2019.
REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI
Perubahan kimia yang terjadi di sekitar kita beragam jenisnya, seperti pembusukan,
fermentasi, reaksi penggaraman atau penetralan, reaksi hidrolisis, reaksi pembakaran/oksidasi
atau reaksi reduksi. Pada artikel ini akan dibahas reaksi redoks yaitu reaksi reduksi dan
oksidasi, bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, dan reaksi autoredoks.
Di sekitar kita sering dijumpai peristiwa kimiawi seperti logam berkarat, pembuatan besi dari
bijih besi, penyepuhan logam, terjadinya arus listrik pada aki atau baterai, buah masak, buah
busuk, mercon meledak, kembang api dibakar, dan lain sebagainya.
Perkaratan pada logam, pembakaran, pembusukan oleh mikroba, fotosintesis pada tumbuhan,
dan metabolisme di dalam tubuh merupakan sebagian contoh-contoh reaksi oksidasi dan
reduksi.
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi mengalami perkembangan dari masa ke masa sesuai
cakupan konsep yang dijelaskan. Pada mulanya konsep reaksi oksidasi dan reduksi ditinjau
dari penggabungan dan pelepasan oksigen.
■ Sebaliknya reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat disebut reaksi reduksi.
□ C(s) + O2(g) → CO2(g)
□ 4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
□ Cu(s) + O2(g) → CuO(s)
□ S(s) + O2(g) → SO2(g)
□ SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
Pada reaksi di atas C mengikat O2 membentuk CO2. Demikian juga Fe, Cu, S, dan
SO2 berturut-turut menjadi Fe2O3, CuO, SO2, dan SO3 setelah mengikat oksigen. Jadi, C, Fe,
Cu, S, dan SO2 telah mengalami reaksi oksidasi.
Contoh reaksi reduksi:
□ 2SO3(g) → 2SO2(g) + O2(g)
□ 2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3O2(g)
□ 2KNO3(aq) → 2KNO2(aq) + O2(g)
Pada reaksi termit menghasilkan besi cair yang sering digunakan untuk mengelas benda-
benda dari besi, reaksinya adalah:
Tentukan zat yang mengalami oksidasi, reduksi, sebagai oksidator, dan sebagai reduktor dari
reaksi-reaksi berikut:
Jawab:
PbO melepaskan oksigen, maka PbO mengalami reduksi sehingga PbO disebut oksidator.
Sedangkan H2 mengikat oksigen, maka H2 mengalami oksidasi sehingga H2 disebut reduktor.
■ Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron. Contohnya pada pembentukan ion Na+.
Na(s) → Na+(aq) + e–
S(s) + 2e– → S2–(aq)
■ Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi di mana reaksi oksidasi dan reduksi terjadi
bersama-sama.
2Na(s) + S(s) → Na2S(s)
Pada reaksi di atas Na mengalami reaksi oksidasi dan menyebabkan S tereduksi. Zat seperti
Na ini disebut reduktor. Sedangkan S disebut oksidatorkarena menyebabkan Na teroksidasi,
dan dia sendiri mengalami reaksi reduksi.
Tentukan setengah reaksi dari reaksi-reaksi berikut. Tunjukkan zat oksidator dan
reduktornya.
Jawab:
Dari reaksi di atas, yang merupakan zat oksidator adalah 2H+ atau HCl karena zat ini
mengikat elektron. Sedangkan yang merupakan reduktor adalah Mg, karena zat ini melepas
elektron.
Sebelum mempelajari konsep reaksi redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan
oksidasi ada baiknya kamu belajar tentang bilangan oksidasi terlebih dahulu. Bilangan
oksidasi (bilok) adalah jumlah muatan yang dimiliki atom suatu unsur jika bergabung dengan
atom unsur lain.
Aturan bilok:
□ Unsur bebas mempunyai bilok 0 (nol). Yang termasuk unsur bebas: unsur diatomik (H2, N2,
O2, F2, Cl2, Br2, I2), unsur poliatomik (O3, P4, S8). Selain unsur tersebut adalah unsur
monoatomik (Na, K, Mg, C, dan lain-lain).
Contoh:
● H dalam H2
● F dalam F2
● Na dalam Na
□ Unsur H umumnya mempunyai bilok (+1), kecuali pada senyawa hidrida mempunyai bilok
(–1). Senyawa hidrida adalah senyawa yang terbentuk jika logam bergabung dengan atom H
(Contoh: NaH, KH, CaH2).
Contoh: H dalam H2O, NH3, HCl.
● Senyawa superoksida (contohnya KO2) mempunyai bilok (–1/2). Contoh: O dalam H2O,
Na2O, Fe2O3, MgO.
Contoh:
● Golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) mempunyai bilok (+2).
Contoh:
Contoh:
Bilok O = –2
–2 = (1 × bilok S + 4 × (–2))
–2 = bilok S + (–8)
Bilok S = +6
Contoh: H2S
0 = (+2) + bilok S
Bilok S = (–2)
a. ion MnO4–
b. MnO2
Jawab:
a. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion yang terdiri atas beberapa unsur
sama dengan muatannya.
⇒ b.o Mn + (4 × b.o O) = -1
⇒ b.o Mn + (4 × -2) = -1
⇒ b.o Mn + (-8) = -1
⇒ b.o Mn = -1 + 8
⇒ b.o Mn = 7
⇒ b.o Mn + (2 × b.o O) = 0
⇒ b.o Mn + (2 × -2) = 0
⇒ b.o Mn + (-4) = 0
⇒ b.o Mn = 0 + 4
⇒ b.o Mn = 4
Setelah menguasai bilok kita coba terapkan dalam reaksi redoks. Reaksi oksidasi adalah
reaksi kenaikkan bilok. Sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi penurunan bilok.
Contoh:
Bilok C pada CO = +2
Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
Jelaskan dengan menggunakan perubahan bilangan oksidasi, peristiwa reduksi dan oksidasi,
serta tunjukkan zat oksidator dan zat reduktor pada reaksi berikut.
Penyelesaian:
Bilangan oksidasi O = -2
Maka:
⇒ b.o S + (-6) = 0
⇒ b.o S = 6
Jadi, bilangan oksidasi H, S dan O dalam H2SO4 adalah +1, -2, dan +6.
ZnSO4 → Zn2+ + SO42-
Karena bilangan oksidasi ion sama dengan jumlah muatannya, maka biloks Zn = +2.
Suatu reaksi kimia apabila terjadi kenaikan bilok (reaksi oksidasi) dan penurunan bilok
(reaksi reduksi) secara bersama-sama, maka disebut reaksi redoks. Jika suatu zat mengalami
reaksi oksidasi sekaligus reduksi, maka reaksi ini disebut autoredoks (disproporsionasi).
Contoh:
6NaOH(aq) + 3Cl2(g) → 5NaCl(aq) + NaClO3(aq) + 3H2O(l)
Jadi, Cl mengalami kenaikkan bilok (reaksi oksidasi) dan penurunan bilok (reaksi reduksi)
sekaligus. Maka reaksi di atas bisa dikatakan sebagai reaksi autoredoks.
Jawab:
Pada reaksi ini, bilangan oksidasi atom Cl pada molekul Cl2 mengalami dua jenis perubahan
bilangan oksidasi, yaitu kenaikan dan penurunan. Jadi, atom Cl tersebut mengalami reaksi
reduksi sekaligus reaksi oksidasi atau disebut juga reaksi autoredoks.