Anda di halaman 1dari 421

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. Menurut UU No 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.
Penyelenggara pendidikan berdasarkan UU ini wajib memegang beberapa

prinsip yakni : pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan

serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai

keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang

sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Selain itu penyelenggaraan juga

harus dalam suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang

berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun

kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran melalui mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung

bagi segenap warga masyarakat, memberdayakan semua komponen masyarakat

melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan

1
pendidikan. Salah satu komponen penting yang memiliki peran dalam

penyelenggaraan pendidikan adalah guru.


Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen

menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal

pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sesuai dengan UU No 14 tahun

2005, guru memiliki tujuh tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Sebagai seorang

pendidik profesional, guru harus memiliki kompetensi yaitu seperangkat

pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai

dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagaimana dinyatakan dalam

peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 tahun 2008 tentang guru

meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru

meliputi perancangan dan pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan aktif.

Untuk melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan aktif, diperlukan berbagai

keterampilan dasar dalam mengajar. Keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh

seorang guru diantaranya adalah keterampilan menjelaskan, keterampilan

bertanya, keterampilan memberikan variasi, memberikan penguatan, dan

keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

2
Keterampilan bertanya merupakan pertanyaan yang dilontarkan guru yang

menuntun respon dan jawaban dari peserta didik. Keterampilan bertanya sangat

penting dimiliki seorang guru, karena dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam

kegiatan pembelajaran, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu,

mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif, dan memusatkan perhatian

siswa (Hasibun, 2008). Memberi pertanyaan merupakan langkah termudah untuk

melibatkan siswa dalam pembelajaran interaktif. Kondisi ini terus berlangsung

sampai kemudian muncul suatu pendapat yang mengatakan bahwa pertanyaan-

pertanyaan yang berbobot dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa yang

menandakan pembelajaran yang sebenarnya. Sebagian besar guru percaya bahwa

memberi pertanyaan yang efektif membutuhkan kemampuan untuk menyebarkan

perhatian secara acak, yang dibentuk atau diekspresikan secara intuitif selama

pembelajaran. Mereka sering berpikir bahwa semakin banyak pertanyaan yang

diberikan berarti semakin baik pula keterlibatan siswa dalam pembelajaran

(Krishnan, E.R., 2009).

Penggunaan variasi pertanyaan atau jenis pertanyaan yang berbeda-beda

dapat menarik perhatian siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Variasi dalam

pertanyaan akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa yang akan

mengembangkan kemampuan mereka dalam berpikir Ada beberapa jenis

pertanyaan yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran diantaranya adalah

pertanyaan akademik dan non akademik, pertanyaan tertutup dan terbuka, serta

pertanyaan terkait proses kognitif (Widodo, 2006).

3
Pertanyaan yang terkait dengan proses kognitif dapat dilihat pada

taksonomi Bloom. Bloom membagi ranah atau domain pendidikan kedalam ranah

kognitif, ranah afektif dan rranah psikomotorik. Dimensi ranah kognitif menurut

Bloom meliputi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi

dan menciptakan. Berdasarkan ranah kognitif menurut Bloom, ada beberapa level

pertanyaan yaitu pertanyaan pada level mengingat (C1), pertanyaan pada level

memahami (C2), pertanyaan pada level menerapkan (C3), pertanyaan pada level

menganalisis (C4), pertanyaan pada level mengevaluasi (C5) dan pertanyaan pada

level menciptakan (C6).

Sesuai dengan hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 4 Februari

2017 terhadap salah satu guru kimia yang mengajar di SMA N 1 Tabanan,

aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran kimia di kelas dianggap

kurang. Hal ini salah satunya disebabkan oleh input siswa itu sendiri. Berbagai

upaya dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran. Salah satunya dengan memberikan variasi pertanyaan. Pemberian

variasi pertanyaan yang dikakukan oleh guru adalah dengan memberikan

pertanyaan pada berbagai level kognitif. Penggunaan level kognitif pertanyaan

guru kimia di sekolah hanya berkisar pada pertanyaan level C1 sampai dengan

level C4. Apabila ditinjau dari hasil belajar kimia siswa, nilai yang diperoleh

siswa selama berlangsungnya pembelajaran kimia masih rendah. Hal ini dapat

ditunjukkan dengan banyaknya hasil dari nilai ulangan harian kimia siswa yang

tidak mencapai standar ketuntasan minimum yang telah ditetapkan oleh sekolah

4
Berdasarkan uraian tersebut, maka dipandang perlu untuk mengungkapkan

penggunaan level kognitif pertanyaan guru kimia dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu dalam tesis ini digagas penelitian yang berjudul Analisis Level

Kognitif Pertanyaan Guru Terhadap Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Kimia di SMA N 1 Tabanan

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, fokus dari penelitian ini adalah level

kognitif pertanyaan guru kimia di SMA N 1 Tabanan. Analisis level kognitif

pertanyaan guru yang dimaksud adalah pertanyaan pada level mengingat (C1),

pertanyaan pada level memahami (C2), pertanyaan pada level menerapkan (C3),

pertanyaan pada level menganalisis (C4), pertanyaan pada level mengevaluasi

(C5) dan pertanyaan pada level menciptakan (C6).

Penggunaan level kognitif pertanyaan guru akan memberikan pengaruh

terhadap siswa. Fokus penelitian di sini adalah aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran kimia di sekolah.

1.3 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:
1. Bagaimana level kognitif pertanyaan yang digunakan oleh guru dalam

proses pembelajaran di kelas?


2. Bagaimana hubungan antara penggunaan level kognitif pertanyaan

guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran kimia di SMA N 1

Tabanan?

5
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut.


1. Mendeskripsikan level kognitif pertanyaan apa saja yang digunakan

oleh guru dalam proses pembelajaran di sekolah


2. Mendeskripsikan hubungan antara level kognitif pertanyaan guru

dengan aktivitas siswa dalam pembelajaran kimia di SMA N 1

Tabanan

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun

secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan

dalam teori mengenai jenis pertanyaan sesuai dengan level kognitifnya

dan dampak yang ditimbulkan dalam penggunaan pertanyaan pada

level yang berbeda terhadap siswa dan suasana kelas dalam

pembelajaran kimia.
2. Manfaat Praktis
Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan informasi

kepada calon guru, guru, kepala sekolah dan Lembaga Pendidikan dan

Tenaga Kependidikan (LPTK).


a. Bagi calon guru dan guru

Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai acuan dalam penggunaan

level pertanyaan berdasarkan ranah kognitif untuk meningkatkan

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran kimia di sekolah.

b. Bagi Kepala Sekolah

6
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi kepala sekolah dalam

memfasilitasi guru agar menguasai penggunaan level pertanyaan

berdasarkan ranah kognitif.


c. Bagi LPTK
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam

pengembangan penggunaan level pertanyaan kognitif dalam

pembelajaran, terutama bagi mahasiswa calon guru sehingga sejak

dini diharapkan mampu menguasai penggunaan level pertanyaan

kognitif.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran Kimia SMA

Kimia merupakan ilmu yang termasuk dalam rumpun Ilmu Pengetahuan

Alam, oleh sebab itu kimia mempunyai karaktersistik yang sama dengan IPA.

Karakteristik tersebut adalah objek kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya.

Menurut panduan pengembangan operasional. Kimia adalah ilmu yang mencari

jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang

berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan

energitika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA mempelajari segala

sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan,

dinamika dan energitika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran.

Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu

kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip,

7
hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh

sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus

memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk. Berdasarkan

Permendikbud No 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi, mata pelajaran kimia di

SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Membangun kesadaran tentang keteraturan dan keindahan alam sebagai

wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

2. Memupuk sikap ilmiah yang mencakup: sikap jujur dan obyektif terhadap

data; disiplin dan bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan; sikap

terbuka (bersedia menerima pendapat orang lain serta mau mengubah

pandangannya, jika ada bukti bahwa pandangannya tidak benar); ulet dan

tidak cepat putus asa; kritis terhadap pernyataan ilmiah (tidak mudah

percaya tanpa ada dukungan hasil observasi/data empiris); dan

bekerjasama dengan orang lain.

3. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui

percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian

hipotesis dengan melakukan eksperimen (yang mungkin melibatkan

penggunaan instrumen), pengambilan data, pengolahan dan interpretasi

data, serta mengomunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan tertulis.

4. Meningkatkan kesadaran terhadap aplikasi ilmu kimia yang dapat

bermanfaat dan juga mungkin merugikan bagi individu, masyarakat, dan

lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan

lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.

8
5. Memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya sebagai bekal

belajar kimia di perguruan tinggi.

6. Menerapkan konsep-konsep kimia untuk menyelesaikan masalah dalam

kehidupan sehari-hari dan teknologi.

7. Membentuk sikap positif terhadap kimia, yaitu merasa tertarik untuk

mempelajari kimia lebih lanjut karena kemampuan kimia menjelaskan

secara molekuler berbagai peristiwa alam dan berperan penting dalam

pengembangan teknologi.

Mata pelajaran Kimia perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu

membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan

yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran kimia dapat terlaksana dengan

baik dengan adanya interaksi pembelajaran yang menarik antara guru dan peserta

didik. Keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Misalnya, strategi belajar mengajar, metode dan pendekatan

pembelajaran, serta sumber belajar yang digunakan baik dalam bentuk buku,

modul, lembar kerja, media, dan lain-lain. Kualitas pembelajaran juga dipengaruhi

oleh perbedaan individu peserta didik, baik perbedaan gaya belajar, perbedaan

kemampuan, perbedaan kecepatan belajar, latar belakang, dan sebagainya.

Mata pelajaran Kimia di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di

SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan pengukurannya dengan

perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

9
1. Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia, stoikiometri, larutan

non-elektrolit dan elektrolit, reaksi oksidasi-reduksi, senyawa organik

dan makromolekul.

2. Termokimia, laju reaksi dan kesetimbangan, larutan asam basa,

stoikiometri larutan, kesetimbangan ion dalam larutan dan sistem

koloid

3. Sifat koligatif larutan, redoks dan elektrokimia, karakteristik unsur,

kegunaan, dan bahayanya, senyawa organik dan reaksinya, benzena

dan turunannya, Makromolekul.

2.2 Hakikat Pertanyaan


Pertanyaan adalah pernyataan seseorang yang ditujukan kepada orang

lainnya serta mengharapkan untuk dijawab. Kompetensi professional seorang

guru perlu dilengkapi dengan keterampilan bertanya, karena proses belajar

mengajar merupakan interaksi edukatif yang didalamnya perlu adanya dialog atau

komunikasi antara guru dan siswa. Sedangkan dalam proses berkomunikasi

diperlukan danya keterlibatan intelektual siswa yang dikembangkan dengan

berbagai pertanyaan yang diajukan guru.


Menurut Anthony Robbins, pertanyaan adalah suatu proses berpikir dan

proses berpikir itu adalah suatu proses bertanya dan menjawab, dan orang orang

yang sukses adalah mereka yang selalu bertanya pada dirinya sendiri.
Menurut Cullins, Aukai pertanyaan adalah sebuah ekspresi keingintahuan

seseorang akan sebuah informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat tanya.

Pertanyaan biasanya diakhiri dengan sebuah tanda tanya.


Pertanyaan merupakan salah satu komponen yang tidak bisa terlepas dari

proses pembelajaran. Adanya pertanyaan akan membuat suasana belajar menjadi

10
hidup. Suatu pertanyaan yang dianggap masalah oleh seorang siswa belum tentu

menjadi masalah bagi siswa lainnya. Demikian pula pertanyaan yang dianggap

masalah bagi siswa pada saat ini belum tentu menjadi masalah bagi siswa di saat

mendatang bila siswa tersebut sudah mengetahui cara atau proses mendapatkan

penyelesaian dari masalah atau pertanyaan tersebut.

2.3 Jenis Jenis Pertanyaan

Jenis-jenis pertanyaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

2.3.1 Klasifikasi Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom merupakan salah satu cara yang dipakai dalam

merumuskan tujuan pengajaran. Taksonomi ini dapat juga diterapkan untuk

mengklasifikasikan pertanyaan yang diajukan guru di kelas. Ada tiga kawasan

atau disebut juga ranah (domein) yang dikemukan Bloom dan kawan-kawan

dalam taksonomi tersebut ialah: kognitif (yang menyangkut aspek pikir); afektif

(yang menyangkut aspek sikap); psikomotor (yang menyangkut aspek

keterampilan).

Dalam kaitannya dengan pertanyaan ini, maka domein yang digunakan

ialah kognitif oleh karena seseorang yang bertanya berarti ia berpikir (aspek pikir

yang diutamakan). Untuk domein kognitif ini ada enam tingkatan, yang masing-

masing tingkat dituntut proses berpikir yang berbeda. Sesuai dengan tingkat

kesukarannya dari keenam tingkatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua

golongan ialah:

1. Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih rendah.

1) Pengetahuan (knowledge)

11
2) Pemahaman (comprehension)

3) Penerapan (application)
2. Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih tinggi.

1) analisis (analysis)

2) sintesis (synthesis)

3) evaluasi (evaluation)

Dari keenam tingkatan tersebut secara berturut-turut akan diuraikan sebagai

berikut:

1) Pertanyaan pengetahuan

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan penalaran dalam kategori yang

terendah, yang hanya menuntut siswa untuk dapat mengungkapkan kembali

pengetahuan tentang fakta, kejadian, definisi dan sebagainya. Siswa hanya

dituntut mengingat kembali apa yang dipelajarinya. Kata-kata yang sering

digunakan untuk pertanyaan pengetahuan ini antara lain: Apa?, Siapa?,

Bilamana?, Di mana?, Sebutkan!, Ingatlah istilah, Kemukakan definisi!,

Pasangkan!, Berilah nama!, dan Golongkan!.

2) Pertanyaan pemahaman

Pertanyaan ini meminta untuk menujukkan bahwa ia telah mengerti atau

memahami sesuatu. Ia dikatakan memahami sesuatu berarti ia telah dapat

mengorganisasikan dan mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya dengan

menggunakan kalimatnya sendiri. Beberapa kata yang dapat digunakan untuk

pertanyaan pemahaman adalah: Bedakanlah, Terangkan, Simpulkan,

Bandingkanlah, Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, Terjemahkan, Ubahlah,

Berilah contoh, dan Berikan interpretasi.

12
3) Pertanyaan penerapan (aplikasi)

Pertanyaan penerapan adalah pertanyaan pertanyaan yang menuntut suatu

jawaban dengan menggunakan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Siswa

dihadapkan pada pemecahan masalah sederhana dengan menggunakan

pengetahuan yang telah dipelajarinya. Dengan menggunakan konsep, prinsip,

aturan, hukum atau proses yang dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat

menentukan suatu jawaban yang benar terhadap masalah itu. Beberapa kata yang

sering digunakan untuk pertanyaan penerapan adalah: Gunakanlah, Tunjukkanlah,

Demonstrasikan, Buatlah sesuatu, Carilah hubungan, Tuliskan suatu contoh,

Siapkanlah, dan Klasifikasikanlah.

4) Pertanyaan analisis

Pertanyaan ini merupakan jenjang pertama dari kelompok pertanyaan

tingkat tinggi. Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara

mendalam, kritis, bahkan menciptakan sesuatu yang baru, untuk menjawab

pertanyaan analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab-sebab, motif-motif

atau mengadakan deduksi (dari suatu generalisasi/kesimpulan umum/hukum/teori,

dicari fakta-faktanya). Oleh karena itu, pertanyaan analisis tidak hanya

mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai alternatif. Pertanyaan

analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif sebagai berikut:

a. Menguraikan alasan atau sebab-sebab dari suatu kejadian

b. Mempertimbangkan dan menganalisis inforamsi yang tersedia agar mencapai

suatu kesimpulan atau generalisasi berdasarkan informasi

13
c. Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan bukti yang

menunjang atau menyangkal kesimpulan/generalisasi itu.

Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah: Analisislah,

Kemukakan bukti-bukti, Mengapa, Identifikasikan, Tunjukkanlah sebabnya, dan

Berilah alasan-alasan.

3) Pertanyaan sintesis

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut siswa

untuk berpikir orisinil dan kreatif. Dengan pertanyaan ini akan diperoleh

kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian atau unsur-unsur agar dapat

menjadi suatu kesatuan. Mereka dituntut untuk dapat mengambil suatu

kesimpulan dari informasi yang telah diberikan. Siswa tidak hanya menerka

jawaban, melainkan harus berpikir dengan sungguh-sungguh. Berikut ini adalah

kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan-pertanyaan sintesis:

Ramalkanlah, Bentuk, Ciptakanlah, Susunlah, Rancanglah, Tulislah, Bagaimana

kita dapat memecahkan, Apa yang terjadi seaindainya, Bagaimana kita dapat

memperbaiki, dan Kembangkan.

4) Pertanyaan evaluasi

Pertanyaan ini menuntut proses berpikir yang paling tinggi dan untuk

dapat menyatakan pendapat atau menilai berbagai ide, karya seni, pemecahan

masalah serta alasan-alasan keputusannya, harus digunakan kriteria-kriteria

tertentu. Pertanyaan evaluasi dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. pertanyaan yang meminta siswa memberikan pendapat tentang berbagai

persoalan

14
b. pertanyaan yang menilai suatu ide

c. pertanyaan yang meminta siswa menetapkan suatu cara pemecahan

masalah

d. pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya seni terbaik

2.3.2 Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya

Pertanyaan berdasarkan maksudnya, terdiri atas:

1. Pertanyaan permintaan (compliance question) adalah pertanyaan yang

mengharapkan peserta didik mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk

pernyataan.

2. Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak

menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru, dengan maksud

hanya menyampaikan informasi kepada peserta didiknya.

3. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) adalah

pertanyaan yang bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik

sehingga dapat menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang diajukan

kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin agar peserta didiknya

memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu atau pokok inti dari

bahan yang disajikannya.

4. Pertanyaan menggali (probing question) adalah pertanyaan lajutan yang dapat

mendorong peserta didik untuk lebih mendalami jawaban atas pertanyaan

yang diajukan sebelumnya. Jenis pertanyaan ini dimaksudkan untuk

15
mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas dan kualitas jawaban yang

diberikan.

2.3.3 Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya

Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan maksudnya terdiri atas:

1. Pertanyaan Kognitif

Pertanyaan kognitif adalah pertanyaan yang dilakukan guru kepada siswa

dengan tujuan untuk menguji pengetahuan, pemahaman, dan pendapat siswa

tentang materi pelajaran. Contohnya dalam ilmu fisika: Apa yang dimaksud

dengan tekanan?

2. Pertanyaan Performansi

Pertanyaan performansi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada

siswa dengan tujuan agar siswa melakukan penampilan/performansi sesuai dengan

yang dianjurkan guru. Contonya: Bisakah Kamu mengerjakan soal itu di papan

tulis?.

3. Pertanyaan Konsekuensi

Pertanyaan konsekuensi adalah adalah pertanyaan yang diajukan guru

kepada siswa dengan tujuan agar siswa menjelaskan atau memberikan alas an

terhadap tindakan ataupun pendapat yang telah dikemukakan. Contohnya: Apa

yang terjadi ketika tembaga dan kayu didekatkan pada sebuah magnet? Mengapa

hal tersebut bisa terjadi?

4. Pertanyaan Eksplorasi

16
Prtanyaan eksplorasi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa

dengan tujuan untuk menjajagi sejauh mana pengetahuan dan pengalaman siswa

sebelum ia menempuh pelajaran baru. Contohnya: setelah guru selesai

menjelaskan tentang besaran dan satuan, kemudian meberikan pertanyaan

Kecepatan dan usaha termasuk besaran apa?.

2.3.4 Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya

Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan sifatnya terdiri atas:

1. Pertanyaan Ingatan

Pertanyaan ingatan adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk

mengenal atau mengingat kembali apa yang telah dipelajari. Ada berapa macam

besaran di fisika?

2. Pertanyaan Pemahaman

Pertanyaan pemahaman adalah pertanyaan yang meminta siswa untuk

membuktikan bahwa mereka telah mempunyai pengertian yang cukup untuk

menyusun materi yang telah diketahui secara mantap. Contihnya: Tolomg

jelaskan dengan bahasa kamu sendiri, bagaimana proses terjadinya interferensi

pada gelombang cahaya?.

3. Pertanyaan Analisis

Pertanyaan analisis adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk

berpikir secara kritis dan mendalam.Biasanya meminta siswa untuk mencari

alasan atau sebab dari suatu masalah atau dapat juga dengan menganalisa suatu

17
informansi. Contohnya: Mengapa gas kalau dipanaskan tekanannya

meningkat?.

4. Pertanyaan Sintesis

Pertanyaan sintesis adalah pertanyaan tingkat tinggi yang meminta siswa

untuk menampilkan pikiran yang murni dan kreatif. Contohnya: Apa yang

terjadi seandainya dua benda yang beratnya berbeda dijatuhkan bersama-sama

dari gedung yang tinggi?

5. Pertanyaan Evaluasi

Pertanyaan evaluasi adalah pertanyaan tingkat tinggi berdasarkan proses

mental yang terlibat di dalamnya. Pertanyaan evaluasi tidak memiliki satu

jawaban yang benar mutlak dan tidak mempunyai jawaban tunggal. Contohnya:

Menurut kalian cara mana yang paling mudah untuk menyelesaikan soal integral

ini?.

2.3.5 Pertanyaan Berdasarkan Caranya

Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan caranya terdiri atas:

1. Pertanyaan Mengarahkan

Pertanyaan mengarahkan adalah pertanyaan yang diberikan guru untuk

menuntun siswa dalam dalam proses berpikir, sehingga siswa dapat menemukan

inti permasalahannya. Contohnya: pada saat guru menerangkan tentang sifat-sifat

bayangan pada cermin datar, guru menyuruh siswa untuk menggambar bayangan

benda di depan cermin datar berdasarkan hukum pemantulan pada cermin datar.

18
2. Pertanyaan Menggali

Pertanyaan menggali adalah pertanyaan lanjutan yang mendorong siswa

untuk lebih mendalami maksud dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya, dan

meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanyaan sebelumnya.

3. Pertanyaan Memancing

Pertanyaan memancing adalah pertanyaan yang bertujuan untuk

memancing ide-ide siswa secara original, sehingga siswa dapat memberikan

jawaban secara tepat, jujur, benar, tidak malu, dan takut menjawabnya.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Guru dalam Mengajukan Pertanyaan

dalam Proses Mengajar pada Siswa

a. Tujuan

Tujuan yang dicanangkan guru dalam mengajukan suatu pertanyaan harus

jelas.

b. Penyusunan Kata-Kata

Untuk membantu siswa merespon pertanyaan guru, pertanyaan harus disusun

dengan kata-kata yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswanya dan

harus memahami bahwa pembendaharaan kata-kata dan pemahaman terhadap

kata-kata antara guru dan siswa berbeda.

c. Struktur

Selama proses belajar mengajar, sebaiknya guru memberikan informasi yang

relevan dengan tugas atau pertanyaan yang diajukan pada siswa baik sebelum

maupun sesudah pertanyaan itu diajukan.

19
d. Pemusatan

Pemusatan sangat penting dalam ruang lingkup pertanyaan yang diberikan guru

agar pertanyaan tidak meluas ke topik-topik yang lain yang bukan menjadi

tujuan materi yang diajarkan. Pemusatan lainnya yaitu perhatian terhadap

jumlah pertanyaan yang diberikan pada siswa.

e. Pindah Gilir

Agar respon dari siswa tetap ada dalam proses belajar mengajar, guru dapat

melakukan pindah gilir terhadap pertanyaan yang diajukan, misalnya

pertanyaan yang diajukan pada salah satu siswa belum terjawab, maka guru

bisa mengajukannya lagi pada siswa yang lain dengan pertanyaan yang sama.

f. Distribusi/Penyebaran

Untuk melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar, guru disarankan

mendistribusikan pertanyaan secara acak selama proses belajar mengajar.

Pertanyaan dapat diberikan pada seluruh kelas kemudian baru pada salah satu

siswa, dan guru harus berusaha agar semua siswa mendapat giliran menjawab

pertanyaan.

g. Pemberian Waktu

Guru perlu memberikan waktu bagi siswanya untuk berpikir sebelum

menemukan jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru.

h. Pemberian Tuntunan

Guru dapat memberikan tuntunan pada siswa untuk meberikan jawaban dengan

baik dan benar, misalnya dengan menanggapi jawaban yang kurang tepat atau

jawaban yang salah yang diberikan siswa.

20
i. Antusias dan Hangat

Sikap antusias dan hangat yang diberikan guru pada siswa dapat memberikan

arti dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar.

Misalnya tidak secara langsung mengatakan bahwa jawaban si A salah dan

langsung mengajukannya pada siswa lain, akan tetapi memberikan arahan lain

yang yang bersifat membantu (Wartono, 2003).

2.4 Fungsi dan Pentingnya Pertanyaan dalam Pembelajaran

Pertanyaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran.

Pemberian pertanyaan kepada peserta didik memiliki bebrapa fungsi, diantaranya:

1. Merangsang Aktivitas Berpikir

Memberi pertanyaan merupakan bagian penting dari kemampuan guru

untuk menghasilkan atmosfer kelas yang kondusif untuk mengembangkan

kemampuan berpikir matematika (Burns, 1985). Selain itu, pertanyaan-pertanyaan

guru dapat menstimulasi pemikiran siswa, memfasilitasi diskusi-diskusi kelas,

membangkitkan ekspresi, dan menyelidiki proses berpikir sebaik mungkin (Dilon,

1982; Wilen,1992). Hal ini penting sekali untuk siswa-siswa muda yang memiliki

aktivitas mental yang sangat dependen. Wilen (1992) mengatakan bahwa sebuah

pertanyaan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan merangsang aktivitas mental

siswa. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru, siswa harus membuat

penggunaan operasi-operasi berpikir mereka, seperti membandingkan,

menkontraskan, atau mengelompokkan, dan lain-lain. Sesudah siswa memberikan

jawaban mereka, Bulgar et al (2002) menyarankan untuk menggunakan

pertanyaan-pertanyaan responsif untuk mendapatkan penjelasan-penjelasan, untuk

21
menolong siswa mengembangkan kebenaran (justifikasi) yang sesuai, dan untuk

mengalihkan perhatian mereka saat mereka terlibat dalam penalaran yang salah.

Selain itu, hal tersebut digunakan untuk membantu siswa menguji ide-ide mereka

dan ide-ide orang lain. Dengan demikian, memberi pertanyaan merupakan sesuatu

yang berguna untuk menjelaskan dan memperluas pemikiran (Sund & Carin,

1978). Pertanyaan-pertanyaan dapat menjadi sebuah katalis yang menghimbau

siswa untuk melakukan justifikasi terhadap ide-ide mereka dan menjelaskan ide-

ide tersebut kepada siswa lain. Hal ini, memiliki pengaruh dalam mengembangkan

pemikiran yang lebih dalam mengenai ide-ide yang termuat dalam situasi-situasi

masalah (Bulgar et al, 2002).

2. Meningkatkan partisipasi siswa

Partisipasi berasal dari Bahasa Inggris Participation yang berarti

pengambilan bagian atau pengikut sertaan. Menurut kamus besar Bahasa

Indonesia Partisipasi diartikan sebagai Hal turut berperan serta dalam suatu

kegiatan, keikutsertaan, peran serta. (Tim penyusun Kamus, 1996). Partisipasi

siswa berarti keikutsertaan siswa dalam suatu kegiatan yang ditunjukkan dengan

perilaku fisik dan psikisnya. Belajar yang optimal akan terjadi bila siswa

berpartisipasi secara tanggung jawab dalam proses belajar. Keaktifan siswa

ditunjukkan dengan partisipasinya. Keaktifan itu dapat terlihat dari beberapa

perilaku misalnya mendengarkan, mendiskusikan, membuat sesuatu, menulis

laporan, dan sebagainya. Partisipasi siswa dibutuhkan dalam menetapkan tujuan

dan dalam kegiatan belajar dan mengajar (Hasibuan & Moedjiono, 2006).

Partisipasi diperlukan dalam proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar

22
adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan

maksudnya siswa harus aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Tidak ada

belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau

asas sangat penting dalam proses pembelajaran.

Menurut pendapat Tjokrowinoto dalam Suryobroto (1997) partisipasi

adalah penyertaan mental dan emosi seseorang di dalam situasi kelompok yang

mendorong mereka untuk mengembangkandaya pikir dan perasaan mereka bagi

terciptanya tujuan-tujuan bersama tanggung jawab terhadap tujuan tersebut.

Jerrold dalam Yeni Herawati (2008) berpendapat bahwa partisipasi tersebut dapat

diwujudkan dengan berbagai hal, diantaranya:

a. Keaktifan siswa di dalam kelas

Misalnya aktif mengikuti pelajaran, memahami penjelasan guru, bertanya kepada

guru, mampu menjawab pertanyaan dari guru dan sebagainya.

b. Kepatuhan terhadap norma belajar.

Misalnya mengerjakan tugas sesuai dengan perintah guru, datang tepat waktu,

memakai pakaian sesuai dengan ketentuan, dan sebagainya.

Dari uraian yang disampaikan oleh Jerrold partisipasi tersebut dapat

dikembangkan lagi menjadi beberapa jenjang, yaitu :

a. Menerima, yaitu siswa mau memperhatikan suatu kejadian atau kegiatan.

Contohnya siswa mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan

mengamati apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

23
b. Menanggapi, yaitu siswa mau terhadap suatu kejadian denganberperan serta.

Contoh : menjawab, mengikuti, menyetujui, menuruti perintah, menyukai dan

sebagainya.

c. Menilai, yaitu siswa mau menerima atau menolak suatu kejadian melalui

pernyataan sikap positif atau negatif. Contohnya : menerima, mendukung, ikut

serta, meneruskan, mengabdikan diri, dan sebagainya.

d. Menyusun, yaitu apabila siswa berhadapan dengan situasi yang menyangkut

lebih dari satu nilai, dengan senang hati menyusun nilai tersebut, menentukan

hubungan antara berbagai nilai dan menerima bahwa ada nilai yang lebih tinggi

daripada yang lain. Contoh : menyusun, memilih, mempertimbangkan,

memutuskan, mengenali, membuat rencana dan sebagainya.

e. Mengenali ciri karena kompleks nilai, yaitu siswa secara konsisten bertindak

mengikuti nilai yang berlaku dan menganggap tingkah laku ini sebagai bagian

dari kepribadiannya. Contoh : percaya, mempraktekkan, melakukan, mengerjakan.

Nana Sudjana (1996) menyatakan bahwa siswa yang aktif berpartisipasi

dapat dilihat dari :

a. Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan

permasalahannya

b. Berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses, belajar.

c. Menampilkan berbagai usaha atau kekreatifan belajar dalam menjalani dan

menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilan.

d. Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut di atas tanpa ada

tekanan

24
3. Membangkitkan minat

a. Pengertian Minat Belajar

Minat mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan

belajar siswa. Siswa yang menaruh minat pada suatu bidang tertentu, maka akan

berusaha lebih keras dalam menekuni bidang tersebut dibanding siswa yang tidak

menaruh minta. Menurut Slameto (2010) minat adalah kecenderungan yang tetap

untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa

kepuasan.

Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Sumadi Suryabrata

(1998) Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada

sesuatu objek atau menyenangi sesuatu.

Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang

terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan

lingkungan. Menurut M Alisuf Sabri (1995) minat adalah kecenderungan untuk

selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus, minat kali ini

erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu

terjadi karena perasaan senang terhadap sesuatu, orang yang minta terhadap

sesuatu, berarti ia sikapnya senang terhadap sesuatu.

Menurut Muhibin Syah (2001) minat adalah kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut

Sardiman (2011) minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang

25
melihat ciri- ciri atau arti sementara situasi, yang dihubungkan dengan keinginan-

keinginan atau kebutuhan-kebuutuhannya sendiri. Berdasarkan pendapat di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan yang mengarahkan

manusia terhadap bidang-bidang yang ia sukai dan tekuni tanpa adanya

keterpaksaan dari siapapun. Minat pula yang mengarahkan manusia untuk

berprestasi dalam berbagai hal atau bidang yang ia sukai dan tekuni. Seseorang

yang mempunyai minat terhadap suatu hal atau bidang tertentu, maka ia akan

senantiasa mengarahkan dirinya terhadap bidang tersebut dan senang

menekuninya dengan sungguh- sungguh tanpa adanya paksaan. Apabila seorang

guru ingin berhasil dalam melakukan kegiatan belajar mengajar harus dapat

memberikan rangsangan kepada murid agar ia berminat dalam mengikuti proses

belajar mengajar tersebut. Apabila murid sudah merasa berminat mengikuti

pelajaran, maka ia akan dapat mengerti dengan mudah dan sebaliknya apabila

murid merasakan tidak berminat dalam melakukan proses pembelajaran ia akan

merasa tersiksa mengikuti pelajaran tersebut.

Menurut Nasution (2000) belajar sebagai perubahan kelakuan berkat

pengalaman dan latihan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian, berlatih, dan berubah tingkah

laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Dengan belajar tindakan

atau perilaku siswa berubah menjadi baik.

b. Aspek-aspek Minat Belajar

Menurut Hurlock (1992) Mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu:

26
1) Aspek kognitif

Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang

yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif di

dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan.

2) Aspek afektif

Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan

dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek ini

mempunyai peranan yang besar dalam memotivasikan tindakan seseorang.

c. Indikator Minat Belajar

Menurut Slameto (2010) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut:

(1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

(2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

(3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati.

(4) Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.

(5) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.

(6) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

Ada beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini

dapat dikenali melalui proses belajar dikelas maupun dirumah yaitu:

(1) Perasaan Senang

27
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran, maka

ia harus terus mempelajari ilmu yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.

Sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.

(2) Ketertarikan Siswa

Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk cenderung merasa

tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa berupa pengalaman efektif yang

dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

(3) Perhatian dalam Belajar

Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian merupakan

konsentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian, dan

sebagainya dengan mengesampingkan yang hal lain. Seseorang yang memiliki

minat pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan memperhatikan objek

tersebut. Misalnya, seorang siswa menaruh minat terhadap pelajaran Kimia, maka

ia berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya.

(4) Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik

Tidak semua siswa menyukai suatu bidang studi pelajaran karena faktor minatnya

sendiri. Ada yang mengembangkan minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut

karena pengaruh dari gurunya,teman sekelas, bahan pelajaran yang menarik.

Walaupun demikian lama-kelamaan jika siswa mampu mengembangkan minatnya

yang kuat terhadap mata pelajaran niscayaia bisa memperoleh prestasi yang

berhasil sekalipun ia tergolong siswa yang berkemampuan rata-rata.

28
(5) Keterlibatan Siswa

Ketertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan orang tersebut

senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek

tersebut.

(6) Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran

Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan juga bahan pelajaran

serta sikap guru yang menarik. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran juga

merupakan salah satu indikator minat. Karena setiap pelajaran mempunyai

manfaat dan fungsinya.

4. Memusatkan Perhatian siswa

a. Pengertian Perhatian

Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek

yang direaksi pada sesuatu waktu. Menurut Abu Ahmadi (2003) perhatian

merupakan keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek, baik di dalam

maupun di luar dirinya. Adapun perhatian tersebut berhubungan dengan

kebutuhan-kebutuhan, dan gejala perhatian berhubungan dengan fungsi-fungsi

jiwa yang lain.

Menurut Purwadarminta (KBBI, 2002) perhatian merupakan minat atau

hal (perbuatan). Menurut J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain (KBBI, 1996)

perhatian adalah minat (apa yang disukai) dan perhatian merupakan kepedulian

atau kesiapan untuk memperhatikan.

29
Menurut Sumadi Suryabrata (1998) terdapat dua pengertian perhatian.

Yang pertama, perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu

objek. Yang kedua, perhatian merupakan banyak sedikitnya kesadaran yang

menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.

Slamento (2010) menyatakan bahwa perhatian adalah kegiatan yang

dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang

datang dari lingkungannya. Pengertian perhatian yang lain juga dikemukakan oleh

Gazali (Slamento, 2010) keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun sematamata

tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek.

b. Macam-macam Perhatian

Siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, juga memiliki perhatian

yang berbeda-beda pula. Menurut Abu Ahmadi (2003), perhatian dapat dibagi

menjadi beberapa macam, yaitu:

(1) Perhatian spontan dan disengaja

Perhatian spontan disebut juga perhatian asli atau perhatian langsung, ialah

perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan

tidak didorong oleh kemauan. Sedangkan perhatian disengaja adalah perhatian

yang timbulnya didorong oleh kemauan karena adanya tujuan tertentu. Perhatian

dengan sengaja ditujukan kepada suatu objek.

(2) Perhatian statis dan dinamis

Perhatian statis adalah perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Ada orang yang

dapat mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu seolah-olah tidak berkurang

30
kekuatannya. Dengan perhatian yang tetap itu maka dalam waktu yang agak lama

orang dapat melakukan sesuatu dengan perhatian yang kuat. Perhatian dinamis

adalah perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah bergerak, mudah berpindah

dari objek yang satu ke objek yang lain. Supaya perhatian terhadap sesuatu tetap

kuat, maka tiap-tiap kali perlu diberi perangsang baru.

(3) Perhatian konsentratif dan distributif

Perhatian konsentratif (perhatian memusat), yaitu perhatian yang hanya ditujukan

kepada satu objek (masalah) tertentu. Perhatian distributif (perhatian terbagi-

bagi). Dengan sifat distributif ini orang dapat membagi-bagi perhatiannya kepada

beberapa arah dengan sekali jalan atau dalam waktu yang bersamaan.

(4) Perhatian sempit dan luas

Orang yang memiliki perhatian sempit dengan mudah dapat memusatkan

perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun ia berada dalam

lingkungan ramai. Dan lagi orang semacam itu juga tidak mudah memindahkan

perhatiannya ke objek lain, jiwanya tidak mudah tergoda oleh keadaan

sekelilingnya. Orang yang mempunyai perhatian luas mudah sekali tertarik oleh

kejadian-kejadian di sekelilingnya. Perhatiannya tidak dapat mengarah ke hal-hal

tertentu, mudah terangsang, dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal-hal

yang baru.

(5) Perhatian fiktif dan fluktuatif

Perhatian fiktif (perhatian melekat) yaitu perhatian yang mudah dipusatkan pada

suatu hal dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya dapat melekat lama pada

objeknya. Orang yang bertipe perhatian melekat biasanya teliti sekali dalam

31
mengamati sesuatu, bagian-bagiannya dapat ditangkap, dan apa yang dilihatnya

dapat diuraikan secara objektif. Perhatian fluktuatif (bergelombang) orang yang

mempunyai perhatian tipe ini pada umumnya dapat memperhatikan bermacam-

macam hal sekaligus, tetapi kebanyakan tidak seksama. Perhatiannya sangat

subjektif sehingga yang melekat padanya hanyalah hal-hal yang dirasa penting

bagi dirinya.

Menurut Sumadi Suryabrata (2004), perhatian dapat dibedakan menjadi

beberapa golongan, yaitu:

(1) Atas dasar intensitasnya

Yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau

pengalaman batin, maka dibedakan menjadi:

1) Perhatian intensif

2) Perhatian tidak intensif.

Semakin banyak kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau pengalaman batin

berarti semakin intensiflah perhatiannya. Selain itu semakin intensif perhatian

yang menyertai sesuatu aktivitas akan makin sukses aktivitas itu.

(2) Atas dasar cara timbulnya

Yaitu perhatian spontan (perhatian tak-sekehendak, perhatian tidak sengaja) dan

perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif).

(3) Atas dasar objek yang dikenai perhatian

Yaitu perhatian terpancar (distributif) dan perhatian terpusat.

32
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perhatian

Abu Ahmadi (2003) menyatakan ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi perhatian, yaitu:

(1) Pembawaan

Adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan objek yang direaksi, maka

sedikit atau banyak akan timbul perhatian terhadap objek tertentu.

(2) Latihan dan kebiasaan

Meskipun dirasa tidak ada bakat pembawaan tentang sesuatu bidang, tetapi

karena suatu hasil daripada latihan-latihan atau kebiasaan, dapat menyebabkan

mudah timbulnya perhatian terhadap bidang tertentu.

(3) Kebutuhan

Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan itu mempunyai tujuan

yang harus dicurahkan kepadanya. Dengan demikian perhatian terhadap hal-hal

tersebut pasti ada, demi tercapainya suatu tujuan.

(4) Kewajiban

Di dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh orang

yang bersangkutan. Bagi orang yang bersangkutan dan menyadari atas

kewajibannnya sekaligus menyadari pula atas kewajibannya itu. Maka demi

terlaksananya suatu tugas, apa yang menjadi kewajibannya akan dijalankan

dengan penuh perhatian.

(5) Keadaan Jasmani

Sehat tidaknya jasmani, segar tidaknya badan sangat mempengaruhi perhatian

terhadap suatu objek.

33
(6) Suasana jiwa

Keadaan batin, perasaan, fantasi dan pikiran, seperti kegaduhan, keributan,

kekacauan, temperatur, sosial ekonomi, serta keindahan dapat mempengaruhi

perhatian.

(7) Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri

Jika suatu objek memberikan perangsang yang kuat, kemungkinan perhatian

terhadap objek itu besar. Sebaliknya jika objek itu memberikan perangsang yang

lemah, perhatiannya juga tidak begitu besar.

2.5 Aktivitas Belajar Siswa

1. Pengertian Aktivitas Belajar

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan

kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Proses pembelajaran

yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan

pengetahuan, sikap, dan ketrampilan (Martinis Yamin, 2007: 75). Aktivitas

merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar

(Sardiman, 2006: 96).

Saat pembelajaran belangsung siswa mampu memberikan umpan balik

terhadap guru. Sardiman (2006: 100) menyatakan bahwa aktivitas belajar

merupakan aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar

keduanya saling berkaitan. Oemar Hamalik (2009: 179) menyatakan bahwa

aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

34
Aktivitas belajar dapat terwujud apabila siswa terlibat belajar secara aktif.

Martinis Yamin (2007: 82) mendefinisikan belajar aktif sebagai usaha manusia

untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Pembelajaran akan menghasilkan

suatu perubahan dan peningkatan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan pada

diri siswa. Siswa mampu menggali kemampuannya dengan rasa ingin tahunya

sehingga interaksi yang terjadi akan menjadi pengalaman dan keinginan untuk

mengetahui sesuatu yang baru.

2. Jenis-jenis Aktivitas

Menurut Sardiman (2006: 100), aktivitas belajar meliputi aktivitas yang

bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas tersebut

harus selalu berkait. Aktivitas belajar siswa sangat kompleks. Paul B. Diedrich

(Sardiman, 2006: 101), menyatakan bahwa kegiatan siswa digolongkan sebagai

berikut:

1) Visual activities, diantaranya meliputi membaca, memperhatikan gambar

demonstrasi, percobaan

2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, dan mengeluarkan pendapat

3) Listening activities, seperti misalnya mendengarkan percakapan, diskusi

dan pidato.

4) Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan dan

menyalin.

35
5) Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi,

model mereparasi, bermain, berkebun, beternak;

6) Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

dan menganalisis.

7) Emotional activities, misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Penggolongan aktivitas tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar

siswa sangat kompleks. Aktivitas belajar dapat diciptakan dengan melaksanakan

pembelajaran yang menyenangkan dengan menyajikan variasi model

pembelajaran yang lebih memicu kegiatan siswa. Dengan demikian siswa akan

lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Terdapat 9 aspek untuk menumbuhkan aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran (Martinis Yamin, 2007: 84) yaitu:

1) Memberikan motivasi pada siswa untuk aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

2) Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan yang akan dicapai

dalam pembelajaran
3) Mengingatkan kompetensi prasyarat
4) Memberikan topik atau permasalahan sebagai stimulus siswa untuk

berpikir terkait dengan materi yang akan dipelajari


5) Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya
6) Memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran
7) Memberikan umpan balik
8) Memantau pengetahuan siswa dengan pemberian tes.
9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran.

2.6 Penelitian yang Relevan

36
Beberapa penelitianpenelitian yang relevan diantaranya adalah penelitian

yang dilakukan oleh Wang dkk (2016) dalam jurnalnya menjelaskan mengenai

pola pertanyaan yang digunakan oleh guru senior dan guru junior di sekolah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wang, diketahui bahwa guru dengan

pengalaman mengajar lebih lama (guru senior) memiliki kemampuan lebih dalam

mengadopsi keterampilan pedagogis dan guru senior lebih banyak menggunakan

pertanyaan dengan level yang lebih tinggi (High order question).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Naz (2013) dijelaskan

mengenai bagaimana pengaruh dari pertanyaan pertanyaan yang diberikan guru

terhadap partisipasi akademik siswa didalam kelas. Berdasakan penelitian yang

dilakukan oleh Arab Naz, ternyata pertanyaan yang diberikan guru memberikan

pengaruh yang sangat signifikan terhadap cara berkomunikasi siswa di forum dan

penghargaan yang diperoleh siswa. Guru harus mampu menciptakan lingkungan

yang tepat untuk berlangsungnya suatu pembelajaran yang efektif. Menurut Naz,

guru harus lebih sering mendapatkan kursus atau pelatihan mengenai penggunaan

pertanyaan efektif didalam kelas. Untuk menciptakan komunikasi yang baik

didalam pembelajaran, guru dituntut untuk memberikan pertanyaan dengan level

tinggi (High Order Question). Level pertanyaan tinggi akan membuat siswa

belajar untuk menganalisis, mensistesis maupun mengevaluasi hal-hal yang

didiskusikan. Pemberian jenis pertanyaan pada level rendah mauun tinggi dengan

seimbang akan menciptakan lingkungan yang baik untuk berlangsungnya

komunikasi yang kreatif dan memunculkan ide-ide baru selama pembelajaran

berlangsung.

37
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shahriil (2013) menjelaskan

mengenai review dari beberapa literatur mengenai pertanyaan lisan yang

digunakan oleh guru dalam pembelajaran dan peraturan dari pertanyaan itu sendiri

dalam pelaksanaan pembelajaran serta peranannya dalam menciptakan suatu

metode mengajar yang efektif. Pada pembelajaran di sekolah dasar dan SMA,

guru akan memberikan pertanyaan kepada siswa setelah kegiatan pembelajaran

berlangsung. Umunya siswa takut untuk bertanya kepada guru dan merasa gugup.

Ini menandakan bahwa guru tidak mampu menciptakan suasana belajar yang baik

kepad siswa.

Perbedaan penggunaan pertanyaan dalam bentuk tertulis dan non tertulis

adalah pertanyaan lisan mendoong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi.

Penggunaan pertanyaan yang efektif dalam pembelajaran dapat meningkatkan

prestasi siswa. Pertanyaan efektif adalah pertanyaan dengan level tinggi (High

order Question). Dengan pertanyaan level tinggi, siswa dituntut untuk mampu

menganalisis sampai menciptakan setiapmasalah yang ditemukan selama proses

pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan penelttian yang dilakukan oleh shen (2012) pertanyaan guru

merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran di kelas.

Pemberian pertanyaan pada level kognitif rendah memiliki frekuensi yang lebih

banyak dibandingkan dengan pertanyaan pada level tinggi. Pertanyaan pada level

kognitif rendah diberikan sebanyak 70,9% sedangkan pertanyaan pada level

kognitif tinggi diberikan sebanyak 29,1%. Menurut Shen (2012) pemberian

pertanyaan pada level kognitif yang tinggi dapat menigkatkan kemampuan

38
berpikir tingkat tinggi siswa. Hal ini disebabkan pada penggunaan level

pertanyaan yang tinggi, siswa akan dijarkan untuk mencari solusi dalam

memecahkan sebuah permasalahan, menganalisis samapai pada tahap

mengevaluasi.

Berdasarkan jurnal milik Yuliawati dkk (2016) yang berjudul Teachers

Questioning and Student Critical Thinking in EFL Classroom Interacion meneliti

mengenai Tingkat pertanyaan berdasarkan taksonomi Bloom yang digunakan

berinteraksi didalam kelas, teknik bertanya yang digunakan guru dan peraturan

yang dilakukan guru dalam melontarkan pertanyaan pada kemampuan siswa untuk

berpikir kritis. Dalam jurnal ini guru menggunakan semua level pertanyaan sesuai

dengan taksonomi bloom namun guru lebih banyak mengajukan pertanyaan pada

level rendah. Hal ini karena siswa masih kelas 1 SMA sehingga guru lebih banyak

bertanya pada level rendah dibandingkan melatih cara berpikir kritis siswa dengan

menggunakan lebih banyak level pertanyaan tinggi.

Tehnik bertanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi

siswa. Teknik bertanya yang brvariasi dapat membantu siswa dalam memahami

guru selama proses pembelajaran. Jenis pertanyaan dan teknik bertanya memiliki

korelasi positif dengan prestasi siswa. Dalam pembelajaran guru menanyakan

pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Disamping itu

guru juga memberi pertanyaan kepada siswa dan membimbing siswa untuk

menemukan jawaban atas pertanyan tersebut. Waktu tunggu merupakan salah satu

teknik yang digunakan guru untuk mendapatkan jawaban siswa. Pemberian waktu

tunggu biasanya dilakukan ketika pertanyaan yang diajukan berada pada level

39
tinggi. Dengan memberikan waktu tunggu dalam menjawab pertanyaan, siswa

dapat mengumpulkan lebih banyak informasi untuk menjawab pertanyaan

sehingga respon siswa akan lebih bagus.

43

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini dapat

diklasifikasikan ke dalam penelitian deskriptif kualitatif. Penggunaan metode

kualitatif pada penelitian ini berdasarkan kaitan dengan fokus serta rumusan

masalah penelitian yang diteliti. Hal ini karena masalah yang diteliti merupakan

fenomena sosial mengenai Level Kognitif Pertanyaan (Cognitive Level Of

Questioning) Guru dalam Pembelajaran Kimia di SMA N 1 Tabanan yang dapat

diteliti secara kualitatif. Penelitian kualitatif menekankan pada kajian-kajian kritis

dan interpretatif tanpa mengabaikan unsur-unsur empiriknya. Ciri ciri penelitian

deskriptif kualitatif, yaitu (1) memusatkan perhatian pada masalah yang ada pada

40
saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, (2) menggambarkan

faktafakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan

interpretasi rasional. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data yang

diperoleh diharapkan lebih lengkap, mendalam, kredibel dan bermakna sehingga

tujuan penelitian dapat tercapai.

3.2 Situasi Sosial


Istilah populasi tidak digunakan dalam penelitian kualitatif namun

dinamakan situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu tempat, subyek dan

aktivitas yang berinteraksi secara sinergis.


3.2.1 Tempat Penelitian (Place)
Penelitian ini dilakukan pada salah satu SMA Negeri di Kota Tabanan

yaitu di SMA N 1 Tabanan. Pemilihan SMA N 1 Tabanan sebagai tempat

penelitian didasarkan atas pertimbangan hasil studi pendahuluan yang menyatakan

bahwa level kognitif pertanyaan guru yang digunakan dalam proses pembelajaran

belum semua diaplikasikan.


SMA N 1 Tabanan merupakan salah satu SMA Negeri yang terletak di kota

tabanan yang merupakan barometer pendidikan di Kota Tabanan. SMA N 1

tabanan juga merupakan sekolah favorit yang akan banyak di pilih oleh para siswa

ketika mereka telah selesai menamatkan studinya di jenjang SMP. Disamping itu,

SMA N 1 Tabanan merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk sebagai SMA

rujukan. SMA N 1 Tabanan memiliki lima guru mata pelajaran kimia dengan

41
pengalaman mengajar antara 15 25 tahun dengan pendidikan terakhir berkisar

antara S1 pendidikan kimia dan S2 pendidikan IPA.

3.2.2 Pelaku Penelitian (Actors)


Pelaku penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti dan

menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti (Arikunto, 2006). Pelaku penelitian

merupakan sumber untuk memperoleh data penelitian yang berupa benda, orang

atau hal lain dan bisa memberikan informasi yang diperlukan tentang obyek

penelitian. Pelaku penelitian dalam penelitian ini adalah guru kimia dan siswa di

kelas X, XI dan XII, pertanyaan yang digunakan guru baik yang tertulis maupun

yang tidak tertulis. Jumlah guru yang terlibat dalam penelitian ini adalah empat

orang guru kimia SMA N 1 Tabanan.

3.2.3 Obyek Penelitian (Activity)


Obyek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Obyek dalam penelitian ini adalah level kognitif pertanyaan dan

dampak yang ditimbulkan terhadap siswa. Level pertanyaan yang diajukan

berdasarkan pada taksonomi bloom yaitu level mengingat (C1), pertanyaan pada

level memahami (C2), pertanyaan pada level menerapkan (C3), pertanyaan pada

level menganalisis (C4), pertanyaan pada level mengevaluasi (C5) dan pertanyaan

pada level menciptakan (C6). Dampak dari pengggunaan level pertanyaan yang

diamati adalah Aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah.

Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini berkisar pada aktivitas visual

(visual activities), aktivitas mendengar (listening activities), aktivitas menulis

(writing activities), aktivitas langsung (oral activities), aktivitas mental (mental

activities), aktivitas emosional (emotional activities).

42
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono,

2008). Peneliti kualitatif sebagai Human Instrument berfungsi menetapkan fokus

penlitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan

atas temuannya. Peneliti sebagai instrumen utama dalam melakukan penelitian

dibantu dengan alat bantu berupa alat rekam dan pedoman wawancara.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi

dan wawancara.
(1) Teknik Observasi

Metode observasi dalam penelitian ini adalah jenis partisipasi pasif.

Partisipasi pasif (passive participation) adalah peneliti terjun langsung ke

lapangan atau di tempat kegiatan yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam

kegiatan tersebut. Peneliti ikut berada dalam kelas dan mengamati kegiatan

siswa selama pembelajaran kimia berlangsung. Peneliti mengamati level

kognitif pertanyaan yang digunakan guru dalam proses pembelajaran dan

dampak yang ditimbulkan terhadap siswa. Data yang diperoleh dideskripsikan

sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar sebagaimana adanya dan tidak

dibuat-buat. Pedoman observasi dapat dilihat pada lampiran 01.

(2) Teknik Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

43
pertanyaan dan terwawancara (interviwee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu (Moleong, 2006). Teknik wawancara yang digunakan dalam

penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur (semistructure interview).

Peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan

tertulis. Namun dalam pelaksanaannya, konteks wawancara berkembang di

luar rubrik wawancara. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara

dimintai pendapat dan ide-idenya. Dalam penelitian ini,wawancara dilakukan

setelah melakukan observasi di dalam kelas yang bertujuan untuk

memperdalam hasil observasi yang telah dilakukan.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap sumber data

penelitian, yaitu guru dan siswa. informanr yang akan diwawancarai dalam

pennelitian ini adalah guru pengajar kimia. Wawancara terhadap guru

ditujukan untuk memperoleh data berkaitan dengan level kognitif pertanyaan

guru dan aktivitas yang dilakukan siswa selama guru memberikan pertanyaan.

Wawancara dengan siswa bertujuan untuk mengetahui dampak yang

ditimbulkan dari pertanyaan yang diberikan oleh guru terhadap aktivitas

siswa dalam pembelajaran. Alat yang digunakan peneliti selama wawancara

adalah alat rekam.

3.5 Teknik Analisis Data

Data empiris yang dikaji diperoleh melalui hasil wawancara dan

pengamatan langsung di lapangan, hasil transkripsi percakapan yang terjadi dalam

interaksi selama pembelajaran berlangsung. Analisis secara induktif dilakukan

44
dalam penelitian ini agar menemukan simpulan akhir terhadap data yang

dikumpulkan sedikit demi sedikit dari lokasi penelitian. Terdapat tiga tahapan

analisis data yang dilakukan, yaitu: (1) tahap reduksi data, (2) tahap paparan data

dan (3) tahap penarikan simpulan dan verifikasi data seperti yang terlihat pada

gambar berikut

Data Display
Data Collection

Data
Reduction Conclusions
Drawing/Verificatio
n

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)


on

1. Reduksi Data (Data Reduction)


Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya, dan mencarinya apabila

diperlukan (Sugiyono, 2012). Reduksi data dan penyajian hasilnya, dilakukan

secara terus menerus selama pengumpulan data berlangsung. Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal hal yang pokok, memfokuskan pada hal hal

yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Tabel 3.1 Tehnik Pengkodean Data

Klasifikasi kode Kode Arti Kode


Tehnik Pengumpulan data OBS Observasi
WAN Wawancara
Jenis data AB Aktivitas Belajar
Urutan Data D1 Data 1

45
D2 Data 2
Dst
Sumber G1 Guru1
Dst
SA Siswa A
Dst
P Peneliti
Waktu pengambilan data 27-02-2017 27 februari 2017
Dst

2. Penyajian Data (Data Display)


Penyajian data merupakan kegiatan penyusunan hal hal pokok dan pola

yang sudah dirangkum dengan secara sistematis sehingga diperoleh tema dan pola

secara jelas tentang permasalahan penelitian agar mudah diambil kesimpulan.

Dengan menyajikan data, akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan upaya untuk mencari makna dari data

yang dikumpulkan dan memantapkan kesimpulan dengan member check atau

triangulasi yang dilakukan sebelum dan sesudah data dikumpulkan. Dengan

demikian, proses verifikasi merupakan upaya mencari makna dari data yang telah

dikumpulkan dengan mencari tema, pola, hubungan persamaan, perbedaan

perbedaan, halhal yang sering timbul dan lain sebagainya.


Analisis data dalam penelitian ini dilakukan per metode yang digunakan

dalam pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah metode observasi dan metode wawancara. Analisis data yang dilakukan

meliputi kedua metode pengumpulan data tersebut. .


(1) Analisis hasil observasi
Analisis hasil observasi dimulai dengan membuat transkrip kegiatan belajar

mengajar. Pembuatan transkrip dilakukan dengan mendengarkan rekaman

46
secara berulangulang untuk mendapatkan hasil transkrip observasi yang

benarbenar utuh. Dari transkrip observasi dilakukan analisis level kognitif

pertanyaan yang digunakan oleh guru dan dampak yang ditimbulkan terhadap

siswa. Analisis level kognitif pertanyaan guru disesuikan dengan ranah

kognitif Bloom. Dampak yang ditimbulkan kepada siswa dibatasi aktivitas

siswa selama pembelajaran ketika guru memberikan pertanyaan. Data yang

diperoleh dari transkrip observasi selanjutnya dikelompokkan dan dilakukan

triangulasi sumber informasi dan diinterpretasi.

(2) Analisis wawancara


Analisis wawancara dimulai dengan membuat transkrip wawancara. Hasil

dari wawancara diuji kredibilitasnya dengan melakukan member check.

Selanjutnya hasil wawancara dikelompokkan sesuai dengan aspek yang

diteliti dan dilakukan triangulasi sumber informasi dan diinterpretasi

3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data pada metode penelitian kualitatif berbeda

dengan istilah yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Uji keabsahan data

yang dilakukan oleh peneliti pada penelitan ini adalah sebagai berikut.

1. Uji Kredibilitas (validitas internal)

Uji Kredibilitas digunakan untuk mengukur kepercayaan terhadap data

hasil penelitian kualitatif. Uji kredibilitas data dilakukan dengan perpanjangan

pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat,

membercheck, dan analisis kasus negatif. Peneliti dalam menguji validitas internal

data melalui metode triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat menggunakan

membercheck.

47
A. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecakan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Peneliti

menggunakan metode teknik. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek

data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Teknik pengumpulan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, dan observasi. Data yang

diperoleh dengan cara wawancara, lalu di cek kembali dengan cara observasi. Jika

data yang diperoleh menghasilkan kesimpulan yang sama dengan kedua teknik

yang berbeda maka data dikatakan valid dan dapat digunakan. Bila dengan dua

teknik tersebut dihasilkan data yang berbeda maka perlu melakukan diskusi

terhadap sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

mana yang dianggap benar.

B. Mengadakan Membercheck

Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa

jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Hal

ini dilakukan agar informasi yang diperoleh sesuai dengan apa yang dimaksud

sumber data atau informan. Pelaksanaan membercheck dilakukan oleh peneliti

ketika mendapatkan keseluruhan data sehingga menunjang keaslian data. Peneliti

datang ke tempat pemberi data dan mengemukakan hasil temuan kepada

sekelompok pemberi data, yang nantinya mungkin ada data yang disekepakati

bersama, ditambah, dikurangi atau ditolak. Setelah disekepati bersama, maka para

48
pemberi data menandatangani pernyataan agar data yang didapatkan lebih otentik.

Selain itu juga sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan membercheck.

53

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Hasil penelitian yang disajikan merupakan Temuan Penelitian yang terdiri

dari (1) level kognitif pertanyaan guru kimia di SMA N 1 Tabanan, (2) aktivitas

siswa kelas X MIPA 3, X MIPA 5, kelas XI MIPA 7, XI MIPA 10, kelas XI MIPA

3, XI MIPA 5 dan kelas XII MIPA 6, XII MIPA 9, selama pembelajaran kimia di

SMA Negeri 1 Tabanan


4.1.1 Level kognitif pertanyaan guru kimia (Guru 1)
Guru 1 merupakan guru senior di SMA N 1 Tabanan dimana beliau telah

mengajar di sekolah bersangkutan selama 24 tahun. Setiap pembelajaran, beliau

selalu mengajukan pertanyaan kepada siswa. Observasi dilakukan pada dua kelas.

Kelas yang diobservasi adalah kelas XII MIPA 6 dan MIPA 10. Pertanyaan yang

diberikan oleh guru berkisar pada pertanyaan kognitif level C1, pertanyaan

kognitif level C2, pertanyaan kognitif level C3, dan pertanyaan kognitif level C4.

Pertanyaan yang diajukan guru didalam kelas hanya berkisar sampai level C4

yaitu pertanyaan menganalisis. Untuk pertanyaan pada level C5 dan C6 tidak

diberikan oleh guru karena guru menganggap kemampuan siswa dalam menjawab

hanya sampai pada level kognitif C4, sesuai dengan kutipan wawancara yang

dilakukan sebelum observasi berikut,

49
P : kalau soal itu kan ada levelnya ya bu, dari C1 sampai C6. Pemeberian
soal atau pertanyaan di kelas, ibu berikan sampai di level berapa bu?
G : biasanya sampai di menganalisis. Kalau menganalisis itu C berapa ya, C4
atau C5 ya?
P : C4 bu
G : iya sampai di C4 saja. Melihat juga kemampuan dari siswa nya karena
tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama. Kita memberi soal
analisis pun belum tentu mereka semua bisa mengerjakan
(Sumber : D21/WAN/AB/17-04-2017)

Dari kutipan di atas, guru menyatakan bahwa tidak semua siswa memiliki

kemampuan yang sama, sehingga soal analisis pun tidak terlalu banyak diberikan.

Berikut diberikan jumlah pertanyaan C1 sampai C4 yang diberikan oleh guru pada

setiap pertemuan
Tabel 4.1 Distribusi Level Kognitif Pertanyaan Guru 1

No Kelas Pertemuan C1 C2 C3 C4
1 Pertama 15 12 2 -
2 Kedua 6 1 2 3
3 XII MIPA 6 Ketiga 15 10 3 3
4 Keempat 6 4 2 -
5 Kelima 5 - 4
Jumlah 47 27 13 6
Persentase (%) 50,5% 29,1%. 14%. 6,5%

Persentase pertanyaan pada level kognitif C4 sebesar Guru lebih banyak

mengajukan pertanyaan pada level C1 yang lebih bersifat hafalan atau ingatan.

Hal ini berkaitan dengan materi yang diajarkan oleh guru yang lebih menuntut

kemampuan siswa untuk mengingat materi yang diajarkan sebelumnya yang

masih berkaitan dengan materi sekarang. Pada pertemuan kedua, guru

memberikan pertanyaan sampai pada level kognitif C4. Jumlah pertanyaan

kognitif level C4 yang diberikan oleh guru jumlahnya dua pertanyaan. Jika

dibandingkan dengan pertanyaan kognitif pada level yang lebih rendah,

pertanyaan kognitif level C4 memiliki jumlah yang paling sedikit. Hal ini

50
dikarenakan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan kognitif pada level

C4 masih rendah sehingga guru hanya memberikan sedikit soal pada level C4.
Pada pertemuan ketiga guru mengadakan ulangan harian dimana soal

ulangan yang diberikan oleh guru mencakup pertanyaan pada level C1 sampai

pada level C3. Pemberian pertanyaan pada level kognitif C4 tidak diberikan oleh

guru karena waktu yang dibutuhkan siswa untuk menjawab pertanyaan pada level

C4 lebih lama sedangkan ketika ulangan berlangsung, siswa mengerjakan soal

ulangan sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh guru. .


Pada pertemuan keempat dan kelima, level kognitif pertanyaan yang

diberikan oleh guru hanya sampai pada level kognitif pertanyaan C3. Pemebrian

level kognitif pertanyaan disesuaikan dengan materi yang diajarkan pada saat itu.

Pada pertemuan keempat, sesuai dengan materi yang diajarkan guru hanya bisa

menyisipkan atau memberikan pertanyaan sampai pada level kognitif C3 sehingga

pertanyaan yang diberikan oleh guru hanya sampai pada level kognitif C3.
Level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru di kelas XII MIPA 9

tidak jauh beda dengan level kognitif pertanyaan yang diberikan di kelas XII

MIPA 6. Menurut guru yang bersangkutan, siswa kelas XII MIPA 9 menunjukkan

respon yang lebih sedikit terhadap pertanyaan yang diberikan guru dibandingkan

dengan siswa di kelas XII MIPA 6. Hal ini sesuai dengan kutipan wawancara yang

dilakukan kepada guru sebelum observasi.

P : Apakah semua kelas yang ibu ajar, memberikan respon yang sama
terhadap pertanyaan yang ibu beri?

G : tidak. Ada kelas yang lebih lambat dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan sehingga bisa berulang ulang menanyakan kepada siswa. Ada
juga kelas yang begitu diberikan pertanyaan langsung menanggapi,
langsung menjawab

P : kelas berapa yang memberikan tanggapan lebih lama?

51
G : MIPA 9 yang lebih lambat, MIPA 6 yang responnya lebih aktif

(D21/WAN/AB/17-04-2017)

Berikut diberikan jumlah level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh


guru di kelas XII MIPA 9

Tabel 4.2 Distribusi Level Kognitif Pertanyaan Guru 1

No Kelas Pertemuan C1 C2 C3 C4
1 XII MIPA 9 Pertama 19 5 2
2 Kedua 8 5 1
3 Ketiga 4 1 3 3
4 Keempat 10 5 3 3
5 Kelima 6 4 2 -
Jumlah 47 20 11 6
Persentase 56% 23,8% 13,1% 7,1%

Pada pertemuan pertama dan kedua guru lebih banyak memberikan

pertanyaan pada level kognitif C1. Tujuan pemberian pertanyaan pada level C1

disini adalah untuk membantu siswa mengingat materi yang disampaikan pada

pertemuan sebelumnya oleh guru. Disamping itu, pemberian pertanyaan pada

level C1 juga berfungsi sebagai alat yang dapat memicu siswa untuk membaca

buku. Pertanyaan level C1 yang diberikan oleh guru dapat berupa pertanyaan

dengan tujuan untuk mengingat maupun pertanyaan yang menuntut jawaban yang

bersifat hafalan. Pada pertemuan pertama, pemberian pertanyaan oleh guru hanya

mencapai level kognitif C3 dimana materi yang disampaikan oleh guru hanya

dapat disispkan pertanyaan sampai pada level C3.


