Anda di halaman 1dari 21

REDOKS

Astri Senania, S.Si., M.Eng.

1
Reaksi Oksidasi dan Reduksi
a. Konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan

dan pelepasan oksigen

Oksidasi : reaksi antara suatu zat dan oksigen.

Contoh: 2 Mg(s) + O2 (g) → 2 MgO(s)

Reduksi : reaksi pelepasan oksigen dari suatu zat.

Contoh: CuO(s) + H2 (g) → Cu(s) + H2O(g)


Reaksi Oksidasi dan Reduksi
b. Konsep oksidasi reduksi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan
elektron

 Oksidasi : melepaskan elektron

 Reduksi : menerima elektron

 Contoh:

 2 K(s) + Cl2(g) → 2 K+Cl–(s)

 Satu atom K melepaskan 1 elektron.

 K → K+ + e– (oksidasi)

 Satu atom Cl menerima 1 elektron.

 Cl + e– → Cl– (reduksi
Reaksi Oksidasi dan Reduksi
c. Konsep oksidasi reduksi ditinjau dari perubahan bilangan oksidasi
 Oksidasi : peningkatan bilangan oksidasi

 Reduksi : pengurangan bilangan oksidasi

 Bilangan oksidasi (biloks) : muatan yang dimiliki oleh suatu atom dalam suatu ikatannya
dengan atom lain.
 Biloks positif ditunjukkan oleh banyaknya elektron yang dilepas oleh satu atom unsur

 Biloks negatif ditunjukkan oleh banyaknya elektron yang diterima oleh satu atom unsur.

 Atom yang lebih kuat menarik elektron (elektronegativitasnya lebih besar) mempunyai
bilangan oksidasi negatif.
 Atom yang kurang kuat menarik elektron (elektronegativitasnya kecil) bilangan
oksidasinya positif.
Reaksi Otoredoks (Disproporsionasi)
Jika dalam suatu reaksi terdapat suatu zat yang mengalami oksidasi dan reduksi
secara bersamaan, reaksi tersebut disebut reaksi otoredoks atau reaksi
disproporsionasi.
Reduksi

NaOH(aq) + Cl2(g) → NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)


0 –1 +1
Oksidasi

 Zat yang mengalami oksidasi berarti menjadikan zat lain mengalami reduksi disebut
reduktor.
 Zat yang mengalami reduksi berarti menjadikan zat lain mengalami oksidasi disebut
oksidator.
REDOKS(REDUKSI – OKSIDASI)
 Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksdasi
Reduksi : reaksi yang mengalami penurunan nilai biloks
Oksidasi : reaksi yang mengalami kenaikan nilai biloks

