Anda di halaman 1dari 18

REDOKS

REAKSI REDUKSI
REAKSI OKSIDASI
REDUKSI OKSIDASI
Disusun Oleh
Disusun Oleh
NamaNama : Andika
: Andika YulianPutra
Yulian Putra
Kelas : XII.MIPA 5
Kelas : XII.MIPA 5
Sejarah Lahirnya Redoks

 Abad ke-16, melalui eksperimen Boyle mengemukakan bahwa pada


pembakaran terjadi penggabungan antara benda yang dibakar dengan
partikel api

 Abad ke-17, George Stahl mengemukakan bahwa apabila benda


dibakar,
maka benda itu akan kehilangan sesuatu

 Tahun 1772, Lavoiser mengemukakan bahwa bertambahnya berat logam


bila dibakar karena adanya reaksi antara logam tersebut dengan gas yang
ada di udara, oksigen.

Timbulah klasifikasi reaksi suatu zat dengan oksigen yang di sebut


Pengertian Redoks

Redoks adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi


(keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.

Istilah redoks, yaitu reduksi dan oksidasi.


◦Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau
ion
◦Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom,
atau ion.
Oksidasi = mengikat O
Reaksi Terhadap Oksigen
Reduksi = melepas O

Oksidasi = melepas Elektron


Reaksi Redoks Serah Terima Elektron
Reduksi = menerima Rlektron

Perubahan Bilangan Oksidasi Oksidasi = Peningkatan Biloks


Reduksi = Penurunan Biloks

PEREDUKSI PENGOKSIDASI
Mengalami Mengalami
Oksidasi Reduksi
PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN KONSEP
KONSEP REDOKS
REDOKS
Ada tiga konsep untuk mengkaji pengertian
redoks:
Ada tiga konsep untuk mengkaji pengertian redoks:
1. Berdasarkan
1. Berdasarkan pengikatan
pengikatan dan pelepasan oksigen
dan pelepasan
2. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan elektron
oksigen
3. Berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
2. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan
elektron
3. Berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
Berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen

 Reaksi reaksi pengikatan Reaksi reduksi, reaksi pelepasan oksigen


oksidasi, oleh suatu unsur menjadi
oksigen oleh suatu unsur.
senyawa oksidasinya. contoh : 2KClO3 2KCl + 3O2
contoh : 4Fe + 3O2 2Fe2O3
2Mn + O2 2MnO
Berdasarkan pengikatan dan pelepasan
elektron

 Reaksi oksidasi, reaksi pelepasan elektron.  Reaksi reduksi, reaksi pengikatan elektron.
Na Na+ + 1e Cl + 1e
contoh : contoh : Cl-
Al Al3+ + O+
O2-
3e 2e
Berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi
Dalam konsep redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi, mempunyai
ketentuan – ketentuan biloks, yaitu :
Unsur bebas memiliki bilangan oksidasi nol
Fluorin, unsur paling elektronegatif dan memerlukan satu elektron untuk
mencapai konfigurasi gas mulia selalu memiliki bilangan oksidasi -1
Biloks unsur logam dalam senyawa selalu positif
Biloks ion tunggal sama dengan muatannya
Biloks unsur H adalah +1, kecuali jika bersenyawa dengan logam maka bilangan
oksidasi H adalah -1
Pada umumnya, biloks O adalah -2. Akan tetapi dalam peroksida O adalah +2,
sedangkan pada superoksida adalah – ½
Dalam semua senyawa, jumlah biloks unsur- unsur penyusunnya sama dengan 0
Dalam suatu ion poliatomik, jumlah biloks seluruh unsur dalam ion sama
dengan muatannya
Oksidator dan Reduktor

Contoh :
Oksidator adalah istilah untuk zat yang
mengalami reduksi (biloksnya turun),
sedangkan Reduktor adalah zat yang
mengalami reaksi oksidasi (biloksnya
Br mengalami kenaikan bilangan oksidasi,
naik/bertambah). dari −1 pada HBr menjadi 0 pada Br2.
S mengalami penurunan biloks dari +6
pada H2SO4 menjadi +4 pada SO2.