Pada pertemuan ketiga, level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru

lebih bervariasi dimana guru memberikan siswa pertanyaan sampai pada level C4.

Pemberian pertanyaan pada level kognitif C4 ini disesuaikan dengan materi yang

diberikan oleh guru. Pada pertemuan ini, materi yang diberikan oleh guru

memungkinkan guru untuk memberikan pertanyaan pada level C4.

52
Pertemuan keempat merupakan pertemuan ketika guru memberikan

ulangan harian kepada siswa. Soal ulangan harian yang diberikan guru kepada

siswa berkisar antar soalpada level kognitf C1 smpai soal pada level kognitif C3.

Soal pada level kognitif C4 tidak diberikan kepada siswa karena dalam

mengerjakan soal level C4 dibutuhkan waktu pengerjaan yang cukup lama. Pada

ulangan harian, waktu siswa dalam mengerjakan soal sudah dibatasi oelh guru

sehingga tidak memungkinkan utnuk memberikan pertanyaan pada level kogntif

C4.

Pada pettemuan kelima, level kognitif pertanyaan yang diberikan guru

mencakup pertanyaan pada level C1 sampai pada level C3. Pemberian pertanyaan

ini didasarkan pada ,ateri yang diajarkan oleh guru dimana materi yang diajarkan

oleh guru pada pertemuan ini hanya bisa disisipkan pertanyaan samapai pada level

C3.
Contoh pertanyaan kognitif yang diberikan oleh guru dapat dilihat sebagai

berikut.
1. Pertanyaan pada level kognitif C1
ada berapa jenis alkohol?
2. Pertanyaan pada level kognitif C2
Alkohol primer yang seperti apa? Coba tuliskan satu contoh alkohol

primer!
3. Pertanyaan pada level kognitif C3

Tuliskanlah persamaan reaksi dan nama zat pereaksi dan hasil reaksinya

a. Reaksi propanal dengan gas hidrogen


b. Asam asetat dengan fosfor triklorida
c. Hidrolisis metil butirat

4. Pertanyaan pada level kognitif C4

Seperti yang kita ketahui, formalin banyak digunakan sebagai pengawet


baik itu untuk kayu, pengawet mayat maupun pengawet untuk spesimen

53
biologi yang digunakan untuk penelitian. Namun dewasa ini penggunaan
formalin banyak disalahgunakan sebagai contohnya formalin digunakan
untuk mengawetkan makanan.

a. Zat terlarut apa yang terkandung dalam formalin?


b. Tulis strukturnya
c. Bagaimana dampak penggunaan formalin bagi kesehatan manusia?

Secara umum pertanyaan yang diberikan oleh guru 1 kepada siswa di kelas

XII MIPA 6 dan MIPA 9 tidak terlalu berbeda. Pertanyaan yang diberika guru di

masing masing kelas disesuaikan dengan materi yang diajarkan oleh guru pada

saat itu. Level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru berkisar pada level

kognitif pertanyaan C1, C2, C3 dan C4 dengan jumlah pertanyaan pada level

kognitif C4 adalah pertanyaan dengan jumlah yang paling sedikit. Hal ini

dikarenakan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan belum sampai pada

tahap C4. Dalam menjawab pertanyaan level C4, siswa masih memerlukan

bimbingan dari guru. Pertanyaan kogntif pada level C1 merupakan pertanyaan

yang paling banyak diberikan guru. Pemberian pertanyaan pada level C1 disini

diberikan oleh guru sebagai alat bantu bagi siswa untuk mengingat atau menggali

memori mereka kembali mengenai materi yang diajarkan pada pertemuan

sebelumnya. Disamping itu pemberian pertanyaan pada level C1 dapat digunakan

untuk memicu siswa membaca buku. Pertanyaan pada level C1 memiliki sifat

ingatan maupun hafalan. Untuk menggali kembali ingatan yang telah dimiliki oleh

siswa salah satu cara yang digunakan adalah dengan membaca buku. Pemberian

pertanyaan pada level C1 secara otomatis akan memicu siswa untuk mebaca buku

dan mencari jawaban di buku.

54
Pemberian pertanyaan pada level kognitif tertentu akan berdampak

terhadap aktivitas belajar siswa. Dari dua kelas yang diobservasi terdapat

perbedaan aktivitas belajar ketika guru memberikan pertanyaan pada level

kogntiitf tertentu. Berikut akan diuraikan mengenai aktivitas belajar siswa

terhadap level kognitif pertanyaan guru.


A. Aktivitas belajar siswa kelas XII MIPA 6 terhadap Level Kognitif

Pertanyaan Guru
Aktivitas belajar yang ditunjukkan siswa terhadap level pertanyaan kognitif

guru dapat di amati melalui observasi. Ketika guru melontarkan pertanyaan

dengan level C1, siswa cenderung lebih cepat menjawab karena pada level C1

siswa lebih menggali kepada ingatan yang telah dia miliki mengenai materi yang

diajarkan. Aktivitas belajar siswa dapat diamati dalam kutipan observasi berikut.
Guru : perlu kita ingatkan lagi untuk alkohol ada berapa jenis alkohol?

Siswa : Ada 3 bu
Guru : Alkohol apa saja?
Siswa : Alkohol primer, sekunder dan tersier
(Sumber : D2/OBS/AB/G1/14-02 -2017)
Pertanyaan level C1 yang diberikan oleh guru bertujuan untuk

mengingatkan kembali siswa terhadap pembelajaran sebelumnya dimana

pembelajaran yang diajarkan sebelumnya masih berkaitan dengan materi yang

disampaikan pada pertemuan ini. Hal ini dapat dipertegas juga dengan hasil

wawancara yang telah dilakukan terhadap guru bersangkutan yang mengajar di

kelas tersebut.

P : bagaimana respon siswanya ketika ibu memberikan pertanyaan pada


level C1 tersebut?

G : lebih cepat menjawab biasanya, kalau untuk yang kelas MIPA 6 ya.
Biasanya pertanyaan yang berupa ingatan itu kan materi yang sudah

55
diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Jadi otomatis mereka masih
meningatnya karena belum lewat sampai satu minggu ya.

(Sumber : D21/WAN/AB//G1/17-04-2017)

Berdasarkan observasi dan wawancara tersebut jelas terlihat bahwa siswa

memberikan respon yang lebih cepat ketika diberi pertanyaan yang masih pada

level C1. Hal ini dikarenakan sifat pertanyaan pada level C1 yang masih berupa

pertanyaan hafalan dan ingatan. Disamping itu, dalam seminggu siswa mendapat

pelajaran kimia sebanyak 2 kali sehingga pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya masih ada di memori siswa. Aktivitas siswa yang dapat diamati

disini meliputi aktivitas visual (visual activities), aktivitas mendengar (listening

activities), aktivitas langsung (oral astivities), Aktivitas mental (mental

activities).
Selain pertanyaan pada level C1, pemberian pertanyaan pada level C2 juga

diberikan oleh guru. Ketika siswa diberikan pertanyaan pada level C2, aktivitas

belajar yang dapat diamati adalah siswa langsung menjawab pertanyaan yang

dilontarkan guru dimana untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru, siswa harus memperhatikan dan mendengarkan ketika guru memberikan

pertanyaan. Aktivitas lain yang dapat teramati adalah ketika siswa melakukan

diskusi untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang dinerikan. Respon yang

diberikan siswa terhadap pertanyaan pada level pertanyaan C2 dapat dilihat pada

kutipan observasi berikut

Guru : jadi gugus fungsi terikat ada di C nomer 2,kalau pindah lebih kesana juga
dinomer 2. Nah sehinggga dari sinilah kita tahu kalau untuk alkohol
primer hasil oksidasinya adalah aldehid dan asam karboksilat sedangkan

56
untuk alkohol sekunder hasilnya adalah keton. Nah untuk alkohol tersier,
bisakah mengalami oksidasi?
Siswa : tidak
Guru : mengapa kira2 tidak bisa?
Siswa : karena atom C
Guru : kenapa atom C nya?
Siswa : mmm (berdiskusi dengan teman sebangku, terlihat siswa saling bertanya
dan menjawab dengan teman yang duduknya berdekatan. Kondisi kelasa
menadi ribut karena disksi yang dilakukan siswa. Tidak semua siswa
berdiskusi, ada bebrapa siswa yang diam saja menunggu penjelasan dari
guru)
Guru : bagaimana? Kenapa dengan atom C nya? jadi dari contoh tadi karena
atom C tidak ada atom H nya sehingga tidak bisa dioksidasi. Nah kalo
kita ingat kembali dengan eter, alkohol kan eter. Nah eter yang digunakan
dalam industri minyak sebagai zat adiktif untuk menaikkan bilangan
oktan dinamakan apa?
(D2/OBS/AB/G1/ 14-02 -2017)
Dalam menjawab pertanyaan guru pada level C2 siswa berdiskusi dengan

teman yang duduk didekatnya. Dalam proses diskusi terlihat siswa saling bertanya

dan menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh temannya. Dengan menanggapi

pertanyaan guru secara langsung terlihat bahwa siswa antusias dan bersemangat

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Aktivitas siswa yang dapat

diamati disini meliputi aktivitas visula (visual activities), aktivitas mendengar

(listening activities), aktivitas langsung (oral astivities), Aktivitas mental (mental

activities).

Aktivitas belajar siswa ketika diberikan pertanyaan pada level C3 adalah

siswa mencatat pertanyaan yang diberikan oleh guru dan mendengarkan perintah

guru untuk menjawab pertanyaan tersebut. Siswa menjawab pertanyaan yang

57
diberikan oleh guru dengan mencari jawaban di buku. Siswa juga menuliskan

jawaban yang telah mereka temukan. Aktivitas lain yang dapat diamati adalah

ketika siswa melakukan diskusi dimana selama pelaksanaan diskusi siswa terlihat

saling bertukar pertanyaan dan pendapat. Siswa berani mengajukan diri untuk

menjawab pertanyaan ketika guru meminta siswa untuk maju ke depan menjawab

pertanyan seperti kutipan observasi berikut

Guru : bisa ya.. nah bagaimana kalau ini, apa namanya?


OH COOCH3 COOCH3

OH OH

OH
Apa nama dari senyawa tersebut?

Siswa mencatat pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa mencari dibuku jawaban
dari pertanyaan guru. Beberapa siswa terlihat berdiskusi dengan temannya

Guru : ayo siapa yang bisa jawab?

Siswa : ketiganya bu?

Guru : satu-satu saja ya,satu-satu. Ayo silahkan..

Salah seorang siswa maju kedepan

Guru : yang cowok sekarang, dari tadi yang cewek sudah maju. Yang duduk di
belakang bagaimana, coba maju kedepan. Lagi satu, yang disebelahnya
bagaimana,bisa? Ya coba saja maju ya

Siswa yang ditunjuk guru maju kedepan

Siswa 1 : 1,3-dihidroksibenzena

Siswa 2 : metil-o-hidroksibenzoat

Siswa 3 : metil-p-hidroksibenzoat

Guru : bagaimana sudah benar ya. Nah kalauuntuk yang ini (sambil menunjuk
gambar 1) apa nama lainnya? Gunakan orto meta para, apa namanya?

Siswa : m-dihidroksibenzena

(D12/OBS/AB/G1/23-02-2017)

58
Pada kutipan observasi ini terlihat bahwa guru menunjuk siswa utnuk maju ke

depan dengan tujuan untuk melatih mental siswa agar berani tampil di depan.

Siswa antusias dan bersemangat dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru. Hal ini terlihat dari adanya siswa yang mengajukan dirinya utnuk menjawab

pertanyaan dan ada siswa yang ditunjuk oleh guru untuk maju ke depan menjawab

pertanyaan. Aktivitas siswa yang dapat diamati disini meliputi aktivitas visula

(visual activities), aktivitas mendengar (listening activities), aktivitas menulis

(writing activities), aktivitas langsung (oral astivities), Aktivitas mental (mental

activities).

Aktivitas belajar yang dapat teramati ketika guru memberikan pertanyaan

pada level C4 adalah siswa mengerjakan pertanyaan atau soal yang diberikan oleh

guru. Hal ini menandakan bahwa untuk mengerjakan soal maupun pertanyaan

yang diberikan oleh guru, siswa terlebih dahulu harus memperhatikan guru ketika

memberikan pertanyaan dan mendengarkan perintah yang diberikan oleh guru

untuk mengerjakan pertanyaan yang diberikan. Disamping itu, pada kutipan

observasi diatas juga terlihat bahwa siswa mencatat pertanyaan yang diberikan

oleh guru pada selembar kertas dan mencatat jawabannya pada lembaran kertas

tersebut. Aktivitas lain yang dapat diamati adalah ketika siswa melakukan diskusi.

Dalam mengerjakan soal maupun pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa

membentuk kelompok diskusi yang berjumlah 4 5 orang. Selama berlangsung

diskusi siswa terlihat saing bertukar pendapat dan saling bertanya. Terlihat juga

ada beberapa siswa yang membagi tugas untuk mencari jawaban dari pertanyaan

guru. Aktivitas langsung juga terlihat ketika siswa mengerjakan pertanyaan pada

59
level C4 dimana siswa menanyakan langsung cara pengerjaan soal tersebut

kepada guru. Aktivitas lain yang dapat diamati adalah aktivitas mental dan

emosional. Siswa antusias dan bersemangat ketika guru memberikan pertanyaan

dimana siswa langsung mencatat pertanyaan yang diberikan oleh guru dan

melaksanakan perintah guru untuk mengerjakan pertanyaan yang diberikan guru

seperti yang nampak dalam kutipan observsai berikut

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru pada selembar kertas.
Siswa : bu, boleh buka internet lewat HP
Guru : silahkan.
Dalam pengerjaannya ada siswa mengerjakan secara berkelompok yang teridri
dari 4-6 orang, dan ada siswa yang mengerjakan dengan teman sebangkunya.
Semua siswa terlihat mengerjakan soal.
Guru : sudah selesai mengerjakan?
Siswa : belum bu..
Guru : kalau belum lanjutkan lagi dirumah ya, tugas ini dikumpulkan minggu
depan.kemudian karena materi gugus fungsi sudah habis berarti minggu
depan kita ulangan. Silahkan belajar yang baik supaya hasil ulanngannya
bagus.
Siswa : bu, mau tanya yang nomor 4 bagaimana caranya nyarinya hu?
Guru : yang nomor 4?
Siswa : iya bu
Guru : yang nomor 1 sampai 3 sudah?
Siswa : bisa bu tapi belum dibuat tapi bu. Yang nomor 4 itu kan ada hitungannya,
itu yang ga bisa bu
Guru : yang lainnya bagaimana, ada yang bisa yang nomor 4?
Siswa tidak ada yang emnanggapi petanyaan guru
(D4/OBS/AB/G1/16-02-2017)

60
Aktivitas siswa yang dapat diamati disini meliputi aktivitas visula (visual

activities), aktivitas mendengar (listening activities), aktivitas menulis (writing

activities), aktivitas langsung (oral astivities), Aktivitas mental (mental activities).

Secara umum, aktivitas belajar siswa yang terlihat ketika guru

memberikan pertanyaan pada level C1 sampai dengan C4 meliputi kegiatan

membaca (visual activities), kegiatan mendengar (listening activities), kegiatan

menulis (writing activities), kegiatan langsung (oral astivities), kegiatan mental

(mental activities) dan kegiatan emosional (emotional activities). kegiatan

membaca yang terlibat disisni adalah siswa membaca buku maupun literatur lain

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Kegiatan mendengar yang

dimaksudkan adalah dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Untuk dapat

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa terlebih dahulu harus

mendengar pertanyaan itu sendiri maupun perintah yang diberikan oleh guru.

Disamping itu, kegiatan mendengar juga dapat diamati ketika proses diskusi

berlangsung dimana siswa akan saling bertukar pendapat dan siswa akan

mendengarkan pendapat yang dilontarkan oleh temannya. Aktivitas menulis

dapat diamati ketika siswa mencatat pertanyaan yang diberikan oleh guru dan

mancatat jawaban yang mereka buat. Aktivitas langsung dapat diamati ketika

siswa melakukan diskusi. Pada proses diskusi siswa akan saling bertukar

pendapat dan saling bertanya. Disamping itu aktivitas langsung teramati juga

ketika siswa langsung menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada

aktivitas langsung terselip juga aktivitas mendengar dimana siswa akan

mendengarkan siswa lainnya dalam mengajukan pendapat maupun dalam

61
mengajukan pertanyaan. Aktivitas mental dapat diamati ketika siswa menanggapi

semua pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa menanggapi pertanyaan

tersebut dengan menjawab langsung pertanyaan dari guru maupun mencari

jawaban melalui literatur yang ada maupun melalui diskusi. Aktivitas emosional

terlihat ketika siswa antusias dan bersemangat dalam menawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Hal ini dapat terlihat dari tanggapan yang diberikan oleh

siswa ketika guru memberikan pertanyaan. Ketika siswa menanggapi pertanyaan

guru dengan menjawab pertanyaan secaralangsung maupun tidak dapat dikatakan

bahwa siswa mmemiliki semangat untuk menjawab pertanyaan guru. Selama

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, keadaan kelas terkadang ribut

terkadang tenang tergantung dari proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan

oleh guru. Ketika proses pembelajaran melibatkan diskusi siswa maka kelas akan

menjadi ribut. Hal ini menandakan bahwa proses diskusi berlangsung dengan

baik. Kondisi kelas tenang berlangsung ketika guru memberikan pertanyaan

dalam bentuk ulangan harian. Pelaksaan ulangan harian yang dilakukan oleh guru

menggunakan paket soal yang bervariasi. Hal ini menyebabkan siswa melaksanan

proses ulangan dengan tenang dan secara individu. Aktivitas emosional lainnya

yang bisa diamati adalah kebosanan siswa terhadap pertanyaan yang diberikan.

Ada beberapa siswa yang merasa bosan ketika pembelajaran kimia berlangsung.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan observasi berikut.

Guru : coba buat salah satu contoh reaksi esterifikasi! Ayo, buatlah reaksi
esterifikasi!

62
Siswa membaca buku untuk menemukan jawabannya.setelah menunggu bebrapa
saat, guru menunjuk salah seorang siswa yang tetap asyik mengobrol dengan
temannya.
Guru : gus yang duduk dipojok belakang yang asyik ngobrol dari tadi. Siapa
namanya? ( guru bertnya kepada siswa lain)
Siswa : bagus bu
Guru : Bagus, coba maju ke depan dan buat reaksinya.
Siswa : reaksi apa bu?
Guru : tadi ibu suruh buat apa? Kamu tidak mendengarkan dari tadi? Apa yang
kamu obrolin sama temanmu dari tadi?
Bagus : ga ada bu
Guru : kalian ini sudah kelas 3 ya, sebentar lagi sudah ujian. Tolong perhatikan
kalau gurunya sedang mengajar. Biar kalian mengerti. Biar tidak rugi
kalian sekolah bayar mahal tapi tidak memperhatikan gurunya sedang
berbicara di depan. Ayo maju kedepan buat satu contoh reaksi
esterifikasi. Di buku sudah ada. Kamu punya buku kimia?
Siswa yang bersangkutan terlihat memanggil temannya dan meminjam buku.
Guru : ayo bagus maju kedepan (siswa bersangkutan masih bertanya kepada
siswa lain, dan temannya memberitahukan apa yang harus bagus buat
didepan)
(D4/OBS/AB/G1/16-02-2017)
Berdasarkan kutipan observasi di atas dapat dilihat ketika guru memberikan pertanyaan

pada level kognitif C1 ada siswa yang tidak memperhatikan. Hal ini terjadi karena siswa

tersebut merasa bosan selama pembelajaran berlangsung. Kebosanan siswa muncul

dikarenakan materi yang disampaikan oleh guru susah dipahami oleh siswa sesuai dengan

kutipan wawancara yang dilakukan dengan siswa berikut

Peneliti : pernah merasa bosan dengan pelajaran kimia?


Siswa A : pernah
Peneliti : pas materi apa?

63
Siswa A : materi yang kemarin itu, gugus fungsi yang banyak reaksinya itu,
membosankan sekali
Peneliti : kenapa membosankan?
Siswa A : ga ngerti soalnya kak, terus hafalannya banyak
(D/)

Berdasarkan kutipan wawancara di atas, kebosanan siswa timbul karena materi

yang diajarkan oleh guru kurang menarik dan siswa kurang memahami materi

yang diajarkan. Guru memberikan teguran kepada siswa yang tidak

memperhatikan.

B. Aktivitas Belajar Siswa Kelas XII MIPA 9 Terhadap Level Kognitif Pertanyaan

Guru

Level kognitif pertanyaan guru yang diberikan meliputi pertanyaan

kognitif level C1 sampai dengan pertanyaan kognitif level C4. Aktivitas belajar

siswa yang dapat diamati ketika guru mengajukan pertanyaan pada level C1

adalah siswa memperhatikan pertanyaan guru dan mendengar guru ketika guru

memberikan pertanyaan. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan mencari dan

maembaca buku yang mereka miliki. Aktivitas lain yang dapat teramati adalah

kurangnya keberanian siswa dalam mengajukan diri menjawab pertanyaan ke

depan sehingga guru menunjuk seorang siswa untuk menjawab ke depan. Hal ini

dapat dilihat dalam kutipan observasi berikut

Guru : sekarang kita lanjut ke tatanama keton dan aldehid. Bagaimana rumus umum
dari aldehid? Siapa yang bisa menggambarkan ke depan?
Siswa tidak merespon pertanyaan guru
Guru : dibukunya sudah ada kan rumus umum aldehid. Coba perhatikan bukunya
Siswa : ( membuka buka buku dan mencari)
Guru : siapa yang bisa maju ke depan untuk menuliskan rumus umum dari aldehid?
Siswa tidak menanggapi

64
Guru : ayo siapa yang mau mencoba?
Siswa : (tidak ada yang mengangkat tangan)
Guru : ibu tunjuk saja kalau begitu ya. Coba kamu kerjakan ke depan
Siswa : ga bisa bu
Guru : dibukunya sudah ada, tinggal ditulis saja ke depan. Ayo maju
Siswa : ( menggambarkan rumus umum aldehid di papan)
(D2/OBS/AB/G1/14-02-2017)
Kurangnya tanggapan siswa terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru

menyebabkan guru menuntun siswa untuk menemukan jawaban dari pertanyaan

yang diberikan kemudian untuk menarik antusiasme siswa dalam menjwab

pertanyaan, guru menunjuk siswa untuk maju ke depan kelas menjawab

pertanyaan yang diberikan. Aktivitas siswa yang dapat diamati disini meliputi

kegiatan membaca (visual activities), kegiatan mendengar (listening activities),

kegiatan emosional (emotional activities).

Ketika guru mengajukan pertanyaan pada level C2, aktivitas belajar yang

teramati l adalah siswa memperhatikan pertanyaan yang diberikan oleh guru dan

mencatat penjelasan guru di depan. Berdasarkan observasi terlihat bahwa siswa

menanggapi pertanyaan guru secara langsung. Hal ini menandakan bahwa siswa

memiliki kesigapan dan keberanian dalam menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru. Disamping itu dengan siswa menjawab langsung pertanyaan dari guru

memiliki arti bahwa siswa antusias dan bersemangat daam menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan kutipan observasi berikut

Guru : H C C CH3
3

O
Ini apa namanya? Berapa ada atom karbonnya?
Siswa : tiga

65
Guru : dalam alkana kalau atom C nya ada tiga apa namanya?
Siswa : propana
(D2/OBS/AB/G1/14-02-2017)

Aktivitas siswa yang dapat diamati disini meliputi kegiatan membaca

(visual activities), kegiatan mendengar (listening activities), kegiatan menulis

(writing activities), kegiatan langsung (oral astivities), kegiatan mental (mental

activities), kegiatan emosional (emotional activities).


Aktivitas belajar siswa yang dapat diamati ketika guru mengajukan

pertanyaan pada level C3 adalah siswa memperhatikan pertanyaan yang diberikan

oleh guru dan mencatat penjelasan guru di depan. Siswa menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru. Siswa menjawab pertanyaan guru secara langsung

dengan tuntunan yang diberikan oleh guru. Hal ini menandakan bahwa siswa

memiliki kesigapan dan keberanian dalam menjawab pertanyaan. Disamping itu

dengan siswa menjawab langsung pertanyaan dari guru memiliki arti bahwa

siswa antusias dan bersemangat dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan observasi berikut

Guru : berarti tinggal diganti akhirannya dengan on. Menjadi propanon. Kalau yang
ini sekarang apa namanya?

H3C C CH2 CH2 CH2 CH3


O
Penomorannya kita mulai dari kiri ya. Karena paling dekat dengan gugus
karbonilnya. Gugus karbonilnya ada di C nomor berapa?
Siswa : dua
Guru : namanya akan menjadi apa?
Siswa : tidak menanggapi
Guru : namanya akan menjadi 2 heksanon. Bagaimana bisa?
Siswa : iya

66
Siswa mencatat tulisan guru di papan
Guru : nama trivialnya sekarang.
O

H3C CH2 C CH2 CH2 CH3

Apa nama trivial struktur ini? Kita lihat disebelah gugus karbonil ada
alkil apa?
Siswa : etil
Guru : etil ya. Nah ini alkil apa namanya? ( sambil menunjuk gambar)
Siswa : propil
Guru : sekarang penulisannya disesuaikan dengan abjad. Etil propil keton.
Bagaimana bisa? Bisa?
Siswa : bisa buuu
Guru : silahkan dicatat.
(D2/OBS/AB/G1/14-02-2017)
Aktivitas yang terlibat adalah kegiatan membaca (visual activities),

kegiatan mendengar (listening activities), kegiatan menulis (writing activities),

kegiatan langsung (oral astivities), kegiatan mental (mental activities), kegiatan

emosional (emotional activities).

Aktivitas belajar yang dapat diamati ketika guru memberikan pertanyaan

pada level kognitif C2, C3 dan C4 dapat diamati dalam kutipan observasi berikut

Guru : baiklah, kalau tidak ada yang bertanya, ibu akan beri kalian soal silahkan
kalian diskusikan. Kerjakan di kertas lampiran. Boleh mengerjakan
berkelompok ya, tapi kalian buat individu. Silahkan keluarkan kertasnya,
soalnya ibu bacakan, silahkan kalian tulis soalnya
1. Jelaskan mengapa titik didih asam karboksilat lebih tinggi daripada
titik didih alkohol?
2. Bagaimana hubungan antara kelarutan ester dengan jumlah atom
karbonnya?

67
3. Seperti yang kita ketahui, formalin banyak digunakan sebagai
pengawet baik itu untuk kayu, pengawet mayat maupun pengawet
untuk spesimen biologi yang digunakan untuk penelitian. Namun
dewasa ini penggunaan formalin banyak disalahgunakan sebagai
contohnya formalin digunakan untuk mengawetkan makanan.
d. Zat terlarut apa yang terkandung dalam formalin?
e. Tulis strukturnya
f. Bagaimana dampak penggunaan formalin bagi kesehatan
manusia?
4. Berdasarkan analisis suatu senyawa organik diketahui komposisi
unsur-unsur penyusunnya terdiri dari 66,7% karbon, 11,2% hidrogen
dan 22,2% oksigen senyawa tersebut memiliki titik didih 79,6oC. Pada
suhu 100oC dan tekanan 0,97 atm massa jenisnya 2,28g/mL. Senyawa
ini memiliki gugus karbonil dan tidak dapat dioksidasi menjadi asam
karboksilat. Ramalkan rumus molekul dan struktur senyawa tersebut.
5. Ester dan asam karboksilat banyak digunakan dalam produk makanan
dan minuman. Untuk membuktikannya, amati 10 buah kemaan
produk makanan dan minuman. Catat komposisi zat penyusunnya
lengkapi rumus molekul, struktur dan kegunaan dari senyawa
tersebut!
Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Sebelumnya siswa mencatat
soal yang diberikan oleh guru pada selembar kertas. Dalam pengerjaannya ada
siswa yang mengerjakan secara berkelompok yang teridri dari 4-6 orang, dan
ada siswa yang mengerjakan dengan teman sebangkunya. Semua siswa terlihat
mengerjakan soal. Siswa yang semula mengobrol juga ikut mencari jawaban dari
soal yang diberikan guru
(D9/OBS/AB/G1/28-02-2017)

Berdasarkan kutipan observasi di atas terlihat aktivitas belajar yang dapat

diamati adalah siswa menulis pertanyaan yang diberikan oleh guru dalam

68
selembar kertas. Ketika siswa menulis pertanyaan yang diberikan oleh guru,

secara tidak langsung siswa akan memperhatikan pertanyaan guru dan juga

mendengar perintah guru untuk memecahkan pertanyaan yang diberikan.

Disamping itu, dapat diamati juga dalam memcahkan pertanyaan yang diberikan

guru, siswa mencari jawaban dengan melihat literatur yang mereka miliki. Siswa

menjawab pertanyaan dengan melakukan diskusi. Selama proses diskusi, siswa

saling bertukar pendapat dan saling bertanya untuk memcahkan pertanyaan yang

diberikan. Hal ini menandakan siswa antusia dan bersemangat dalam menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru walaupun ada beberapa siswa yang tidak

ikut aktif dalam proses diskusi. Beberapa siswa terlihat hanya duduk diam dan

memperhatikan temannya yang sedang berdiskusi. Hal ini menandakan bahwa

siswa yang bersangkutan tidak terlibat aktif dalam proses berlangsungnya

diskusi. Hal ini terjadi karena siswa malas untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru dan memilih untuk menunggu teman menyelesaikan

pekerjaannya. kegiatan membaca (visual activities), kegiatan mendengar

(listening activities), kegiatan menulis (writing activities), kegiatan langsung

(oral astivities), kegiatan mental (mental activities), kegiatan emosional

(emotional activities).
Secara umum aktivitas belajar siswa yang terlibat ketika guru memberikan

pertanyaan pada level kognitif C1, C2, C3, dan C4 di kelas XII MIPA 9 adalah

kegiatan membaca (visual activities), kegiatan mendengar (listening activities),

kegiatan menulis (writing activities), kegiatan langsung (oral astivities), kegiatan

mental (mental activities), kegiatan emosional (emotional activities). Siswa di

kelas XII MIPA 9 memberikan tanggapan lebih lama terhadap pertanyaan guru.

69
Hal ini menyebabkan guru sering mengulang pertanyaan yang saam kepada siswa

untuk menarik minat siswa agar mau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru. Disamping itu guru lebih sering menuntun siswa dalammenjawab

pertanyaan yang diberikan.

4.1.2 Level kognitif Pertanyaan Guru 2


Berikut ini akan dipaparkan terkait mengenai level kognitif pertanyaan

yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran kimia di kelas. Guru 2 merupakan

salah satu guru di SMA N 1 Tabanan yang telah mengajar selama 20 tahun. Setiap

pembelajaran, beliau akan selalu memberikan pertanyaan kepada siswa. Observasi

dilakukan pada dua kelas yang menurut guru bersangkutan memiliki aktivitas

belajar yang berbeda ketika diberikan pertanyaan oleh guru. Kelas yang

diobservasi adalah kelas XI MIPA 7 dan XI MIPA 10. Pertanyaan yang diberikan

oleh guru berkisar pada pertanyaan kognitif level C1, pertanyaan kognitif level

C2, pertanyaan kognitif level C3, dan pertanyaan kognitif level C4. Pertanyaan

yang diajukan guru didalam kelas hanya berkisar smapai level C4 yaitu

pertanyaan menganalisis. Untuk pertanyaan pada level C5 dan C6 tidak diberikan

oleh guru karena guru menganggap kemampuan siswa dalam menjawab hanya

sampai pada level kognitif C4, sesuai dengan kutipan wawancara yang dilakukan

sebelum observasi berikut,

P : sampai pada level berapa ibu memberikan pertanyaan kepada siswa?

G : sampai C4. Itu sudah lumayan sulit untuk siswa. Banyak siswa yang
tidak mampu menjawab pertanyaan sampai di level tersebut

(Sumber : D21/WAN/AB/G2/17-04-2017)

70
Dari kutipan disini, guru menyatakan bahwa tidak semua siswa memiliki

kemampuan yang sama, sehingga soal analisis pun tidak terlalu banyak diberikan.

Berikut diberikan jumlah pertanyaan C1 sampai C4 yang diberikan oleh guru pada

setiap pertemuan
Tabel 4.3 Distribusi level kognitif pertanyaan Guru 2

No Kelas Pertemuan C1 C2 C3 C4
1 Pertama 2 3 - -
2 Kedua - - 4 5
3 XI MIPA 7 Ketiga 1 2 2 4
4 Keempat 3 -
5 Kelima 5 1
Jumlah 3 8 11 10
Persentase (%) 9,4% 25% 34,4% 31,2%

Berdasarkan tabel diatas, guru lebih banyak mengajukan pertanyaan pada

level C4 dan C3 yang merupakan pertanyaan aplikasi dan analisis. Hal ini

berkaitan dengan materi yang diajarkan oleh guru.


Level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru di kelas XI MIPA 10

tidak jauh beda dengan level kognitif pertanyaan yang diberikan di kelas XI MIPA

7. Menurut guru yang bersangkutan, siswa kelas XI MIPA 10 menunjukkan

respon yang lebih sedikit terhadap pertanyaan yang diberikan guru dibandingkan

dengan siswa di kelas XI MIPA 7. Hal ini sesuai dengan kutipan wawancara yang

dilakukan kepada guru sebelum observasi.

P : Apakah semua kelas yang ibu ajar, memberikan respon yang sama
terhadap pertanyaan yang ibu beri?

G : hampir sama, bedanya paling hanya di cepat atau lambatnya mereka


menjawab saja

P : kelas berapa yang memberikan tanggapan lebih lama?

G : MIPA 10

(D21/WAN/AB/G2/17-04-2017)

71
Berikut diberikan jumlah level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh

guru di kelas XI MIPA 10

Tabel 4.4 Distribusi Level Kognitif Pertanyaan Guru 2

No Kelas Pertemuan C1 C2 C3 C4
1 XI MIPA Pertama 3
2 10 Kedua 5 2
3 Ketiga 4 1 5 3
4 Keempat 1 2 1
5 Kelima 2 5
Jumlah 7 2 14 11
Persentase (%) 20,6% 5,8% 41,2% 32,4%

Berdasarkan tabel diatas, guru lebih banyak mengajukan pertanyaan pada

level C4 dan C3 yang merupakan pertanyaan aplikasi dan analisis. Hal ini

berkaitan dengan materi yang diajarkan oleh guru.

Contoh pertanyaan kognitif yang diberikan oleh guru dapat dilihat pada

sebagai berikut.
1. Pertanyaan kognitif pada level C1
Jelaskan mengenai jenis jenis larutan penyangga!
2. Pertanyaan kognitif pada level C2
Jelaskan pentingnya larutan penyangga dalam tubuh kita!
3. Pertanyaan kognitif pada level C3

Hitungah pH larutan yang terbentuk dari campuran berikut:

a. 100 mL larutan HCN 0,1 M + 50 mL larutan NaCN 0,2 M; Ka HCN = 4


x 10-5

b. 50 mL larutan NH 0,2 M + 100 mL larutan NH4Cl 0,1 M; Kb NH = 1


x 10-5

4. Pertanyaan kognitif pada level C4

Hitung volume NaOH 0,1M dan CH3COOH 0,1M yang diperlukan untuk

membuat larutan penyangga sebanyak 150 mL dengan pH = 6 (Ka

CH3COOH = 1,8.10-5)

72
Secara umum pertanyaan yang diberikan oleh guru 2 kepada siswa di kelas

XI MIPA 7 dan MIPA 10 tidak terlalu berbeda. Pertanyaan yang diberikan guru di

masing masing kelas disesuaikan dengan materi yang diajarkan oleh guru pada

saat itu. Level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru berkisar pada level

kognitif pertanyaan C1, C2, C3 dan C4 Hal ini dikarenakan kemampuan siswa

dalam menjawab pertanyaan belum sampai pada tahap C5 dan C6. Pertanyaan

kogntif pada level C3 dan level C4. Pemberian pertanyaan pada level kognitif ini

tergantung dari materi yang diberikan oleh guru. Pemberian pertanyaan pada level

kognitif tertentu akan berdampak terhadap aktivitas belaajr siswa. Dari dua kelas

yang diobservasi terdapat perbedaan aktivitas belajar ketika guru memberikan

pertanyaan pada level kogntiitf tertentu. Berikut akan diuraikan mengenai

aktivitas belajar siswa terhadap level kognitif pertanyaan guru


A. Aktivitas belajar siswa kelas XI MIPA 7 terhadap Level Kognitif

Pertanyaan Guru
Ketika guru melontarkan pertanyaan dengan level C1, siswa

membutuhkan waktu untuk berdiskusi karena hasil yang diminta oleh guru adalah

siswa diharapkan dapat menjelaskan ke depan hasil dari diskusi. Selain

berdiskusi, siswa juga mencari jawaban dari pertanyaan dengan menggunakan

literatur. Aktivitas yang terlihat adaah kegiatan membaca (visual activities),

kegiatan mendengar (listening activities), kegiatan menulis (writing activities),

kegiatan langsung (oral astivities), kegiatan mental (mental activities), kegiatan

emosional (emotional activities) seperti yang nampak dalam kutipan observasi

berikut.

Guru : selanjutnya kita akan bahas mengenai jenis-jenis larutan penyangga


termasuk didalamnya adalah perhitungan yang berkaitan ya.. nah

73
minggu lalu kalian kan sudah buat kelompok ya, sekarang kalian dudk
dengan kelompok kalian dan silahkan kalian diskusikan mengenai apa
saja jenis jenis larutan penyangga dan bagaimana cara perhitungan pH
dari larutan penyangga! Nanti kalian maju dan jelaskan didepan ya..ibu
kasi waktu 30 menit, silahkan kalian cari kelompok kalian dan
berdiskusi.
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesikan tugas yang guru
berikan. Selama proses diskusi berlangsung, siswa membaca buku dan tidak
saling bertukar pendapat secara aktif. Hanya sesekali terlihat ada siswa yang
bertanya dengan teman kelompoknya. Setelah 30 mnit...
Guru : ibu rasa waktu berdikusinya sudah cukup ya,sekarang ibu panggil nama
kalian dan nama yang dipanggil silahkan maju kedepan dan
menjelaskan hasil diskusi kalian. Oke Cahya silahkan maju kedepan.
(Sumber : D3/OBS/AB/G2/27-02-2017)

Aktivitas belajar siswa yang dapat diamati ketika siswa mengajukan

pertanyaan pada level C2 adalah sebagian besar siswa memperhatikan dan

mendengarkan ketika guru memberikan pertanyaan dan mencatat pertanyaan yang

diberikan. Untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, siswa membaca

buku yang mereka miliki dan berdiskusi dengan temannya. Aktivitas lain yang

teramati adalah siswa menanggapi pertanyaan dari guru dengan menjawab

pertanyaan tersebut. Hal ini menandakan bahwa siswa antusias dan bersemangat

dalam menjawab pertanyaan dari guru. Disamping itu, siswa menunjukkan

keberaniaannya dalam mengajukan diri untuk menjawab ke depan. Hal ini

ditandai ketika guru meminta siswa menjawab ke depan, siswa langsung

mengangkat tangannya. Ketika guru memberikan pertanyaan, tidak semua siswa

memperhatikan. Beberapa orang siswa terlihat mengobrol dengan temannya dan

74
ada yang mengeluarkan HP. Hal ini terjadi karena siswa merasa bosan dengan

pembelajaran yang diberikan oleh guru sesuai dengan kutipan wawancara dengan

siswa berikut

P : pernah bosan dengn pertanyaan pertanyaan yang di beri ibunya?


S : pernah kak, pas pertanyaannya itu disuruh menjelaskan
P : misalnya petanyaan yang gimana?
S : yang kayak gimana ya?? Pokoknya paling senang kalau sudah ada hitung
hitungannya kak, seru rasanya. Kalau udah je teori tu pertanyaannya
misalnya ditanya mengapai ini bisa seperti ini engga dah suka
P : berarti lebih suka yang ada hitung hitungannya ya?
S : iya
(D55 /WAN/AB/G2/ 25-02 -2017)

Ketika ada siswa yang tidak memperhatikan guru, guru tidak memberikan

teguran kepada siswa tersebut. Hal ini sesuai dengan wawancara yang dilakukan

terhadap siswa

P : selama ibunya memberikan pertanyaan, adik atau teman di kelas ada


yang lain lain ga?
S : ada kak. Biasanya mereka ngobrol dah
P : ga pernah di tegur sama ibunya?
S : engga kak. Paling kalau ribut ibunya Cuma bilang, tolong perhatikan
sebentar ya.
P : mau temannya diam kalau diberitahu begitu sama ibunya?
S : mau kak, tapi sebentar.
(D60 /WAN/AB/G2/18 -02 -2017)
Berdasarkan kutipan wawancara dengan siswa dapat di lihat bahwa guru kurang

memberikan teguran kepada siswa. Hal ini dikarenakan guru menganggap bahwa

hal yang dlakukan siswa tidakperlu mendapat teguran, sepertiyang terlihat dalam

kuitpan waancara dengan guru berikut

75
P : berdasarkan observasi yang dilakukan, ada beberapa siswa yang
mengobrol ketika ibu memberikan pertanyaan. Apakah ibu memberikan
teguran kepada siswa tersebut?

G : ya, kalau mereka mengobrolnya keras keras sampai mengganggu di


tegur. Tetapi kalau mereka hanya mengobrol biasa ya dibiarkan saja
asalkan mereka mnegerjakan apa yang disuurh. Ada siswa yang
kelihatannya mengobrol tapi begitu disusrh menjawab soal bisa dia
mengerjakan di depan

(D52/WAN/AB/G2/20-04-2017)

Berdsarkan kutipan wawamcara dengan guru bersangkutan, guru akan

memberikan teguran kepada siswa ketika keributan yang di buat oleh siswa

tersebut mengganggu siswa lainnya. Hal ini nampak dalam kutipan observasi

berikut.

Guru : kalau begitu coba kalian kerjakan ini sekarang...

Tulislah reaksi hidrolisis larutan garam berikut dan tentukan sifat


larutannya!

1. (NH4)2SO4
2. NH4CN
3. Na2S

Siswa mencatat pertanyaan guru dan mulai mengerjakan. Bebrapa ada yang
menerjakan sendiri dan beberapa ada yang bekerja sama dengan temannya.
Namun ada juga beberapa siswa yang memilih untuk mengobrol dengan
temannya.

Guru : siapa yang bisa jawab ke depan?

Beberapa siswa mengangkat tangannya

(D18/OBS/AB/15-03-2017)

Pertanyaan yang diberikan oleh guru pada pertemuan kedua berkisar pada

pertanyaan level C3 dan level C4. Respon yang diberikan oleh siswa dapat

76
diamati dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa ketika diberikan

pertanyaan oleh guru. Aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa ketika guru

memberikan pertanyaan pada level C3 dan C4 dapat dilihat pada kode

D6/OBS/AB/G2/01-03-2017. Aktivitas belajar siswa yang dapat diamati dari

transkrip observasi diatas adalah siswa menjawab langsung ketika siswa diberikan

pertanyaan yang sifatnya ingatan, siswa langsung menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Dengan menanggapi langsung pertanyaan dari guru

menandakan bahwa siswa antusias dan bersemangat dalam menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru. Untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru, siswa harus memperhatikan dan mendengarkan guru ketika guru

menyampaikan pertanyaan.

Secara umum, aktivitas belajar siswa yang terlihat ketika guru

memberikan pertanyaan pada level C1 sampai dengan C4 meliputi aktivitas

visual, aktivitas mendengar, aktivitas menulis, aktivitas langsung, aktivitas mental

dan aktivitas emosional. Aktivitas visual yang terlibat disisni adalah siswa

memperhatikan semua pertanyaan yang diberikan dan untuk menjawab

pertanyaan yang diberikan dengan membaca literatur yang mereka miliki.

Aktivitas mendengar dimana aktivitas ini teramati ketika siswa melaksanakan

perintah yang diberikan oleh guru dalam menjawab pertanyaan. Aktivitas menulis

dapat diamati ketika siswa mencatat pertanyaan yang diberikan oleh guru dan

mancatat jawaban yang mereka buat. Aktivitas langsung dapat diamati ketika

siswa melakukan diskusi. Pada proses diskusi siswa akan saling bertukar pendapat

dan saling bertanya. Pada aktivitas langsung terselip juga aktivitas mendengar

77
dimana siswa akan mendengarkan siswa lainnya dalam mengajukan pendapat

maupun dalam mengajukan pertanyaan. Aktivitas mental dapat diamati ketika

siswa menanggapi semua pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa

menanggapi pertanyaan tersebut dengan menjawab langsung pertanyaan dari guru

maupun mencari jawaban melalui literatur yang ada maupun melalui diskusi.

Aktivitas mental juga terlihat ketika siswa berani mengajukan dirinya untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Aktivitas emosional terlihat

ketika siswa antusias dan bersemangat dalam menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Tidak semua siswa menunjukkan aktivitas positif di dalam

kelas. Ada beberpa siswa yang terlihat mengobrol dan tidak mendengarkan guru.

Untuk mengatasi hal tersebut, guru memberikan teguran keoada siswa untuk

memberi peringatan kepada siswa agar memperhatikan. Selain itu untuk menarik

perhatian dari siswa, guru terkadang mendekati siswa yang mengobrol sehingga

akan muncul rasa segan dan malu karena di dekati oleh guru sehingga siswa

bersangkutan akan menghentikan aktivitas mengobrolnya.

B. Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI MIPA 10 Terhadap Level Kognitif Pertanyaan

Guru

Level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru meliputi pertanyaan

kognitif level C1, sampai dengan pertanyaan kognitif level C4. Aktivitas belajar

siswa yang muncul adalah aktivitas visual, aktiivtas mendengar, aktivitas mental

dan emosional. Aktivitas visual dan mendengar dapat terlihat ketika siswa

memperhatikan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Aktivitas mental dan

emosional terlihat ketika siswa menanggapi pertanyaan guru secara langsung. Hal

78
ini menandakan bahwa siswa memiliki kesigapan dan keberanian dalam

menjawab pertanyaan yangdiberikan oleh guru. Disamping itu dengan siswa

menjawab langsung pertanyaan dari guru memiliki arti bahwa siswa antusias dan

bersemangat daam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Aktivitas

belajar siswa yang diamati di sini ketika guru mengajukan pertanyaan pada level

C1 dapat di lihat dalam kutipan observasi berikut

Guru : nah apa itu larutan penyangga?


Siswa : larutan yang dapat mempertahankan pH
(D11/OBS/AB/G2/27-02-2017)

Aktivitas belajar yang dapat diamati pada pertemuan pertama ketika guru

memberikan pertanyaan pada level C2 dapat dilihat dalam kutipan observasi

berikut.

Guru : Salah satu contoh dari larutan penyangga adalah air laut. Mengapa air laut
dikatakan sebagai larutan penyangga?
Siswa : air laut itu asin bu
Guru : apa hubungannya asin sama larutan penyangga gus? Dibaca dulu bukunya,
jangan asal jawab saja. Kalian kalau mau jawab juga harus ada alasan yang
kuat kenapa kalain menawab itu ya.. coba kalian baca dulu bukunya sebentar
Siswa membaca buku yang mereka bawa. Namu ada beberapa siswa yang terlihat
bercanda dan menimbulkan suara gaduh di kelas.
Guru : yang dibelakang sana, apa yang kamu ributkan?
Semua siswa langsung trediam dan berhenti membaca.
Guru : ibu tadi menyuruh apa?
Siswa : membaca bukunya bu
Guru : lalu kenapa kalian ribut di belakang?
Siswa : (siswa yang bersangkutan terdiam)
Guru : kalau kalian belum siap dengan pelajaran ibu, lebih baik kalian diam saja di
luar tidak usah mengikuti pelajaran ibu. Adripada kalian diam di kelas tapi
mengganggu temannya yang lain yang sedang belajar

79
Siswa : (diam)
Guru : bagaimana, kamu mau diam di luar atau bagaimana?
Siswa : tidak bu, mau ikut belajar
Guru : kalau mau ikut belajar, lakukan apa yang ibu minta. Jangan melakukan
kegiatan lain yang tidak ada hubiungannya dengan pelajaran ibu. Paham?
Kalau ada lagi yang seperti tamnnya ini langsung ibu keluarkan dari kelas ya.
Siswa terdiam mendengar guru memarahi siswa lainnya.
(D11/OBS/AB/G2/27-02-2017)
Berdasarkan kutipan observasi di atas, aktivitas belajar siswa yang dapat

diamati adalah aktivitas visual dan aktivitas mendengar siswa dimana siswa

memperhatikan pertanyaan guru dan mendengar guru ketika guru memberikan

pertanyaan. Tidak semua siswa mendengarkan dan memperhatikan guru sehingga

guru menegur beberapa siswa yang membuat keributan di kelas.

Aktivitas belajar siswa yang muncul ketika guru memberikan pertanyaan

pada level kognitif C2 adalah aktivitas visual, aktiivtas mendengar, aktivitas

menulis, aktiivtas langsung, aktivitas mental dan emosional. Aktivitas visual,

mendengar dan menulis dapat terlihat ketika siswa memperhatikan pertanyaan

yang diberikan oleh guru dan mencatat pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Aktiivtas langsung dapat terlihat ketika siswa membentuk kelompok untuk

berdiskusi. Ketika diskusi berlangsung, beberapa siswa terlihat aktif dalam proses

berlangsungnya diskusi. Namun ada beberapa siswa yang terlihat tidak ikut

berpartisipaso selama diskuis berlangsung, Aktivitas mental dan emosional

terlihat ketika siswa menanggapi pertanyaan guru secara langsung. Hal ini

menandakan bahwa siswa memiliki kesigapan dan keberanian dalam menjawab

pertanyaan yangdiberikan oleh guur. Disamping itu dengan siswa menjawab

langsung pertanyaan dari guru memiliki arti bahwa siswa antusias dan

80
bersemangat dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Aktivitas

belajar siswa ketika guru mengajukan pertanyaan kognitif pada level C3 dapat

dilihat pada kutipan observasi berikut

Siswa terdiam dan tidak menjawab


Guru : kok diam kalian? Ibua anggap kalian sudah paham ya. Sekarang coba kerjakan
soal berikut. Silahkan kalian diskusikan ya...
1. Hitungah pH larutan yang terbentuk dari campuran berikut:

a. 100 mL larutan HCN 0,1 M + 50 mL larutan NaCN 0,2 M; Ka


HCN = 4 x 10-5

b. 50 mL larutan NH 0,2 M + 100 mL larutan NH4Cl 0,1 M; Kb


NH = 1 x 10-5

2. Jelaskan pentingnya larutan penyangga dalam tubuh kita!


Siswa :bentuk kelompok bu?
Guru : kan sudah ada kelompoknya. Silahkan kalian kerjakan itu. Kalau tidak
paham, maju ke depan tanyakan sama ibu ya
Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru. Dalam pengerjaannya siswa
mengerjakan secara berkelompok. Terdapat beberapa siswa yang serius
mengerjakan. Namun ada juga siswa yang terlihat mengobrol dengan temannya.
Walaupun sudang mengerjakan secara berkelompok, namun siswa masih ada
yang berpindah pindah t6empat duduk. Ada beberpa siswa yang maju ke depan
untuk bertanya langsung dengan guru.
(D11/OBS/AB/G2/27-02-2017)
Level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru pada pertemuan

kedua berkisar pada pertanyaan level C3 dan C4. Aktivitas siswa teramati dapat

dilihat pada lampiran dengan kode D14/OBS/AB/G2/1-03-2017. Berdasarkan

observasi yang dilakukan, aktivitas siswa yang teramati adalah aktivitas visual,

aktivitas mendengar, aktivitas menulis, aktiivtas langsung, aktivitas mental dan

emosional. Aktivitas viusal dan mendengar dapat dilihat dari kegiatan siswa ketika

81
siswa diberikan pertanyaan oleh guru. Siswa memberikan perhatian ketika guru

memberikan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru

dengan membentuk kelompok. Aktivitas langsung dapat terlihat dari aktivitas

diskusi yang dilakukan oleh siswa. Aktivitas mental dan emosional dapat terlihat

dari tanggapan langsung yang diberikan oleh siswa. Siswa langsung menanggapi

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini menandakan bahwa siswa antusias

dan bersemangat dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Namun

tidak semua siswa bersemangat dalam menyelesaikan pertanyaan yang diberikan

oleh guru. Beberapa siswa terlihat mengobrol dan tidak mengeluarkan buku. Ini

menandakan bahwa siswa tidak memperhatikan ketika guru memberikan

pertanyaan. Hal ini dikarenakan timbulnya rasa malas dalam diri siswa yang

disebabkan oleh kesulitan mereka dalam memahami materi yang diberikan sesuai

dengan kutipan wawancara dengan siswa berikut

Peneliti : ibunya kan sering memberi pertanyaan di kelas ya. Kalau ibunya
memberi pertanyaan kalian ribut ga sih? Artinya kalian memperhatikan
ibunya ketika ibunya memberi pertanyaan?
Siswa E : terkadang sih kak, kadang kita ribut ga merhatiin, kadang juga engga
semua tergantung materi
Peneliti : tergantung materi gimana?
Siswa E : kalau pas itu materinya bagus dan kita paham ya, saya total fokus ke
ibunya, kalo materinya sudah membosankan mending saya ngobrol
sama teman kak
Peneliti : materi yang membosankan itu yang seperti apa?
Siswa E : kalau saya ga ngerti sama materinya dari awa. Males dah saya
mengikuti lagi kak. Soalnya kalau dari awal sudah ga ngerti pasti
seterusnta ga ngerti
Peneliti : kalau tidak mengerti tidak pernah bertanya dengan ibunya?
Siswa E : engga kak
Peneliti : kenapa tidak?
Siswa E : malas kak
Peneliti : kalau sama temannya tidak pernah bertanya?
Siswa E : palingan nyontek saja. Kalau sudah selesai mereka jawab ya saya
tinggal nyalin jawaban aja kak.
Peneliti : ibunya tahu kalau kamu tidak mengerti?
Guru : engga kayaknya

82
(D61 /WAN/AB/G2/ 27-02 -2017)
Berdasarkan kutipan wawancara di atas dapat dlihat bahwa siswa lebih memilih

untuk menyalin pekerjaan milik temannya daripada bertanya dan berusaha

memahami materi. Dari wawancara juga terlihat bahwa guru tidak mengetahui

bahwa ada siswa yang tidak paham dengan materi yang diajarkan karena siswa

yang bersangkutan tidak bertanya langsung kepada guru.

4.1.3 Level kognitif Pertanyaan Guru 3


Berikut ini akan dipaparkan terkait mengenai level kognitif pertanyaan

yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran kimia di kelas. Guru 3 merupakan

salah satu guru senior di SMA N 1 Tabanan. Setiap pembelajaran, beliau selalu

memberikan pertanyaan kepada siswa. Observasi dilakukan pada dua kelas yang

mnurut guru bersangkutan memiliki aktivitas belajar yang berbeda ketika

diberikan pertanyaan oleh guru. Kelas yang diobservasi adalah kelas XI MIPA 2

dan XI MIPA 3. Pertanyaan yang diberikan oleh guru berkisar pada pertanyaan

kognitif level C1, pertanyaan kognitif level C2, pertanyaan kognitif level C3, dan

pertanyaan kognitif level C4. Pertanyaan yang diajukan guru didalam kelas hanya

berkisar smapai level C4 yaitu pertanyaan menganalisis. Untuk pertanyaan pada

level C5 dan C6 tidak diberikan oleh guru karena guru menganggap kemampuan

siswa dalam menjawab hanya sampai pada level kognitif C4, sesuai dengan

kutipan wawancara yang dilakukan sebelum observasi berikut,

P : pertanyaan yang bapak beri sampai pada level kognitif mana?

G : sampai di level yang menganalisis. Sebab siswa pada level


menganalisis saja sudah sulit untuk mengerjakan, apalagi kalau kita
tingkatkan ke level yang lebih tinggi

P : apakah setiap kelas yang bapak ajar memiliki respon yang sama
terhadap soal atau pertanyaan yang bapak berikan?

83
G : tidak terlalu berbeda jauh. Yang membedakan hanya kecepatan mereka
dan kemampuan mereka dalam mengerjakan soal. Ada kelas yang
lebih cepat bisa mengerjakan soalnya, dan ada yang lebih lambat dan
perlu tuntunan yang lebih banyak dalam mengerjakan soal.

(Sumber : D21/WAN/AB/G3/17-04-2017)

Dari kutipan disini, guru menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam menjawab

pertanyaan guru hanya sampai di level kognitif C4 sehingga pertanyaan yang

diberikan oleh guru berkisar antara pertanyaan C1 sampai dengan C4. Berikut

diberikan jumlah pertanyaan C1 sampai C4 yang diberikan oleh guru pada setiap

pertemuan
Tabel 4.5 Distribusi Level Kogniti Pertanyaan Guru 3

No Kelas Pertemuan C1 C2 C3 C4
1 Pertama 10
2 Kedua dan
3 XI MIPA 2 Ketiga 3 4

4 Keempat 4 2 3
5 Kelima 6 5 2
Jumlah 20 10 9
Persentase 51,2% 25,6% 23,2%

Berdasarkan tabel diatas, pertanyaan yang diajukan oleh guru berkisar

pada pertanyaan dengan level kognitif C2 sampai dengan level kognitif C4. Hal

ini menandakan guru lebih banyak memberikan pertanyaan pada level kognitif C2

dimana pertanyaan level kognitif C2 adalah pertanyaan yang menuntut adanya

pemahaman dari siswa dan menuntut kemampuan siswa dalam mengkonstruk

materi-materi pelajaran yang sedang dibahas oleh guru. Pemberian pertanyaan

pada level kogniti C4 memiliki persentasse yang paling rendah. Hal ini

dikarenakan kemampuan siswa menurut guru belum mencapai tingkat

menganalisis.

84
Level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru di kelas XI MIPA 3

tidak jauh beda dengan level kognitif pertanyaan yang diberikan di kelas XI MIPA

2. Menurut guru yang bersangkutan, siswa kelas XI MIPA 2 menunjukkan respon

yang lebih sedikit terhadap pertanyaan yang diberikan guru dibandingkan dengan

siswa di kelas XI MIPA 3. Hal ini sesuai dengan kutipan wawancara yang

dilakukan kepada guru sebelum observasi.

P : Apakah semua kelas yang bapak ajar, memberikan respon yang sama
terhadap pertanyaan yang diberikan?

G : hampir sama ya, hanya beda kcepatan mereka dalam menanggapi saja.
Misalnya kalau diberikan pertanyaan yang harus langsung dijawab,ada
beberpa kelas yang sigap langsung menjawab namun ada juga bebrapa
kelas yang diam dulu baru menjawab

P : kelas berapa yang memberikan tanggapan lebih lama?

G : kelas XI MIPA 2,

P : keas berapa yang membri tanggapan lebih ceat?

G : XI MIPA 3

(D21/WAN/AB/G3/17-04-2017)

Berikut diberikan jumlah level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh

guru di kelas XI MIPA 3

Tabel 4.6 Distribusi Level Kognitif Pertanyaan Guru 3

No Kelas Pertemuan C1 C2 C3 C4
1 XI MIPA 3 Pertama 2 6 4 5
2 Kedua 4 2 2
3 Ketiga 6 4
4 Keempat 7 6 2
5 Kelima 2 16 2
Jumlah 9 18 30 14
Persentase 12,7% 25,4%. 42,3% 19,7%

85
Berdasarkan tabel diatas, pertanyaan yang diberikan oleh guru berkisar

pada pertanyaan pada level kognitif C1 sampai dengan level kognitif C4.

Pertanyaan pada level kognitif C3 merupakan pertanyaan yang paling banyak

diberikan oleh guru. Hal ini berkaitan dengan materi yang diberikan oleh guru

yang lebih banyak menuntut penerapan dari konsep yang telah diajarkan.

Persentase pertanyaan pada level kognitif C4 yang diberikan oleh guru sebesar

19,7%. Pertanyaan pada level kognitif ini bila dibandiingkan dengan pertanyaan

pada level kognitif C3 memiliki persentase yang lebih sedikit. Hal ini dikarenakan

guru menganggap siswa belum memiliki kemampuan yang cukup untuk

memecahkan pertanyaan pada level menganalisis.


Contoh pertanyaan kognitif yang diberikan oleh guru dapat dilihat sebagai

berikut.
1. Pertanyaan pada level kognitif C1
Apa itu larutan penyangga?
2. Pertanyaan pada level kognitif C2
dari tabel itu, yang mana yang merupakan larutan asam?
3. Pertanyaan pada level kognitif C3
Hitunglah pH larutan buffer yang dibuat dengan mencampurkan 50 mL

larutan CH3COOH 0,01M (Ka= 1,8.10-5) dengan 50mL larutan

CH3COONa 0,1M
4. Pertanyaan pada level kognitif C4
Campuran larutan 100 mL CH3COOH 0,02 M dengan larutan Ch3COONa

0,03M mempunyai pH = 5 log 2. Ka CH 3COOH = 10-5. Tentukan

volume larutan CH3COONa yang diperlukan


Secara umum pertanyaan yang diberikan oleh guru 3 kepada siswa di kelas

XI MIPA 2 dan MIPA 3 tidak terlalu berbeda. Pertanyaan yang diberikan guru di

masing masing kelas disesuaikan dengan materi yang diajarkan oleh guru pada

saat itu. Level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru berkisar pada level

86
kognitif pertanyaan C1, C2, C3 dan C4 Hal ini dikarenakan kemampuan siswa

dalam menjawab pertanyaan belum sampai pada tahap C5 dan C6. Variasi

pertanyaan yang diberikan oleh guru, lebih banyak pada kelas XI MIPA 3, hal ini

dikarenakan guru sempat tidak dapat mengajar siswa sehingga guru memberikan

tugas kepada siswa. Disamping itu, kelas XI MIPA 3 memiliki semangat yang

lebih tinggi dalam menjawab soal dibandingkan engan kelas XI MIPA 2. Hal ini

menyebabkan guru memberikan soal yang lebih bervariasi terhadap kelas tersebut.

Pemberian pertanyaan pada level kognitif tertentu akan berdampak terhadap

aktivitas belajar siswa. Dari dua kelas yang diobservasi terdapat perbedaan

aktivitas belajar ketika guru memberikan pertanyaan pada level kogntiitf tertentu.

Berikut akan diuraikan mengenai aktivitas belajar siswa terhadap level kognitif

pertanyaan guru
A. Aktivitas belajar siswa kelas XI MIPA 2 terhadap Level Kognitif

Pertanyaan Guru
Aktivitas belajar siswa terhadap level pertanyaan kognitif guru dapat di

amati melalui observasi. Ketika guru memberikan pertanyaan pada level C2,

aktivitas siswa yang dapat diamati dapat dilihat dalam kutipan observasi berikut

Guru : Contohnya saja kalian suka mengkonsumsi minuman jeruk, minuman


jeruk rasanya asam ya, sehingga bisa ditebak sifat larutannya adalah
asam. Seandainya tubuh kita tidak dapat membentuk suatu sistem
penyangga, tentu saja akan terjadi suatu keadaan yang fatal karena kita
mengkonsumsi minuman jeruk. Karena itulah, tubuh kita bisa
membentuk suatu sistem penyangga yang dapat mempertahankan pH.
Jadi ketika kita mengkonsumsi makianan yang sifatnya asam atau basa
sepertia air jeruk tadi, pH tubuh kita tidak akan berubah. Bagaimana
dapat dipahami?

87
Siswa tidak merespon pertanyaan guru.

Guru : dapat ya. Selanjutnya berdasarkan komponen penyusunnya, larutan


penyangga dapat dibedakan menjadi larutan penyangga asam dan
larutan penyangga basa. Coba kita lihat tabel didepan, larutan
penyangga asam tersusun dari asam lemah dan basa lemah. Bisa dilihat
disini asamnya CH3COOH dan basa konjugasinya CH3COO-. Basa
konjugasi bisa terbentuk dari garam CH3COONa maupun garam
(CH3COO)2Ca, kemudian asam lemahnya HCOOH maka basa
konjugasinya adalah HCOO- yang terbentuk dari garam HCOOK,
HCOONa, (HCOO)2Ca. Untuk asam lemah HF, basa konjugasinya F-
kemudian garamnya NaF dan KF. Nah itu untuk yang larutan buffer
asam. Bagaimana dengan yang basa? Ada yang bisa menjelaskan?

Siswa mencatat penjelasan dari guru namun tidak ada siswa yang menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru.

(Sumber : D34/OBS/AB/G3/28-02-2017)

Berdasarkan kutipan observasi diatas dapat dilihat ketika guru

melontarkan pertanyaan dengan level C2, siswa tidak menanggapi pertanyaan

yang diberikan sehingga guru menjawab pertanyaan yang diajukan sendiri.

Kurangnya tanggapan yang diberikan oleh siswa berkaitan dengan

keidaktertarikan siswa terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hal ini

sesuai dengan kutipan wawancara yang dilakukan terhadap siswa berikut


P : mengapa adik dan teman teman jarang menanggapi ketika diberikan
pertanyaan yang sifatnya menjelaskan?
S : kenapa ya kak...mmm.. males aja kak.
P : penyebab malasnya kira kira apa?
S : ya malas aja kak, ga suka kalua dikasi pertanyaan menjelaskan begitu.
Mending dsuruh ngitung atau yang lain lah kak.
(D64 /WAN/AB/G3/ 05-03 -2017)

88
Selain pertanyaan C2, guru juga memberikan perrtanyaan pada level

kognitif C3. Aktivitas yang ditunjukkan siswa ketika guru memberikan pertanyaan

pada levelkogntitf C3 dapat diamati pada observasi lampiran 30 dengan kode

D38/OBS/AB/G3/03-03-2017. Berdasarkan hasil observasi tersebut, siswa

mengerjakan pertanyaan yang diberikan oleh guru secara individu. Namun ada

beberapa siswa yang berdiskusi dengan teman yang duduknya berdekatan. Siswa

membaca pertanyaan yang diberikan guru dan mencari jawaban atas pertanyaan

guru dengan menggunakan literatus yang mereka miliki. Ketika guru meminta

siswa untuk meju ke depan mengerjakan jawaban dari pertanyaan guru, siswa

tidak memiliki keberanian untuk mengajukan diri ke depan untuk menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru sehingga guru memberikan pancingan

kepada siswa dengan memberikan nilai tambahan kepada siswa yang maju ke

depan. Namun siswa tetap tidak ada yang megajukan diri untuk maju kedepan

sehingga guru menunjuk siswa agar mau maju ke depan menjawab pertanyaan

yang diberikan. Hal ini disebabkan karena siswa tidak memiliki kepercayaan diri

dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan

kutipan wawancara dengan beberapa siswa berikut

P : kenapa adik tidak mengangkat tangan dan maju ke depan untuk


menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bapaknya?
S : kenapa ya kak?
P : padahal dapat nilai tambah kan kalau mau maju ke depan
S : takut salah kak.
P : kalau salah kan nanti diperbaiki lagi di deppan jawabannya?
S : tetap aja kak, takut. Malu nanti kalau salah jawab
(D66/WAN/AB/G3/ 05-03 -2017)

89
Selain pertanyaan pada level C2 dan C3, pemberian pertanyaan pada level

kognitif C4 juga diberikan oleh guru. Respon yang diberikan siswa terhadap

pertanyaan pada level pertanyaan kognitif C4 dapat dilihat pada kutipan observasi

berikut

Guru : perhatikan tabel ini, dari tabel ini yang mana yang merupakan larutan asam?

