1
REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI
(REDOKS)
Reaksi tanpa perpindahan elektron pada umumnya menyangkut penggabungan dan pemisahan ion atau
molekul, misalnya :
Ag + + Cl- Ag Cl
KOH + HCl K Cl + H2O
Reaksi dimana terjadi perpindahan elektron biasanya disebut reaksi oksidasi reduksi dan disingkat
dengan reaksi redoks
Reaksi Reduksi
Reduksi pertama-pertama berarti pemisahan oksigen. Contohnya reaksi yang dipakai untuk
memperoleh logam-logam seperti nikel, wolfram, kalsium dari bijih-bijihnya.
NiOS(s) + C(s) Ni(s) + CO(g)
WO3 (s) + 3H2(g) W(s) + 3H2O(l)
5CaO + Al 3Ca + Ca2Al2O5(s)
2
Zat-zat yang menyebabkan tereduksinya zat lain, seperti dilakukan oleh C, H, dinamakan pereduksi
(Reduktor).
Sedangkan reaksi oksidasi reduksi mempunyai arti yang lebih luas yang meliputi reaksi yang
tidak melibatkan oksigen.Baca dan cermatilah contoh serta penjelasan dibawah ini !
Contoh :
2 Na + Cl2 2 Na Cl
Dalam reaksi pembentukan NaCl , 2 atom Na melepaskan 2 elektron
2 Na 2 Na + + 2 e
Tahap 2 : Cl2 + 2 e 2 Cl
Masing-masing tahap itu dinamakan setengah reaksi. Penjumlahan kedua dari setengah reaksi
memberikan reaksi keseluruhan.
2 Na + Cl2 + 2 e 2 Na + + 2 Cl + 2 e
3
Bilangan Oksidasi
Definisi oksidasi reduksi akibat transfer elektron sangat tepat dipergunakan untuk reaksi
pembentukkan senyawa ionik.
Namun definisi itu kurang tepat ditempatkan pada reaksi pembentukkan senyawa kovalen. Untuk
menyebutkan reaksi ini diperkenalkanlah konsep Bilangan Oksidasi ( BILOKS ) untuk mengawasi
elektron dalam suatu senyawa.
Biloks menunjukkan jumlah muatan yang akan dimiliki oleh suatu atom dalam suatu molekul jika
elektron ditransfer secara lengkap.
Berdasarkan konsep bilangan oksidasi kita dapat mendefinisikan kembali reaksi oksidasi reduksi
yaitu:
- Suatu reaksi dikatakan teroksidasi jika biloks unsur-unsur bertambah dalam reaksi tersebut dan
jika biloks dari unsur-unsur menurun dalam reaksi maka dikatakan tereduksi.
Aturan-aturan berikut membantu kita menetapkan bilangan oksidasi dari unsur-unsur :
1. Untuk unsur bebas, masing-masing atom mempunyai biloks = 0
Contoh : masing-masing atom dalam H2, Cl2, Na, Br2, P4, S8 mempunyai biloks = 0
2. Bagi ion yang tersusun oleh sebuah atom, biloksnya sama dengan muatan ionnya.
Contoh :
Li + biloksnya = +1
Ba +2 biloksnya = + 2
Cl - biloksnya = -1
O -2 biloksnya = - 2
3. Biloks suatu ion poliatomik penjumlahan biloks semua atom dalam ion tersebut adalah
sama dengan muatan ion tersebut .
Contoh ;
Cr2O7 -2 biloksnya = -2
PO4 -3 biloksnya = -3
NH4 + biloksnya = + 1
4. Biloks Hidrogen dalam senyawa adalah + 1 , kecuali dalam senyawa hidrida logam
biloks hidrogen = - 1
Contohnya : NaH, C2H2, LiH
5. Biloks Oksigen dalam senyawa = -2 kecuali dalam peroksida biloks oksigen = -1
Contoh : H2O2, C2O2, MgO2
6. Semua logam alkali dalam senyawa mempunyai biloks +1
Semua logam alkali tanah dalam senyawa mempunayi biloks +2
Aluminium mempunyai biloks +3 dalam senyawa
4
7. Fluor mempunyai biloks -1 dalam semua senyawa , sedangkan Cl, Br , I mempunyai
biloks negatif ( - ) apabila berada sebagai ion halogen dalam senyawa . Apabila
bergabung dengan oksigen Cl, Br, I mempunyai biloks positif ( + )
8. Dalam suatu molekul netral, jumlah biloks dari semua atom adalah 0.
Contoh : HNO3 biloks keseluruhannya = 0
NaCl biloks keseluruhannya = 0
9. Atom logam dalam senyawa memiliki biloks positif yang sesuai dengan biloks logam
tersebut.
