Beberapa bulan yang lalu sebatang besi yang cukup panjang itu masih terlihat mulus,
mengkilap, dan bersih. Akan tetapi sekarang, sebatang besi itu terlihat kasar, berwarna
kemerahan, dan kotor. Peristiwa ini sering disebut pengkaratan atau korosi. Ada banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya korosi, bisa karena terkena garam, suasana lingkungan
yang terlalu lembab, dan masih banyak lagi faktor-faktor yang lainnya. Namun dari semua
faktor yang ada, tidak akan menyebabkan terjadinya suatu korosi tanpa adanya suatu reaksi
kimia. Reaksi kimia yang menyebabkan terjadinya korosi tersebut disebut reaksi Redoks.
Di alam ini, energi biokimia sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan
reaksi redoks. Contohnya adalah fotosintesis yang melibatkan reduksi karbon dioksida
menjadi gula dan oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi
gula, menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang
direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida (NAD+), yang
kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis
adenosina trifosfat (ATP) dan dijaga oleh reduksi oksigen.
Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara
NAD /NADH dengan NADP+/NADPH dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ.
+
Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan beberapa set metabolit (misalnya laktat
dan piruvat, beta-hidroksibutirat dan asetoasetat) yang antarubahannya sangat bergantung
pada rasio ini.
Reaksi Redoks banyak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh lain yaitu
pada reaksi-reaksi pembakaran, perkaratan, oksidasi makanan dalam sel, peleburan bijih
logam, penyepuhan emas, fotosintesis, dan peleburan bijih logam. Aki, baterai, dan berbagai
proses elektrolis seperti penyepuhan, juga berjalan berdasarkan reaksi redoks.
LANDASAN TEORI
NO OKSIDASI REDUKSI
C Masing-masing O
Jumlah elektron valensi 4 6
pada atom bebas
Seperti muatan pada sebuah ion, setiap atom mempunyai bilangan oksidasi.
Jumlah total bilangan oksidasi. Jumlah total bilangan oksidasi semua atom sama
dengan muatan bersih pada molekul atau ion maka, untuk Co 2, muatannya adalah 4 +
2(-2) = 0
Dengan mempelajari aturan-aturan dibawah ini , proses penentuan bilangan
oksidasi menjadi lebih mudah.
a) Jumlah semua bilangan oksidasi pada sebuah spesies sama dengan
muatan pada spesies tersebut.
b) Bilangan oksidasi unsur bebas = 0.
c) Bilangan oksidasi semua ion monoatomik sama dengan muatannya.
d) Dalam senyawanya, bilangan oksidasi semua unsur logam alkali dan
logam alkali tanah sama dengan nomor golongannya.
e) Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa adalah +1, kecuali jika
hidrogen bergabung dengan logam aktif, dimana bilangan oksidasinya
-
1.
f) Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawanya adalah -2 (kecuali untuk
peroksida dan superperoksida).
contoh soal berikut ini., Carikan contoh lain dari bahan yang saya berikan
Jawab.
Unsur yang mengalami perubahan biloks adalah Mn (dari +7 -> +2) dan C
(dari +3 -> +4)
Jumlah atom H diruas kiri = 16, sedangkan di ruas kanan tidak ada atom
H, maka tambahkan 8 molekul H2O di ruas kanan.
(Reaksi setara)
(Muatan setara)
(Reaksi setara)
0 +5 +2 +2
Cu + HNO3 Cu(NO3)2 + NO + H2O
0 +2
+5 +2
0 +5 +2 +2
+2
-3
0 +5 +2 +2
+2 (×3)
-3 (×2)
Anion yang tidak mengalami perubahan biloks adalah NO3-, yaitu pada
Cu(NO3)2 yang jumlahnya sebanyak 6. Ion NO3- ini juga berasal dari
HNO3, jadi jumlah HNO3 harus ditambahnkan 6 sehingga menjadi 8.
+2 +4 +7 +2
MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+
-
+4 +2
Reduksi : Pb Pb, jumlah penurunan biloks = 2.
+2 +4 +7 +2
MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+
-
+5
-2
+2 +4 +7 +2
MnO + PbO2 → MnO4 + Pb2+
-
+5 (x2)
-2(x5)
0 + 8H+ +8
Hasil akhir :
Dasar elektrokimia adalah reaksi redoks, yaitu serah terima elektron dari satu pereaksi
yang lain. Elekrokimia adalah cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara energi listrik
dan reaksi kimia. Dinyatakan bahwa listrik timbul akibat aliran (gerakan) partikel bermuatan
dalam mediumnya yang disebut konduktor. Aliran itu terjadi karena terdapat beda potensial di
antara dua titik dalam konduktor tersebut. Beda potensial itu dapat dibuat bila kedua ujung
konduktor dihubungkan dengan sumber arus.
