3H2O (l)
Pembahasan :
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana yang bertidan sebagai oksidator dan
reduktor adalah zat yang sama. jadi, sebagian darireaksi ini mengalami oksidasi dan sebagian
lagi mengalami reduksi.yang mengalami reaksi disproporsionasi adalah 3I2 (s) + 6 KOH (aq)
à 5 KI (aq) + KIO3 (aq) + 3H2O (l) dimana zat yang bertindak sebagai Oksidator dan
Reduktor adalah I2
Sebagian dari padatan I2 (Biloks I2 = 0 ) mengalami reduksi menjadi KI (Biloks I = -1) dan
sebagian mengalami oksidasi menjadi KIO3 (Biloks KIO3 = +5)
9. Hasil oksidasi pada reaksi 3CuS + 2 NO3- + 8 H+à 3Cu2+ + 3 S + 4 H2O + 2NO adalah
a. Cu2+
b. H2O
c. S
d. NO
e. S dan NO
Jawaban : C.
Pembahasan :
Reaksi oksidasi ditandai dengan terjadinya peningkatan biloks. Dalam reaksi tersebut zat
mengalamin peningkatan biloks adalah unsur S didalam senyaa CuS menjadi unsur bebas.
dalam hal ini biloks S didalam senyaa CuS adalah -2 menjadi 0 (nol) pada hasil reaksi yaitu
Unsur bebas S.
10. All statements about the redox reaction belo are correc, except ...
b. H2 is a reducing agent
e. H2 is undergoes oxidation
Jawaban : C.
Pembahasan :
Reduktor : Zat yang mengalami oksidasi adalah H2. Dikarenakan terjadi kenaikan bilangan
oksidasi H. Dalam H2 sebagai usnur bebas biloks H2 adalah 0 menjadi +2 dalam H2O
Oksidator : Zat yang mengalam reduksi adalah PbO. dikarenakan terjadi penurunan biloks,
dimana biloks Pb pada aalnya didalam PbO adalah +2 menjadi 0 dalam Pb (sebab Pb adalah
unsur bebas yang memiliki biloks 0). Maka pernyataan yang tidak benar dalam statemen
diatas adalah : “The Oxidation number of Pb in PbO is +4” yang artinya Bilangan Oksidasi
dari Pb didalam PbO adalah +4. Sebab bilok Pb didalam PbO adalah +2.