Ag Cl biloks Ag = +1
Zn SO2 biloks Zn = +2
Fe2 O3 biloks Fe = +3
Au Br3 biloks Au = + 3
Cr SO2 biloks Cr = + 2
Contoh :
Tentukan biloks N dalam NO2, HNO3 dan NH4+
Jawab :
Dalam senyawa NO2 , biloks N :
NO2 =0
1 . biloks N + 2 . biloks O =0
Biloks N + ( 2 x - 2 ) =0
Biloks N = + 4
5
LATIHAN
Hitunglah berapa biloks unsure dalam senyawa berikut :
1.Biloks S dalam Na2SO4
2.Biloks P dalam Ca3(PO4)2
3. Biloks Mn dalam MnO4-
4.Biloks Cr dalam Cr2O7-2
5. Biloks N dalam Mg(NO3)2
LATIHAN
1.Periksalah apakah reaksi dibawah ini termasuk reaksi redoks
a.Na + H2 O Na OH + H2
b.CaCO3 CaO + CO2
c.Al + H2 O Al2 O3 + H2
d.Sn + HCl Sn Cl2 + H2
e.Fe + O2 Fe2O3
f.Zn + Cu SO4 Zn SO4 + Cu
g.Pb + PbO2 + H2 SO4 PbSO4 + H2
h.H2 O2 H2 O + O2
6
Cara setengah Reaksi
Setiap persamaan reaksi redoks dapat dipandang sebagai dua kali setengah reaksi yaitu
setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi.
Persamaan reaksi redoks yang setara merupakan penjumlahan kedua setengah reaksi ini, dimana
jumlah elektron yang dilepaskan oleh unsur yang mengalami oksidasi harus sama dengan jumlah
elektron yang diterima oleh unsur yang mengalami reduksi.
Langkah yang ditempuh oleh reaksi redoks dengan metode setengah reaksi yaitu :
1). Menentukan unsur-unsur yang mengalami oksidasi dan reduksi dengan melihat perubahan
biloksnya.
2). Membagi persamaan menjadi dua yaitu setengah reaksi dan setengah reaksi yang satu lagi.
3). Menyetarakan kedua dari setengah reaksi
3.a). Menyetarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan biloks dengan menambahkan
koefisien reaksi
3.b). Menyetarakan jumlah oksigen dengan menambahkan H2O
3.c). Menyetarakan jumlah hidrogen dengan menambahkan H +
3.d). Menyetarakan muatannya diperoleh reaksi yang setara yaitu jumlah elektron yang
dilepaskan oleh reaksi oksidasi sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh unsur
yang mengalami reduksi.
4). Menjumlahkan kedua dari setengah reaksi yang sudah setara.
Prosedur di atas dilakukan kalau reaksi berlangsung dalam suasana asam. Jika reaksi
berlangsung dalam suasana basa maka setelah tahap 3.c). kita harus menambahkan ion OH - sejumlah
ion H + yang ada. Penambahan ion OH- dilakukan di kedua ruas.
Contoh :
Cr2 O7-2 + H2 SO3 Cr +3 + HSO4- ( asam )
7
H2 SO3 HSO4-
Jika suasana reaksi adalah basa, maka penyetaraannya menjadi langkah 1 sampai 3 c) sama seperti di
atas.
3.d). Cr2 O7-2 + 14 H + + 14 OH - 2 Cr +3 + 7 H2O + 14 OH -
H2 SO3 + H2O + 3 OH - HSO4- + 3 H + + 3 OH -
8
3 H2 SO3 + 9 OH - 3 HSO4- + 6 H2O + 6 e
Langkah-langkah :
1. Menentukan perubahan biloks masing-masing unsur
2. Hitung bertambah dan berkurangnya biloks masing-masing unsur
3. Samakan jumlah bertambah dan berkurangnya biloks masing-masing unsur
4. Samakan jumlah muatan di kedua ruas dengan menambahkan H + jika reaksi bersifat asam dan
OH bila reaksi bersifat basa.
