Anda di halaman 1dari 12

MATERI REAKSI REDOKS (REDUKSI DAN OKSIDASI)

Ikuti langkah berikut untuk megisi tabel di bawah ini!


a. Tuliskan ide pokok dari setiap teks.
b. Berita tanda centang () pada kolom keterpahaman mudah atau sulit.
Teks 1
Peristiwa reaksi reduksi dan oksidasi banyak terjadi dalam kehidupan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya pada peristiwa korosi besi, reaksi pembakaran,
fotosintesis, dan sebagainya. Pada peristiwa korosi peralatan masak atau perkakas yang
terbuat dari logam (kuhususnya besi) misalnya akan mengakibatkan pembentukan oksida
besi. Persamaan reaksi pembentukan oksida besi sebagai berikut:
4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3 (s)

Selain korosi, peristiwa reaksi redoks diantaranya terjadi pada pembakaran bahan
bakar minyak kendaraan antara senyawa hidrokarbon dengan oksigen. Misalnya propana
dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
C3H8 (g) + 5O2 (g) → 3CO2 (s) + 4H2O (l)

Ide pokok
Peristiwa reaksi reduksi dan oksidasi banyak terjadi dalam kehidupan dalam kehidupan
sehari-hari. Seperti peristiwa korosi besi, reaksi pembakaran, fotosintesis, dan sebagainya.

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 2

Reaksi redoks merupakan reaksi yang mengandung peristiwa reduksi dan oksidasi
secara bersamaan. Berikut merupakan reaksi antara seng dengan tembaga.

Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks. Dapat terlihat jika logam seng dicelupkan ke
dalam larutan CuSO4 yang berwarna biru, larutan biru akan berubah menjadi memudar dan
akan dihasilkan endapan hitam. Hal itu disebabkan oleh perubahan Zn menjadi Zn 2+ (biru
menjadi biru pudar) dan Cu2+ menjadi Cu (timbul endapan hitam). Persamaan reaksi untuk
reaksi tersebut adalah sebagai berikut.
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
Reaksi ion:
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)

Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)


0 +2 +2 0
Melepaskan 2e-
Menerima 2e-

Pada reaksi tersebut, baik Zn maupun Cu mengalami perubahan biloks. Atom Zn


mengalami penambahan biloks dari 0 menjadi +2, sedangkan atom Cu mengalami
penurunan biloks dari +2 menjadi 0. Ciri reaksi yang termasuk reaksi redoks terdapat unsur
bebas dalam reaksi dan terjadi perubahan bilangan oksidasi. Dalam persamaan di atas
terdapat unsur bebas Zn da Cu.

Ide pokok
Reaksi redoks merupakan reaksi yang mengandung peristiwa reduksi dan oksidasi secara
bersamaan. Ciri dari reaksi yang termasuk reaksi redoks yaitu terdapat unsur bebas dalam
reaksi dan terjadi perubahan bilangan oksidasi.

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 3
Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
Reaksi oksidasi merupakan reaksi pengikatan atom oksigen oleh suatu zat,
contohnya:
 C (s) + O2 (g) → CO2 (g)
 2SO2 (g) + O2 (g) → 2SO3 (g)
 CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (s) + 2H2O (g)
Pada ketiga reaksi di atas terjadi penggabungan suatu unsur dengan oksigen yang
disebut oksidasi. Dari reaksi tersebut diperoleh suatu zat yang disebut oksida.
Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan atom oksigen oleh suatu zat, contoh
reaksi reduksi diantaranya sebagai berikut:
 CO (g) + H2 (g) → C (s) + H2O (g)
 2H2O2 (aq) → 2H2O (g) + O2 (g)
Perhatikan bahwa pada reaksi di atas, H2O2 dan CO mengalami pengurangan jumlah
oksigen yang terikat. H2O2 menjadi H2O dan CO kehilangan oksigennya menjadi C.

Ide pokok
Berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen, Reaksi oksidasi merupakan reaksi
penggabungan suatu unsur dengan oksigen, sedangkan Reaksi reduksi merupakan reaksi
pelepasan atom oksigen oleh suatu zat.

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 4
Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron
Reaksi oksidasi merupakan reaksi pelepasan elektron suatu zat sedangkan reaksi
reduksi merupakan reaksi penangkapan elektron suatu zat, contohnya:
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag (s)
Dengan:
Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e- (oksidasi)
2Ag (aq) + 2e → 2Ag (s)
+ -
(reduksi)
Dalam reaksi ditunjukkan bahwa oksidasi ditandai dengan dilepasnya elektron
sedangkan reduksi ditandai dengan penangkapan elektron.

