Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KIMIA

SIFAT LARUTAN BERDASARKAN DAYA


HANTAR LISTRIK

NAMA: MUHAMMAD RISQI


NO ABSEN: 18
KELAS: X MIPA 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 3 LUMAJANG


Jl. Jendral Panjaitan No.79, Kec.Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 67316,
Telepon (0623)34881057. Website: //www.sman3lumajang.sch.id E-mail:
admin@sman3lumajang.sch.id

2019.
SIFAT LARUTAN BERDASARKAN
DAYA HANTAR LISTRIK
Daya Hantar Listrik Larutan

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT


Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan diri dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat diedakan lagi secara fisik. Larutan terdiri dari
zat pelarut dan terlarut. Berdasarkan daya hantar listriknya(daya ionisasinya), larutan dibagi
menjadi 2 macam, yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit.
1. Pengertian larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
-          Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas
dalam larutan .Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke
dalam larutan elektrolit.
-          Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak
menyala pada alat uji. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian
tergolong ke dalam larutan nonelektrolit.
1. C.    Jenis – jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik
1. Larutan elektrolit kuat

Laruta elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion karena terurai
sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά ) = 1. Banyak sedikit elektrolit menjadi ion
dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ά ) yaitu perbandingan jumlah zat yang menjadi ion
dengan jumlah zat yang di hantarkan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah :

a.   Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.


b.    Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH,
Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c.    Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.
Ciri – ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu pijar akan menyala terang
dan  timbul gelembung – gelembung di sekitar elektrode. Larutan elektrolit kuat terbentuk
dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air
dapat terurai sempurna membentuk ion positif ( kation ) dan ion negatif (anion). Arus listrik
merupakan arus electron. Pada saat di lewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, electron
tersebut dapat di hantarkan melalui ion – ion dalam larutan, seperti ddihantarkan oleh kabel.
Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna
dalam larutan. Contoh : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH, KOH, dan NaCL.
1. Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga
derajat ionisasi sebesar 0 < ά > 1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya
sebagian kecil menjadi ion – ion ketika larut dalam air. Yang tergolong elektrolit lemah
adalah :
a.   Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
b.   Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c.   Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
Adapun larutan elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala, tetapi menimbulkan
gas termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. Contohnya adalah larutan ammonia, larutan
cuka dan larutan H2S.

 
 
1. Larutan non elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat
terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion ). Yang
tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan
lain – lain.
       Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
a.   Larutan urea (CO(NH2)2)
b.   Larutan sukrosa
c.   Larutan gula (C12H22o11)
d.   Larutan glukosa (C6H12O6)
e.   Larutan alkohol (C2H5OH)

Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


No Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit
1. Mengandung Ion Tidak Mengandung Ion
2. Dapat menghantarkan Listrik Tidak dapat Menghantarkan Listrik
(Konduktor) (Isolator)
3. Mempunyai Kutub (Polar) Tidak mempunyai Kutub (Non Polar)
4. Jika di tes dengan alat Elektrolit Jika di tes dengan alat Elektrolit
tester, maka akan menghasilkan tester, tidak ada Gelembung gas dan
Gelembung gas dan lampu menyala lampu tidak menyala
dengan terang
5. Zat Terlarutnya dapat terIonisasi Zat terlarutnya tidak dapat terIonisasi
6. a=1 atau 0<a<1 a=0
 
PEMBAGIAN LARUTAN ELEKTROLIT
Terdapat dua jenis larutan elektrolit, yaitu sebagai berikut:
1.      Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
a.       Menghasilkan banyak ion
b.      Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
c.       Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
d.      Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan banyak, lampu
menyala
e.       Penghantar listrik yang baik
f.       Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
g.      Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HF); basa kuat (NaOH,
Ca(OH)2, Mg(OH)2, Li(OH)2), garam NaCl

2.                  Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:


a.       Menghasilkan sedikit ion
b.      Molekul netral dalam larutan banyak
c.       Terionisasi hanya sebagian kecil
d.      Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan sedikit, lampu tidak
menyala
e.       Penghantar listrik yang buruk
f.       Derajat ionisasi mendekati 0
g.      Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa lemah {Al(OH) 3,
NH4OH}, garam NH4CN

 
Sebagai tambahan, larutan non elektrolit memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Tidak menghasilkan ion
2.      Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
3.      Tidak terionisasi
4.      Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan lampu tidak
menyala
5.      Derajat ionisasi = 0
6.      Contohnya adalah larutan gula, larutan alcohol, bensin, larutan urea.

