MODUL PEMBELAJARAN
KIMIA
BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
SMK/MAK Kelas X Semester 2
Contoh Soal
Uji Kemampuan Diri
SMKS RAHMANI
Ulangan Akhir Bab
Uji Kemampuan Diri BETELEME
Ulangan Akhir Semester
Uji Kemampuan Diri
Sumber : Purba M dan Sidah A. Kimia Untuk SMK.MAK Kelas X. Jakarta : Erlangga
BAB 7
REAKSI REDOKS DAN
ELEKTROKIMIA
KOMPETENSI DASAR
Menentukan bilangan oksidasi unsur untuk mengidentifikasi reaksi oksidasi dan reduksi
Mengevaluasi proses yang terjadi dalam sel elektrokimia (menghitung E0 sel, reaksi-
reaksi pada sel Volta dan sel elektrolsisi, proses pelapisan logam) yang digunakan dalam
kehidupan.
Membandingkan antara reaksi oksidasi dengan reaksi reduksi berdasarkan hasil
perhitungan bilangan oksidasinya.
Mengintegrasikan antara hasil perhitungan E0 sel dengan proses yang terjadi dalam sel
elektrokimia (menghitung E0 sel, reaksi-reaksi pada sel Volta dan sel elektrolisis, proses
pelapisan logam) reaksi yang digunakan dalam kehidupan.
PENDAHULUAN
Reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi kita sebut reaksi
reduksi-oksidasi atau reaksi redoks. Pengertian redoks telah mengalami beberapa
perkembangan. Awalnya, konsep redoks dikaitkan dengan peningkatan dan
pelepasan oksigen, kemudian dikaitkan dengan penerimaan dan pelepasan
elektron, hingga akhirnya dengan perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks ada
yang dapat berlangsung spontan dan ada juga yang tidak spontan. Reaksi redoks
spontan dapat digunakan sebagai sumber arus, yaitu dalam sel Volta seperti batu
baterai dan aki. Sementara itu, reaksi redoks tidak spontan dapat dilangsungkan
dengan menggunakan arus listrik, yaitu dalam reaksi elektrolisis. Elektrolisis
banyak diterapkan dalam industri, misalnya pengolahan aluminium, produksi
NaOH dan klorin, serta dalam penyepuhan (electroplating).
A. REAKSI REDOKS
Reaksi-reaksi kimia terjadi setiap saat, baik di dalam tubuh manusia
maupun di lingkungan sekitar. Perubahan-perubahan suatu materi menjadi
materi baru terjadi setiap detik. Salah satu reaksi kimia yang memegang
peranan penting dalam kehidupan adalah reaksi reduksi dan oksidasi.
Reaksi reduksi dan oksidasi berlangsung secara simultan (bersamaan),
sehingga penamaan yang lebih tepat adalah reaksi reduksi-oksidasi.
Pengertian oksidasi dan reduksi itu sendiri telah mengalami
perkembangan, seperti yang telah dituliskan pada pendahuluan di atas. Oleh
sebab itu, dalam subbab ini akan dibahas pengertian reduksi-oksidasi menurut
tiga konsep tersebut.
1. Oksidasi dan Reduksi sebagai Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
Seperti yang telah dikemukakan di atas, pengertian awal oksidasi dan
reduksi dikaitkan dengan oksigen.
Contoh Oksidasi :
a) Perkaratan logam, misalnya besi
4Fe + 3O2 → 2Fe2O3
b) Pembakaran gas metana (CH4)
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
c) Oksidasi glukosa dalam tubuh
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O
d) Oksidasi belerang oleh kalium klorat, KClO3
3S + 2KClO4 + 2KCl + 3SO2
Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Pada contoh, a,
b, dan c di atas, oksidator yang digunakan adalah adalah udara (O2),
sedangkan pada contoh (d) adalah kalium klorat, KClO3.
Contoh Reduksi :
a) Reduksi bijih besi (Fe2O3, hematit) dengan karbon monoksida (CO)
Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2
b) Reduksi kromium (III) oksida oleh aluminium
Cr2O3 + 2Al → Al2O3 + 2Cr
c) Reduksi tembaga (II) oksida oleh gas hidrogen
CuO + H2 → Cu + H2O
Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Pada
contoh sebelumnya, reduktor yang digunakan adalah CO, Al, dan H 2.
Proses apakah yang terjadi pada reduktor, reduksi atau oksidasi?
Pelepasan elektron hanya akan terjadi jika ada yang menerimanya. Hal
itu berarti bahwa oksidasi dan reduksi berlangsung secara simultan
(bersamaan). Reaksi reduksi atau oksidasi saja, disebut setengah reaksi.
