Anda di halaman 1dari 14

BAB.

REAKSI OKSIDASI – REDUKSI

DAN ELEKTROKIMIA

Kompetensi Dasar (KD)


3.7. Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi reaksi oksidasi dan reduksi
4.7. Membandingkan antara reaksi oksidasi dengan reaksi reduksi berdasarkan hasil
perhitungan bilangan oksidasi

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pada KD -3

1. Menjelaskan jenis jenis reaksi kimia dengan tepat


2. Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen,
pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
dengan tepat
3. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion dengan tepat
4. Menentukan reaksi redosk dalam persamaan reaksi serta oksidator , reduktor, hasil
oksidasi dan hasil reduksi dengan tepat

Tujuan Pada KD-4

1. Menunjukan reaksi oksidasi dan reduksi


2. Terampil dalam membandingkan antara reaksi oksidasi dengan reaksi reduksi berdasarkan
hasil perhitungan bilangan oksidasi dengan tepat

REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI

Reaksi Oksidasi

Reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadi peningkatan bilangan oksidasi atau rekasi pelepasan
elektron atau reaksi penambahan oksigen pada suatu molekul, atom, maupun ion.
Contohnya :
4 Fe(s) + 3 O2(g) 2Fe2O3 (s)

Reaksi Reduksi

Reaksi reduksi adalah reaksi yang terjadi penurunan bilangan oksidasi atau reaksi penangkapan
elektron atau reaksi pelepasan oksigen pada suatu molekul, atom, maupun ion.
Contoh reaksi reduksi:
CuO (s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g)

Bilangan Oksidasi (Biloks)

Biloks atau bilangan oksidasi adalah jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara
tidak langsung menunjukkan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan ke atom lain.
Aturan dalam Menentukan Biloks
a. Bilangan oksidasi unsur bebas (atom atau molekul unsur) adalah 0 (nol).
Contoh: Ne, H2, O2, Cl2, P4, C, Cu, Fe dan Na.
b. Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa adalah sama dengan valensinya dengan tanda +
(positif)
Contoh : Na = +1
Ca = +2
Al = +3
c. Bilangan oksidasi unsur H dam senyawa = +1,
d. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa = -2.
e. Biloks ion, sesuai muatannya, contoh biloks Ca dalam Ca2+ adalah +2
f. jumlah seluruh biloks dalam senyawa adalah nol (0)

Contoh Soal
Tentukan bilangan oksidasi atom unsur N pada senyawa dibawah ini:
1. N2O5
2. Ca(NO3)2
Jawab:
1. Biloks akan ditandai dengan X
Jumlah seluruh biloks dalam N2O5 = (jumlah N x biloks N) + (jumlah O x biloks O)
0 = (2 x (x)) + (5 x (-2))
0 = 2x – 10
2x = 10
x = +5
Jadi, bilangan oksidasi atom N pada senyawa N2O5 yaitu +5.

2. Biloks dalam Ca(NO3)2 = ( jml Ca x biloks Ca ) + (jml N x biloks N ) + ( jml O x biloks O)


0 = ( 1 x (+2)) + ( 2 x (x)) + (6 x (-2))
0 = 2 + 2x -12
2x = 12 - 2
2x = 10
x =+5
Jadi biloks N pada Ca(NO3)2 adalah + 5

Reaksi Redoks

Reaksi redoks adalah reaksikimia yang menyebabkan adanya perubahan bilangan oksidasi pada
suatu unsur, maupun molekul. Selain ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi, Reaksi ini
juga ditandai dengan penambahan atau pengurangan oksigen dalam suatu molekul.

Reaksi redoks terjadi akibat adanya reaksi reduksi dan oksidasi

Contoh reaksi redoks yang lain :


Jadi : Reaksi Redoks adalah Reaksi dimana zat yang bereaksi akan mengalami oksidasi dan
reduksi

Keterangan :

1. Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi


2. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi

Pada contoh diatas CuSO4 adalahoksidator karena mengalami reduksi atau penurunan biloks,
sedangkan KI disebut reduktor karena mengalami oksidasi.

