Anda di halaman 1dari 20

SMA PORIS INDAH

GRADE X
Next
Reaksi Reduksi dan Oksidasi ( Redoks ) adalah
reaksi kimia yang di sertai perubahan dari bilangan
oksidasi ( PBO ).
Reaksi Redoks berasal dari dua konsep yang berbeda,
yaitu Reduksi dan Oksidasi. Reduksi menjelaskan
penambahan elektron oleh sebuah atom, molekul
ataupun ion. Sementara Oksidasi menjelaskan
pelepasan elektron oleh sebuah atom, molekul
ataupun ion.
Aturan Biloks
Bilangan Oksidasi atau biloks di definisikan sebagai
jumlah muatan negatif dan positif dalam atom
Aturan nya yaitu :
1. Biloks unsur bebas dan molekul unsur bernilai 0
Contohnya : Cl2 , Na , O2 dan lain-lain
2. Biloks H dalam senyawa bernilai +1, O bernilai -2
3. Biloks golongan Halida bernilai -1
4. Biloks logam dalam senyawa selalu bernilai (+)
sesuai dari golongannya. Diantaranya yaitu
golongan IA ( Li, Na, K, Rb, Cs ) bernilai +1, dan
golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra ) bernilai
+2
Next
5. Bilangan oksidasi ion mono atom = muatannya.

Contohnya yaitu :
Na+ memiliki bilangan oksidasi sebesar +1

6. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam ion


poliatom = muatannya.

Contohnya yaitu :
Cr2O7 -3 - 2.BO Cr + 7. BO O = -3

7. Jumlah bilangan oksidasi dalam senyawa netral


bernilai nol.

Contohnya : MgCl2 Next


Contoh Soal

Tentukanlah bilangan oksidasi dari unsur-unsur


berikut :

1. Mn di dalam senyawa MnO4-

2. Fe di dalam senyawa Fe2 (SO4)3

Next
Perbandingan Konsep Redoks

1. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan O2


Oksidasi  Reaksi pengikatan O2
Reduksi  Reaksi pelepasan O2

Contohnya : 2Na + O2  Na2O ( Oksidasi )


2 MgO  2 Mg + O2 ( Reduksi )

2. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan elektron


Oksidasi  Reaksi pelepasan elektron
Reduksi  Reaksi penangkapan elektron Next
Contohnya : Na  Na+ + e-- ( Oksidasi )
Cl + e- Cl- ( Reduksi )

3. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan H2


Oksidasi  Reaksi pelepasan H2
Reduksi  Reaksi pengikatan H2

Contohnya: Mg + H2  MgH2 ( Reduksi )


H2S  S + H2 ( Oksidasi )

Next
4. Berdasarkan Kenaikan dan penurunan bilangan
oksidasi
Oksidasi  Reaksi mengalami kenaikan
bilangan oksidasi
Reduksi  Reaksi yang mengalami
penurunan bilangan oksidasi
Pada kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi
ini, ada yang bertindak sebagai reduktor, dan ada
yang bertindak sebagai oksidator. Reduktor
adalah zat yang mengalami oksidasi sekaligus
mereduksi zat lain. Sementara oksidator adalah
zat yang mengalami reduksi sekaligus
mengoksidasi zat lain.
Next
Contohnya yaitu :

Fe2O3 + 3 CO2  2 Fe + 3 CO2

MnO2 + HCl  MnCl2 + 2 H2O + Cl2

Next
Macam-Macam Reaksi Redoks

Reaksi redoks terbagi dua macam, yaitu :

1. Disproporsionasi atau Autoredoks


Adalah reaksi redoks yang reduktor dan
oksidator nya merupakan zat yang sama.