Zat yang
No Larutan pH awal pH akhir
ditambahkan
1 99 mL air - 7 7
2 99 mL air 1 mL HCl 0,1 M 7 3
3 99 mL air 1 mL NaOH 0,1 M 7 11
4 99 mL larutan A 1 mL HCl 0,1 M 5 2,701
5 99 mL larutan A 1 mL NaOH 0,1 M 5 1,000
6 99 mL larutan A 891 mL air 5 6
7 99 mL larutan B 1 mL HCl 0,1 M 5 4,954
8 99 mL larutan B 1 mL NaOH 0,1 M 5 5,097
9 99 mL larutan B 891 mL air 5 5
10 99 mL larutan C 1 mL HCl 0,1 M 4,74 4,73
11 99 mL larutan C 1 mL NaOH 0,1 M 9 11,0004
12 99 mL larutan C 891 mL air 9 8
13 99 mL larutan D 1 mL HCl 0,1 M 9 8,903
14 99 mL larutan D 1 mL NaOH 0,1 M 9 9,046
15 99 mL larutan D 891 mL air 9 9

Siswa membaca dan menganalisis tabel yang diberikan oleh guru. Kemudian
siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya. Siswa mebuka buku untuk mencari
jawaban atas pertanyaan yang diberikan.

Guru : dari tabel itu, yang mana yang merupakan larutan asam?

Siswa : nomor 4, nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10

Guru : iya, sekarang darimana kalian tahu kalau itu yang sifatnya asam?

Siswa : pH nya pak

Guru : dari pH ya. pH yang mana digunakan? pH awal atau pH akhir?

Siswa : pH awal

Guru : asam memiliki pH dibawah 7. Kemudian yang mana yang merupakan


larutan basa?

90
Siswa : pakai pH awal juga pak?

Guru : iya. Coba coba perhatikan. Untuk menentukan sifat suatu larutan asam
atau basa, kita gunakan pH awal. Srtinya larutan tersebut belum kita
beri tambahan apa pun. Paham? Jadi yang mana yang merupakan
larutan bersifat basa?

(D34/OBS/AB/28-02-2017)
Ketika siswa diberikan pertanyaan pada level kognitif C4, siswa

menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan berdiskusi dengan

teman yang duduk didekatnya. Dalam proses diskusi terlihat siswa saling bertanya

dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh temannya. Disamping itu terlihat

juga bahwa siswa langsung bertanya kepadaguru ketika ada permasalahan yang

tidak dipahami. Dengan menanggapi pertanyaan guru secara langsung terlihat

bahwa siswa antusias dan bersemangat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru.

C. Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI MIPA 3 Terhadap Level Kognitif Pertanyaan

Guru

Aktivitas belajar siswa terhadap level pertanyaan kognitif guru dapat di amati

dengan observasi. Ketika guru memebrikan pertanyaan pada level kognitif

C1,aktivitas siswa dapat diamati dalam kutipan observasi berikut.

Siswa membuka buku dan membaca materi sementara guru memprsiapkan


pembelajaran menggunakan laptop dan proyektor.
Guru : gus yang dibelakang, tolong hidupkan sebentar lcdnya. Sapunya pakai.
Siswa menghidupkan lcd
Guru : baiklah, ada yang tidak hadir temannya sekarang?
Siswa : revan pak
Guru : kenapa dia?

91
Siswa : disana ada suratnya pak, diatas meja
Guru : sakit revan ini?
Ssiwa : iya pak.
Guru : iya kita ke larutan penyangga, apa itu larutan penyangga?
Siswa : larutan yang berfungsi untuk mempertahankan pH.
Guru : iya, larutan penyangga memiliki fungsi untuk mempertahankan pH.
Misalnya kedalam air kita tambahkan HCL 0,1 M, bagaimana sifat
larutan tersebut?
Ssiwa : asam pak
(D33/OBS/AB/27-02-2017)
Berdasarkan kutipan observasi diatas, ketika siswa diberikan oertanyaan pada

level kognitif C1 siswa langsung mengaggapipertanyaan tersebut dengan

menjawab angsung pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan pada level C1

merupakan pertanyaan ingatan maupun hafalan. Pertanyaan pada level kogniitf C1

merupakan pertanyaan pada levelkognitif yang paling rendah ehingga

memungkinkan siswa untuk langsung menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru. Aktivitas yang terlihat ketika guru memberikan pertanyaan pada level

kognitif C1 adalah kegiatan visual (visual activitie) terlihat dari kegiatan siswa

dalam membaca buku untuk menemukan jawaban, kegiatan mendengar (listening

activities), kegiatan langsung (oral activities), kegiatan mental (mental activities)

dan kegiatan emosional (emotional activities) yang dapat teramati saat siswa

menjawab pertanyan guru secara langsung. Ketika siswa menjawab pertanyaan

guru secara langsung maka seluruh aktivitas belajar terlibat didalamnya.

Ketika guru memberikan pertanyaan pada level kognitif C2, aktivitas belajar

siswa dapat diamati pada kutipan observasi berikut.

Siswa mencatat penjelasn yang guru berikan. Semua siswa terlihat mencatat.

92
Guru : selanjutnya untuk buffer basa. Sama seperti buffer asam, buffer basa
terbentuk ketika mencampur basa lemah dengan garamnya. Sekarang
kalian lengkapi bagian yang kosong ini ya. Silahkan
coba kalian isi bagian bagian yang kosong ya.
Basa Lemah MOH ....... + ......
Garamnya (dari asam kuat) MA ...... + ......
MOH ........ + ........
Sehingga harga Kb menjadi

Kb
................ OH Kb X .......

........ .......
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara individu. Terlihat
siswa membuka buka buku untuk mencari jawaban. Dan ada pula siswa yang
bertanya kepada temannya meminta penjelasan mengenai hal yang belum
dipahami. Kemudian guru meminta siswa maju ke depan unntuk menuliskan
jawabannya
Guru : siapa yang bisa menuliskan ke depan?
Beberapa siswa mengangkat tangannya
Guru : silahkan tuliskan ke depan.
Siswa maju ke depan menuliskan jawabannya.

(D33/OBS/AB/G3/27-02-2017)

Berdasarkan kutipan observasi diatas, dapat diamati ketika siswa diberikan

pertanyaan pada level kognitif C2, siswa menanggapi pertanyaan tersebut dengan

menjawab langsung pertanyaan yang diberikan oleh guru. Ketika guru meminta

siswa untuk maju ke depan menjawab pertanyaan, siswa bersemangat untuk

menjawab pertanyaan kedepan. Dengan demikian aktivitas yang terlibat ketika

guru memberikan pertanyaan pada level kognitif C2 adalah kegiatan visual

(visual activitie) terlihat dari kegiatan siswa dalam membaca buku untuk

menemukan jawaban, kegiatan mendengar (listening activities), kegiatan menulis

93
(writing activities), kegiatan langsung (oral activities), kegiatan mental (mental

activities) dan kegiatan emosional (emotional activities).


Aktivitas siswa ketika diberikan pertanyaan pada level C3 dan C4 dapat

dilihat dalam kutipan observasi berikut

Siswa maju ke depan menuliskan jawabannya.

Guru : ya sudah ya, ada pertanyaan? Kalau tidak coba kalian kerjakan soal
berikut.

Siswa : pak, ga ada contoh ngerjain soalnya pak?

Guru : di buku kalian kan sudah ada. Buku kalian juga mereknya kan beragam.
Disanan sudah ada. Kalian cermati saja yang ada disana. Kalian ingin
dudk berkelompok silahkan. Kalau ada yang tidak bisa silahkan
bertanya langsung dengan bapak.

Soal

1. Hitunglah pH larutan buffer yang dibuat dengan mencampurkan 50


mL larutan CH3COOH 0,01M (Ka= 1,8.10-5) dengan 50mL larutan
CH3COONa 0,1M
2. Larutan NH4OH 0,1 M sebanyak 90 mL direaksikan dengan 15 mL
H2SO4 0,1 M, tentukan pH campuran yang terbentuk

3. Sebanyak 600 mL larutan CH3COOH 0,1 M dicampur dengan 600


mL CH3COONa 0,15M ( Ka CH3COOH = 1 x 10-5). Tentukan pH
cam[uran tersebut

4. Campuran larutan 100 mL CH3COOH 0,02 M dengan larutan


Ch3COONa 0,03M mempunyai pH = 5 log 2. Ka CH 3COOH =
10-5. Tentukan volume larutan CH3COONa yang diperlukan

5. Berapa mL larutan NaOH 0,1 M yang harus ditambahkan kedalam


100 mL larutan CH3COOH untuk membuat larutan penyangga
dengan pH 4? ( Ka CH3COOH = 1 x 10-5)

94
Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa mengerjakan
soal tersebut. Beberapa siswa mengrjakan dengan membentuk kelompok. Seluruh
siswa terlihat menegrjakan soal tersebut. Guru berkeliling untuk mengecek siswa
dalam mengerjakan soal. Terlihat bebrapa siswa bertanya kepada guru ketika
guru melintasi tempat mereka duduk. Namun ada beberpa siswa yang terlihat
bertanya langsung ke depan ke guru. Dan guru pun menjelaskan kepada siswa.

Guru : soal yang nomor 1 ada yang sudah selesai?

Beberapa siswa mengangkat tangannya

Guru : ada yang tidak bisa? Kalau ada, kita bahas. Kalau tidak kita lewati yang
nomor satu. Bagaimana ada yang tidak bisa?

Siswa tidak merespon

Guru : Siapa mau buat yang nomor 1?

Beberapa siswa mengangkat tangannya. Guru menunjuk salah seorang siswa


yang mengangkat tangan.

Siswa : (maju ke depan menulis jawaban di papan. Siswa lain memperhatikan


temannya di depan).

(D34/OBS/AB/G3/28-02-2017)

Berdasarkan kutipan observasi diatas dapat dilihat ketika guru memberikan

pertanyaan pada level kognitif C3 dan C4, siswa mencatat pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Beberapa siswa membentuk kelompok untuk memecahkan

persoalan yang diberikan oleh guru.


Secara umum, aktivitas belajar siswa yang terlihat ketika guru

memberikan pertanyaan pada level C1 sampai dengan C4 meliputi kegiatan visual

(visual activitie) terlihat dari kegiatan siswa dalam membaca buku untuk

menemukan jawaban, kegiatan mendengar (listening activities), kegiatan menulis

(writing activities), kegiatan langsung (oral activities), kegiatan mental (mental

95
activities) dan kegiatan emosional (emotional activities).. Aktivitas visual yang

terlibat disisni adalah siswa memperhatikan semua pertanyaan yang diberikan dan

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dengan membaca literatur yang

mereka miliki. Aktivitas mendengar dimana aktivitas ini teramati ketika siswa

melaksanakan perintah yang diberikan oleh guru dalam menjawab pertanyaan.

Aktivitas menulis dapat diamati ketika siswa mencatat pertanyaan yang diberikan

oleh guru dan mancatat jawaban yang mereka buat. Aktivitas langsung dapat

diamati ketika siswa melakukan diskusi. Pada proses diskusi siswa akan saling

bertukar pendapat dan saling bertanya. Pada aktivitas langsung terselip juga

aktivitas mendengar dimana siswa akan mendengarkan siswa lainnya dalam

mengajukan pendapat maupun dalam mengajukan pertanyaan. Aktivitas mental

dapat diamati ketika siswa menanggapi semua pertanyaan yang diberikan oleh

guru. Siswa menanggapi pertanyaan tersebut dengan menjawab langsung

pertanyaan dari guru maupun mencari jawaban melalui literatur yang ada maupun

melalui diskusi. Aktivitas mental juga terlihat ketika siswa berani mengajukan

dirinya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Aktivitas

emosional terlihat ketika siswa antusias dan bersemangat dalam menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa di kelas MIPA 3 menunjukkan

aktivitas belajar yang lebih aktif dimana siswa lebih sering menanggapi

pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Siswa di kelas MIPA 2 cenderung lebih

pasif .dimana siswa lebih memerlukan tuntunan dalam menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.


4.1.4 Level kognitif Pertanyaan Guru 4

96
Berikut ini akan dipaparkan terkait mengenai level kognitif pertanyaan

yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran kimia di kelas. Guru 4 merupakan

guru kimia yang paling junior di SMA N 1 Tabanan. Guru 4 mengajar di sekolah

tersebut mulai pada tahun 2006 dengan kualifikasi pendidikan terakshir adalah S2.

Observasi dilakukan pada dua kelas yang mnurut guru bersangkutan memiliki

aktivitas belajar yang berbeda ketika diberikan pertanyaan oleh guru. Kelas yang

diobservasi adalah kelas X MIPA 3 dan X MIPA 5. Pertanyaan yang diberikan

oleh guru berkisar pada pertanyaan kognitif level C1, pertanyaan kognitif level

C2, pertanyaan kognitif level C3, dan pertanyaan kognitif level C4. Pertanyaan

yang diajukan guru didalam kelas hanya berkisar smapai level C4 yaitu

pertanyaan menganalisis. Untuk pertanyaan pada level C5 dan C6 tidak diberikan

oleh guru karena guru menganggap kemampuan siswa dalam menjawab hanya

sampai pada level kognitif C4, sesuai dengan kutipan wawancara yang dilakukan

sebelum observasi berikut,

P : ibu kan sering memberi pertanyaan atau soal di kelas ya bu? Soal yang
ibu beri biasanya mencapai level yang mana bu?

G : biasanya samapai pada level menganalsis

P : berarti samapi level C4 ya bu. Kenapa tidak ibu berikan pertanyaan pada
level C5 dan C6?

G : begini ya, soal soal maupun pertanyaan yang kita berikan dikelas itu
kan nanti akan dijawab oleh siswa, jadi sejauh mana kemampuan siswa
kita, pertanyaan kita menyesuaikan dengan kemampuan siswa

P : berarti menurut ibu, kemampuan siswa tidak sampai pada level


pertanyaan yang lebih tinggi ya bu?

G : oh iya, pertanyaan menganalsisis pun terkadang mereka masih


kebingungan menjawabnya

97
(Sumber : D21/WAN/AB/17-04-2017)

Dari kutipan disini, guru menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam menjawab

pertanyaan guru hanya sampai di level kognitif C4 sehingga pertanyaan yang

diberikan oleh guru berkisar antara pertanyaan C1 sampai dengan C4. Berikut

diberikan jumlah pertanyaan C1 sampai C4 yang diberikan oleh guru pada setiap

pertemuan
Tabel 4.7 Distribusi evel kognitif pertanyaan Guru 4 di Kelas XMIPA 3

No Kelas Pertemuan C1 C2 C3 C4
1 Pertama 4 6 7 -
2 Kedua 11 9 6 -
3 X MIPA 3 Ketiga 5 2 - 3
4 Keempat 1 8 1 2
5 Kelima - - 10 -
Jumlah 21 25 24 5
Persentase (%) 28%. 33,3%. 32%. 6,7%.

Pertanyaan pada level kognitif C2 memiliki persentase yang paling besar.

Hal ini menandakan bahwa pertanyaan yang diberikan oleh guru menuntut siswa

untuk mengkontruksi makna/pemahaman siswa dari setiap materi yang dijelaskan

oleh guru. Sedangkan pertanyaan pada level kognitif C4 memiliki persentase yang

paling rendah. Hal ini menandakan bahwa siswa belum memiliki kemampuan

dalam hal menganalisis suatu permasalahan untuk menemukan pemecahan atas

permasalahan tersebut.
Level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru di kelas X MIPA 3

tidak jauh beda dengan level kognitif pertanyaan yang diberikan di kelas X MIPA

5.

Berikut diberikan jumlah level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh

guru di kelas X MIPA 5

98
Tabel 4.8 Distribusi Level Kognitif Pertanyaan Guru 4

No Kelas Pertemuan C1 C2 C3 C4
1 X MIPA 5 Pertama 4 7 1 4
2 Kedua 6 10 3 1
3 Ketiga 1 3 2 1
4 Keempat 4 4 1
5 Kelima 10 -
Jumlah 15 24 17 6
Persentase (%) 24,2%. 38,7%. 27,4%. 9,7%.

Pertanyaan pada level kognitif C2 memiliki persentase yang paling besar.

Hal ini menandakan bahwa pertanyaan yang diberikan oleh guru menuntut siswa

untuk mengkontruksi makna/pemahaman siswa dari setiap materi yang dijelaskan

oleh guru. Sedangkan pertanyaan pada level kognitif C4 memiliki persentase yang

paling rendah. Hal ini menandakan bahwa siswa belum memiliki kemampuan

dalam hal menganalisis suatu permasalahan untuk menemukan pemecahan atas

permasalahan tersebut.
Contoh pertanyaan kognitif yang diberikan oleh guru dapat dilihat pada

tabel berikut.
1. Pertanyaan pada level kognitif C1
yang termasuk logam adalah golongan apa?
2. Pertanyaan pada level kognitif C2
Apa nama dari NaCl?
3. Pertanyaan pada level kognitif C3
Beri nama senyawa Cu2O, FeO, Cu2S, CdBr2
4. Pertanyaan pada level kognitif C4
Tuliskan rumus kimia dari besi (III) oksida, Timah (II) klorida
Secara umum pertanyaan yang diberikan oleh guru 3 kepada siswa di kelas

X MIPA 3 dan MIPA 5 tidak terlalu berbeda. Pertanyaan yang diberikan guru di

masing masing kelas disesuaikan dengan materi yang diajarkan oleh guru pada

saat itu. Level kognitif pertanyaan yang diberikan oleh guru berkisar pada level

kognitif pertanyaan C1, C2, C3 dan C4 Hal ini dikarenakan kemampuan siswa

dalam menjawab pertanyaan belum sampai pada tahap C5 dan C6. Pemberian

99
pertanyaan pada level kognitif tertentu akan berdampak terhadap aktivitas belajar

siswa. Dari dua kelas yang diobservasi terdapat perbedaan aktivitas belajar ketika

guru memberikan pertanyaan pada level kogntiitf tertentu. Berikut akan diuraikan

mengenai aktivitas belajar siswa terhadap level kognitif pertanyaan guru

A. Aktivitas belajar siswa kelas X MIPA 3 terhadap Level Kognitif

Pertanyaan Guru
Aktivitas belajar siswa terhadap level pertanyaan kognitif guru dapat di

amati melalui observasi. Aktivitas siswa ketika guru memberikan pertanyaan

pada level kognitif C1 dapat dilihat pada kutipan observasi berikut

Guru : silahkan kalau bisa. Yang pertama kita pelajari tentang tata nama logam
dan nonlogam. Kalian masih ingat kan ya yang mana termasuk logam
dan yang mana termasuk non logam?

Siswa : Masih buu

Guru : yang termasuk logam adalah golongan apa?

Siswa : Ia, IIA

Guru :yang nonloga golonan apa?

Siswa : transisi

Guru : transisi atau golongan B ya. Bagaimana dengan cara penamaannya?


Aturannya bagaimana dalam pemberian nama pada senyawa logam dan
non logam? Siapa yang tahu?

Siswa :eehh...eehh..yang mana tu? Halaman berapa t?

Siswa terlihat membuka-buka buku untuk mencari jawaban

Guru : ayo siapa yang tahu?

Siswa : yang logam dengan non logam ya bu?

Guru : iya logam dengan non logam dulu. Siapa yang bisa?

Siswa : nama logam nonlogam di akhri ida

100
(Sumber : D34/OBS/AB/G4/28-02-2017)

Berdasarkan kutipan observasi diatas, ketika siswa diberikan pertanyaan

pada level kognitif C1 siswa langsung mengaggapipertanyaan tersebut dengan

menjawab angsung pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan pada level C1

merupakan pertanyaan ingatan maupun hafalan. Pertanyaan pada level kogniitf C1

merupakan pertanyaan pada level kognitif yang paling rendah ehingga

memungkinkan siswa untuk langsung menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru. Aktivitas yang terlihat ketika guru memberikan pertanyaan pada level

kognitif C1 adalah kegiatan visual (visual activitie) terlihat dari kegiatan siswa

dalam membaca buku untuk menemukan jawaban, kegiatan mendengar (listening

activities), kegiatan langsung (oral activities), kegiatan mental (mental activities)

dan kegiatan emosional (emotional activities) yang dapat teramati saat siswa

menjawab pertanyan guru secara langsung. Ketika siswa menjawab pertanyaan

guru secara langsung maka seluruh aktivitas belajar terlibat didalamnya.

Selain pertanyaan pada level C1, pemeberian pertanyaan pada level C2

juga diberikan oleh guru. Respon yang diberikan siswa terhadap pertanyaan pada

level pertanyaan C2 dapat dilihat pada kutipan observasi berikut

Guru : nama logamnya dulu dilanjutkan dengan nama non logam kemudian
diakhiri dengan ida. Misalnya NaCl apa namanya?

Siswa : Natrium klorida

Guru : kalau MgCl2?

Siswa : Magnesium klorida

(D34/OBS/AB/G4/01-04-2017)

101
Berdasarkan kutipan observasi diatas, dapat diamati ketika siswa diberikan

pertanyaan pada level kognitif C2, siswa menanggapi pertanyaan tersebut dengan

menjawab langsung pertanyaan yang diberikan oleh guru. Ketika guru meminta

siswa untuk maju ke depan menjawab pertanyaan, siswa bersemangat untuk

menjawab pertanyaan kedepan. Dengan demikian aktivitas yang terlibat ketika

guru memberikan pertanyaan pada level kognitif C2 adalah kegiatan visual

(visual activitie) terlihat dari kegiatan siswa dalam membaca buku untuk

menemukan jawaban, kegiatan mendengar (listening activities), kegiatan menulis

(writing activities), kegiatan langsung (oral activities), kegiatan mental (mental

activities) dan kegiatan emosional (emotional activities).


Aktivitas siswa ketika diberikan pertanyaan pada level C3 dapat dilihat

dalam kutipan observasi berikut

Guru : berarti ini tidak ada masalah ya, sudah bisa. Bagaimana dengan unsur
non logam yang memiliki biloks lebih dari satu? biasanya unsur non
logam yang memiliki biloks lebih dari satu adalah unsur transisi. Untuk
penamaannya digunakan angka romawi yang menyatakan biloksnya.
Misalnya FeCl2 namanya besi (II) klorida. Darimana kita tahu biloks Fe
adalah dua? Untuk Cl kan kita tahu ya biloksnya adalah -1 kemudian
kita lihat dibelakangnya Cl ada angka 2, nah angka 2 ini menyatakan
biloks Fe adalah +2.

FeCl2 Fe Cl2

Fe+2 Cl-1

Paham? Coba sekarang beri nama senyawa Cu 2O, FeO, Cu2S, CdBr2!
Coba dikerjakan ya

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Siswa mengerjakan soal
tersebut secara individu dan berdiskusi hanya dengan teman sebangku. Guru
meminta beberapa siswa untuk maju ke depan dan menjawab soal yang diberikan
oleh guru. Siswa yang ditunjuk guru maju kedepan dan mengerjakan soal. Siswa

102
lain yang tidak mendapat giliran maju memperhatikan dan mengoreksi jawaban
siswa.

Guru : kalau sekarang dari nama,kalian buat rumus kimia senyawa tersebut.
Dicaba ya, tentukan rumus kimia dari besi (III) oksida dan Timah (II)
klorida! Coba dikerjakan

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Siswa terlihat berdiskusi
dngan teman yang duduk didekatnya. Ada beberapa siswa yang terlihat
mengobrol engan temannya. Kemudian guru menghampiri siswa tersebut dan
mmeminta sisaw tersebut untuk mengerjakan soal yang guru berikan.

Guru : bagaimana bisa? Siapa yang mau coba maju kerjakan? Coba yang
dibelakang yang tadi ngobrol. Coba maju kerjakan

Siswa : Fe3O2

Guru : buat ionnya terlebih dahulu. Biloksnya, untuk besi biloksnya berapa?

(D34/OBS/AB/28-02-2017)

Ketika siswa diberikan pertanyaan pada level C3, aktivitas belajar yang dapat

diamati adalah aktivitas visual dan aktivitas mendengar yang dapat terlihat ketika

siswa yang langsung menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru dimana untuk

dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa harus memperhatikan

dan mendengarkan ketika guru memberikan pertanyaan. Aktivitas lain yang dapat

teramati adalah aktivitas langsung dimana dalam menjawab pertanyaan guru pada

level C3 siswa berdiskusi dengan teman yang duduk didekatnya. Dalam proses

diskusi terlihat siswa saling bertanya dan menanggapi pertanyaan yang diberikan

oleh temannya. Aktivitas mental dan aktivitas emosional teramati dari siswa yang

langsung menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan cara

menjawab langsung pertanyaan guru dan berdiskusi. Dengan menanggapi

pertanyaan guru secara langsung terlihat bahwa siswa antusias dan bersemangat

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

103
B. Aktivitas Belajar Siswa Kelas X MIPA 5 Terhadap Level Kognitif Pertanyaan

Guru

Aktivitas belajar siswa terhadap level pertanyaan kognitif guru dapat di amati

pada setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama, pertanyaan yang diberikan oleh

grur berkisar antara pertanyaan C1 sampai C3. Aktivitas siswa yang dapat

diamati disini meliputi visual activitie, listening activities, mental activities dan

listening activities seperti yang terlihat dalam kutipan observasi berikut

Guru : zat yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi disebut dengan
reduktor dan zat yang dapat menyebabkan terjadinya reduksi disebut
oksidator. Suatu reduktor akan mengalami oksidasi sedangkan suatu
oksidator akan mengalami reduksi. Misalnya

4 FeO + O2 2 Fe2O3
Berapa bilangan oksidasi pada FeO? Berapa?

Siswa membuka buku untuk mencari jawaban

Guru : ayo berapa bilangan oksidasinya? Positif dua. Nanti dibaca lagi ya
bukunya. Ini kan baru minggu lalu dapat. Sedangkan biloks Fe pada
Fe2O3 adalah + 3. Kemudian biloks O pada O2 adalah nol karena O2disini
termasuk kedalam unsur bebas ya. Kemudian biloks O pada Fe 2O3 adalah -2.
Sekarang Fe apakah mengalami perubahan biloks?

Siswa tidak merespon

(Sumber : D34/OBS/AB/28-02-2017)

Berdasarkan kutipan observasi diatas dapat dilihat ketika guru

melontarkan pertanyaan dengan level C1, siswa tidak menanggapi pertanyaan

yang diberikan sehingga guru menjawab pertanyaan yang diajukan sendiri.

104
Kurangnya tanggapan yang diberikan oleh siswa berkaitan dengan

keidaktertarikan siswa terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru.


Selain pertanyaan pada level C1, pemeberian pertanyaan pada level C3

juga diberikan oleh guru. Respon yang diberikan siswa terhadap pertanyaan pada

level pertanyaan C3 dapat dilihat pada kutipan observasi berikut

Guru : kita lanjutkan lagi ya. Reaksi konproporsionasi. Hampir sama dengan
disproporsionasi. Bedanya kalau disproporsionasi itu oksidator dan
reduktornya sama, sedangkan reaksi konproporsionaso itu hasil reduksi dan
oksidasinya yang sama. Paham ya? Sekarang coba kalian kerjakan soal ini ya.
Tentukan apakah reaksi berikut termasuk reaksi redoks, bukan redoks atau
autoredoks

1. MgSO4 + 2KOH Mg(OH)2 + K2SO4

2. CaO + H2 Ca + H2O

3. FeO + CO2 Fe2O3+ CO

4. H+ + Cl- HCl

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru dan mengrjaknnya. Selam pengerjaan
soal, siswa tetap diam di tempat duduk masing masing.

Guru : bagaimana, bisa dikerjakan?

Siswa : (tidak ada yang merespon pertanyaan guru)

Guru : tidak ada yang jawab. Bagaimana sudah bisa atau belum? Mm sudah bisa?
Kalau tidak ada yang jawab,ibu tunjuk saja ya. Denah kalian mana?

Siswa : ada diatas meja bu. Dibawah itu bu

Guru : oo iya ini... coba arif, apa jawabannya nomor 1?

Siswa : emmm...belum bu

Guru : belum?

Siswa : iya belum bu

Guru : coba maju ke depan kejakan?

Siswa : ga bisa bu, ga ngerti saya

105
Guru : kenapa tidak bertanya dari tadi?

Siswa : (tidak menjawab pertanyaan guru)

(D34/OBS/AB/28-02-2017)
Ketika siswa diberikan pertanyaan pada level C3, aktivitas yang teramati adalah

aktivitas visual, aktivitas membaca, dan aktivitas menulis. Guru memberikan

waktu bagi siswa untuk menjawab pertayaan yang diberikan. Selama menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa mengerjakan secara individu. Tidak

terlihat adanya aktivitas berdiskusi.


3.2 Pembahasan
Pertanyaan merupakan salah satu komponen yang tidak bisa lepas dari

proses pembelajaran di dalam kelas. Pemberian pertanyaan kepada siswa

bertujuan untuk merangsang aktivitas berpikir siswa, meningkatkan partisipasi

siswa, membangkitkan minat siswa, dan memusatkan perhatian siswa terhadap

pembelajaran. Dalam menjawab sebuah pertanyaan, siswa harus menggunakan

kemampuan mereka dalam berpikir. Pemberian level pertanyaan bervariasi oleh

guru bertujuan untuk melatih kemampuan mereka dalam berpikir. Semakin tinggi

level pertanyaan kognitif yang diberikan oleh guru maka semakin tinggi pula

kemampuan siswa dalam berpikir. Menurut taksonomi bloom, ada 6 tingkatan

pertanyaan kognitif, Pertanyaan pada level kognitif C1 yang merupakan

pertanyaan pengetahuan yakni pertanyaan yang memiliki tingkat kesulitan paling

rendah karena hanya mengandalkan kemampuan mengingat fakta atau data. Pada

level pertanyaan C1 ini siswa diharapkan dapat mengungkapkan kembali

mengenai suatu fakta maupun data yang telah dijelaskan sebelumnya. Pertanyaan

level kognitif C2 merupakan pertanyaan pada level pemahaman dimana pada

pertanyaan ini siswa tidak hanya diharapkan dapat mengungkapkan kembali apa

106
yang diingat melainkan juga diharapkan siswa mampu untuk memperjelas suatu

gagasan yang mereka kemukakan maupun yang mereka terima. Pertanyaan pada

level C3 merupakan pertanyaan aplikasi dimana pada pertanyaan level ini siswa

diharapkan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dimiliki. Pertanyaan pada

level C4 merupakan pertanyaan kognitif tingkat tinggi yang mengharapkan siswa

untuk dapat menguraikan konsep yang telah dimiliki. Pertanyaan kognitif level C5

merupakan pertanyaan kognitif tingkat tinggi yang menuntut siswa untuk berpikir

orisinil dan kreatif. Pertanyaan kognitif C6 merupakan pertanyaan kognitif dengan

level tertinggi dimana pertanyaan ini menuntut proses berpikir yang paling tinggi

dimana pada level pertanyaan ini siswa dituntut untuk dapat memberikan

pendapat tentang berbagai persoalan, menilai suatu ide, menetapkan suatu cara

pemecahan masalah maupun menetapkan karya seni terbaik.

Pada penelitian yang dilakukan terhadap guru kimia di SMA N 1 Tabanan

ditemukan bahwa level pertanyaan guru kimia di SMA N 1 Tabanan yang

diberikan ke siswa hanya sampai pada level pertanyaan kognitif C4. Hal ini terjadi

karena guru memberikan pertanyaan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa

dimana menurut guru kimia yang mengajar, tingkat kemampuan siswa sampai

pada pertanyaan kognitif level C4. Pemberian level kognitif pertanyaan

disesuaikan dengan materi yang diberikan oleh guru. Pertanyaan yang paling

banyak diberikan oleh guru adalah pertanyaan pada level C2 dan level C3. Hal ini

menandakan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan

lebih banyak berkisar pada kemampuan memahami suatu konsep yang diberikan

dan kemampuan mengaplikasikan konsep yang telah diperoleh. Sedikitnya jumlah

107
pertanyaan pada level kognitif C4 yang diberikan oleh guru dikarenakan

kemampuan siswa yang menurut guru yang mengajar dalam memecahkan suatu

permasalahan yang bersifat analisis masih kurang. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh yuliawati dkk (2015) dimana guru lebih banyak

mengajukan pertanyaan pada level rendah. Guru lebih bnayak memberikan

pertanyaan dengan level rendah dobandingkan dengan melatih kemampuan siswa

dalam berpikir kritis dengan memberikan pertanyaan pada evel yang lebih tinggi.

Ketika guru memberikan pertanyaan pada level kognitif yang lebih tinggi, guru

akan memberikan waktu tunggu kepada siswa untuk dapat memecahkan

permasalahan pada level kognitif tinggi. Dengan memberikan waktu tunggu

diharapkan siswa dapat memberikan jawaban yang lebih bagus. Namun dengan

selalu memberikan waktu tunggu tentunya akan membutuhkan waktu

pembelajaran di kelas yang lebih lama lagi. Disamping itu, untuk dapat

memvahkan permasalahan pada level yang lebih tinggi, siswa masih

membutuhkan tuntunan yang lebih dari guru dalam mengerjakan soal. Hasil

temuan ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2002) yang

menyatakan bahwa sebagian besar pertanyaan yang diajukan oleh guru merupakan

pertanyaan ingatan (C1) dan pemahaman (C2). Selain itu, penelitian yang

dilakukan Shen dan Yodlhlumlue (2012) menunjukkan pertanyaan guru

merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran di kelas.

Pemberian pertanyaan pada level kognitif rendah memiliki frekuensi yang lebih

banyak dibandingkan dengan pertanyaan pada level tinggi. Pertanyaan pada level

kognitif rendah diberikan sebanyak 70,9% sedangkan pertanyaan pada level

108
kognitif tinggi diberikan sebanyak 29,1%. Menurut Shen (2012) pemberian

pertanyaan pada level kognitif yang tinggi dapat menigkatkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa. Hal ini disebabkan pada penggunaan level

pertanyaan yang tinggi, siswa akan diajarkan untuk mencari solusi dalam

memecahkan sebuah permasalahan, menganalisis sampai pada tahap

mengevaluasi.

Menurut McNeil (2010), pertanyaan kognitif tingkat rendah yaitu

pertanyaan ingatan dan pemahaman tidak dapat mendukung perkembangan

kemampuan berpikir kritis siswa. Pertanyaan analisis, sintesis, dan evaluasilah

yang merupakan pertanyaan kognitif tinggkat tinggi yang mampu mendorong

perkembangan kognitif siswa. Sehingga guru seharusnya lebih banyak

mengajukan pertanyaan kognitif tingkat tinggi untuk mengembangkan

kemampuan berpikir siswa. Rendahnya frekuensinya pengajuan pertanyaan

kognitif tingkat tinggi oleh guru disebabkan oleh persepsi guru bahwa

kemampuan siswa hanya sampai pada level kognitif C4.


Pemberian pertanyaan yang diberikan oleh guru tergantung kepada materi

pembelajaran yang sedang dibahas. Apabila materi yang dibahas memiliki tingkat

kesukaran yang tinggi maka pertanyaan yang diberikan oleh guru akan mencapai

level kognitif tinggi. Namun apabila materi yang diajarkan memiliki tingkat

kedukaran yang rendah maka pertanyaan yang diberikan oleh guru mencakup

pertanyaan dengan level kognitif tingkat rendah.

Aktiivitas belajar merupakan segala bentuk aktivitas siswa baik aktivitas

fisik maupun non fisik yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Menurut Paul B. Diedrich aktivitas siswa digolongkan ke dalam

109
beberapa jenis diantaranya adalah aktivitas visual meliputi aktivitas membaca,

aktivitas memperhatikan gambar, demonstrasi dan percobaan. Aktivitas langsung

meliputi aktivitas yang berkaitan dengan proses diskusi seperti aktivitas dalam

mengeluarkan pendapat. Aktivitas mendengar meliputi aktivitas dalam

mendengarkan percakapan baik dalam diskusi maupun tidak. Aktivitas menulia

meliputi aktivitas dalam menuliskan penjelasan dari guru, menuliskan pertanyaan

yang diberikan oleh guru maupun aktivitas dalam menuliskan jawaban atas

pertabyaan guru. Aktivitas motorik meliputi aktivitas yang dilakukan dalam

percobaan. Aktivitas mental meliputi bagaimana cara siswa dalam memcahkan

suatu permasalahan dan cara siswa dalam menanggapi pertanyaan yang diberikan

oleh guru/. Aktivitas emosional meliputi aktivitas siswa yang berkaitan dengan

emosi siswa itu sendiri sepertin minat siswa terhadap pembelajaran, semanagat

siswa dalam mengikuti pembelajaran, keberanian siswa untuk maju memecahkan

suatu permasalahan dan emosi emosi lainnya yang terkait dalam pembelajaran.

Biggs dan Collis (dalam septriana M.D dkk 2013) menyatakan bahwa level respon

seorang siswa akan berbeda antara suatu konsep dengan konsep lainnya, dan

perbedaan tersebut tidak akan melebihi tingkat perkembangan kognitif optimal

siswa seusianya.

Aktivitas siswa yang diamati oleh peneliti selama penelitian meliputi

aktivitas visual, aktivitas langsung, aktivitas menulis, aktivitas mendengar,

aktivitas mental dan aktivitas emosiaonal. Dari keseluurhan guru kimia di SMA N

1 tabanan peneliti melihat bahwa aktivitas siswa selama guru memberikan

pertanyaan berbeda beda. Ada siswa yang sama sekali tidak menanggapi ketika

110
diberi pertanyaan, ada siswa yang aktif langsung menanggapi ketika diberi

pertanyaan oleh guru. Keaktifan siswa dalam menanggapi pertanyaan yang

diberikan oleh guru tergantung dari keinginan siswa tersebut untuk belajar. Siswa

yang serius mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru, ketika diberi

pertanyaan oleh guru akan langsung menanggapi pertanyaan tersebut baik dengan

bertanya maupun langsung menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Tidak

semua siswa serius mengikuti pembelajaran maupun pertanyaan yang

disampaikan oleh guru. Ada beberapa siswa yang tidak serius seperti bermain dan

mengobrol ketika guru memberikan penjelasan maupun memberikan soal. Hal ini

terjadi karena ketidakpahaman siswa mengenai materi yang diberikan oleh guru

sehingga siswa lebih memilih mengobrol dan bermain daripada mendengarkan

guru. Ketidakpahaman siswa dipicu dari kurangnya keinginan mereka untuk

membaca buku maupun membaca dari sumber literatur lainnya. Sehingga ketika

siswa tidak emmahami bagian kecil dari suatu materi, berimbas pada keinginan

siswa untuk memahami keseluruhan materi yang diberikan.


Disamping ketidakpahaman siswa, ketidakseriusan siswa menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru dipicu juga oleh kebosanan siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Kebosanan siswa terjadi karena sebelum pembelajaran

kimia siswa sudah mendapatkan pelajaran lain yang kategorinya sama dengan

pelajaran kimia sehingga mereka sudah bosan ketika mendapatkan pelajaran

kimia. Selain itu kebosanan siswa dipicu juga oleh metode guru yang digunakan

dalam mengajar. Ketika guru memberikan perhatian kepada siswa dalam

memecahkan suatu permaslahan, siswa akan cenderung lebih serius menanggapi

setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru. Demikian juga sebaliknya, ketika

111
guru kurang memberi perhatian kepada siswa maka siswa tidak akan serius

mennaggapi setiap permasalahan yang diberikan oleh guru.


Banyak taktik yang digunakan oleh guru untuk menarik kembali perhatian

siswa terhadap pembelajaran, diantaranya adalah dengan mendekati siswa dan

menanyakan sejauh mana siswa sudah mengerjakan soal seperti yang dilakukan

oleh guru 4 di kelas X MIPA 5 (D/). Dengan menanyakan perkembangan siswa

dalam mngerjakan soal akan membangkitkan rasa malu siswa terhadap guru

sehingga akan memaksa siswa untuk menngerjakan tugas yang diberikan oleh

guru. Disamping itu untuk menghentikan aktivitas siswa di kelas yang tidak sesuai

dengan pembelajaran, guru juga memberikan hukuman (punishment) terhadap

siswa.

Hukuman merupakan suatu sanksi yang diberikan atau diterima seseorang

karena telah melanggar aturan yang ditetapkan. Sanksi yang dikenakan disini bisa

berupa sanksi material dan non material. Menurut kamus besar bahasa indonesia,

hukuman dikatakan sebagai suatu bentuk sanksi yang diberikan kepada anak baik

sanksi fisik maupun psikis apabila anak melakukan kesalahan-kesalahan atau

pelanggaran yang sengaja dilakukan terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan.

Jika hukuman dalam pendidikan adalah memberikan suatu hukuman yang

mendidik sesuai bobot kesalahan yang telah diperbuat anak didik. Pemberian

hukuman terhadap siswa diharapkan dapat menimbulkan efek jera kepada siswa

sehinggga tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Guru dapat memberikan hukuman yang bersifat mendidik.

Hukuman yang bersifat mendidik yang dapat diberikan guru dapat dalam berbagai

bentuk seperti; pengasingan, kecaman, sindiran ataupun teguran terhadap siswa.

112
Hukuman yang guru berikan bertujuan untuk menunjukkan kesalahan siswa.

Siswa yang mendapat hukuman dapat mengetahui kekeliruannya dan

memperbaiki diri dalam pengalaman belajar selanjutnya. Motivasi belajar dapat

timbul melalui hukuman yang tidak berlebihan dan diterapkan pada waktu yang

tepat. Dalam hal ini yang terpenting ialah menunjukkan kepada siswa jalan keluar

untuk mengatasi hukuman itu.


Bentuk hukuman mendidik yang paling sering digunakan guru kimia di

SMA N 1 Tabanan adalah teguran namun siswa tidak akan merasakan teguran

sebagai hukuman jika disampaikan secara kekeluargaan dan cukup halus. Cara ini

akan lebih efektif untuk memperbaiki kesalahan siswa, jika dibandingkan dengan

sindiran ataupun kecaman keras.


Selain teguran, hukuman yang mendidik dapat juga dengan cara pemberian

tugas. Pemberian tugas yang dilakukan oelh gru kimia di SMA N 1 Tabanan

adalah dengan menunjuk siswa yang melakukan kesalahan untuk maju ke depan

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Tugas-tugas yang diberikan guru

hendaknya terjangkau oleh siswa, tidak terlalu sulit atau berat. Karena tugas-tugas

yang terlalu sulit atau tidak sesuai dengan kemampuan siswa hanya menimbulkan

motivasi belajar yang rendah pada diri siswa.

4.3 Implikasi Penelitian


Implikasi dari penelitian ini berdasarkan uraian dari pembahasan dan

temuan-temuan sebelumnya adalah sebagai berikut.


(1) Guru kimia hendaknya memberikan variasi pertanyaan dengan level

kognitif yang lebih beragam.


(2) Pertanyaan yang diajukan oleh guru hendaknya lebih banyak berada pada

kisaran level kogntif tinggi.

113
(3) Metode mengajar yang digunakan oleh guru hendaknya lebih bervariasi

sehingga dapat merangsang siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran


(4) Siswa hendaknya lebih aktif berpasrtisipasi dalam menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

120

BAB V
PENUTUP

5.1 Rangkuman
Penelitian ini dilaksanakan atas dasar masalah yang berkaitan dengan level

kognitif pertanyaan yang diberikan guru selama pembelajaran kimia di sekolah.

Permasalahan yang dimaksud adalah bagaimana penggunaan level kognitif

pertanyaan guru kimia di sekolah dan hubungannya dengan aktivitas siswa selama

pembelajaran kimia. Peneitian ini termasuk peneitian deskriptif kualitatif yang

mengambil lokasi di SMA N 1 Tabanan. Pemilihan sekolah ini sebagai lokasi

penelitian dikarenakan sekolah ini termasuk kedalam sekolah favorit di Kota

Tabanan dan banyak peminatnya. Pelaku dari penelitian ini adalah guru kimia di

SMA N 1 Tabanan dan siswa. Objek dari penelitian ini adalah level kognitif

pertanyaan guru kimia dan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran kimia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pertanyaan yang diajukan guru

berkisar pada pertanyaan dengan level kognitif C1 sampai dengan level kognitif

114
C4. Guru lebih banyak mnegajukan pertanyaan pada levelkognitif C1 sampai

dengan C3. Hal ini dikarenakan materi yang diajarkan oleh guru lebih

menekankan pada pertanyaan dengan level kognitif tersebut. Disamping itu

kemmapuan yang dimiliki oleh isiswa dianggap belum layak sehingga jumlah

pertanyaan pada level C4 yang diberikan sedikit. Pertanyaan pada leve C5 dan C6

tidak diberikan oleh guru dikarenakan siswa tidak memiliki kemampuan untuk

mnyelesaikan pertanyaan pada level tersebut.


Aktivitas belajar yang ditunjukkan siswa ketika diberikan pertanyaan pada

level kognitif tersebut adalah aktivitas membaca (visual activities), aktivitas

menulis (writing activities), aktivitas lsngsung (oral activities), aktivitas

mendengar (listening activities), aktivitas mental (mental activities), dan aktivitas

emosional (emotional activities). Tidak semua siswa menunjukkan aktivitas

positif selama pemberian pertanyaan oleh guru. Ada beberapa siswa yang bermain

maupun mengobrol dengan temannya. Pemberian teguran merupakan salah satu

hukuman yang dibeikan guru untuk mengatasi siswa yang mengobrol di kelas.

Disamping itu dengan mendekati siswa bersangkutan ataupun langsung meminta

siswa mengerjakan soal di eoan kelas merupakan teknik guru dalam

mengembalikan perhatian siswa dalam pembelajaran.


5.2 Simpulan
Berdasarkan hasildan pembahasan yang dipaparkan dapat disimpulkan

sebagai berikut:
1. Level kognitif yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran kimia di

SMA N 1 Tabanan terdiri dari level kognitif jenjang C1, level kognitif

jenjang C2, level kognitif jenjang C3 adn level kognitif jenjang C4.

Level kognitif jenjang C5 dan C6 tidak diberikan pada siswa lengingat

115
kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan baik tertulis maupun

lisan hanya samapai pada pertanyaan kognitif jenjang C4.


2. Aktivitas belajar yang ditunjukkan siswa ketika diberikan pertanyaan

pada level kognitif tersebut adalah aktivitas membaca (visual

activities), aktivitas menulis (writing activities), aktivitas lsngsung

(oral activities), aktivitas mendengar (listening activities), aktivitas

mental (mental activities), dan aktivitas emosional (emotional

activities). siswa cenderung menjawab dengan cepat ketika diberikan

pertanyaan pada level kognitif C1. Diskusi mulai dilakukan siswa

ketika guru mengajukan pertanyaan pada level kognitif C2 sampai

edngan C4. Dalam mememcahkan permasalahan dengan level kognitif

C4, guru senantiasa memberikan tuntunan kepada siswa

5.2 Saran
Berdasarkan hasil temua, pembahasan dan simpulan, maka saran yang

dapat diajukan adalah:


1. guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran hendaknya memberikan

variasi pertanyaan yang lebih beragam. Pemberian pertanyaan pada

level kognitif yang tinggi akan membantu siswa untuk

mengembangkan kemampuan yang dimiliki dalam berpikir kritis.


2. Siswa hendaknya lebih sering mengerjakan latihan soal sehingga

memiliki kemampuan yang lebih baik lagi dalam menjawab soal

maupuan pertanyaan yang diberikan oleh guru.


3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai metode yang digunakan

guru dalam pembelajaran di kelas.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta


Alisuf, S. M. 1995. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

116
Bolla J. I. 1985. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut. Jakarta: Fortuna.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional

Dillon, J.T. 1982. The effect of questions in education and other enterprise.

Journal of Curriculum Studies, 14(2, 127-152).

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Maha Satya

Ennis, R. H. 1962. A concept of critical thinking. Harvard Educational Review,

32(1, 81-111). .

Fain, A. E. 2015. Relationships Between Occupational Therapy Faculty,s

Preferred Learning Style and Questioning Taxonomy. Institute for

Learning Style Journal. 1(17 27).

Hackathorn, J. Erin D. S, Kate L. B. 2011. Learning By Doing: An Empirical

Study of Active Teaching Techniques. The Journal Of Effective

Teaching. 11(2, 40 -54).

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara


Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosda Karya
Hurlock, E. B. 1992. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan (terjemahan: Istiwijayanti dan Soedjarwo). Jakarta:

Erlangga.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. 1996. Jakarta: Balai Pustaka 3865.

Krishnan,E.R. 2009. Teaching with HEART: Using questions as part of your

teaching strategy; Encourage students to interact in class. Bangkok Post

Life.

117
[Online].Tersedia:http://www.bangkokpost.com/life/education/23896/usi

ng-questionsas-part-of-your-teaching-strategy

Muhibin, S. 2011. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT.Remaja Rosda karya

Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Naz, A, Waseem K, Qaiser K, Umar D. 2013. Teacher,s Questioning Effects on

Students Communication in Classroom Performance. Journal of

Education and Practice. 4(7, 148 158).

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Saud, U. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta.

Shahrill. M. 2013. Review of Effective Teacher Questioning in Mathematics

Classrooms. International Journal of Humanities and Social Science.

3(17, 224- 231).

Shen, P. 2011. A Case Study ofTeachers Questioning and Students Critical

Thinking In College EFL Reading Classroom. International Journal Of

English Linguistics. 2(1, 199 206).

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakata:

Rineka Cipta.

Slavin, R. 2009. Psikologi Pendidikan Teori & Praktik Edisi Kedelapan.

118
Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang.
Sudjana, N. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru Algesindo.


Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suryabrata, S. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Thompson, C. 2011. Critical Thinking across the Curriculum: Process over

Output. International Journal of Humanities and Social Science.1(9, 1-7).

Udin, S. Daud dan Cicih S. 2007. Pengembangan Profesi Guru SD. Bandung: UPI

PRESS
UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU RI N0 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Wang, A, Ching Sing Chai, Saleh Hairon. 2016. Exploring Impact of Teacher

Questioning Techniques in a Knowledge Building Classroom. Journal of

Computer Education. (1 16).

Wartono. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Pendidikan Fisika FPMIPA:

Universitas Negeri Malang

Wilson, L.E. 1997. Newer Views of Learning-Types of Questions. [Online].

Tersedia: http://www.uwsp.edu/education/lwilson/learning/quest2.htm

Yuliawati, Murni M, Andi M. 2016. Teacher,s questioning and students critical

thinking in EFL classroom interaction. ELT Worlwide Journal.3(231

247).

Herawati, Y. 2008. Peningkatan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi

melalui Optimalisasi Penggunaan Dengan Model Pembelajaran

Problem Based Learning. Laporan Penelitian.UNY.

119
Lampitan 01

Lembar Wawancara Aktivitas Siswa (Untuk Guru)

Hari/Tanggal :

Nama Guru :

Pengalaman Mengajar :

No Jenis Butir Pengamatan Pertanyaan Komentar


Aktivitas
1 Visual Siswa membaca Apakah siswa
Activities pertanyaan guru membaca pertanyaan
yang bapak/ibu
berikan?

120
Siswa Apakah siswa
memperhatikan memperhatikan
pertanyaan guru ketika bapak/ibu
memberi pertanyaan?
2 Oral Siswa menyela Apakah ada siswa
Activities ketika guru sedang yang menyela ketika
memberikan Bapak/Ibu memberi
pertanyaan pertanyaan?
Siswa berdiskusi Bagaimana cara
untuk menjawab siswa menjawab
pertanyaan guru pertanyaan dari
Bapak/ibu?apakah
dengan berdiskusi
atau menjawab
sendiri?
Siswa mengeluarkan Apakah siswa aktif
pendapat selama dalam pelaksanaan
diskusi untuk diskusi untuk
menjawab menjjawab
pertanyaan guru pertanyaan
Bapak/Ibu?
3 Listening Siswa mendengarkan Apakah siswa ada
Activities guru ketika yang bercanda atau
memberikan mengobrol ketika
pertanyaan bapak/ibu
memberikan
pertanyaan?
Siswa mendengarkan Apakah semua siswa
siswa lain berdiskusi ikut aktif dalam
untuk menjawab proses diskusi?
pertanyaan guru
4 Writing Siswa mencatat Apakah siswa
Activities pertanyaan guru mencatat semua
pertanyaan dari
bapak/ibu?
Siswa mencatat Apakah siswa
jawaban dari mencatat jawaban
pertanyaan guru dari pertanyaan
bapak/ibu?
Siswa menyalin Apakah siswa
jawaban pertanyaan menyalin jawaban
siswa lain dari temannya?
5 Mental Siswa menanggapi Bagaimana cara
Activities pertanyaan yang siswa menanggapi
diberikan oleh guru pertanyaan yang
Bapak/Ibu berikan?

121
Siswa memecahkan Bagaimana cara
setiap soal/ siswa memecahkan
pertanyaan yang setiap pemasalahan
diberikan oleh guru atau pertanyaan yang
Bapak/Ibu berikan?
Siswa menganalisis Bagaimana cara
setiap pertanyaan siswa menganalisis
dari guru pertanyaan maupun
permasalahan yang
dierikan oleh guru?
6 Emotional Siswa berminat Apakah siswa
Activities terhadap pertanyaan tertarik dengan
guru pertanyaan yang
Bapak/Ibu berikan?
Siswa merasa bosan Apakah siswa bosan
dengan pertanyaan dengan pertanyaan
yang diberikan oleh yang Bapak/Ibu
guru berikan?
Siswa merasa senang Apakah siswa merasa
ketika guru senang dengan
memberikan pertanyaan yang
pertanyaan Bapak/Ibu berikan?
Siswa bersemangat Apakah siswa
menjawab dan bersemangat untuk
mengerjakan menjawab semua
pertanyaan yang pertanyaan
diberikan guru Bapak/Ibu berikan?
Siswa berani Apakah siswa berani
mengajukan diri mengajukan diri
untuk menjawab untuk menjawab
pertanyaan guru pertanyaan dari
Bapak/Ibu?
Siswa tenang ketika Apakah siswa ada
menjjawab yang ribut ketika
pertanyaan dari guru Bapak/Ibu
memberikan
pertanyaan?
Siswa merasa gugup Apakah siswa ada
ketika menjawab yang ragu-ragu
pertanyaan guru ketika menjawab
pertanyaan yang
Bapak/Ibu berikan?

122
Lampiran 02

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Hari/Tanggal :

Kelas :

Guru Pengajar :

No Jenis Aktivitas Butir Pengamatan Komentar

1 Visual Activities Siswa membaca


pertanyaan guru

123
Siswa membaca literatur
untuk menjawab
pertanyaan guru

2 \Oral Activities Siswa bertanya kepada


guru perihal pertanyaan
yang diberikan

Siswa bertanya kepada


teman perihal pertanyaan
yang diberikan

Siswa berdiskusi untuk


menjawab pertanyaan
guru

Siswa mengeluarkan
pendapat selama diskusi
untuk menjawab
pertanyaan guru

Siswa memberi saran


selama berlangsungnya
proses diskusi

Siswa langsung
menjawab pertanyaan
yang diberikan

3 Listening Siswa mendengarkan


Activities guru ketika memberikan
pertanyaan

Siswa mendengarkan
siswa lain selama diskusi
berlangsung

4 Writing Siswa mencatat


Activities pertanyaan guru

Siswa mencatat jawaban


dari pertanyaan guru

Siswa menyalin jawaban


pertanyaan siswa lain

124
Siswa mencatat
penjelasan atas
pertanyaan yang
diberikan

5 Mental Activities Siswa memecahkan


setiap soal/ pertanyaan
yang diberikan oleh guru

6 Emotional Siswa berminat terhadap


Activities pertanyaan guru

Siswa merasa bosan


dengan pertanyaan yang
diberikan oleh guru

Siswa bersemangat
menjawab dan
mengerjakan pertanyaan
yang diberikan guru

Siswa berani mengajukan


diri untuk menjawab
pertanyaan guru

Siswa tenang ketika


menjawab pertanyaan
dari guru

Siswa merasa gugup


ketika menjawab
pertanyaan guru

125
Lampiran 03

Lembar Wawancara Aktivitas Siswa

Hari/Tanggal :

Nama Siswa :

Kelas :

Guru Pengajar :

No Jenis Butir Pengamatan Pertanyaan Komentar


Aktivitas
1 Visual Siswa membaca Apakah kalian
Activities pertanyaan guru membaca pertanyaan
yang diberikan oleh
guru?
Siswa Apakah kalian
memperhatikan memperhatikan ketika
pertanyaan guru guru memberikan

126
pertanyaan?
2 Oral Siswa menyela Apakah kalian pernah
Activities ketika guru sedang menyela guru ketika
memberikan menyampaikan
pertanyaan?
pertanyaan

Siswa berdiskusi Apakah kalian selalu


untuk menjawab berdiskusi untuk
pertanyaan guru menjawab perttanyaan
guru?
Siswa mengeluarkan
pendapat selama
diskusi untuk
menjawab
pertanyaan guru

3 Listening Siswa Apakah kalian


Activities mendengarkan guru mendengarkan ketika
ketika memberikan guru memberikan
pertanyaan?
pertanyaan

Siswa Apakah kalian hanya


mendengarkan siswa mendengarkan teman
lain berdiskusi untuk berdiskusi atau ikut
aktif dalam diskusi?
menjawab
pertanyaan guru

4 Writing Siswa mencatat Apakah kalian


Activities pertanyaan guru mencatat semua
pertanyaan dari guru?
Siswa mencatat Apakah kalian
jawaban dari mencatat jawaban dari
pertanyaan guru pertanyaan guru?
Siswa menyalin Apakah kalian
jawaban pertanyaan menyalin jawaban
siswa lain dari teman kalian?
5 Mental Siswa menanggapi Bagaimana cara
Activities pertanyaan yang kalian menanggapi
diberikan oleh guru pertanyaan yang
diberikan oleh guru?
Siswa memecahkan Bagaimana cara
setiap soal/ kalian memecahkan
pertanyaan yang setiap pemasalahan
diberikan oleh guru atau pertanyaan yang
diberikan oleh guru?

127
Siswa menganalisis Bagaimana cara
setiap pertanyaan kalian menganalisis
dari guru pertanyaan aupun
permasalahan yang
dierikan oleh guru?
6 Emotional Siswa berminat Apakah kalian tertarik
Activities terhadap pertanyaan dengan pertanyaan
guru yang diberikan guru?
Siswa merasa bosan Apakah kalian bosan
dengan pertanyaan dengan pertanyaan
yang diberikan oleh yang diberikan guru
guru kalian?
Siswa merasa Apakah kalian merasa
senang ketika guru senang dengan
memberikan pertanyaan yang
pertanyaan diberikan oleh guru?
Siswa bersemangat Apakah kalian
menjawab dan bersemangat untuk
mengerjakan menjawab semua
pertanyaan yang pertnyaan yang guru
diberikan guru berikan?
Siswa berani Apakah kalian berani
mengajukan diri mengajukan diri untuk
untuk menjawab menjawabpertanyaan
pertanyaan guru guru?
Siswa tenang ketika Apakah kalian tenang
menjjawab selama guru
pertanyaan dari guru memberikan kalian
pertanyaan?
Siswa merasa gugup Pernahkah kalian
ketika menjawab merasa gugup untuk
pertanyaan guru menjawab pertanyaan
guru?

128
Lampiran 04
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D2/OBS/AB/G1/14-02 -2017


Ruang Kelas : XII MIPA 6
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki ruang kelas, semua siswa duduk di tempatnya masing- masing
KK : padaasana, panganjali
Siswa dan guru : Om swastiastu
Guru : tadi sudah bernyanyi?
Siswa : belum
(siswa menyanyikan lagu wajib indonesia raya)

129
Jeda,siswa mempersiapkan pembelajaran, ada siswa yang permisi untuk acara
sosialisasi dari IPB
Guru : perlu kita ingatkan lagi untuk alkohol ada berapa jenis alkohol?
Siswa : Ada 3 bu
Guru : Alkohol apa saja?
Siswa : Alkohol primer, sekunder dan tersier
Guru : alkohol primer yang seperti apa? Coba tuliskan satu contoh alkohol
primer
Siswa : salah satu siswa maju kedepan untuk menggambar struktur alkohol
primer
H3C CH2 CH2 OH

Guru : Banyak yang septunya basah? Gak dikresikin td sepatunya? Nanti


kresekin dulu sepatunya biar tidak baash
Guru : contoh yang ditulis dipapan ini adalah 1-propanol. Jadi bagaimana ciri
khas dari alkohol primer?
Guru dan siswa : C yang diikat Atom OH mengikat 1 atom C yang lain
Ada beberapa siswa yang terlambat karena hujan,guru menyuruh siswa yang
terlambat untuk cepat agar bisa melanjutkan pembelajaran
Guru : koq bingung jodi tempat duduknya dimana?
Jodi : iya bu,ini.....
Guru : tempt duduknya dimana?
Jodi : disini bu
Guru : kenapa kamu ke belakang?
Siswa : hahahahahahaha.......
Guru : ya perhatikan ke depan. Jadi C ini selalu dipinggir, berapa jumlah atom
karbonnya itulah alkananya yang diganti dengan alkohol. Sekarang yang
sekunder.
Guru : Untuk yang sekunder, C yng diikat mengikat 2 atom C yang lain. Jadi
kelebihannya disini ada cabang metil, Nah itulah kelebihan dari C
sekunder. Sekarang C yang tersier. Yang laki sekarang ayo mau kedepan
Siswa pria maju kedepan menggambarkan contoh alkohol tersier

130
CH3
H3C CH CH2 OH

Guru : jadi yang ketiga adalah yang tersier dimana atom C ini (sambil menunjuk
struktur yang ditulis siswa di papan) mengikat 3 atom C yang lain.jadi
kalo mau ditambah nanti ini rantainya bisa ya. Itulah kita mengenal 3
jenis alkohol. Sekarang pertanyaan yang kedua Bagaimana caranya,
dengan reaksi apa kalian mengenal alkohol primer, sekunder dan tersier.
Misalnya kita praktikum di lab, bagaimana caranya untuk membedakan
gugus fungsi OH primer, sekunder, dan tersier?
Siswa : berapa dy mengikat atom OH
Guru : Bukan yang begitu. Misalnya tabung 1 itu merupakan alkohol yang ini
primer sekunder tersier kita ketahui dengan cara bagaimana. Dengan cara
bagaiman kita mengetahui oh itu akohol primer apa yang dilakukan
untuk mengetahui , atau dengan reaksi bagaimana kita tau ini alkohol
primer direaksikan dengan ini mengahasilkan ini
Siswa : dengan oksidasi
Guru : reaksi oksidasi dengan oksidator kuat. Bisa tulis rekasinya kedepan?
Boleh dipillih reaksi yang mana saja.
Siswa maju ke depan dan menulis reaksi
O
[O}
H3C CH2 CH2 OH H3C CH2 C + H2O
H

Guru : dengan oksidasi dengan oksidator kuat alkohol primer akan membentuk
aldehid,iya ditulis dengan oksidator apa reaksinya. Kemudian tinggal
mengganti gugus fungsi dari alkohol menjadi aldehid. (guru menanyakan
siswa yang tidak hadir). Guru mengecek jawaban siswa
Guru : nah sekarang oksidasi lebih lanjut alkohol primer. Apa hasilnya? Aldehid
yang terbentuk dioksidasi lagi dengan oksidator kuat hasilnya apa?
(siswa mencari jawaban di buku dan siswa mengangkat tangan dan maju ke
depan)
Siswa :

131
O O
[O}
H3C CH2 C H3C CH2 C
OH
H

Guru : tuliskan dulu propanalnya..hasilnya tadi kan propanal, tulis dulu


propanalnya baru diisi tanda panah dan tuliskan hasilnya. Hasil
sampingnya ada? Kayak itu kan hasil sampingnya H2O, kalo yang ini
ada?
Siswa : mmmm
Guru : Kayak yang ini, ini kan melepas H nya bergabung dengan O membentuk
H2O. Kalo yg ini ada yang lepas, kalo tidak berarti ada hasil
sampingnya?
Siswa : ada...eh engga bu (siswa berdiskusi dengan temannya)
Guru : Jangan ragu ya, kalo ada H2O darimana datangnya H2O? jangan ragu.
nah ini adalah untuk alkohol primer dy bisa mengalami oksidasi 2x yang
petama menghasilkan aldehid kemudian yang ke 2 menghasilkan asam
karboksilat. Pada pembentukan asam karboksilat tidak dihasilkan hasil
samping. Nah sekarang pada alkohol sekunder. Bagaimana kita
mengetahui kalau itu alkohol sekunder? Ayo siapa bisa maju kedepan
tulis jawabannya di papan.
Siswa : salah seorang siswa maju dan menuliskan jawabannya di papan
OH O
[O}
H3C CH2 CH CH3 H3C CH2 C + H2O
CH3

Guru : ya untuk alkohol sekunder bila dioksidasi dengan oksidator kuat akan
menghasilkan gugus fungsi apa ini namanya (sambil menunjuk jawaban
siswa)?
Siswa : keton,
Guru : jadi namanya adalah (sambil menunjuk jawaban siswa), apa yang
kurang?
Siswa : 2

132
Guru : jadi gugus fungsi terikat ada di C nomer 2,kalau pindah lebih kesana juga
dinomer 2. Nah sehinggga dari sinilah kita tahu kalau untuk alkohol
primer hasil oksidasinya adalah aldehid dan asam karboksilat sedangkan
untuk alkohol sekunder hasilnya adalah keton. Nah untuk alkohol tersier,
bisakah mengalami oksidasi?
Siswa : tidak
Guru : mengapa kira2 tidak bisa?
Siswa : karena atom C
Guru : jadi dari contoh tadi karena atom C tidak ada atom H nya sehingga tidak
bisa dioksidasi. Nah kalo kita ingat kembali dengan eter, alkohol kan eter.
Nah eter yang digunakan dalam industri minyak sebagai zat adiktif untuk
menaikkan bilangan oktan dinamakan apa?
Siswa : MTBE
Guru dan siswa : Metil Tersier butil eter
Guru : kita sudah mengenal di kelas 10 tetra elil lead. Apa kira-kira perbedaaan
penggunaan TEL dan MTBE? Yang mana kira2 lebih bagus dipakai?
Siswa : MTBE
Guru : Mengapa?
Siswa : karena tidak mengandung timbal, tidak bersifat racun
Guru : ya karena TEL mengandung timbal yang merupakan logam berat yang
bersifat racun. Sedangkan MTBE lebih bersifat ramah lingkungan. Bisa
menuliskan struktur MTBE?
Siswa : salah satu siswa maju ke depan
Guru : MTBE yang aman yg dimaksudkan etilnya, sebelah kira atau kanan. Kalo
ibu berdiri seperti ini yang ini apa namanya?
Siswa : etil
Guru : yang ini?
Siswa : tersier
Guru : yang ini?
Siswa : eter

133
Guru : iya metil tersier butil eter. (jeda) nah kemudian untuk pengenalan adanya
aldehid di laboratorium, ada dua jenis reaksi. Pereaksi apakah itu?
Siswa : fehling dan tollen
Guru : coba sekaramg beri contohnya, misalnya reaksi antara butanal dengan
pereaksi fehling dan tollens. Apa hasil sampingnya dan apa hasil initnya
yang merupakan ciri dari pereksi fehling dan tollens?
Siswa : berdiskusi mencari jawaban
Guru : disini banyak yang ikut tirtayatra? karena waktunya mepet dengan
tumpek landep,ibuk odalan 4 jadi maaf ibu ga bisa nganter. Mohon
dimaklumi nanti ya. Yang tidak ikut berapa r?
Siswa : 6
Guru : katanya tidak boleh libur ya,jadi tetap sekolah.untuk pembayaran uang
komite bagaimna? Masih ada yang belum. Mohon segera ya,
Siswa : belum dikasi kartu
Guru : mohon segera itu. Memasuki nanti bulan maret kita sudah mulai ujian-
ujian biar kalian tidak tersangkut urusan administrasi ya
Guru : bagimana, siapa yang mau menuliskan di depan? Ibu mau yg cowok dari
tadi kan cewek-cewek. Mana ni yang cowok? Jangan kalah sama cewek
Siswa : siswa angkat tangan
Guru : ya silahkan
Siswa : dengan pereaksi fehing
Guru : boleh dengan fehling boleh boleh
Siswa : Siswa menuliskan reaksi yang terjadi dengan larutan fehling
O O
H3C CH2 CH2 C + Cu +2
+ OH-1 H3C CH2 CH2 C + Cu2O + H*
OH
H

Guru : ya semua lihat kedepan. Butanal,ini namanya apa ini? Peraksi apa?
(sambil menunjuk jawaban siswa)
Siswa : .mmmm
Guru : ini pereaksi apa namanya ini?
Siswa : pereaksi fehling

134
Guru : iya fehling. Dengan fehling akan dihasilkan asam butanoat dan ciri
khasnya
Siswa : timbul endapan
Guru : bagimana warnanya?
Siswa : endapan merah bata
Guru : ya itu cirinya. Jadi didasar tabung akan timbul endapan dengan warna
merah bata. Dengan tollens, siapa yang bisa dengan tollens?
Siswa maju kedepan untuk menjawab
O O
H3C CH2 CH2 C + Ag(NH3)2OH H3C CH2 CH2 C + NH3 + H2O + Ag
OH
H

Guru : bagaimana tadi. Apa yang membedakan antara penggunaan pereaksi


fehling dan tollens?
Siswa : endapan yang terbentuk
Guru : iya, kalau pada pereaksi fehling terbentuk endapan merah bata,
sedangkan pada pereaksi tollens terbentuk endapan cermin perak. Sampai
disana ada pertanyaan?
Guru : Selanjutnya Keton. Senyawa keton tidak dapat dioksidasi menjadi asam
karbosilat seperti aldehid. Inilah yang membedakan antar keton dan
aldehid. Senyawa keton ini daoat diadisi menggunakan hdrogen. Apa
hasil adisi dari senyawa keton?
Siswa : Alkohol sekunder
Guru : coba buat reaksinya ke depan. Buat salah satu contohnya!
Siswa mencari jawaban di buku. Beberapa siswa mengangkat tangannya
Siswa :
O OH
H3C C CH3 + H H H3C C CH3

Guru : jadi keton ketika diadisi dengan hidrogen akan menghasilkan alkohol apa
ini?
Siswa : Alkohol sekunder

135
Guru : iya alkohol sekunder. Kemudian keton juga dapat diadisi dengan pelarut
polar seperti HCN dan NaHSO3. Siapa yang bisa membuat reaksinya?
Beberapa siswa mengacungkan tangan
Guru : silahkan ( menunjuk dua orang siswa yang mengangkat tangan)

Siswa :
OH
O

H3C C CH3
+ H CN H3C C CH3

CN

Siswa :
OH
O - +

H3C C CH3
+ H SO3 Na H3C C CH3
- +
SO3 Na

Guru : Aplikasi dari penggunaan senyawa keton dalam kehidupan sehari-hari


apa contohnya? Kalau kalian yang perempuan suka menghias kuku
biasanya mneggunakan apa?
Siswa : kutek..
Guru : iya kutek,kalo membersihkannya menggunakan apa?
Siswa : aseton bu..
Guru : nah aseton merupakan salah satu senyawa keton yang biasa kalian
gunakan ya. Selain itu asetn juga digunakan sebagai bahan baku
pembuatan iodoform. Iodoform biasanya digunakan untuk apa?
Siswa : mmm
Guru : kalau kalian terluka,kalian jatuh terrus berdarah biasanya dikasi apa?
Siswa : betadine
Guru : betadine atau obat merah ya. Nah iodoform iti merupakan istilah lain dari
obat merah.
Teeettt...teeettt
Guru : kita lanjutkan minggu depan lagi ya..