Pemisahan reaksi redoks menjadi setengah reaksi reduksi dan setengah
reaksi oksidasi hanya dalam ide saja, tidak dalam kenyataannya. Reaksi
kalsium dengan belerang di atas terdiri dari 2 setengah reaksi yang dapat
dituliskan sebagai berikut :
Oksidasi : Ca → Ca2+ + 2e-
Reduksi : S + 2e- → S2-
Redoks : Ca + S → Ca2+ + S2-
Contoh :
B. BILANGAN OKSIDASI
Atom-atom dalam suatu senyawa mengemban muatan listrik tertentu. Hal
itu sangat jelas terlihat pada senyawa ion. Misalnya dalam NaCl, dimana
natrium mengemban muatan positif satu (Na+) dan klorin mengemban muatan
negatif satu (Cl-). Dalam senyawa kovalen, atom-atom juga mengemban
muatan listrik karena adanya polarisasi ikatan. Misalnya dalam HCl, atom
hidrogen mengemban muatan positif, sedangkan klorin mengemban muatan
negatif (Ingat: keelektronegatifan klorin lebih besar daripada
keelektronegatifan hidrogen). Bilangan oksidasi berkaitan dengan muatan
yang diemban oleh suatu atom dalam suatu senyawa.
Al = +3 Fe = +2 dan +3
Zn = +2 Hg = +1 dan +2
Ag = +1 Cu = +1 dan +2
Sn = +2 dan +4 Au = +1 dan +3
Pb = +2 dan +4 Pt = +2 dan +4
Contoh :
Menentukan bilangan oksidasi
Tentukan bilangan oksidasi unsur yang dicetak mirik pada zat/spesi berikut.
a) CH4
b) Fe2O3
c) H2S2O7
d) Cr2O72-
Jawab :
a) CH4 : bilangan oksidasi (b.o) H = +1
(b.o C) + (4 𝗑 b.o H) = 0
(b.o C) + (4 𝗑 (+1)) = 0
Maka biloks C = -4
Tentukan bilangan oksidasi unsur yang dicetak miring pada zat atau spesi berikut.
a) NH4+
b) H3PO4
c) Ca(ClO3)2
d) H2C2O4
Oksidasi
Reduksi
Contoh :
Oksidator dan Reduktor
Tentukan reduktor, oksidator, hasil oksidasi, dan hasil reduksi pada reaksi redoks
berikut.
CuO + H2 → Cu + H2O
Jawab :
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan unsur yang
mengalami perubahan bilangan oksidasi. Ingat, reduktor adalah zat yang
mengalami oksidasi, oksidator adalah zat yang mengalami reduksi. Pada jawaban
berikut hanya dituliskan bilangan oksidasi dari unsur yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi.
+2 0 0 +1
CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)
Reduksi
Oksidasi
Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi pada reaksi redoks
berikut ini.
Contoh :
Reaksi antara gas klorin (Cl2) dengan larutan NaOH.
0 -1 +1
Cl2 + 2NaOH → NaCl + NaClO + H2O
Contoh :
Reaksi antara hidrogen sulfida dengan belerang dioksida menghasilkan
belerang dan air.
-2 +4 0
2H2S + SO2 → 3S + 2H2O
Pada contoh tersebut, hasil reduksi dan hasil oksidasinya adalah zat
yang sama, yaitu belerang.
Contoh :
Penyetaraan reaksi redosk (reaksi ion) dengan metode bilangan oksidasi
Setarakan reaksi redoksi berikut dengan metode bilangan oksidasi.
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) + H+(aq) → Mn2+(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Jawab :
+7 +3 +2 +4
MnO4 (aq) + H2C2O4(aq) → Mn (aq) + CO2(g)
- 2+
+7 +3 +2 +4
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) → Mn2+(aq) + 2CO2(g)
+7 +3 +2 +4
MnO4 (aq) + H2C2O4(aq) → Mn (aq) + 2CO2(g)
- 2+
+7 (turun 5) +2
+6 (naik 2) +8
+7 +3 +2 +4
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) → Mn2+(aq) + 2CO2(g)
+7 (turun 5) (𝗑2) +2
+6 (naik 2) (𝗑 5) +8
Contoh :
Oksidasi
(1) Cl-(aq) → Cl2(g)
(2a) 2Cl-(aq) → Cl2(g)
(2b
2Cl-(aq) → Cl2(g)
)
(2c) 2Cl-(aq) → Cl2(g)
(2d
2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
)
Langkah 3 : Samakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi
dengan jumlah elektron yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi, kemudian
jumlahkan.
