Anda di halaman 1dari 18

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI (REDOKS)

Definisi Reaksi Redoks, Bilangan Oksidasi , Contoh Reaksi


Redoks, Penyetaraan Reaksi Redoks

Kartika Chandra Dewi, M.Si.


POKOK BAHASAN

• Definisi Reaksi Redoks


1

• Bilangan Oksidasi
2

• Contoh Reaksi Redoks


3

• Penyetaraan Reaksi Redoks


4
Definisi Reaksi Redoks
1

• Reaksi redoks merupakan reaksi kimia yang dapat menyebabkan perubahan keadaan oksidasi suatu
atom.

• Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi”, dengan definisi sebagai berikut.

 Oksidasi merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
 Reduksi merupakan penangkapan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.

• Sehingga dapat didefinisikan bahwa redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi
(keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.

• Proses reduksi-oksidasi melibatkan transfer elektron, transfer hidrogen ataupun transfer oksigen.
Bilangan Oksidasi
2

• Bilangan oksidasi merupakan angka yang menunjukkan keadaan oksidasi suatu atom dan
menunjukkan berapa elektron yang dimiliki oleh atom tersebut.

• Fungsi dari bilangan oksidasi yaitu:

a) Bilangan oksidasi berguna dalam penyetaraan persamaan reaksi kimia redoks.

Tujuannya yaitu memastikan jumlah total elektron yang dilepaskan dalam oksidasi sama
jumlahnya dengan elektron yang diperoleh melalui reduksi.
b) Dalam suatu reaksi redoks, bilangan oksidasi dapat membantu kita dalam
menentukan spesi yang teroksidasi dan spesi yang mengalami reduksi.

 Ketika suatu spesi mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari sebelum reaksi
hingga setelah reaksi, maka spesi tersebut mengalami oksidasi.

 Namun, jika bilangan oksidasinya menurun dari sebelum reaksi hingga setelah reaksi
maka spesi tersebut dikatakan mengalami reduksi.

Catatan:
Bilangan oksidasi dapat dituliskan dengan tanda plus (+) atau minus (-) yang kemudian diikuti
angka yang menunjukkan besarnya.
C ARA MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI

Jenis Zat Bilangan Oksidasi Contoh

Suatu atom dalam keadaan dasar


0 Atom H2, Fe, Cl2 dan lain-lain
atau berdiri sendiri.
• Fe2+ memiliki bilangan oksidasi
+2
Suatu atom yang bermuatan (ion). Sesuai dengan muatannya
• Ion Cl– memiliki bilangan
oksidasi -1.
Logam golongan I A dalam suatu Dalam senyawa NaCl, maka Na
+1
senyawa. memiliki bilangan oksidasi +1.

Logam golongan II A dalam suatu Dalam senyawa CaCO3, maka Ca


+2
senyawa. memiliki bilangan oksidasi +2.

Logam golongan III A dalam suatu Dalam senyawa Al(OH)3, maka Al


+3
senyawa. memiliki bilangan oksidasi +3.
Jenis Zat Bilangan Oksidasi Contoh

Unsur halogen dalam suatu HCl dimana Cl memiliki bilangan


-1
senyawa. oksidasi -1.

Dalam HCl, hidrogen memiliki


Hidrogen dalam suatu senyawa. +1
bilangan oksidasi +1.

Catatan:
Oksigen (O) dalam suatu
-2 Oksigen dalam peroksida (H2O2)
senyawa.
memiliki bilangan oksidasi -1.

 Total jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk satu senyawa adalah 0.

 Total jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa ion adalah sesuai
muatan ionnya.
Contoh Reaksi Redoks
3

CONTOH REAKSI REDOKS SEDERHANA

Salah satu contoh reaksi redoks adalah antara hidrogen dan fluorin dengan persamaan reaksi
sebagai berikut.

H2 + F2 → 2HF

Kita dapat menulis keseluruhan reaksi ini sebagai dua reaksi setengah sebagai berikut.

• Reaksi Oksidasi

H2 → 2H+ +2𝑒 −

• Reaksi Reduksi

F2 + 2𝑒 − → 2F-
REAKSI PEMBAKARAN

• Reaksi pembakaran adalah salah satu contoh reaksi redoks antara suatu senyawa tertentu dengan
oksigen (O2) untuk membentuk produk yang mengandung oksigen.

• Jika salah satu reaktannya adalah hidrokarbon, maka produk akhirnya adalah air dan karbon dioksida.

Contoh:

Reaksi pembakaran oktana yang merupakan suatu hidrokarbon penyusun gasoline dalam mesin kendaraan
yang melibatkan reaksi redoks.

2C8H18 + 25O2 →16CO2 + 18H2O

Dalam hal ini, oktana (C8H18) mengalami oksidasi menjadi karbon dioksida (CO2), sedangkan oksigen (O2)
mengalami reduksi menjadi air (H2O).
REAKSI AUTOREDOKS

• Reaksi autoredoks atau disebut juga dengan disproporsionasi adalah reaksi dimana reaktan tunggal
dapat mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus sehingga menjadi produk reduksi dan produk oksidasi.

Contoh:

3ClO− → ClO3−​ + 2Cl−

 Pada reaksi di atas, kita dapat melihat bilangan oksidasi klorin (Cl) pada reaktan yaitu +1, namun pada
produk menjadi +5 dan -1.