136
Ketua kelas : Padaasana, Paramashanti
Siswa : Om shanti..sahanti shanti O

Lampiran 05
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D4/OBS/AB/G1/16-02-2017
Ruang Kelas : XII MIPA 6
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki ruang kelas, siswa sudah berada di tepat dudknya masing-masing.
KK : Padaasana, Panganjali
Siswa : Om Swastiastu
Guru : Om swastiastu. Sudah menyanyikan lagu Indonesia raya?

137
Siswa : belum bu..
Guru : Ayo dibiasakan sebelum memulai pelajaran nyanyikan dulu lau Indonesia
Raya. Jangan diingatkan terus ya
Siswa menyanyikan lagu indonesia raya.
Guru : ya sekarang silahkan buka buku kimianya. Ada yang tidak hadir
temannya?
Siswa : Nidya bu, dispensasi
Guru : Dispensasi apa?
Siswa : Osis bu, untuk smasta cup.
Guru : terakhir sudah sampai reaksi pada aldehid danketon ya.. berarti yang
belum adalah asam karboksilat dan ester. Asam karboksilat masih ingat
gugus fungsinya?
Siswa : COOH
Guru : iya gugus karboksil ya COOH. Contoh asam karboksilat yang kalian
temui dalam kehidupan sehari-hari apa?
Siswa : Asam cuka
Guru : Cuka yang biasa digunakanuntuk buat rujak ya..nah asam cuka dikenal
juga dengan nama asam asetat. Contoh asam kaboksilat yang lain adalah
asam sitrat yang biasa digunakan pada makanan. Asam ini biasa
digunakan untuk memberi kesan rasa asam pada makanan. Asam sitrat
dihasilkan dari buah-buahan yan memiliki rasa asam seperti jeruk. Asam
karboksilat terbentuk dari apa?
Siswa :
Senyawa ester meupakan senyawa aromatik yang memiliki aroma buah-
buahan dan bunga. Senyaw ester umumnya dapat diperoleh dari hasil
ekstraksi buah dan bunga. Pembentukan senyaw ester biasanya dikenal
dengan reaksi apa?
Siswa : esterifikasi
Guru : coba buat salah satu contoh reaksi esteriikasi! Ayo, buatlah reaksi
esterifikasi!

138
Siswa membaca buku untuk menemukan jawabannya.setelah menunggu bebrapa
saat, guru menunjuk salah seorang siswa yang tetapasyik mengobrol dengan
temannya.
Guru : gus yang duduk dipojok belakang yang asyik ngobrol dari tadi. Siapa
namanya? ( guru bertnya kepada siswa lain)
Siswa : bagus bu
Guru : Bagus, coba maju ke depan dan buat reaksinya.
Siswa : reaksi apa bu?
Guru : tadi ibu suruh buat apa? Kamu tidak mendengarkan dari tadi? Apa yang
kamu obrolin sama temanmu dari tadi?
Bagus : ga ada bu
Guru : kalian ini sudah kelas 3 ya, sebentar lagi sudah ujian. Tolong perhatikan
kalau gurunya sedang mengajar. Biar kalian mengerti. Biar tidak rugi
kalian sekolah bayar mahal tapi tidak memperhatikan gurunya sedang
berbicara di depan. Ayo maju kedepan buat satu contoh reaksi
esterifikasi. Di buku sudah ada. Kamu punya buku kimia?
Siswa yang bersangkutan terlihat memanggil temannya dan meminjam buku.
Guru : ayo bagus maju kedepan(siswa bersangkutan masih bertanya kepada
siswa lain, dan temannya memberitahukan apa yang harus bagus buat
didepan?
Bagus :
O
H3C CH2 C + H3C CH2 OH
+ H2SO4
H3C CH2 COO CH2 CH3 + H2 O
OH

Guru : lain kali tolong perhatikan gurunya kalau sedang mengajar ya. Yang
lainnya juga ya. Jangan dibiasakan mengobrol ketika ada guru di kelas.
Kalau kalian mau mengobrol tunggu nanti pas jam istirahat.
Guru : ya ini salah satu contoh reaksi esterifikasi. Ester terbentuk ketika asam
karboksilat bereaksi dengan alkohol. Gugus alkil pada ester (sambil
menunjuk gambar) diperoleh dari alkohol. Nah asam karboksilat disini
melepaskan gugus OH sedangkan alkohol melepas satu atom H nya.
Sehingga terbentuk hasil samping H2O.

139
Kebalikan dai reaksi esterifikasi, reaksi apa namanya?
Siswa : reaksi hidrolisis
Guru : iya reaksi hidrolisis yang disebut juga dengan reaksi penguraian ester.
coba buat salah satu contoh reaksi hidrolisis dari ester.
Siswa :
O

H3C COO CH2 CH3 + H OH H3C C + H3C CH2 OH

OH

Guru : reaksi hidrolisis ester atau penguraian ester terjadi dengan bantuan air.
Ketika ester bereaksi dengan air akan terbentuk asam karboksilat dan
alkohol. Sampai disana apa ada pertanyaan?
Siswa tidak ada yang megajukan pertanyaan
Guru : baiklah, kalau tidak ada yang bertanya silahkan diskusikan soal berikut
ya, kalian kerjakan di kertas lampiran. Boleh mengerjakan berkelompok
ya, tapi kalian buat individu
1. Jelaskan mengapa titik didih asam karboksilat lebih tinggi daripada
titik didih alkohol?
2. Bagaimana hubungan antara kelarutan ester dengan jumlah atom
karbonnya?
3. Seperti yang kita ketahui, formalin banyak digunakan sebagai
pengawet baik itu untuk kayu, pengawet mayat maupun pengawet
untuk spesimen biologi yang digunakan untuk penelitian. Namun
dewasa ini penggunaan formalin banyak disalahgunakan sebagai
contohnya formalin digunakan untuk mengawetkan makanan.
g. Zat terlarut apa yang terkandung dalam formalin?
h. Tulis strukturnya
i. Bagaimana dampak penggunaan formalin bagi kesehatan
manusia?
4. Berdasarkan analisis suatu senyawa organik diketahui komposisi
unsur-unsur penyusunnya terdiri dari 66,7% karbon, 11,2% hidrogen
dan 22,2% oksigen senyawa tersebut memiliki titik didih 79,6oC. Pada

140
suhu 100oC dan tekanan 0,97 atm massa jenisnya 2,28g/mL. Senyawa
ini memiliki gugus karbonil dan tidak dapat dioksidasi menjadi asam
karboksilat. Ramalkan rumus molekul dan struktur senyawa tersebut.
5. Ester dan asam karboksilat banyak digunakan dalam produk makanan
dan minuman. Untuk membuktikannya, amati 10 buah kemaan
produk makanan dan minuman. Catat komposisi zat penyusunnya
lengkapi rumus molekul, struktur dan kegunaan dari senyawa
tersebut!
Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru pada selembar kertas.
Siswa : bu, boleh buka internet lewat HP
Guru : silahkan.
Dalam pengerjaannya ada siswa mengerjakan secara berkelompok yang teridri
dari 4-6 orang, dan ada siswa yang mengerjakan dengan teman sebangkunya.
Semua siswa terlihat mengerjakan soal.
Guru : sudah selesai mengerjakan?
Siswa : belum bu..
Guru : kalau belum lanjutkan lagi dirumah ya, tugas ini dikumpulkan minggu
depan.kemudian karena materi gugus fungsi sudah habis berarti minggu
depan kita ulangan. Silahkan belajar yang baik supaya hasil ulanngannya
bagus.
Siswa : bu, mau tanya yang nomor 4 bagaimana caranya nyarinya hu?
Guru : yang nomor 4?
Siswa : iya bu
Guru : yang nomor 1 sampai 3 sudah?
Siswa : bisa bu tapi belum dibuat tapi bu. Yang nomor 4 itu kan ada hitungannya,
itu yang ga bisa bu
Guru : yang lainnya bagaimana, ada yang bisa yang nomor 4?
Siswa tidak ada yang emnanggapi petanyaan guru
Guru : untuk soal yang nomor 4, ditanyakan disana kan rumus untuk gugus
karbonil ya jika diketahui karbonnya sekian persen, hidrogennya sekian

141
persen dan oksigennya sekian persen ya. Nah kalau gugus karbonil,
bagaimana rumus umumnya?
Siswa : tidak ada yang menanggapi
Guru : bagaimana? CxHyOz ya..nah sekarang kita hitung berapa nilai x, y dan z
nya. Bagaimana cara menghitungnya? Kita hitung dulu berapa Mr nya,
kemudian kita bandingkan antara ketiga atom tersebut ya. Disana
diketahui massa jenisnya ya. Lalu kalian masukkan ke rumus massa jenis
itu. Ya coba kalian kerjakan ya
Bel berbunyi
KK : Padaasana,Pramasanti
Siswa : Om santi santi santi Om
Gur : selamat siang semua

Lampiran 6
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D8/OBS/AB/G1/21-02-17
Ruang Kelas : XII MIPA 6
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

142
Guru memasuki ruang kelas,siswa masih terlihat berkumpul dengan temannya
didalam kelas. Setelah guru di ruang kelas barulah siswa mencari tempat
duduknya masing-masing.
KK : padaasana,Panganjali
Siswa : Om swastiastu
Guru : Om swastiastu. Selamat pagi anak-anak. Sudah menyanyikan lagu
indonesia raya?
Siswa : ayo nyanyi dulu
Siswa menyanyikan lagu indonesia raya
Guru : ada yang tidak hadir hari ini?
Siswa : hadir semua bu
Guru : hari ini kita ulangan ya,sudah siap semua?
Siswa : belum bu...
Guru : koq belum,kan minggu lalu sudah ibu ber tahu kalau hari ini kita ulangan.
Siap tidak siap ya,yang duduk disebelah kanan tunggu diluar
Siswa yang duduk disebekah kanan keluar dari ruang kelas dengan membaa buku
kimia.
Guru : silahkan tempat duduknya dirapikan ya,semuanya duduk disebelah kir.
Yang ada diatas meja hanya kertas dan alat tulis,yyang lainnya masukkan
ke dalam tas.
Guru membagikan soal ulangan kepada siswa. Soal ulangan terdiri dari 5 paket
soal A dan 5 paket soal B.
Guru : Sudah semua dapat soal ya. Masing-masing paket soal kan ada soal A dan
soal B. Yang memiliki nomor absen genap silahkanmengejakan paket
soal A, yang nomor absennya ganjil silahkan mengerjakan paket soal B.
Kerjakan sendiri ya! Waktu mengerjakan 35 menit. Silahkan dikerjakan.
Siswa : Soalnya ditulis bu?
Guru : tidak usah
Siswa : Boleh diacak bu?
Guru : silahkan, boleh. Jangan meminjam alat tulis ke temannya ya.

143
Siswa mengerjakan soal ulangan secara individu. Namun terlihat beberapa siswa
ada yang lihat kiri kanan. Siswa tersebut didekati oleh guru dan siswa tersebut
langsung diam. Setelah 35 menit....
Guru : waktunya sudah habis,ayo silahkan dikumpulkan.
Siswa : belum selesai bu...
Guru : ayo..selesai tidak selesai silahkan dikumpulkan
Siswa masih tetap mengerjakan soal ulangan walaupun guru sudah meminta untuk
mengumpulkan lembar jawabannya.
Guru : soalnya biarkan di meja kali,lembar jawabannya saja yang dibawa
kedepan.dan ingat paket soalnya kalian tulis ya. Silahkan dikumpulkan
ayo,dikumpul. Nanti temannya yang gelombang berikutnya kekurangan
waktu.
Siswa mengumpulkan lembar jawaban dan menunggu diluar. Siswa yang
sebelumnya menungggu diluar,memasuki ruang kelas dan duduk ditempat
masing-masing.
Guru : di meja kalian sudah ada soal ya,soalnya terdiri dari 5 paket soal A dan 5
paket soal B. Yang nomor absen genapmengerjakan soal A dan yang
ganjil mengerjakan soal B. Buku kimianya silahkan dimaaukkan. Yang
ada diatas meja hanya kertas,soal dan alat tulis. Kalian tidak boleh
meminjam alat tulis dari teman.
Siswa memasukkan buku kimia dan mengeluarkan kertas untuk ulangan.
Guru : Waktu kalian mengerjakan 35 menit.silahkan dikerjakan.
Siswa : soalnya boleh diacak bu?
Guru : silahkan
Siswa : soalnya ditulis?
Guru : tidak usah, langsung jawabannya saja.
Siswa mengerjakan soal ulangan secara individu.
Setelah 35 menit....
Guru : waktunya sudah habis,silahkan dikumpulkan. Ayo silahkan dikumpulkan.
Soalnya juga tolong dikumpulkan ya.
Siswa mengumpulkan lembar jawaban hasil ulangan.

144
Guru : tolong panggil temannya diluar ya, suruh mereka masuk ke kelas.
Semua siswa memasuki ruang kelas dan duduk ditempatnya masing-masing.
Beberapa siswa terlihat berdiskusi menanyakan jawaban yang mereka buat ketika
ulangan.
Guru : bagaimana tadi, bisa menjawabnya?
Siswa : susah bu.. waktunya kurang banyak
Guru : itu kan sudah kita bahas waktu pembelajaran sebelumnya. Berarti kalian
kurang belajarnya.
Siswa : bu, tugasnya yang kemarin dikumpul bu?
Guru : oh ada tugas kemarin y? Iya silahkan dikumpulkan tugasnya ya
Teng tong teng tong Saatnya jam ketiga dimulai teng tong teng tong....
Guru : karena sudah bel,tolong ketua kelas nanti kumpulkan tugasnya ya,pas jam
istirahat nanti bawa ke ruang guru ya. Kemudian untuk pertemuan
selanjutnya silahkan kalian pelajari tentang benzena dan turunannya ya.
Dibaca dulu dirumah. Ayo
KK : padasana,pramashanti..
Siswa : Om shanti..shanti..shanti Om

Lampiran 07
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D12/OBS/AB/G1/23-02-2017
Ruang Kelas : XII MIPA 6
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

145
Siswa sedang menyanyikan lagu Indonesia Raya. Guru menunggu di depan kelas.
Setelah siswa selesai bernyanyi,guru memasuki ruang kelas.
KK : padaasana,panganjali
Siswa : Om swastiastu
Guru : Om swastiastu,selamat pagi anak-anak. Pertemuan kemarin kita ulangan
ya, ini hasil ulangan kalian sekarang ibu bagikan.
Guru membagikan hasil ulangan siswa dengan memanggil nama siswa satu
persatu.
Guru : nilai kalian banyak yang di bawah KKM ya. Yang nilainya di bawah
KKM ibu berikan remedi dengan mengerjakan tugas ya. Tugas yang
harus kalian kerjakan adalah kerjakan ulang soal ulangan yang kemarin.
Soal kemarin ada 5 paket A dan B. Kalian kerjakan 2 paket soal A dan B
saja ya.
Siswa : paket yang mana aja bu?
Guru : paketnya bebas yang mana saja boleh. Nanti minta soalnya di ibu ya.
Sekarang karena waktu kita tidak banyak ya,kita lanjutkan materi kita ke
benzena dan turunannya. Sudah dapat kalian baca sebelumnya?
Siswa : belum bu.
Guru : kenapa belum dibaca? Pertemuan sebelumya kan sudah ibu suruh untuk
membaca terlebih dahulu di rumah. Buku kan sudah ada banyak,internet
juga sudah ada jadikan tidak susah mencari materinya.ayo sekarang
dibaca dulu sebentar,ibu beri waktu 10 menit.
Siswa membaca materi mengenai benzena dan turunannya..
Guru : uang komitenya masih ada yang belum bayar ya? Yang belum bayar,
tolong segera dibyar.sebentar lagi ujian, nanti kalian tidak bisa mengikuti
ujian karena belum bayar uang komite,jadi tolong ya dilunasi dulu.
Sudah selesai membacanya? Kalian sudah belajar mengenai hidrokarbon
sebelumnya, apakah benzena termasuk kedalam hidrokarbon atau tidak?
Siswa : termasuk..
Guru :iya, jadi benzena disini termasuk kedalam hidokarbon dengan rantai
tertutup. Bagaimana dengan aplikasi atau penguunaan benzena? kalau

146
dalam kehidupan sehari-hari benzena biasanya digunakan atau
terkandung pada apa?
Siswa terlihat mendengarkan dan mencari jawaban dengan membaca buku.
Guru : pada apabenzena terkandung? Kalau kalian membersihkan kamar mandi,
membesihkan WC kalian mengunakan apa?
Siswa : wipol bu..
Siswa : porstex
Guru : itu merknya ya. Istilahnya karbolya. Jadi untuk membersihkan kamar
mandi biasanya kita menggunakan karbol. Bagaimana baunya?
Siswa : menyengat...
Siswa :jelek bu..
Guru : baunya menusuk ya,menyengat.nah pada karbol terdapat kandungan
senyawa benzena yang dinamakan fenol. Benzena memiliki rumus
umum C6H6. Bagaimana struktur dari benzena? Siapa yang bisa membuat
kedepan?
Siswa mencari jawaban di buku. Seorang siswa mengacungkan tangan dan maju
kedepan.
Siswa : H

H C H
C C
C C
H C H
H

Guru : bisa seperti itu atau lebih singkatnya bisa digambarkan sepeti ini.

Atau

Struktur benzena itu berbentuk segi enam dengan 3 ikatan rangkap. Posisi
ikatan rangkapnya dapat berubah yang dinamakan dengan struktur
resonansi. Perubahan posisi ikatan rangkap tersebut dapat terjadi karenan
adanya perubahan posisi elektron pada atom karbon dalam senyawa

147
benzena tersebut. Coba gambarkan bagaimana struktur resonansi dari
benzena!
Siswa : saya bu..
Guru : silahkan..
Siswa maju ke depan dan menggambar struktur resonansi dari benzena
H H

H C H H C H
C C C C
C C C C
H C H H C H
H H

Guru : nah ini struktur resonansi dari benzena ya. Tanda panah bolak balik ini
menyatakan struktur tersebu adalah struktur resonansi. Struktur ini bisa
juga digambarkan

Bisa dilihat disana, posisi ikatan rangkapnya berubah namun tetap selang
seling ya. Nah benzena disini lebih mudah mengalami reaksi subsstitusi
daripada reaksi adisi? Mengapa demikian? Mengapa benzena lebih
mudah mengalami reaksi substitusi dibandingkan reaksi adisi?

Siswa mencari jawaban di buku.

Guru : ayo, mengapa benzena lebih mudah mengalami reaksi substitusi?

Siswa : karena resonansi

Guru : kenapa? Kenapa resonansi bisa menyebabkan benzena lebih mudah


mengalami reaksi substitusi?

Siswa : resonansi menyebabkan terjadinya pepindahan elektron.

148
Guru : iya, elektron akan terus berpindah selama beresonansi.elektron-elektron
tersebut akan terdelokalisasi ke ikatan tungggal sehingga ikatan
rangkapnya akan berpindah-pindah.

Guru : jika salah satu atom H dari struktur benzena ini diganti oleh gugus lain
akan terbentuk senyawa turunan benzena. Benzena dan turunannya ini
digolongkan ke dalam senyawa aromatik.

CH3

Senyawa ini dinamakan apa?

Siswa : toluena

Guru : Toluena itu nama trivialnya ya.kemuudian untuk nama IUPACnya, apa
nama IUPAC senyawa ini?

Siswa tidak ada yang menjawabnya

Guru : namanya metil benzena.ini kan gugus benzena ya,kemudian ada


tambahan metil jadilangsung ya jadinya metil benzena. Kalau yang ini
apa namanya?

OH

Ayo apa namanya? Ini gugus apa namanya?

Siswa : Hidroksi

Guru :iya hidroksi,lalu apa nama senyawanya?

149
Siswa : Hidroksibenzena

Guru : penulisannya tanpa spasi ya. Hidroksibenzena atau dikenal dengan fenol.
Kalau benzaldehid,bagaimana strukturnya? Coba buat ke depan

Siswa maju kedepan

Siswa : O

Guru : iya,ada gugus aldehidnya ya. Nah itu cara penamaan turunan benzena
dengan satu gugus fungsional. Bagaimana kalau dia memiliki dua gugus
fungsional? Untuk yang dua gugus fungsional, akan memiliki tiga
isomer,yaitu pada posisi orto,meta dan para.orto biasa di singkat o, meta
disingkat m dan para disingkat p.

3
2 4

1 5
6

Posisi orto, apabila gugus fungsinya ada di posisi 1,4. Posisi meta
apabila gugus fungsi ada di posisi 2,6 dan posisi para apabila gugus
fungsi ada di posisi 3,6.

Cl
Cl

Kalau pada senyawa ini terdapat dua gugus Cl ya.kalau Cl biasanya


namanya apa?

Siswa : Kloro

Guru : Kloro,karena ada dua cloro jadi kita beri nomer dari sini ya

150
Cl
8
2 Cl
3 1 7

4 6
5

Nah, namanya akan menjadi 1,2 diklorobenzena atau Cl nya ada di


posisi apa? Orto, meta atau para?

Siswa : orto...

Guru : jadi namanya akan menjadi o-diklorobenzena. Bagaimana, paham? Ada


pertanyaan?

Siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan.

Guru : bisa ya.. nah bagaimana kalau ini, apa namanya?

OH COOCH3 COOCH3

OH OH

OH

Apa nama dari senyawa tersebut?

iswa mencatat pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa mencari dibuku
jawaban dari pertanyaan guru. Beberapa siswa terlihat berdiskusi dengan
temannya

Guru : ayo siapa yang bisa jawab?

Siswa : ketiganya bu?

Guru : satu-satu saja ya,satu-satu. Ayo silahkan..

Salah seorang siswa maju kedepan

151
Guru : yang cowok sekarang, dari tadi yang cewek sudah maju. Yang duduk di
belakang bagaimana, coba maju kedepan. Lagi satu, yangdiebelahnya
bagaimana,bisa? Ya coba saja maju ya

Siswa yang ditunjuk guru maju kedepan

Siswa 1 : 1,3-dihidroksibenzena

Siswa 2 : metil-o-hidroksibenzoat

Siswa 3 : metil-p-hidroksibenzoat

Guru : bagaimana sudah benar ya. Nah kalauuntuk yang ini (sambil menunjuk
gambar 1) apa nama lainnya? Gunakan orto meta para, apa namanya?

Siswa : m-dihidroksibenzena

Guru : iya, kalau yang gambar ini (menunuk gambar yang nomor 2) apa nama
lainnya?

Siswa : Metil salisilat

Guru : metil salisilat, kalau yang ini? Metil, metil apa?

Siswa : metil paraben.

Guru : sudah paham ya, ada pertanyaan?

Siswa tidak memberikan respon

Guru : itu tadi yang untuk gugus fungsinya satu dan dua, bagaimana kalau
gugus fungsinya lebih dari dua? Misalnya

CH3
O2N NO2

NO 2

152
Disini kan gugus NO2 nya sama ya ada 3 gugus NO 2. Kemudian
benzena dengan gugus CH3 dinamakan apa? Dinamakan apa?

Siswa : metilbenzena

Guru : namanya yang lagi satu, nama trivialnyaapa?

Siswa : Toluena

Guru : iya, toluena.sekarang kita beri nomor dulu dimulaidari sini. Nah
sekarangNO2 ada di nomor berapa saja?

Siswa : 2,4 sama 6

Guru : 2,4,6-Trinitro-toluena atau disingkat TNT. Nah TNT biawanya


digunakan dimana?

Siswa terlihat memikirkan jawabannya

Guru : digunakan dimana biasanya TNT? Digunakan pada bahan, bahan apa?

Siswa tidak menanggapi pertanyaan guru

Guru : digunakan pada bahan peledak. Kalau zaman dahulu, TNT banyak
digunakan didaerah pertambangan.

Teng tong teng tong

Guru : sudah habis ya waktunya, kita lanjutkan lagi di pertemuan berikutnya.


Silahkan nanti dirumah kalian baca tentang reaksi pada benzena dan
turunannya

KK : padaasana, Pramashanti

Siswa : Om shanti, shanti, shanti Om

153
Lampiran 8

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D16/OBS/AB/28-02-2017

154
Ruang Kelas : XII MIPA 6
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki ruang kels dan sisw sudah duduk di bangkunya masing-masing.

KK : padaasana, Panganjali

Siswa : Om Swastiastu

Guru : Om swastiastu. Sudah bernyanyi?

Siswa : sudah bu

Guru :kemarin ibu ada memberikan soal untuk kalian pelajari, ada 3 paket soal
yang ibu berikan. Sudah kalian terima?

Siswa : sudah bu..

Guru : nanti kalau kalian mau print silahkan ya, tu mau di otokopi punya
temannya silahkan sendiriya. Ibu tidak memfasilitasi karena dananya
tidak ada. Sekarang semua hadir ini? Ada yang tidak masuk?

Siswa : hadi semua bu.

Guru : kalau begitu materinya kita lanjut dulu ya. Kemarin kan sudah sampai
tata nama benzena dan turunannya. Sekarang kita ke reaksi benzena.
Sudah kalian baca sebelumnya dirumah?

Siswa diam tidak menanggapi

Guru : sebelumnya,benzena akan lebih mudah mengalami reaksi apa?

Siswa : substitusi

Guru :iya, pada benzena lebih mudah terjadi reaksi substitusi dibandingkan
dengan reaksi adisi. Namun bukan berarti reaksi adisi tidak dapat

155
terjadi. Reaksi adisi tetap dapat terjadi pada sushu tertentu dan dengan
penambahan katalis. Apa itu katalis? Masih ingat kalian, apa itu latalis?

Siswa saling bertanya mengenai katalis

Guru : ada yang masih ingat? Apa itu katalis?

Siswa tidak ada yang menjawab

Guru : katalis itu zat yang dapat mempercepat terjadinya reaksi tanpa ikut
bereaksi. Jadi reaksi adisi pada benzena dapat terjadi ketika
ditambahkan katalis kedalamnya. Apa saja reaksi yang terjadi pada
benzena? Kita mulai dari reaksi substitusi. Yang pertama yaitu reaksi
halogenasi. Pada reaksi ini kita mensubstitusikan atom H dengan atom
halogen menggunakan katalis sehingga akan dihasilkan senyawa
halobenzena. Siapa yang bisa membuat reaksinya kedepan? Buatlah
salah satu reaksi haogenasi dari benzena!

Siswa membuka buku dan mencatat jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru.
Beberapa siswa terlihat mengangkat tangan.

Guru : iya, gek silahkan maju

H Br
Siswa :
H H H H
FeBr2
+ Br2 + HBr
H H H H

H H

Guru : nah itu ya reaksi halogenasi. Jadi salah satu atom H dari benzena diganti
dengan atom Br. Karena direaksikan dengan Brmaka katalisyang
digunakan adalah FeBr2. Apabila direaksikan dengan CL maka katalis
yang digunakan adalah FeCL2. Katalisnya mengikuti atom yang
disubstitusi. Reaksi selanjutnya reaksi apa lagi?

156
Siswa : reaksi nitrasi

Guru : reaksi nitrasi. Siapa yang bisa membuat salah satu contoh reaksinya?

Siswa mencari jawaban dengan mebuka buku dan beberapa ada yang berdiskusi
dengan teman yang duduknya berdekatan.

Guru : soal yang ibu kasi kemarin itu yang 3 paket soal kalian pelajari ya
dirumah, coba dijawab. Nanti biar lebih cepat kita bahasnya di kelas.
Soalnya kan ada banyak itu, biar waktunya tidak sampai kekurangan ya.
Kembali lagi kita,siapa yang bisa reaksi nitrasi? Yang cowok ayo yang
cowok. Daritadi yang angkat tangan yang cewek. Bagaimana ini yang
cowok masak dikalahkan sama yang cewek?

Seorang siswa pria maju kedepan untuk menjawab pertanyaan dari guru

Siswa : H NO 2

+ HNO3 + H2O

Guru : bagaimana jawaban temannya, benar? Ada yang kurang?

Siswa : katalisnya belum ditulis

Guru : iya katalisnya belum ya. Menggguakan katalis apa?

Siswa : H2SO4

Guru :silahkan diperbaiki dulu. Tambahkan katalisnya

Siswa maju ke depan mempebaiki jawaban

H NO 2

+ HNO3 H2SO4
+ H2O

Guru : reaksi nitrasi sesuai dengan namanya menggunakan pereaksi asam


nitrat. Salah satu atom H yang terdapat pada benzena akan digantikan

157
oleh gugus nitrit atau NO2 sehingga akan terbentuk senyawa
nitrobenzena. Reaksi yang berikutnya reaksi apa lagi yang ada?

Siswa : reaksi alkilasi

Guru : ayo buat kedepan reaksinya.

Seorang siswa maju ke depan membuat reaksinya

Siswa : H CH3
AlCl3
+ H3C Cl + HCl

Guru : reaksi ini dikenal dengan reaksi alkilasi friedel-crafts karena yang
menggagas adalah pasangan riedel-crafts. Produk yang dihasilkan nanti
adalah alkil benzena. Untuk ini (sambil menunjuk reaksi yang dibuat
siswa) apa namanya?

Siswa : toluena

Guru : toluena atau metil benzena. Selanjutnya pasangan reaksi alkilasi adalah
reaksi ailasi yang digagas oleh pasangan yang sama ya. Silahkan buat
kedepan reaksi asilasi rriedel-crafts.

Siswa maju ke depan membuat reaksinya

Siswa : O
H
O
CH3
+ H3C AlCl3

Cl

Guru : Ini yang namanya gugus asil (sambil menunjuk reaksiyang dibuat
siswa). Apa nama produknya ini?

Siswa : Asetofenon

Guru : asetoenon. Nah reaksi berikutnya adalah reaksi?

158
Siswa : sulfonasi

Guru : sulfonasi berarti dengan gugus sulfonat. Coba buat reaksinya ke depan

Siswa : H SO 3H
P em a n a sa n
+ H2SO4
+ H2O

Guru : ada reaksi yang lainnya? Bagaimana jika direaksikan dengan asam
sulfat berasap?

H SO3H
H2SO4
+ SO32-

Reaksi sulfonasi ini akan lebih cepatberlangsungbila menggunakan


asam sufat berasap. Apa nama senyawa yang dihasilkan pada produk?

Siswa : Asam benzenasulfonat

Guru : iya...masih ada reaksinya lagi?

Siswa : reaksi adisi benzena

Guru : reaksi adisi benzena menggunakan katalis platina. Ketika senyawa


benzena diadisi, ikatan rangkapnya akan berubah menjadi ikatan
tunggal. Produk yang dihasilkan adalah sikloheksana. Coba gambarkan
reaksinyaedepan

Siswa : H H H
H H
H H
H H
+ 3H2
H H
H H
H H
H H
H

Guru : sampai disana ada pertanyaan?

159
Siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan

Guru : kalau tidak ada, coba kerjakan soal ini ya

1. Tuliskan pereaksi yang digunakan untuk senyawa berikut:

a. H
H H
F e C l3
+ + HCl
H H
H

b.
C 2 H5
+ AlCl3
+ HCl

2. Tuliskan produk yang dihasilkan dari reaksi senyawa berikut:

a. F e C l2
+ Cl2

b.
H 2S O 4

+ HNO3

Siswa : Dikumpul bu?

Guru : kerjakan di buku latihannya ya

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru. Beberapa siswa membentuk
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk mengerjakan soal. Beberapa siswa
mengerjakan dengan teman sebangkunya. Selama pengerjaan soal terlihat ada

160
beberapa orang siswa pria yang bermain dan mengobrol dengan temannya di
kelompok. Setelah 10 menit

Guru : sudah selesai? Bisa dikerjakan?

Siswa : sudah bu

Guru : ada pertanyaan?

Siswa : Tidak..

Guru : baiklah kalau tidak, untuk kegunaan dari senyawa benzena kalian baca
sendiri ya kan sudah ada. Pertemuan selanjutnya kita praktikum sekali
yamengenai gugus fungsi. Ini LKSnya, sudah ada langkah kerjanya.
Silahkan kalian fotokopi nanti ini kemudian kalian pelajari dulu
ya.nanti langsung ke lab,ibu tunggu disana. Ada petanyaa?

Siswa : tidak bu..

Guru : oke kalau tidak, kita ketemu lagi nanti pas praktikum ya. Ayo

KK : padaasana,pramasanti

Siswa : Om shanti shanti sahnti Om

Guru : Om shanti shanti sahnti Om

Lampiran 9
TRANSKRIP OBSERVASI

161
KODE : D2/OBS/AB/G1/14-02-2017
Ruang Kelas : XII MIPA 9
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 3,4

Guru memasuki ruang kelas, siswa dudk dengan tenag di tempatnya masing
masing
Siswa : padaasana, panganjali
Siswa & Guru : Om Swastiastu
Guru : ada temannya yang tidak hadir sekarang?
Siswa : semua hadir bu..
Guru : pertemuan kemarin ibu ada memberi tugas?
Siswa : tidak
Guru : baik anak anak, silahkan keluarkan buku kimia kalian. Kemarin kita
sudah membahas sampai mana?
Siswa membuka buku pelajaran
Guru : sampai mana? Tatanama ya?
Siswa : iya bu, tatanama eter
Guru : sekarang kita lanjut ke tatanama keton dan aldehid. Bagaimana rumus
umum dari aldehid? Siapa yang bisa menggambarkan ke depan?
Siswa tidak merespon pertanyaan guru
Guru : dibukunya sudah ada kan rumus umum aldehid. Coba perhatikan
bukunya
Siswa : ( membuka buka buku dan mencari)
Guru : siapa yang bisa maju ke depan untuk menuliskan rumus umum dari
aldehid?
Siswa tidak menanggapi
Guru : ayo siapa yang mau mencoba?
Siswa : (tidak ada yang mengangkat tangan)
Guru : ibu tunjuk saja kalau begitu ya. Coba kamu kerjakan ke depan
Siswa : ga bisa bu

162
Guru : dibukunya sudah ada, tinggal ditulis saja ke depan. Ayo maju
Siswa : ( menggambarkan rumus umum aldehid di papan)
Guru : aldehid memiliki gugus fungsi CHO yang terletak diujung rantai. Nah
posisi gugus karbonil inilah yang menjadi ciri khas dari semua
golongan aldehid. Untuk struktur nama dan rumus molekul dari aldehid
yang lain bisa kalian lihat di buku ya. Aldehid memiliki rumus umum
CnH2nO. Kemudian pada rumus struktur ldehid ini kan ada gugus yang
dilambangkan dengan huruf R, gugus R ini disebut dengan gugus apa?
Gugus apa anak anak?
Siswa : ( terdiam menatap guru )
Guru : gugus alkil. Bisa diganti dengan apa? Diganti dengan...
Siswa : ( terdiam )
Guru : bisa diganti dengan alkil. Apa contoh alkil? Ayo apa contoh alkil? Di
catatan kalian ada itu. Coba di buka catatan kalian
Siswa : CH3
Guru : iya, apalagi?
Siswa : C2H5
Guru : bagaimana rumus umum dari alkil?
Siswa : CnH2n+1
Guru : diingat nanti itu ya, tolong dibaca lagi catatannya, jangan di catat saja
tapi tidak kalian baca. Bagaimana dengan tatanama dari aldehid? Ada
berapa tatanama?
Siswa : dua
Guru : tatanama apa saja? Tata nama IUPAC dan trivial ya. Berdasarkan aturan
IUPAC, nama aldehid diturunkan dari nama alkana, kemudian akhiran a
diganti dengan akhiran al. Gugus fungsi ini yang dikenal juga dengan
gugus karbonil selalu berada diujung rantai karbon sehingga selalu
diberi nomor satu. Jadi penomoran dimulai dari gugus karbonilnya.
Misalnya ada struktur ini
O
H3C CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 C

163
Penomorannya kita mulai dari gugus karbonilnya. Berapa ada atom C
pada rantai utamanya? Ada berapa?
Siswa : tujuh
Guru : satu, dua, tiga, empat, lima , enam , tujuh ( sambil menunjuk gambar).
Kalau tujuh atom C pada alkana namanya apa?
Siswa : heptana
Guru : iya heptana, pada aldehid tinggal diganti saja akhirannya dengan al. Apa
jadinya?
Siswa : Heptanal
Guru : heptanal ya, ini kan beum ada cabangnya ya, bagaimana kalau sekarang
ada cabangnya. Misalnya

O
H3C CH2 CH2 CH CH2 CH2 C
CH3 H

Penomoran tetap mulai dari gugsu karbonilnya. Cabangnya ada di C


nomer 4 ya, kemudian cabangnya adalah cabang metil. Namanya 4-
metilheptanal. Bagaimana? Bisa?
Siswa : (terlihat mencatat tulisan guru di papan)
Guru : untuk nama trivial, di buku sudah ada tabelnya ya. Silahkan kalian lihat
di buku. Lanjut lagi sekarang keton. Bagaimana rumus umu dari keton?
Siswa : ( mengangkat tangan)
Guru : iya silahkan
Siswa : ( menulis rumus struktur dari keton)
Guru : tatanama keton menurut IUPAC bagaimana? Akhiran a diganti dengan
on. Rantai terpanjang atau rantai utamanya harus mengandung gugus
karbonilnya. Dan gugus karbonil harus terletak di nomor yang paling
kecil atau nomornya harus sekecil mungkin. Misalnya

H3C C CH3

O
164
Ini apa namanya? Berapa ada atom karbonnya?
Siswa : tiga
Guru : dalam alkana kalau atom C nya ada tiga apa namanya?
Siswa : propana
Guru : berarti tinggal diganti akhirannya dengn on. Menjadi propanon. Kalau
yang ini sekarang apa namanya?

H3C C CH2 CH2 CH2 CH3


O
Penomorannya kita mulai dari kiri ya. Karena paling dekat dengan
gugus karbonilnya. Gugus karbonilnya ada di C nomor berapa?
Siswa : dua
Guru : namanya akan menjadi apa?
Siswa : tidak menanggapi
Guru : namanya akan menjadi 2 heksanon. Bagaimana bisa?
Siswa : iya
Siswa mencatat tulisan guru di papan
Guru : nama trivialnya sekarang.
O

H3C CH2 C CH2 CH2 CH3

Apa nama trivial struktur ini? Kita lihat disebelah gugus karbonil ada
alkil apa?
Siswa : etil
Guru : etil ya. Nah ini alkil apa namanya? ( sambil menunjuk gambar)
Siswa : propil
Guru : sekarang penulisannya disesuaikan dengan abjad. Etil propil keton.
Bagaimana bisa? Bisa?
Siswa : bisa buuu
Guru : silahkan dicatat.
Setelah 5 menit

165
Guru : sekarang lanjut ke asam karboksilat dan ester. Apa gugus fungsi dari
asam karboksilat?
Siswa : gugus karboksil
Guru : bagaimana struktur gugus karboksil?
Siswa : COOH
Guru : iya COOH. Kalu ditulis R COOH. Untuk tatanama asam karboksilat,
awalan ditambahkan asam kemudian akhirannya diganti dengan oat.
Penomoran dimulai dari ujung rantai yang mengikat gugus karboksil.

O
H3C CH2 CH2 C
OH

Penomoran dimulai dari sini ya (sambil menunjuk gambar). Namanya


akan menjadi asam butanoat. Bisa ya. Untuk nama trivialnya kalian
lihat di buku ya, di tabelnya itu. Untuk ester sekarang, memiliki rumus
struktur

O R
O C
R

Untuk penamaanya secara IUPAC masih menggunakan nama alkana ya.


Sebutkan dulu nama gugus alkilnya kemudian diakhiri dengan alkanoat.
Misalnya

O CH3
O C
CH3

Ini alkilnya, ini alkanoatnya. Namanya akan menjadi metil etanoat.


Kalau yang in apa namanya?

O CH3
O C
CH2 CH3

166
Yang mana alkilnya? Yang ini ya, lalu ini alkanoatnya (sambil menunjuk
gambar). Namanya menjadi?
Siswa : etil etanoat
Guru : sudah paham ya? Mau dicatat ini?
Siswa : iya bu
Guru : silahkan
Setelah 10 menit berlalu..
Guru : sudah selesai mencatat? Sudah ya. Coba kalian kerjakan soal ini ya
1. Gambar struktur senyawa berikut:
a. 2,2-dimetil-3-pentanon
b. 2,2,4,4-tetrametil-3-heptanon
c. Butil propil keton
d. Dibutil keton
e. 3-kloro-2-metilbutanal
f. Metil metanoat
g. Isopropil butanoat
h. Etil asetat
Siswa : dikumpul bu?
Guru : tidak, kalian kerjakan di buku latihan kalian
Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru. Selanjutnya siswa menjawab soal
tersebut. Beberapa siswa terlihat berpindah-pindah tempat selama mengerjakan
soal.
Guru : ibu sudah ada mengirim soal untuk latihan uN nanti ya? Ibu kirim lewat
wa, ada yang sudah terima?
Siswa : sudah bu
Guru : nangti tolong di print itu ya, atau kalian mau fotokopi juga silahkan.
Dirumah silahkan dicoba jawab soal soal tersebut.kalau ada yang
tidak bisa kalian kerjakan, boleh kalian cari ibu ya.
Siswa menulis soal yang diberikan oleh guru kemudian mengerjakannya. Ketika
mengerkjakan soal bebrapa siswa berpindah tempat duduk dan membentuk

167
kelompok diskusi. Beberapa siswa terlihat tidak mengerjakan soal yang diberikan
oleh guru. Guru menghampiri siswa tersebut.
Guru : bagaimana, bisa dikerjakan?
Siswa : (menunduk sambil memanggil teman meminta jawaban?
Guru : soalnya sudah di catat? Coba ibu periksa dulu catatannya (memeriksa
catatan siswa). Kok campur campir begini bukunya? Kamu juga sama
(menanyakan pada siswa yang duduk disebelahnya)
Siswa : engga bu, buku kimia ini bu. Tapi saya belum tulis soalnya
Guru : tulis soalnya. Buat di latihannya. Jangan bengong sama ngobrol saja.
HP nya silahkan dmasukkan ke tas. Kalau tidak bisa mengrejakan,
boleh tanya sama teman. Silahkan cari teman yang bisa kamu ajak
diskusi. Jangan diam saja ya.
Siswa menunduk ketika dimarah oleh guru.
Guru : sekarang tulis soalnya. Kamu juga tulis soalnya, nanti dirumah salin ke
buku latihan kimianya. Minggu depan ibu mau periksa
Siswa : iya bu
Setelah 20 menit
Guru : bagaimana, bisa ya? Sudah selesai?
Siswa : ( masih melakukan diskusi)
Guru : coba untuk soal yang pertama, siapa yang mau kerjakan di depan?
Siswa : (tidak ada yang mengangkat tangan)
Guru : ayo siapa yang mau maju ke depan? Kalau tidak ada ibu tunjuk saja ya.
Sekarang tanggal 16. Absen 16 siapa? Siapa absen 16?
Siswa : wee..absen 16, 16
(siswa bersanhgkutan maju ke depan)
Guru : silahkan dikerjakan
Siswa yang dipanggil oleh guru menuliskan jawaban dari soal yang diberikan
guru di papan. Siswa lain memperhaytikan dan mencocokkan jawaban temannya
dengan jawaban yang mereka buat

168
Guru : sampai disana ada pertanyaan? Sudah paham ya. Sekarang kita lanjut ke
reaksi yang berkaitan dengan gugus fungsi tersebut. Pertama kita akan
bahas mengenai alkohol. Ada berapa jenis alkohol?
Siswa : (membuka buku dan mencari jawaaban)
Guru : ada berapa jenis alkohol? Alkohol apa saja?
Siswa : Alkohol primer dan sekunder
Guru : yang seperti apa dikatakan sebagai alkohol primer? Coba tuliskan satu
contoh alkohol primer ke depan
Siswa : (mencari jawaban di buku)
Guru : ayo siapa yang bisa? Tidak ada yang bisa ini? Dibukunya kan sudah ada
ya. Coba maju kedepan satu, gambarkan contoh alkohol primer.
Seorang siswa mengangkat tangan
Guru : iya silahkan
Siswa : (salah satu siswa maju kedepan untuk menggambar struktur alkohol
primer)

H3C CH2 OH

Guru : apa namanya? Ayo apa namanya?


Siswa : etanol
Guru : iya etanol. bagaimana ciri khas dari alkohol primer? Bagaimana? C yang
diikat Atom OH mengikat berapa atom C yang lain?
Siswa : satu
Guru : iya satu ya
Guru : Jadi C ini selalu dipinggir ya, berapa jumlah atom karbonnya itulah
alkananya yang diganti dengan alkohol. Bagaimana dengan alkohol
sekunder? Bagaimana ciri khasnya? Untuk yang sekunder, C yng diikat
mengikat berapa atom C?
Siswa : dua
Guru : Jadi kelebihannya ada cabang metilnya. Sekarang C yang tersier. Coba
gambarkan contoh alkohol tersier! Siapa mau maju ke depan?
Siswa : (tidak ada yang mengangkat tangan).

169
Guru : Kalau tidak ada yang maju, ibu tunjuk saja ya. Coba fitri maju ke depan
tuliskan contoh struktur alkohol tersier
Siswa yang dipanggil namanya, maju ke depan untuk menuliskan jawaban
H3C
H3C CH2 CH CH2 OH

Guru : atom C ini (sambil menunjuk struktur yang ditulis siswa di papan)
mengikat 3 atom C yang lain.jadi kalo mau ditambah nanti ini rantainya
bisa ya. Itulah kita mengenal 3 jenis alkohol. Sekarang pertanyaan yang
kedua, reaksi apa yang bisa kalian gunakan untuk mengenal alkohol?
Reaksi apa?
Siswa : oksidasi
Guru : reaksi oksidasi dengan oksidator kuat. Bisa tulis rekasinya kedepan?
Boleh dipillih reaksi yang mana saja.
Siswa tidak ada yang mengangkat tangan untuk maju ke depan dan menulis
reaksi. Akhirnya guru memutuskan memanggil nama siswa untuk maju ke depan
O
[O}
H3C CH2 CH2 OH H3C CH2 C + H2O
H

Guru : oksidasi dengan oksidator kuat alkohol primer akan membentuk


aldehid.nah disini kita tinggal mengganti gugus fungsinya. Dari gugus
fungsi alkohol menjadi aldehid ya.
Guru : nah aldehid ini bisa dioksidasi lebih lanjut lagi. Aldehid yang terbentuk
dioksidasi lagi dengan oksidator kuat hasilnya apa? Coba faizal maju ke
depan dan gambarkan
Siswa : ga bisa bu
Guru : dibukunya sudah ada, tinggal dibuat saja ke depan
Siswa : yang ini ya?
Guru : ayo di coba saja dulu. Kalau salah nanti kita perbaiki sama-sama
Siswa yang ditunjuk maju ke depan

O O
[O}
H3C CH2 CH2 C H3C CH2 CH2 C 170
OH
H
Guru : Ada yang kurang dari reaksi temannya?
Siswa : tulisannya kurang besar bu, ga kelihatan
Guru : coba ditulis ulang faizal, agak dibesarkan sedikit tulisannya
Siswa menulis ulang jawabannya
Guru : nah bagaimana, sudh kelihatan jawaban temannya? Apa ada yang
kurang?
Siswa : kurang H2O kayaknya
Guru : darimana datangnya H2O? Apakah ada pelepasan H? Tidak ada ya
pelepasan H. Berarti memang tidak ada H2O nya. Reaksi yang teman
kalian bikin ini sudah lengkap ya.
Guru : alkohol primer dapat teroksidasi sebanyak 2x. Yang petama
menghasilkan aldehid kemudian yang ke 2 menghasilkan asam
karboksilat. Pada pembentukan asam karboksilat tidak dihasilkan hasil
samping. Pada alkohol sekunder. Reaksi apa yang digunakan untuk
mengetahui kalau itu alkohol sekunder?
Guru : silahkan ayu, maju ke depan
Siswa : (salah seorang siswa maju dan menuliskan jawabannya di papan)
OH O
[O}
H3C CH2 CH CH3 H3C CH2 C + H2O
CH3

Guru : ya untuk alkohol sekunder bila dioksidasi dengan oksidator kuat akan
menghasilkan keton. Disini ada hasil sampingnya berupa H 2O. Kalau kita
lihat, disni terjasi pelepasan H sehingga bisa dihasilkan H2O. Nah ini
gsugus fungsi apa?
Siswa : keton,
Guru : apa nama senyawa ini?
Siswa : 2-butanon

171
Guru : Nah sehinggga dari sinilah kita tahu kalau untuk alkohol primer hasil
oksidasinya adalah aldehid dan asam karboksilat sedangkan untuk
alkohol sekunder hasilnya adalah keton. Nah untuk alkohol tersier,
bisakah mengalami oksidasi?
Siswa : (mencari jawaban di buku)
Guru : bisa atau tidak? Kalau bisa apa hasilnya, kalau tidak, mengapa tidak bisa?
Siswa : (masih mencari di buku. Ada siswa yang terlihat mengeluarkan HP untuk
mencari jawaban).
Guru : bagaimana? Tidak bisa ya. Alkohol tersier tidak bisa mengalami oksidasi.
Mengapa demikian? Ayo siapa yang tahu jawabannya? mengapa kira2
tidak bisa?
Siswa : karena atom C
Guru : jadi dari contoh tadi karena atom C pada alkohol tersier tidak ada atom H
nya sehingga tidak bisa dioksidasi. Sampai disana apa ada pertanyaan?
Sudah menegrti sampai sana?
Siswa : ( tidak ada yang menanggapi pertanyaan guru)
Guru : nanti dirumah silahkan kalian pelajari lagi dan lanjut juga pelajari tentang
eter dan asam karboksilat ya. Kita lanjutkan lagi minggu depan. Jangan
lupa untuk latihan soal untuk ujian, disana ada 3 paket silahkan di print
atau di copy ya. Nanti ketika pemsor kalian bawa latihan soal itu. Kita
bahas. Kita lanjut lagi nantiya. Ayo
Siswa : padaasana, parama shanti
Siswa dan Guru : Om shanti sahnti sahnti Om

Lampiran 10
TRANSKRIP OBSERVASI

172
KODE : D5/OBS/AB/G1/23-02-2017
Ruang Kelas : XII MIPA 9
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 3,4

Guru memasuki ruang kelas, siswa terlihat masih berkumpul didalam kelas.
Siswa : eh ibunya datang ( siswa mencari tempat duduk masing masing).
Padasana, panganjali Om Swastiastu
Guru : Om swastiastu.koq masih ada yang kosong tempat duduknya? Ada yang
tidak hadir ini?
Siswa : masih diluar bu
Guru : pertemuan kemarin ada PR?
Siswa : tidak bu
Guru : ada pertanyaan soal materi sebelumnya?
Siswa : tidak bu
Guru : baik, kalau tidak ada silahkan kalian buka buku kimia kalian cari materi
mengenai eter dan asam karboksilat
Beberapa siswa baru memasuki ruang kelas
Siswa : permisi bu
Guru : kalian darimana?
Siswa : habis dari toilet bu
Guru : iya silahkan duduk
Siswa yang baru datang, duduk di tempat duduk masing masing
Guru : sudah di buka bukunya mengenai eter? Sudah?
Siswa : sudah
Guru : eter dapat digunakan di industri minyak. Eter disini digunkan sebagai zat
adiktif untuk menaikkan bilangan oktan. Senyawa eter apa yang
digunakan untuk menaikkan bilangan oktan?
Siswa : MTBE
Guru : kepanjangan dari?

173
Siswa : Metil Tersier Butil Eter
Guru : Dulu kita mengenal ada yang namanya TEL ya, tetra elil lead. Dan TEL
ini juga pernah digunakan untuk menaikkan bilangan oktan pada minyak.
Apa perbedaaan penggunaan TEL dan MTBE? Yang mana kira2 lebih
bagus dipakai?
Siswa : MTBE
Guru : Mengapa?
Siswa : ( siswa mencari jawaban di buku)
Guru : ada yang tau mengapa lebih bagus menggunakan MTBE daripada TEL?
Ada yang tahu?
Siswa : karena TEL berbahaya untuk lingkungan
Guru : ya pada TEL terdapat kandungan timbal. Timbal merupakan logam berat
yang bersifat racun. Sedangkan MTBE lebih bersifat ramah lingkungan
ya.
Jeda selama 7 menit, guru terlihat membaca buku di depan dan siswa mengobrol
dengan temannya. Ada siswa yang terlihat membetulkan rambut, ada siswa yang
terihat mengeluarkan HP
Guru : kita lanjut sekarang ke aldehid. Untuk pengenalan adanya aldehid di
laboratorium, dapat digunakan atau dapat dilakukan dengan
menggunakan pereaksi. Pereaksi yang umu digunakan adalah peraksi
fehling dan tollens. Misalnya reaksi antara butanal dengan pereaksi
fehling dan tollens. Apa hasilnya?
Siswa : ( mencari jawaban dibuku dan berdiskusi mencari jawaban)
Guru : Ada yang bisa menuliskan ke depan?
Siswa : siswa angkat tangan
Guru : ya silahkan
Siswa : buat keduanya bu?
Guru : buat satu saja, dengan fehling boleh, dengan tollens juga boleh. Pilih
salah satu
Siswa : Siswa menuliskan reaksi yang terjadi dengan larutan fehling
O O
H3C CH2 CH2 C + Cu+2 + OH-1 H3C CH2 CH2 C + Cu2O + H*
OH 174
H
Guru : ya semuanya coba perhatikan ke depan. Ini aldehid ya, apa namanya?
Siswa : (membuka buku mencari jawaban).
Guru : ada yang tahu apa namanya?
Siswa : butanal ya bu??
Guru : bagaimana yang lain? Benar butanal? Benar atau tidak?
Siswa : (terdiam sambil masih membuka buku).
Guru : benar ya butanal namanya. Kemudian direaksikan dengan pereaksi
fehling menghasilkan apa namanya ini? (sambil menunjuk jawaban
siswa). Butanal direaksikan dengan pereaksi fehling menghasilkan apa?
Siswa : (membuka buku untuk mencari jawaban).
Guru : apa namanya?
Siswa : asam butanoat
Guru : iya, ketika butanal atau aldehid direaksikan dengan fehling akan
dihasilkan asam karboksilat. Dengan ciri khasnya yaitu apa?
Siswa : ada endapan
Guru : apa warnanya?
Siswa : endapan merah bata
Guru : Jadi didasar tabung akan dihasilkan endapan dengan warna merah bata.
Kemudian ketika aldehid direaksikan dengan tollens, bagaimana
reaksinya? Siapa yang bisa menuliskan ke depan?
Salah satu siswa maju kedepan untuk menjawab
O O
H3C CH2 CH2 C + Ag(NH3)2OH H3C CH2 CH2 C + NH3 + H2O + Ag
OH
H

Guru : ketika aldehid direaksikan dengan tollens akan dihasilkan asam


karboksilat juga ya. Nah kemudian apa yang membedakan antara
penggunaan pereaksi fehling dan tollens? Yang membedakan adalah
endapan yang terbentuk. Dengan pereaksi fehling akan terbentuk
endapan merah bata sedangkan dengan pereaksi tollens akan terbentuk
endapan cermin perak. Sampai disana apa ada pertanyaan? Paham ya..

175
Siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan
Guru : baiklah kalau tidak ada yang bertanya,kita lanjut dengan keton ya.
Senyawa keton tidak dapat dioksidasi menjadi asam karbosilat seperti
aldehid ya. Senyawa keton ini daoat diadisi menggunakan hdrogen.
Bagaimana reaksi adisi dari keton? Siapa mau buat ke depan?

Siswa mencari jawaban di buku. Beberapa siswa mengangkat tangannya. Salah


seorang siswa ditunjukoleh guru untuk menulis jawaban di depan.
Siswa :
O OH
H3C C CH3 + H H H3C C CH3

Guru : ketika keton diadisi dengan hidrogen akan menghasilkan alkohol


sekunder. Selain dengan hidrogen, keton dapat di adisi dengan apa lagi?
Siswa : pelarut polar
Guru : iya pelarut polar seperti HCN dan NaHSO3. Coba tuliskan reaksinya ke
depan
Seorang siswa mengacungkan tangan
Guru : silahkan. Ayo lagi satu, siapa yang mau buat ke depan?
Seorang siswa mengacungkan tangan
Siswa :
OH
O

H3C C CH3
+ H CN H3C C CH3

CN

Siswa :
OH
O - +

H3C C CH3
+ H SO3 Na H3C C CH3
- +
SO3 Na

Guru : nah itu ya reaksi keton ketika diadisi dengan HCN dan NaHSO 3.
Penerapan senyawa keton dalam kehidupan sehari-hari bisa kita lihat

176
dimana? Bisa kita temukan dimana? Kalian yang perempuan suka
menghias kuku, suka mempercantik kuku. Apa yang biasanya kalian
pakai untuk mempercantik atau menghias kuku kalian?
Siswa : kutek..
Guru : kutek ya..kemudian, untuk membershkannya kalian pakai apa?
Siswa : aseton bu..
Guru : aseton merupakan salah satu senyawa keton yang biasa kalian gunakan
ya.
Siswa : iya namanya isi on belakangnya, berarti keton.
Guru : Dismping itu aseton juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan
iodoform. Sampai disana ada pertanyaan?
Siswa : tidak bu
Guru : kalu tidak, berhubung belnya sudah berbunyi kita lanjutkan lagi di
pertemuan selanjutnya ya
Siswa : Padaasana, Paramashanti
Siswa & Guru : Om shanti..sahanti shanti Om

Lampiran 11
TRANSKRIP OBSERVASI

177
KODE : D9/OBS/AB/G1/28-02-2017
Ruang Kelas : XII MIPA 9
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 3,4

Guru memasuki ruang kelas, siswa sudah berada di tepat dudknya masing-masing.
KK : Padaasana, Panganjali
Siswa : Om Swastiastu
Guru : Om swastiastu. Semua sudah ada di kelas? Masih da yang diluar?
Siswa : masih bu
Guru : ada yang tidak hadir?
Siswa : tidak bu
Guru : ada PR?
Siswa : tidak bu
Guru : kalau tidak ada sekarang silahkan buka buku kimianya kita lanjtkan
materi kita tentang asam karboksilat ya sekarang. Asam karboksilat
masih ingat gugus fungsinya?
Siswa : COOH
Guru : Apa contoh asam karboksilat yang kalian temui dalam kehidupan sehari-
hari?
Siswa membaca buku
Siswa : Cuka
Guru : Cuka dikenal juga dengan nama asam asetat ya yang merupakan salah
satu contoh dari sam karboksilat. Apalagi contoh asam kaboksilat yang
lain? Apalagi contohnya?
Siswa membuka buka buku dan membacanya u8ntuk menemukan jawaban.
Guru : biasanya digunakan pada makanan. Asam ini biasa digunakan untuk
memberi kesan rasa asam pada makanan. Asam apa namanya? Misalnya
kalian bikin jelly, nutrijell itukan terakhir ada penambahan sitrusnya
untuk memberikan rasa asam. Nah sitrus ini terbuat dari asam apa?

178
Siswa : asam sitrus
Guru : asam sitrat ya bukan asam sitrus. Asam sitrat ini dihasilkan dari buah-
buahan yang memiliki rasa asam seperti jeruk. Asam karboksilat
merupakan suatu senyawa hasil oksidasi dari alkohol primer dan oksidasi
dari aldehid.. reaksi oksidasi dari alkohol primer akan menghasilkan
aldehid, kemudian ketika aldehid dioksidasi lagi akan menghasilkan
asam karboksilat. Dalam proses oksidasi ini akan diperlukan oksidator.
Nah oksidator apa yang dapat digunakan dalam pembentukan asam
karboksilat?
Siswa :KmnO4 dan K2CrO7
Guru : iya, kalium permanganat dan kalium bikromat. Kemudian bagaimana
dengan ester? Ester terbentuk dari reaksi apa?
Siswa membaca buku untuk menemukan jawaban
Siswa : esterifikasi.
Guru : iya esterifikasi. Senyawa ester disini meupakan senyawa aromatik yang
memiliki aroma buah-buahan dan bunga. Coba sekarang buat salah satu
contoh reaksi esteriikasi!
Siswa membaca buku untuk menemukan jawabannya.setelah menunggu beberapa
saat
Guru : siapa yang bisa maju ke depan membuat contoh reaksi esterifikasi? Ada
yang mau mencoba maju untuk membuat reaksi esterifikasi?
Salah seorang siswa mengangkat tangan
Guru : iya silahkan.
Siswa : yang ini kan ya bu? (sambil memperlihtkan buku).
Guru : iya
Siswa :
O
H3C CH2 C + H3C CH2 OH
+ H2SO4
H3C CH2 COO CH2 CH3 + H2 O
OH

Guru : Ester terbentuk ketika asam karboksilat ini ya (sambil menunjuk gambar)
bereaksi dengan alkohol. Gugus alkil pada ester (sambil menunjuk

179
gambar) diperoleh dari alkohol. Disini terjadi pelepasan gugus OH
sedangkan H ya. Sehingga terbentuk hasil samping H2O. Reaksi
esterifikasi ini memiliki reaksi kebalikan. Kebalikan dari reaksi
esterifikasi adalah reaksi hidrolisis. reaksi hidrolisis yang disebut juga
dengan reaksi penguraian ester. Contoh reaksi hirolisis ester bisa kalian
lihat di buku ya. Sampai disana apa ada pertanyaan?
Siswa tidak ada yang megajukan pertanyaan
Guru : baiklah, kalau tidak ada yang bertanya, ibu akan beri kalian soal silahkan
kalian diskusikan. Kerjakan di kertas lampiran. Boleh mengerjakan
berkelompok ya, tapi kalian buat individu. Silahkan keluarkan kertasnya,
soalnya ibu bacakan, silahkan kalian tulis soalnya
6. Jelaskan mengapa titik didih asam karboksilat lebih tinggi daripada
titik didih alkohol?
7. Bagaimana hubungan antara kelarutan ester dengan jumlah atom
karbonnya?
8. Seperti yang kita ketahui, formalin banyak digunakan sebagai
pengawet baik itu untuk kayu, pengawet mayat maupun pengawet
untuk spesimen biologi yang digunakan untuk penelitian. Namun
dewasa ini penggunaan formalin banyak disalahgunakan sebagai
contohnya formalin digunakan untuk mengawetkan makanan.
j. Zat terlarut apa yang terkandung dalam formalin?
k. Tulis strukturnya
l. Bagaimana dampak penggunaan formalin bagi kesehatan
manusia?
9. Berdasarkan analisis suatu senyawa organik diketahui komposisi
unsur-unsur penyusunnya terdiri dari 66,7% karbon, 11,2% hidrogen
dan 22,2% oksigen senyawa tersebut memiliki titik didih 79,6oC. Pada
suhu 100oC dan tekanan 0,97 atm massa jenisnya 2,28g/mL. Senyawa
ini memiliki gugus karbonil dan tidak dapat dioksidasi menjadi asam
karboksilat. Ramalkan rumus molekul dan struktur senyawa tersebut.