Reduksi : Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e- → 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
Oksidasi : 6Cl-(aq) → 3Cl2(g) + 6e-
Contoh :
Jawab :
Langkah 1 dan 2
Reduksi
(1) ClO-(aq) → Cl-(aq)
(2a) ClO-(aq) → Cl-(aq)
(2b
ClO-(aq) → Cl-(aq) + H2O(l)
)
(2c) ClO-(aq) + 2H+(aq) → Cl-(aq) + H2O(l)
(2d
ClO-(aq) + 2H+(aq) + 2e- → Cl-(aq) + H2O(l)
)
Oksidasi
(1) Bi2O3(s) → BiO3-(aq)
(2a) Bi2O3(s) → 2BiO3-(aq)
(2b
Bi2O3(s) + 3H2O(l) → 2BiO3-(aq)
)
(2c) Bi2O3(s) + 3H2O(l) → 2BiO3-(aq) + 6H+(aq)
(2d
Bi2O3(s) + 3H2O(l) → 2BiO3-(aq) + 6H+(aq) + 4e-
)
D. SEL ELEKTROKIMIA
Di awal bab telah dikemukakan hubungan timbal balik reaksi redoks
dengan arus listrik. Reaksi redoks spontan dapat digunakan sebagai sumber
arus listrik karena menghasilkan arus listrik. Sebaliknya arus listrik dapat
digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tidak spontan. Perangkat
tempat berlangsungnya perubahan itu disebut sel elektrokimia. Dengan
demikian ada dua jenis sel elektrokimia, yaitu sel Volta dan sel elektrolisis.
1. Sel Volta
Dalam sel Volta, reaksi redoks spontan digunakan untuk menghasilkan
arus listrik. Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi kimia menjadi energi
listrik. Di katode terjadi reduksi dan merupakan elektrode positif (+),
sedangkan di anode terjadi oksidasi dan merupakan elektrode negatif (-).
Sel Volta
Katode : Terjadi reduksi, bermuatan positif
Anode : Terjadi oksidasi, bermuatan negatif
Contoh :
Ditentukan potensial elektrode Mg2+ | Mg = -2,34 volt, berarti potensial
reduksi ion Mg2+ menjadi logam Mg = -2,34 volt, sedangkan potensial
oksidasi Mg menjadi Mg2+ = +2,34 volt.
Mg2+(aq) + 2e- → Mg(s) E0 = -2,34 V
Mg(s) → Mg2+(aq) + 2e- E0 = +2,34 V
Yang termasuk sel Volta yaitu aki, baterai kering (sel Leclanche), baterai
alkalin, baterai litium, dan sel bahan bakar.
Contoh :
Menentukan potensial standar sel
Jawab :
a. Potensial sel adalah selisih potensial katode dengan anode. Katode adalah
elektrode yang potensial reduksinya lebih positif, dalam hal ini ialah perak.
E0sel = E0katode - E0anode
E0sel = +0,79 V – (-2,34 V)
E0sel = + 3,13 V
b. Reaksi elektrode adalah reaksi yang terjadi pada elektrode masing-masing.
Reaksi katode adalah reduksi, sedangkan reaksi anode adalah oksidasi.
Reaksi sel adalah penjumlahan reaksi elektrode dan merupakan reaksi redoks.
Untuk menyetarakan koefisien reaksi, jumlah elektron yang terlibat pada setiap
reaksi sel harus disamakan. Dalam hal ini, reaksi katode harus dikalikan dengan
dua. Akan tetapi, perlu diingat bahwa nilai potensial elektrode tidak bergantung
pada koefisien reaksi. Oleh karena itu, potensial reduksi (Ag) tidak ikut dikalikan
dengan dua.
Sel elektrolisis
Katode : Tempat terjadinya reduksi; bermuatan negatif
Anode : Tempat terjadinya oksidasi; bermuatan positif
Contoh :
Jawab :
E. HUKUM FARADAY
Jauh sebelum penemuan elektron, Michael Faraday dari Inggris, telah
menemukan hubungan kuantitatif antara massa zat yang dibebaskan pada
elektrolisis dengan jumlah listrik yang digunakan. Penemuan itu disimpulkan
dalam dua hukum berikut.
Adapun jumlah muatan listrik (q) sama dengan hasil kali dari kuat arus (I)
dengan waktu (t).
q=I𝗑t
m = ME
Contoh :
Pada elektrolisis larutan CuSO4 terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu.