5. Tambah H2O untuk menyetarakan jumlah atom H di kedua ruas .
Contoh :
Soal :
1). Fe+2 + Mn O4- Fe+3 + Mn+2
2). P + NO3- PO4-3 + NO
3). Cl2 + IO3- IO4- + Cl-
4). Cr2O72- + Fe2+ Cr3+ + Fe3+
9
Sel Elektro Kimia
Sel elektrokimia adalah sel yang menghasilkan transfer bentuk energi listrik menjadi energi
kimia atau sebaliknya, melalui saling interaksi antara arus listrik dan reaksi redoks.
Ada 2 macam sel elektrokimia
1. Sel Volta atau sel Galvani
Nama sel ini diambil dari nama dua orang ahli kimia Italia yang merintis penggunaan
sel tersebut : Alessandro Giuseppe Volta (1745-1827) dan Luigi Galvani ( 1737- 1798).
Dalam sel Volta reaksi redoks akan menimbulkan arus listrik. Dengan perkataan lain , energi kimia
diubah menjadi energi listrik.Contoh sel Volta yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari adalah
batu batere dan aki (akumulator).
2. Sel elektrolisis
Dalam sel elektrolisis arus listrik akan menimbulkan reaksi redoks. Dengan perkataan
lain, energi listrik diubah menjadi energi kimia.Jadi proses dalam sel elektrolisis merupakan kebalikan
dari proses dalam sel Volta. Contoh sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari adalah peristiwa
penyepuhan logan dan pengisian aki.
Dalam sel Volta reaksi redoks merupakan sumber arus listrik, sedangkan dalam sel elektrolisis
reaksi redoks merupakan akibat dari aliran arus listrik. Baik dalam sel Volta maupun dalam sel
elektrolisis, reaksi redoks berlangsung pada bagian-bagian yang disebut elektroda-elektroda. Elektroda
tempat terjadinya oksidasi disebut anoda, dan elektroda tempat terjadinya reduksi disebut katoda.
TUGAS
1. Apakah yang dimaksud dengan sel elektrokimia, beri penjelasan singkat !
2. Sel elektrokimia dapat dikelompokkan menjadi berapa?
3. Tuliskanlah 4 buah perbedaan antara sel Volta dengan sel Elektrolisis!
4. Berikanlah masing-masing 3 buah contoh sel Volta dan sel elektrolisis ?
5. Apakah yang menjadi persamaan antara sel Volta dengan sel elektrolisis?
Jawaban :
10
Potensial Elektroda
Suatu reaksi reduksi (penangkapan electron) dapat menimbulkan potensial listrik tertentu yang
disebut potensial reduksi atau potensial elektroda. Lambangnya E, Makin mudah suatu unsure
mengalami reduksi , makin besar E yang ditimbulkannya. Harga E yang sebenarnya dari suatu reaksi
reduksi tidak dapat dihitung, sebab tidak ada reaksi reduksi yang berlangsung tanpa disertai reaksi
oksidasi.
Misalkan kita tidak mungkin dapat mengukur E yang timbul dari reaksi reduksi Zn +2 + 2e Zn,
sebab reaksi ini hanya merupakan setengah reaksi yang selalu berpasangan dengan reaksi oksidasi,
misalnya Mg Mg+2 + 2e yang juga merupakan setengah reaksi. Reaksi lengkap yang
sesungguhnya terjadi adalah: Mg + Zn+2 Mg+2 + Zn.
Oleh karena itu, harga E yang kita pakai adalah harga E relative yang dibandingkan terhadap
suatu elektroda standard. Itulah sebabnya harga E lebihtepat disebut harga E o, yaitu potensial reduksi
standard atau potensial elektroda standard.
Yang dipakai standard dalam menentukan harga Eo adalah elektroda hydrogen . Gas hydrogen
murni dialirkan pada elektroda platina yang bersentuhan dengan larutan asam (H + ). Pada permukaan
platina terjadi kesetimbangan 2H+ + 2e H 2. Harga Eo dari suatu reaksi reduksi ini ditetapkan
0 Volt. Kemudian harga harga Eo dari semua reaksi reduksi adalah harga yang dibandingkan terhadap
Eo hydrogen
Contoh :
Zn+2 + 2e Zn Eo = - 0,76 Volt
Artinya , Zn mempunyai Eo yang harganya 0,76 Volt lebih kecil dari pada Eo hydrogen
Cu Cu+2 + 2e Eo = + 0,34 Volt
Artinya, Cu mempunyai Eo yang harganya 0,34 Volt lebih besar dari pada Eo hidrogen
11
DAFTAR POTENSIAL ELEKTRODA LOGAM-LOGAM YANG PENTING
12
Berdasarkan harga Eo yang tercantum dalam daftar, kita dapat menyususn suatu deret unsure-
unsur mulai ari yang memiliki Eo terkecil sampai kepada unsure yang memiliki Eo terbesar.