Ide pokok
Berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan electron, reaksi redoks merupakan reaksi
pelepasan elektron suatu zat sedangkan reaksi reduksi merupakan reaksi penangkapan
elektron suatu zat.

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 5

Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi


Reaksi oksidasi merupakan peningkatan bilangan oksidasi suatu zat sedangkan reaksi
reduksi merupakan penurunan bilangan oksidasi suatu zat, contohnya:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑
0 +1 -1 +2 -1 0
Angka yang ditulis adalah bilangan oksidasi unsur tersebut. Dalam reduksi, terjadi
penurunan bilangan oksidasi yaitu pada ion H + dalam larutan HCl. Sedangkan oksidasi
ditandai dengan meningkatnya bilangan oksidasi pada logam Mg. Dalam reaksi yang
ditunjukkan maka logam Mg adalah reduktor, ion H + adalah oksidator dan ion Cl- adalah
ion pengamat.

Ide pokok
Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, Reaksi oksidasi merupakan peningkatan
bilangan oksidasi suatu zat sedangkan reaksi reduksi merupakan penurunan bilangan
oksidasi suatu zat.

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 6
Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur adalah bilangan yang menunjukkan
kontribusi muatan suatu unsur pada molekul atau ion yang dibentuknya. Misalnya,
senyawa NaCl terbentuk dari ion Na+ dan Cl-. Bilangan oksidasi unsur natrium adalah +1
dan Cl adalah -1 dalam senyawa NaCl.

Ide pokok
Pengertian bilangan oksidasi adalah bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur
adalah bilangan yang menunjukkan kontribusi muatan suatu unsur pada molekul atau ion
yang dibentuknya.

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 7
Aturan Bilangan Oksidasi
Berikut ini aturan untuk menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu
senyawa atau ion.
1) Bilangan oksidasi atom dalam setiap unsur bebas dan tidak tergabung adalah nol.
Seperti pada unsur poliatomik seperti H2, O2, H2S, P4, dan S8.
2) Bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion sederhana (monatomik) sama dengan muatan
ion. Misal, K+ mempunyai bilangan oksidasi +1, S2- mempunyai bilangan oksidasi -2,
dan seterusnya.
3) Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral adalah nol.
4) Dalam ion poliatomik, jumlah bilangan oksidasi dari atom penyusun sama dengan
muatan pada ion. Misalnya, dalam ion hidronium H3O+ bilangan oksidasi setiap
hidrogen adalah +1 dan oksigen adalah -2. Jadi, jumlah bilangan oksidasi adalah 3
(+1) + (-2) = +1; yang sama dengan muatan bersih ion. Aturan ini berguna untuk
mendapatkan bilangan oksidasi dari satu atom dalam suatu senyawa atau ion jika
Anda mengetahui bilangan oksidasi dari atom lainnya.
5) Fluor, unsur paling elektronegatif, memiliki bilangan oksidasi -1 di semua
senyawanya.
6) Hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1 dalam senyawa kecuali jika ia digabungkan
dengan logam, dalam hal ini ia memiliki bilangan oksidasi -1. Contoh pengecualian ini
adalah NaH dan CaH2.
7) Oksigen, unsur paling elektronegatif kedua, biasanya memiliki bilangan oksidasi -2
dalam senyawanya. Hanya ada beberapa pengecualian:
8) Oksigen memiliki bilangan oksidasi -1 dalam hidrogen peroksida, H 2O2, dan
peroksida, yang mengandung ion O2-2; contohnya adalah CaO2 dan Na2O2.
(a) Oksigen memiliki bilangan oksidasi -1/2 dalam superoksida, yang mengandung ion
O2-; contohnya adalah KO2 dan RbO2.
(b) Ketika dikombinasikan dengan fluor yang lebih elektronegatif dalam OF 2, oksigen
memiliki bilangan oksidasi +2.
9) Posisi unsur dalam tabel periodik membantu menetapkan bilangan oksidasi:
(a) Unsur golongan 1A memiliki bilangan oksidasi +1 di semua senyawanya.
(b) Unsur golongan 2A memiliki bilangan oksidasi +2 di semua senyawanya.
(c) Unsur golongan 3A memiliki bilangan oksidasi +3 di semua senyawanya, dengan
beberapa pengecualian yang jarang terjadi.
(d) Unsur golongan 5A memiliki bilangan oksidasi -3 dalam senyawa biner dengan
logam, dengan H, atau dengan NH4+. Pengecualian senyawa dengan unsur
Golongan 5A yang digabungkan dengan unsur di sebelah kanannya dalam tabel
periodik; dalam hal ini, bilangan oksidasi mereka dapat ditentukan dengan
menggunakan aturan 3 dan 4.
(e) Unsur golongan 6A di bawah oksigen memiliki bilangan oksidasi -2 dalam
senyawa biner dengan logam, dengan H, atau dengan NH 4+. Bila unsur-unsur ini
digabungkan dengan oksigen atau dengan halogen yang lebih ringan, bilangan
oksidasinya dapat ditentukan dengan menggunakan aturan 3 dan 4.
(f) Unsur golongan 7A (halogen) memiliki bilangan oksidasi -1 dalam senyawa biner
dengan logam, dengan H, dengan NH4+, atau dengan halogen yang lebih berat.
Ketika unsur-unsur ini, kecuali fluor (yaitu, Cl, Br, I), digabungkan dengan
oksigen atau dengan halogen yang lebih ringan, bilangan oksidasinya dapat
ditentukan dengan menggunakan aturan 3 dan 4.