180
10. Ester dan asam karboksilat banyak digunakan dalam produk makanan
dan minuman. Untuk membuktikannya, amati 10 buah kemaan
produk makanan dan minuman. Catat komposisi zat penyusunnya
lengkapi rumus molekul, struktur dan kegunaan dari senyawa
tersebut!
Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Sebelumnya siswa mencatat
soal yang diberikan oleh guru pada selembar kertas. Dalam pengerjaannya ada
siswa yang mengerjakan secara berkelompok yang teridri dari 4-6 orang, dan
ada siswa yang mengerjakan dengan teman sebangkunya. Semua siswa terlihat
mengerjakan soal. Siswa yang semula mengobrol juga ikut mencari jawaban dari
soal yang diberikan guru
Guru : sudah selesai mengerjakan?
Siswa : belum bu..
Guru : lanjutkan lagi dirumah dikumpulkan minggu depan. Untuk minggu depan
kita ulangan. Silahkan belajar yang baik supaya hasil ulanngannya bagus.
Siswa : materinya apa bu?
Guru : tentang gugus fungsi sampai tadi ya. Ada pertanyaan lagi? Tidak? Baik
kalau begitu. Ayo...
Siswa : Padaasana,Pramasanti
Siswa & Guru : Om santi santi santi Om

181
Lampiran 12
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D13/OBS/AB/G1/02-03-2017
Ruang Kelas : XII MIPA 9
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 3,4

Guru memasuki ruang kelas,siswa masih terlihat berkumpul dengan temannya


didalam kelas. Setelah guru di ruang kelas barulah siswa mencari tempat
duduknya masing-masing.
KK : padaasana,Panganjali
Siswa : Om swastiastu
Guru : Om swastiastu. Selamat pagi anak-anak.
Guru : ada yang tidak hadir hari ini?
Siswa : hadir semua bu
Guru : hari ini kita ulangan ya,sudah siap semua?
Siswa : belum bu...
Guru :. Siap tidak siap ya kita ulangan sekarang,yang duduk disebelah kanan
tunggu diluar
Siswa yang duduk disebelah kanan keluar dari ruang kelas dengan membaa buku
kimia.
Guru : silahkan tempat duduknya dirapikan ya,semuanya duduk disebelah kir.
Yang ada diatas meja hanya kertas dan alat tulis,yyang lainnya masukkan
ke dalam tas.
Guru membagikan soal ulangan kepada siswa. Soal ulangan terdiri dari 5 paket
soal A dan 5 paket soal B.
Guru : Sudah semua dapat soal ya. Masing-masing paket soal kan ada soal A dan
soal B. Yang memiliki nomor absen genap silahkanmengejakan paket
soal A, yang nomor absennya ganjil silahkan mengerjakan paket soal B.
Kerjakan sendiri ya! Waktu mengerjakan 35 menit. Silahkan dikerjakan.

182
Siswa : Soalnya ditulis bu?
Guru : tidak usah
Siswa : Boleh diacak bu?
Guru : silahkan, boleh. Jangan meminjam alat tulis ke temannya ya.
Siswa mengerjakan soal ulangan secara individu. Namun terlihat beberapa siswa
ada yang lihat kiri kanan. Siswa tersebut didekati oleh guru dan siswa tersebut
langsung diam. Setelah 35 menit....
Guru : waktunya sudah habis,ayo silahkan dikumpulkan.
Siswa : belum selesai bu...
Guru : ayo..selesai tidak selesai silahkan dikumpulkan
Siswa masih tetap mengerjakan soal ulangan walaupun guru sudah meminta untuk
mengumpulkan lembar jawabannya.
Guru : soalnya biarkan di meja kali,lembar jawabannya saja yang dibawa
kedepan.dan ingat paket soalnya kalian tulis ya. Silahkan dikumpulkan
ayo,dikumpul. Nanti temannya yang gelombang berikutnya kekurangan
waktu.
Siswa mengumpulkan lembar jawaban dan menunggu diluar. Siswa yang
sebelumnya menungggu diluar,memasuki ruang kelas dan duduk ditempat
masing-masing.
Guru : di meja kalian sudah ada soal ya,soalnya terdiri dari 5 paket soal A dan 5
paket soal B. Yang nomor absen genapmengerjakan soal A dan yang
ganjil mengerjakan soal B. Buku kimianya silahkan dimaaukkan. Yang
ada diatas meja hanya kertas,soal dan alat tulis. Kalian tidak boleh
meminjam alat tulis dari teman. Waktu kalian mengerjakan 35
menit.silahkan dikerjakan.
Siswa : soalnya boleh diacak bu?
Guru : silahkan
Siswa : soalnya ditulis?
Guru : tidak usah, langsung jawabannya saja.
Siswa mengerjakan soal ulangan secara individu.namun ada siswa yang
berusaha untuk melihat pekerjaan teman

183
Guru : kerjakan sendiri, jangan kerjasama
Setelah 35 menit....
Guru : waktunya sudah habis,silahkan dikumpulkan. Soalnya juga tolong
dikumpulkan ya.
Siswa mengumpulkan lembar jawaban hasil ulangan.
Guru : panggil temannya diluar , suruh masuk ke kelas.
Semua siswa memasuki ruang kelas dan duduk ditempatnya masing-masing.
Beberapa siswa terlihat berdiskusi menanyakan jawaban yang mereka buat ketika
ulangan.
Guru : bagaimana tadi, bisa menjawabnya?
Siswa : engga bu
Guru : koq engga, kan sudah kita bahas itu. Berarti kalian kurang belajar.
tugasnya yang kemarin sudah selesai? Silahkan dikumpul ya.
Siswa : oh ada tugas kemarin y? Belum bikin bu. Kan ulangan sekarang jadi
fokus sama ulangan
Guru : semua belum bikin ini? Kapan kalian mau kumpul tugasnya? Minggu
depan ya. Jangan sampai lupa lagi
Teng tong teng tong Saatnya jam ketiga dimulai teng tong teng tong....
Guru : karena sudah bel,tolong ketua kelas nanti kumpulkan tugasnya ya,pas jam
istirahat nanti bawa ke ruang guru ya. Kemudian untuk pertemuan
selanjutnya silahkan kalian pelajari tentang benzena dan turunannya ya.
Dibaca dulu dirumah. Ayo
KK : padasana,pramashanti..
Siswa : Om shanti..shanti..shanti Om

Lampiran 13
TRANSKRIP OBSERVASI

184
KODE : D17/OBS/AB/G1/07-03-2017
Ruang Kelas : XII MIPA 9
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 3,4

Guru memasuki ruang kelas.


Siswa : padaasana,panganjali
Siswa & Guru : Om swastiastu
Guru : Om swastiastu,selamat pagi anak-anak. Ini hasil ulangan kalian sekarang
ibu bagikan.
Guru membagikan hasil ulangan siswa dengan memanggil nama siswa satu
persatu.
Guru : nilai kalian banyak yang di bawah KKM ya. Jadi seperti biasanya yang
nilainya di bawah KKM ibu berikan remedi dengan mengerjakan tugas
ya. Tugas yang harus kalian kerjakan adalah kerjakan ulang soal ulangan
yang kemarin. Soal kemarin ada 5 paket A dan B. Kalian kerjakan 2
paket soal A dan B saja ya.
Siswa : paket yang mana aja bu?
Guru : paketnya bebas yang mana saja boleh. Boleh paket 1, 2, 3, 4 atau paket 5.
Nanti minta soalnya di ibu ya. Sekarang kita lanjutkan materi kita ke
benzena dan turunannya. Sudah dapat kalian baca sebelumnya?
Siswa : belum bu.
Guru : sekarang kalian buka buku kalian, kalian cari materi benzena dan
turunannya. Silahkan dibaca dulu.
Siswa membaca materi mengenai benzena dan turunannya..
Guru : Kalian sudah belajar mengenai hidrokarbon sebelumnya, apakah benzena
termasuk kedalam hidrokarbon atau tidak? Termasuk atau tidak?
Bagaimana termauk atau tidak? Coba lihat di bukunya.
Siswa membaca buku untuk mencari jawaban

185
Guru : termasuk atau tidak?
Siswa : termassuk bu
Guru : Benzena disini termasuk kedalam hidokarbon dengan rantai tertutup.
Dalam kehidupan sehari-hari benzena biasanya digunakan atau
terkandung pada apa?
Siswa mencari jawaban dengan membaca buku.
Guru : dimana biasanya terkndung senyawa benzena? Kalau kalian
membersihkan kamar mandi, membesihkan WC kalian mengunakan apa?
Menggunakan apa kalau membersihkan toilet, porcelain dan sejenisnya?
Siswa : pembersih kamar mandi
Guru : iya apa istilahnya? Pernah dengar karbol?
Siswa : ooooo
Guru : Istilahnya karbolya. Jadi untuk membersihkan kamar mandi biasanya kita
menggunakan karbol. Bagaimana baunya?
Siswa : jelek bu..
Guru : baunya menusuk ya,menyengat.nah pada karbol terdapat kandungan
senyawa benzena yang dinamakan fenol. Itu salah satu pengguinaan
senyawa benzena. Nah, kemudian benzena memiliki rumus umum C6H6.
Ada yang tahu struktur dari benzena? Siapa yang bisa membuat kedepan?
Dibukunya sudah ada ya. Siapa yang mau membantu menuliskan ke
depan?
Siswa mencari jawaban di buku. tidak ada siswa yang mengacungkan tangan
untuk menjawab
Guru : H
H C H
C C
C C
H C H
H

Ini struktur dari benzena. Berbentuk segi enam ya. Masing masing atom
C mengikat 1 atom H. Bisa digambar seperti itu atau bisa juga untuk
lebih singkatnya bisa digambarkan sepeti ini.

186
Atau

Struktur benzena itu berbentuk segi enam dengan 3 ikatan rangkap.


Posisi ikatan rangkapnya dapat berubah yang dinamakan dengan struktur
resonansi. Perubahan posisi ikatan rangkap tersebut dapat terjadi karena
adanya perubahan posisi elektron pada atom karbon dalam senyawa
benzena. Coba gambarkan bagaimana struktur resonansi dari benzena!
Siswa tidak ada yang mengangkat tangan
Guru : sudah ada dibuikunya, tinggal dibuat saja di depan. Coba kamu tuliskan
ke depan ( guru menunjuk siswa yang duduk di depan?
Siswa yang ditunjuk maju ke depan untuk mengerjakan soal
Siswa :

Guru : Ini struktur resonansi dari benzena ya. Tanda panah bolak balik ini
menyatakan struktur tersebu adalah struktur resonansi. Struktur ini bisa
juga digambarkan
H H

H C H H C H
C C C C
C C C C
H C H H C H
H H

Bisa dilihat disana, posisi ikatan rangkapnya berubah namun tetap selang
seling. Benzena lebih mudah mengalami reaksi apa? subsstitusi atau
reaksi adisi? Mengapa demikian?

187
Siswa mencari jawaban di buku.

Guru : lebih mudah mana? Adisi atau substitusi?

Siswa : substitusi

Guru : mengapa benzena lebih mudah mengalami reaksi substitusi? Ayo


mengapa? Karena apa? Karena resonansi. Dibukunya sudah ada, nanti
silahkan di baca lagi bukunya. Sekarang mengapa resonansi bisa
menyebabkan benzena lebih mudah mengalami reaksi substitusi?
Mengapa? Ada yang bisa memberi penjelasan?

Siswa membaca buku dan mencari jwaban pertanyaan guru

Guru : ayo siapa yang bisa? Kalau tidak ada yang mau angkat tangan, ibu
tunjuk lagi ya

Seorang siswa mengangkat tangannya

Guru : nah begitu nae ya, jangan takut angkat tanagn. Kalau salah kita perbaiki
sama sama. Iya silahkan apa jawabannya?

Siswa : karena resonansi disini menyebabkan terjadinya perpindahan elektron.

Guru : jadi elektron akan terus berpindah selama beresonansi. elektron-elektron


tersebut akan terdelokalisasi ke ikatan tungggal sehingga ikatan
rangkapnya akan berpindah-pindah. Kemudian bagaiman jika salah satu
atom H dari struktur benzena ini diganti oleh gugus lain? Misalnya kita
ganti salah satu atom H dengan CH3. Apakah senyaw ini tetap benzena?

CH3

Senyawa ini dinamakan apa?

188
Siswa membaca buku untuk mencari jawaban.

Guru : Apa namanya? Ada yang bisa?

Siswa tidak ada yang menjawab

Guru : kalau nama IUPAC nya senyaw ini memiliki gugus alkil metil ya.
Namanya menjadi toluena. Untuk nama Trivialnya akan menjadi metil
benzena.ini kan gugus benzena ya,kemudian ada tambahan metil
jadilangsung ya jadinya metil benzena. Kemudian ini apa namanya?

OH

Ayo apa namanya? Ini gugus apa namanya? Apa namanya?

Siswa tidak merespon

Guru : Hidroksibenzena. Disini kan ada gugus OH. Gugus OH itu namanya
hidroksi, kemudian ada benzenannya menjadi hidroksibenzena.
Penulisannya tanpa spasi ya. Hidroksibenzena atau dikenal dengan fenol.
Kalau benzaldehid,bagaimana strukturnya? Coba buat ke depan.
Dibukunya sudah ada, coba cari di bukunya. Ketemu? Ketemu ya, coba
gek kamu maju ke depan tuliskan struktur benzaldehid

Siswa maju kedepan

Siswa : O

Guru : Itu cara penamaan turunan benzena dengan satu gugus fungsional.
Bagaimana kalau dia memiliki dua gugus fungsional? Untuk yang dua
gugus fungsional, akan memiliki tiga isomer, ada pada posisi orto,meta
dan para.orto biasa di singkat o, meta disingkat m dan para disingkat p.

189
3
2 4

1 5
6

Posisi orto, apabila gugus fungsinya ada di posisi 1,4. Posisi meta
apabila gugus fungsi ada di posisi 2,6 dan posisi para apabila gugus
fungsi ada di posisi 3,6.

Cl
Cl

Kalau pada senyawa ini terdapat dua gugus Cl ya. kalau untuk Cl
biasanya namanya apa?

Siswa : Kloro

Guru : karena ada dua cloro jadi, kita beri nomor dulu
Cl
8
2 Cl
3 1 7

4 6
5

Ini namanya akan menjadi 1,2 diklorobenzena atau Cl nya ada di posisi
apa? Orto, meta atau para?

Siswa : orto

Siswa : para

Guru : orto atau para? Atau meta? Yang mana? Diposisi orto ya, jadi namanya
akan menjadi o-diklorobenzena. Bagaimana, paham? Ada pertanyaan?

Siswa :kok bisa bu?

190
Guru : lihat posisinya, kalau disini namanya orto, disini namanya meta, kalau
ini namanya para (sambil menunjuk gambar). Bisa ya.. nah coba yang
ini, apa namanya?

OH COOCH3 COOCH3

OH OH

OH

Apa nama dari senyawa tersebut?

Siswa mencari dibuku jawaban dari pertanyaan guru

Guru : ayo siapa yang bisa jawab?

Siswa : isi orto meta para ya bu?

Guru : iya tinggal isi orto meta para

Salah seorang siswa mengangkat tangannya.

Guru : iya silahkan..siapa lagi mau mencoba? Jangan takut salh ya, kalau salah
nanti kita perbaiki sama sama. Nomor absen berapa?

Siswa : saya bu?

Guru : iya

Siswa : dua belas.

Siswa : dpat nilai ya bu?

Guru : iya, biar lebih bersemangat kalian majunya. Biar lebih berani. Mau coba
maju?

Siswa : iya bu

191
Guru : silahkan, absen berapa?

Siswa : tiga bu. Kalu salah ga apa apa ya bu?

Guru :iya, tidak apa apa, kalau salah nanti kita perbaiki

Siswa maju ke depan menulis jawaban

Guru : lagi satu, siapa mau coba? Ayo siapa?

Seorang siswa mengangkat tangannya

Guru : absen berapa?

Siswa : absen 10 bu

Guru : bagaimana jawaban temannya sudah benar semua? Sudah ya...sudah


paham? ada pertanyaan?

Siswa tidak memberikan respon

Guru : kalian pernah dengar TNT? Biasanya digunakan dimana? Dimana


biasanya? Biasa digunakan pada bahan peledak ya. TNT kepanjangan
dari tri nitro toluena. Untuk gambar strukturnya sudah ada di buku,
silahkan kalian lihat disana.. Sekarang kita ke reaksi benzena. Sudah
kalian baca sebelumnya dirumah?

Siswa diam tidak menanggapi

Guru : sebelumnya,benzena akan lebih mudah mengalami reaksi apa?

Siswa : membuka buku menjawab pertanyaan guru

Guru : mengalami reakis substitusi iya, pada benzena lebih mudah terjadi
reaksi substitusi dibandingkan dengan reaksi adisi. Namun bukan
berarti reaksi adisi tidak dapat terjadi. Reaksi adisi tetap dapat terjadi
pada sushu tertentu dan dengan penambahan katalis. Apa itu katalis?

Siswa membaca buku mencari jawaban

192
Guru : ada yang masih ingat? Apa itu katalis?

Siswa tidak ada yang menjawab

Guru : katalis itu zat yang dapat mempercepat terjadinya reaksi tanpa ikut
bereaksi. Jadi reaksi adisi pada benzena dapat terjadi ketika
ditambahkan katalis kedalamnya. Apa saja reaksi yang terjadi pada
benzena? Kita mulai dari reaksi substitusi. Yang pertama yaitu reaksi
halogenasi. Pada reaksi ini kita mensubstitusikan atom H dengan atom
halogen menggunakan katalis sehingga akan dihasilkan senyawa
halobenzena. Siapa yang bisa membuat reaksinya kedepan? Buatlah
salah satu reaksi haogenasi dari benzena!

Siswa membuka buku dan mencatat jawaban dari pertanyaan yang diajukan
guru.

Guru : ada yang bisa? Dibukunya sudah ada. Ayo siapa yang mau buat ke
depan?

Salah seorang siswa maju ke depan


H Br
Siswa :
H H H H
FeBr2
+ Br2 + HBr
H H H H

H H

Guru : nah itu ya reaksi halogenasi. Jadi salah satu atom H dari benzena diganti
dengan atom Br. Karena direaksikan dengan Brmaka katalisyang
digunakan adalah FeBr2. Apabila direaksikan dengan CL maka katalis
yang digunakan adalah FeCL2. Katalisnya mengikuti atom yang
disubstitusi.

193
Guru : kemudian ada reaksi nitrasi. Siapa mau membuat ke depan contoh
reaksi nitrasi?

Siswa mencari jawaban dengan mebuka buku dan beberapa ada yang berdiskusi
dengan teman yang duduknya berdekatan.

Seorang siswa maju kedepan untuk menjawab pertanyaan dari guru

Siswa : yang ini bu ya?

Guru : iya

Siswa :

H NO 2

+ HNO3 H2SO4
+ H2O

Guru : reaksi nitrasi sesuai dengan namanya menggunakan pereaksi asam


nitrat. Salah satu atom H yang terdapat pada benzena akan digantikan
oleh gugus nitrit atau NO2 sehingga akan terbentuk senyawa
nitrobenzena. Kemudian reaksi alkilasi. ayo buat kedepan reaksinya.

Seorang siswa maju ke depan membuat reaksinya

Siswa : H CH3
AlCl3
+ H3C Cl + HCl

Guru : reaksi ini dikenal dengan reaksi alkilasi friedel-crafts karena yang
menggagas adalah pasangan riedel-crafts. Produk yang dihasilkan nanti
adalah alkil benzena. Untuk ini (sambil menunjuk reaksi yang dibuat
siswa) apa namanya?

Siswa : toluena

194
Guru : toluena atau metil benzena. Selanjutnya pasangan reaksi alkilasi adalah
reaksi ailasi yang digagas oleh pasangan yang sama ya. Silahkan buat
kedepan reaksi asilasi rriedel-crafts.

Siswa maju ke depan membuat reaksinya

Siswa : O
H
O
CH3
+ H3C AlCl3

Cl

Guru : Ini yang namanya gugus asil (sambil menunjuk reaksiyang dibuat
siswa). Apa nama produknya ini?

Siswa : Asetofenon

Guru : asetoenon. Nah reaksi berikutnya adalah reaksi?

Siswa : sulfonasi

Guru : sulfonasi berarti dengan gugus sulfonat. Coba buat reaksinya ke depan

Siswa : H SO 3H
P em a n a sa n
+ H2SO4
+ H2O

Guru : ada reaksi yang lainnya? Bagaimana jika direaksikan dengan asam
sulfat berasap?

H SO3H
H2SO4
+ SO32-

Reaksi sulfonasi ini akan lebih cepatberlangsungbila menggunakan


asam sufat berasap. Apa nama senyawa yang dihasilkan pada produk?

Siswa : Asam benzenasulfonat

195
Guru : iya...masih ada reaksinya lagi?

Siswa : reaksi adisi benzena

Guru : reaksi adisi benzena menggunakan katalis platina. Ketika senyawa


benzena diadisi, ikatan rangkapnya akan berubah menjadi ikatan
tunggal. Produk yang dihasilkan adalah sikloheksana. Coba gambarkan
reaksinyaedepan

Siswa : H H H
H H
H H
H H
+ 3H2
H H
H H
H H
H H
H

Guru : sampai disana ada pertanyaan?

Siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan

Guru : kalau tidak ada, coba kerjakan soal ini ya

3. Tuliskan pereaksi yang digunakan untuk senyawa berikut:

c. H
H H
F e C l3
+ + HCl
H H
H

d.
C 2 H5
+ AlCl3
+ HCl

196
4. Tuliskan produk yang dihasilkan dari reaksi senyawa berikut:

c. F e C l2
+ Cl2

d.
H 2S O 4

+ HNO3

Siswa : Dikumpul bu?

Guru : kerjakan di buku latihannya ya

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru. Beberapa siswa membentuk
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk mengerjakan soal. Beberapa siswa
mengerjakan dengan teman sebangkunya. Selama pengerjaan soal terlihat ada
beberapa orang siswa pria yang bermain dan mengobrol dengan temannya di
kelompok.

Guru : silahkan kalian diskusikan ya, ingat berdiskusi jangan mengobrol.


Kerjakan soal yang sudah ibu berikan.

Setelah 10 menit

Guru : sudah selesai? Bisa dikerjakan?

Siswa : sudah bu

Guru : ada pertanyaan?

Siswa : Tidak..

Guru : baiklah kalau tidak, untuk kegunaan dari senyawa benzena kalian baca
sendiri ya kan sudah ada. Pertemuan selanjutnya kita praktikum sekali

197
yamengenai gugus fungsi. Ini LKSnya, sudah ada langkah kerjanya.
Silahkan kalian fotokopi nanti ini kemudian kalian pelajari dulu
ya.nanti langsung ke lab,ibu tunggu disana. Ada petanyaa?

Siswa : tidak bu..

Guru : okekalau tidak, kita ketemu lagi nanti pas praktikum ya. Ayo

KK : padaasana,pramasanti

Siswa : Om shanti shanti sahnti Om

Guru : Om shanti shanti sahnti Om

Lampiran 14
TRANSKRIP OBSERVASI

198
KODE : D3/OBS/AB/G2/27-02-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 7
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 5,6

Guru memasuki kelas XI MIPA 7 dan siswa duduk diruang kelas. Seluruh siswa
berdiri dan mengucapkan salam.
Siswa : Selamat siang bu
Guru : Siang anak-anak
Siswa kembali duduk.
Guru : ibu absen dulu ya, ada yang tidak masuk hari ini?
Siswa : Ada bu,Hani dispensasi, alya sakit bu..
Guru : Ada lagi? Baik sekarang keluarkan buku kimianya, kita akan lanjutkan
materi kita.Hari ini ini kita akan membahas tentang larutan penyangga.
Sudah dapat kalian baca sebelumnya apa itu larutan penyangga?
Siswa membuka buku pelajaran dan mencari mengenai larutan penyyangga
Siswa : larutan penyangga adalah .....
Guru : ya.... yang lainnya silahkan dibuka dulu bukunya.ada yang belum
ketemu halamannya?
Siswa yang belum membuka buku akhirnya membuka bukunya
Guru : nah misalnya pada penambahan 0,1 mL larutan HCl 1M kedalam 1 liter
air suling, pH nya berubah dari 7 jadi 4. Ketika larutan yang sama
ditambahkan kedalam air laut perubahan pH yang tejadi hanya sedikit.
Karena itulah air laut dikatakann sebagai larutan penyangga. Paham
kalian?
Siswa : iya..
Guru : selanjutnya kita akan bahas mengenai jenis-jenis larutan penyangga
termasuk didalamnya adalah perhitungan yang berkaitan ya.. nah
minggu lalu kalian kan sudah buat kelompok ya, sekarang kalian dudk
dengan kelompok kalian dan silahkan kalian diskusikan mengenai apa

199
saja jenis jenis larutan penyangga dan bagaimana cara perhitungan pH
dari larutan penyangga! Nanti kalian maju dan jelaskan didepan ya..ibu
kasi waktu 30 menit, silahkan kalian cari kelompok kalian dan
berdiskusi.
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesikan tugas yang guru
berikan. Setelah 30 mnit...
Guru : ibu rasa waktu berdikusinya sudah cukup ya,sekarang ibu panggil nama
kalian dan nama yang dipanggil silahkan maju kedepan dan
menjelaskan hasil diskusi kalian. Oke Cahya silahkan maju kedepan.
Siswa : Selamat siang,saya akan menjelaskan mengenai jenis jenis larutan
penyangga. Larutan penyangga ada dua jenis yaitu larutan penyangga
asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam
mengandung asam lemah dan garamnya. Larutan penyangga asam
terbentuk dari campuran asam lemah dengan suatu basa kuat dengan
asam lemah yang dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan
menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah
yang bersangkutan.
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
Basa Kuat Garam
Kemudian larutan penyangga basa mengandung basa lemah dan
garamnya. Larutan penyangga basa terbentuk dari campuran basa lemah
dengan asam kuat dengan jumlah basa lemah yang berlebih.
NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq)
Guru : Nah, sekarang siapa yang bisa menjelaskan lagi mengenai jenis-jenis
larutan penyangga?
Siswa : saya bu...
Guru : ya silahkan..
Siswa : Larutan penyangga dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan
penyangga basa. Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada
daerah asam (pH<7) dan larutan penyangga basa mempertahankan pH
pada daerah basa (pH>7). Larutan penyangga asam mengandung suatu

200
asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A-). Larutan ini dapat dibuat
dengan bebrapa cara yaitu:
1. Mencampurkan asam lemah (HA) dengan garamnya (LA) dimana
garam disini akan menghasilkan ion A- yang merupakan basa
konjugasi dari asamnya.
Larutan CH3COOH dengan larutan CH3COONa dimana komponen
penyangganya adalah CH3COOH dan CH3COO-
Larutan H2CO3 dengan larutan NaHCO3 dimana komponen
penyangganya adalah H2CO3 dan HCO3-
2. Kemudia yang kedua, dapat dibuat dengan mencampur asam lemah
berlebih dengan basa kuat sehingga akan mehasilkan larutan
penyangga dengan sifat asam
Misalnya dengan mencampurkan 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M
dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M maka akan terbentuk larutan
penyangga asam karena mengandung ion CH3COO- dan asam lemah
CH3COOH.
Siswa B : darimana kita tahu kalau akan terbentuk ion CH3COO- dan asam lemah
CH3COOH?
Siswa : pertama kita hitung dulu mol CH3COOH
Mol CH3COOH = 100mL x 0,1 M
= 10 mmol
Kemudian kita hitung mol NaOH
Mol NaOH = 50 mL x 0,1 M
= 5 mmol
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) NaCH3COO(aq) + H2O(l)
Awal 10 mmol 5 mmol
Bereaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Sisa 5 mmol 0 5 mmol
Dari hasil perhitungan didapatkan mol sisa untuk CH3COOH dan
NaCH3COO, inilah yang menandakan bahwa campuran dari kedua
larutan tersebut akan membentuk larutan penyangga.

201
Sekarang kita lanjut dengan larutan penyangga basa. Larutan penyangga
basa mengandung suatu basa lemah dan asam konjugasinya . Larutan
penyangga basa dapat dibuat sama seperti larutan penyangga asam.
1. Mencampurkan suatu basa lemah dengan garamnya
Larutan NH3 ditambahkan dengan larutan NH4Cl dimana komponen
penyangganya adalah NH3 dan NH4+
2. Mencampurkan suatu basa lemah berlebih dengan suatu asam kuat
Misalnnya dengan mencampurkan 50 mL larutan NH3 0,2 M
dicampurkan dengan 50 mL HCl 0,1 M
NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq)
Awal 10 mmol 5 mmol
Reaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Sisa 5 mmol - 5 mmol
Dari hasil perhitungan diperoleh mol yang bersisa adalah mol dari basa
lemah dan garam, shingga dapat dikatakan bahwa campuran tersebut
bersifat buffer.
Sudah bu...
Guru : baik anak anak dari penjelasan yang dijelaskan teman kalian tadi
sudah jelas ya apa saja jenis larutan penyangga. Ada yang kurang jelas?
Siswa tidak ada yang menjawab
Guru : kalau begitu sekarang kita lanjut dengan perhitungan pH yang berkaitan
dengan larutan penyangga... siapa yang mau mau kedepan
menjelaskan?
Seorang siswa mengacungkan tangannya
Guru : silahkan diah ke depan
Siswa C : saya akan menjelaskan mengenai perhitungan pH pada larutan
penyangga.
Larutan penyangga asam dapat dihitung menggunakan rumus berikut
[H+] = Ka x
pH =

202
Sedangkan untuk larutan penyangga basa bisa dihitung dengan
menggunakan rumus berikut

Siswa D : ada contoh soal perhitungannya ga?


Siswa C : kita pakai contoh soal yang ada dibuku saja ya....
Diketahui 100 ml larutan penyangga mengandung NH3 dan NH4Cl
masing-masing 0,1 M, berapakah pH larutan tersebut?
Jadi untuk menghitung pH larutan tersebut kita tentukan dulu jumlah
mol dari masing masing larutan.
Mol NH3 = 100 mL x 0,1 M
= 10 mmol
Mol NH4Cl = 100 mL x 0,1 M
= 10 mmol
Kemudian masukke rumus perhitungan [H+]
[H+] =

Siswa C : seandainya ditambahkan larutan HCl 0,1M sebanyak 1 mL, maka


perhitunan pH nya dapat dilakukan dengan cara berikut

Guru : itu penjelasan dari teman kalian dan ibu rasa itu sudah lengkap ya, apa
ada pertanyaan? Atau ada yang kurang jelas?
Siswa terdiam dan tidak menjawab
Guru : baik kalau tidak ada pertanyaan, ibu kasi kalian beberapa pertanyaan
silahkan kalian diskusikan ya...
3. Hitungah pH larutan yang terbentuk dari campuran berikut:

203
c. 100 mL larutan HCN 0,1 M + 50 mL larutan NaCN 0,2 M; Ka
HCN = 4 x 10-5

d. 50 mL larutan NH 0,2 M + 100 mL larutan NH4Cl 0,1 M; Kb


NH = 1 x 10-5

4. Jelaskan pentingnya larutan penyangga dalam tubuh kita!


Jam pelajaran telah usai
Guru : baik karena waktunya sudah habis, jadi itu kalian kerjakan dirumah
ya....kita bertemu lagi minggu depan
Siswa : berdiri, selamat siang bu...

Lampiran 15
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D6/OBS/AB/G2/01-03-2017

204
Ruang Kelas : XI MIPA 7
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 5,6

Guru memasuki kelas MIPA 7,siswa duduk didalam kelas. Ketua kelas meminta
siswa berdiri untuk mengucapkan salam

Siswa : Selamat siang bu...

Guru : selamat siang amak anak, silahkan duduk.

Guru duduk di meja guru dan meminta siswa mempersiapkan pembelajaran

Guru : silahkan keluarkan buku kiminya...sebelum itu ibu absen dulu ya..ada
yang tidak hadir sekarng?

Siswa : tidak bu, semua hadir

Guru : baik,kalau begitu...ini hasil ulangan kalian sekarang ibu bagikan hasil
ulangannya. Beberapa dari kalian ada yang nilainya masih dibawah
KKM. Yang nilainya dibawah KKM, nanti ibu beri tugas dan silahkan
dikumpulkan minggu depan.

Guru memanggil nama siswa dan mengembalikan hasil ulangan hariannya. Siswa
memeriksa hasil ulangannya dan mencocokkan jawabannya dengan teman
lainnya.

Guru : sudah semua dapat ya... sekarang ulangannya disimpan dulu dan kita
lanjut dulu ke materi selanjutnya. Sebelumnya kita sudah membahas
mengenai larutan penyangga. Ada tugas dirumah?

Siswa : Tidak Ada bu

Guru : Kalau tidak ada, kita latihan soal dulu ya? Coba lihat diktatnya halaman
35. Silahkan kalian kerjakan ya

Siswa : semuanya bu?

205
Guru : iya semuanya.

Siswa : boleh duuk berkelompok bu?

Guru : iya silahkan. Kalian semua mengerjakan ya,nanti ibu tunjuk satu-satu
silahkan buat jawabannya di papan.

Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Terlihat semua siswa
mengerjakan,tidak ada yang bercanda maupun mengobrol. Siswa memilih duduk
berkelompok dengan anggota 4 5 orang. Siswa yang tidak mengerti,maju ke
depan untuk bertanya kepada guru.

Setelah 30 menit....

Guru : yang ibu panggil namanya silahkan maju ke depan ya, sekalian nanti ibu
pakai sebagai nilai tamban ya. Coba Indra, silahkan maju
kedepankerjakan yang nomor 1

Siswa : bener kan ini ya?

Siswa : iya...maju dah, nanti kalau salah kan diperbaiki

Siswa maju kedepan menjawab soal. Siswa yan lain mempehatikan jawaban
siswa, namun ada yang masih tetap mengerjakan soal.

Siswa : langsung bu ya?

Guru : buat dulu diketahuinya

Siswa : apa yang diketahui bu?

Guru : disoalnya lihat apayang diketahui. Coba dibaca soalnya

Siswa : Diketahui : CH3COOH 0,01 M

CH3COONa 0,1M

Ka = 1,8 x 10-5

206
Ditanya : pH =...

Jawab:

H

Ka x
asam
garam
0,01
1,8 x 10 5 x
0,1
1,8 x 10 6
3
1,34 x 10

pH = - log [H+] = - log 1,34 x 10-3 = 3 log 1,34

Guru : bagaimana sudah benar?

Siswa : sudah bu...

Guru : selanjutnya yang nomor 2, sentanu silahakn maju

Siswa yang ditunjuk maju ke depan

Siswa : yang ini boleh dihapus bu?

Guru : iya

Siswa : mengerjakan soal yang diperintah oleh guru

Guru : benar ya. Nomor berikutnya,utari ningrat silahkan kerjakan ke depan

Siswa : maju ke depan. Bu, menghitung mol KF ini berarti kita pakai
perbandingan koefisien ya bu?

Guru : iya. Kamu buat dulu persamaan reaksinya, hasilnya ap, baru kemudian
kamu hitung molnya menggunakan mol mula mula bereaksi dan sisa

Siswa : ooh....kaya yang di kesetimbangan tu ya bu?

Guru : iya. Ayo di coba dulu buat

207
Siswa : mengerrjakan soal ke depan

Guru : bagaimana ada pertanyaan? Waktunya masih ya?

Siswa : masih lagi sedikit bu

Guru : dilanjutkan lagi satu ya, untuk soal yang nomor 4. Coba mega wahyu
maju ke depan ya kerjakan nomor 4

Siswa : maju ke depan mengerjakan soal yang inerikan guru

Selama siswa mengerjakan ssoal di depan, teman yang lain ada yang
memperhatikan temannya menjawab soal di depan dan ada yang tetap
melanjutkan diskusi dan mengerjakan soal yang lain. Bebrpa siswa tekadang
terlihat menobrol namun tidak sampai mengganggu temannya yang lain.

Guru : Untuk soal yang lainnya kalian lanjutkan lagi dirumah ya kalau belum
selesai. Kalau ada yang tidak bisa dibahas kita lanjutkan di pertemuan
berikutnya

Lampiran 16

TRANSKRIP OBSERVASI

208
KODE : D10/OBS/AB/G2/13-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 7
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 5,6

Guru memasuki ruang kelas

KK : Beri salam

Siswa : Selamat siang bu

Guru : selamat siang. Ada yang tidak hadir hari ini?

Siswa :tidak bu, nihil

Guru :silahkan keluarkan buku kimianya. Ada PR ya?

Siswa : Ada bu

Guru : ada yang belum mengerjakan?

Siswa tidak merespon guru

Guru : Ada yang tidakbisa dikerjakan? Kalau tidak ada yang bertanya berarrti
sudha bisa ya dikerjakan. Sekarang coba kerjakan ssoal ulangan tengah
semester itu ya. Nanti ibu tunjuk satu-satu maju ke depan, tulis
jawabannya ke depan ya. Kemudian untuk fungsi dari larutan penyangga
silahkan kalian baca sendiri ya.

Siswa mengerjakan soal yang diperintahkan oleh guru. Beberapa siswa


membentuk kelompok dalam mengerjakan soal. Ada juga siswa yang mengrjakan
dengan teman duduknya. Walaupun siswa sudah membentuk kelompok namun
siswa tetap bertanya dengan temannya yang ada di kelompok lain. Semua siswa
terliha aktif mengerjakan soal. Setelah 30 menit, guru membahas soal tersebut

209
Guru : kita bahas ya anak anak

Siswa masih tetap berdiskusi dengan temannya

Guru : oke, nomor 1 apa jawabannya? Sistem penyangga yang terdapat dalam
cairan intarsel?

Siswa : B....

Guru : iya, kemudian nomor 2, siapa bisa mengerjakan ke depan?

Bebrapa siswa mengangkat tangannya. Guru menunjuk salah satu sisw untuk
maju ke depan

Guru : yang coba kamu silahkan maju (sambil menunjuk siswa yang
bersangkutan)

Siswa : (menjawab soal yang diberikan oleh guru ke depan. Siswa yang lain, ada
yang memperhatikan dan ada yang masih mengerjakan soal)

Guru : bagaimana, benar ya?

Siswa : benar bu

Guru : nomor 3 apa jawabannya?

Siswa : A

Guru : yang nomor 4, siapa mau mengerjakan ke depan?

Siswa mengangkat tangan untuk mengerjakan soal ke depan. Guru menunjuk


salah satu siswa untuk maju ke depan.

Siswa : bu, terionisasi itu berarti dia bereaksi ya bu?

Guru : mana, oo, 1% telah terionisai, ia berarti 1% dari mol keseluruhan itu
bereaksi

Siswa mengerjakan soal ke depan

210
Guru : nomor berikutnya?

Siswa : saya bu saya (salah seorang siswa langsung maju ke depan)

Guru : silahkan

Siswa : mengerjakan jawaban soal tersebut ke depan

Guru : bagaimana, sampai disana ada pertanyaan?

Siswa tidak merespon

Guru : untuk nomor yang selanjutnya kalian lanjutkan mengerjakan dirumah ya

Lampiran 17

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D18/OBS/AB/G2/15-03-2017

211
Ruang Kelas : XI MIPA 7
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 5,6

Guru memasuki ruang kelas

KK : Beri salam

Siswa : Selamat siang bu

Guru : selamat siang. Ada yang tidak hadir hari ini?

Siswa :tidak bu, nihil

Guru : Pertemuan sebelumnya kita sudah latihansoal yangtentang buffer.


Sekarang kita lanjut dulu materinya. Materi yang akan kita bahas
selanjutnya adalah tentang hidrolisis garam. Ada yang sudah dapat
membaca mengenai hidrolisis garam?

Siswa diam..

Guru : hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air membentuk ion-ion
penyusunnya. Tidak semua garam akan mengalami hidrolisis. Garam
yang mengalami hidrolisi adalah garam yang mengandung ion yang
berasal dari asam lemah dan garam yang mengandung ion yang berasal
dari basa lemah. Nah, pertanyaannya sekarang mengapa hidrolisishanya
terjadi pada garam yang mengandung ion dari asam lemah maupun basa
lemah? Mengapa anak-anak? Ada yang bisa menjawab?

Beberapa siswa berdiskusi dengan temannya dan ada juga yang yang mencari
jawaban dibuku. Namun masih ada beberapa siswa yang mengobrol dan bermain
HP

Guru : gimana anak-anak ada yang tahu jawabannya?

Siswa tidak ada yang menangkat tangan

212
Guru :kalian kan sudah belajar asama basa, masih ingat dengan kekuatan asam
basa? Jadi hidrolisis itu dipengaruhi oleh kekuatan asam basa. Kalau
untuk asam kuatitu terjadi reaksi ionisasi sempurna dimana semua
asamnya terionisasi sedangkan kalau asam lemah hanya sebagian yang
terionisasi. Sedangkan hidrolisis itu bisa berlangsung karena adanya
kecenderungan ion-ion untuk membentk kembali asam atau basanya.
Misalnya pada NaCl

NaCl Na+ + Cl-

Na+ + H2O Tidak terjadi reaksi

Cl- + H2O Tidak terjadi reaksi

Jadi NaCl tidak mengubah konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air atau
dapat dikatakan NaCl bersifat netral. Kemudian bagaimana dengan
hidrolisis pada asam lemah dan basa kuat? Nah misalnya pada garam
NaCH3COO

NaCH3COO Na+ + CH3COO-

Na+ + H2O Tidak terjadi reaksi

CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

Karena dari hasil hidrolisis didapatkan ion OH - maka larutan bersifat


basa.

Sampai disana ada pertanyaan?

Siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan

Guru : coba sekarang kalian jelaskan reaksi hidrolisis pada asam kuat dan basa
lemah..

213
Siswa membaca buku untuk mencari penjekasannya. Beberapa siswa mengangkat
tangan untuk menjelaskan ke depan. Guru menunujuk siswa yang duduk
dibelakang

Siswa : NH4Cl NH4+ + Cl-

NH4+ + H2O NH3 + H3O+

Cl- + H2O Tidak ada reaksi

Karena hasil dari hidrolisis ini adalah H3O+ maka larutan bersifat asam

Guru : iya..apakalian sudah paham? Ada pertanyaan?

Siswa : tidak..

Guru : untuk hidrolisis yang berasal dari asam lema basakuat dan basa lemah
asam kuat disebut dengan hidrolisis apa?

Siswa : sebagian

Guru : iya hidrolisis sebagian tau hidrolisis parsial.nah, bagaimana sekarang


dengan yang hidrolisis total? Hidrolisis total terjadi pada?

Siswa : asam lemah dan basa lemah

Guru : iya, asam lemah dan basa lemah...misalnya ya pada

NH4CH3COO NH4+ + CH3COO-

NH4+ + H2O NH3 + H3O+

CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

Nah ini yang diebut dengan hidrolisi total dimana dihasilkan ion H3O+ dan
OH-.

Sampai disana ada pertanyaan?

Siswa : tidak...

214
Guru : kalau begitu coba kalian kerjakan ini sekarang...

Tulislah reaksi hidrolisis larutan garam berikut dan tentukan sifat


larutannya!

4. (NH4)2SO4
5. NH4CN
6. Na2S

Siswa mencatat pertanyaan guru dan mulai mengerjakan. Bebrapa ada yang
menerjakan sendiri dan beberapaada yang bekerja sama dengan temannya. Namun
ada juga beberapa siswa yang memilih untuk mengobrol dengan temannya.

Guru : siapa yang bisa jawb ke depan?

Beberapa siswa mengangkt tangannya

Siswa : (NH4)2SO4 NH4+ + SO42-

NH4+ + H2O NH3 + H3O+

SO42- + H2O Tidak ada reaksi

Termasuk larutan asam

Siswa : NH4CN NH4+ + CN-

NH4+ + H2O NH3 + H3O+

CN- + H2O tidak ada reaksi

Termasuk larutan asam

Siswa : Na2S Na+ + S2-

Na+ + H2O Tidak ada reaksi

S2- + H2O H2S + OH-

Larutan bersifat basa

215
Guru : sampai disana ada pertanyaan?

Siswa tidak ada yang bertanya

Guru : oke kalau begitu sekarang kita lanjut ke cara perhitungan pH untuk
larutan garam. Yang pertama adalah pH utnuk garam dari asam kuat dan
basa kuat. Untuk garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
mengalami hidrolisis sehingga memiliki pH netral yaitu 7. Jadi
perhitungannya tidak ada ya. Kemudian kita lanjut ke pH untuk garam
dari Basa kuat dan asam lemah. Untuk garam yang berasal dari basa kuat
dan asam lemah mengalami hidrolisis parsial. Dimana larutan yang
dihasilkan akan bersifat basa sehingga :

Kw
[OH ] xM
Ka
Dimana,Kw = tetapan kesetimbangan air yang besarnya 1 x 10 -14 , Ka =
tetapan ionisasi asam lemah, M = konsentrasi anion yang terhidrolisis.
Selanjutnya adalah pH garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah.
Untuk garam yang berasal dari basa kuat dan assm kuat juga kan
mengalami hidrolisis parsial dimana larutan akan bersifat asam sehingga
yang dihitung nanti adalah H+ dimana untuk perhitungan [H+] dapat
dihitung
H
Kw
Kb
xM

Dimana,Kb adalah tetapan ionisasi basa lemah. Nah yang terakhir adalah
perhitungan pH umtuk garam yang berassal dari basa lemah dan asam
lemah. Untuk yang ini kan dibuku sudah ada itu ya. Jadi untuk asam lemah
dan basa lemah yang terlibat hanya nilai Ka dan Kb nya saja. Sampai
disana apakah ada pertanyaan?
Siswa : bu, dicatat dulu bu
Guru : iya silahkan dicatat dulu.
Siswa : Kw tadi apa bu?
Guru : tetapan kesetimbangan air
Siswa : besarnya selalu tetap segitu ya bu?
Guru : iya, namanyan kan tetapan berarti nilainya tidak berubah

216
Siswa : ini terbalik ya bu sama larutan penyangga?kalau penyangga kan kalau H+
berarti pakai Ka. Kalau ini H+ paakinya Kb ya bu?
Guru : iya, mengapa demikian siapa yang tahu?
Siswa tidak menanggapi pertanyaan guru. Siswa masih tetap mencatat penjelasan
guru sebelumnya.
Guru : siapa yang tahu mengapa kalau di hidrolisis untuk menhitung konsentrasi
H+ kita menggunakan Kb sedangkan di larutan penyangga kita
menggunakan Ka? Kita kembali lihat reaksi hidrolisisnya ya. Sudah
selesai dicatat yang di papan?
Siswa : sudah bu
Guru : kita pakai contoh yang tadi ya. NH 4Cl dihidrolisis. Hasilnya apa NH4+
dan Cl- kan. Kemudian ketika NH4+ ini bertemu dengan H2O, dia akan
menghasilkan NH3 dan H3O+ sedangkan Cl- nya ketika bertemu dengan
H2O mengalami reaksi tidak?
Siswa : tidak
Guru : sehingga ion apa yang bersisa sekarang?
Siswa : H3O+
Guru : iya, ion ini ya. Nah ion ini menyatakan bahwa garam ini bersifat asam.
Sekarang pada reaksi tersebut yang mana yang lemah? Asam atau
basanya yang lemah?
Siswa : basa
Guru : basa ya. Kalian harus ingat, Kb adalah tetapan ionisasi untuk basa lemah
sedangkan Ka adalah tetapan ionisasi untuk asam lemah. Ingat untuk
yang lemah. Jadi pada garam yang sifatnya asam, yang lemahnya apa
basa atau asamnya?
Siswa : basanya
Guru : makanya perhitungannya disini menggunakan Kb. Bagaimana paham?
Siswa : oooouuu..
Guru : yang bertanya tadi bagaimana?
Siswa : iya bu, paham
Guru : nah apa ada pertanyaan lagi? Seharusnya tidak ya. Umtuk contoh
soalnya, kalian sudah memegang banyak buku, disana banyak ada contoh
contoh soalnya, silahkan kalian cermati disana, kemudian kita langusng
ke latihan soal. Waktunya masih ya?
Siswa : lagi sedikit bu
Guru : kalian lihat diktat kalian yang halaman 44. Nanti coba kalian kerjakan
dirumah ya
Siswa mencatat tugas yang diberikan oleh guru

217
KK : Berdiri\

Siswa : selamat siang bu

Guru : Siang ya anak-anak

Lampiran 18

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D23/OBS/AB/G2/20-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 7
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 5,6

Guru memasuki ruang kelas

KK : Beri salam

Siswa : Selamat siang bu

Guru : selamat siang. Ada yang tidak hadir hari ini?

Siswa :tidak bu, nihil

Guru : latiha soalnya sudah dikerjakan?

218
Siswa : belum bu

Guru : koq belum? Kalau belum sekarang silahkan dikerjakan dulu soal-soalnya
yang di diktat itu ya.

Siswa mengerjakan soal yang diperintahkan oleh guru.

Siswa : bu, kasi contoh dulu satu bu...belum ngerti bu

Guru : yang lain ada yang bisa menjawab soal ini?

Siswa tidak ada yang mengajukan diri untuk menjawab.

Guru : kan contohnya dibuku sudah ada, masak tidak bisa juga mengerjakan?

Siswa : kasi contoh satu aja bu...

Guru : coba lihat yang uji kompetensi 4.3a yang nomor 1. Apa yang diketahui
disana?

Siswa : Molaritas asam asetat 0,1M

Guru : apalagi? (sambil menulis dipapan).

Siswa : persamaan reaksi

Siswa : Kh = 10-5

Guru : kalian buat dulu reaksinya ya


CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

Dari reaksi itu diketahui dihasilkan OH- sehingga yang kita hitung
adalah konsentrasi OH nya. Buat terus rumusnya

OH

Kh x Cg

10 5 x 0,1
10 6
10 3

pOH log OH 219


log 10 5
5
pOHnya sudah ketemu langsung kita menghitung pH.masih ingat rumus
menghitung pH jika pOH diketahui kan? Bagaimana lanjutannya?

Siswa : pH = 14 pOH

Guru : iya, berapa dapat pH nya?

Siswa :9

Guru : bisa kan? Coba sekarang kalian kerjakan yang 4.3 a nomor 2 dan 3
kemudian yang 4.3 b nomor 3,4 dan 5 kemudian yang 4.3 c nomor 3
dan 4 ya

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Terlihat beberapa siswa
membentuk kelompok untuk mengerjakan soal tersebut. Ada beberapa siswa yang
memilih unutk berdiskusi dengan teman sebangkunya dalam mengerjakan soal.
Namun ada juga beberapa siswa yang sudah duduk berkelompok namun malah
asyik mengobrol dengan temannya, tidak mengerjakan soal. Murid yang
bersangkutan didekati oleh guru dan guru menanyakan apa yang diobrolkan dan
sampai mana kemajuan pengerjaan soalnya. Siswa yang bersangkutan hanya
senyum-senyum saja dan langsung membuka buku tulis untuk mengerjakan.

Setelah 30 menit

Guru : Bagaimana ada yang tidak bisa?

Siswa tidak menanggapi pertanyaan guru dan masih mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru. Beberapa siswa terlihat maju ke depan untuk bertanya
kepada guru tentang hal yang belum dipahami.

Guru : waktunya sudah habis ya, apa ada pertanyaan?

220
Siswa tidak menanggapi

Guru : kalau tidak berarti minggu depan kita ulangan mengenai larutan
penyangga dan hidrolisis garam. Silahkan belajar yang baik dirumah
supaya hasil ulangannya memuaskan. Kita betemu lago dipertemuan
selanjutnya ya

KK : berdiri

Siswa : Selamat siang bu

Guru : siang anak-anak

Lampiran 19
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D11/OBS/AB/G2/27-02-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 10
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 5,6

Guru memasuki kelas XI MIPA 10 dan siswa masih berkeliaran diruang kelas.
Seluruh siswa mencari tempat duduknya masing masing Siswa berdiri dan
mengucapkan salam.
Siswa : Selamat siang bu
Guru : Siang anak-anak
Siswa kembali duduk.
Guru : ibu absen dulu ya, ada yang tidak masuk hari ini?
Siswa : nihil bu, nihil tidak sekolah bu..
Guru : maksudnya itu apa?
Siswa : masuk semua buuuu
Guru : pertemuan terakhir kemarin sampai mana?

221
Siswa : sampai...mmm....
Guru : sampai dimana?
Siswa : ulangan bu keamrin
Guru : hasilnya belum selesai ibu periksa ya. Nah karena minggu lalu ulangan,
sekarang kita masuk materi baru ke larutan penyangga.
Siswa : larutan penyangga
Guru : silahkan keluarkan buku kalian. Sudah dapat kalian baca sebelumnya
tentang larutan penyangga? apa itu larutan penyangga?
Siswa : belum bu
Siswa membuka buku pelajaran dan mencari mengenai larutan penyyangga
Siswa : halaman berapa? Halaman berapa?
Siswa : dimuka ne liat kan ada daftar isi
Guru : ketemu larutan penyangga? ketemu?
Siswa : bu, buku apa dibuka?
Guru : buku kimia yang kalian bawa. Kalau tidak bawa kian ada fotokopi
diktatnya, itu yang kalian buka
Siswa : ooooo
Siswa yang belum membuka buku akhirnya membuka bukunya
Guru : sudah ketemu ya semua?
Siswa : sudah bu
Guru : salah satu contoh dari larutan penyangga adalah air laut. Mengapa air
laut dikatakan sebagai larutan penyangga?
Siswa : air laut itu asin bu
Guru : apa hubungannya asin sama larutan penyangga gus? Dibaca dulu
bukunya, jangan asal jawab saja. Kalian kalau mau jawab juga harus
ada alasan yang kuat kenapa kalain menawab itu ya.. coba kalian baca
dulu bukunya sebentar
Siswa membaca buku yang mereka bawa. Namu ada beberapa siswa yang terlihat
bercanda dan menimbulkan suara gaduh di kelas.
Guru : yang dibelakang sana, apa yang kamu ributkan?
Semua siswa langsung trediam dan berhenti membaca.

222
Guru : ibu tadi menyuruh apa?
Siswa : membaca bukunya bu
Guru : lalu kenapa kalian ribut di belakang?
Siswa : (siswa yang bersangkutan terdiam)
Guru : kalau kalian belum siap dengan pelajaran ibu, lebih baik kalian diam
saja di luar tidak usah mengikuti pelajaran ibu. Adripada kalian diam di kelas tapi
mengganggu temannya yanglain yang sedang belajar
Siswa : (diam)
Guru : bagaimana, kamu mau diam di luar atau bagaimana?
Siswa : tidak bu, mau ikut belajar
Guru : kalau mau ikut belajar, lakukan apa yang ibu minta. Jangan melakukan
kegiatan lain yang tidak ada hubiungannya dengan pelajaran ibu.
Paham? Kalau ada lagi yang seperti tamnnya ini langsung ibu keluarkan
dari kelas ya.
Siswa terdiam mendengar guru memarahi siswa lainnya.
Guru : sekarang lanjutkan dulu membaca.
Siswa melanjutkan membaca buku.
Guru : nah apa itu larutan penyangga?
Siswa : larutan yang dapat mempertahankan pH
Guru : iya, larutan yang dapat mempertahankan pH. Misalnya pada
penambahan 0,1 mL larutan HCl 1M kedalam 1 liter air suling, pH nya
berubah dari 7 jadi 4. Ketika larutan yang sama ditambahkan kedalam
air laut perubahan pH yang tejadi hanya sedikit. Karena itulah air laut
dikatakann sebagai larutan penyangga. paham ya? Selanjutnya kita akan
bahas mengenai jenis-jenis larutan penyangga termasuk didalamnya
adalah perhitungan yang berkaitan ya.. Silahkan kalian diskusikan
mengenai apa saja jenis jenis larutan penyangga dan bagaimana cara
perhitungan pH dari larutan penyangga! Nanti kalian maju dan jelaskan
didepan ya..ibu kasi waktu 30 menit, silahkan kalian cari kelompok
kalian dan berdiskusi.
Siswa : bebas kelompoknya bu?

223
Guru : bebas
Siswa : berapa orang bu?
Guru : satu kelompok maksimal 5 orang ya
Siswa ribut ketika mencari kelompok. Setelah menemukan kelompoknya siswa
berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesikan tugas yang guru berikan.
Siswa : bu, sudah membentuk kelompok. Terus ngapain bu?
Guru : kalau ibu berbicara di epan tolong didengarkan ya, rugi dari tadi ibu
bicara tapi kalian tidak mendengarkan
Siswa : maklum bu..
Guru : maklum apa? Kalian saja yang tidak mau fokus ini belajarnya.
Pikirannya kemana mana. Dengarkan lagi sekali ya, kalian diskusikan
mengenai jenis jenis larutan penyangga dan perhitungan pH yang
berkaitan dengan larutan penyangga. nanti ibu panggil kalian satu
persatu, jelaskan ke depan. Tedi, kamu mendengarkan ibu?
Siswa : dengar bu
Guru : apa yang ibu suruh?
Siswa : diskusikan
Guru : diskusikan apa?
Siswa : itu larutan penyangganya
Guru : jangan bengong kamu, apa yang kamu tatap itu diluar?
Siswa : ga ada bu
Siswa lain menertawakan temannya yang dimarah.
Siswa melakukan diskusi dalam kelompoknya untuk mencari penjelasanmengenai
tugas yang diberikan oleh guru. Semua siswa terlihat melakukan diskusi.
Setelah 30 mnit...
Guru : ibu rasa waktu berdikusinya sudah cukup ya,sekarang ibu panggil nama
kalian dan nama yang dipanggil silahkan maju kedepan dan
menjelaskan hasil diskusi kalian.
Siswa : belum bu
Guru : waktunya sudah habis ini
Siswa : belum selesai diskusinya bu

224
Guru : maju saja ya
Siswa : tambah lagi waktunya bu
Guru : ibu panggil saja ya, mira silahkan maju
Siswa : belum bu
Guru : maju saja jelaskan
Siswa yang bersngkutan maju ke depan
Siswa : oke teman teman, saya mira. Pada kesempatan kali ini saya akan
menelaskan mengenai jenis jenis larutan penyangga. Larutan
penyangga merupaakn larutan yang bisa mempertahankan pH. Jadi
walaupun ditambahkan sedikit asam maupun basa ke dalamnya, pH
larutan tidak akan berubah. Jenis larutan penyangga ada dua yaitu
larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan
penyangga asam mengandung asam lemah dan garamnya. Sedangkan
larutan penyangga basa mengandung basa lemah dan garamnya. Sudah
bu
Guru : segitu saja?
Siswa : iya bu
Guru : silahkan duduk. Siapa lagi yang bisa melengkapi penjelasan temannya?
Siswa tidak ada yang mengangkat tangan
Guru : ibu tunjuk ya. Silahkan ayu sekarini maju ke depan, lanjutkan
penjelasan temannya
Siswa yang ditunjuk melanjutkan penjelasan yang telah dilakukan oleh siswa
sebelumnya. Siswa lainnya mndengarkan dan menyimak penjelasan teman di
depan.
Guru : sampai disana paham? Ada pertanyaan?
Siswa tidak menanggapi pertanyaan guru
Guru : bagaimana paham atau tidak? Dengan perhitungannya itu, untuk bisa
membuktikan dy penyangga atau tidak bisa?
Siswa tidak ada yang menjawab
Guru : kalau tidak ada yang bertanya, ibu anggap sudah paham ya. Silahkan
sekarang lanjut dengan perhitungan pH yang berkaitan dengan larutan

225
penyangga... siapa yang mau mau kedepan menjelaskan? Siapa yang
bisa?
Seorang siswa mengacungkan tangannya
Guru : silahkan dewi. Benar ya dewi?
Siswa : saya lintang bu..
Guru : oh lintang, maaf ibu salah. Kalian berbanyak soalnya jadi susah ibu
mengingat nama kalian. Iya siloahkan dijelaskan
Siswa C : saya akan menjelaskan mengenai perhitungan pH pada larutan
penyangga.
Larutan penyangga asam dapat dihitung menggunakan rumus berikut
[H+] = Ka x
pH =
Sedangkan untuk larutan penyangga basa bisa dihitung dengan
menggunakan rumus berikut

Siswa C : untuk contoh soal perhitungsnnya bisa kita lihat di buku ya. Disini saya
pakai buku erlangga.
Diketahui 100 ml larutan penyangga mengandung NH 3 dan NH4Cl
masing-masing 0,1 M, berapakah pH larutan tersebut?
Jadi untuk menghitung pH larutan tersebut kita tentukan dulu jumlah
mol dari masing masing larutan.
Mol NH3 = 100 mL x 0,1 M
= 10 mmol
Mol NH4Cl = 100 mL x 0,1 M
= 10 mmol
Kemudian masukke rumus perhitungan [H+]
[H+] =

226
Siswa C : seandainya ditambahkan larutan HCl 0,1M sebanyak 1 mL, maka
perhitunan pH nya dapat dilakukan dengan cara berikut

Guru : itu penjelasan dari teman kalian dan ibu rasa itu sudah lengkap ya, apa
ada pertanyaan? Bagaimana sudah jelas?
Siswa terdiam dan tidak menjawab
Guru : kok diam kalian? Ibua anggap kalian sudah paham ya. Sekarang coba
kerjakan soal berikut. Silahkan kalian diskusikan ya...
5. Hitungah pH larutan yang terbentuk dari campuran berikut:

e. 100 mL larutan HCN 0,1 M + 50 mL larutan NaCN 0,2 M; Ka


HCN = 4 x 10-5

f. 50 mL larutan NH 0,2 M + 100 mL larutan NH4Cl 0,1 M; Kb


NH = 1 x 10-5

6. Jelaskan pentingnya larutan penyangga dalam tubuh kita!


Siswa :bentuk kelompok bu?
Guru : kan sudah ada kelompoknya. Silahkan kalian kerjakan itu. Kalau tidak
paham, maju ke depan tanyakan sama ibu ya
Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru. Dalam pengerjaannya siswa
mengerjakan secara berkelompok. Terdapat beberapa siswa yang serius
mengerjakan. Namun ada juga siswa yang terlihat mengobrol dengan temannya.
Walaupun sudang mengerjakan secara berkelompok, namun siswa masih ada
yang berpindah pindah t6empat duduk. Ada beberpa siswa yang maju ke depan
untuk bertanya langsung dengan guru.
Guru : baik karena waktunya sudah habis, jadi itu kalian kerjakan dirumah
ya....kita bertemu lagi minggu depan
Siswa : berdiri, selamat siang bu...

227
Lampiran 20
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D14/OBS/AB/G2/1-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 10
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 5,6

Guru memasuki kelas MIPA 10, siswa duduk didalam kelas. Ketua kelas meminta
siswa berdiri untuk mengucapkan salam

Siswa : Selamat siang bu...

Guru : selamat siang amak anak, silahkan duduk.

Guru duduk di meja guru dan meminta siswa mempersiapkan pembelajaran

Guru : silahkan keluarkan buku kiminya...sebelum itu ibu absen dulu ya..ada
yang tidak hadir sekarng?

228
Siswa : tidak bu, semua hadir

Guru : ini hasil ulangan kalian sekarang ibu bagikan hasil ulangannya. Sebagian
besar dari kalian nilainya masih dibawah KKM. Yang nilainya masih di
bawah KKM, kalian kerjakan ulang soal ulangannya ya. Minggu depan
kalian kumpulkan..

Guru memanggil nama siswa dan mengembalikan hasil ulangan hariannya.


Siswa memeriksa hasil ulangannya dan mencocokkan jawabannya dengan teman
lainnya.

Guru : sudah semua dapat ya... sekarang ulangannya disimpan dulu dan kita
lanjut dulu ke materi selanjutnya. Sebelumnya kita sudah membahas
mengenai larutan penyangga. Ada tugas dirumah?

Siswa : Tidak Ada bu

Guru : masak tidak ada? Minggu lalu ibu kasi soal dan belum selesai. Itu
dilanjutkan dirumah kan? Sudah dikerjakan?

Siswa : sudah bu

Guru : bisa semuanya?

Siswa : saya belum bisa bu

Guru : belum?

Siswa : belum bu

Guru : siapa yang mau maju ke depan menjawab soal yang nomor1?

Siswa tidak ada yang mengangkat tangan

Guru : ayo yang sudah selesai mengerjakan, silahkan maju ke depan

Siswa tidak ada yang mengangkat tangan

229
Guru : kalau begitu ibu tunjuk ya. Rai marsisni kerjakan yang nomor 1a,
kemudian ika martina kerjakan yang 1 b

Siswa yang dipanggil langsung maju ke depan menulis jawabannya. Siswa yang
lain memprhatikan dan ada beberpa siswa yang menyalin jawaban yang dibaut
oleh tamnnya di papan.

Guru : bagaimana ada pertanyaan?

Siswa : yang nomor 2 bu?

Guru : kalian baca nanti di bukunya itu sudah ada. Sekarang buka diktatnya
halaman 35. Silahkan kalian kerjakan ya

Siswa : yang mana saja bu dikerjakan?

Guru : semuanya.

Siswa : semuanya?

Guru :iya semua. Semakin banyak latihan kan semakin bagus. Silahkan
dikerjakan.

Siswa : banyak ini bu

Guru : kerjakan saja

Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa memilih duduk
berkelompok dengan anggota 4 5 orang. Ada beberapa siswa yang tidak
mengeluarkan buku dan tidak mengerjakan soal yang diperintahkan guru. Siswa
yang tidak mengerti,maju ke depan untuk bertanya kepada guru.

Setelah 30 menit....

Guru : bagaimana bisa mengerjakan?

Siswa : belum selesai bu

Guru : baru nomor berapa?

230
Siswa : baru nomor 3 bu, bu, gimana cara yang a bu, ngitung mol KF nya bu?

Guru : nomor 3 ya?

Siswa : iya bu

Guru : buat dulu reaksinya. Gimana jadi reaksinya?

Siswa : gini ya bu?

Guru : KF itu garamnya berarti kan, nah lanjut hitung pakai mbs terus

Siswa : mbs? Yang maan bu?

Guru : mol mula mula, mol bereaksi, mol sisa

Siswa : ooooo

Guru : anak anak yang nomor 2 ada kesulitan?

Siswa tidak merespon

Guru : ibu anggap sudah bisa ya. Coba kamu maju kerjakan yang nomor 3.

Siswa : eh saya bu, belum bu

Guru : ya buat saja ke depan, nanti ibu bimbing

Siswa bersangkutan maju kedepan. Siswa yang lain memperhatikan

Siswa : bu, dimana dapat mol bereaksinya segitu bu?

Guru : yang mana?

Siswa : untuk KF itu bu

Guru : kita hitung manggunakan perbandingan koefisien. Jadi koefisien KF per


koefisien HF dikaloi molnya HF

Siswa : ooooo

231
Guru : sudah ya yang nomor 3, bagaimana bisa?

Siswa tidak merespon

Guru : yang ibu panggil namanya silahkan maju ke depan ya, sekalian nanti ibu
pakai sebagai nilai tambahan ya. Coba dwi pradnyana maju kedepan
kerjakan yang nomor 4

Siswa : belum bu

Guru : silahkan dikerjakan saja ke depan

Siswa A : maju gen bro...