Tugas
Berdasarkan daftar harga potensial logam diatas buatlah deret unsure mulai dari unsure yang
memiliki harga Eo terkecil hingga unsure yang memiliki harga Eo terbesar !
Deret unsure unsur yang telah tersusun diatas disebut deret potensial logam atau deret
Volta.Hidrogen ditempatkan dalam tanda kurung, sebab ia bukan logam.
Tugas
Coba perhatikan deret Volta diatas, kesimpulan apa yang dapat ditarik (5 buah ) ditinjau dari
harga Eo, reduksi oksidasi, reduktor oksidator dan kereaktifan logam !
Kesimpulan
13
SEL VOLTA (SEL GALVANI )
Sel volta adalah sel elektonkimia yang dapat menimbulkan arus listrik akibat adanya reaksi
redoks dalam sel tersebut. Pada zaman moderen sekarang ini, pemakaian sel-sel volta semakin meluas.
Sel volta yang terkenal, yaitu batu batere, merupakan sumber energi bagi lampu senter, radio,
permainan anak-anak, kalkulator, dan sebagainya. Sel volta yang lain, misalnya aki, banyak dipakai
pada kendaraan-kendaraan. Belakangan ini telah ditemukan pula sel volta yang disebut sel bahan
bakar (fuel cell). Dimana energinya diperoleh dari pembakaran miyak bumi, dan digunakan pada
kendaraan ruang angkasa.
Untuk memahami mekanisme sel volta atau sel galvanic, marilah kita lihat contoh klasik sel
volta yang terdiri dari elektoda-elektoda seng dan tembaga. Logam seng yang tercelup dalam larutan
ZnSO4 merupakan anoda. (tempat berlangsungnya oksidasi ), sedangkan logam tembaga yang
tercelup dalam larutan CuSO4 merupakan katoda (tempat berlangsungnya reduksi ). Kedua larutan
dihubungkan oleh suatu jembatan garam. Masing-masing logam seng dan tembaga dihubungkan
dengan voltmeter melalui kawat.
Gambar
Electron yang dihasilkan dari oksidasi seng mengalir melalui kawat menuju larutan CuSO 4.
electron ini ditangkap oleh ion Cu+2 dan terjadilah reduksi menghasilkan logam tembaga. Aliran
elekton melalui kawat menghasilkan sumber energi listrik jembatan garam merupakan tabung
berbentuk huruf U yang diisi oleh KNO3 atau KCl dalam gelatin, dan berfungsi menjaga kenetralan
lisrik dari kedua larutan. Ion K+ dari jembatan garam dapat bergerak kedalam larutan CuSO 4 untuk
=
menetralakan kelebihan ion SO4 , dan ion Cl atau NO3- dari dari jembatan garam dapat bergerak
+2
kedalm larutan ZnSO4 untuk menetralkan kelebihan Zn . adanya jembatan garam menybabkan
electron mengalir secara terus menerus melalui kawat.
Oleh karena electron (muatan negatif) mengalir dari seng ketembaga, maka seng adalah
elektroda positif. Dalam uraian terdahulu telah kita bahas bawa seng adalah anoda (terjadi oksidasi)
dan tembaga merupakan katoda (terjadi reduksi). Hal ini berarti bahwa dalam sel volta anoda adalah
elektroda negatif dan katoda adalah elektroda positf.
14
Oleh daftar Eo dapat kita lihat bahwa logam yang memiliki E o lebih kecil selalu memberikan
electron kepada logam yang memiliki Eo lebih besar. Proses sebaliknya tidak mengkin berlangsung,
sebab akan melanggar peratuiarn deret volta. Jadi, dapatlah disimpulakan bawa dalam sel volta
anoda selalu Eo lebih kecil (lebih rendah) dari pada katoda.