Ide pokok
Ada beberapa aturan untuk menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu
senyawa atau ion. Di antaranya terlampir pada tabel di atas.

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 8
Oksidator dan Reduktor
Di dalam reaksi redoks terdapat zat-zat yang bertindak sebagai reduktor (pereduksi) dan
oksidator (pengoksidasi). Oksidator atau pereduksi merupakan spesi yang di dalam reaksi
redoks menyebabkan zat lain mengalami oksidasi, mengandung atom yang tereduksi, dan
memperoleh elektron. Sedangkan reduktor atau pengoksidasi merupakan spesi yang
mereduksi zat lain, mengandung atom yang teroksidasi, dan kehilangan elektron.
Contoh:
Cu2+ (aq) + Zn (s) → Cu (s) + Zn2+ (aq)
+2 0 0 +2
Reduksi
Oksidasi
Cu2+ mengalami reaksi reduksi dan menyebabkan Zn tereduksi sehingga Cu 2+ bertindak
sebagai pengoksidasi (reduktor). Zn(s) mengalami reaksi oksidasi dan menyebabkan Cu
tereduksi sehingga Zn(s) bertindak sebagai pereduksi (oksidator).

Ide pokok
Oksidator atau pereduksi merupakan spesi yang di dalam reaksi redoks menyebabkan zat
lain mengalami oksidasi, mengandung atom yang tereduksi, dan memperoleh elektron.
Sedangkan reduktor atau pengoksidasi merupakan spesi yang mereduksi zat lain,
mengandung atom yang teroksidasi, dan kehilangan elektron

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 9
Reaksi Autoredoks
Reaksi Autoredoks (disproporsionasi) merupakan reaksi redoks di mana unsur yang
sama teroksidasi dan tereduksi.
Contoh:
Cl2 (g) + 2KOH (aq) → KCl (aq) + KClO(aq) + H2O(l)
0 -1 +1
Reduksi
Oksidasi
Perhatikan bahwa gas klorin (Cl2) dalam reaksi di atas mengalami perubahan bilangan
oksidasi dari 0 menjadi -1 dan +1. Artinya Cl 2 mengalami reduksi sekaligus oksidasi.
Atom Cl mengoksidasi atom Cl yang lain dan sebaliknya mereduksi yang lain. Atom-
atom kalium, oksigen dan hidrogen tidak mengalami reduksi dan oksidasi.

Ide pokok
Reaksi Autoredoks (disproporsionasi) merupakan reaksi redoks di mana unsur yang sama
teroksidasi dan tereduksi

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 10

Penyetaraan Reaksi Redoks


Metode Perubahan Bilangan Oksidasi (PBO)
Hal yang perlu diperhatikan jika menyetarakan reaksi redoks dengan metode
perubahan bilangan oksidasi adalah sebagai berikut.
a. Massa harus setara, artinya jumlah atom yang sama dari setiap jenis harus muncul
dalam reaktan dan produk.
b. Jumlah muatan pada ruas kiri dan kanan persamaan harus setara.
Langkah penyeteraan dengan metode perubahan bilangan oksidasi sebagai berikut.
Contoh persamaan reaksi.
MnO4- (aq) + SO32- (aq) → MnO42- (aq) + SO42- (aq)
1) Setarakan semua atom selain atom O dan H dengan menambahkan koefisien. Pada
persamaan ini sudah setara.
MnO4- (aq) + SO32- (aq) → MnO42- (aq) + SO42- (aq)

2) Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi.