Ar Cu 63,5
Diperoleh massa ekuivalen Cu = = = 31,75
2 2
Contoh :
1). Proses elektrolisis lelehan NaCl dengan elektrode karbon digunakan arus
sebesar 10 ampere selama 30 menit. Massa logam natrium yang diperoleh
adalah.... (Ar Na = 23; Cl = 35,5)
Jawab :
I xt
= ME ×
96.500
Ar Na I .t
= ×
jumlah e 96.500
23 10 .(30 ×60)
= ×
1 96.500
23× 10 ×30 ×60
=
96.500
= 4,29 gram
F. KOROSI BESI
Besi merupakan logam yang paling banyak dan paling luas
penggunaannya. Namun demikian, besi mempunyai satu kelemahan, yaitu
mudah berkarat, khususnya dalam udara lembab.
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki.
Contoh korosi paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen
(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau
karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.XH2O, suatu zat padat yang
berwarna cokelat-merah.
Elektron yang dibebaskan di anode itu dialirkan pada bagian lain dari besi
itu yang berlaku sebagai katode, dimana oksigen tereduksi.
Atau
2. Bahan utama pada baterai kering adalah logam zink, batu kawi (MnO2), dan
amonium klorida (NH4Cl). Bahan itu mengalami reduksi atau oksidasi secara
terpisah, tetapi reaksi gabungannya dapat ditulis sebagai berikut.
Zn + 2MnO2 + 2NH4Cl → ZnCl2 + 2NH3 + H2O + Mn2O3
Tentukan reduktor, oksidator, hasil reduksi serta hasil oksidasi pada reaksi
tersebut.
3. Setarakan reaksi redoks berikut dengan metode bilangan oksidasi dan metode
ion-elektron (metode setengah reaksi).
MnO4-(aq) + C2H4(g) + H2O(l) →MnO2 + OH-(aq) + C2H6O2(aq)
4. Hitung massa perak yang dapat dibebaskan oleh arus listrik 10 ampere yang
dialirkan selama 5 menit ke dalam larutan AgNO3 (Ar Ag = 108).
BAB 8
5. Tuliskan dan jelaskan tentang cara-cara pencegahan korosi besi (minimal 3
cara)!.
HIDROKARBON DAN
MINYAK BUMI
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis struktur, sifat senyawa hidrokarbon serta dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap linkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya.
PENDAHULUAN
Senyawa hidrokarbon merupakan salah satu golongan senyawa karbon yang
bermanfaat di muka bumi. Walaupun merupakan golongan senyawa karbon yang
paling sederhana, sudah jutaan senyawa hidrokarbon dikenal saat ini.pemanfaatan
senyawa hidrokarbon yang paling tampak terlihat terdapat pada bidang
transportasi. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa utama dalam komposisi
bahan bakar kendaraan. Senyawa ini diambil dan diolah dari minyak bumi hasil
penimbunan jasad renik laut selama berjuta-juta tahun.
pemanasan
NH4CNO CO(NH2)2 + H2O
Amonium sianat Urea Air
4-etil-2,2,4-trimetil
heptana 2-etil-4-metil-1-
– Hanya mempunyai pentena
isomer rantai saja. – Mempunyai isomer
– Reaksi subtitusi : posisi, rantai, dan 3-etil-5,5-dimetil-1-
CH3—CH3 + Br2 → geometri heksuna
CH3CH2Br + HBr – Reaksi adisi : – Mempunyai isomer
– Reaksi eliminasi : CH2═CH2 + H2 → posisi dan isomer
CH3CH2—CH3 → CH3CH3 rantai
CH3CH═CH2 + H2
– Reaksi oksidasi : CH2═CH2 + Br2 →
CH4 + O2 → CO2 + 2H2O
Contoh :
Jawab :
2-metil-2-butanol
+ HBr hasil
Jawab :
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap. Atom halogen dari
asam halogenida akan terikat pada atom C rangkap yang memiliki atom H sedikit.
Atom H asam halogenida terikat pada atom C rangkap yang memiliki atom H
lebih banyak.
3-metil-2-pentena
2. Tuliskan rumus molekul dan rumus bangun (struktur) dari alkena berikut.
a. 2-metil heksena
b. 3-etil-2-oktena
3. Tuliskan rumus struktur dan rumus molekul dari setiap senyawa berikut.
a. 4-metil-2-heksuna
b. 1-metil-2-butuna
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis struktur, tata nama, sifat, penggolongan polimer, dan kegunaan polimer
Mengintegrasikan kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari dengan struktur, tata
nama, sifat, penggolongan primer.