Contoh soal :
Tentukan :
a. Oksidator
b. Reduktor
c. Hasil oksidasi
d. Hasil reduksi
Dari reaksi redoks berikut

Jawab:
Pada reaksi ini
Cu membentuk Cu, jadi mengalami penurunan biloks ( terjadi reduksi)
2+

Zn membentuk Zn2+ , jadi mengalami kenaikan biloks ( terjadi oksidasi)


Jadi :
a. Oksidator = Cu2+ ( yang mengalami reduksi)
b. Reduktor = Zn ( yang mengalami oksidasi )
c. Hasil oksidasi = Zn2+
d. Hasil redukdi = Cu

Reaksi Autoredoks

Dalam reaksi redok dikenal reaksi autoredoks atau bisa disebut pula reaksi disproporsionasi, yaitu
merupakan reaksi dimana suatu zat dapat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi. Contoh :

Pada reaksi diatas, Cl2 mengalami reduksi menjadi KCl dimana penurunan bilangan oksidasi Cl
(0) menjadi Cl(-1). Selain mengalami reduksi, Cl2 juga mengalami reaksi oksidasi, yaitu
penambahan bilangan biloks. Cl2 beroksidasi dari bilangan oksidasi Cl (0) menjadi Cl (+1).

Soal reaksi Oksidasi dan Reduksi

Pilihlah salah satu jawaban yang benar..!!

1. Tiga macam pengertian oksidasi sebagai berikut :


(1) pengikatan oksigen
(2) pertambahan bilangan oksidasi
(3) pelepasan elektron
Urutan perkembangan pengertian oksidasi tersebut adalah….
A. 1 – 2 – 3 D. 2 – 3 – 1
B. 1 – 3 – 2 E. 3 – 1 – 2
C. 2 – 1 – 3
2. Reaksi yang melepas oksigen disebut reaksi ….
A. eksoterm B. endoterm
C. reduksi D. Oksidasi
3. Bilangan oksidasi hidrogen terendah terdapat dalam….
A. H2O D. H2O2
B. NaH E. H2
C. HNO3
4. Bilangan oksidasi Cl tertinggi terdapat dalam….
A. KCl D. KClO3
B. KClO E. KClO4
C. KClO2
5. Reaksi berikut yang tergolong reaksi redoks adalah….
A. CuO + 2HNO3  Cu(NO3)2 + H2O
B. Cr2O7-2 + 2H+  CrO4-2 + H2O
C. NH4+ + OH-  NH3 + H2O
D. Ba+2 + SO4-2  BaSO4
E. 2Na2S2O3 + I2  Na2S4O6 + 2NaI
6. Bilangan oksidasi Mo dalam senyawa K2MoO4; CaMoO3; Mo2O3 dan Mo2O5 berturut-
turut adalah….
A. 2, 3, 4, 5 D. 2, 4, 5, 6
B. 3, 4, 5, 6 E. 6, 4, 5, 3
C. 6, 4, 3, 5
7. Bilangan oksidasi N dalam NH4+ dan NO3- berturut-turut adalah….
A. +1 dan +2 D. +2 dan –2
B. -3 dan +5 E. -2 dan +1
C. -5 dan +3
8. Hasil oksidasi pada reaksi berikut : 3CuS+2NO3-+8H+  3Cu+2+3S+4H2O+2NO adalah….
A. Cu+2 D. NO
B. S E. S dan NO
C. H2O
9. Diantara zat / ion / unsur berikut yang paling tidak mungkin sebagai reduktor adalah….
A. Na D. H2
B. Fe+2 E. Cl-
C. Na +

10. Zat yang menjadi reduktor dan hasil reduksi pada reaksi berikut ini adalah…
Mg + H2SO4  MgSO4 + H2

A. Mg dan MgSO4
B. H2 dan MgSO4
C. Mg dan H2
D. H2SO4 dan H2
E. H2SO4 dan MgSO4

SOAL-SOAL ESSAY
1. Jelaskan pengertian oksidasi dan reduksi berdasarkan :
a. pengikatan dan pelepasan oksigen
b. perubahan bilangan oksidasi
2. Tentukan bilangan oksidasi unsure yang dicetak miring berikut ini :
a. NO2
b. CaCO3
c. Na2SO4
3. Tentukan reaksi di bawah ini yang merupakan reaksi redoks :
a. Mg + Cl2  MgCl2
b. 2Na + Cl2  2NaCl
c. 2Na + 2H2O  2NaOH + H2
d. Mg + 2HCl MgCl2 + H2
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reaksi Redoks !
5. Tentukan oksidator dan reduktor pada reaksi berikut
a. SnCl2 + 2HgCl2  SnCl4 + Hg2Cl2
b. MnO2 + 4HCl  MnCl2 + Cl2 + H2O
MODUL III