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemukan contoh larutan elektrolit maupun non
elektrolit.

1. Contoh larutan elektrolit: larutan garam dapur, larutan cuka makan, larutan asam sulfat,
larutan tawas, air sungai, air laut.
2. Contoh larutan non elektrolit adalah larutan gula, larutan urea, larutan alkohol, larutan
glukosa.

Banyak jenis larutan elektrolit dan non elektrolit dalam dunia ini  namun hanya yang
tercantum di atas yang paling banyak dikenal.

A. Prosedur Percobaan
  A.    Alat dan bahan :

1.      2 buah baterai 1,5 volt


2.      Lakban
3.      Mangkok bersih
4.      Larutan garam dapur
5.      Air keran 125 ml
6.      Air suling 125 ml
7.      Aluminium foil ukuran 30 cm x 18 cm ( yang dilipat memanjang sehingga berbentuk
lempeng panjang yang tidak lebar )
8.      1 buah bohlam lampu senter 1,5 volt
9.      2 buah jepitan jemuran

B.     Langkah kerja :
1.      Susun baterai dengan kutub positif menyentuh kutub negatif baterai yang lainnya.
2.      Kuatkan rangkaian tersebut dengan lakban.
3.      Kemudian tekan lempeng aluminium foil yang pendek pada kutub negatif baterai dengan
menggunakan tangan.
4.      Selanjutnya celupkan lempeng pendek tersebut kedalam air dalam mangkok.
5.      Mintalah salah seorang teman sekelompok untuk memegang rangkaian baterai tersebut agar
tetap terendam dalam air.
6.      Jepitkan lempeng aluminium panjang ke bohlam bagian bawah.
7.      Kemudian tempelkan bagian bawah bohlam tersebut ke kutub positif baterai.
8.      Amati gejala reaksi yang terjadi pada bohlam.  
9.     Ulangi percobaan ini dengan menggunakan air sumur, larutan gula, atau larutan garam
dapur.
Tabel pengamatan
Nyala Lampu gelembung Udara
No Larutan (Terang, redup, tidak (ada, tidak, banyak,
menyala.) sedikit)
1 Larutan garam dapur (NaCl) Terang Banyak

2 Larutan gula (C12H22O11) Redup Sedikit

3 Air sumur / kran (H2O) Tidak menyala Ada, sedikit

Jadi, dari tabel pengamatan diatas, kita dapat mengetahui :


1.        Larutan garam (NaCl) termasuk larutan elektrolit kuat
2.    Larutan gula (C12H22O11) termasuk larutan elektrolit lemah
3.        Air sumur atau kran (H2O) termsuk larutan elektrolit lemah

Menurut saya, kesimpulan yang di dapat adalah jika kedua kutub negatif dan positif di
masukkan kedalam larutan garam dapur (NaCl), maka bohlam akan menyalakan lampunya
dengan terang, karena larutan garam termasuk larutan elektrolit kuat dan mempunyai banyak
gelembung udara.
Jika kedua kutub negatif dan positif dimasukkan kedalam larutan gula (C12H22O11), maka
bohlam menyalakan lampunya dengan redup, karena larutan gula termasuk larutan elektrolit
lemah dan mempunyai sedikit gelembung udara.
Dan begitu juga kepada air sumur (H2O), bohlam tidak akan menyalakan lampunya karena air
sumur termasuk larutan elektrolit lemah dan mempunyai sedikit gelembung udara.

  

Penutup
A.  Simpulan
v   Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan diri dan masing-
masing zat penyusunnya tidak dapat diedakan lagi secara fisik. Larutan terdiri dari zat pelarut
dan terlarut.
v   Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan
gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam larutan
v   larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit dimana zat yang larut dalam air
mengalami proses ionisasi sempurna atau terionisasi sempurna dan menghasilkan larutan
dengan daya hantar listrik yang baik.
v   larutan elektrolit lemah adalah larutan elektrolit dimana zat yang larut dalam air mengalami
proses ionisasi sebagian atau terionisasi sebagian dan menghasilkan larutan dengan daya
hantar listrik yang buruk
v   Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat
terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion ).

Anda mungkin juga menyukai