Potensial lisrik yang dihasilakan oleh suatu sel volta disebut potensial sel, yang memiliki
lambing Eosel.. istilah lain untuk potensial sel adalah emf ( electromotive forec) atau ggl (gaya gerak
listrik).
Potensial sel merupaka perbedaan harga Eo dari kedua elektroda.
Zn + Cu2+ Cu + Zn2+
Jawab: Zn merupakan anoda, karena memiliki Eo lebih kecil (mengalami oksidasi). Cu merupakan
katoda.
Esel = Eo Cu - Eo Zn
= + 0,34 (-0,76)
= + 0,34 + 0,76
= 1,10 volt.
Susunan suatu sel Volta dinyatakan dengan suatu notasi singkat yang disebut diagram sel.
Untuk contoh diatas diagram selnya dapat dituliskan sebagai berikut ;
Catatan :
Contoh soal :
15
Suatu sel Volta tersusun dari electrode-elektrode Litium dan Nikel
Tentukan :
a. anoda dan katodenya
b. electrode positip
c. electrode negatip
d. reaksi selnya
e. potensial selnya
Jawaban :
a. Anode adalah Li karena Eo lebih kecil dan katodenya Ni karena Eo lebih besar
b. Dalam sel Volta electrode positip adalah katode, yaitu Ni
c. Li /Li+ // Ni+2 / Ni
d. Li Li+ + e ( x 2 )
Ni+2 +2e Ni
+
2Li + Ni+2 2Li+ + Ni
e. Eos el = Eo besar - Eo kecil
= - 0,25 - ( -3,05 )
= 2,8 volt
Soal Latihan
1. Ramalkan reaksi berikut dapat berlangsung atau tidak berdasarkan deret Volta?
Zn 2 HCL Mg ZnSO4
Ag HCL Mg CaSO4
2. Diketahui potensial electrode perak dan tembaga sebagai berikut
Cu 2 2e Cu E 0 0,34 V
Zn 2 2e Zn E 0 0.76 V
a. Tentukan potensial standar sel tersebut!
b. Tuliskan reaksi elektroda dan reaksi selnya!
c. Apakah reaksi (b) dapat bereaksi spontan?
3. Diketahui
Li l Li ll Zn 2 l Zn E 0 2,24 V
Mg l Mg 2 ll Zn 2 l Zn E 0 1,61 V
tentukan potensial standar sel dari Li l Li+ ll Mg ll Mg 2+ !
16
Sekarang marilah kita membahas sel- sel volta yang sering kita temui sehari- hari, yaitu batu
batere dan aki. Accu (mulator) atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen utama dalam
kendaraan bermotor, baik motor atau mobil, semua memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin
mobil (mencatu arus pada dynamo stater kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi
tenaga listrik. Di pasaran saat ini sangat beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemuiAki untuk
mobil biasanya mempunyai tegangan sebasar 12 Volt, sedangkan untuk motor ada tiga jenis yaitu
dengan tegangan 12 Volt, 9 Volt dan ada juga yang bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat ditemukan
aki yang khusus untuk menyalakan tipe atau radio dengan tegangan yang juga dapat diatur dengan
rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt.Tentu saja aki dengan jenis ini dapat dimuati kembali (recharge) apabila
muatannya telah berkurang atau habis Dikenal dua elemen yang merupakan sumber arus searah (DC)
dari proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri dari elemen
basah dan elemen kering.Reaksi pada elemen primer yang menyebabkan electron mengalir dari
electrode negatip (katoda) ke elektroda positip (anoda )tidak dapat dibalik arahnya , Maka jika
muatannya habis,elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan
pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan
cukup boros. Contoh elemen primer adalah baterai (dry cells). Pada elemen sekunder reaksi redoks
untuk menghasilkan arus listrik dapat dibalik dengan menghubungkan sel dengan sumber aruslistrik.
Berikut ini akan diberikan beberapa contoh sel primer, sekunder dan sel bahan bakar.
1. Aki
Aki banyak digunakan untuk kendaraan bermotor karena dapat menghasilkan listrik
cukup besar dan dapat diisi kembali.
Sel aki terdiri dari anode timbale (Pb) dan katode PbO 2. Kedua zat padat tersebut dicelupkan dalam
larutan asam ssulfat 30 %. Kedua electrode tersebut tidak larut dalam larutan asam.