Sehingga:
a)oksidator adalah H2SO4 karena
mengalami
reduksi atau penurunan biloks.
b)reduktor adalah HBr karena mengalami
oksidasi atau kenaikan biloks.
MENYETARAKAN PERSAMAAN REAKSI
MENYETARAKAN
REDOKS PERSAMAAN REAKSI REDOKS

Ada dua cara untuk penyetaraan persamaan reaksi


redoks, yaitu :
1. Cara setengah reaksi
2. Cara perubahan bilangan oksidasi
Cara setangah reaksi
Dilakukan dengan melihat elektron yang diterima atau dilepaskan. Penyetaraan dilakukan dengan
menyamakan jumlah elektronnya. Cara ini diutamakan untuk reaksi dengan suasana reaksi telah
diketahui. Cara penyetaraan:
Tahap 1 : Tuliskan setengah reaksi untuk kedua zat yang akan direaksikan.
Tahap 2 : Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks.
Tahap 3 : Tambahkan satu molekul H2O pada:
–Suasana asam: pada yang kekurangan atom O.
–Suasana basa: pada yang kelebihan atom O.
Tahap 4 : Setarakan atom hidrogen dengan cara:
–Suasana asam: dengan menambahkan ion
H+.
–Suasana basa: dengan menambahkan ion
OH–.
Tahap 5 : Setarakan muatan dengan menambahkan
elektron.
Tahap 6 : Samakan jumlah elektron yang diterima dengan yang dilepaskan, kemudian
Cara setengah reaksi
Cara perubahan bilangan oksidasi
Dilakukan dengan cara perubahan bilangan oksidasi, yaitu dengan cara melihat perubahan bilangan
oksidasinya. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan perubahan bilangan oksidasi. Pada cara
ini suasana reaksi tidak begitu mempengaruhi, meskipun suasana reaksi belum diketahui,
penyetaraan dapat dilakukan.
Tahap 1 : Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks.
Tahap 2 : Tentukan biloks masing-masing unsur yang mengalami perubahan biloks.
Tahap 3 : Tentukan perubahan biloks.
Tahap 4 : Samakan kedua perubahan biloks.
Tahap 5 : Tentukan jumlah muatan di ruas kiri dan di ruas kanan.
Tahap 6 : Setarakan muatan dengan cara:
–Jika muatan di sebelah kiri lebih negatif, maka ditambahkan ion H+ . Ini berarti
reaksi dengan suasana asam.
–Jika muatan di sebelah kiri lebih positif, maka ditambahkan ion OH– . Ini berarti
reaksi dengan suasana basa.
Tahap 7 : Setarakan hidrogen dengan menambahkan H2O.
Cara perubahan bilangan oksidasi
Penerapan reaksi redoks dalam
kehidupan
1. Pembakaran
Reaksi pembakaran pada
dasarnya merupakan reaksi
suatu zat dengan oksidator,
biasanya oksigen. Reaksi
pembakaran banyak
digunakan untuk berbagai
keperluan baik rumah tangga,
industri.

/
2. Pengolahan logam dari bijihnya
Sebagian besar logam diperoleh dengan
cara mereduksi bijihnya.

Contoh: pengolahan bijih besi.


Fe₂O₃(s) + 3CO(g) → 2 Fe(s) + 3CO₂(g)

3. Proses pemutihan
Zat pemutih adalah senyawa yang dapat
digunakan untuk menghilangkan warna
benda, seperti pada tekstil, rambut, dan
kertas. Penghilangan warna terjadi melalui
reaksi oksidasi. Oksidator yang biasa
digunakan adalah natrium hipoklorit
(NaOCl) dan hidrogen peroksida (H₂O₂).
4. Pelapisan logam dengan logam lain
Pelapisan logam menggunakan listrik
dikenal dengan
istilah electroplating. Electroplating
biasanya dilakukan terhadap logam-logam
yang reaktif supaya tahan lama, terhindar
dari korosi, dan memiliki penampilan
menarik.

5. Pengawetan bahan makanan


Bahan makanan bisa rusak karena proses
oksidasi. Misalnya mentega dan minyak
sayur jika dibiarkan lama akan berbau
tengik. Untuk menghindari proses oksidasi
pada bahan makanan dapat ditambahkan
zat antioksidan, misalnya BHA dan BHT.
TERIMA KASIH

CREATED BY ANDIKA YULIAN PUTRA

Anda mungkin juga menyukai