Sumber arus dapat diciptakan dengan mengubah energi mekanik, energi panas, atau
energi kimia dengan alat-alat tertentu. Air terjun dapat memutar generator untuk
menghasilkan listrik bertenaga besar. Kemudian, energi panas pembakaran minyak dapat
dipakai untuk menghidupkan generator berenergi sedang, dan reaksi redoks dalam larutan
dapat menghasilkan listrik berenergi kecil, seperti baterai. Generator menghasilkan arus
bolak-balik (AC= across current) tetapi dapat diubah jadi arus searah (DC = direct current),
sedangkan baterai dan aki menghasilkan arus searah. Dalam elektrokimia, reaksi redoks
berlangsung pada bagian sel yang disebut elektrode-elektrode. Elektrokimia dibagi menjadi
dua sel, yaitu sel Galvani/ sel Volta, dan sel Elektrolisis.
Sel Galvani, yaitu reaksi redoks spontan yang elektronnya dipaksa melalui kawat,
sehingga sel ini menghasilkan arus listrik. Yang dibahas dalam sel ini adalah cara
menentukan potensial sel, serta manfaat dan kerugiannya.
Setelah itu dilanjutkan dengan sel elektrolisis, yaitu reaksi redoks yang tidak spontan,
tetapi dipaksa terjadi oleh energi listrik. Pembahasan sel ini diutamakan tentang cara
menentukan reaksi pada anoda dan katoda, serta hubungan perubahan zat dengan kuantitas
listrik yang terpakai.
Pd baterai :
Anoda : Zn Zn2 + 2e
Katoda : 2MnO2 + 2NH4+ 2e Mn2O3 + 2NH3 + H2O
menjadi
Zn + 2NH4 + 2MnO2 Zn2+ + Mn2O3 +2NH3 + H2O
Pernapasan sel, contohnya, adalah oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan
reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah:
Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks.
Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi
oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida dan
air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mereduksi
nikotinamida adenina dinukleotida (NAD+), yang kemudian berkontribusi dalam
pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat (ATP) dan
dijaga oleh reduksi oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama.
Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara
NAD /NADH dengan NADP+/NADPH dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ.
+
Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan beberapa set metabolit (misalnya laktat
dan piruvat, beta-hidroksibutirat dan asetoasetat) yang antarubahannya sangat bergantung
pada rasio ini. Keadaan redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksia,
guncangan (shock), dan sepsis.
Siklus redoks
Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa
radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim dan
koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi
oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim flavoenzim dan
reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan sebagai siklus
redoks.
Buat dalam bentuk powet point dan tambahkan rumusan masalah dan tujuan dalam
power point
Ringkasan
Reaksi Redoks, terdiri dari dua bagian penting yang bergabung menjadi satu. Reaksi
Reduksi dan Oksidasi. Dalam reaksi redoks, kedua reaksi ini berlangsung bersamaan.
Reduksi merupakan reaksi yang memungkinkan terjadinya penerimaan elektron, dan
penurunan bilangan oksidasi. Oksidasi merupakan reaksi yang memungkinkan terjadinya
pelepasan elektron, dan terjadi kenaikan bilangan oksidasi. Senyawa-senyawa yang memiliki
kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan bersifat oksidatif dan dikenal
sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain,
sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia "menerima" elektron, ia juga disebut
sebagai penerima elektron.Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi
senyawa lain dikatakan bersifat reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi.
Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh
karena ia "mendonorkan" elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron.
Banyak reaksi redoks yang sukar disetarakan dengan cara menebak. Oleh karena itu,
diperlukan metode atau cara penyetaraan reaksi yang lebih pasti, yaitu dengan metode
bilangan oksidasi, dan metode setengah reaksi. Metode bilangan oksidasi lebih
mengutamakan perubahan bilangan oksidasi. Metode setengah reaksi lebih menitikberatkan
pada pemecahan reaksi reduksi-oksidasi terlebih dahulu, setelah itu digabung untuk
penyetaraan lebih lanjut.
Reaksi Redoks banyak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Selain dalam elektrokimia
dan perkaratan besi, ada juga beberapa contoh lain yaitu pada reaksi-reaksi pembakaran,
oksidasi makanan dalam sel, penyepuhan emas, fotosintesis, dan peleburan bijih logam. Aki,
baterai, dan berbagai proses elektrolisis seperti penyepuhan, juga berjalan berdasarkan reaksi
redoks.
Buatkan power point dan tambahkan rumusan masalah dan tujuanya dalam power
point