SEL ELEKTROKIMIA

Kompetensi Dasar (KD)

3.8. Mengevaluasi proses yang terjadi dalam sel elektrokimia (menghitung E0 sel, reaksi
reaksi pada sel volta dan sel eletrolisa, proses pelapisan logam) yang digunakan dalam
kehidupan

4.8. Mengintegrasikan antara hasil perhitungan E0 sel dengan proses yang terjadi dalam sel
elektrokimia (menghitung E0 sel, reaksi reaksi pada sel volta dan sel eletrolisa, proses
pelapisan logam) reaksi yang digunakan dalam kehidupan

Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari KD-3

1. Menjelaskan elektrokimia dengan tepat.


2. Menjelaskan pengertian sel volta dengan tepat
3. Menjelaskan reaksi reaksi yang terjadi dalam sel volta dengan tepat
4. Menghitung harga E0 sel dalam sel volta dengan tepat
5. Menjelaskan reaksi reaksi pada sel elektrolisis dengan tepat
6. Menjelaskan terjadinya korosi dengan tepat
7. menjelaskan cara pencegahan terjadinya korosi

Tujuan dari KD-4

1. Terampil menghitung harga E0 sel dalam sel volta dengan tepat


2. Terampil dalam menerapkan Faraday pada reaksi elektrolisis dan aplikasinya dalam
penghitungan dengan cermat
3. Terampil dalam mempresentasikan proses pelapisan logam berdasarkan harga E 0sel
dengan santun

6|Modul Kimia X
SEL ELEKTROKIMIA

Sel Elektrikimia

Elektrokimia adalah sel yang bisa mengubah energi kimia menjadi energi listrik atau
sebaliknya energi listrik diubah menjadi energi kimia.

Sel Elektrokimia ada dua macam :


1. Sel Volta atau sel galvani
2. Sel Elektrolisis

1. Sel Volta

Sel volta (sel galvani) adalah sel elektrokimia di mana energi kimia dari reaksi redoks
spontan diubah menjadi energi listrik. Prinsip kerja sel volta dalam menghasilkan arus listrik
adalah aliran transfer elektron dari reaksi oksidasi di anode ke reaksi reduksi di katode
melalui rangkaian luar.

Susunan Sel Volta


Secara umum, sel volta tersusun dari: StudioBelajar.com

 Anode, yaitu elektrode yang bermuatan negatif, tempat terjadinya reaksi oksidasi.
 Katode, yaitu elektrode yang bermuatan positif, tempat terjadinya reaksi reduksi.
 Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik.

Notasi Sel Volta

Susunan sel volta dapat dinyatakan dengan notasi sel volta yang disebut juga diagram sel.
Untuk contoh sel volta di atas, notasi selnya dapat dinyatakan sebagai berikut.

Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu

Atau

Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)

Potensial Sel Standar (E°sel)

7|Modul Kimia X
Nilai potensial sel adalah selisih potensial kedua elektrode. Menurut kesepakatan, potensial
elektrode standar mengacu pada potensial reaksi reduksi.

E°sel = E°katode – E°anode

Katode adalah elektrode yang memiliki nilai E° lebih besar (positif), sedangkan anode adalah
elektrode yang memiliki nilai E° lebih kecil (negatif). Data nilai potensial elektrode standar
dapat dilihat pada tabel berikut:

Potensial Elektroda Standar


Setengah reaksi E° (volt)
F2(g) + 2e  2F-(aq) +2,87
PbO2(s) + 4H+(aq) + 2e  Pb2+(aq) + 2H2O(l) +1,47
Cl2(g) + 2e  2Cl-(aq) +1,36
Cr2O7=(aq) + 14H+(aq) + 6e  2Cr3+(aq) + 7H2O(l) +1,33
MnO2(s) + 4H+(aq) + 2e  Mn2+(aq) + H2O(l) +1,23
O2(g) + 4H+(aq) + 4e  2H2O(l) +1,23
Br2(l) + e  Br-(aq) +1,07
Ag+(aq) + e  Ag(s) +0,80
Fe3+(aq) + e  Fe2+(aq) +0,77
O2(g) + 2H+(aq) + 2e  H2O2(l) +0,68
I2(s) + 2e  2I-(aq) +0,54
Cu2+(aq) + 2e  Cu(s) +0,34
Sn4+(aq) + 2e  Sn2+(aq) +0,15
2H+(aq) + 2e  H2(g) 0,00
Pb2+(aq) + 2e  Pb(s) -0,13
Sn2+(aq) + 2e  Sn(s) -0,14
Ni2+(aq) + 2e  Ni(s) -0,25
Cr3+(aq) + e  Cr2+(aq) -0,41
Fe2+(aq) + 2e  Fe(s) -0,44
Cr3+(aq) + 3e  Cr(s) -0,74
Zn2+(aq) + 2e  Zn(s) -0,76
H2O(1) + 2e  H2(g) + 2 OH-(aq) -0,83
Al3+(aq) + 3e  Al(s) -1,66
Mg2+(aq) + 2e  Mg(s) -2,38
Na+(aq) + e  Na(s) -2,71
Ca2+(aq) + 2e  Ca(s) -2,87
K+(aq) + e  K(s) -2,92
Li+(aq) + e  Li(s) -3,04

Data Eo lebih lengkap dapat di lihat pada lampiran (Sumber: Silberberg, 2003)

Deret Volta (Deret Keaktifan Logam)

8|Modul Kimia X
Deret volta adalah deret logam yang disusun berdasarkan kenaikan harga potensial
elektrodanya.
Deret ini memberikan informasi reaktivitas unsur logam dalam suatu reaksi redoks.

 Reaktivitas unsur logam semakin berkurang dari kiri ke kanan.


 Sifat reduktor (daya reduksi) logam semakin berkurang dari kiri ke kanan.
 Kecenderungan logam untuk teroksidasi semakin berkurang dari kiri ke kanan.
 Sifat oksidator (daya oksidasi) logam semakin bertambah dari kiri ke kanan

Contoh Soal Sel Volta dan Pembahasan

Diketahui potensial elektrode aluminium dan perak sebagai berikut.


Al3+(aq) + 3e− → Al(s)                E° = −1,66 V
Ag+(aq) + e− → Ag(s)                 E° = +0,80 V
a. Tulislah diagram sel volta yang disusun dari kedua elektrode tersebut.
b. Tuliskan reaksi yang terjadi pada sel tersebut.
c. Tentukan potensial standar sel tersebut.
d. Prediksikan apakah reaksi Al(NO3)3 + 3Ag → Al + 3AgNO3 berlangsung spontan pada
keadaan standar.

Jawab:

a. Reaksi oksidasi di anode → E° lebih negatif → Al.com


Reaksi reduksi di katode → E° lebih positif → Ag

Diagram sel: Al | Al3+ || Ag+ | Ag

Atau ditulis : Al + Ag+ Ag + Al3+

b. Katode (reduksi) : 3Ag+ + 3e− → 3Ag                E°red = +0,80 V

Anode (oksidasi)     : Al → Al3+ + 3e−                  E°red = −1,66 V

Reaksi sel (redoks)    : 3Ag+ + Al→ 3Ag + Al3+        E°sel = +2,46 V

c. E°sel = E°katode – E°anode = (+0,80 V) − (−1,66 V) = +2,46 V

d. Reaksi ion : Al3+ + 3Ag → Al + 3Ag+

Reduksi         : Al3+ + 3e− → Al                        E°red (Al3+/Al) = −1,66 V

Oksidasi         : 3Ag → 3Ag+ + 3e−                  E°red (Ag+/Ag) = +0,80 V

E°redoks = E°red (Al) – E°red (Ag) = (−1,66 V) − (+0,80 V) = −2,46 V

Oleh karena E°redoks < 0, reaksi tidak berlangsung spontan.