17
electrode Pb itu direduksi. Sedangkan PbSO 4 yang terdapat pada electrode PbO2 mengalami oksidasi
membentuk PbO2
Sel Elektrolisis
Pengunaan Elektrolisis
Ektrolisis banyak dipergunakan dalam industri-industri karena prosesnya lebih mudah
dan biayanya lebih murah.
.Hukum Faraday
Melalui Eksperimen Michael Faraday merumuskan beberapa kaidah perhitungan
electrolysis yang dikenal sebagai hokum faraday, yaitu sebagai berikut.
a. Massa Zat yang dihasilkan pada elektrolisis berbandig lurus dengan jumlah listrik yang
digunakan.
. b. Masaa Zat yang dihasilkan pada elektrolisis berbanding lurus dengan massa equivalent
zat tersebut.
coulomb it
F
96.500 96.500
keterangan
F = Jumlah Listrik dalam Faraday
i = Kuat Arus (Ampere)
t = Waktu (detik)
Jumlah zat yang terbentuk di katode atau di anode dinyatakan dalam persamaan berikut:
it
G F . ME G . ME
96.500
keterangan :
G = Berat Hasil Elektrolisis/Zat yang dibebaskan (gram)
F = Jumlah Listrik (faraday)
ME = Massa Equivalen.
G1 G2
Jika terdapat dua hasil elektrolis dengan arus listrik (i) sama, berlaku hubungan :
ME1 ME 2
Staikiometri reaksi elektrolisis didasarkan pada anggapan bahwa arus listrik adalah aliran
electron. 1 mol electron mempunyai muatan sebesar 96.500 coulomb. Jumlah muatan 1 mol electron
sama dengan tetapan Faraday (1 F). 1 F = 1 mol electron = 96.500 coulomb, sehingga hubungan kuat
arus dan waktu dengan jumlah mol electron sebagai berikut.
it
mol elektron Satuan mol
96.500
.Korosi
Korosi merupakan reaksi redoks antara logam dengan zat di lingkungan yang menghasilkan
senyawa-senyawa lain. Besi atau baja banyak bercampur karbon. Zat-zat pengotor (impurities)
19
terbesar tidak merata dalam logam dan bertumpuk pada bagian-bagian tertentu. Sehingga timbul
perbedaan potensial listrik antara bagian tersebutdengan permukaan normal (tidak mengandung
campuran). Bagian permukaan yang mengandung zat pengotor lebih mudah menangkap electron atau
melepas electron sehingga berfungsi sebagai katode dan anode. Pada permukaan logam terbentuk
lapisan air ketika logam bertemu dengan uap air di udara. Oksidasi-oksidasi asam di udara dapat larut
dalam lapisan air tersebut dan terbentuk larutan asam pada permukaan logam, sehingga reaksi redoks
dapat berlangsung secara spontan.
Fe( S ) Fe 2 ( aq ) 2e E 0 0,44 V
electron bergerak ke bagian lain dari besi yang bertindak sebagai katode, dimana oksigen bereduksi.
O2 ( g ) 4 H (aq ) 4e 2 H 2 O( l ) E 0 1,23 V
O2 ( g ) 2 H 2 O( l ) 4e 4OH ( aq ) E 0 0,40 V
Oksidasi ion Fe2+ yang terjadi dari anode berlanjut berbentuk Fe 3+ dan besi (III)
oksidasi yang mengikat air ( Fe2O3.x H2O) sehingga hal itu disebut karat besi.
Perkaratan melibatkan O2 dan H2O, selain itu juga dipengaruhi oleh pH larutan, garam-garam, kontak
logam dengan logam lain, zat pengotor dan perbedaan rapatan logam.
20
Penyelutan (galvanisasi. Besi disalut dengan lapisan seng. E0 seng lebih kecil dari
besi, sehingga seng teroksidasi membentuk lapisan ZnO pada permukaan besi.
Pelapisan dengan kromium (cromium plating) kromium dapat memberikan lapisan
pelindung yang mengkilap, walaupun lapisan kromium ada yang rusak.
Pengorbanan anode (sacrificial protection) magnesium merupakan logam yang lebih
aktif (mudah berkarat) dari pada besi. Jika logam magnesium dikontakan dengan
besi maka magnesium akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini banyak digunakan
pada perlindungan pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut.
21