Contohnya : Cl2 + 2 KOH  KCl + KClO + H2O


2. Komproporsionasi
adalah reaksi redoks yang hasil reduksi dan hasil
oksidasinya merupakan zat yang sama.

Contohnya : C + O2  CO2

Next
Penyetaraan Reaksi Redoks

Terdapat dua metode untuk menyetarakan reaksi


redoks, yaitu metode setengah reaksi dan metode
bilangan oksidasi.
1. Metode setengah reaksi
Pedoman penyetaraan nya adalah
1.1. Jika dalam suasana asam, pihak yang
kurang O di tambahkan H2O sebanyak
kekurangannya, kemudian pihak yang lain di
tambah H+ sehingga jumlah atom-atom sebelah
kanan dan kiri sama.
Next
1.2. Jika dalam keadaan basa, pihak yang
kelebihan O di tambah H2O sebanyak
kelebihannya, kemudian pihak yang lain di
tambahkan OH- sehingga jumlah atom-atom
sebelah kiri dan kanan tanda reaksi adalah sama.
1.3. Samakan muatan dengan menambahan
elektron di masing-masing setengah reaksi redoks
1.4. Samakan jumlah elektron di sebelah kanan
dan kiri.

Next
Contoh nya :
Setarakan reaksi berikut !!
HNO3 + H2S  NO + S + H2O
Baiklah pertama kita tentukan dahulu bagian mana yang
tereduksi dan bagian mana yang teroksidasi.
Oksidasi : H2S  S
Reduksi : HNO3  NO
Kemudian kita setarakan jumlah H dan O
Oksidasi : H2S  S + 2 H+
Reduksi : HNO3 + 3H+  NO + 2H2O
Kemudian kita setarakan muatan dengan menambahkan e-
Oksidasi : H2S  S + 2 H+ + 2 e-
Reduksi : HNO3 + 3 H+ + 3 e-  NO + 2H2O
Next
Kemudian kita substitusikan oksidasi dan reduksi tadi,
sekaligus meniadakan muatannya.
Oksidasi : H2S  S + 2H+ + 2 e- (x3)
Reduksi : HNO3 + 3 H+ + 3 e-  NO + 2H2O (x2)

Sehingga hasil reaksi menjadi :


3 H2S + 2 HNO3 + 6 H+ + 6 e-  3 S + 6 H+ + 6 e- + 2NO +
4 H2O
Dan jika di sederhanakan maka ;
3 H2S + 2 HNO3  3 S + 2NO + 4 H2O

Next
2. Metode perubahan bilangan oksidasi
2.1. Menuliskan bilangan okidasi masing-masing
unsur diatas lambang atom
2.2. Menentukan unsur yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi dan setarakan
2.3. Menentukan jumlah perubahan bilangan
oksidasi untuk reaksi osidasi dan reaksi reduksi
dan di setarakan
2.4.
2.4.1 Untuk reaksi dalam bentuk molekul
setarakan unsur yang lain dengan urutan
kation,anion, hidrogen, oksigen

Next
2.4.2. Untuk reaksi dalam bentuk ion, samakan
muatan yang kiri dengan muatan yang kanan
dengan cara :
2.4.2.1. Tambahkan ion H+ pada ruas kiri jika
muatan di kiri lebih kecil dari yang kanan.
2.4.2.2. Tambahkan ion OH- pada ruas kiri jika
muatan kiri lebih besar dari muatan yang kanan
2.4.2.3. Tambahkan H2O untuk menyamakan
kekurangan atom H

Next
Contoh :
Setarakanlah reaksi berikut.!!

Cu + HNO3  Cu (NO3)2 + NO + H2O

Cl2 + IO3-  Cl- + IO4-

Next
Tata Nama Senyawa
Senyawa biner adalah senyawa yang di bentuk oleh dua
macam unsur, dapat terdiri atass logam dan non logam
atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang terdiri
atas logam dan non logam, maka unsur logam di
tuliskan terlebih dahulu di ikuti dengan non logam.
Untuk unsur-unsur logam yang memiliki lebih dari satu
macam bilangan oksidasi diberi nama berdasarkan
system Stock yaitu dengan bilangan oksidasi unsur
logam dalam tanda kurung di belakang nama logam
dengan huruf romawi.
Contoh : FeCl2  besi(II) Klorida

Anda mungkin juga menyukai