Siswa B : qe nae maju

Siswa A : kan bukan aku yang ditunjuk

Siswa tidak mau maju ke depan

Guru : bagaimana tidak mau maju?

Siswa : belum bu

Guru membiarkan siswa untuk melanjutkan mengerjakan soal dan tidak lagi
emminta siswa maju ke depan menegrjakan

Guru : waktunya sudah habis ya. Nanti dirumah, silahkan lanjut kerjakan latihan
soalnya kan masih ada itu di halaman 37 sampai selesai. Minggu depan
kita bahas ya.

Siswa : berdiri

Siswa & Guru : selamat siang

232
Lampiran 21

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D18/OBS/AB/G2/13-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 10
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 5,6

Guru memasuki ruang kelas

KK : Beri salam

Siswa : Selamat siang bu

Guru : selamat siang. Ada yang tidak hadir hari ini?

Siswa :tidak bu, nihil

Guru :silahkan keluarkan buku kimianya. Ada PR ya?

233
Siswa : Ada bu

Guru : sudah selesai dikerjakan? ada yang belum mengerjakan?

Siswa : bu, bahas bu lanjutkan

Guru :kemarin sampai nomor berapa?

Siswa : sampai nomor 4

Guru : yang nomor 5, siapa mau maju?

Siswa tidak merespon guru

Guru : coba kamu maju

Siswa yang ditunjuk maju ke depan

Guru : sampai disana ada pertanyaan?

Siswa : tidak

Guru : lanjut yang nomor 6 sekarang

Siswa : ga bisa bu

Guru : ada yang bisa yang nomor 6?

Siswa : tidak buu

Guru : wiwin windari, coba maju ke depan

Siswa : saya ga bisa bu

Guru : maju saja nanti ibu bimbing di depan

Siswa yang ditunjuk maju ke depan

Guru : bagaimana ada yang belum mengerjakan? Baik, kalau tidak ada yang
menjawab berarti ibu lanjut ya. Kerjakan soal yang ada di diktat halaman
37. Silahkan kalian kerjakan.

234
Siswa mengerjakan soal yang diperintahkan oleh guru. Bebrapa siswa terlihat
membentuk kelompok dalam mengerjakan soal. Ada juga siswa yang terlihat
berpindah pindah duduk untuk mengerjakan. Ada siswa yang berbincang
dengan teman dan bermain main dengan HP.

Guru : kalian kerjakan dulu ya, ibu tinggal dulu sebentar ke kantor.

Siswa : iya bu

Siswa tetap mnegrjakan soal walaupun suasana kelas ribut karena tidak ada
guru. Siswa yang semula duduk berbincang dengan teman terlihat pindah dan
mencari kelompoki olain, kemudian siswa yang bersangkutan mengajak salah
satu anggota kelompok tersebut berbincang. Sebagian besar siswa berbincang-
bincang dengan temannya, namun ada beberapa siswa yang tetap mengerjakan
soal. Setelah 20 menit, guru datang ke kelas.

Guru : kok ribut kalian? Sudah selesai mengerjakan? Ada yang tidak bisa
dikerjakan?

Siswa terdiam dan mengerjakan kembali soalnya.

Guru : gita, nomor 1 apa jawabannya?

Siswa : B

Guru : nomor 2, puja silahkan buat kedepan caranya

Siswa yang ditunjuk, langsung maju kedepan menjawab. Siswa yang tidak
mengerjakan soal meminjam jawaban teman yang sudah mengerjakan.

Guru : yang lainnya jangan ribut ya.

Guru : bagaimana jawaban temannya, sudah benar atau belum?

Siswa : sudah bu

Guru : lnjut sekarang nomor tiga, rai randana apa jawabannya?

235
Siswa : A bu

Guru : bena anak ank?

Siswa : benar

Guru : dan nomor empat, arsa silahkan

Siswa yang ditunjuk maju ke depan. Guru terus menunjuk siswa untuk
mengerjakan ke depan sampai bel tanda pelajaran berakhir berbunyi.

Guru : kita lanjutkan kembali di pertemuan berikutnya ya. Untuk latiha dirumah,
lanjutkan jawab soal yang belum dijawab. Kemudian minggu depan kita
bahas lagi

Siswa : berdiri, selamat siang bu

Guru : selamat siang.

236
Lampiran 22

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D22/OBS/AB/G2/15-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 10
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 5,6

Guru memasuki ruang kelas

KK : Beri salam

Siswa : Selamat siang bu

Guru : selamat siang. Ada yang tidak hadir hari ini?

Siswa : pande handiyana sama ayu diestini bu

Guru : kenapa mereka?

Siswa : ayu sakit, pande ijin bu

237
Guru : temen lainnya kemana? Kenapa yang dibelakang masih kosong tempat
duduknya?

Siswa : masih ke toilet bu

Guru : pertemuan kemarin sudah latihan soal ya. Sekarang kita lanjut materinya.
Materi selanjutnya adalah tentang hidrolisis garam. Hidrolisis garam
adalah penguraian garam oleh air membentuk ion-ion penyusunnya. Nah
tidak semua garam itu akan mengalami hidrolisis. Garam yang
mengalami hidrolisi adalah garam yang mengandung ion yang berasal
dari asam lemah dan garam yang mengandung ion yang berasal dari basa
lemah. Nah mengapa hidrolisis hanya terjadi pada garam yang
mengandung ion dari asam lemah maupun basa lemah? Mengapa
demikian?

Siswa membaca buku untuk menemukan jawabannya

Guru : bagaimana ada yang bisa?

Siswa tidak ada yang merespon

Guru : sebelumnya kan sudah belajar tentang asam basa, kemudian larutan
penyangga. Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air.
Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti
penguraian. Komponen garam yang terdiri dari anion dan kation yang
berasal dari asam lemah atau basa lemah terhidrolisis membentuk ion
H3O+ atau ion OH-. Jika hidrolisis menghasilkan ion H+ larutan akan
bersifat asam. Dan jika ion OH- maka larutan bersifat basa. Jadi
hidrolisis garam hanya terjadi jika salah satu penyusun garam berupa
asam lemah atau basa lemah. Apa bila garam tersebut terbentuk dari
asam kuat dan basa kuat, maka garam tersebut bersifat netral dan tidak
terhidrolisis. misalnya

NaCl Na+ + Cl-

238
Na+ + H2O Tidak terjadi reaksi

Cl- + H2O Tidak terjadi reaksi

Jadi NaCl tidak mengubah konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air atau
dapat dikatakan NaCl bersifat netral. Kemudian bagaimana dengan
hidrolisis pada asam lemah dan basa kuat? Nah misalnya pada garam
NaCH3COO

NaCH3COO Na+ + CH3COO-

Na+ + H2O Tidak terjadi reaksi

CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

Karena dari hasil hidrolisis didapatkan ion OH - maka larutan bersifat


basa.

Sampai disana ada pertanyaan? Sudah paham?

Siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan

Guru : coba sekarang kalian jelaskan reaksi hidrolisis pada asam kuat dan basa
lemah..

Siswa membaca buku untuk mencari penjekasannya. Beberapa siswa mengangkat


tangan untuk menjelaskan ke depan. Guru menunujuk siswa yang duduk
dibelakang

Siswa : NH4Cl NH4+ + Cl-

NH4+ + H2O NH3 + H3O+

Cl- + H2O Tidak ada reaksi

Karena hasil dari hidrolisis ini adalah H3O+ maka larutan bersifat asam

Guru : iya..apakalian sudah paham? Ada pertanyaan?

239
Siswa : tidak..

Guru : untuk hidrolisis yang berasal dari asam lema basakuat dan basa lemah
asam kuat disebut dengan hidrolisis apa?

Siswa : sebagian

Guru : iya hidrolisis sebagian tau hidrolisis parsial.nah, bagaimana sekarang


dengan yang hidrolisis total? Hidrolisis total terjadi pada?

Siswa : asam lemah dan basa lemah

Guru : iya, asam lemah dan basa lemah...misalnya ya pada

NH4CH3COO NH4+ + CH3COO-

NH4+ + H2O NH3 + H3O+

CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

Nah ini yang diebut dengan hidrolisi total dimana dihasilkan ion H3O+ dan
OH-.

Sampai disana ada pertanyaan?

Siswa : tidak...

Guru : kalau begitu coba kalian kerjakan ini sekarang...

Tulislah reaksi hidrolisis larutan garam berikut dan tentukan sifat


larutannya!

7. (NH4)2SO4
8. NH4CN
9. Na2S

Siswa mencatat pertanyaan guru dan mulai mengerjakan. Bebrapa ada yang
menerjakan sendiri dan beberapaada yang bekerja sama dengan temannya. Namun
ada juga beberapa siswa yang memilih untuk mengobrol dengan temannya.

240
Guru : siapa yang bisa jawb ke depan?

Beberapa siswa mengangkt tangannya

Siswa : (NH4)2SO4 NH4+ + SO42-

NH4+ + H2O NH3 + H3O+

SO42- + H2O Tidak ada reaksi

Termasuk larutan asam

Siswa : NH4CN NH4+ + CN-

NH4+ + H2O NH3 + H3O+

CN- + H2O tidak ada reaksi

Termasuk larutan asam

Siswa : Na2S Na+ + S2-

Na+ + H2O Tidak ada reaksi

S2- + H2O H2S + OH-

Larutan bersifat basa

Guru : sampai disana ada pertanyaan?

Siswa tidak ada yang bertanya

Guru : bagaimana dengan cara perhitungan pH nya? Ada yang bisa menjelaskan
ke depan?

Siswa : (tidak merespon).

Guru : ibu tunjuk saja ya..arnindya kirana, sulahkan jelaskan ke depan

Siswa : eeehh...bu, minta waktu dulu bu. Belum siap saya

241
Guru : ibu beri waktu 15 menit ya, silahkan kalian pelajari.

1. Garam dari asam kuat dan basa kuat


Untuk garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
mengalami hidrolisis sehingga memiliki pH netral yaitu 7
2. Garam dari Basa kuat dan asam lemah
Untuk garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami
hidrolisis parsial. Dimana larutan yang dihasilkan akan bersiat basa
sehingga :
Kw
[OH ] xM
Ka
Dimana,Kw = tetapan kesetimbangan air yang besarnya 1 x 10-14
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
M = konsentrasi anion yang terhidrolisis
3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
Untuk garam yang berasal dari basa kuat dan assm kuat juga kan
mengalami hidrolisis parsial dimana larutan akan bersifat asam
sehingga yang dihitung nanti adalah H+ dimana untuk perhitungan
[H+] dapat dihitung
H
Kw
Kb
xM

Dimana,Kb adalah tetapan ionisasi basa lemah


4. Garam yang berassal dari basa lemah dan asam lemah

Sudah adakan diuku kalian ya. Untuk memperjelas pemahaman kalian,di


buku yang kalian pegang kan sudah ada banyak ya contoh-contoh soal
tentang perhitungan pH hidrolisis garam. Silahkan kalian pelajari lagi.
Karena waktunya sudah habis,nanti latihan ssoal yang di diktat itu
silahkan dicoba dirumah,minggu depan kita lanjutkn lagi ya.

KK : Berdiri\

Siswa : selamat siang bu

Guru : Siang ya anak-anak

242
Lampiran 23

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D25/OBS/AB/G2/20-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 10
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 5,6

Guru memasuki ruang kelas

KK : Beri salam

Siswa : Selamat siang bu

Guru : selamat siang. Ada yang tidak hadir hari ini?

Siswa :tidak bu, nihil

Guru : latiha soalnya sudah dikerjakan?

Siswa : belum bu

Guru : koq belum? Kalau belum sekarang silahkan dikerjakan dulu soal-soalnya
yang di diktat itu ya.

243
Siswa mengerjakan soal yang diperintahkan oleh guru.

Siswa : bu, kasi contoh dulu satu bu...belum ngerti bu

Guru : yang lain ada yang bisa menjawab soal ini?

Siswa tidak ada yang mengajukan diri untuk menjawab.

Guru : kan contohnya dibuku sudah ada, masak tidak bisa juga mengerjakan?

Siswa : kasi contoh satu aja bu...

Guru : coba lihat yang uji kompetensi 4.3a yang nomor 1. Apa yang diketahui
disana?

Siswa : Molaritas asam asetat 0,1M

Guru : apalagi? (sambil menulis dipapan).

Siswa : persamaan reaksi

Siswa : Kh = 10-5

Guru : kalian buat dulu reaksinya ya


CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

Dari reaksi itu diketahui dihasilkan OH- sehingga yang kita hitung
adalah konsentrasi OH nya. Buat terus rumusnya

OH

Kh x Cg

10 5 x 0,1
10 6
10 3

pOH log OH
5
log 10
5

244
pOHnya sudah ketemu langsung kita menghitung pH.masih ingat rumus
menghitung pH jika pOH diketahui kan? Bagaimana lanjutannya?

Siswa : pH = 14 pOH

Guru : iya, berapa dapat pH nya?

Siswa :9

Guru : bisa kan? Coba kerjakan soal yang lainnya.

Siswa : yang mana saja dikerjakan bu?

Guru : lanjutkan yang di diktatnya. Kerjakan yang 4.3 a nomor 2, 3 dan 4.


Kemudian yang 4.3 b kerjakan yang nomor 1,3,4. Kemudian yang 4,3 c
kerjakan yang nomor 2 dan 3 saja

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Terlihat beberapa siswa
membentuk kelompok untuk mengerjakan soal tersebut. Ada beberapa siswa yang
memilih unutk berdiskusi dengan teman sebangkunya dalam mengerjakan soal.
Namun ada juga beberapa siswa yang sudah duduk berkelompok namun malah
asyik mengobrol dengan temannya, tidak mengerjakan soal. Murid yang
bersangkutan didekati oleh guru dan guru menanyakan apa yang diobrolkan dan
sampai mana kemajuan pengerjaan soalnya. Siswa yang bersangkutan hanya
senyum-senyum saja dan langsung membuka buku tulis untuk mengerjakan.

Setelah 30 menit

Guru : sudah ya,ibu panggil nama kalian satu persatu, yang namanya di panggil
silahkan maju ke depan mengerjakan ya. Yang maju pertama, Indra
silahkan

Siswa : Indra siapa bu?

Guru : Indra saguna

245
Siswa yang namanya dipanggil maju kedepan satu persatu menjawab soal.

Guru : jadi nama-nama yang ibu panggil ini yang masih memiliki kekurangan
nilai ya, atau nilainya masih di bawah KKM. Supaya ada nilai bantu ya.
Nah latihan soal kan sudah untuk larutan penyangga dengan hidrolisis,
ada pertanyaan tentang kedua materi itu?

Siswa : Tidak bu

Guru : kalau tidak berarti minggu depan kita ulangan mengenai larutan
penyangga dan hidrolisis garam. Silahkan belajar yang baik dirumah
supaya hasil ulangannya memuaskan. Kita betemu lago dipertemuan
selanjutnya ya

KK : berdiri

Siswa : Selamat siang bu

Guru : siang anak-anak

246
Lampiran 24

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D33/OBS/AB/G3/27-02-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 3
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki ruang kelas. Siswa masih gaduh dikelas. Begitu guru memasuki
ruang kelas, barulah siswa kembali ke tempat duduk mereka masing masing.

Siswa : padaasana, panganjali

Siswa & guru : Om swastiastu

Guru : sebelum memulai pelajaran, ada baiknya kita berdoa bersama dulu.
Silahkan salah satu dari kalian pimpin doanya

Siswa : sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing, berdoa


dimulai. Berdoa selesai

Guru : selalu ingat ya, sebelum belajar mulai terlebih dahulu dengan berdoa.
Bapak mengajak kalian untuk selalu ingat dengan Tuhan. Apapun
agama kalian, marilah kita bersama sama disini memanjatkan doa
yang iklas kehadapan Beliau. Sekarang silahkan keluarkan buku
kimianya. Kita masuk ke materi larutan penyangga ya. Silahkan kalian
baca dulu sebentar. Bapak menyiapkan pembelajarannya dulu.

247
Siswa membuka buku dan membaca materi sementara guru memprsiapkan
pembelajaran menggunakan laptop dan proyektor.

Guru : gus yang dibelakang, tolong hidupkan sebentar lcdnya. Sapunya pakai.

Siswa menghidupkan lcd

Guru : baiklah, ada yang tidak hadir temannya sekarang?

Siswa : revan pak

Guru : kenapa dia?

Siswa : disana ada suratnya pak, diatas meja

Guru : sakit revan ini?

Ssiwa : iya pak.

Guru : iya kita ke larutan penyangga, apa itu larutan penyangga?

Siswa : larutan yang berfungsi untuk mempertahankan pH.

Guru : iya, larutan penyangga memiliki fungsi untuk mempertahankan pH.


Misalnya kedalam air kita tambahkan HCL 0,1 M, bagaimana sifat
larutan tersebut?

Ssiwa : asam pak

Guru : nah kalau larutan penyangga, ketika kita menambhakan sedikit asam
maupun basa, maka pH larutannya akan tetap. Contohnya sistem
penyangga yang ada dalam tubuh kita. Anggaplah kita minum minuman
jeruk, sifat minuman tersebut tentunya asam ya. Ketika minuman asam
tersebut masuk ke dalam tubuh kita, pH tubuh kita tidak akan berubah
mengikuti pH minuman itu. Bayangkan ya seandainya kalian makan
makanan yang bersifat basa, apakah tubuh kita juga aka ikut bersifat
basa?

Siswa : kayak bunglon jadinya berubah mengikuti tempat.

Guru : tidak ya, tubuh tidak akan ikut bersifat basa. Disanalah peranan dari
sistem penyangga dalam tubuh. Untuk tetap mempertahankan pH tubuh

248
tidak peduli sifat makanan yang kita makan. Berdasarkan komponen
penyusunnya, larutan penyangga dibedakan menjadi alrutan penyangga
asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam merupakan
campuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Misalnya asam
lemahnya CH3COOH kemudian garamnya CH3COONa, ion yang
membentuk basa konjugasinya apa?

Siswa : CH3COO-

Guru : kemudian ada larutan penyangga basa, yang merupakan campuran


antara basa lemah dengan asam konjugasinya. Misalnya basanya
NH4OH kemudian garamnya NH4Cl. Ion asam konjugasinya yang
terbentuk adalah

Siswa : NH4+

Guru : untuk lebih memahami, coba cermati tabel berikut.

No Larutan Zat yang ditambahkan pH awal pH akhir


1 99 mL air - 7 7
2 99 mL air 1 mL HCl 0,1 M 7 3
3 99 mL air 1 mL NaOH 0,1 M 7 11
4 99 mL larutan A 1 mL HCl 0,1 M 5 2,701
5 99 mL larutan A 1 mL NaOH 0,1 M 5 1,000
6 99 mL larutan A 891 mL air 5 6
7 99 mL larutan B 1 mL HCl 0,1 M 5 4,954
8 99 mL larutan B 1 mL NaOH 0,1 M 5 5,097
9 99 mL larutan B 891 mL air 5 5
10 99 mL larutan C 1 mL HCl 0,1 M 4,74 4,73
11 99 mL larutan C 1 mL NaOH 0,1 M 9 11,0004
12 99 mL larutan C 891 mL air 9 8
13 99 mL larutan D 1 mL HCl 0,1 M 9 8,903
14 99 mL larutan D 1 mL NaOH 0,1 M 9 9,046
15 99 mL larutan D 891 mL air 9 9

249
Berdasarkan tabel tersebut, larutan mana yang merupakan larutan asam? Jelaskan

Siswa mengamati tabel yang ditayangkan oeh guru. Beberapa siswa berdiskusi
dengan temannya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan guru. Beberapa
siswa mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan guru.

Guru : iya silahkan

Siswa yang ditunjuk menjawab pertanyaan guru

Siswa : larutan nomor 4,5,6,7,8,9,10. Karena pH dari larutan tersebut dibawah 7


yang menandakan sifat larutannya asam.

Guru : iya ya, coba kalian perhatikan pH nya. Jadi untuk larutan asam yang
memiliki pH dibawah 7 ya. Kemudian pertanyaan yang nomor 2.
Larutan mana yang merupakan larutan basa?

Beberapa siswa mengangkat tangan

Guru : ya coba kamu

Siswa : larutan nomor 11,12,13,14,15 karena untuk larutan basa pH nya diatas
7. Jadi larutan yang memilki pH diatas 7 adalah larutan dengan pH 9.

Guru : iya, jadi larutan basa itu larutan dengan pH diatas 7. Selanjutnya yang
nomor berikutnya. Yang nomor 3, larutan manakah yang merupakan
larutan buffer asam? Jelaskan

Siswa membaca buku agar bisa menjawab pertanyan guru. Kemudian beberapa
siswa mengangkat tangannya

Guru : coba kamu yang pria

Siswa : larutan nomor7,8,9,10. Karena larutan tersebut yang pH nya berubah


sedikit. Larutan buffer kan tidak bisa mengalami perubahan pH yang
banyak

Guru : iya, jadi kita lihat yang mana yang mengalami sedikit perubahan pH,
karena larutan buffer tersebut berfunsi untuk mempertahankan pH.
Yang nomor teakhir apa jawabannya?

250
Siswa : 13, 14, 15

Guru : alasannya sama ya, karena larutan buffer disni mempertahankan pH.
Kemudian pembuatan larutan penyangga. larutan penyangga asam
dapat dibuat dengan dua cara. Yang pertama dengan menambahkan basa
kuat kedalam asam lemah dimana jumlah asam lemah yang digunakan
berlebih. Selanjutnya campuran ini akan mengahsilkan garam yang
mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang dicampurkan. Yang
kedua dengan mencampurkan asam lemah dengan garamnya. Nanti
didalam garam ini akan dihsailkan ion yang merupakan basa konjugasi
dari asamnya. Untuk larutan penyangga basa juga sama ya dapat dibuat
dengan dua cara pertama dengan mencampurkan basa lemah dengan
asam kuat dengan jumlah basa lemah yang digunakan
berlebih.kemudian yang kedua dengan mencampurkan basa lemah
dengan garamnya. Nantinya kan dihasilkan ion yang merupakan asam
konjugasi dari basanya. Sampai disana ada pertanyaan?

Siswa : tidak pak

Guru : coba sekarang jawab ini ya. Isi tabelnya ini

No 100 mL larutan I 100 mL larutan II Sifat larutan


1 H2CO3 0,05 M NaOH 0,01 M
2 H2CO3 0,01 M NaOH 0,02 M
3 HNO2 0,01 M KOH 0,05 M
4 HNO2 0,05 M KOH 0,01 M
5 NH4OH 0,05 M H2SO4 0,02 M
6 NH4OH 0,05 M H2SO4 0,05 M
7 Be(OH)2 0,05 M HCl 0,01 M
8 Be(OH)2 0,02 M HCl 0,05 M

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru dan siswa menjawab soal tersebut.

Guru : sudah selesai menjawab?

Siswa : sudah pak

Guru : kita mulai dari yang nomor satu, siapa bisa?

251
Beberapa siswa megangkat tangan untuk menjawab pertanyaan guru. Guru
menunjuk siswa yang mengankat tangan untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan.

Guru : sampai disana ada pertanyaan? Kalau tidak sekarang kita ke


perhitungan pH untuk larutan penyangga. pertama buffer asam.buffer
asam terbentuk dari campuran asam lemah dengan garamnya.

Asam lemah HA H+ + A-

Garamnya (dari basa kuat) LA L+ + A-garam

Ketika asam lemah dicampur dengan garamnya, misalnya kita


asumsikan asam lemah disni dengan HA dan garamnya LA ketika kedua
zat ini dicampur ion A- sebagian besar akan berasal dari garamnya atau
LA disini ya. Sehingga kalau kita buat reaksi kesetimbangannya akan
menjadi

HA H+ + A-garam

Di kesetimbangan kemarin, kalian sudah belajar menghitung Kc. Nah


disini juga sama dengan perhitungan Kc namun yang kita gunakan
disini bukan Kc melainkan Ka. Tetapan untuk asam lemah. Siapa yang
bias menuliskan rumusnya di depan?

Salah seorang siswa mengangkat tangannya

Guru : silahkan

Siswa : Ka
H A

garam
HA

Guru : lanjutkan dengan caramencari konsentrasi H+ nya

Siswa : dari sini pak?

Guru : iya dari rumus itu, [H+] =

Siswa : H Ka x A HA


garam

252
asam
: atau bisa juga di tulis H Ka x

Guru
garam atau kalau kita kaitkan

dengan molnya akan menjadi H Ka x mol garam . Ingat juga


mol asam

dengan valensi dari basa kuatnya. Kalau valensinya lebih dari satu,

perhitungannya akan menjadi H Ka x v asam



garam
begitu untuk

yang mol ya. Ditambahkan valensi disini. Bagaimana paham?

Siswa mencatat penjelasn yang guru berikan. Semua siswa terlihat mencatat.

Guru : selanjutnya untuk buffer basa. Sama seperti buffer asam, buffer basa
terbentuk ketika mencampur basa lemah dengan garamnya. Sekarang
kalian lengkapi bagian yang kosong ini ya. Silahkan

coba kalian isi bagian bagian yang kosong ya.

Basa Lemah MOH ....... + ......

Garamnya (dari asam kuat) MA ...... + ......

MOH ........ + ........

Sehingga harga Kb menjadi

Kb
................ OH Kb X .......

........ .......

Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kemudian guru meminta
siswa maju ke depan unntuk menuliskan jawabannya

Guru : siapa yang bisa menuliskan ke depan?

Beberapa siswa mengangkat tangannya

Guru : silahkan tuliskan ke depan.

Siswa maju ke depan menuliskan jawabannya.

253
Guru : ya sudah ya, ada pertanyaan? Kalau tidak coba kalian kerjakan soal
berikut.

Siswa : pak, ga ada contoh ngerjain soalnya pak?

Guru : di buku kalian kan sudah ada. Buku kalian juga mereknya kan beragam.
Disanan sudah ada. Kalian cermati saja yang ada disana. Kalian ingin
dudk berkelompok silahkan. Kalau ada yang tidak bisa silahkan
bertanya langsung dengan bapak.

Soal

6. Hitunglah pH larutan buffer yang dibuat dengan mencampurkan 50


mL larutan CH3COOH 0,01M (Ka= 1,8.10-5) dengan 50mL larutan
CH3COONa 0,1M
7. Larutan NH4OH 0,1 M sebanyak 90 mL direaksikan dengan 15 mL
H2SO4 0,1 M, tentukan pH campuran yang terbentuk

8. Sebanyak 600 mL larutan CH3COOH 0,1 M dicampur dengan 600


mL CH3COONa 0,15M ( Ka CH3COOH = 1 x 10-5). Tentukan pH
cam[uran tersebut

9. Campuran larutan 100 mL CH3COOH 0,02 M dengan larutan


Ch3COONa 0,03M mempunyai pH = 5 log 2. Ka CH 3COOH =
10-5. Tentukan volume larutan CH3COONa yang diperlukan

10. Berapa mL larutan NaOH 0,1 M yang harus ditambahkan kedalam


100 mL larutan CH3COOH untuk membuat larutan penyangga
dengan pH 4? ( Ka CH3COOH = 1 x 10-5)

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa mengerjakan
soal tersebut. Beberapa siswa mengrjakan dengan membentuk kelompok. Seluruh
siswa terlihat menegrjakan soal tersebut. Guru berkeliling untuk mengecek siswa
dalam mengerjakan soal. Terlihat bebrapa siswa bertanya kepada guru ketika
guru melintasi tempat mereka duduk. Namun ada beberpa siswa yang terlihat
bertanya langsung ke depan ke guru. Dan guru pun menjelaskan kepada siswa.

254
Guru : soal yang nomor 1 ada yang sudah selesai?

Beberapa siswa mengangkat tangannya

Guru : ada yang tidak bisa? Kalau ada, kita bahas. Kalau tidak kita lewati yang
nomor satu. Bagaimana ada yang tidak bisa?

Siswa tidak merespon

Guru : Siapa mau buat yang nomor 1?

Beberapa siswa mengangkat tangannya. Guru menunjuk salah seorang siswa


yang mengangkat tangan.

Siswa : (maju ke depan menulis jawaban di papan. Siswa lain memperhatikan


temannya di depan).

Guru : bagaimana yang lain? Benar pekerjaan temannya?

Siswa : iya pak

Guru : yang nomor 2 bagaimana? Ada yang tidak bisa? Sama ya cara
membuatnya seperti yang nomor 1.

Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru, sehingga tidak ada yang
menanggapi pertanyaan guru

Guru : bagimana yang nomor 2?

Siswa : sebentar pak masih buat

Guru : silahkan lanjutkan dulu

Siswa melanjutkan mengerjakan soal yang diberikan guru,

Guru : nomor 2 bisa?

Siswa : bisa pak

Guru : ada yang tidak bisa?

Siswa tidak ada yang menanggapi

255
Guru : oke kalau begitu kita lewatkan yang nomor 2 ya. Yang nomor 3
bagaimana? Bisa?

Siswa : kan tinggal dimasukkin ke rumus konsentrsi H+ ya pak?

Guru : iya tinggal masukkan rumus saja.

Siswa melanjutkan membuat.

Guru : waktunya sudah habis ya, nanti sisanya dilanjutkan kerjakan dirumah
lagi ya..

Siswa : padaasana

Guru : sebelum mengakhiri, marilah kita berdoa kembali ya. Ingat jangan
samapai dilupakan.

Siswa : berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing. Berdoa
di mulai. Berdoa selesai. Paramashanti

Siswa & guru : Om shanti sahanti sahnti Om

Lampiran 25

256
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D37/OBS/AB/G3/02-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 3
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki ruang keals, siswa sudah tertib dikelas.

Siswa : padaasana, panganjali

Siswa & guru : Om swastiastu

Siswa : sebelum memulai pelajara, marilah kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing masing di mulai.
Berdoa selesai

Guru mempersiapkan pembelajaran dan siswa mulai mengeluarkan bu pelajaran


kimia

Guru : baik anak anak. Selaamt siang

Siswa : siang pak

Guru : temannya ada yang tidak masuk hari ini?

Siswa : tidak pak

Guru : semua hadir ya. Baik kita lanjutkan materi kita. Pertemuan sebelumnya
kita sudah sampai mana?

Siswa : mengerjakan soal pak.

Guru : Sudah kalian kerjakan semua? Ada yang belum mengerjakan?

Siswa : sudah pak.

Guru : ada pertanyaaan, sebelum kita lanjut?

Siswa : tidak pak

257
Guru : Baiklah, kalau begitu sekarang silahkan keluarkan kertas satu lembar,
bapak akan memberikan kalian kuis.

Siswa : hah?? Kuis?? Tes ya? Belajar dulu boleh pak?

Guru : perlu waktu belajar lagi?

Siswa : iya pak

Guru : oke silahkan kalian belajar 15 menit ya. Setelah itu buku kimia kalian
simpan dulu di dalam tas. Diatas meja hanya boleh ada kertas dan alat
tulis.

Siswa membaca buku mempersiapkan tes.

Guru : Sudah ya belajarnya. Silahkan disimpan bukunya. Kalian tidak


diperbolehkan untuk meminjam alat tulis dari teman maupun
bekerjasama dengan teman kalian. Ya, bapak bagikan soalnya sekarang

Soal A :

1. Apakah campuran dibawah ini bersifat penyangga? jelaskan!

a. 50 mLlarutan NH4 0,1 M + 25 mL larutan (NH4)2SO4 0,1 M

b. 50 mL larutan H3PO4 0,1 M + 50 mL larutan NaH2PO4 0,1 M

c. 50 mL NaH2PO4 0,1 M + 50 mL larutan Na2HPO4 0,1 M

2. Sebanyak 5,35 gram garam NH4Cl (Mr = 53,5) dilarutkan dalam air
sehingga volume 1000 mL. Jika Kb NH4OH = 10-5, maka pH larutan
garam yang terbentuk adalah ....

3. Berapa mL larutan CH3COOH 0,1 M yang harus ditambahkan


kedalam larutan 200 mL larutan NaCH3COO 0,1M utnuk membuat
larutan penyangga dengan pH = 5?( Ka CH3COOH = 1 x 10-5)

Soal B:

1. Apakah campuran berikut bersifat penyangga? jelaskan!

258
a. 50 mL CH3COOH 0,2 M + 50 mL larutan NaOH 0,1 M

b. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan KOH 0,1 M

c. 50 mL larutan NH3 0,1M + 50 mL larutan HCl 0,1 M

2. Sebanyak 100 mL NH3 0,2 M dicampurkan dengan 100 mL larutan


HCl 0,1 M. Tentukan pH campuran tersebut ( Kb NH3 = 1 x 10-5)

3. Berapa gram amonium sulfat (NH4)2SO4 harus ditambahkan ke dalam


500 mL larutan NH3 0,1M untuk mendapatkan larutan penyangga
dengan pH = 9? (Kb NH3= 1 x 10-5)

Guru membagikan soal test dan siswa melaksanakan perintah guru.

Guru : waktu kalian mengerjakan 20 menit. Silahkan di mulai

Siswa menegrjakan soal secara mandiri dengan tertib. Selama pengerjaan tes,
guru berkeliling kelas.

Setelah 20 menit

Siswa : anak anak, waktu mengerjakan sudah habis, silahkan dikumpulkan


jawaban dan soalnya ya.

Siswa mengumpulkan jawaban dan soal

Guru : sudah semua mengumpulkan ini?

Siswa tidak menjawab

Guru : sekarang kita lanjutkan ke materi berikutnya. Anak anak, hari ini kita
akan membahas mengenai hidrolisis garam. Kalau garam kan kalian
pasti sudah mengenal, sudah tahu. Sudah kita bahas sebelumnya ya.
Menurut kalian, ketika kalian mendengar kata hidrolisis, kira kira apa
maksud kata hidrolisis tersebut? Ada yang tahu?

Siswa mmbaca buku mencari jawaban

Guru : mungkin salah satu diantara kalian ada yang mengetahui apa arti dari
kaat hidrolisis itu

259
Salah seorang siswa mengangkat tanganb

Guru : ya silahkan..yang lain dengarkan ya

Siswa : hidrolisis berasal dari kata hidro yang artinya air dan lisis yang artinya
penguraian. Jadi hidrolisis adalah penguraian air menjadi ion ionnya.

Guru : bagaimana yang lain? Benar yang dikatakan temannya?

Siswa : benar pak

Guru : iya, hidrolisis ini istilah yang biasanya digunakan untuk mereaksikan
suatu zat dengan air ya. Kalian tentu masih ingat dengan garam, ketika
garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah akan bereaksi
dengan air maka kation atau aniondari garam tersebut akan membentuk
ion H3O+ atau H+ dan ion hidroksida. Jika hasilnya H + maka sifat
larutannya adalah asam, dan bila ion yang dihasilkan adalah ion
hidroksida maka larutan akan bersifat basa. Hidrolisis hanya dapat
terjadi pada suatu zat yang salah satu penyusunnya berasal dari asam
lemah maupun basa lemah. Sekarang mengapa hidrolisis hanya terjadi
pada senyawa yang penyusunnya itu?

Siswa mencari jawaban di buku.

Guru : ayo ada yang mau mencoba? Pada garam yang tersusun dari asam kuat
dan basa kuat terjadi ionisasi sempurna. Yang artinya keseluruhan
garamnya terionissi menjadi ion ion penyusunnya sehingga tidak ada
yang dapat dihidrolisis lagi. Coba kita sama sama perhatikan kesiniya.
Nah, ini adalah contoh reaksi hidrolisis pada garam asam. Nah ini ya
ketika kita mencampur garam dengan sifat asam tersebut, garam akan
terurai membentuk ionnya dan membentuk H+. ini yang menandakan
dia bersifat asam. Dengan basa juga sama ketika ditambahkan air maka
garam absa terionisasi dan akan membentuk ion hidroksida. Sampai
disanan bisa ya? Paham?

Siswa : bisa pak

260
Guru : sudah ya, sekarang bapak akan lanjutkan ke perhitungan pH untuk
hidrolisis. Pada perhitungan pH ini yang akan kita bahas hanya pada
garam yang bersal darei asam kuat dan basa lemah dan pH untuk asam
lemah dan basa kuat. Kalian semua sudah bawa buku ya?

Siswa : buku apa pak?

Guru : buyku kimia yang ada materi ini

Siswa : oo bawa pak

Guru : byku kalian kan beragam ya, nah untuk perhitungan pH nya supaya
kalian bisa lebih memahami sendiri ya. Sesuai dengan kurikulum yang
berlaku sekarang, jadi kalian yang lebih aktif ya untuk mencari. Nah ini
di depan sudah bapak susun ya, bapak buat seperti ini, kalian tinggal
mengisi titik titk kosong yang ada disana. Kalian silahkan cari di buku
kalian atau kalian mau cari diinternet menggunakan handphone kalian
juga boleh. Silakan dikerjakan ya

CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-


Sehingga :

K
..................
.................

K H 2 O
...........................
.............

Kh
...........................
.............

Garam dari basa kuat dan asam lemah

...........
Kh
...........
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
OH
.....
......
X .......

261
Garam dari asam kuat dan basa lemah

...........
Kh
...........

H .....
......
X .......

Siswa mengerjakan perintah yang diberikan oleh guru. Sebagian besar siswa
mengerjakan secara individu dengan mencari jawaban di buku, namun ada
bebrapa siswa yang berdiskusi dengan teman duduknya untuk mendapatkan
jawabannya.

Guru : bagaimana sudah selesai?

Siswa : belum pak

Guru : ada yang sulit anak anak?

Siswa tidak menanggapi dan tetap menegrjakan

Guru : oke, bagaimana bisa? Coba maju ke depan ya kerjakan

Bebrapa siswa mengangkat tangan. Guru menunjuk salah satu siswa maju ke
depan. Siswa yang ditunjuk maju ke depan mengerjakan

Guru : bagaimana benar pekerjaan temannya?

Siswa : ada yang kurang pak

Guru : apanya yang kurang?

Siswa : pH nya belum

Guru : iya. Tapi kalian sudah tahu kan ya cara menghitung pH? Sama seeprti
perhitungan asam bas di materi sebelumnya ya. Yang selanjutnya coba
siapa yang bisa?

Seorang siswa mengngkat tangannya dan mengerjakan ke depan. Selama sisa


mengerjakan ke depan, siswa lainnya ada yang emperhatikan dan ada
yang terlihat mengobrol

262
Guru : nah, coba dilihat pekerjaan temannya. Bagaimna?

Siswa : sudah pak.

Guru : sudah ya, ada pertanyaan?

Siswa tidak menanggapi pertanyaan guru

Guru : baiklah kalau tidak ada pertanyaan. Untuk contoh soalnya dibuku kalian
sudah ada ya. Banyak ada contoh soal disana. Jadi sekaranglangsung
saja kita terapkan perhitungannya pada soal. Silahkan kalian catat
soalnya

1. Jika 11,2 gram KOH dilarutkan dalam asam organik 0,4 M sampai
volume 500 mL larutan menghasilkan pH 10,6. Hitung bKa asam
organik tersebut!

2. Hitunglah pH larutan (CH3COO)2Ba 0,1M, jika Ka = 2.10-5!


3. Tentukan harga pH larutan yang terjadi jika kedalam 400 mL air murni
dilarutkan 1,07 gram NH4Cl padat. Kb NH4OH = 1,8 . 10-5!

4. Sebanyak 1,07 gram NH4Cl dilarutkan dalam air sampai volume 400mL.
Jika Kb NH4OH = 2.10-5, hitunglah pH larutan tersebut!

5. Campuran larutan 100 mL CH3COOH 0,02 M dengan larutan


Ch3COONa 0,03M mempunyai pH = 5 log 2. Ka CH3COOH = 10-5.
Tentuka volume larutan CH3COONa yang diperlukan

6. Hitunglah pH larutan 100 mL KCH3COO 0,1 M, jika diketahui Ka


CH3COOH = 10-5!

7. Hitunglah pH larutan garam (NH4)2SO4 0,02 M, jika tetapan hidrolisis


Kh = 1x 10-9

8. Berapa gram kristal NH4Cl (Mr = 53,5) harus dilarutkan dalam 250 mL
larutan hingga pH larutan = 5. Kb NH4 = 10-5

9. Hitunglah pH larutan jika 0,02 M HCl dan 0,02M NH 4OH dilarutkan


bersama hingga diperoleh volume 5 liter. Jika diketahui Kb NH4OH =
10-5!

263
10. Berapa mL larutan CH3COOH 0,1 M yang harus ditambahkan kedalam
larutan 200 mL larutan NaCH3COO 0,1M utnuk membuat larutan
penyangga dengan pH = 5?( Ka CH3COOH = 1 x 10-5)

Siswa : pak besarkan dikit pak...

Guru : segini, kelihatan? Yang dibelakang kelihatan?

Siswa : kelihatan pak

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru.

Guru : bel nya sudah berbunyi, sudah selesai kalian catat?

Siswa : belum semua pak

Guru : kalian kerjakan nanti itu dirumah ya, kalian coba coba dulu dirumah.
Ingat pertemuan selanjutnya langsung ke lab ya, bapak tunggu disana

Siswa : padaasana, berdoa dimulai. Berdoa selesai. Paramasanti

Siswa & guru : Om shanti shanti sahanti om

Lampiran 26

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D39/OBS/AB/G3/13-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 3
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa

264
Jam : 1,2

Guru memasuki kelas dan siswa sudah duduk ditempatnya masing masing

Siswa : padaasana, panganjali

Siswa & Guru : Om swastiastu

Siswa : berdoa dimulai. Berdoa selesai

Guru mempersiapkan pelajaran didepan kelas. Beberapa siswa yang dudk


dibelakang mengobrol dengan temannya sehingga kelas menjadi sedikit ribut.

. Guru : selamat siang anak anak. Sudah siap untuk belajar hari ini?

Siswa yang semula mengobrol, ketika mendengar guru berbicara langsung


menghentikan obrolannya.

Guru : sekarang kita lanjutkan. Sebelumnya sudah sam perhitungan pH?


Rumusnya sudah ya? Yang ini sudah ya?

Siswa : sudah sampai soal pak

Guru : ini ya, sudah kalian kerjakan?

Siswa : belum pak,

Guru : kalau belum, silahkan dikerjakan.

Siswa : soalnya belum semua dicatat pak

Guru : o begitu, dari nomor berapa yang belum? Nomor berapa?

Siswa : nomor 5

Siswa : nomor 6 pak

Siswa : nomor 3

Guru : nomor 3 ya. Dari sini. Ya silahkan dicatat. Setelah dicatat, langsung
dikerjakan ya

265
Siswa mencatat soal kiembali kemudian siswa mengerjakan soal. Dalam
pengerjaannya, siswa bergabung dengan siswa lainnya yang duduk didekatnya.
Guru berkeliling ,melihat perkembangan siswa dalam mengerjakan soal.
Beberapa siswa langsung bertanya kepada guru tentang cara pengerjaannhya
ketika guru melewati meja mereka. Bebrapa siswa lain mencari guru kendepan
dan langsung menanyakan apabila ada yang tidak di pahami. Beberapa siswa,
terlihat mengobrol dengantemannya dan meminjam jawaban dari teman lain

Guru : bagaimana, ada kesulitan sejauh ini? bisa dikerjakan?

Siswa tidak merespon pertanyaan guru.

Guru : anak anak mohon perhatiannya sebentar

Siswa menghentikan kegiatan dan memperhatikan guru.

Guru : soalnya sudah semua dicatat?

Siswa : sudah

Guru : kalian silahkan melanjutkan mngerjakan sampai bel berbunyi nanti..


jangan ribut dan jangan berkeliaran di luar. Bapak tinggalkan kalian
sendiri ya, bapak ada urusan sebentar. Baik silahkan mengerjakan
kembali. Bapak permisis dulu

Siswa kembali mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Ketika tidak diawasi
oleh guru, kondisi kelas agak ribut karena ad beberapa siswa yang mengobrol
dengan teman lainnya. Namun siswa lainnya tetap mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru. Selama guru tidak ada, siswa lebih sering bepindah tempat
duduk dan jalan dikelas untuk menanyakan jawaban

Siswa : ee jangan ne ribut

Lampiran 27

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D41/OBS/AB/G3/16-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 3

266
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki kelas dan siswa sudah duduk ditempatnya masing masing

Siswa : padaasana, panganjali

Siswa & Guru : Om swastiastu

Siswa : berdoa dimulai. Berdoa selesai

Guru : bagaimana soalnya, sudah selesai dikerjakan? Bisa semua di ekrjakan?

Siswa : belum selesai pak

Guru : belum selesai juga? Lama sekali mengerjakan

Siswa : dibahas aja pak satu satu

Guru : baik kalau begitu. Kita bahas saja satu per satu ya. Untuk yang nomor 1,
siapa mau maju ke depan mengerjakan?

Beberapa siswa mengangkat tangannya dan guru menunjuk sakah satu siswa

Guru : absen berapa?

Siswa : absen 5 pak

Selama siswa menjawab soal, siswa lainnya memperhatikan dan beberapa siswa
terkihat menulis di bukunya.

Guru : yang nomor 2 sekarang, siapa mau coba maju ke depan?

Beberapa siswa mengangkat tangan dan guru menunjuk salah seorang siswa

Guru : absen berapa?

Siswa : absen 17 pak

Guru : bagaimana jawaban temnannya yang nomor 1, sudah benar ya.


Kemudian yang nomor2 jiuga sudah benar. Selanjutnya yang nomor 3,
siapa yang mau mencoba?

267
Beberapa siswa mengangkat tangan dan guru menunjuk 2 orang siswa.

Guru : kamu kerjakan yang nomor 3, kamu yang nomor 4. Absen berapa

Siswa : 10

Siswa : 27

Guru meminta siswa untuk mengerjakan jawaban ke depan dengan meminta


kesediaan siswa untuk maju ke dpan. Kemudian guru mencatat abesen dari siswq
tersebut.

Guru : yang nomor 9 sekarang, siapa bisa?

Siswa tidak ada yang mengangkat tangan

Guru : tidak ada yang bisa? Apa yang diektahui di soal nomor 9? Disana
disuruh menghitung pH jika diketahui konsentrasi HCl nya 0,02M dan
Konsentrasi NH4OH nya 0,02 M. Volumenya 5 liter. Apa yang pertama
kalian buat dulu?

Siswa tidak merespon

Guru : buat dulu reaksinya kemudian kita tentukan mol mula-mula, bereaksi
dan setiumbangnya. Nah kan sudah dapat sekarang mol untuk
garamnya, kita hitung konsentrasinya ya. Jadi disini kita dapat
konsentrasi garamnya 0,02 selanjutnya kita hitung konsentrasi H+nya.
Bisa melanjutkan?

Siswa : bisa pak

Guru : silahkan dilanjutkan

Siswaq melanjutkan mengerjakan.

Guru : bagaimana, sampai sana ada pertanyaan lagi?

Siswa : tidak pak

Guru : kalau tidak sekarang kita lanjut ya lagi satu perhitungan pH untuk
garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Untuk
perhitungannyua bisa kalian lihat disini.

268
Siswa mencermati penjelasan yang ditayangkan oleh guru. Dan mencatat
penjelasan dari guru

Guru : jadi untuk garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
perhitungannya hanya menggunakan nilai ka maupun Kb. Contoh cara
menghitungnya bisa kalian cermati di buku kalian. Sudah ada disana.
Langsung saja ya sekarang coba kalian kerjakan soal ini ya. Kerjakan
yang nomor 1 dan 2 saja

siswa mencatat dan menjawab soal yang diberikan oleh guru

Guru : bisa kalian jawab?

Siswa : bisa pak

Guru : ada yang tidak bisa?

Siswa tidak menanggapi

Guru : sudah bias ya kalau begitu. Lanjut sekarang lagi dengan soal nomor 3,4
dan 5. Coba dikerjakan.

Siswa mencatatdan mengerjakan soal yang diberikan. Beberapa siswa terlihat


berdiskusi dengan temannya dalam menjawab soal.

Guru : bagaimana, bisa dikerjakan?

Siswa : bisa pak

Guru : ada yang tidak bisa?

Siswa tidak menanggapi

Guru : bagaimana ada yang tidak bisa? Bisa semua berarti ya. Kalau begitu
tidak [erlu ditulis lagi di depan

Siswa :pak, jawab ke depan aja pak

Guru : jawab ke depan? Oke, siapa yang bisa mengerjakan soal nomor 3?

269
Beberapa siswa mengangkat tangan untuk menjawab soal yang diberikan. Guru
menunjuk salah satu siswa untuk maju ke depan. Siswa yang ditunjuk maju ke
depan menjawab.

Guru : selanjutnya yang nomor 4, siapa mau coba maju ke depan. Sekalian
sama yang nomor 5 ya

Siswa : berdua maju pak?

Guru : iya berdua

Beberapa siswa mengangkat tangan untuk menjawab soal yang diberikan. Guru
menunjuk salah satu siswa untuk maju ke depan. Siswa yang ditunjuk maju ke
depan menjawab.

Guru : sampai disana ada pertanyaan? Tidak ya. Bapak rasa sudah cukup
latihan soalnya. Untuk pertemuan selanjutnya, kita ulangan ya dari
larutan penyangga sampai hidrolisis. Jadi dipersiapkan dari rumah.
Apanya yang dieprsiapkan?

Siswa : jawabannya pak...hahahahahahha

Guru : hehehe, jangan jawabnnya. Persiapkan diri kalian. Belajar yang baik
biar bisa menjawab soal ulangannya nanti ya. Sudah ya, ingat belajar
yang baik

Siswa : padaasana, berdoa dimulai. Berdoa selesai. Paramasanti

Siswa & guru : Om shanti shanti sahanti om

Lampiran 28

TRANSKRIP OBSERVASI

270
KODE : D44/OBS/AB/G3/21-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 3
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki kelas dan siswa sudah duduk ditempatnya masing masing

Siswa : padaasana, panganjali

Siswa & Guru : Om swastiastu

Siswa : berdoa dimulai. Berdoa selesai

Guru : hari ini kita ulangan. Nah yang absen 1 sampai 18 silahkan tetap diam
di kelas. Yang lainnya selain absen tersebut silahkan tunggu di luar.

Siswa dengan nomor absen 1 sampai 18 tetap diam dikelas dan siswa lainnya
keluar kelas. Siswa didalam kelas langsung menempati tempat duduk yang
kosong.

Guru : silahkan diatur tempat duduknya. Kalian semua dudk di sebelah kanan.
Coba didengarkan dulu, selama ulangan kalian tidak diperbolehkan
meminjam alattulis dari teman kalian. Kalian harus jujur selama
ulangan yang artinya kaliantidak boleh mencontek, melihat buku
maupun bekerja sama. Diatas meja kalian hanya boleh ada kertas
ulangan dan alat tulis. Kalian tidak diperkenankan menggunakan alat
bantu hitung. Apabila ada yang kurang jelas silahkan bertanya langsung
kie bapak. Waktu mengerjakan soal 45 menit. Ingat tuliskan identitas
dan kode soal yang kalian peroleh. Sudah jelas ya? Ada pertanyaan?

Siswa : tidak pak

Guru : baik kalau tidak, bapak bagikan soalnya sekarang.

Guru membagikan soal ulangan

Guru : sudah semua dapat soal ya, silahkan dikerjakan.

271
Siswa mengerjakan soal dengan tertib dan tenang. Guru berkeliling kelas
mengawasi berlangsungnya ulangan.

Guru : waktunya lagi 10 menit anak anak.

Siswa : belum selesai pak

Guru : silahkan dikerjakan kembali, waktu kalian lagi 10 menit. Setelah itu
langsung dikumpulkan.

Siswa kembali mengerjakan soal ulangan

Guru : baiklah anak anak, waktu ulangan sudah usai, silahkan hentikan
kegiatan menulis kalian dan kumpulkan soal beserta jawaban kalian.
Ayo silahkan dikumpulkan

Siswa mengumpulkan jawaban yang telah dikerjakan.

Siswa :pak, langsung tunggu diluar?

Guru : iya, bagi yang sudah mengumpulkan silahkan langsung menunggu di


luar.

Siswa dengan nomor absen 19 sampai 36 memasuki ruang kelas dan mulai
mencari tempat duduk

Guru : silahkan diatur tempat duduknya. Kalian semua dudk di sebelah kanan.
Coba didengarkan dulu, selama ulangan kalian tidak diperbolehkan
meminjam alattulis dari teman kalian. Kalian harus jujur selama
ulangan yang artinya kaliantidak boleh mencontek, melihat buku
maupun bekerja sama. Diatas meja kalian hanya boleh ada kertas
ulangan dan alat tulis. Kalian tidak diperkenankan menggunakan alat
bantu hitung. Apabila ada yang kurang jelas silahkan bertanya langsung
kie bapak. Waktu mengerjakan soal 45 menit. Ingat tuliskan identitas
dan kode soal yang kalian peroleh. Sudah jelas ya? Ada pertanyaan?

Siswa : tidak pak

Guru : baik kalau tidak, bapak bagikan soalnya sekarang.

272
Guru membagikan soal ulangan

Guru : sudah semua dapat soal ya, silahkan dikerjakan.

Siswa mengerjakan soal dengan tertib dan tenang. Guru berkeliling kelas
mengawasi berlangsungnya ulangan.

Guru : waktunya lagi 10 menit anak anak.

Siswa : waaaa.........

Guru : silahkan dikerjakan kembali, waktu kalian lagi 10 menit. Setelah itu
langsung dikumpulkan.

Siswa kembali mengerjakan soal ulangan

Guru : baiklah anak anak, waktu ulangan sudah usai, silahkan hentikan
kegiatan menulis kalian dan kumpulkan soal beserta jawaban kalian.
Ayo silahkan dikumpulkan

Siswa mengumpulkan jawaban yang telah dikerjakan.

Guru : tolong panggil tenmannya yang ada diluar. Suruh masuk semuanya

Salah seorang siswa memanggil temannya yang berada di luar. Siswa yang
berada di luar memasuki ruang kelas dan duduk ditempatnya masing masing.

Guru : sudah bel ya?

Siswa : sudah pak

Guru : kita lanjutkan lagi dipertemuan selanjutnya ya

Siswa : padaasana, berdoa dimulai. Berdoa selesai. Paramasanti

Siswa & guru : Om shanti shanti shanti om

Soal ulangan paket A

1. Prediksikan apakah larutan garam berikut bersifat asam, basa atau netral.
Jelaskan!

273
a. KBr
b. Na2CO3
c. AlCl3
d. NH4ClO4
2. Sebanyak 50 mL larutan asam asetat 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH
0,1 M. Tentukan pH larutan saat volume NaOH yang ditambahkan: (Ka
asam asetat = 1 x 10-5)
a. 0mL
b. 25 mL
c. 50 mL
3. Terdapat 500 mL CH3COONa 0,002 M. Tentukan pH larutan garam
tersebut! ( Ka CH3COONa = 2 x 10-5)

Soal ulangan paket B

1. Prediksikan apakah larutan garam berikut mempunyai pH <7, pH>7 atau


pH = 7
a. FeCl3
b. NH4NO3
c. NaHCO3
d. K2SO4
2. Sebanyak 50 mL larutan amonia 0,1 M ditetesi dengan HCl 0,1 M.
Tentukan pH larutan saat volume HCl yang ditambahkan: (Kb amonia = 1
x 10-5)
a. 0mL
b. 25 mL
c. 50 mL
3. Terdapat 10 mL (NH4)2SO4 0,1 M. Tentukan pH larutan garam tersebut!
( Kb NH4OH = 2 x 10-5)

Soal ulangan paket C

1. Prediksikan apakah garam berikut mengalami hidrolisis?


a. Na2CO3
b. (NH4)2CO3
c. Na2S
d. K2SO4
2. Jika 2 L larutan CH3COOH 4M direksikan dengan 8 L larutan NaOH 0,5
M. tentukan
a. pH larutan masing masing sebelum dicampur
b. pH larutan setelah bereaksi ( Ka CH3COOH = 2 x 10-5)

274
3. suatu larutan penyangga mengandung 0,1 mol CH3COOH dan 0,2 mol
CH3COONa.
a. Tentukan pH larutan tersebut
b. Berapa pH larutan setelah ditambahkan 5mL larutan HCl 0,1 M?

Lampiran 29
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D48/OBS/AB/G3/24-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 3

275
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki ruang kelas, siswa duduk ditempatnya masing masing

Guru : selamat siang anak anak

Siswa : siang bu

Guru : sekarang pelajaran kimianya pak A ya?

Siswa : iya

Guru : bapaknya tidak sekolah karena sakit. Ini ada tugas, tolong tugasnya
dikerjakan. Kerjakan di kertas lampiran di kumpul. Kalian jangan ribut.
Nanti kakak yang penelitian ini akan mengawasi kalian. Ada
pertanyaan?

Siswa : soalnya ditulis bu?

Guru : iya ditulis

Siswa : dimana dikumpul nanti ini bu?

Guru : nanti ketua kelasnya kasi guru piketnya ya. Ada pertanyaan lagi?
Baiklah kalau tidak ada, ibu tinggal ya. Ingat jangan ribut

Siswa : bu ini soalnya pilihan ganda dan ada 20 soal. Ditulis semua ya bu?

Guru : pilihan ganda ya?

Siswa : iya

Guru : coba ibu lihat. Wah kalau ini ga mungkin kalian tulis ya kan banyak ini.
Kalian fotokopi saja dulu soalnya ya

Siswa : terus nanti ngerjainnya tetap di buku latihan bu?

276
Guru : biasanya sama guru yang bersangkutan gimana?

Siswa : tetap di buku latihan bu

Guru : iya silahkan dikerakan di buku latihannya kalau begitu. Ada pertanyaan
lagi? Tidak ya. Silahkan kalian fotokopi. Punya kas kelas kan ya?

Siswa : punya bu

Guru : bendaharanya siapa? Ayo silahkan di fotokopi dulu

Bendahara kelas dan seorang temannya mempotokopi soal yang diberikan.

Guru : yang lainnya supaya kalian tidak ribut, silahkan keluarkan buku kalian.
Kalian baca dulu buku kalian sambil nunggu temannya datang
memperbanyak soalnya ya.

Siswa mengeluarkan buku kimia dan mulai membacanya. Namun ada beberapa
siswa yang telihat mengobrol dengan temannya dan tidak membaca buku.
Bendahara datang dan membagikan soal yang telah diperbanyak.

Guru : baiklah anak-anak silahkan dikerjakan soalnya, jangan ribut. Ibu tinggal
kalian sendiri ya.

Beberapa siswa membentuk kelompok untuk menegrjakan soal. Sebagian lagi


mengrjakan sendiri dan berdiskusi dengan teman sebangkunya. Selama
pengerjaan soal, kelsa tertib tidak ribut dan semua siswa mengerjakan soal.
Sesekali terlihat siswa berpindah tempat duduk untuk mendiskusikan cara
menjawab soal. Ketika jam pelajaran telah usai, siswa mengumpulkan tugas yang
diberikan guru kepada ketua kelas.

Soal

277
Lampiran 30

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D34/OBS/AB/G3/28-02-2017

278
Ruang Kelas : XI MIPA 2
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memsuki ruang kelas, siswa duduk dengan tenang ditempatnya masing-
masing

Siswa : padaasana panganjali

Guru & siswa : Om swastiastu

Guru : selamat pagi anak anak. Sebelum memulai pembelajaran, marilah kita
membiasakan diri terlebih dahulu untuk berdoa ya. Sebantar saja.
Luangkan waktu kita beberapa menit untuk berdoa. Ayo silahkan

Siswa : sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing. Berdoa mulai

Siswa dan guru mengheningkan diri sebenta melaksanakan doa di dalam hati.

Siswa : selesai

Guru menyiapkan pembelajaran menggunakan lcd

Guru : baik anak anak. Pertemuan sebelumnya sudah asam basa, sekarang
kita lanjtkan dengan larutan penyangga. sudah dibaca dirumah? Sudah,
sudah?

Siswa : belum pak

Guru : baik perhatikan semuanya ke depan. Larutan penyangga, sesuai dengan


namanya larutan ini yang dapat menyangga pH artinya bila kita
tambahkan sedikit asam maupun basa maka pH larutannya akan tetap
sama. Misalnya kita menambahkan NaOH 0,1 Molar kedalam air. pH
larutan akan berubah dratis dari yang semula pH nya tujuh akan
meningkat secara drastis karena ada penambahan basa kuat yaitu NaOH
seandainya terjadi perubahan pH yang drastis seperti itu tentu akan
menyebabkan kefatalan ya. Kalau dalam tubuh kita, sistem biologis
tubuh kitan di dalam tubuh kita bisa membentuk penyangga.. Makanya

279
Makanan dan minuman yang kita konsumsi sering bersifat asam atau
basa. Apa contohnya? Kalian suka mengkonsumsi minuman ya

Siswa : iya ...

Guru : Contohnya saja kalian suka mengkonsumsi minuman jeruk, minuman


jeruk rasanya asam ya, sehingga bisa ditebak sifat larutannya adalah
asam. Seandainya tubuh kita tidak dapat membentuk suatu sistem
penyangga, tentu saja akan terjadi suatu keadaan yang fatal karena kita
mengkonsumsi minuman jeruk. Karena itulah, tubuh kita bisa
membentuk suatu sistem penyangga yang dapat memperttahankan pH.
Jadi ketika kita mengkonsumsi makianan yang sifatnya asam atau basa
sepertia air jeruk tadi, pH tubuh kita tidak akan berubah. Bagaimana
dapat dipahami?

Siswa tidak merespon pertanyaan guru.

Guru : dapat ya. Selanjutnya berdasarkan komponen penyusunnya, larutan


penyangga dapat dibedakan menjadi larutan penyangga asam dan
larutan penyangga basa. Coba kita lihat tabel didepan, larutan
penyangga asam tersusun dari asam lemah dan basa lemah. Bisa dilihat
disini asamnya CH3COOH dan basa konjugasinya CH3COO-. Basa
konjugasi bisa terbentuk dari garam CH3COONa maupun garam
(CH3COO)2Ca, kemudian asam lemahnya HCOOH maka basa
konjugasinya adalah HCOO- yang terbentuk dari garam HCOOK,
HCOONa, (HCOO)2Ca. Untuk asam lemah HF, basa konjugasinya F-
kemudian garamnya NaF dan KF. Nah itu untuk yang larutan buffer
asam. Bagaimana dengan yang basa? Ada yang bisa menjelaskan?

Siswa terdiam tidak menanggapi.

`Guru : larutan penyangga basa merupakan campuran antara basa lemah dengan
garamnya, atau basa lemah dengan asam konjugasinya. Basa lemah
NH4OH asam konjugasinya NH4+ dengan garamnya NH4Cl dan
(NH4)2SO4. Kemudian basa lemah C6H5NH2 anilin asam konjugasinya

280
C6H5NH3+ dengan garamnya C6H5NH2Cl. Itu bebrapa contoh larutan
penyangga asam dan penyangga basa ya. Untuk lebih jelasnya, coba
kalian kerjakan ini.

Siswa : pak, tolong diulang yang contoh larutan penyangga itu pak,

Guru : yang ini?

Siswa : ditasnya lagi sedikit pak, iya itu.

Siswa mencatat penjelasan guru dan soal yang diberikan guru

Guru : perhatikan tabel ini, dari tabel ini yang mana yang merupakan larutan
asam?

No Larutan Zat yang ditambahkan pH awal pH akhir


1 99 mL air - 7 7
2 99 mL air 1 mL HCl 0,1 M 7 3
3 99 mL air 1 mL NaOH 0,1 M 7 11
4 99 mL larutan A 1 mL HCl 0,1 M 5 2,701
5 99 mL larutan A 1 mL NaOH 0,1 M 5 1,000
6 99 mL larutan A 891 mL air 5 6
7 99 mL larutan B 1 mL HCl 0,1 M 5 4,954
8 99 mL larutan B 1 mL NaOH 0,1 M 5 5,097
9 99 mL larutan B 891 mL air 5 5
10 99 mL larutan C 1 mL HCl 0,1 M 4,74 4,73
11 99 mL larutan C 1 mL NaOH 0,1 M 9 11,0004
12 99 mL larutan C 891 mL air 9 8
13 99 mL larutan D 1 mL HCl 0,1 M 9 8,903
14 99 mL larutan D 1 mL NaOH 0,1 M 9 9,046
15 99 mL larutan D 891 mL air 9 9
Siswa membaca dan menganalisis tabel yang diberikan oleh guru. Kemudian
siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya. Kegiatan ini menghabiskan waktu 5
menit.

Guru : dari tabel itu, yang mana yang merupakan larutan asam?

281
Siswa : nomor 4, nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10

Guru : iya, sekarang darimana kalian tahu kalau itu yang sifatnya asam?

Siswa : pH nya pak

Guru : dari pH ya. pH yang mana digunakan? pH awal atau pH akhir?

Siswa : pH awal

Guru : asam memiliki pH dibawah 7. Kemudian yang mana yang merupakan


larutan basa?

Siswa : pakai pH awal juga pak?

Guru : iya. Coba coba perhatikan. Untuk menentukan sifat suatu larutan asam
atau basa, kita gunakan pH awal. Srtinya larutan tersebut belum kita
beri tambahan apa pun. Paham? Jadi yang mana yang merupakan
larutan bersifat basa?

Siswa : dari nomor 11 sampai 15

Guru : selanjutnya, larutan manakah yang merupakan larutan buffer asam?


Jelaskan

Siswa : nomor 4, 5,6,7,8,9,10

Guru : alasannya apa?

Siswa : kita lihat pH akhirnya, pH alhirnya asam pak

Guru : yakinkah anda kalau itu larutan buffer?

Siswa mendiskusikan kembali jawaban mereka

Guru : coba kalian lihat lagi pengertian larutan buffer. Bagaimana pengertian
dai larutan buffer.

Siswa membuka- buka buku dan membacanya untuk mencari jawaban. Bebrapa
siswa berdiskusi untuk menemukan jawaban

Guru : bagaimana? Apa pengertian dari larutan penyangga? larutan penyangga


adalah larutan yang dapat mempertahankan pH. Artinya begini lo anak

282
anak. Ketika ke dalam larutan ditambahkan sedikit asam maupun
sedikit basa, pH dari larutan tersebut tidak akan berubah. Jadi misalnya
ada larutan A yang pHnya 5 ketika kita tambahkan HCL 0,1 M kedalam
larutan tersebut ternyata pH larutannya tetap sama atau berubah sedikit.
Misalnya pHnya berubah menjadi 5,001. Maka larutan tersebut
dikatakan larutan penyangga.

Siswa : ooooo

Guru : balik lagi ke soal ini, yang mana yang larutan penyangga asam? Lihat
pH akhirnya yang tidak berubah atau berubah sedikit

Siswa : 6, 7, 8 9

Guru : larutan manakah yang merupakan larutan penyangga basa? Jelaskan

Siswa : 13,14,15

Guru : sudah mengerti ya.

Guru terlihat membuka buku di epan kemudian bertanya kepada siswa mengenai
kehadiran siswa. Siswa lainnya terlihat diam. Ada beberapa siswa yang mencatat
dan mebuka buka buku. Ada beberapa siswa yang berbincang dengan teman
yang duduk dibelakangnya.

Guru : pembuatan larutan penyangga. larutan penyangga asam dapat dibuat


dengan beberapa cara. Pertama dengan mencampurkan asam lemah
dengan basa kuat dimana jumlah asam lemah yang digunakan berlebih.
Campuran ini nantinya akan menghasilkan garam yang mengandung
basa konjugasi dari asam lemah yang dicampurkan. Kemudian yang
kedua dengan mencampurkan asam lemah dengan garamnya. Didalam
larutan garam akan dihasilkan ion yang merupakan basa konjugasi dari
asamnya. Coba diperhatiakn reaksinya ya. Ini asamnya ini garamnya
dan ini basa konjugasinya.