 Oksidator : zat yang mengalami reduksi


 Reduktor : zat yang mengaami oksidasi
Aturan penentuan biloks
1. Biloks unsur bebas (unsur tidak membentuk senyawa dengan unsur lain, misalnya
Mg, K, Fe, Cl2, dan O2 ) = 0.
2. Biloks ion sesuai dengan muatan ionnya (misalnya, biloks Cl– = –1, SO42– = –2,
PO43– = –3).
3. Biloks atom adalah nol dalam zat netral yang hanya mengandung satu jenis unsur saja
4. Biloks atom dalam ion sederhana sama dengan muatan ion tersebut
5. Dalam senyawanya:
a. Biloks O = –2 (kecuali dalam F2O, biloks O = +2 dan dalam peroksida seperti
H2O2 dan BaO2, biloks O = –1).
b. Biloks H = +1 (kecuali dalam hidrida seperti NaH dan KH, biloks H = –1).
c. Unsur yang elektronegativitasnya lebih besar ditandai berbiloks negatif,
sedangkan unsur yang elektronegativitasnya lebih kecil ditandai berbiloks
positif.
d. Biloks golongan alkali (golongan IA), Li, Na, K, Rb, dan Cs = +1.
e. Biloks golongan alkali tanah (golongan IIA), Mg, Ca, Sr, dan Ba = +2.
f. Senyawa biner (senyawa yang hanya terdiri atas dua unsur), biloks unsur-
unsur golonganVIIA (F, Cl, Br, dan I) = –1, dan golonganVIA (O dan S) = –
2.
5. Unsur nonlogam dapat memiliki beberapa biloks bergantung pada atom lain
yang diikatnya.
Contoh, belerang (S) dapat menerima dua elektron (misalnya, Na2S), tetapi
mungkin juga belerang membentuk senyawa dengan unsur yang lebih
elektronegatif sehingga pasangan elektronnya lebih tertarik ke arah unsur yang
lain. Misalnya, dalam SO2 biloks S = +4 dan dalam SO3 biloks S = +6. Dengan
demikian, biloks S = –2, +4, dan +6.
Contoh:
Tentukan bilangan oksidasi masing-masing unsur dalam senyawa: A. Na2O; B.
K2Cr2O7.
Jawab:
A. Na2O
biloks O = –2 (aturan 4a), (1 atom O) x (–2) = –2
biloks Na = +1 (aturan 4d), (2 atom Na) x (+1) = +2
Jumlah biloks = 0 (aturan 3)
B. K2Cr2O7
biloks K = +1 (aturan 4d), (2 atom K) x (+1) = +2
biloks O = –2, (7 atom O) x (–2) = –14
biloks Cr = x, (2 atom Cr) x (x) = 2x
Jumlah biloks = 0
+2 – 14 + 2x = 0 maka x = +6. Jadi, biloks Cr = +6.
Co-So BILANGAN OKSIDASI
Tentukan bilangan oksidasi setiap unsur dalam :
a. Fe b. Cl2 c. Fe3+ d. Cl-
e. KBr f. Li2O g. CaF2 h.Mg3N2
i. CH4 j. NH4+ k. LiH l. Cu2O
m. SO42- n. H2O2 o. KO2 p. CuF2
q. NaOCl r. BrO4- s. CuSO4 t.
Zn3(PO4)2
REDOKS(REDUKSI – OKSIDASI)
Co – So 1 :
Berdasarkan konsep serah terima electron tuliskan setengah reduksi dan
setengah reaksi oksidasi dari :
a. Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu
b. 2Na + Cl2  2Na+ +2 Cl-
c. Mn2+ + O2  Mn4+ + 2O2-

Co – So 2:
Pada reaksi Antara besi (III) oksida dan gas karbon monoksida, terbentuk
logam besi murni dan gas karbon dioksida. Apakah reaksi tersebut termasuk
reaksi redoks ? Jika ya, tentukan reduktor dan oksidatornya !
Hubungan Reaksi Redoks dengan Tata
Nama Senyawa
Untuk unsur-unsur logam yang hanya mengalami satu jenis perubahan redoks,
penamaannya langsung disebutkan nama logam diikuti nama sisa asam.
Contoh: NaCl : Natrium klorida
CaSO4 : Kalsium sulfat

Untuk unsur-unsur logam yang mengalami beberapa macam redoks, ada dua
cara penamaannya.
1. Cara lama
Disebutkan nama Latin logam dengan akhiran:
-o untuk logam berbilangan oksidasi rendah
-i untuk logam berbilangan oksidasi tinggi
diikuti nama sisa asamnya.
Hubungan Reaksi Redoks dengan Tata
Nama Senyawa
Contoh:
FeCl2 : fero klorida CoCl2 : kobalto klorida
FeCl3 : feri klorida CoCl3 : kobalti klorida