Contoh penggunaan sel volta dalam kehidupa sehari hari :

9|Modul Kimia X
1. Aki ( accumulator )
Sel aki terdiri atas anoda Pb ( timbal = timah hitam ) dan katoda PbO2 (timbal
dioksida) yang dicelupkan kedalam asam sulfat (air aki)
2. Baterai kering ata Batu Baterai ( sel Leclanche )
Sel Leclanche terdiri atas sebuah silinder seng (Zn) yang berisi pasta dari campuran
batu kawi ( MnO2), salmiak (NH4Cl), karbon (C) dan sedikit air
3. Baterai Alkaline
Sama seperti sel laclanche, tapi bersifat basa karena menggunakan KOH (kalium
hidroksida) sebagai pengganti NH4Cl (salmiak)

2. Sel Elektrolis

Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana energi listrik diubah menjadi energi kimia
(reaksi redods).

Susunan Sel Elektrolisis


Secara umum, sel elektrolisis tersusun dari: Sumber listrik yang menyuplai arus searah (dc),
misalnya baterai.

 Anode ( kutup + ) adalah elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.


 Katode ( kutup - ) adalah elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.
 Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik.

Contoh : Penyepuhan yaitu pelapisan suatu logam dengan logam lain yang lebih mulia

Misalnya melapisi cincin dari tembaga dengan emas, maka logam pelapis (emas)
kita tempatkan pada anoda, sedang logam yang dilapisi ( cincin tembaga) kita
tempatkan pada katoda. Larutan elektrolitnya gunakan AuCl3 yaitu larutan yang
sesuai dengan logam pelapis.

Hukum Faraday
10 | M o d u l Kimia X
“Massa zat hasil elektrolisa berbanding lurus dengan kuat arus dan waktu yang digunakan “

ei t
w = 96.500
Keterangan :
w = massa zat hasil elektrolisa (gr)
e = massa ekivalen zat
Ar atau Massa Atom
=
valensi logam
i = Kuat arus ( Amper)
t = waktu ( detik )

Contoh Soal

Hitunglah massan tembaga yang dibebaskan oleh arus 10 A yang dialirkan selama 965 detik
kedalam larutan CuSO4 (bila Ar Cu = 64).

Jawab : Diket : i = 10 A

t = 965 detik

Ar atau Massa Atom 64


e = = = 32
valensi logam 2
Tanya w = ...?

eit
Jawab w=
96.500

32 x 10 x 965
=
96.500

= 3,2 gr

Korosi ( Perkaratan )

Korosi adalah peristiwa perusakan logam karena terjadinya reaksi kimia antara logam dengan
zat-zat di lingkungannya membentuk senyawa yang tak dikehendaki. Atau peristiwa
teroksidasinya suatu logam oleh oksigen diudara

Contoh peristiwa korosi antara lain karat pada besi, pudarnya warna mengkilap pada perak,
dan munculnya warna kehijauan pada tembaga. Reaksi kimia yang terjadi termasuk proses
elektrokimia di mana terjadi reaksi oksidasi logam membentuk senyawa-senyawa oksida
logam ataupun sulfida logam.

11 | M o d u l Kimia X
Faktor penyebab korosi / yang mempercepat korosi

1. Air dan kelembaban udara

Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu faktor
penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak mengandung uap air
akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.

2. Kontak dengan Zat Elektrolit

Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer muatan.
Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di udara. Air hujan
banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam. Oleh karena itu
air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama.

3. Permukaan logam yang tidak rata

Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang
akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan
bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub yang akan bertindak
sebagai anode dan katode sulit terbentuk.

4. Tingkat keasaman ( pH )

Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat, sebagaimana
reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang ditandai dengan potensial
reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral ataupun basa

Cara Mencegah atau menghambat terjadinya Korosi

1. Pengecatan

Pengecatan merupakan salah satu cara mencegah korosi yang mudah untuk dilakukan.
Dengan mengecat besi baja, kita bisa menghindarkan kontak langsung besi dengan
lingkungan. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya kontak langsung dan juga oksidasi
pada besi baja sehingga tidak akan terjadi korosi. Selain untuk melindungi dari korosi,
pengecatan juga akan menambah keindahan tersendiri pada barang yang berbahan besi.

2. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk

12 | M o d u l Kimia X
Cara mencegah korosi selanjutnya yaitu dengan pelumuran oli atau gemuk. Pelapisan besi
baja dengan menggunakan oli atau gemuk ini bisa dilakukan untuk bahan-bahan yang tidak
berhubungan dengan estetika karena akan merusak pemandangan.

3. Pembalutan Dengan Plastik

Pencegahan korosi pada besi baja dengan menggunakan plastik ini merupakan ide yang
sangat cocok untuk pelapisan bahan-bahan besi baja yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari dan membutuhkan unsur estetika atau keindahan. Contoh ; Hanger pakaian

4. Dilapisi logam timah

Logam dilapisi dengan timah sehingga tidak mudah berkarat, contoh Kaleng .

5. Chromium Plating

Plating krom atau chromium plating adalah pelapisan bahan seperti besi dan juga besi baja
dengan bahan krom. Bahan krom merupakan bahan yang dapat di lapiskan pada bahan-
bahan seperti yang telah disebutkan sebelumnya untuk perlindungan. Sifat perlindungan
yang diberikan oleh krom ini mirip dengan zink. Pelapisan besi dan juga baja dengan
menggunakan bahan ini bisa dilakukan untuk bagian-bagian seperti bumper mobil dan
lain-lainnya.

6. Pengorbanan Anode

Satu lagi cara untuk mencegah korosi yaitu dengan pengorbanan anode atau sacrificial
protection. Perlindungan ini dilakukan dengan melapisi besi baja dengan bahan yang lebih
mudah berkarat. Salah satu bahan yang digunakan adalah bahan magnesium. Bahan ini
merupakan bahan yang aktif sehingga lebih mudah berkarat, jika anda menggunakan bahan
ini untuk melapisi besi maka bahan ini akan berkarat sedangkan besinya tidak.
Pengorbanan anoda sering digunakan untuk melindungi pipa air, tower, pipa bawah tanah
dan bodi kapal

7. Galvanisasi

Galvanisasi adalah cara mencegah korosi selanjutnya yang bisa digunakan. Galvanisasi
merupakan pelapisan yang dilakukan dengan zink plating. Setelah proses galvanisasi, besi
dapat dilindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Besi galvanis sering digunakan untuk
badan mobil-mobil, pisa besi, tiang telpon, dan lain sebagainya.

8. Mengontrol Kelembapan Udara

Mengontrol kelembapan udara merupakan cara mencegah korosi secara alami yang dapat
dicoba untuk dipraktikkan. Anda bisa membuat lingkungan yang terbebas dari oksigen
sehinggan mencegah terjadinya korosi.

13 | M o d u l Kimia X
SOAL SOAL ELEKTROKIMIA

Jawablah dengan singkat dan jelas..!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan elektrokimia


2. Dengan manggunakan potensial standart reduksi dari tabel, tentukan harga potensial sel
dan apakah reaksi berlangsung atau tidak?
a. 2Ag+ + Zn(s) 2Ag(s) + Zn2+

b. 3Cd2+ + 2Al(s) 3Cd(s) + 2Al3+

c. Cu2+ | Cu(s) Pb(s) | Pb2+

3. Diketahui : Pb2+ + 2e Pb Eº = - 0,13 V


Zn2+ + 2e Zn Eº = - 0,76 V

Potensial sel untuk reaksi Zn | Zn2+ || Pb2+ | Pb adalah....

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sel volta dan contoh sel volta !
5. Jelaskan reaksi reaksi yang terjadi pada sel volta !
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sel elektrolisis !
7. Jelaskan reaksi reaksi yang terjadi dalam sel elektrolisis !
8. Pada elektrolisis larutan ZnSO4, diperoleh 26 gram endapan logam Zn (Ar = 65) selama
2,5 jam. Jika 1 F = 96500 Coulomb, tentukan berapa ampere arus yang dihasilkan?
9. Jelaskan penggunaan sel elektolisis dalam kehidupan senhari hari !
10. Hitunglah massa tembaga yang dibebaskan oleh arus 10 A yang dialirkan selama 5 menit
kedalam larutan AgNO3 (bila Ar Ag = 108).
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan korosi !
12. Jelaskan faktor yang menyebabkan terjadinya korosi !
13. Bagaimana caranya agar logam terhindar dari korosi

14 | M o d u l Kimia X

Anda mungkin juga menyukai