Untuk larutan penyangga basa juga dapat dibuat melalui dua cara.
Pertama dengan mencampurkan basa lemah dengan asam kuat, dimana

283
jumlah basa lemah yang digunakan berlebih. Campuran inilah nanti
yang akan menghasilkan garam yang mengandung asam konjugasi dari
basa lemah yang dicampurkan. Kemudian cara yang kedua dengan
mencampurkan basa lemah dengan garamnya. Nanti digaramnya itu
akan menghasilkan ion yang merupakan asam konjugasi dari basanya.
Untuk lebih jelasnya, coba ini dijawab ya. Tabelnya dilengkapi

No 100 mL larutan I 100 mL larutan Sifat larutan


II
1 H2CO3 0,05 M NaOH 0,01 M
2 H2CO3 0,01 M NaOH 0,02 M
3 HNO2 0,01 M KOH 0,05 M
4 HNO2 0,05 M KOH 0,01 M
5 NH4OH 0,05 M H2SO4 0,02 M
6 NH4OH 0,05 M H2SO4 0,05 M
7 Be(OH)2 0,05 M HCl 0,01 M
8 Be(OH)2 0,02 M HCl 0,05 M
Siswa mencatat penjelasan guru dan juga mencatat soal yang diberikan oleh
guru. Siswa mengerjakan soal tersebut dengan berdiskusi dengan teman
sebangkunya. Beberapa siswa juga terlihat mengerjakan soal secara mandiri.
Selaam siswa menjawab soal, guru tetpa duduk didepan.

Guru : bagaimana yang nomor 1, jawabannya apa?

Siswa : buffer asam

Guru : nomor 2?

Siswa : buffer asam

Guru : nomor 3

Siswa : buffer asam

Guru : yakin buffer asam?

Guru : bisa kita lanjutkan? Lanjut ya. Perhaitungan pH dari larutan penyangga.
karena larutan penyangga merupakan campuran dari asam lemah
dengan garamnya atau basa lemah dengan garamnya, maka akan
berlaku sistem kesetimbangan. Yang pertama untuk buffer asam

284
Asam Lemah HA H+ + A-

Garamnya ( dari basa kuat ) LA L+ + A-garam

Jika HA dicampur dengan LA maka ion A - sebagian besar berasal dari


garamnya. Jadi kesetimbangan yang terjadi dapat ditulis begini ya
HA H+ + A-garam

Dari reaksi tersebut kita hitung Ka nya sesuai dengan ;perhitungan


kesetombangan.

Ka
H A

garam
HA
Barulah selanjutnya bisa kita hitung besar konsentrasi H +nya. Jadi
konsentrasi H+ sama dengan konsentrasi asam per garamnay atau bisa
juga mol asam per mol garamnya. Apabila pada basa kuatnya terdapat
valensi, valensinya ini dikalikan terlebih dahulu dengan garamnya.
Kemusian untuk bufffer basa. Dengan cara yang sama, coba kalian isi
bagian bagian yang kosong ya.

Basa Lemah MOH ....... + ......

Garamnya (dari asam kuat) MA ...... + ......

MOH ........ + ........

Sehingga harga Kb menjadi

Kb
................ OH Kb X .......

........ .......

Siswa mencatat penjelasan guru kemudian siswa mengerjakan tugas yang


diberikan oleh guru. Selama siswa mengerjakan tugas, guru berkeliling
memeriksa pekerjaan siswa. Siswa yang belum mengerti, bertanya langsung
dengan guru ketika guru menghampiri mejanya.

Guru : sudah selesai?

Siswa : sudah

Guru melanjutkan materi dengan memberi soal

285
Guru : coba kerjakan soal berikut ya. (guru menampilkan soal di layar)

Siswa : pak besarin dikit pak. Ga kelihatan

Guru : segini kelihatan?

Siswa : pas pak

Guru : ditulis dulu soalnya. Nanti kalau sudah selesai baru bapak trunkan biar
bisa lihat soal dibawahnya lagi.

Soal:

11. Hitunglah pH larutan buffer yang dibuat dengan mencampurkan 50


mL larutan CH3COOH 0,01M (Ka= 1,8.10-5) dengan 50mL larutan
CH3COONa 0,1M
12. Larutan NH4OH 0,1 M sebanyak 90 mL direaksikan dengan 15 mL
H2SO4 0,1 M, tentukan pH campuran yang terbentuk

13. Sebanyak 600 mL larutan CH3COOH 0,1 M dicampur dengan 600


mL CH3COONa 0,15M ( Ka CH3COOH = 1 x 10-5). Tentukan pH
cam[uran tersebut

14. Campuran larutan 100 mL CH3COOH 0,02 M dengan larutan


Ch3COONa 0,03M mempunyai pH = 5 log 2. Ka CH 3COOH =
10-5. Tentukan volume larutan CH3COONa yang diperlukan

15. Berapa mL larutan NaOH 0,1 M yang harus ditambahkan kedalam


100 mL larutan CH3COOH untuk membuat larutan penyangga
dengan pH 4? ( Ka CH3COOH = 1 x 10-5)

16. Suatu larutan penyangga terbentuk dari 300 mL HF 0,2 M dan 200
mL KOH 0,1 M (Ka HF = 2,5.10-6)
a. Hitunglah mol HF dan mol KF dalam larutan
b. Hitunglah pH larutan

17. Hitunglah massa NaOH (Mr=40) yang harus ditambahkan ke


dalam 200 mL larutan CH3COOH 0,1M (Ka = 10-5) supaya
terbentuk larutan penyangga dengan pH 5

286
Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru.

Jam pelajaran telah usai

Guru : kalian lanjutkan lagi dirumah. Pertemuan selanjutnya kita bahas.


Seebelum memulai pelajaran tadi kita kan berdoa, sekarang untuk
mengakhirinya kita berdoa juga dulu. Lain kali tidak perlu diingatkan
ya, nanti langsung berdiri langsung pimpin doanya.

Siswa : berdoa menurut agama dan kepercayaan masing masing, berdoa di


mulai. Berdoa selesai. Padaasan, paramasahanti

Siswa & guru : Om shanti shanti shanti Om

Lampiran 31

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D38/OBS/AB/G3/03-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 2
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki ruang kelas, siswa duduk di tempatnya masing masing

Siswa : padaasana, sebelum memullai pembelajaran, kita panjatkan doa terlebih


dahulu. Sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing,
berdoa dimulai. Berdoa selesai. Panganjali

Siswa & Guru : Om swastiastu

287
Guru mempersiapkan pembelajaran di kelas. Guru mengabsen siswa terlebih
dahulu

Guru : temannya ada yang tidak hadir sekarang?

Siswa : pande sama ginarta pak

Guru : kenapa mereka?

Siswa : sakit pak

Guru : bagaimana latihan soalnya, sudah kalian kerjakan?

Siswa tidak merespon

Guru : sudah dikerjakan atau belum?

Siswa : sudah pak tapi belum semua.

Guru : silahkan dilanjutkan dulu kalau belum selesai. Belum selesai dikerjakan
semua atau sama sekali tidak akalian kerjakan?

Siswa membuka buka buku untuk menjawab soal dan tidak menghiraukan
perkataan guru. Siswa melanjutkan mengerjakan soal. Siswa mengerjakan soal
secara individu, namun terlihat siswa berdiskusi dengan teman yang duduk
berdekatan

Guru : kita coba saja kerjakan yang nomor 1 ke depan ya. Siapa yang mau
mencoba mengerjakan ke depan?

Siswa tidak ada yang menanggapi dan mengangkat tangan

Guru : yang maju ke depan bapaki beri nilai. Bagaimana, ada yang mau
mencoba maju ke depan?

Siswa tidak menanggapi pancingan guru. Akhirnya guru menunggu selama 20


menit membiarkan siswa mengerjakan soal kemudian guru kembali meminta
kesediaan siswa untuk menjawab ke depan.

Guru : bagaimana, ada yang mau mencoba maju ke depan untuk menjawab?

Siswa tidak menanggapi

288
Guru : karena tidak ada yang mau maju, jadi bapak tunjuk saja ya. (siswa
mulai gaaduh mencari jawaban) Absen 15 silahkan maju

Siswa : belum pak

Guru : masak belum, sudah dari dua hari yang lalu disuruh mengerjakan, tadi
juga sudah diberi waktu mengerjakan. Ya maju saja kerjakan ke depan.

Siswa yang ditunjuk maju ke depan mengerjakan soal. Siswa yang lain mulai
terlihat gaduh mencari jawaban

Guru : yang lainnya tolong perhatikan ke depan

Siswa terdiam

Guru : tolong periksa jawaban temannya, bagaimana sudah benar jawaban


temannya?

Siswa : eeee.....

Guru : bagaimana?

Siswa : benar pak

Guru : benar ya. Sekarang yang nomor dua, absen 3 silahkan maju ke depan

Siswa : pak ga bisa yang nomor 2 pak

Guru : masak tidak bisa? Coba maju saja kerjakan

Siswa yang ditunjuk tidak mau maju ke depan

Guru : eeh.. ayo maju saja dulu, tidak usah takut

Siswa : wee.maju ne wee..

Siswa : ga bisa aku nok

Siswa : nah jeg maju gen coba

Guru : silahkan

Siswa yang ditunjuk akhirnya maju ke depan

Siswa : sampai sini aja saya bisa pak

289
Guru : ada yang bisa melanjutkan?

Siswa tidak ada yang menanggapi. Akhirnya guru melanjutkan pekerjaan siswa.
Siswa mencatat jawaban yang dibeikan oleh guru.

Guru : selanjutnya yang nomor 3, silahkan absen 20 maju ke depan

Siswa : kerjain yang nomor a sama b pak?

Guru : iya, kan sekalian itu

Siswa yang bersangkutan maju ke depan mengerjakan soal nomor 3. Siswa lain
mempehatikan dan mencocokkan jawaban. Ada juga siswa yang menyalin
jawaban siswa yang ditulis di depan

Guru : bagaimana jawaban teman kalian?

Siswa : betul pak

Guru : ini satuaanya jangan luipa, nanti ulangan kalian tiadk menulis satuan,
nilai kalian berkurang. Konsentrasi apa satuannya?

Siswa : Molar

Guru : ini sesuaikan ya, mmol ataukah mol. Kalau kalian menggunakan
milimol, semuanya harus dalam mmol. Begitu juga dengan mol. Ada
pertanyaan sampai disana?

Siswa tidak merespon pertanyaan guru

Guru : kalau tidak, lanjut yang nomor 4, absen 32 silahkan maju

Siswa yang ditunjuki, maju ke depan

Siswa : ini boleh di hapus pak?

Guru : kalian sudah selesai dengan pekerjaan temannya di depan? Yang nomor
3?

Siswa mengangguk

Guru : silahkan di hapus.

290
Siswa membersihkan papan dan menkawab soal nomor 4. Siswa lain
memeprhatikan dan mencocokkan jawaban.

Guru : satu nomor lagi, yang nomor 5. Siapa bisa maju mengerjakan?

Siswa : belum pak..

Guru memberikan waktu kepada siswa untuk menjawab

Bel berbunyi

Guru : Karena waktunya sudah habis, kalian lanjutkan dirumah lagi. Kerjakan
soal itu dirumah, karena waktu di sekolah itu tidak banyak ya, jadi
bantu dengan mengerjakn dirumah. Yang mana yang kalian tidak
mengerti baru kita bahas di sekolah.

Siswa : padaasana, parama sahnti

Guru : bapak kan sudah mengajak kalian untuk bedoa, kalau kalian tidak mau
ya sudah. Tidak usah berdoa

Siswa : eehh..eehh

Guru : ayo paramashanti

Siswa & guru : Om shanti shanti sahnti Om

291
Lampiran 32

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D40/OBS/AB/G3/14-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 2
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki ruang kelas, siswa duduk dengan tenang di dalam kelas

Siswa : Padaasana, panganjali

Siswa & Guru : Om swastiastu

292
Siswa : sebelum memulai pelajaran marilah kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa
mulai, berdoa selesai.

Guru mempersiapkan pembelajaran dan menabsen siswa

Guru : temannya ada yang tidak hadir?

Siswa :hadir semua pak

Guru : baik, kita mulai pemebelajaran untuk hari ini. Pertemuan terakhir kita
sampai di larutan penyangga ya, latihan soal. Sudah selesai soalnya
dikerjakan? Ada yang tidak bisa kalian kerjakan?

Siswa mengeluarkan buku kimia dan membuka buku. Siswa tidak menanggapi
pertanyaan guru

Guru : karena tidak ada yang menjawab, bapak anggap kalian sudah selesai
mengerjakan dan sudah paham ya. Nah sekarang tolong keluarkan
kertasnya 1 lembar saja, bapak mau beri kalian pretes sebelum masuk
ke materi baru.

Siswa : iiiii.....belum belajar pak

Guru : kan sudah mengerjakan latihan soal dirumah, artinya kan kalian sudah
belajar. Ayo keuarkan kertasnya

Siswa : pak minta waktu belajar pak

Guru : bapak beri waktu 20 menit untuk kalian belajar.

Siswa membuka buka buku dan belajar mengenai materi yang aka di tes kan

Guru : anak anak sudah 20 menit ya jadi silahkan masukkan buku kalian,
diatas meja hanya ada kertas dan alat tulis. Kalian tidak boleh
meminjam alat tulis dari teman kalian. Kerjakan sendiri. Soalnya ada
dua paket, paket A dan paket B, untuk yang sbelah kiri mengerjakan
paket A, dan yang sebelah kanan mengerjakan paket B. Waktu kalian 20
menit. Ada pertanyaan?

Siswa : tambah waktunya pak

293
Guru : bapak kira cukup kalian mengerjakan 20 menit ya.

Soal A :

4. Apakah campuran dibawah ini bersifat penyangga? jelaskan!

d. 50 mLlarutan NH4 0,1 M + 25 mL larutan (NH4)2SO4 0,1 M

e. 50 mL larutan H3PO4 0,1 M + 50 mL larutan NaH2PO4 0,1 M

f. 50 mL NaH2PO4 0,1 M + 50 mL larutan Na2HPO4 0,1 M

5. Sebanyak 5,35 gram garam NH4Cl (Mr = 53,5) dilarutkan dalam air
sehingga volume 1000 mL. Jika Kb NH4OH = 10-5, maka pH larutan
garam yang terbentuk adalah ....

6. Berapa mL larutan CH3COOH 0,1 M yang harus ditambahkan


kedalam larutan 200 mL larutan NaCH3COO 0,1M utnuk membuat
larutan penyangga dengan pH = 5?( Ka CH3COOH = 1 x 10-5)

Soal B:

4. Apakah campuran berikut bersifat penyangga? jelaskan!

d. 50 mL CH3COOH 0,2 M + 50 mL larutan NaOH 0,1 M

e. 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M + 50 mL larutan KOH 0,1 M

f. 50 mL larutan NH3 0,1M + 50 mL larutan HCl 0,1 M

5. Sebanyak 100 mL NH3 0,2 M dicampurkan dengan 100 mL larutan


HCl 0,1 M. Tentukan pH campuran tersebut ( Kb NH3 = 1 x 10-5)

6. Berapa gram amonium sulfat (NH4)2SO4 harus ditambahkan ke dalam


500 mL larutan NH3 0,1M untuk mendapatkan larutan penyangga
dengan pH = 9? (Kb NH3= 1 x 10-5)

Guru membagikan soal. Siswa menegrjakan soal dengan tertib. Selama


pengerjaan soal, guru selalu berkeliling untuk mengawasi siswa, sehingga siswa
tidak berani untuk bermain main maupun berisik.

294
Guru : waktunya lagi 5 menit, siap- siap untuk di kumpul

Siswa : wawawaaaaa...belum pak, tambah lagi waktunya..

Guru : lagi 5 menit ya

Setelah 5 menit

Guru : silahkan dikumpulkan

Siswa : pak belum selesai pak tambah waktunya pak

Guru : silahkan dikumpul

Siswa mengempulkan hasil tesnya

Guru : baik, sekarang kita lanjut ke materi berikutnya. Silahkan buka buku
kalian mengenai hidrolisis garam. Hidrolisis berasal dari kata hidro dan
lisis. Hidro artinya air dan lisis artinya penguraian.. hidrolisis ini istilah
yang biasanya digunakan untuk mereaksikan siatu zat dengan air ya.
Kita sudah mengenal garam, kation atau anion garam yang berasal dari
asam lemah dan basa lemah akan bereaksi dengan air membentuk ion
H3O+ atau H+ dan ion hidroksida. Jika hasilnya H+ maka larutan bersifat
asam, bila ion yang dihasilkan adalah ion hidroksida maka larutan akan
bersifat basa. Apa yang kalain dapat tarik dari penjelasan bapak tadi?

Siswa : langsung membaca buku

Guru : apa yang bisa kalian simpulkan dari penjelasan bapak tadi?

Siswa tidak mennaggapi pertanyaan guru

Guru : hidrolisis hanya dapat terjadi pada garam yang salah satu zat
penyususnnya berasal dari apa?

Siswa : Trdiam memperhatikan guru

Guru : berasal dari asam lemah ataupun basa lemah ya. Mengapa garam yang
berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak dapat terhidrolisis?
Mengapa?

Siswa : (berdiskusi dan mencari jawaban di buku)

295
Guru : ada yang tahu jawabannya mengapa? Yang bisa menjawab bapak beri
bonus tambahan nilai nanti. Ada yang bisa?

Siswa tidak ada yang mengacungkan tangan

Guru : nanti dirumah kalian lebih rajin lagi ya. Baca buku, cari diinternet
tentang materinya. Fasilitas kalain sekarang sudah banyak, sudah
canggih. Harusnya kalian memanfaatkan semua fasilitas yang sudah
ada. Juangan disia-siakan atau kalian gunakan untk hal yang tidak
penting, seprti main game.

Siswa : waaaa...main game tidak sia sia pak

Guru : kalau kalian main gamenya sebentar, kalau kalian main game terus
sampai tidak sempat untuk belajar, apa tidak sia sia namanya? Main
game juga kan mengeluarkan uang, kalian harus beli pulsa juga. Kalau
main game hanya untuk hiburan tidak sampai mengnaggu aktivitas
belajar kalian tentu tidak sia sia tidak merugikan. Kalau kalian main
game saja tidak ingat belajar, berarti main itu merugikan.

Siswa : kan sudah di sekolah belajar pak

Guru : coba hitung sama sam, berapa banyak kalian mengahbiskan waktu
disekolah. Lebih banyak aktu yang dihabiskan di sekolah atau dirumah?
Sama seperti sekarang, pelajaran kimia, kalau kalian hanya
mnegandalkan belajar di sekolah, sebanyak aoa ilmu yang kalian
dapatkan? Sebanyak apa kalian bisa belajar? Coba kalian renungkan itu
lagi.

Siswa terdiam mendengarkan guru

Guru : kembali lagi ya ke materi, mengapa garam yang berasal dari asam kuat
dan basa kuat tidak terhidrolisis? Jawabannya karena pada asam kuat
dan basa kuat terjadi ionisasi sempurna. Karena terjadi ionisasi
sempurna maka tidaka akan terbentuk ion H3O maupun OH-. Sampai
disana sudah paham?

296
Siswa mencatat materi yang diberikan oleh guru

Guru : ini contoh reaksi hidrolisi untuk garam yang bersifat asam. Nah ketiak
kita mencampur garam dengan sifat asam tersebut, garam aka terurai
membentuk ionnya dan membentuk H+. Ion inilah yang menandakan
dia bersifat asam. Jadi sama halnya dengan basa, basa pun juga
demikian ya ketiak ditambahkan air maka garam absa terionisasi dan
akan membentuk ion hidroksida. Untuk lebih jelasnya lagi coba
kerjakan latihan soal ini

1. Lengkapilah tabel berikut

Basa Pembentuk Asam Pembentuk


Larutan Sifat Sifat
R. Molekul RMolekul
Asam Basa Asam Basa
NH4Cl
CH3COONa
Na2CO3
KCl
KCN
NaCl

2. Garam manakah yang mengalami hidrolisi? Apa ciri-cirinya?

3. Tulislah reaksi hidrolisi daringaram-garam tersebut

4. Berdasarkan atas kekuatan asam dan basa penyusun garam, maka garam
dapat dibedakan menjadi 4 jenis. Lengkapilah tabel data berikut
a. Garam dari asam .... dan basa ..... bersifat ....
b. Garam dari asam .... dan basa ..... bersifat ....
c. Garam dari asam .... dan basa ..... bersifat ....

5. Garam dari asam .... dan basa ..... bersifat ....

Siswa mencatat pertanyaan yang diberikan oleh guru.

(bel berbunyi)

297
Guru : waktunya sudah habis, kalian bisa lanjutkan dirumah lagi ya, minggu
depan kita bahas

Siswa : pada aasana, sebelum mengakhiri pelajaran kita berdoa terlebih dahulu.
Berdoa dimulai. Berdoa selesai. Paramashanti

Siswa & Guru : Om shanti shanti sahnti Om

Lampiran 33

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D42/OBS/AB/G3/17-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 2
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki kelas,siswa duduk ditemoatnya masing masing.

Siswa : padaasana, panganjali

Siswa & guru : Om Swastiastu

Siswa : sebelum memualai pelajaran mari kita berdoa terlebih dahulu, menurut
agama dan kepercayaan masing masing, berdoa dimulai. Berdoa
selesai

298
Guru mempersiapkan pembelajaran. Beberapa siswa memasuki ruang kelas

Ssiwa : permisi pak

Guru : iya

Siswa : mau masuk kelas pak

Guru : kalian darimana>

Siswa : dari toilet pak.

Guru : sialhkan

Siswa masuk menuju tempat dudknya masing masing.

Guru : baik, minggu lalu ada bapakberikan soal ya,sudah dijawab?

Siswa : (tidak menanggapi)

Guru : coba-coba lihat tabelnya.ini apa jawabannya (sambil menunjuk tabel)

Siswa : (tidak menjawab)

Guru : bagaimana,tidak ada yang bisa? Coba aryani maju ked epan, tulis
jawabannya di papan

Siswa yang ditunjuk maju kedepan.

Guru : bagaimana jawaban temannya? Sudah benar ya. . Yang nomor 2


sekarang apa jawabannya? Garam manakah yang mengalami hidrolisis?
Em, garam yang mana saja?

Ssiwa : NH4Cl, CH3COONa, Na2CO3.

Guru : apa ciri ciri garam tersebut? Heem..tersusun dari apa? Dari

Siswa : asam lemah dan basa kuat , basa lemah dan asam kuat

Guru : tuliskan reaksi hidrolisis dari garam yang telah di uji, siapa bisa? Ayo
siapa mau menuliskan di depan reaksi hidrolisis yang terjadi pada
garam garam yang sudah kita uji? Bapak yakin kalian bisa, hanya saja
kalian tidak berani maju ke depan ya. Ayo jangan malu malu. Yak gus
silahkan maju?

299
Siswa : saya ga angkat tangan pak

Guru : iya silahkan maju saja

Siswa : hahahahhahhaha.........maju ee maju

Siswa yang ditunjuk maju ke depan menuliskan jawabannya

Siswa : semua reaksi pak?

Guru : iya semua boleh

Siswa menuliskan jawaban dari petanyaan guru

Guru : nah, dari sisnilah kita tahu apakah garam tersebut bersifat asam atau
basa ya (sambil menunujuk reaksi siswa). Tentunya selain dari uji yang
sudah kita laksanakan kemarin. Sekarang cob lengkapi tabel berikut,
kita isi bersama sama. Yang ini apa rumus molekulnya?

Siswa : NaOH

Guru : sifatnya?

Siswa : kuat

Guru : kemudian yang ini?

Siswa HCl sifatnya kuat

Guru : selanjutnya

Siswa : NH4OH, lemah

Guru : selanjutnya

Siswa : HCl, kuat

Guru : ya ini

Siswa : CH3COOH

Guru : asam atau basanya?

Siswa : eeh asam pak, kalau basanya NaOH

Guru : bagaiman sifatnya?

300
Siswa : kuat

Guru : asamnya ini, sifatnya?

Siswa : lemah

Guru : Na2CO3

Siswa : NaOH, kuat. H2CO3 lemah

Guru : KCl

Siswa : KOH kuat, HCl kuat

Guru : yang terakhir KCN

Siswa : KOH kuat, HCN kuat

Guru : sudah paham yang itu ya. Nah sekarang yang nomor 5, sudah juga ya
kan sudah bisa ya. Sekarang kita lanjutkan ke perhitungan pH larutan
garam yang terhdrolisis. Dalam perhitungan pH hidrolisis, kita akan
bertemu dengan Kh, Kh disini adalah tetapan hidrolisis. Perhitungan pH
hidrolisis ada bebrpa ya, untuk garam yang tersusun dari asam kuat dan
basa kuat tidak akan mengalami hidrolisis, dengan kata lain pH nya
netral. Kemudian untuk garam yang tersusun dari asam lemah dan basa
kuat. Garam ini akan mengalami hidrolisis sebagian. Misalnya garam
CH3 COONa. Kalau kita tulis reaksi hidrolisisnya
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

Ion ini asalnya darimana? Dari reaksi ini ya


CH3COONa CH3COO- + Na+

Jadi CH3COONa ketika terionisai akan terurai membentuk ion ini.


Kemudian ion CH3COO- ini yang merupakan ion dari asamnya yang
akan terhidrolisis. Dari reaksi ini ( sambil menunjuk gambar reaksi
hidrolsisis) dapat kita buat persamaan kesetimbangannya. Ini, coba
kalian isi titik titik yang kosong ini

CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-

301
Sehingga :

K
..................
.................

K H 2 O
...........................
.............

Kh
...........................
.............

Garam dari basa kuat dan asam lemah

...........
Kh
...........

OH .....
......
X .......

Garam dari asam kuat dan basa lemah

...........
Kh
...........

H .....
......
X .......

Garam dari asam lemah dan basa lemah

H

.
......... X .........
OH

.
......... X .........

Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Guru : siapa yang mau mencoba menuliskan kedepan jawabannya?

Siswa tidak da yang mengangkat tangan

Guru : ada yang sudah selesai kan, dibukunya juga pasti sudah ada. Bapak
tunjuk saja biar lebih cepat ya

Siswa : iya pak, tunjuk saja

302
Guru : absen 25, silahkan maju ke depan

Siswa yang ditujuk maju ke depan mengerjakan tugas yang diberikan guru.

Guru : nah ini perhitungan sampai kita bisa menemukan rumus untuk tetapan
hidrolisisnya. Untuk perhitungan konsentrasi OH min nya bisa kalian
cermati di depan ya, bapak tayangkan sekarang.

Siswa mencatat dan mencermati materi yang ditayangkan oleh guru.

Guru : sampai disana ada pertanyaan?

Siswa tidak menanggapi

Guru : biar lebih jelas lagi ini ada latihan soal. Coba kalian kerjakan. Utnuk
contoh soalnya silahkan kalian lihat di buku kalian. Silahkan dikerjakan

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa membaca buku
mencari cara untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

Soal :

11. Jika 11,2 gram KOH dilarutkan dalam asam organik 0,4 M sampai
volume 500 mL larutan menghasilkan pH 10,6. Hitung bKa asam
organik tersebut!

12. Hitunglah pH larutan (CH3COO)2Ba 0,1M, jika Ka = 2.10-5!


13. Tentukan harga pH larutan yang terjadi jika kedalam 400 mL air murni
dilarutkan 1,07 gram NH4Cl padat. Kb NH4OH = 1,8 . 10-5!

14. Sebanyak 1,07 gram NH4Cl dilarutkan dalam air sampai volume
400mL. Jika Kb NH4OH = 2.10-5, hitunglah pH larutan tersebut!

15. Campuran larutan 100 mL CH3COOH 0,02 M dengan larutan


Ch3COONa 0,03M mempunyai pH = 5 log 2. Ka CH3COOH = 10-5.
Tentuka volume larutan CH3COONa yang diperlukan

16. Hitunglah pH larutan 100 mL KCH3COO 0,1 M, jika diketahui Ka


CH3COOH = 10-5!

303
17. Hitunglah pH dari 1 liter larutan (NH4)2S 0,5 M jika diketahui Ka H2S =
,1 x 10-7 , Kb NH4OH = 1,5 x 10-5

Siswa : Pak, tidak ada contohnya pak?

Guru : contohnya,itu di buku yang kalian bawa. Buku pegangan kalian


semuanya sudah ada disana. Sudah banyak ada contoh soalnya,coba
kalian baca dan pahami dulu contoh yang ada di buku kalian kemudian
kalian jawab soal ini

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru kemudian siswa menjawab soal
yang diberikan. Beberapa siswa membentuk kelompok dan ada siswa yang
berdiskusi dengan teman sebangku. Kondisi kelas ribut karena siswa melakukan
diskusi dalam menjawab pertanyaan. Guru berkeliling mengawasi siswa dalam
mengerjakan soal. Beberapa siswa terlihat bertanya langsung kepada guru dalam
menjawab soal.

Guru : bagaimana anak anak? Sudah selesai?

Siswa : belum pak, baru nomor 1

Guru : dilanjutkan dirumah lagi ya, minggu depan kita bahas.

Siswa : pada aasana, sebekum mengakhiri pelajaran kita berdoa terlebih dahulu.
Berdoa dimulai. Berdoa selesai. Paramashanti

Siswa & Guru : Om shanti shanti sahnti Om

304
Lampiran 34
TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D43/OBS/AB/G3/14-03-2017
Ruang Kelas : XI MIPA 2
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2

Guru memasuki ruang kelas, siswa duduk dengan tenang di dalam kelas

Siswa : Padaasana, panganjali

Siswa & Guru : Om swastiastu

Siswa : sebelum memulai pelajaran marilah kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa
mulai, berdoa selesai.

Guru mempersiapkan pembelajaran dan menabsen siswa

Guru : temannya ada yang tidak hadir?

Siswa :hadir semua pak

305
Guru : baik, kita mulai pemebelajaran untuk hari ini. Pertemuan terakhir kita
latihan soal ya. Sudah selesai soalnya dikerjakan? Ada yang tidak bisa
kalian kerjakan?

Siswa mengeluarkan buku kimia dan membuka buku. Siswa tidak menanggapi
pertanyaan guru

Guru : bagaimana, sudah selesai dikerjakan?

Siswa : belum pak

Guru : nomor berapa yang belum?

Siswa tidak memnanggapi pertanyaan guru.

Guru : nomor berapa yang belum? Jangan-jangan tidak ada yang mengerjakan
ini ya?

Siswa : dikerjakan pak, nomor 4 belum pak. Baru sampai yang nomor 3

Guru : yang lain bagaimana?

Siswa berpindah tempat duduk membentuk kelompok mengerjakan soal yang


diberikan guru pada pertemuan sebeumnya.

Guru : kalau itu sudah selesai, kalian lanjut kerjakan soal ini lagi ya

1. Larutan natrium asetat 0,1 M mengalami hidrolisis menurut


persamaan reaksi berikut

CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)

Jika Kh = 10-5, tentukan pH larutan tersebut

2. Sebanyak 100 mL larutan amonia 0,05 M ditetesi dengan HCl 0,05


M. Tentukan pH larutan saat volume HCl yang ditambahkan: (Kb
amonia = 1 x 10-5)
d. 0 mL e. 75 mL
e. 25 mL f. 100 mL
f. 50 mL
Siswa : lagi soal pak? Ini saja belum selesai pak

306
Guru : iya silahkan dikerjakan saja dulu

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Beberapa siswa bertanya
langsung kepada guru mengenai cara menjawab pertanyaan yang diberikan.
Bebrapa siswa terlihat mengobrol dengan temannya namun tidak lama kemudian
siswa tersebut ikut mengerjakan soal yang dierikan

Lampiran 35

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D23/OBS/AB/G4/25-02-2017
Ruang Kelas : X MIPA 3
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2.3

Guru memasuki ruang kelas, siswa terlihat sudah dudk ditempat masing masing

KK : Padaasana,Panganjali

Siswa : Om Swastiastu

Guru : Om Swastiastu. Selamat pagi anak-anak

Siswa : Selamat pagi bu

Guru : sudah semua temannya di dalam kelas?

Siswa : sudah bu

307
Guru : kita mulai saja ya belajarnya. Masih ingat dengan reduksi dan oksidasi?

Siswa : masih...

Guru : Ada berapa konsep reakis redoks?

Siswa : ada 3

Guru : iya ada tiga ya. Apa saja?

Siswa : berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, berdasarkan pengikatan


dan pelepasan elektron, berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan
oksidasi

Guru : yang berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, siapa yang bia
buat satu contoh reaksinya ke depan?

Beberapa siswa mengacungkan tangan menjawab pertanyaan guru dan guru


menunjuk salah seorang siswa untuk maju ke depan.
S + O2 SO2
Siswa : Oksidasi

HgO Hg + O2 Reduksi

Guru : benar jawaban temannya?

Siswa : benar bu

Guru : siapa yang bisa membuat salah satu contoh reaksi redoks berdasarkan
pelepasan dan pengikatan elektron?

Beberapa siswa mengacungkan tangan menjawab pertanyaan guru dan guru


menunjuk salah seorang siswa untuk maju ke depan.

Siswa : Na Na+ + e Oksidasi

Cl + e Cl- Reduksi

Guru : benar jawaban temannya?

308
Siswa : benar bu

Guru : berdasarkan kenaikan dan penurunan biloks, siapa bisa?

Siswa : belum dijelaskan bu

Guru : belum sampai sana ya?

Siswa : belum bu

Guru : berdasarkan perubahan bilangan oksidasinya atau bisa disebut biloks ya.
Biloks, bilangan oksidasi. Reaksi redoks ditandai dengan terjadinya
perubahan biloks sebelum dan sesudah reaksi
Fe Fe2++ 2e
0 +2

Ini adalah contoh dari reaksi oksidasi. Kita lihat disni ya untuk Fe
biloksnya nol kemudian Fe+2 bioksnya +2. Dari nol ke positif dua
bertambah atau berkurang?

Siswa : bertambah

Guru : karena bertambah makanya reaksi ini mengalami oksidasi. Kemudian


bagaimana dengan reaksi yang ini
I2 + 2e 2I-
0 -1

Mengalami apa reaksi ini? Oksidasi atau reduksi?

Siswa : reduksi

Guru : mengapa?

Siswa : karena biloksya menurun

Guru : iya, karena biloksnya mengalami penurunan

Siswa : darimana dapat turun biloksnya bu?

309
Guru : ini dari nol menjadi negatif satu. Dari nol ke negatif satu naik atau
turun?

Siswa : turun

Guru : iya turun, makanya mengalami reaksi reduksi. Sampai disana paham?

Siswa : paham bu

Guru : sekarang kita lanjut bagaimana cara untuk menentukan biloks suatu
atom ataupun senyawa.

Siswa : di catat dulu bu

Guru : iya silahkan

Siswa mencatat penjelasan guru.

Guru : sudah?

Siswa : sudah bu

Guru : apa itu biloks? Kira kira diantara kalian ada yang sudah dapat baca
atau mencari di buku. Apa itu bilangan oksidasi?

Siswa : saya bu..

Guru : silahkan

Siswa : bilangan oksidasi disebut jjuga dengan tingkat oksidasi adalah bilangan
yang menyatakan banyaknya elektron yang telah dilepaskan atau
diterima oleh suatu atom dalam senyawa.

Guru : nah, bagaimana cara penentuan bilangan oksidasi? Ada pedomannya ya


untuk menetukan biloks suatu atom dalam senyawa. Di buku kalian ada
pedoman menentukan biloks? Kalian sudah print out modul yang ibu
beri?

Siswa : sudah bu

310
Guru : disana kan ada.coba di lihat halaman 40, ada disana

Siswa : bu, kalau pakai laptop langsung lihat boleh bu? Belum saya print bu

Guru : oh silahkan,kalau kalian pakai buku yang lain juga bisa. Yang penting
ada.

Siswa membuka buku dan membaca mengenai bilangan oksidasi. Ada bebrapa
siswa yang mengeuarkan laptop untuk mencari materi yang diberikan.

Guru : sudah semua ad pedomannya untuk menentukan biloks?

Siswa : sudah bu

Guru : silahkan kalian baca terlebih dahulu ya

Siswa membaca apa yang diperintahkan oleh guru

Guru : biar kalian lebih memahami tentang bilangan oksidasi coba kerjakan ya
di modulnya halaman 44 ya

Siswa : langsung soal bu?

Guru : iya biar paham kalian. Kalau di baca saja kan ga paham ya. Yang tidak
pegang modul, kalian gabung sama teman kalian yang ada modul ya

No Rumus Kimia Bilangan Oksidasi

1 O2 O

2 NO2 N O

3 H2O2 H O

4 Al2O2 Al O

5 HbrO H Br O

6 HClO3 H Cl O

7 H2S H S

8 H2SO4 H S O

311
9 P2O5 P O

10 FeCl3 Fe Cl

11 Na2SO4 Na S O

12 (NH4)3PO4 N H P O

13 KMnO4 K Mn O

14 IF3 I F

15 Mg3N2 Mg N

16 Cr2O7-2 Cr O

17 ClO4- Cl O

18 PO4-3 P O

19 C2O4-2 C O

20 CO32- C O

Siswa mengerjakan soal yang diperintahkan guru. Beberapa siswa berdiskusi


dengan temannya. Namun ada juga siswa yang mengerjakan secara individu.
Beberapa siswa bertanya langsung kepada guru mengenai cara menjawab soal
yang diberikan.

Guru : bagaimana bisa?

Siswa : (tidak menanggapi pertanyaan guru)

Guru : bagaimana bisa? Nomor apa jawabannya? Berapa biloks O nya?

Siswa : -2

Guru : yang nomor 2, berapa biloks N nya?

Siswa : +4

Guru : biloks O nya?

312
Siswa :-2

Guru : yang lain bagaimana? Paham?

Siswa : ga ngerti bu

Guru : coba lihat pedoman penentuan biloks yang nomor 4. Disana kan
dikatakan bilangan oksidasi oksigen adalah -2. Kemudian jumlah biloks
atom atom dalam suatu senyawa adalah nol. Sekarang NO 2. Dalam
pedoman penentuan biloks, unsur nitrogen kan tidak ada ya. Jadi biloks
unsur nitrogen harus kita hitung. Bagaimana caranya?

Biloks NO2 (1 x biloks N ) ( 2 x biloks O )


0 1 x biloks N 2 x 2
biloks N 4

Bagaimana paham?

Siswa : iya bu..

Guru : yang nomor 3 sekarang, berapa biloks O nya?

Siswa : -2

Guru : yakin -2? Coba lihat lagi pedoman biloksnya? Biloks oksigen pada
senyawa peroksida adalah -1. Nah H2O2 disini merupakan salah satu
contoh senyawa peroksida. Berapa jadinya biloks H nya sekarang?

Siswa : + 1 ya bu?

Guru : iya positif 1. Sudah selesai semua dikerjakan?

Siswa : beum bu

Guru : lanjut dulu dikerjakan ya, nanti kalau ada yang tidak dipahamikalian
tanyakan ya.

Siswa melanjutkan mengerjakan soal yang diberikan.

313
Guru : bagaimana sudah selesai?

Siswa : sudah

Guru : ada yang tidak dipahami?

Siswa : sudah bu

Guru : kalau sudah kita lanjut ke penentuan reduksi oksidasinya ya.

Cl2 + 2NaBr 2NaCl + Br2

Berapa biloks Cl pada Cl2?

Siswa : nol

Guru : biloks Na?

Siswa :+1

Guru : iya +1 ya, biloks Br?

Siswa : -1

Guru : biloks Na pada NaCl?

Siswa : +1 juga ya?

Guru : iya, kemudian Cl?

Siswa : -1,

Guru : Br pada Br2?

Siswa : nol

Guru : sudah kan ya, nah sekaramg yang mana yang mengalami oksidasi?
Yang mana?

Siswa : tidak menanggapi

Cl2 + 2NaBr 2NaCl + Br2


0 +1 -1
314
+1 -1 0
Reduksi
Oksidasi
Guru :

Yang mengalami oksidasi adalah Br dan yang mengalami reduksi adalah


Cl. Bagaimana bisa?

Siswa : dicatat dulu ya bu

Guru : silahkan. Kalau sudah selesai mencatat, coba kerjakan soal halaman 44
yang nomor 8 dengan nomor 10. Sebelum ibu lupa ya. Zat yang
mengalami oksidasi disebut juga reduktor dan yang mengalami reduksi
disebut oksidator. Karena Cl2 disini mengalami reduksi ya jadi Cl 2
bertindak sebagai oksidator dan NaBr bertndak sebagai reduktor karena
mengalami oksidasi.

Soal :

8. Dengan menghitung perubahan biloksnya, tentukan bagian yang


mengalami oksidasi dan bagian yang mengalami reduksi
Ca + N2 Ca3N2
a.

b. Mg + H2SO4 MgSO4 + H2

c. PbS + H2O2 PbSO4 + 2H2

d. P4 + 5O2 P2O5

e. Cu + 4HNO3 Cu(NO3)2 + 2NO2

10. Tentukan oksidator, reduktor, hasil reduksi, dan hasil oksidasi dari
reaksi
2Zn + O2 2ZnO
a.

b. 2Na + H2SO4
Na2SO4 + H2

3Cl2 + 6NaOH 5NaCl + NaClO3 + 3H2O 315


c.

d. Cu + H2SO4
CuSO4 + SO2 + H2O

e. SO2 + H2S 3S + 2H2O

Siswa mengerjakan soal yang diperintahkan guru. Beberapa siswa berdiskusi


dengan temannya. Namun ada juga siswa yang mengerjakan secara individu.
Beberapa siswa bertanya langsung kepada guru mengenai cara menjawab soal
yang diberikan.

Guru : Bagaimana bisa?

Siswa : masih mengerjakan bu

Guru : lanjutkan lagi dirumah ya, waktunya sudah habis. Nanti dirumah kalian
pelajari reaksi autoredoks ya.

Siswa : pada asana, parama shanti

Siswa & Guru : Om shanti shanti shanti Om

316
Lampiran 36

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE :
Ruang Kelas : X MIPA 3
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2.3

Guru memasuki ruang kelas, siswa terlihat sudah dudk ditempat masing masing

KK : Padaasana,Panganjali

Siswa : Om Swastiastu

Guru : Om Swastiastu. Selamat pagi anak-anak

Siswa : Selamat pagi bu

Guru : sudah semua temannya di dalam kelas?

Siswa : sudah bu

Guru : latihan soal yang minggu lalu sudah selesai dikerjakan? Ada yang tidak
dipahami?

Siswa : tidak menaggapi

Guru : sudah bisa ya... sekarang kita lanjutkan ke reaksi autoredoks. ketika
pada suatu reaksi mengalami reaksi reduksi dan oksidasi maka dapat
dikatakan reaksi tersebut adalah reaksi redoks. Sedangkan bila dalam

317
suatu reaksi tidak terjadi perubahan biloks maka dapat dikatakan reaksi
tersebut adalah reaksi bukan redoks. Kemudian ada reaksi auto redoks
atau disproporsionasi. Jadi reaksi disproporsionasi ini ketika zat yang
+ NaOHsebagai NaI
I2bertindak + NaIO
oksidator + H2O adalah sama. Misalnya
dan3 reduktornya
0 +1 -2 +1 +1 -1 +1 +5 -2 +1 -2

Kita hitung dulu biloksnya satu satu. Untuk I2 biloksnya nol. Na


berapa biloksnya?

Siswa : bu, catet dulu ya bu.

Guru : iya silahkan

Siswa mencatat penjelasan yang diberi oleh guru. Namun ada beberapa siswa
yang diam dan tidak mencaat

Guru : kita lanjutkan lagi ya. Reaksi konproporsionasi. Hampir sama dengan
disproporsionasi. Bedanya kalau disproporsionasi itu oksidator dan
reduktornya sama, sedangkan reaksi konproporsionaso itu hasil reduksi
dan oksidasinya yang sama. Paham ya? Sekarang coba kalian kerjakan
soal ini ya.

Tentukan apakah reaksi berikut termasuk reaksi redoks, bukan redoks atau
autoredoks

5. MgSO4 + 2KOH Mg(OH)2 + K2SO4

6. CaO + H2 Ca + H2O

7. FeO + CO2 Fe2O3+ CO

8. H+ + Cl- HCl

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru dan mengerjaknnya. Siswa
mengerjakan dengan berdiskusi dengan temannya.

318
Guru : bagaimana bisa ya? sekarang kita lanjut ke tata nama. Bagaimana cara
memberikan nama pada sebuah senyawa. Silahkan di buka buku yang
kalian bawa. Ibu kan sudah beri softcopy diktatnya ya

Siswa : sudah bu...

Guru : kalian bisa gunakan itu, boleh kalian print out, silahkan

Siswa : lewat Hp boleh bu?

Guru : silahkan kalau bisa. Yang pertama kita pelajari tentang tata nama logam
dan nonlogam. Kalian masih ingat kan ya yang mana termasuk logam
dan yang mana termasuk non logam?

Siswa : Masih buu

Guru : yang termasuk logam adalah golongan apa?

Siswa : Ia, IIA

Guru :yang nonloga golonan apa?

Siswa : transisi

Guru : transisi atau golongan B ya. Bagaimana dengan cara penamaannya?


Aturannya bagaimana dalam pemberian nama pada senyawa logam dan
non logam? Siapa yang tahu?

Siswa :eehh...eehh..yang mana tu? Halaman berapa t?

Siswa terlihat membuka-buka buku untuk mencari jawaban

Guru : ayo siapa yang tahu?

Siswa : yang logam dengan non logam ya bu?

Guru : iya logam dengan non logam dulu. Siapa yang bisa?

Siswa : nama logam nonlogam di akhri ida

319
Guru : nama logamnya dulu dilanjutkan dengan nama non logam kemudian
diakhiri dengan ida. Misalnya NaCL apa namanya?

Siswa : Natrium klorida

Guru : kalau MgCl2?

Siswa : Magnesium klorida

Guru : oke, tidak ada masalah ya dengan ini. ingat kembali periodiknya ya,
tabelnya itu.

Siswa : iya bu...

Guru : selanjutnya tatanama untuk non logam dengan non logam. Bagaimana
cara penamaannya?

Siswa : eehh apa? Apa?

Guru : tata nama umtuk non logam dengan non logam

Siswa : awalan nama non logam diakhiri ida

Guru : diberi awalan ya,kkalau jumlah atomnya satu apa awalannya?

Siswa : mono

Guru : kalau dua?

Siswa : di

Guru : kalau tiga?

Siswa : tri

Guru : empat?

Siswa : tetra

Guru : lima?

320
Siswa : penta

Guru : enam?

Siswa : heksa

Guru : tujuh

Siswa : hepta

Guru : delapan

Siswa : okta

Guru : sembilan?

Siswa : nona

Guru : sepuluh?

Siswa : deka

Guru : setelah awalan kemudian diikuti dengan nama unsur nonlogam pertama
kemudian unssur non logam kedua diakhiri dengan ida. Tolong
diperhatikan ke depan, jangan bercanda dulu

Guru : CO2 apa namanya?

Siswa : karbondioksida

Guru : N2O5 apa namanya?

Siswa : Dinitrogen Pentaoksida

Guru : SO3?

Siswa : Sulfur Trioksida

Guru : berarti ini tidak ada masalah ya, sudah bisa. Bagaimana dengan unsur
non logam yang memiliki biloks lebih dari satu? biasanya unsur non

321
logam yang memiliki biloks lebih dari satu adalah unsur transisi. Untuk
penamaannya digunakan angka romawi yang menyatakan biloksnya.
Misalnya FeCl2 namanya besi (II) klorida. Darimana kita tahu biloks Fe
adalah dua? Untuk Cl kan kita tahu ya biloksnya adalah -1 kemudian
kita lihat dibelakangnya Cl ada angka 2, nah angka 2 ini menyatakan
biloks Fe adalah +2.

FeCl2 Fe Cl2

Fe+2 Cl-1

Paham? Coba sekarang beri nama senyawa Cu 2O, FeO, Cu2S, CdBr2!
Coba dikerjakan ya

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Siswa mengerjakan soal
tersebut secara individu dan berdiskusi hanya dengan teman sebangku. Guru
meminta beberapa siswa untuk maju ke depan dan menjawab soal yang diberikan
oleh guru. Siswa yang ditunjuk guru maju kedepan dan mengerjakan soal. Siswa
lain yang tidak mendapat giliran maju memperhatikan dan mengoreksi jawaban
siswa.

Guru : kalau sekarang dari nama,kalian buat rumus kimia senyawa tersebut.
Dicaba ya, tentukan rumus kimia dari besi (III) oksida dan Timah (II)
klorida! Coba dikerjakan

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Siswa terlihat berdiskusi dngan
teman yang duduk didekatnya. Ada beberapa siswa yang terlihat mengobrol engan
temannya. Kemudian guru menghampiri siswa tersebut dan mmeminta sisaw
tersebut untuk mengerjakan soal yang guru berikan.

Guru : bagaimana bisa? Siapa yang mau coba maju kerjakan? Coba yang
dibelakang yang tadi ngobrol. Coba maju kerjakan

Siswa : Fe3O2

322
Guru : buat ionnya terlebih dahulu. Biloksnya, untuk besi biloksnya berapa?

Siswa : Fe berapa biloksnya ya? (siswa tersebut bertanya ke temannya)

Siswa : +3

Guru : lihat dari namanya. Kan besi (III) berarti besi biloksnya 3,kemudian
oksida berapa biloksnya?

Siswa : mmmm

Guru : berapa biloksnya oksida anak-anak?

Siswa : min 2

Guru : negatif dua kemudian disilang ya dapat hasilnya Fe2O3. Ngerti gus?

Siswa : berarti biloks besinya itu angka romawi ini ya?

Guru : iya

Siswa : ia bu ngerti

Guru : yang lagi satu siapa yang mau coba?iya gek yang di timur, silahkan
maju.

Siswa yang ditunjuk,maju kedepan menulis jawaban di papan.

Guru : bagaimana sudah paham? Oke kita lanjut ya sekarang ke tata nama
asam. Apa ciri-ciri dari asam?ada ion apa?

Siswa : H positif

Guru : iya ada ion H+.misalnya HCl apa namanya?

Siswa :mmmmmm

Guru : Apa namanya? H untuk atom apa?

Siswa : Hidrogen

323
Guru : Cl?

Siswa : klorida

Guru : namanya Hidrogen Klorida ya. H ini kan menandakan kalau dia besifat
asam, bisa juga namanya menjadi Asam klorida. Kalau ini apa
namanya?

a. H2S

b. HBr

c. HI

Siapa yang bisa mengerjakan ke depan?

Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Beberapa
siswa ada yang bermain-main selama mengerjakan soal. Guru berle;i;ing untuk
mengecek pekerjaan siswa. Siwa yang semula bermain-bermain, ketika didatangi
guru terlihat sibuk mengerjakan soal yang diberikan guru.

Guru : coba kamu gus, kerjakan ke depan yang nomor a. (guru menunujuk
siswa yang ssebelumnya terlihat bercanda).

Siswa : belum bu..

Guru : iya maju saja, coba kerjakan dulu. Nanti kalau salah ibu bantu

Siswa : ga bisa bu..

Guru : ayo maju saja

Siswa : belum ngerti bu

Guru : maju saja. Masa dikalahkan sama yang perempuan. Ayo, ga usah
ngeyel.. maju saja dulu

Siswa yang di tunjuk akhirnya maju ke depan

324
Siswa : gimana caranya bu?

Guru : H2S, H itu lambang dari unsur apa?

Siswa : unsur apa nah??? (bertanya dengan siswa lain)

Guru : lambang dari unsur apa anak-anak? (guru bertanya dengan siswa
lainnya)

Siswa : Hidrogen

Guru : nah hidrogen katanya gus. Ditulis dulu hidrogen

Siswa : menulis hidrogen

Guru : kemudian S itu lambang untuk unsur apa?

Siswa : sulfur

Guru : iya sulfur..coba ditulis dulu

Siswa : menulis Hidrogen sulfur

Guru : karena S itu adalah unsur kedua dan letaknya dibelakang maka dalam
penamaannya diberi akhiran apa anak-anak?

Siswa : akhiran ida

Guru : iya akhiran ida sehingga akan menjadi sulfida. Apa jadi nama
senyawanya itu gus?

Siswa : hidrogen sulfida

Guru : kalau nama asamnya menjadi apa?

Siswa : mmmmm

Guru : tinggal mengganti kata hidrogen dengan asam. Apa jadinya?

Siswa : Asam sulfida

325
Guru : iya.. sudah paham sekarang gus?

Siswa : sudah bu..

Guru : besok-besok perhatikan ya kalau ibu seedang menjelaskan jangan main-


main

Siswa : iya bu

Guru : nah untuk yang nomor b dan c siapa bisa mengerjakan ke depan?

Tidak ada siswa yang mengangkat tangan

Guru : coba nia kerjakan yang nomor b dan anggita kerjakan yang c kedepan

Siswa yang dipanggil namanya mengerjakan soal yang diberikan guru kedepan.

Guru : sampai disana ada pertanyaan? Sudah mengerti ya?

Siswa : sudah bu..

Guru : sekarang kita lanjut ke tata nama basa. Apa ciri ciri basa?

Siswa : ionnya OH-

Guru : dalam air terionisasi menghasilkan ion OH- yang dinamakan ion apa?

Siswa : hidroksida

Guru : ion hidroksida. Dalam penamaannya unsur pertama ditulis sesuai


dengan nama unsurnya kemudian diikuti dengan hidroksida. Misalnya
NaOH namanya menjadi Na untuk unsur apa?

Siswa : Natrium

Guru : namanya akan menjadi apa?

Siswa : natrium hidroksida

Guru : iya...kalau Mg(OH)2 apa namanya?

326
Siswa : Magnesium Hidroksida

Guru : kalau Ai(OH)3 apa namya?

Siswa : aluminium hidroksida

Guru : sampai disana ada pertanyaan?

Siswa : tidak bu...

Guru : kalau tidak ada kita lanjut ya lagi sedikit ke tata nama kation dan anion
poiatomik. Nah sekarang coba kalian lihat bukau kalian. Disana sudah
ada ya tabel yang bereisi nama-nama kation dan nama-nama anion.
Untuk tabel itu silahkan kalian hafalkan ya nanti. Misalnya sekarang
ada CaCO3 penamaannya kita mulai dari unsur pertama. Unsur pertama
itu termasuk kedalam kation. Jadi kationnya kan Ca ya Ca itu lambang
untuk unsur apa?

Siswa : kalsium

Guru : iya kalsium kemudian anionnya adalah CO3-2. Apa nama anionnya?
Coba lihat ditabelnya

Siswa : karbonat

Guru : namanya akan menjadi kalsium karbonat. Bagaimana dengan NH4Cl


apa namanya?

Siswa : amonium mmmm, kalau Cl apa jadinya bu?

Guru : tambahkan akhiran ida

Siswa : amonium klorida

Guru : iya...sampai disana ada pertanyaan?

Siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan

327
Guru : kalau tidak ada, silahkan lihat diktatnya halaman 56. Coba kerjakan soal
dari nomor 1 sampai nomor 4.

Siswa mengerjakan soal yang ada di diktat. Dalam pengerjaannya siswa


membentuk kelompok dengan jumlah 4 5 orang.

Teetteeeeettetetette

Guru : waktunya sudah habis ya, silahkan kalian lanjutkan lagi dirumah. Kita
bahas lagi minggu depan ya.

Siswa : Padaasana. Pramasanti, Om shanti, shanti, shanti Om

Guru : selamat siang ya anak-anak.

328
Lampiran 37

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D25/OBS/AB/G4/04-03-2017
Ruang Kelas : X MIPA 3
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2.3

Guru memasuki ruang kelas, siswa terlihat sudah rapi dudk di meja masing-
masing

Siswa : Padaasana, panganjali, Om Swastiastu

Guru : Om swastiastu, selamat pagi anak-anak. Sudah siap untuk pelajaran hari
ini?

Siswa : sudah bu

Guru : kalau sudah coba dikeluarkan buku kimia nya ya. Minggu lalu ada PR
ya, sudah kalian kerjakan?

Siswa : belum selesai bu

Guru : silahkan dilanjutkan mengerjakannya ya, sambil ibu absen. Ada


temannya yang tidak hadir?

Guru memanggil nama siswa satu persatu untuk mengecek kehadiran dari siswa
tersebut. Siswa melanjutkan diskusi untuk mengerjakan soal yang diberikan guru
pada pertemuan sebelumnya. Guru berkeliling mengecek siswa. Ada beberapa
siswa yang mencari guru langsung untuk menanyakan hal yang belum dipahami.
Selama berkeliling ada beberapa siswa yang belum mengerjakan PR sama sekali.

329
Guru : belum dikerjakan sama sekali?

Siswa : belum bu

Guru : kenapa belum?

Siswa : belum mengerti bu

Guru : yang mana yang belum dimengerti?

Siswa : mmmm.....semua bu

Guru : dari awal belum mengerti? Kenapa tidak kemarin bertanya? Kan setiap
selesai satu sub bahasan ibu bertanya kalian ada pertanyaan atau tidak?
Kenapa kamu tidak bertanya? Kalau begini kan repot ya ibu harus
menjelaskan dari awal lagi. Anak-anak, minta perhatiannya sebentar ya.
Kalau ada hal yang tidak kalian pahami, langsung ditanyakan ya, jangan
sampai sudah lama lewatnya baru kalian bilang tidak paham. Kalian
bertanya boleh saat jam pelajaran kimia atau pas jam istiurahat atau jam
kososng, boleh cari ibu di kantor. Kalau kalian malu bertanya pada ibu,
kalian boleh bertanya ke teman kalian, minta teman kalian menjelaskan
ya

Siswa : iya bu..

Guru : sekarang kita bahas besama-sama ya.. coba yang nomor 1, siapa bisa
kerjakan ke depan?

Siswa : semua bu?

Guru : yang nomer a saja dulu, siapa bisa?

Beberapa siswa mengangkat tangannya.

Guru : iya coba gek, absen berapa?

Siswa : 20 bu..

330
Guru : iya silahkan..

Siswa yang ditunjuk oleh guru semuanya maju ke depan dan menjawab soal.

Guru : yang nomor 3a, siapa bisa?

Siswa : bu, belum ngerti yang nomor 3 bu..

Guru : yang lain ada yang bisa mengerjakan yang nomor 3?

Siswa : saya bu

Guru : iya silahkan, absen berapa?

Siswa : 13 bu

Posfor Triklorida = PCl3

Guru : iya, bagaimana yang lain?

Siswa : koq bisa bu?

Guru : kita harus tahu terlebih dahulu apakah unsur tersebuit termasuk logam
atau non logam. Sekarang coba kalian lihat tabel peiodik kalian. Posfor
itu masuk kedalam golongan berapa anak anak?

Siswa : golongan IV A

Guru : termasuk logam atau non logam?

Siswa : non logam

Guru : kemudian klorida berasal dari klor ya, termasuk logam atau non logam?

Siswa : non logam

Guru : kedua unsurnya berasal dari non logam ya berarti, kalau begitu kita
mengunakan tata nama antara non logam dengan non logam.
Bagaimana tata nama untuk non logam dengan non logam?

331
Siswa : unsur nonlogam pertama diikuti dengan awalan nama unsur kedua
diakhiri ida

Guru : sekarang kalau Posfor Triklorida, Posfor apa lambangnya?

Siswa :P

Guru : Klorida apa lambangnya?

Siswa : Cl

Guru : sekarang karena Triklorida berarti Cl nya ada 3. Jadi kalau digabung
akan menjadi PCl3. Bisa dimengerti?

Siswa : oooooo

Guru : coba sekarang yang nomor b, siapa bisa?

Siswa : saya bu..

Guru : absen berapa?

Siswa : 11. Kalsium Oksida = CaO

Guru : yang nomor c, selanjutnya

Siswa : absen 4 bu, Silikon dioksida = SiO2

Guru : selanjutnya yang D,

Siswa : absen 7 bu, Arsen (III) oksida = As2O3

Siswa : koq bisa bu?

Guru : Arsen (III) biloksnya kan +3 kemudian oksida itu berasal dari oksigen
biloknya 2. As+3 O-2 dikali silang ya kemudian + dan - nya dihilangkan
maka akan menjadi As2O3. Mengerti?

Siswa : oooo

332
Guru : yang nomer e, siapa bisa?

Siswa : absen 15 bu. Perak (I) bromida = AgBr

Guru : yang nomor f sekarang. Ayo yang cowok kemana ini tidak ada yang
berani maju. Yang cowok sekarang kerjakan yang nomor f. Ya gus
silahkan

Siswa : absen 2 bu, Tembaga (II) Klorida = Cu2Cl

Guru : bagaimana?

Siswa : salah bu...

Guru : coba dieprbaiki dulu ya,gus

Siswa : mmmmmm

Guru : tembaga biloksnya berapa gus?

Siswa : +2 bu

Guru : coba langsung ditulis

Siswa : Cu+2

Guru : kemudian klorida biloksnya berpa?

Siswa : Cl-1

Guru : dikali silang sekarang apa jadinya?

Siswa : CuCl2.

Guru : bisa sekarang kan ya..ingat ya selalu dikali silang biloksnya kemudian
sihilangkan + dan nya. Sampai disana ada pertanyaan? Sudah paham
semuanya?

Siswa : sudah bu

333
Guru : kita lanjut yang nomor 4 ya, siapa bisa mengerjakan yang nomor 4a?

Siswa bergiliran maju kedepan untuk menjawab pertanyaan.

Guru : oke, sampai ketemu minggu depan ya. Selamat siang ya anak anak

Siswa : padaasana, pramasahanti Om shanti shanti shanti om

334
Lampiran 38

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D31/OBS/AB/G4/25-03-2017
Ruang Kelas : X MIPA 3
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2.3

Guru memasuki ruang kelas, siswa terlihat sudah dudk ditempat masing masing

KK : Padaasana,Panganjali

Siswa : Om Swastiastu

Guru : Om Swastiastu. Selamat pagi anak-anak

Siswa : Selamat pagi bu

Guru : sekarang materinya kita lanjut dulu. Apa materi selanjutnya?

Siswa : mmmmm

Guru : silahkan buka buku kimia kalian, cari tentang persamaan reaksi. Sudah
ketemu semua? Sudah sempat kalian baca sebelumnya?

Siswa : belum bu

Guru : silahkan kalian baca dulu 10 menit ya

Siswa membaca buku mengenai persamaan kimia. Beberapa siswa terlihat tidak
membaca buku melainkan mengobrol dengan temannya. Ada siswa yang tidak
mengeluarkan buku sama sekali dan bermain HP.

335
Guru : bayu kemana dia?

Siswa : ga tau bu..ga ada keterangan

Guru : sabtu kemarin sekolah dia?

Siswa : sekolah bu

Guru : kalau kalian tidak bisa seklah entah itu kalian ijin atau sakit tolong
kirim surat ke sekolah atau telepon wali kalian ya. Niar ada keterangan
kenapakalian tidak sekolah. Kalau tidak ada ketrangan seperti ini seperti
Bayu kan ibu beri alfa diabsen ya. Tolong nanti diperhatikan itu ya.

Guru : gus yang dibelakang, Hpnya dimasukkan, bukunya dikeluarkan. Baca


bukunya. Jangan dikira ibu tidak tahu kalian mengeluarkan HP.
Kesepakatan awal kan kalau ibu tidak mempersilahkan kalian
mengeluarka HP berarti HP kalian taruh ditas. Ingat kan perjanjian awal
kita dulu apa. Sekarang masukkan Hpnya, kalau masih bermain HP, ibu
ambil nanti Hpnya

Siswa : siapa tu?Siapa..siapa? (siswa berbisik-bisik mencari tahu siapa yang


bermain HP)

Guru : yang lainnya silahkan lanjutkan membaca dulu, jangan ribut. Pahami
disana, kan ada contoh soalnya juga, silahkan dipahami itu.

Beberapa menit kemudisn...

Guru : sudah selesai membaca? Dari apa yang kalian baca, apa itu persmaan
reaksi?

Siswa : persamaan yang menunjukkan zat-zat berreaksi, zat-zat hasil reaksi dan
koefisien reakisnya

Guru : siapa bisa menuliskan contoh persamaan reaksi ke depan? Sudah ada di
bukunya kan, kalian tinggal buat ke depan saja. Siapa bisa? Coba gek,
buat ke depan

336
Siswa yang ditunjuk maju kedepan membuat contoh persamaan reaksi

N2 + H2 NH3

Guru : dalam menuliskan sebuah persamaan reaksi, ada beberapa ketentuan


yang harus kalian ingat. Pertama kalian harus tahu lambang dari masing
masing unsur atau senyawa dan kalian juga harus tahu unsur atau
senyawa tersebut bertindak sebagai pereaktan ataukah hasil pereaksi.
Kedua, unsur atau senyawa yang bertindak sebagai pereaktan kalian
tuliskan disebelah kiri tanda panah sedangakan hasil reaksi atau produk
kalian tuliskan disebelah kanan tanda panah. Ketiga, tuliskan wujud
dari masing masing zat. Ada berapa wujud dari zat?

Siswa : mmmm

Guru : ada berapa wujud zat? Apa saja?

Siswa : padat, cair, gas

Guru : dalam persamaan reaksi ada wujud apadat atau solid simbolnya s,
kemudian ada gas simbolnya g, cair atau liquid simbolnya l dan terlarut
dalam air aqueos simbolnya aq. Wujud zat ini ditulis pada akhir unsur.
Kemudian yang keempat persamaan reaksi tersebut disetarakan agar
jumlah atom setiap unsur sebelum dan sesudah reaksi sama.
Penyetaraan reaksi dilakukan dengan menambahkan koefisien reaksi
pada masing masing unsur. Naj coba perhatikan contoh yang sudah
teman kalian tuliskan di depan. Persamaan ini sudah hampir benar,
hanya saja perlu ditambahkan wujud satnya

N2 (g) + H2 (g) NH3 (g)

Yang disebelah kiri tanda panah dinamakan reaktan dan yang disebelah
kanan dinamakan produk. Angka yang ditulis ini ( sambil menunjuk

337
gambar) disebut indeks. Kemudian bagaimana dengan koefisiennya?
Kita setarakan dulu reaksi tersebut. Jumlah atom di ruas kiri harus sama
dengan jumlah atom diruas kanan. Kita lihat dulu satu persatu
unsurnya. Tolong perhatikan kesini dulu ya semuanya. Kita lihat
nitrogen dulu, berapa jumlah atom nitrogen di sini? Berapa?

Siswa : mmmm

Guru : lihat indeksnya, nitrogen berapa indeksnya?

Siswa : dua

Guru : dua ya. Berarti jumlah atom nitrogen disebelah kiri ada dua. Dikanan
ada berapa jumlah atom nitrogennya?

Siswa : tiga..

Guru : darimana dapat tiga?

Siswa : karena indeksnya tiga

Guru : sekarang coba perhatikan. Pada NH3 angka 3 itu menempel pada atom
N atau atom H?

Siswa : di atom H

Guru : kalau begitu angka tiga atau indeks tiga ini menyatakan jumlah atom H
nya, bukan atom N nya. Sekarang dibelakang atom Nitrogen ada angka?

