Anda di halaman 1dari 8

OKSIDASI REDUKSI SENYAWA

ANORGANIK

Anggota Kelompok 8 :
1. ANDREINA DEBORA DE ARAUJO
2. MARIANA ANGGELINA FAOT
3. KLEMENSIA DOPO
4. YOHANA DESSYANA LAMAPAHA
Pengertian Reaksi Redoks
a. Oksidasi adalah proses yang
menyebabkan hilangnya satu atau lebih
elektron dari dalam
zat. Zat yang mengalami oksidasi
menjadi lebih positif.
b. Reduksi adalah proses yang
menyebabkan diperolehnya satu atau
lebih elektron oleh suatu
zat. Zat yang mengalami reduksi akan
menjadi lebih negatif.
Konsep Perubahan Bilangan Oksidasi
Konsepreaksi redoks yang
terakhir dan masih digunakan sampai sekarang adalah berdasarkanperubahan bilangan oksidasi
(biloks).
Berdasarkan konsep perubahan biloks, suatu zat dikatakan mengalami oksidasijika dalam
reaksinya zat ini mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Sementara itu, suatuzat dikatakan
mengalami reduksi jika dalam reaksinya zat ini mengalami penurunanbilangan oksidasi.
Oksidasi = penambahan bilangan oksidasi
Reduksi = pengurangan bilangan oksidasi
Munculnya pengertian reaksi redoks berdasarkan konsep perubahan bilanganoksidasi di
antaranya didasarkan pada reaksi pembakaran karbon sebagai berikut.

C (s) + O2(g )→CO2 ( g )

Berdasarkan konsep pengikatan dan pelepasan oksigen, reaksi di atas adalahreaksi oksidasi.
Akan tetapi, berdasarkan konsep perpindahan elektron, reaksi tersebutbukan reaksi oksidasi. Hal
ini dikarenakan, menurut teori ikatan kimia, senyawa CO2 merupakan senyawa kovalen. Dalam
pembentukan senyawa kovalen, tidak ada serahterima elektron antara atom-atom penyusunnya.
Bilangan Oksidasi
Setiap atom memiliki muatan yang disebut juga
bilangan oksidasi, yaitu
bilangan yang menyatakan
banyaknya elektron yang telah dilepaskan atau
diterima oleh suatuatom dalam suatu senyawa.
Bilangan oksidasi diberi tanda positif jika atom
itumelepaskan elektron dan diberi tanda negatif
jika atom itu menerima elektron.
Bagaimana kita bisa menentukan apakah suatu unsur dalam suatu senyawamemiliki
bilangan
oksidasi positif atau negatif? Perhatikan deret unsur berikut.

Logam–H– P–C– S–I–Br–Cl–N–O– F

Jika unsur-unsur di atas bereaksi membentuk senyawa, maka unsur yangposisinya


lebih kiri
akan mempunyai biloks positif. Sementara itu, unsur yang posisinyalebih ke kanan
akan
mempunyai biloks negatif. Sebagai contoh pada senyawa KCl, unsurK (logam) posisinya
lebih
kiri daripada Cl. Oleh karena itu, unsur K memiliki biloks (+1),sedangkan unsur Cl
memiliki
biloks negatif (-1). Contoh lainnya, pada senyawa H2O,unsur H posisinya lebih kiri
daripada O.
oleh karena itu, unsur H memiliki biloks positif(+1), sedangkan unsur O memiliki biloks

negatif(-2).
Bagaimana Cara Menentukan Bilangan
Oksidasi Unsur?
Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol.
Contoh:
Bilangan oksidasi atom-atom pada Ne, H2, O2, Cl2, P4, S8,C, Cu, Fe, dan Na adalahnol.2.

Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya.


Contoh:
Bilangan oksidasi Na+= +1, bilangan oksidasi Mg 2+ = +2, bilangan oksidasi S-2= -23.

Jumlah bilangan oksidasi untuk semua atom dalam senyawa adalah nol.
Contoh:
Jumlah bilangan oksidasi atom Cu dan atom O dalam CuO adalah nol.4.

Jumlah bilangan oksidasi atom-atom pembentuk ion poliatom sama denganmuatan ion poliatom
tersebut.
Contoh:
jumlah bilangan oksidasi atom O dan atom H dalam OH-adalah -1.5.
Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan IA dalam senyawanya adalah +1,sedangkan biloks
unsur-unsur golongan IIA dalam senyawa adalah +2.
Contoh:
Biloks K dalam KCl, KNO3, dan K2SO4 = +1. Mg dalam MgSO4 dan Ca dalam CaSO4= +2.6.

Bilangan oksidasi unsur-unsur golongan VIIA dalam senyawa biner logamadalah -1.
Contoh:
Bilangan oksidasi Cl dalam NaCl, MgCl2, FeCl3= -1.7.

Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawanya adalah +1, kecuali dalam hidridalogam hidrogen
mempunyai bilangan oksidasi -1.
Contoh:
Bilangan oksidasi H dalam H2O, NH3, dan HCl = +1. Bilangan oksidasi H dalamNaOH dan
CaH2 = -1.8.

Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawanya adalah -2, kecuali dalam peroksida(biloks oksigen
= -a) dan dalam senyawa biner dengan fluor (biloks oksigen + +2).
Contoh:
Bilangan oksidasi O dalam H2O = -2.Bilangan oksidasi O dalam OF2= +2. Bilangan oksidasi O
dalam peroksida, seperti H2O2 dan BaO2= -1.
Contoh reaksi redoks berdasarkan konsep
perubahan bilangan oksidasi adalahreaksi antara logam seng (Zn) dengan larutan CuSO4. Jika
logam seng (Zn) dicelupkan kedalam larutan (CuSO4) yang berwarna biru, larutan biru akan
berubah menjadi beningdan akan dihasilkan endapan hitam. hal itu disebabkan oleh perubahan

Zn menjadi Zn=2 (biru menjadi bening) dan CU2+ menjadi Cu (timbul endapan hitam). reaksi
yang terjadidapat dituliskan sebagai berikut.
Cu2+ + Zn→Cu + Zn2+
Pada reaksi tersebut, baik Zn maupun Cu mengalami perubahan biloks. Atom Znmengalami
penambahan biloks dari 0 menjadi +2, sedangkan atom Cu mengalamipenurunan biloks dari +2
menjadi 0.

Pada reaksi antara logam Zn dengan larutan CuSo4, Zn mengalami oksidasi(mengalami


penambahan biloks dari o menjadi +2). Sementara itu, Cu mengalamireduksi (mengalami
penurunan biloks dari +2 menjadi 0).

Pada reaksi di atas, Zn berfurngsi sebagai reduktor karena menyebabkan zat lain(Cu) mengalami
reduksi, sedangkan Cu berfungsi sebagai oksidator karena menyebabkanzat lain (Zn) mengalami
oksidasi.
Oksidator = zat yang mengalami reduksi
Reduktor = zat yang mengalami oksidasi

Anda mungkin juga menyukai