 Oleh karena itu maka klorin (Cl) mengalami kenaikan bilangan oksidasi (oksidasi) dan mengalami
penurunan bilangan oksidasi (reduksi) dalam waktu yang bersamaan.
REAKSI PENGGANTIAN TUNGGAL

• Reaksi penggantian tunggal adalah reaksi yang melibatkan dua elemen untuk bereaksi seperti logam
yang bereaksi dengan asam encer untuk membentuk garam dan gas hidrogen.

Contoh:

Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2

Pada reaksi di atas, kita dapat melihat Zn mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2,
sedangkan Hidrogen (H) mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0.
Penyetaraan Reaksi Redoks
4

Langkah yang perlu dilakukan untuk menyetarakan suatu reaksi redoks adalah sebagai berikut.

1. Bagi reaksi menjadi setengah reaksi berdasarkan ion.

2. Setarakan jumlah atom setengah reaksi tersebut secara stoikiometrik melalui penambahan air, ion
hidrogen (H+) atau ion hidroksil (OH–) ke dalam setengah reaksi tersebut jika diperlukan.

3. Setarakan muatan setengah reaksi dengan menambahkan elektron.

4. Kalikan masing-masing reaksi dengan konstanta tertentu sehingga memiliki jumlah elektron yang
sama.

5. Tambahkan dua reaksi tersebut dengan elektron yang terlibat antara kedua reaksi harus sama
sehingga dapat dihilangkan.
CONTOH

Diketahui reaksi antara KMnO4 dengan HI dalam larutan asam dengan persamaan reaksi berikut.

MnO4– + I– → I2 + Mn2+

Setarakan persamaan reaksi di atas.

Penyelesaian:

Berikut ini adalah 5 langkah yang harus dilakukan untuk menyetarakan persamaan reaksi di atas.

1. Bagi reaksi menjadi setengah reaksi berdasarkan ion, sehingga diperoleh

I– → I2
MnO4– → Mn2+ (perhatikan bahwa ruas kiri mengandung O, sedangkan ruas kanan
tidak mengandung O)
2. Setarakan jumlah atom setengah reaksi tersebut secara stoikiometrik, pertama dengan menyetarakan
semua atom kecuali H dan O, sehingga diperoleh

2 I– → I2

MnO4– → Mn2+ + 4 H2O (penambahan air (H2O) pada ruas kanan diperlukan untuk
menyetarakan jumlah O di ruas kiri)
Karena dalam reaksi ini dilakukan pada suasana larutan asam, maka penambahan ion hidrogen dan air
diperlukan, sehingga diperoleh

MnO4– + 8 H+ → Mn2+ + 4 H2O

Sehingga diperoleh dua buah setengah reaksi yaitu

2 I– → I2

MnO4– + 8 H+ → Mn2+ + 4 H2O

Berdasarkan kedua setengah reaksi di atas, maka jumlah atomnya sudah setara.
3. Setarakan muatan dari masing-masing setengah reaksi dengan penambahan elektron, sehingga
diperoleh

2 I– → I2 + 2e– (muatan di ruas kiri adalah -2 sehingga di ruas kanan ditambah 2e–
agar muatannya sama yaitu -2 ) → Reaksi Oksidasi

5 e– + MnO4– + 8 H+ → Mn2+ + 4 H2O


(muatan di ruas kanan adalah +2, sedangkan di ruas kiri muatannya (-1) + (+8) = -7,
sehingga di ruas kiri ditambah 5e– agar muatannya sama yaitu +2 ) → Reaksi
Reduksi

Sehingga diperoleh dua buah setengah reaksi yaitu


2 I– → I2 + 2e–
5 e– + MnO4– + 8 H+ → Mn2+ + 4 H2O
4. Setarakan jumlah elektron dari kedua reaksi dengan mengalikannya dengan konstanta, sehingga
diperoleh

(2 I– → I2 + 2e–) x 5

(5 e– + MnO4– + 8 H+ → Mn2+ + 4 H2O) x 2

Maka dihasilkan dua buah setengah reaksi yang setara yaitu

10 I– → 5 I2 + 10 e–

10 e– + 2 MnO4– + 16 H+ → 2 Mn2+ + 8 H2O


5. Tahap terakhir yaitu menambahkan kedua reaksi tersebut menjadi satu reaksi dengan menghilangkan
elektronnya.

10 I– → 5 I2 + 10 e–

10 e– + 2 MnO4– + 16 H+ → 2 Mn2+ + 8 H2O

10 I– + 10e– + 2 MnO4– + 16 H+ → 5I2 + 10e– + 2 Mn2+ + 8H2O

Karena jumlah elektron di ruas kiri = jumlah elektron di ruas kanan (10e– =10e–), maka

10e– di masing-masing ruas bisa di hilangkan.

Sehingga diperoleh reaksi setara sebagai berikut.

10 I– + 2MnO4– + 16 H+ → 5 I2 + 2Mn2+ + 8H2O


LATIHAN

Setarakan persamaan reaksi berikut jika dilakukan dalam suasana asam.

HCOOH + MnO4– → CO2 + Mn2+

Anda mungkin juga menyukai