PENDAHULUAN
Dewasa ini penggunaan plastik telah dikenal secara luas. Plastik banyak
digunakan tak hanya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga pada berbagai
bidang industri. Beberapa benda berbahan dasar plastik diantaranya botol, jas
hujan, dan tali plastik. Di bidang industri, plastik diproduksi sebagai pembungkus
makanan dan pelapis peralatan dapur (teflon). Selain plastik, terdapat juga karet.
Karet merupakan bahan utama penyusun ban dan kendaraan bermotor.apakah
sebenarnya plastik dan karet? Apakah anda mengetahui bahwa plastik dan karet
merupakan suatu polimer?
A. PENGERTIAN POLIMER
Berbagai jenis barang yang kita gunakan terbuat dari bahan plastik.
Umumnya jenis plastik yang lazim digunakan adalah polietilena,
polipropilena, polistirena, polivinilklorida (PVC), dan poliester. Ahli kimia
menyebut bahan-bahan tersebut sebagai polimer.
Polimer terdiri dari molekul-molekul besar sehingga disebut juga
makromolekul. Molekul polimer dapat didefinisikan sebagai sebuah rantai
molekul yang setiap mata rantainya mewakili satu unit pembangung. Unit
pembangun itu berasal dari molekul sederhana yang disebut monomer (dari
bahasa Yunani : monos = satu +meros = bagian). Oleh karena itu, bahan ini
disebut polimer (dari bahasa Yunani : poly = banyak). Reaksi pembentukan
polimer dari monomernya disebut polimerisasi.
B. PENGGOLONGAN POLIMER
Polimer dapat digolongkan berdasarkan asal (sumber), jenis monomer
pembentuk, atau berdasarkan sifat tertentu. Perhatikan pembahasan berikut.
1. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer
sintetik. Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam, sedangkan
polimer sintetik adalah polimer yang dibuat di pabrik dan tidak terdapat
di alam. Polimer sintetik meliputi semua jenis plastik, serat sintetik, dan
karet sintetik.
2. Penggolongan Polimer Berdasarrkan Jenis Monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer
dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan
kopolimer terbentuk lebih dari sejenis monomer.
3. Penggolongan Polimer Berdasarkan Sifatnya terhadap Panas
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, khususnya plastik, polimer
dibedakan atas plastik termoplastik dan plastik termoseting. Polimer
termoplastik (meliat panas) adalah polimer yang melunak jika
dipanaskan. Polimer ini dapat dibentuk ulang. Polimer termoseting
(memadat panas) adalah polimer yang melunak jika dipanaskan. Polimer
jenis termoseting tidak dapat dibentuk ulang.
Perbedaan sifat antara polimer termoplastik dan polimer termoseting
terletak pada strukturnya. Polimer termoplastik terdiri atas molekul-moleul
rantai lurus atau bercabang, sedangkan polimer termoseting terdiri atas
ikatan silang antarrantai sehingga terbentuk bahan yang keras dan lebih
kaku.
Ulangan Akhir Bab 9
1. Tuliskan beberapa contoh polimer alam berdasarkan monomer, polimerisasi,
dan tempatnya (minimal 3)
5. Logam yang paling efektif untuk melindungi pipa yang ditanam dalam
tanah agar terhindar dari korosi adalah ....
a. Aluminium
b. Mangan
c. Magnesium
d. Tembaga
e. Nikel
11. Polutan yang paling berbahaya bagi pernapasan kita merupakan hasil
pembakaran tidak sempurnah bahan bakar kendaraan bermotor,
yaitu....
a. Karbon dioksida
b. Karbon monoksida
c. Belerang dioksida
d. Nitrogen monoksida
e. Nitrogen dioksida
13. Pemutusan ikatan pada proses pengolahan fraksi minyak bumi untuk
memperpendek rantai C disebut ....
a. Polimerisasi
b. Desulfurisasi
c. Cracking
d. Distilasi bertingkat
e. Eliminasi
18. Polimer yang tidak melunak jika dipanaskan sehingga tidak dapat
didaur ulang adalah ....
a. Homopolimer
b. Kopolimer
c. Termoseting
d. Termoplastik
e. Sintetik
19. Contoh polimer yang monomernya berupa ester adalah ....
a. Nilon
b. Tetoron
c. Melamin
d. Teflon
e. Dakron
20. Berikut yang tidak termasuk dalam metode daur ulang 5R adalah .....
a. Reuse
b. Recycle
c. Replace
d. Remake
e. Reduce
GOOD LUCK