MnO4- (aq) + SO32- (aq) → MnO42- (aq) + SO42- (aq)
↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑↑
+7 -2 +4 -2 +6 -2 +6 -2

3) Tentukan atom-atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.


MnO4- (aq) + SO32- (aq) → MnO42- (aq) + SO42- (aq)
+7 +4 +6 +6
Menerima 1e-
Melepas 2e-
4) Tentukan kenaikan bilangan oksidasi pada atom yang teroksidasi dan penurunan
bilangan oksidasi pada atom yang tereduksi.
S(+4) → S(+6) Kenaikan bilangan oksidasi = +2
Mn(+7) → Mn(+6) Penurunan bilangan oksidasi = -1

5) Setarakan jumlah kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi dengan cara


mengubah koefisien tiap spesi dari atom-atom yang berubah bilangan oksidasinya.
MnO4- (aq) + SO32- (aq) → MnO42- (aq) + SO42- (aq)
+7 +4 +6 +6
Turun (1x2)
Naik (2x1)
2MnO4 (aq) + SO3 (aq) → 2MnO42- (aq) + SO42- (aq)
- 2-

6) Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O di ruas yang kekurangan O,


kemudian setarakan juga jumlah atom H dengan menambahkan H + di ruas yang
kekurangan H.
2MnO4- (aq) + SO32- (aq) + H2O(l) → 2MnO42- (aq) + SO42- (aq) + 2H+(aq)

7) Persamaan reaksi tersebut tidak tepat. Hal tersebut dikarenakan reaksi berada dalam
suasana basa, sehingga adanya H+ pada persamaan reaksi menjadi tidak tepat. Oleh
karena itu, untuk memperoleh persamaan reaksi redoks yang tepat maka perlu
menambahkan OH- pada di kedua sisinya. Jumlah OH- disesuaikan dengan jumlah
H+ yang terdapat pada persamaan reaksi.

2MnO4- (aq) + SO32- (aq) + H2O(l) + 2OH-(aq) → 2MnO42- (aq) + SO42- (aq) + 2H+(aq) + 2OH-(aq)

2MnO4- (aq) + SO32- (aq) + H2O(l) + 2OH-(aq) → 2MnO42- (aq) + SO42- (aq) + 2 H2O(l)

2MnO4- (aq) + SO32- (aq) + 2OH-(aq) → 2MnO42- (aq) + SO42- (aq) + H2O(l)
Ide pokok
Metode Perubahan Bilangan Oksidasi (PBO)
Hal yang perlu diperhatikan jika menyetarakan reaksi redoks dengan metode perubahan
bilangan oksidasi adalah sebagai berikut.
a. Massa harus setara, artinya jumlah atom yang sama dari setiap jenis harus muncul
dalam reaktan dan produk.
b. Jumlah muatan pada ruas kiri dan kanan persamaan harus setara.

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 11
Metode Setengah Reaksi
a) Suasana Asam
Contoh persamaan reaksinya.
Fe2+ + Cr2O72-(aq) → Fe3+(aq) + Cr3+(aq)
Langkah penyetaraan persamaan reaksi tersebut dengan metode setengah reaksi pada
keadaan asam sebagai berikut.
1) Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi.
Fe2+ + Cr2O72-(aq) → Fe3+(aq) + Cr3+(aq)
↑ ↑ ↑ ↑ ↑
+2 +6 -2 +3 +3

2) Tentukan atom-atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.