2. Cara baru disebut sistem Stock.

Disebut nama logam diikuti tanpa jarak bilangan oksidasi unsur


dengan angka Romawi dalam tanda kurung (angka Romawi),
kemudian disebutkan nama sisa asamnya.
Contoh:
FeCl2 : besi(II) klorida CoCl2 : kobalt(II) klorida
FeCl3 : besi(III) klorida CoCl3 : kobalt(III) klorida
BILOKS DAN TATANAMA
Co – So 1 :
Tentukan nama senyawa berikut :
- Cu2O - CuO
- MnCl2 - MnCl4
- FeSO4 - Fe2(SO4)3
Co – So 2 :
Tuliskan rumus kimia senyawa dengan nama :
- tembaga(II) nitrat -
- Mangan (IV)oksida
PENYETARAAN REAKSI
REDOKS
 Hasil persamaan reaksi dikatakan setara, jika:
 Jumlah setiap unsur antara kedua sisi persamaan sama sehingga massa sebelum
dan sesudah reaksi sama
 Jumlah muatan positif dan negatif sama pada kedua sisi
 Ada dua cara penyetaraan reaksi redoks, yakni :
 Metode bilangan oksidasi
 Metode setengah reaksi
 metode bilangan oksidasi mempunyai keunggulan dalam hal kecepatan
menyelesaikan persoalan yang tidak meibatkan ion
 metode setengah reaksi dalam beberapa hal lebih unggul karena dapat digunakan
untuk proses elektrokimia dimana reaksi ion dan suasana asam atau basa lebih
jelas ditunjukkan
PENYETARAAN REAKSI REAKSI
PENYETARAAN
REDOKS REDOKS
METODE BILANGAN OKSIDASI
 tuliskan persamaan reaksi dan identifikasi unsur-unsur yang mengalami
perubahan biloks
 setarakan jumlah atom tiap unsur yang mengalami perubahan
 tunjukkan perubahan total biloks, baik untuk oksidasi maupun reduksi
 kalikan perubahan biloks dengan bilangan bulat sehingga peningkatan biloks =
pengurangan biloks
 kalikan koefisien zat yang terlibat dalam reaksi dengan bilangan bulat yang
dipilih pada langkah 4
 seimbangkan atom-atom lainnya. Jika perlu tambahkan asam atau basa dan air
sejumlah tertentu yang diperlukan
PENYETARAAN
PENYETARAAN REAKSI REAKSI
REDOKS REDOKS
METODE SETENGAH REAKSI (SUASANA ASAM)
 tuliskan persamaan reaksi dan identifikasi unsur-unsur yang mengalami
perubahan biloks
 Pisahkan dala setengah reaksi reduksi dan oksidasi
 setarakan jumlah unsur yang biloksnya berubah pada masing-masing reaksi
 tambahkan H2O pada sisi yang kekurangan oksigen sesuai dengan jumlah O yang
kurang
 tambahkan H+ pada sisi yang berlawanan dengan penambahan H2O sesuai
jumlah Hidrogen
 tambahkan elektron untuk menyetarakan muatan
 kalikan dengan bilangan asli sehingga jumlah elektron pada kedua reaksi sama
 jumlahkan kedua reaksi
 hilangkan semua spesi atau sejumlah molekul yang sama dan tulis dalam bentuk
reaksi lengkap
PENYETARAAN
PENYETARAANREAKSI
REAKSI
REDOKS
REDOKS
METODE SETENGAH REAKSI (SUASANA BASA)
 tuliskan persamaan reaksi dan identifikasi unsur-unsur yang mengalami
perubahan biloks
 Pisahkan dala setengah reaksi reduksi dan oksidasi
 setarakan jumlah unsur yang biloksnya berubah pada masing-masing reaksi
 tambahkan H2O pada sisi yang kelebihan oksigen sesuai dengan selisih jumlah
oksigen
 tambahkan OH- pada sisi yang berlawanan dengan penambahan H2O sesuai
jumlah Hidrogen
 tambahkan elektron untuk menyetarakan muatan
 kalikan dengan bilangan asli sehingga jumlah elektron pada kedua reaksi sama
 jumlahkan kedua reaksi
 hilangkan semua spesi atau sejumlah molekul yang sama dan tulis dalam bentuk
reaksi lengkap
PENYETARAAN REAKSI
REDOKS
 Co – So 1 :
Setarakan dengan metode bilangan oksidasi
HNO3 + Cu2O  Cu(NO3)2 + NO
 Co – So 2 :
Setarakan dengan metode setengah reaksi :

(basa)
Tugas 10
1. Tentukan bilangan oksidasi setiap unsur dalam :
- N2 - P3- - Cs2O - Ba3P2 - NH3 - MgH2
- Fe2O3 - CaO2 - CuCl2 - NaOCl - NiSO4 - Zn3(PO4)2
2. Tentukan nama senyawa berikut :
a. FeCl3
b. Cu(NO3)2
c. MnO2
d. Fe2O3
e. MnSO4
Tugas 10
3. Identifikasi reaksi berikut redoks atau bukan, jika redoks tentukan
oksidator dan reduktornya
a. SO3 + H2O  H2SO4
b. Cl2 + 2KOH  KCl + KClO + H2O
4. Setarakan reaksi redoks berikut :
a. Cr2O3 (aq) + 2Al (s)  2Al2O3 (aq) + 2Cr (s)
b. Cu (s) + NO3- (aq)  Cu2+ (aq) + NO(g) (asam)
c. Bi2O +ClO-  BiO3- +Cl- (basa)

Anda mungkin juga menyukai