Fe2+ (aq) + Cr2O72-(aq) → Fe3+(aq) + Cr3+(aq)
+2 +6 +3 +3
Melepaskan 1e-
Menerima 3e-

3) Tuliskan persamaan setengah reaksi reduksi dan oksidasi yang belum setara.
Setengah reaksi oksidasi: Fe2+ (aq) → Fe3+(aq)
Setengah reaksi reduksi: Cr2O72-(aq) → Cr3+(aq)

4) Setarakan kedua persamaan setengah reaksi tersebut (selain O dan H) dengan


menambahkan koefisien pada spesinya.
Setengah reaksi oksidasi: Fe2+ (aq) → Fe3+(aq)
Setengah reaksi reduksi: Cr2O72-(aq) → 2Cr3+(aq)

5) Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O di ruas yang kekurangan


O, kemudian setarakan juga jumlah atom H dengan menambahkan H+ di ruas
yang kekurangan H.
Setengah reaksi oksidasi: Fe2+ (aq) → Fe3+(aq)
Setengah reaksi reduksi: 14H+(aq) + Cr2O72-(aq) → 2Cr3+(aq) + 7H2O (l)
6) Setarakan muatan dengan menuliskan jumlah elektron pada setiap persamaan
setengah reaksi.
Setengah reaksi oksidasi: Fe2+ (aq) → Fe3+(aq) + e-
Setengah reaksi reduksi: 14H+(aq) + Cr2O72-(aq) + 6e-→ 2Cr3+(aq) + 7H2O (l)

7) Kalikan dengan koefisien yang sesuai sehingga jumlah elektron yang diterima
dalam dalam setengah reaksi reduksi setara dengan jumlah elektron yang
dilepaskan dalam setengah reaksi oksidasi.
Setengah reaksi oksidasi: 6x [Fe2+ (aq) → Fe3+(aq) + e-]
Setengah reaksi reduksi: 1x [14H+(aq) + Cr2O72-(aq) + 6e-→ 2Cr3+(aq) + 7H2O
(l)]

8) Tambahkan kedua persamaan setengah reaksi tersebut, kemudian hapus spesi


yang sama.
6Fe2+ (aq) → 6Fe3+(aq) + 6e-
14H+(aq) + Cr2O72-(aq) + 6e-→ 2Cr3+(aq) + 7H2O (l)
14H (aq) + Cr2O72-(aq) + 6Fe2+ (aq) → 2Cr3+(aq) + 6Fe3+(aq) + 7H2O (l)
+

9) Periksa kembali jumlah atom dan muatan untuk memastikan persamaan reaksi
tersebut setara.
14H+(aq) + Cr2O72-(aq) + 6Fe2+ (aq) → 2Cr3+(aq) + 6Fe3+(aq) + 7H2O (l)

Ide pokok
Langkah penyetaraan persamaan reaksi tersebut dengan metode setengah reaksi pada
keadaan asam sebagai berikut
1. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi
2. Tentukan atom-atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
3. Tuliskan persamaan setengah reaksi reduksi dan oksidasi yang belum setara.
4. Setarakan kedua persamaan setengah reaksi tersebut (selain O dan H) dengan
menambahkan koefisien pada spesinya
5. Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O di ruas yang kekurangan O,
kemudian setarakan juga jumlah atom H dengan menambahkan H+ di ruas yang
kekurangan H.
6. Setarakan muatan dengan menuliskan jumlah elektron pada setiap persamaan setengah
reaksi.
7. Kalikan dengan koefisien yang sesuai sehingga jumlah elektron yang diterima dalam
dalam setengah reaksi reduksi setara dengan jumlah elektron yang dilepaskan dalam
setengah reaksi oksidasi
8. Tambahkan kedua persamaan setengah reaksi tersebut, kemudian hapus spesi yang
sama.
9. Periksa kembali jumlah atom dan muatan untuk memastikan persamaan reaksi tersebut
setara.

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Teks 12
Metode Setengah Reaksi
b) Suasana Basa
Contoh persamaan reaksi belum setara:
MnO4-(aq) + I-(aq) → MnO2(aq) + I2(g)
Langkah penyetaraan reaksi tersebut dengan metode setengah reaksi pada keadaan
basa sebagai berikut.
1) Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi.
MnO4-(aq) + I-(aq) → MnO2(aq) + I2(g)
↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑
+7 -2 -1 +4 -2 0
2) Tentukan atom-atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
MnO4-(aq) + I-(aq) → MnO2(aq) + I2(g)
+7 -1 +4 0
Menerima 3e-
Melepaskan 1e-
3) Tuliskan persamaan setengah reaksi reduksi dan oksidasi yang belum setara.
Setengah reaksi oksidasi: I-(aq) → I2(g)
Setengah reaksi reduksi: MnO4-(aq) → MnO2(aq)
4) Setarakan kedua persamaan setengah reaksi tersebut (selain O dan H) dengan
menambahkan koefisien pada spesinya. Pada reaksi ini sudah setara koefisien
spesinya.
Setengah reaksi oksidasi: 2I-(aq) → I2(g)
Setengah reaksi reduksi: MnO4-(aq) → MnO2(aq)

5) Setarakan jumlah O, dengan menambahkan H2O di ruas yang kekurangan O,


kemudian setarakan juga jumlah H dengan menambahkan H+ di ruas yang
kekurangan H.
Setengah reaksi oksidasi: 2I-(aq) → I2(g)
Setengah reaksi reduksi: 4H+(aq) + MnO4-(aq) → MnO2(aq) + 2H2O (l)

6) Tambahkan OH- untuk menetralkan H+ pada persamaan reaksi karena reaksi redoks
dalam suasanan basa.
Setengah reaksi oksidasi: 2I-(aq) → I2(g)
Setengah reaksi reduksi: 4H+(aq) + OH-(aq) + MnO4-(aq) → MnO2(aq) + 2H2O (l)

7) Dengan menggabungkan ion H+ dan OH- untuk membentuk H2O dan


menghilangkan H2O dari sisi yang berlawanan dari pembentukan, tuliskan:
Setengah reaksi oksidasi: 2I-(aq) → I2(g)
Setengah reaksi reduksi: 2H2O (l) + MnO4-(aq) → MnO2(aq) + 4OH-(aq)

8) Setarakan muatan dengan menuliskan jumlah elektron pada setiap persamaan


setengah reaksi.
Setengah reaksi oksidasi: 2I-(aq) → I2(g) + 2e-
Setengah reaksi reduksi: 2H2O (l) + MnO4-(aq) + 3e- → MnO2(aq) + 4OH-(aq)

9) Kalikan dengan koefisien yang sesuai sehingga jumlah elektron yang diterima
dalam setengah reaksi reduksi setara dengan jumlah elektron yang dilepaskan
dalam setengah reaksi oksidasi.
Setengah reaksi oksidasi: 3 x [2I-(aq) → I2(g) + 2e-]
Setengah reaksi reduksi: 2x [2H2O (l) + MnO4-(aq) + 3e- → MnO2(aq) + 4OH-(aq)]

10) Tambahkan kedua persamaan setengah reaksi tersebut, kemudian hapus spesi yang
sama.
6I-(aq) → 3I2(g) + 6e-
4H2O (l) + 2MnO4-(aq) + 6e- → 2MnO2(aq) + 8OH-(aq)

4H2O (l) + 2MnO4-(aq) + 6I-(aq) → 2MnO2(aq) + 3I2(g) + 8OH-(aq)

11) Periksa kembali jumlah atom dan muatan untuk memastikan persamaan reaksi
tersebut setara.
4H2O (l) + 2MnO4-(aq) + 6I-(aq) → 2MnO2(aq) + 3I2(g) + 8OH-(aq)

Ide pokok
Langkah penyetaraan reaksi tersebut dengan metode setengah reaksi pada keadaan basa
sebagai berikut.
1. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi.
2. Tentukan atom-atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
3. Tuliskan persamaan setengah reaksi reduksi dan oksidasi yang belum setara
4. Setarakan kedua persamaan setengah reaksi tersebut (selain O dan H) dengan
menambahkan koefisien pada spesinya.
5. Setarakan jumlah O, dengan menambahkan H2O di ruas yang kekurangan O, kemudian
setarakan juga jumlah H dengan menambahkan H+ di ruas yang kekurangan H.
6. Tambahkan OH- untuk menetralkan H+ pada persamaan reaksi karena reaksi redoks
dalam suasanan basa.
7. Dengan menggabungkan ion H+ dan OH- untuk membentuk H2O dan menghilangkan
H2O dari sisi yang berlawanan dari pembentukan
8. Setarakan muatan dengan menuliskan jumlah elektron pada setiap persamaan setengah
reaksi
9. Kalikan dengan koefisien yang sesuai sehingga jumlah elektron yang diterima dalam
setengah reaksi reduksi setara dengan jumlah elektron yang dilepaskan dalam setengah
reaksi oksidasi
10. Tambahkan kedua persamaan setengah reaksi tersebut, kemudian hapus spesi yang
sama.
11. Periksa kembali jumlah atom dan muatan untuk memastikan persamaan reaksi tersebut
setara

Keterpahaman teks
Mudah Sulit

Anda mungkin juga menyukai