Siswa : tidak

Guru : tidak ya, kalau tidak artinya indeks dari atom N adalah 1. Berarti jumlah
atom nitrogen di ruas kanan adalah satu. Bagaimana mengerti? Sampai
sana bisa dipahami?

Siswa : oooooo, bisa

338
Guru : jumlah atom nitrogen disebelah kiri dua kemudian disebelah kanan 1,
nah untuk menyetarakannya kita kalikan sekarang. Yang ini dikalikan 1
lalu yang ini dikalikan dua. (sambil menunjuk persamaan reaksi). Inilah
yang dinamakan dengan koefisien. Atom nitrogennya kan sudah sama
ya, sekarang atom H nya. Dikiri berapa ada H?

Siswa : dua..

Guru : kemudian disebelah kanan?

Siswa : tiga..

Guru : ada koefisienya? Kalau ada koefisiennya jangan lupa mengalikan


koefisien dengan indeksnya. Pada NH3 koefisiennya dua, indeks atomH
dikalikan dengan koefisiennya menjadi berapa?

Siswa : mmm...enam

Guru : jadi jumlah atom H disebelah kanan ada enam dan dikiri ada 2. Biar
setara yang disebelah kiri dikalikan berapa?

Siswa : ....

Guru : indeksnya di kiri berpa?

Siswa : dua

Guru : dikalikan berapa biar mau menjadi enam?

Siswa : kali tiga

Guru : tinggal kita tulis koefisiennya tiga. Sudah setara ya sekarang reaksi ini.
Bagaimana bisa? Bisa ya. Ada pertanyaan? Kalau tidak ada, sambil
kalian memahami coba dilihat diktatnya. Disana ada latihan soal ya,
coba kalian kerjakan itu. Kalau ada yang belum kalian pahami, silahkan
kalian bertanya ya.

339
Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Siswa mengerjakan soal secara
individual. Sesekali siswa terlihat berdiskusi dengan teman yang duduknya
berdekatan. Siswa yang duduk di bangku paling belakang terlihat tidak
mengerjakan soal. Guru bekeliling melihat kemajuan siswa dalam mengerjakan
soal.

Guru : yang piket hari ini siapa? Tidak nyapu ya?

Siswa : sudah kemarin nyapunya bu

Guru : kenapa sampahnya berserakan disini. Ada botol bekas minuman, ada
pembungkus makanan ini. Yakin yang piket sudah menyapu kemarin?

Siswa terdiam

Guru : perhatikan kebersihan kelas kalian ya. Kalian kesekolah kan sudah
mandi, sudah dandan, sudah pakai parfum, baju kalian bersih masa
kelas kalian sampahnya berserakan? Malu kan jadinya. Tulisan sudah
banyak di pasang di dinding. Buanglah sampah pada tempatnya, kalau
kallian buang samapah didalam kelas kalian sendiri berarti kelas kalian,
kalian anggap sebagai temapat sampah ya. Berarti sekarang kalian
belajar di tempat sampah bukan di kelas. Kalian sudah besar bukan
anak kecil lagi, seharusnya sudah tahu dimana harusnya kalian
membuang sampah. Siapa sja yang piket hari ini tolong angkat
tangannya.

Siswa : we..siapa ja piket ni..dari absen berapa piket sekarang?

Siswa : hari apa sekarang? Senin ya

Siswa : absen 1 sampai 5. Gung mega, irfan siapa lagi?

Guru : absen 1 5 yang piket, ayo absen 1 sampai 5 tolong pungut sampahnya
ini dan buang di tempat sampah. Yang lainnya kalau di tempat kalian
duduk ada sampahnya juga tolong dibuang keluar.

340
Siswa absen 1 sampai 5 memungut sampah yang berserakan di belakang dan
siswa lainnya memeriksa tempat mereka duduk apakah ada sampah atau tidak.

Siswa : bu, bener gini yang nomer 1 a bu?

Guru : H2 direaksikan dengn O2 menghasilkan H2O koefisiennya disni dua


disni juga dua. Sudah setara kanan sama kirinya?

Siswa : sudah bu

Guru : iya benar, lanjut lagi sekarang yang b

Guru : sudah sampai mana gus?

Siswa : mm..hmmm..blum bu, belum mengerti

Guru : kalau belum mengerti kenapa tidak tanya?

Siswa : ( senyum senyum ), ibu nae jelasin sekarang ke saya bu gimana


caranya

Guru : ini hidrogen direaksikan dengan oksigen menghasilkan air. Tulis dulu
persamaan reaksinya, sudah. Kemudian ini ruas kiri, ini ruas kanan
berapa jumlah hidrogen diruas kiri?

Siswa : mmm..satu

Guru : satu?

Siswa : eehh.. dua

Guru : indeksnya berapa?

Siswa : yang mana namanya indeks bu?

Guru : ini lo gus, angka yang ada dibelakang hidrogen ini namanya indeks.
Berapa indeksnya?

Siswa : dua

341
Guru : berarti jumlah atom hidrogennya ada dua, kemudian disebelah kanan ini
berapa jumlah atom hidrogennya?

Siswa : lihat indeksnya juga bu?

Guru : iya, lihat indeksnya

Selama guru menjelaskan beberapa siswa terlihat mendatang guru dan melihat
penjelasannya

Guru : lo, kok rame ini?

Siswa : belum mengerti bu

Guru : ibu pindah jelaskan ke depan ya, kalian kembali ke tempat duduk kalian

Siswa kembali ke tempat duduk masing masing

Guru : anak nak coba kalian perhatikan soal nomor 1 a. Disana kan reaksinya
seperti ini ya
H2 + O2 H2O

Ini cara bacanya, Gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen


menghasilkan uap air. Berapa jumlah atom hidrogen disebelah kiri?

Siswa : dua

Guru : dua ya, darimana kita tahu? Kita lihat indeksnya. Angka yang
menempel dengan atom H. Kemudian atom H yang disebelah kanan ada
berapa?

Siswa : ada dua

Guru : sudah sama kan ya jumlah atom H yang di kiri dengan yang di kanan.
Sekarang kita lihat atom O nya. Disebelah kiri ada berapa atom O?

Siswa : ada dua

342
Guru : kemudian yang disebelah kanan?

Siswa : satu..

Guru : berarti yang disebelah kanan kita kalikan berapa biar mau sama
jumlahnya?

Siswa : kali dua

Guru : dikalikan dua, nah pengalinya itu kita letakkan didepannya H 2O. Jangan
ditaruh ditengah tengah seperti ini ya, tidak boleh ini salah. Jadi harus
ditaruh paling depan. Ini yang disebut dengan koefisien. Karena H2O
ada koefisiennya berarti jumlah atom H yang dikanan kan berubah
jadinya. Ingat kalau ada koefisien, indeks dikalikan dengan koefisien.
Berapa jadi jumlah atom H disebelah kanan?

Siswa : empat..

Guru : iya empat ya, koefisiennya dua kemudian indeksnya kan dua, dikaikan
jadinya empat. Yang dikanan empat berrati yang dikiri harus dikalikan
berpa biar mau sama?

Siswa : kali dua

Guru : kita tambahkan koefisien du didepannya H. Sudah setara sekarang


rekisnya?

Siswa : sudah bu

Guru : kalu sudah, berarti sudah selesi penyetaraanya. Bagaimana bisa di


pahami? Bagaimana? Gus yang tadi bertanya dibelakang? Siapa
namamu nak?

Siswa : saya bu?

Guru : iya kamu dah

Siswa : adi bu

343
Guru : sudah paham adi?

Siswa : sedikit bu

Guru : ciba dikerjakan sekarang yang nomor b ya, biar kamu lebih paham.

Tetetetetetetetetetttt

Guru : masih ada pertanyaan lagi? Kalau tidak ada, minggu depan silahkan
persiapkan diri untuk ulangan ya...kita ulangan mulai dari redoks
konsep 1 sampai pemberian tatanama ya.

Siswa : wowowowowowow

Guru : kenapa itu teriak-teriak?

Siswa : bu open book ya bu..

Guru : open book?

Siswa : iya bu open book aja

Guru : semuanya mau open book ini?

Siswa : iya open book aja

Guru : oke open book, tapi salah sedikit salah semua berarti ya

Siswa : baaaaahhhhhh....

Guru : Ayo tentukan, kalau open book salah sedikit slah semua berarti. Tetap
open book?

Siswa : iya bu...

344
Lampiran 39

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D34/OBS/AB/G4/01-04-2017
Ruang Kelas : X MIPA 3
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2.3

Guru memasuki ruang kelas,siswa masih terlihat berkumpul dengan temannya


didalam kelas. Setelah guru di ruang kelas barulah siswa mencari tempat
duduknya masing-masing.
KK : padaasana,Panganjali
Siswa : Om swastiastu
Guru : Om swastiastu. Selamat pagi anak-anak, ada yang tidak hadir hari ini?
Siswa : hadir semua bu
Guru : hari ini kita ulangan ya,sudah siap semua?
Siswa : belum bu...
Guru : koq belum,kan minggu lalu sudah ibu ber tahu kalau hari ini kita ulangan.
Siap tidak siap ya,yang duduk disebelah kanan tunggu diluar
Siswa yang duduk disebekah kanan keluar dari ruang kelas dengan membawa
buku kimia.
Guru : silahkan tempat duduknya dirapikan ya,semuanya duduk disebelah kir.
Yang ada diatas meja hanya kertas dan alat tulis,yyang lainnya masukkan
ke dalam tas.
Guru membagikan soal ulangan kepada siswa. Soal ulangan terdiri dari 5 paket
soal A dan 5 paket soal B.
Guru : Sudah semua dapat soal ya. Masing-masing paket soal kan ada soal A dan
soal B. Yang memiliki nomor absen genap silahkan mengejakan paket
soal A, yang nomor absennya ganjil silahkan mengerjakan paket soal B.
Kerjakan sendiri ya! Waktu mengerjakan 35 menit. Silahkan dikerjakan.

345
Siswa : Soalnya ditulis bu?
Guru : tidak usah
Siswa : Boleh diacak bu?
Guru : silahkan, boleh. Jangan meminjam alat tulis ke temannya ya.
Siswa mengerjakan soal ulangan secara individu. Namun terlihat beberapa siswa
ada yang lihat kiri kanan. Siswa tersebut didekati oleh guru dan siswa tersebut
langsung diam. Setelah 35 menit....
Guru : waktunya sudah habis,ayo silahkan dikumpulkan.
Siswa : belum selesai bu...
Guru : ayo..selesai tidak selesai silahkan dikumpulkan
Siswa masih tetap mengerjakan soal ulangan walaupun guru sudah meminta untuk
mengumpulkan lembar jawabannya.
Guru : soalnya biarkan di meja kali,lembar jawabannya saja yang dibawa
kedepan.dan ingat paket soalnya kalian tulis ya. Silahkan dikumpulkan
ayo,dikumpul. Nanti temannya yang gelombang berikutnya kekurangan
waktu.
Siswa mengumpulkan lembar jawaban dan menunggu diluar. Siswa yang
sebelumnya menungggu diluar,memasuki ruang kelas dan duduk ditempat
masing-masing.
Guru : di meja kalian sudah ada soal ya,soalnya terdiri dari 5 paket soal A dan 5
paket soal B. Yang nomor absen genapmengerjakan soal A dan yang
ganjil mengerjakan soal B. Buku kimianya silahkan dimaaukkan. Yang
ada diatas meja hanya kertas,soal dan alat tulis. Kalian tidak boleh
meminjam alat tulis dari teman.
Siswa memasukkan buku kimia dan mengeluarkan kertas untuk ulangan.
Guru : Waktu kalian mengerjakan 35 menit.silahkan dikerjakan.
Siswa : soalnya boleh diacak bu?
Guru : silahkan
Siswa : soalnya ditulis?
Guru : tidak usah, langsung jawabannya saja.
Siswa mengerjakan soal ulangan secara individu.

346
Setelah 35 menit....
Guru : waktunya sudah habis,silahkan dikumpulkan. Ayo silahkan dikumpulkan.
Soalnya juga tolong dikumpulkan ya.
Siswa mengumpulkan lembar jawaban hasil ulangan.
Guru : tolong panggil temannya diluar ya, suruh mereka masuk ke kelas.
Semua siswa memasuki ruang kelas dan duduk ditempatnya masing-masing.
Beberapa siswa terlihat berdiskusi menanyakan jawaban yang mereka buat ketika
ulangan.
Guru : bagaimana tadi, bisa menjawabnya?
Siswa : susah bu.. waktunya kurang banyak
Guru : itu kan sudah kita bahas waktu pembelajaran sebelumnya. Berarti kalian
kurang belajarnya.
Siswa : bu, tugasnya yang kemarin dikumpul bu?
Guru : oh ada tugas kemarin y? Iya silahkan dikumpulkan tugasnya ya
Teng tong teng tong Saatnya jam ketiga dimulai teng tong teng tong....
Guru : karena sudah bel,tolong ketua kelas nanti kumpulkan tugasnya ya,pas jam
istirahat nanti bawa ke ruang guru ya. Kemudian untuk pertemuan
selanjutnya silahkan kalian pelajari tentang benzena dan turunannya ya.
Dibaca dulu dirumah. Ayo
KK : padasana,pramashanti..

Soal A

1. Tentukan biloks Br dan Mn pada senyawa berikut

347
a. NaBrO3

b. HBr

c. KMnO4

d. MnO4-

2. Tentukanlah zat yang emngalami reduksi dan oksidasi dari persamaan


berikut

a. Cu(s) + HNO3(aq) Cu(NO3)2 + NO(g) + H2O(l)

b. FeS(s) + HNO3(aq) Fe(NO3)2 + S(s) + H2O(l)

3. berilah nama senyawa berikut

a. K2SO4

b. HNO3

c. Fe2O3

d. CuCl2

4. Tulislah rumus kimia senyawa berikut

a. Kalium permanganat

b. Besi (II) sulfat

c. Kalsium oksida

d. Tembaga (I) klorida

5. Setarakan reaksi berikut

a. Fe + H2SO4 Fe2 (SO4)3 + H2


b. C2H5OH + O2 CO2 + H2O
Soal B

348
1. Tentukanlah biloks N dan Crpada senyawa berikut

a. HNO3

b. Mg(NO3)2

c. H2CrO4

d. Cr(H2O)63+

2. Tentukanlah zat yang emngalami reduksi dan oksidasi dari persamaan


berikut

a. MnO2(s) + HBr(aq) MnBr2(aq) + Br2(aq) + H2O(l)

b. I2 + Br2(aq) + H2O(l) HIO3 + HBr(aq)

3. berilah nama senyawa berikut

a. Na2SO4

b. KNO3

c. FeNO3

d. SnCl4

4. Tulislah rumus kimia senyawa berikut

a. Natrium Hidroksida

b. Besi (II) klorida

c. Perak nitrat

d. Tembaga (II) klorida

5. Setarakan reaksi berikut

a. CaC2 + H2O C2H2 + Ca(OH)2


b. C12H22O11 + O2 CO2 + H2O

349
Lampiran 40

TRANSKRIP OBSERVASI

350
KODE : D24/OBS/AB/G4/24-02-17
Ruang Kelas : X MIPA 5
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2.3

Guru memasuki ruang kelas, siswa terlihat sudah duduk ditempat masing
masing

KK : Padaasana,Panganjali

Siswa : Om Swastiastu

Guru : Om Swastiastu. Selamat pagi anak-anak

Siswa : Selamat pagi bu

Guru : sudah semua temannya di dalam kelas?

Siswa : sudah bu

Guru : ada yang tidak hadir temannya?

Guru : Minggu lalu kan kita sudah membahas redoks ya, sudah sampai di
perhitungan biloks ya.

Siswa : iya bu..

Guru : sekarang kita pelajari bagaimana cara menentukan oksidator dan


reduktor pada reaksi redoks. Silahkan kalian buka bukunya. Yang
dibelakang handphonenya tolong dimasukkan ke tas ya. Ibu tahu kok
siappa saja yang bermain dengan handphone dikelas. Nanti kalau masih
ibu liahat ada yang mengeluarkan HP, Hpnya ibu sita. Sekarang
keluarkan bukunya dan cari materinya. Penentuan oksidator dan
reduktor. Sudah semua ketemu materinya itu?

351
Siswa : sudah bu

Guru : zat yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi disebut dengan
reduktor dan zat yang dapat menyebabkan terjadinya reduksi disebut
oksidator. Suatu reduktor akan mengalami oksidasi sedangkan suatu
oksidator akan mengalami reduksi. Misalnya

4 FeO + O2 2 Fe2O3

Berapa bilangan oksidasi pada FeO? Berapa?

Siswa membuka buku untuk mencari jawaban

Guru : ayo berapa bilangan oksidasinya? Positif dua. Nanti dibaca lagi ya
bukunya. Ini kan baru minggu lalu dapat. Sedangkan biloks Fe pada
Fe2O3 adalah + 3. Kemudian biloks O pada O2 adalah nol karena
O2disini termasuk kedalam unsur bebas ya. Kemudian biloks O pada
Fe2O3 adalah -2. Sekarang Fe apakah mengalami perubahan biloks?

Siswa tidak merespon

Guru : mengalami perubahan biloks. Fe mengalami kenaikan biloks dari +2


menjadi +3. Jadi FeO disini mengalami reaksi oksidasi dengan
reduktornya adalah FeO dan zat hasil oksidasinya adalah Fe 2O3. Sama
halnya dengan oksigen ya. Oksigen disini mengalami penurunan biloks
dari 0 menjadi -2. Jadi oksigen disini akan mengalami reduksi dengan
oksidatornya adalah O2. Sampai disana paham? Ada pertanyaan?

Siswa tidak merespon guru

Guru : ketika pada suatu reaksi mengalami reaksi reduksi dan oksidasi maka
dapat dikatakan reaksi tersebut adalah reaksi redoks. Sedangkan bila
dalam suatu reaksi tidak terjadi perubahan biloks maka dapat dikatakan
reaksi tersebut adalah reaksi bukan redoks. Kemudian ada reaksi auto
redoks atau disproporsionasi. Jadi reaksi disproporsionasi ini ketika zat

352
yang bertindak sebagai oksidator dan reduktornya adalah sama.
Misalnya

I2 + NaOH NaI + NaIO3 + H2O

Kita hitung dulu biloksnya satu satu. Untuk I2 biloksnya nol. Na


berapa biloksnya?

Siswa : positif 1

Guru : biloks Na pada NaI berapa?

Siswa tidak memberikan jawaban

Guru : positif 1 juga ya. Biloks I nya -1. Kemudian biloks na disini berapa?

Siswa tidak merespon

Guru : +1 juga sedangkan I nya +5. Nah sekarang yang mana yang mengalami
perubahan biloks? Kan yang I nya saja ya. Ini mengalami reduksi dan
ini mengalami oksidasi. Inilah yang dinamakan reaksi disproporsionasi
karena oksidator dan reduktornya sama sama I2. Sampai disana bisa
ya? Ada yang tidak dipahami?

Siswa : bu, catet dulu ya bu.

Guru : iya silahkan

Siswa mencatat penjelasan yang diberi oleh guru. Namun ada beberapa siswa
yang diam dan tidak mencaat

Guru : sudah selesai mencatatnya?

Siswa : sudah

Guru : kita lanjutkan lagi ya. Reaksi konproporsionasi. Hampir sama dengan
disproporsionasi. Bedanya kalau disproporsionasi itu oksidator dan
reduktornya sama, sedangkan reaksi konproporsionaso itu hasil reduksi

353
dan oksidasinya yang sama. Paham ya? Sekarang coba kalian kerjakan
soal ini ya. Tentukan apakah reaksi berikut termasuk reaksi redoks,
bukan redoks atau autoredoks

9. MgSO4 + 2KOH Mg(OH)2 + K2SO4

10. CaO + H2 Ca + H2O

11. FeO + CO2 Fe2O3+ CO

12. H+ + Cl- HCl

Siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru dan mengrjaknnya. Selam
pengerjaan soal, siswa tetap diam di tempat duduk masing masing.

Guru : bagaimana, bisa dikerjakan?

Siswa : (tidak ada yang merespon pertanyaan guru)

Guru : tidak ada yang jawab. Bagaimana sudah bisa atau belum? Mm sudah
bisa? Kalau tidak ada yang jawab,ibu tunjuk saja ya. Denah kalian
mana?

Siswa : ada diatas meja bu. Dibawah itu bu

Guru : oo iya ini... coba arif, apa jawabannya nomor 1?

Siswa : emmm...belum bu

Guru : belum?

Siswa : iya belum bu

Guru : coba maju ke depan kejakan?

Siswa : ga bisa bu, ga ngerti saya

Guru : kenapa tidak bertanya dari tadi?

Siswa : (tidak menjawab pertanyaan guru)

354
Guru : misalnya yang nomor 1 ya, kalian hitung dulu biloksnya. Biloks Ca di
CaO berapa? Berapa biloksnya?
Siswa : tidak merespon
Guru : oksigen kan biloksnya -2 berarti biloks Ca nya berapa? Biar jumlah
biloks CaO mau nol?
Siswa : +2
Guru : kemudian H2 berapa biloksnya?
Siswa : nol..
Guru : selanjutnya Ca berapa biloksnya?
Siswa : nol
Guru : kemudian H2O, H berapa biloksnya?
Siswa : +1
Guru : nah sekarang kalian lihat yang mana yang berubah biloksnya, tarik
garis. Ca di sebelah kiri dengan Ca disebelah kanan berubah biloksnya?
Siswa : berubah
Guru : tarik garais, oksidasi atau reduksi?
Siswa : tidak menanggapi
Guru : biloksnya naik atau turun?
Siswa : turun
Guru : kalau turun berarti reduksi, kemudian biloks apa lagi yang berubah?
Siswa : H...
Guru : oksidasi reduksi?
Siswa : oksidasi
Guru : nah berarti reaksi ini sekarang termasuk reaksi redoks. Paham ya? Yang
tadi tidak mengerti, sekarang sudah bisa?
Siswa : tidak merespon

Guru : bagaimana, bisa atau tidak?

Siswa : bisa bu

Guru : arif tadi kan tidak bisa, sekarang bagaimana, sudah bisa?

355
Siswa : bisa bu

Guru : oke kalau begitu coba sekarang arif, kamu maju ke depan kerjakan
nomor 2

Siswa : eehh.. saya bu?

Guru : iya, biar kamu benar-benar paham

Siswa : (maju ke depan dan menuliskan jawaban)

Guru : yang nomor 3 silahkan putra anda

Siswa : (maju kedepan memberikan jawaban)

Guru : terakhir yang nomor 4, devi silahkan

Siswa : (maju kedepan menulis jawaban)

Guru : sudah paham kan ya? Sekarang lihat diktatnya halaman 43, uji
kompetensi 6.1.2 silahkan kalian kerjakan ya

Siswa : semuanya bu?

Guru : iya semuanya.

Siswa : banyak bu..

Guru : tunggu dulu sebentar ya... kalian kerjakan yang nomor 5, 8, 9 dan 10
saja.sisanya yang lain sepertinya bisa kalian kerakan sendiri itu nanti.

Soal :

1. Untuk reaksi redoks lengkap berikut, tuliskan reaksi setengah selnya


dan tentukan zat pengoksidasi dan zat pereduksinya

a. Si + 2F2 SiF4

b. Cl2 + 2NaBr 2NaCl + Br2

Ca + Cl2 Ca2+ + 2Cl-


356
c.

d. Cu + Zn2+ Cu2+ + Zn

e. F2 + 2Br- Br2 + 2F-

2. Dengan menghitung perubahan bilangan oksidasinya, tentukanlah


bagian yang mengalami oksidasi dan bagian yang mengalami
reduksi dari reaksi-reaksi berikut

a. Ca + N2 Ca3N2

b. Mg + H2SO4 MgSO4 + H2

PbSO4 + 2H2
c. PbS + H2O2

d. P4 + 5O2 2P2O5

e.

3. Tentukan apakah reaksi berikut termasuk autoredoks atau bukan,


tentukan reduktor dan oksidatornya

4. Tentukan oksidator, reduktor,hasil reduksi dan hasil oksidasi dari


reaksi berikut

Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa mengrjakan sendiri
ditemat duduknya masing masing. Beberapa siswa bertanya dengan siswa yang
duduk dekat. Beberapa siswa ada yang terlihat mengobrol dengan teman
sebangkunya. Suasana dikelas ribut karena ada siswa yang berdiskusi dan ada
yang mengobrol. Guru berkeliling mememriksa pencapaian siswa dalam
mengerjakan soal. Siswa yang semula mengobrol ketika didekati oleh guru
langsung terlihat mnengerjakan soal. Namun ketika guru sudah lewaqt dari
tempat siswa tersebut, siswa kembali mengobrol dengan temannya. Ada bebrapa

357
siswa yang bertanya kepada guru ketika guru mendekati tempat duduknya dan
guru pun menjelaskan langsung kepada siswa tersebut.

Guru : bagaimana? Da pertanyaan? Sudah selesai kalian mengrjakan?

Siswa : belum bu, lagi satu bu

Siswa : we yang nomor 8 uda? Coba lihat

Siswa memberikan jawaban kepada temannya.

Siswa : we..we..be pragat? Silih, lhat dong..we..we

Guru : itu ribut apa di belakang?

Siswa : ga ad bu

Guru : soalnya dikerjakan ya, jangan pinjam jawaban teman. Kalau kamu tidak
mengerjakan, kapan kamu bisa. Kalau tidak bisa mengerjakan sendiri,
cari temnannya yang bisa mnegrjakan, duduk disana buat kelompok.
Jangan diam saja kamu di tempat. Sudah tidak bisa, bertanya juga tidak
mau, kerja kelompoki juga tidak, bagaimana caranya kamu jawab soal?

Siswa yang semula ribut langsung terdiam.

Guru : sudah selesai ya semuanya?

Siswa : sudah bu

Guru : ada pertanyaan? Apa masih ada diantara kalian yang belum paham
mengenai reduksi dan oksidasi?

Siswa : tidak bu

Guru : selanjutnya untuk penerapan redoks dalam kehidupan sehari hari bisa
kalian baca sendiri. Nanti dirumah langsung kerjakan diktatnya yang
halaman 47. Kemudian itu kan ada latihan ulangan harian itu, silahkan

358
juga kalian kerjakan dirumah ya. Kita lanjutkan lagi minggu depan
tentang tata nama senyawa.

Siswa : ini dikumpul bu?

Guru : kalian kerjakan saja, bisa ibu kumpul bisa tidak. Jadi kalian kerjakan itu
sebagai PR

Siswa : kerjakan langsung di diktatnya kan ya bu?

Guru : iya.

Bel istirahatpun berbunyi

Guru : ayo sudah jam istirahat

Siswa : padasana parashanti

Siswa dan Guru : om shanti sahnti sahnti om

Lampiran 41

TRANSKRIP OBSERVASI

359
KODE : D26/OBS/AB/G4/04-03-2017
Ruang Kelas : X MIPA 5
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2.3

Guru memasuki ruang kelas, siswa masih terlihat ribut dikelas dan belum duduk
di tempatnya masing masing

Guru : halo selamat siang

Siswa : wee ibunya datang

Siswa gaduh mencari tempat duduk masing masing

Siswa : padaasana, panganjali

Siswa & Guru : Om Swastiastu

Guru : ada PR?

Siswa masih sibuk mengeluarkan buku dan membuka buka buku

Guru : sudah siap untuk belajar hari ini?

Siswa : siap bu

Guru : minggu lalu ibu ada memberi tugas?

Siswa : ada bu

Guru : sudah kalian kerjakan?

Siswa : sudah bu. Dikumpulkan ya bu?

Guru : tidak, yang penting kalian sudah buat ya. Materinya sekarang kita lanjut
dulu ke tata nama. Jadi sekarang kita belajar memberi nama ke suatu
senyawa. Sama seperti kalian, kalian kan memiliki nama semuanya, apa

360
tujuannya? Untuk memudahkan mengidentifikasi ya. Coba buka buku
kalian yang membahas tentang tata nama.

Siswa : buku yang mana?

Guru : buku yang kalian bawa, buku apa pun itu. Yang penting ada tata nama
nya

Siswa membuka buku mencari materi mengenai tata nama.

Guru : pertama kita pelajari tentang tata nama logam dan nonlogam. Disini
kalian harus mengingat kembali mengenai unsur logam dan non logam.
Jangan lupakan tentang tabel periodik unsur ya. Masih ingatkan dengan
tabel periodik unsur?

Siswa : (tidak menanggapi)

Guru : penamaan untuk unsur logam dengan non logam kita mulai dengan
menuliskan nama logamnya terlebih dulu dilanjutkan dengan nama non
logam kemudian diakhiri dengan ida. Misalnya NaCl apa namanya?

Siswa tidak menanggapi

Guru : Na lambang untuk unsur apa?

Siswa : tidak menanggapi

Guru : lambang untuk unsur apa? Unsur na

Siswa : natrium

Guru : iya natrium. Kemudial Cl itu lambang untuk unsur apa?

Siswa : unsur klor

Guru : ditambahkan ida dibelakangnya menjadi klorida. Jasi NaCl memiliki


nama Natrium Klorida.

Guru : kalau MgCl2 apa namanya?

361
Siswa : Magnesium klorida

Guru : oke, bisa ya tidak ada masalah ydengan ini.

Siswa : iya bu...

Guru : selanjutnya tatanama untuk non logam dengan non logam. Bagaimana
cara penamaannya?

Siswa : non logam dengan non logam bu?

Guru : iya, tata nama umtuk non logam dengan non logam. Ada yang bisa
memberitahu bagaimana penamannya?

Siswa : nama non logam diakhiri ida

Guru : iya, jangan lupa diepannya ditulis awalannya ya. Misalnya jumlah
atomnya satu diberi awalan mono. Kalu jumlah atomnya dua, diberi
awalan apa?

Siswa : di

Guru : kalau tiga?

Siswa : tri

Guru : empat?

Siswa : tetra

Guru : lima?

Siswa : penta

Guru : enam?

Siswa : heksa

Guru : tujuh

362
Siswa : hepta

Guru : delapan

Siswa : okta

Guru : sembilan?

Siswa : nona

Guru : sepuluh?

Siswa : deka

Guru : setelah awalan kemudian diikuti dengan nama unsur nonlogam pertama
kemudian unsur non logam kedua diakhiri dengan ida ya anak - anak.
Bisa ya. Misalnya sekarang ada CO2 apa namanya?

Siswa : karbondioksida

Guru : jumlah atom C nya kan ada satu ya, seharusnya ada awalan mono.
Tetapi awalan mono pada unsur pertama tidak kita tuliskan sehingga
CO2 namanya adalah karbondioksida bukan monokarbon dioksida ya.
Paham ya? Bagaimana kalau N2O5 apa namanya?

Siswa : N itu nitrogen ya bu ya

Guru : iya. Apa jadinya namanya?

Siswa : Dinitrogen Pentaoksida

Guru : kalau SO3 apa namanya?

Siswa : Sulfur Trioksida

Guru : Nah sekarang kalau unsur non logam itu memiliki biloks lebih dari satu,
bagaimana penamaannya? Untuk penamaannya menggunakan angka
romawi yang menyatakan biloksnya. Misalnya FeCl2 namanya besi (II)
klorida. Darimana kita tahu biloks Fe adalah dua? Untuk Cl kan kita

363
tahu ya biloksnya adalah -1 kemudian kita lihat dibelakangnya Cl ada
angka 2, angka 2 ini menyatakan biloks Fe adalah +2.

FeCl2 Fe Cl2

Fe+2 Cl-1

Bagaimana paham?

Siswa : tidal memberikan respon

Guru : paham atau tidak?

Siswa : belum bu

Guru : ibu kasi contoh lagi satu ya. Misalnya ada CuCl. Cu biloksnya ada dua
ya ada yang +1 dan +2.nah kalau pada CuCl, biloks Cu adalah +1.
Darimana kita tahu? Kita lihat untuk Cl biloksnya berpa? Kan _1 ya,
nah biar senyawa ini biloksnya mau nol, berarti berapa biloks Cu nya?

Siswa : +1

Guru : iya positif satu. CuCl akan memiliki nama Tembaga (I) klorida.
Bagaimana bisa? Silahkan dicermati dulu. Nanti kalau belum paham
juga silahkan bertanya lagi.

Siswa mencatat penjelasan guru yang ditulis di papan.

Guru : biarlebih paham lagi ya, coba kalian beri nama senyawa ini Cu 2O, FeO,
Cu2S, CdBr2

Siswa : belum selesai nyatet bu

Guru : iya sambil nyatat. Kalau sudah selesai nyatat, lanjut kerjakan ini.

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Siswa mengerjakan soal
tersebut secara individu dan berdiskusi hanya dengan teman sebangku. Guru

364
memanggil nama beberapa siswa untuk maju ke depan dan menjawab soal yang
diberikan oleh guru. Siswa yang ditunjuk guru maju kedepan dan mengerjakan
soal. Siswa lain yang tidak mendapat giliran maju memperhatikan dan
mengoreksi jawaban siswa.

Guru : sekarang kebalikannya ya. Dari nama kita buat rumus strukturnya,kalian
buat rumus kimia senyawa tersebut. Tentukan rumus kimia dari besi
(III) oksida dan Timah (II) klorida! Coba kalian kerjakan dulu

Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Ada beberapa siswa yang
terlihat mengobrol engan temannya. Kemudian guru menghampiri siswa tersebut
dan mmeminta sisaw tersebut untuk mengerjakan soal yang guru berikan.

Guru : bagaimana bisa? Siapa yang mau coba maju kerjakan?

Siswa : contoh satu bu

Guru : contoh? Misalnya rumus kimia dari tambaga (II) klorida. Tembaga kan
lambangnya Cu ya nah Cu disini biloksnya kan +2 kita tahu dari sini ya.
Kemudian kita buat Cu+2 kemudian Cl biloksnya -1. Kita kalikan silang
menjadi CuCl2. Biloks di Cu menjadi indeks di Cl. Bisa?

Siswa mencatat penjelasan guru dan mengrjakan soal yang diberikan guru.

Siswa : yang itu benar Fe2O3 ya bu?

Guru : iya benar. Coba buat ke depan caranya

Siswa maju ke depan untuk membuat jawaban di papan.

Guru : yang lagi satu siapa yang mau coba? Siapa bisa mengerjakan soal yang
lagi satu?

\siswa tidak merespon

Guru : coba kamu maju

Siswa yang ditunjuk maju kedepan

365
Guru : bagaimana sudah paham? Sudah ya. Kalau sudah kita lanjut lagi ke tata
nama asam. Apa ciri-ciri dari asam?ada ion apa?

Siswa membuka buku untuk mencari jawaban

Guru : apa ionnya?

Siswa : H positif

Guru : iya ada ion H+. Jadi kalau ada ion H+nya berarti senyawa tersebut
memiliki sifat asam. Untuk penamaanya, tinggal ditambahkan kata
asam didepannya. misalnya HCl apa namanya?

Siswa : (membaca buku mencari jawaban)

Guru : Apa namany? namanya Hidrogen Klorida ya. H ini kan menandakan
kalau dia besifat asam, bisa juga namanya menjadi Asam klorida. Kalau
ini apa namanya?

d. H2S

e. HBr

f. HI

Siapa bisa? H2S apa namanya?

Siswa membaca buku mencari jawaban. Salah seorang siswa menjawab


pertanyaan guru

Siswa : Asam sulfida

Guru : atau bisa juga hidrogen klorida ya. Kemudian yang kedua apa
namanya?

Siswa : asam bromida

Guru : atau?

366
Siswa : hidrogen bromida

Guru : kalau yang HI?

Siswa : asam ioda

Guru : asam iodida ya atau hidrogen iodida.

Guru : sampai disana ada pertanyaan? Sudah mengerti ya?

Siswa : sudah bu..

Guru : sekarang kita lanjut ke tata nama basa. Apa ciri ciri basa? Ada ion apa
pada basa?

Siswa : OH-

Guru : ion apa namanya?

Siswa : hidroksida

Guru : ion hidroksida. Dalam penamaannya unsur pertama ditulis sesuai


dengan nama unsurnya kemudian diikuti dengan hidroksida. Misalnya
NaOH namanya menjadi Na untuk unsur?

Siswa & guru : Natrium

Guru : namanya akan menjadi natrium hidroksida

Guru : kalau Mg(OH)2 apa namanya?

Siswa : Magnesium Hidroksida

Guru : sampai disana ada pertanyaan?

Siswa : tidak bu...

Guru : kalau tidak ada kita lanjut ya lagi sedikit ke tata nama kation dan anion
poiatomik. Nah sekarang coba kalian lihat bukau kalian. Disana sudah
ada ya tabel yang bereisi nama-nama kation dan nama-nama anion.

367
Untuk tabel itu silahkan kalian hafalkan ya nanti. Misalnya sekarang
ada CaCO3 penamaannya kita mulai dari unsur pertama. Unsur pertama
itu termasuk kedalam kation. Jadi kationnya kan Ca ya Ca itu lambang
untuk unsur kalsium dan anionnya adalah CO3-2. Apa nama anionnya?
Coba lihat ditabelnya

Siswa : karbonat

Guru : sehingga akan menjadi kalsium karbonat. kalau NH4Cl apa namanya?

Siswa : amonium kalau

Guru : amonium klorida

Guru : iya...sampai disana ada pertanyaan?

Siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan

Guru : kalau tidak ada, silahkan lihat diktatnya halaman 56. Coba kerjakan soal
dari nomor 1 sampai nomor 4.

Siswa mengerjakan soal yang ada di diktat. Dalam pengerjaannya siswa


membentuk kelompok dengan jumlah 4 5 orang.

Teetteeeeettetetette

Guru : waktunya sudah habis ya, silahkan kalian lanjutkan lagi dirumah. Kita
bahas lagi minggu depan ya.

Siswa : Padaasana. Pramasanti, Om shanti, shanti, shanti Om

Guru : selamat siang ya anak-anak.

368
Lampiran 42

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D30/OBS/AB/G4/29-03-17
Ruang Kelas : X MIPA 5

369
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2.3

Guru memasuki ruang kelas, siswa terlihat sudah rapi dudk di meja masing-
masing

Siswa : Padaasana, panganjali, Om Swastiastu

Guru : Om swastiastu, selamat pagi anak-anak. Sudah siap untuk pelajaran hari
ini?

Siswa : sudah bu

Guru : kalau sudah coba dikeluarkan buku kimia nya ya. Minggu lalu ada PR
ya, sudah kalian kerjakan?

Siswa : sudah bu.

Guru : Ada yang belum mengerjakan? Coba di buka bukunya, ibu periksa,
sudah semua mengrejakan atau belum ya.

Guru berkeliling kelas memeriksa pekerjaan siswa dan siswa mengeluarkan buku
kimia agar bisa diperiksa oleh guru.

Guru : sudah semua ya mengerjakan PR nya. Kalau begitu materinya kita


lanjut dulu. Apa materi selanjutnya? Selanjutnya kita belajar mengenai
persamaan reaksi. Silahkan buka buku kalian cari tentang persamaan
reaksi. Sudah sempat kalian baca sebelumnya?

Siswa : (tidak menjawab)

Guru : silahkan dibaca dulu sebentar ya

Siswa membaca buku mengenai persamaan kimia.

Guru : ada yang tidak hadir temannya?

370
Siswa : semua datang bu

Guru : sudah selesai membaca? Dari apa yang kalian baca, apa itu persamaan
reaksi?

Siswa : tidak menjawab

Guru : coba kamu, apa itu persamaan reaksi?

Siswa : persamaan yang menunjukkan zat-zat berreaksi, zat-zat hasil reaksi dan
koefisien reakisnya

Guru : coba kamu bikin contoh persamaan reaksi ke depan?

Siswa yang ditunjuk maju kedepan membuat contoh persamaan reaksi

N2 + H2 NH3

Guru : dalam menuliskan sebuah persamaan reaksi, ada beberapa ketentuan


yang harus kalian ingat. Pertama kalian harus tahu lambang dari masing
masing unsur atau senyawa dan kalian juga harus tahu unsur atau
senyawa tersebut bertindak sebagai pereaktan ataukah hasil pereaksi.
Kedua, unsur atau senyawa yang bertindak sebagai pereaktan kalian
tuliskan disebelah kiri tanda panah sedangakan hasil reaksi atau produk
kalian tuliskan disebelah kanan tanda panah. Ketiga, tuliskan wujud
dari masing masing zat. Ada 4 wujud zat. Ada solid ditulis s yang
artinya padat, kemudian ada liquid yang dulis l yang artinya cair, gas
dituliskan g dan aqueos ditulisakan aq yang artinya terlarut dalam
pelarut. Wujud zat ini ditulis pada akhir unsur. Perhatikan contoh yang
sudah teman kalian tuliskan di depan. Persamaan ini sudah hampir
benar, hanya saja perlu ditambahkan wujud satnya

N2 (g) + H2 (g) NH3 (g)

371
Yang berada disebelah kiri tanda panah dinamakan reaktan dan yang
disebelah kanan dinamakan produk. Angka yang ditulis ini ( sambil
menunjuk gambar) disebut indeks. Dalam persamaan reaksi, jumlah
atom yang berada di sebelah kiri tanda panah harus sama dengan julah
atom yang berada disebelah kanan tanda panah. Untuk menyamakan
jumlah atom ini kita akan menambahkan koefisien didepan masing
masing zat. Inilah yang dinamakan dengan penyetaraan reaksi Kita
setarakan dulu reaksi tersebut. Jumlah atom di ruas kiri harus sama
dengan jumlah atom diruas kanan ya. Kita lihat dulu satu persatu
unsurnya. Nitrogen indeksnya ada dua ya, berarti jumlah atom nitrogen
diruas kiri adalah dua. Kemudian bagaimana dengan jumlah atom
nitrogen disebelah kanan? Ada berapa atom nitrogennya?

Siswa : tidak menjawab

Guru : lihat indeksnya, kalau tidak ada angkanya berarti satu ya. Nah indeks
nitrogen disebelah kanan ada satu. Beda ya jumlah atomnya untuk
nitrogen, nah untuk menyamakannya kita tambahkan koefisien caranya
kita kali silang jumlah atom nitrogen yang dikiri dengan yang dikanan.
Yang dikiri dikali satu yang dikanan dikali dua. Ini kita jadikan
koefisien. Sampai sana paham ya?

Siswa mengangguk

Guru : Hidrogennya sekarang. Atom H ya. Dikiri atom H ada berapa?

Siswa : dua

Guru : kemudian atom hidrogen disebelah kanan ada berapa?

Siswa : tiga..

Guru : indeksnya tiga ya, tapi ingat kalau ada koefisien, indeksnya dikalikan
dengan koefisien. Itulah jumlah atomnya. Kalau kita kalikan indeks dan
koefisiennya, berapa jadinya jumlah atom H nya?

372
Siswa : enam

Guru : dikanan ada enam dikiri ada dua, bagaimana biae sama?

Siswa : dikali silang

Guru : dikali silang? Dikali berapa jadinya?

Siswa : yang dikiri kali enam yang kanan kali dua

Guru : bagaimana kalau yang kiri ibu kai tiga kemudian yang kanan ibu
kalikan satu, mau tidak sama koefisiennya?

Siswa nampak sibuk mencermati penjelasan guru di papan.

Guru : bagaimana mau sama?

Siswa : mau bu

Guru : jadi kalau bisa disederhanakan, disederhanakan terlebih dahulu ya.


Sampai disana ada petanyaan? Ini mau kalian catat?

Siswa : iya

Guru : silahkan. Nanti kalau sudah selesai mencatat, kalian kerjakan latihan di
diktat halaman 58 ya.

Siswa memcatat penjelasan guru di depan. Kemudian siswa mengerjakan soal


yang diberikan oleh guru. Siswa mengerjakan soal secara individual. Sesekali
siswa terlihat berdiskusi dengan teman yang duduknya berdekatan. Guru
bekeliling melihat kemajuan siswa dalam mengerjakan soal.

Guru : sudah bel ya, kalian sudah mengerjakan sampai mana? Sudah nomor 2?

Siswa : belum bu, nomor 1 belom slesai.

Guru : kalau begitu lanjutkan lagi dirumah ya, minggu depan kita lanjut bahas
lagi

373
Siswa : padaasana, paramashanti

Siswa dan Guru : Om shanti, shanti, shanti Om

Lampiran 43

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D32/OBS/AB/G4/31-03-2017

374
Ruang Kelas : X MIPA 5
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2.3

Guru memasuki ruang kelas, siswa duduk ditempatnya masing masing

Guru : selamat siang anak anak

Siswa : siang bu

Guru : sekarang pelajaran kimia bu sutariani ya?

Siswa : iys

Guru : ibunya tidak sekolah karena sakit. Ini ada tugas, tolong tugasnya
dikerjakan. Kerjakan di kertas lampiran di kumpul. Kalian jangan ribut.
Nanti kakak yang penelitian ini akan mengawasi kalian. Ada
pertanyaan?

Siswa : soalnya ditulis bu?

Guru : silahkan kerjakan sebagaimana biasanya kalau sama ibunya ya.


Kemudian tadi ibunya titip pesan, minggu depan kalian ulangan,
materinya dai redoks sampai yang sekarang ya. Ada pertanyaan lagi?

Siswa : dimana dikumpul nanti ini bu?

Guru : letakkan di meja ibunya. Ketua kelas kan tahu dimana meja ibunya ya.
Baiklah ibu tinggal ya. Ingat jangan ribut

Salah seorang siswa membagikan tugas yang diberikan oleh guru. Beberapa
siswa membentuk kelompok untuk menegrjakan soal. Sebagian lagi mengrjakan
sendiri dan berdiskusi dengan teman sebangkunya. Selama pengerjaan soal, kelsa
tertib tidak ribut dan semua siswa mengerjakan soal. Sesekali terlihat siswa
berpindah tempat duduk untuk mendiskusikan cara menjawab soal. Ketika jam

375
pelajaran telah usai, siswa mengumpulkan tugas yang diberikan guru kepada
ketua kelas.

Lampiran 44

TRANSKRIP OBSERVASI

KODE : D37/OBS/AB/G4/07-04-2017

376
Ruang Kelas : X MIPA 5
Subyek Penelitian : Aktivitas belajar siswa
Jam : 1,2.3

Guru memasuki ruang kelas,siswa masih terlihat berkumpul dengan temannya


didalam kelas. Setelah guru di ruang kelas barulah siswa mencari tempat
duduknya masing-masing.
KK : padaasana,Panganjali
Siswa : Om swastiastu
Guru : Om swastiastu. Selamat pagi anak-anak. Sudah menyanyikan lagu
indonesia raya?
Siswa : ayo nyanyi dulu
Siswa menyanyikan lagu indonesia raya
Guru : ada yang tidak hadir hari ini?
Siswa : hadir semua bu
Guru : hari ini kita ulangan ya,sudah siap semua?
Siswa : belum bu...
Guru : koq belum,kan minggu lalu sudah ibu ber tahu kalau hari ini kita ulangan.
Siap tidak siap ya,yang duduk disebelah kanan tunggu diluar
Siswa yang duduk disebekah kanan keluar dari ruang kelas dengan membaa buku
kimia.
Guru : silahkan tempat duduknya dirapikan ya,semuanya duduk disebelah kir.
Yang ada diatas meja hanya kertas dan alat tulis,yyang lainnya masukkan
ke dalam tas.
Guru membagikan soal ulangan kepada siswa. Soal ulangan terdiri dari 5 paket
soal A dan 5 paket soal B.
Guru : Sudah semua dapat soal ya. Masing-masing paket soal kan ada soal A dan
soal B. Yang memiliki nomor absen genap silahkanmengejakan paket
soal A, yang nomor absennya ganjil silahkan mengerjakan paket soal B.
Kerjakan sendiri ya! Waktu mengerjakan 35 menit. Silahkan dikerjakan.

377
Siswa : Soalnya ditulis bu?
Guru : tidak usah
Siswa : Boleh diacak bu?
Guru : silahkan, boleh. Jangan meminjam alat tulis ke temannya ya.
Siswa mengerjakan soal ulangan secara individu. Namun terlihat beberapa siswa
ada yang lihat kiri kanan. Siswa tersebut didekati oleh guru dan siswa tersebut
langsung diam. Setelah 35 menit....
Guru : waktunya sudah habis,ayo silahkan dikumpulkan.
Siswa : belum selesai bu...
Guru : ayo..selesai tidak selesai silahkan dikumpulkan
Siswa masih tetap mengerjakan soal ulangan walaupun guru sudah meminta untuk
mengumpulkan lembar jawabannya.
Guru : soalnya biarkan di meja kali,lembar jawabannya saja yang dibawa
kedepan.dan ingat paket soalnya kalian tulis ya. Silahkan dikumpulkan
ayo,dikumpul. Nanti temannya yang gelombang berikutnya kekurangan
waktu.
Siswa mengumpulkan lembar jawaban dan menunggu diluar. Siswa yang
sebelumnya menungggu diluar,memasuki ruang kelas dan duduk ditempat
masing-masing.
Guru : di meja kalian sudah ada soal ya,soalnya terdiri dari 5 paket soal A dan 5
paket soal B. Yang nomor absen genapmengerjakan soal A dan yang
ganjil mengerjakan soal B. Buku kimianya silahkan dimaaukkan. Yang
ada diatas meja hanya kertas,soal dan alat tulis. Kalian tidak boleh
meminjam alat tulis dari teman.
Siswa memasukkan buku kimia dan mengeluarkan kertas untuk ulangan.
Guru : Waktu kalian mengerjakan 35 menit.silahkan dikerjakan.
Siswa : soalnya boleh diacak bu?
Guru : silahkan
Siswa : soalnya ditulis?
Guru : tidak usah, langsung jawabannya saja.
Siswa mengerjakan soal ulangan secara individu.

378
Setelah 35 menit....
Guru : waktunya sudah habis,silahkan dikumpulkan. Ayo silahkan dikumpulkan.
Soalnya juga tolong dikumpulkan ya.
Siswa mengumpulkan lembar jawaban hasil ulangan.
Guru : tolong panggil temannya diluar ya, suruh mereka masuk ke kelas.
Semua siswa memasuki ruang kelas dan duduk ditempatnya masing-masing.
Beberapa siswa terlihat berdiskusi menanyakan jawaban yang mereka buat ketika
ulangan.
Guru : bagaimana tadi, bisa menjawabnya?
Siswa : susah bu.. waktunya kurang banyak
Guru : itu kan sudah kita bahas waktu pembelajaran sebelumnya. Berarti kalian
kurang belajarnya.
Siswa : bu, tugasnya yang kemarin dikumpul bu?
Guru : oh ada tugas kemarin y? Iya silahkan dikumpulkan tugasnya ya
Teng tong teng tong Saatnya jam ketiga dimulai teng tong teng tong....
Guru : karena sudah bel,tolong ketua kelas nanti kumpulkan tugasnya ya,pas jam
istirahat nanti bawa ke ruang guru ya. Kemudian untuk pertemuan
selanjutnya silahkan kalian pelajari tentang benzena dan turunannya ya.
Dibaca dulu dirumah. Ayo
KK : padasana,pramashanti..

Lampiran 45
TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D38 /WAN/AB/G1/ 26-02 -2017

379
Ruang Kelas : XII MIPA 6

Wawancara Siswa B
P : Siang dik,lagi sibuk ga?
S : Siang kak
P : bole minta waktuny sbentar ya, kakak mau naya-nanya sedikit. Bole ya...
S : bole kak
P : kalian belum pulang?
S : ada pemsor kak
P : pelajaran apa pemsornya?
S : Biologi sama Fisika kak
P : kalian pelajaran kimia diajar sama siapa?
SA : sama bu mahendra kak
P : Seneg diajar sma ibunya
SA : seneng-seneng aja kak
P : Ibunya di kelas seringngasi kalia pertanyaan ga?
SB : sering kak
SA : sering banget kak
P : kalian seneng kalau sering dikasi petanyaan sama ibunya?
SA : biasa aja kak
SB : engga seneng kak, biasanya susah pertanyaan ibunya
P : kan ngerjainnya masih bisa diskusikan, walaupun susah tapi masih tetep
bisa ngerjain bareng temen kan?
SB : iya sih kak, Cuma males aja ngerjainnya kalau terlalu banyak kak
soalnya. Mending dkasi pertanyaan sedikit terus gampang...seneng dah
ngerjainnya..hahhaha
SA : iya maunya dia kak,orang dia ga pernah belajar kak...main-main aja
kerjanya dikelas...dikasi soal mana pernah dikerjain kak..
P : kalian selalau merhatiin ibunya ga kalo ibunya memberikan pertanyaan?
SA : saya perhatiin kak, biar bisa jawabnya, biar ngerti kak
P : kalo adik gimana?

380
SB : mehatiin kadang-kadang kak
P : kadang kadang itu maksudnya gimana?
SB : lagi merhatiin lagi engga kak
P : kenapa gitu?
SA : males dia kak..hahah
SB :sing jeketo....
P : terus kenapa ga merhatiin gurunya?
SB : lebih enak ngobrol kak daripada merhatiin guruny
P : terus kalau ditanya sama gurunya, gimana adik jawabnya?
SB : tanya ma temen kak...udah gampang kak
P : kalau ga dikasi tau sama temennya jeg modal kejengatkejengit aja dah
ya...hahhha
SB : kurang lebih kak
P : semua pertanyaan yang guru kalian kasi?
SA : dijawab yang bisa kita jawab aja kak..
SB : kalau saya..haha...ngikut temen kak...tinggal salin aja ntar
P : kalian jawab sendiri atau diskusi dengan teman lain?
SA : yang bsa dijawab sendiri kita jawab sendiri. Kadang diskusi juga
P : kalau diskusi,adik ikut mengeluarka pendapat atauhanya menyimak saja?
SA : ngeiatin aja kak..kalau ga ngerti ya tanya sama temennya kak
P : kalau adik?
SB : pasti ikut kaa......ikut nyalin jawaban..haha
P : pertanyaan yang dikasi sama gurunya kalian cata atau tidak?
SA : kalau ditulis dipapan sama dibilang ibunya kita catet kak..tapi kalau ud
ada dibuku engga biasanya kak
P : ibunya suka nunujuk-nunjuk kalian buat jawab pertanyaan ke depan?
SA : kalau ga ada yang mau maju ya ditunjuk kak, tapi ada aja pasti yang
angkat tangan maju ke depan
P : gugup ga kalau maju ke depan ngerjin soal?
SA : takut salah kak...kalo salah kan malu kak
P : kalao kamu pernah aju ga ke depan jawab soal?

381
SB : engga kak..kasi yang pinter pintraja maju kak
P : kalau temennya majju ke depan ngejain soal, kalian ngapain?
SA : lanjut ngerjain atau engga ngeliat temnnya bikin
SB : Kalau saya tetep ngobrol kak
P : ga dmarah sama ibunya kalau ngobrol terus?
SB : dimarah kak, disuruh dah maju ngerjain soal kak
P : kenapa masih juga ngobrol kalau gitu?
SB : kenapa ya kak.....mmmm...ga ngerti sama materinya, terus buat ngusir
bosan aja kak karena ga ngerti materi kan otomatis ga bisa jawab ya
P : kalau tidak mengerti kenapa tidak bertanya kepada guru atau teman?
SB : tetap ga ngerti kak kalaupun sudah bertanya
P : segitu dulu deh ya..itu belnya ud bunyi..makasi ya dik
SA, SB : oke kak, sama-sama

Lampiran 46
TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D42 /WAN/AB/G1/ 27-02 -2017


Ruang Kelas : XII MIPA 6

382
Peneliti : halo ketemu lagi dik
Siswa A : eeehh..
Peneliti : lanjut nanya nanya lagi bole?
Siswa A : bole kak
Peneliti : selama pembelajaran, ibunya kan suka memberi soal ya, kalo
misalnya kamu ga ngerti cara jawabnya, kamu bertanya langsung
ke ibunya?
Siswa A : tanya ke temen dulu kak, kalau temannya ga bisa baru tanya ke
ibunya kak.
Peneliti : ibunya suka keliling ngeliat kalian mengerjakan soal ga?
Siswa A : suka kak, ibunya jarang dudk didepan, apalagi kalau dikasi soal
pasti keliling dah ibunya ngeliatin, ada yang tidak bisa dikerjain
atau ga
Peneliti : pernah berrselisih paham sama teman ga?
Siswa A :selisih paham itu yang misalnya saya jawab A trus dia ngotot
jawab B, gitu ya kak?
Peneliti : iya yang seperti itulah
Siswa A : pernah kak
Peneliti : respon ibunya gimana kalau kalian seperti itu?
Siswa A : ibunya ngejawab soal itu kak,jadi diliat nanti punya siapa yang
betul
Peneliti : kamu pernah dipanggil sama ibunya untuk menjawab soal?
Siswa A : engga kak
Peneliti : kenapa begitu?
Siswa A : ibunya Cuma nunujuk yang angkat tangan aja buat jawab ke
depan kak. Kalau ga angkat tangan ya ga ditunjuk ma ibunya kak
Peneliti : pernah merasa bosan dengan pelajaran kimia?
Siswa A : pernah
Peneliti : pas materi apa?

383
Siswa A : materi yang kemarin itu, gugus fungsi yang banyak reaksinya itu,
membosankan sekali

Peneliti :kenapa membosankan?


Siswa A : ga ngerti soalnya kak, terus hafalannya banyak
Peneliti : pernah mengajukan pertanyaan ke ibunya tapi ibunya ga bisa
jawab?
Siswa A : pasti bisa jawab sih kak ibunya
Peneliti : selama pelajaran ibunya, pernah disuruh buat kelompok ga?
Siswa A : pernah sih kak, tapi kalo disuruh ngerjain soal otomatis dah kita
nyari kelompok kak, biar ada yang diajak diskusi
Peneliti : selama diskusi kelompok, kamu ikut mengeluarkan pendapat ga?
Siswa A : kalau saya bisa kak, tapi kalau engga ya dengerin temen aja.
Biasanya kalau berkelompok gitu saya nyari teman yang bisa kak
jadinya saya bisa nanya ke dia kalau saya ga bisa.
Peneliti : pas ibunya memberi soal, kamu atau teman teman yang lain ada
yang protes ga sampai kelas itu ribut?
Siswa A : engga kak. Kalau dikasi soalya kita kerjain kak. Paling ributnya
pas ngerjain itu karena kita diskusi jadi gak rame kelasnya. Tapi
ga semua ributnya diskusi kak, ada aja bebrapa yang ga diskusiin
soal.
Peneliti : oh ya...mereka ngeributin apa biasanya?
Siswa A : da aja deh kak, kalau uda yang cook cowok itu duduk barengan,
udah deh ribut dah jadinya
Peneliti : respon ibunya gimana biasanya?
Siswa A : biasanya didatengin sama ibunya. Pas didtengin merreka diem dah
pura pura diskusi soal. Nanti ibunya uda pergi ribut dah lagi
Peneliti : kalau ribut lagi, didatengi lagi sama ibunya?
Siswa A : paling Cuma dilewatin aja kak sama ibunya
Peneliti : ibunya pernah ngasi ulangan harian kan ya? Itu sistemnya
gimana? Open book apa ngerjain mandiri?

384
Siswa A : ngerjain sendiri
Peneliti : pernah kerjasama selama ulangan?
Siswa A : pernah kak, tapi takut ketahuan ibunya, kalau ketahuan bisa
diambil kertas ulangannya.
Peneliti : kalau di kelsa ibunya ngasi soal, biasanya kamu catet ulang soal
itu atau engga?
Siswa A : tergantung kak, kalau ibunya nyuruh ngerjain soal yang di buku
biasanya ga dicatatlagi kak. Tapi kalau soalnya ibu tulis di papan
biasanya dicatat dulu kak.
Peneliti : dikelas ada piketnya kan ya?
Siswa A : ada kak
Peneliti : biasanya piketnya sepulang sekolah atau paginya?
Siswa A : pulang sekolah kak
Peneiti : kalau di kelas kamu suka nulis di bangku ga?
Siswa A : engga kak ga suka
Peneliti : kalau temen temen yang lain ada yang suka coret bangku?
Siswa A : pasti ada aja kak, liat aja bangkunya kan banyak coretannya
kak..hehehe
Peneliti : iya deh..uda bel ya, sekarang pelajaran apa?
Siswa A : fisika kak
Peneliti : oke deh kalau begitu. Makasi waktunya ya dik
Siswa A : iya kak sama sama

Lampiran 47
TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D43 /WAN/AB/G1/ 28-02 -2017


Ruang Kelas : XII MIPA 6

385
Peneliti : siang dik
Siswa H : siang kak
Peneliti : belum pulang?
Siswa H : nunggu pemsor kak
Peneliti : dapat pelajaran apa sekarang pemsornya?
Siswa H : bahasa inggris sama biologi kak
Peneliti : kakak ganggu sebentar buattanya tanya bole ya?
Siswa H : eeehh...tanya tanya apa kak?
Peneliti :tanya tanya biasa aja seputar kondisi pembelajaran aja.. ga susah
koq..
Siswa H : oke kak
Peneliti : dapat pelajaran kimia kan ya? Yang ngajar siapa namanya dik?
Siswa H : bu mahendradani
Peneliti : kalau ibunya mengajar lebih cenderung menje;askan atau
memberi soal?
Siswa H : dua duanya kayaknya kak. Soalnya setiap habis menjelaskan asti
dikasi dah latihan soal. Tapi karena sekarang sudah mau ujian
lebih seringnya di kasi soal
Peneliti : ibunya biasanya memberi soal yang ada di buku atau soal lain?
Siswa H : kadang ada yang dari buku, kadang ngambil ibunya soal dtempat
lain
Peneliti : ketika ibunya memberikan soal ataupuin pertanyaan didalam
kelas, adik memperhatikan atau tidak?
Siswa H : memperhatikan kak, kalau tidak nanti ga ngerti terus ga bisa
jawab soal nanti.
Peneliti : Adik suka nyatet soal soal yang dikasi sama ibunya?
Siswa H : tergantung kak, kalau soalnya sudah ada di buku paling Cuma
bikin diketahuinya aja. Kalau soalnya tidak ada di buku baru
dicatat kak.
Peneliti : bagaimana caranya adik menjawab soal yang dikasi sama ibunya?

386
Siswa H : mmmmm
Peneliti : dijawabnya dengan diskusi kelompok atau diskusin dengan
teman sebangku atau dikerjakan sendiri?
Siswa H : kalau bisa dikerjakan sendiriya dikerjakan sendiri, kalau ga bisa
baru tanya sama teman yang lain
Peneliti : pernah bertanya ke ibunya kalau tidak bisa?
Siswa H : pernah kak
Peneliti : gimana respon ibunya?
Siswa H : dijelaskan sama ibunya gimana caranya jawab.
Peneliti : pernah ga suatu ketika bertanya ke ibunya terus ibunya ga bisa
jawab?
Siswa H : pernah kak
Peneliti : gimana ibunya?
Siswa H : pertanyaannya dilempar ke taman lain. Misalnya gini, siapa yang
bisa jwab pertanyaan dari andika? Gitu kak
Peneliti : teman teman yang lain gimana?
Siswa H : di simak aja kak, didengerin. Kalau bisa jawab ya dijawab kak.
Kalau engga disuruh dah kita nyari di internet kak
Peneliti : pernah menyela ketika ibunya memberikan pertanyaan?
Siswa H : engga kak
Peneliti : pernah merasa bosan dengan pelajaran kimia atau dengan
pertanyaan pertanyaan yang ibunya kasi?
Siswa H : pernah kak, kalau soal atau pertanyaannya ga bisa dikerjain atau
pas materi yang ga dimengerti, bosen dah kak.
Peneliti : bosan karena tidak bisa ya?
Siswa H : iya, rasanya tu pengen cepet cepet selesai aja materinya yang
ini. Langsung loncat ke materi lain aja.hehehe
Peneliti : ketika adik sama teman teman yang lain mengerjakan soal,
ibunya berkeliling ga mengecek kalian selama mengrjakan soal?
Siswa H : keliling kak, ditanya dah satu satu bisa apa engga.

387
Peneliti : adik suka ribut ga kalau ibunya ngasi poertanyaan atau ngasi soal?
Biasanya kan ada aja tu yang setiap di kasi soal teriak dah
wuuuu...
Siswa H : engga kak
Peneliti : kalau teman teman yang lain gimana?
Siswa H : engga juga kak, palingan mereka ributnya pas ngerjain. Pindah
pindah duduk dah mereka
Peneliti : kenapa mereka pindah pendah tempay duduk?
Siswa H : biar bisa diskusi kak. Tapi ada juga yang pindah biar bisa nyalin
jawaban teman aja.
Peneliti : ibunya pernah memberi tugas secara berkelompok?
Siswa H : diskusi kelompok ya?
Peneliti : iya diskusi kelompok
Siswa H : pernah kak
Peneliti : kalau dalam diskusi kelompok itu, adik ikut berperan aktif ga?
Dalam artian, suka mengajukan pendapat dan sejenisnya?
Siswa H : iya kak, biar ketemu jawaban dari permasalahannya
Peneliti : kalau teman teman yang lain juga seperti itu?
Siswa H : ada aja yang seperti itu, ada juga yang tidak.
Peneliti : kalau yang tidak itu ngapain aja biasanya selama diskusi?
Siswa H : duduk anteng aja, nunggu hasilnya. Kadang suka ngajak ngobrol
yang ga berkaitan sama diskusi
Peneliti : pemilihan anggota dalam kelompok ditentukan sama ibunya atau
kalian pilih sendiri?
Siswa H : pakai absen kak, biar adil kata ibunya.
Peneliti : setiap ibunya memberikan pertanyaan atau soal, adik bersemangat
untuk menjawab atau engga?
Siswa H : semangat, biar bisa angkat tangan terus jawab ke depan
Peneliti : berarti tertarik ya untuk mengerjakan setiap soal yang diberi
ibunya?
Siswa H : kalau materinya saya ngerti pasti saya jawab soalnya

388
Peneliti : kalau materinya ga kamu pahami?
Siswa H : susah ngerjainnya kak, biasanya saya tanya sama teman yang bisa.
Peneliti : berarti sebisa mungkin tetpa mengerjakan ya?
Siswa H : iya kak
Peneliti : selama diskusi, pernah berselisih paham dengan teman dalam satu
kelompok?
Siswa H : engga sih kak. Paling pas diskusi kita saling melengkapi aja.
Misalnya saya ngasi tahu gini, nanti temen yang satu kelompok
mengikuti dah kak
Peneliti : selain adik, teman satu kelompok pernah mengajukan
pendapatnya?
Siswa H : pernah kak
Peneliti : respon adik gimana?
Siswa H : di denger dulu kak apa pendapatnya, terus ya kita ganumg
gabungin sama pendapat teman teman lain termasuk saya
Peneliti : piket kelas sekarang. Kan ada pembagian piket dikelasya?
Siswa H : iya
Peneliti : piket kelasnya itu kerjanya pgi hari atau siang sepulang sekolah?
Siswa H : sepulang sekolah kak
Peneliti : besok paginya masih bersih kelasnya?
Siswa H : masih kak, soalnya ruang kelasnya di kunci sorenya
Peneliti : teman teman ga ada yang buang sampah di dalam kelas baik itu
pas jam pelajaran atau jam istirahat?
Siswa H : engga kak. Paling sampahnya di simpan di kolong meja
Peneliti : adik suka tulis tulis di bangku?
Siswa H : engga kak
Peneliti : kalau teman yang lain ada?
Siswa H : mungkin kak ya, kurang tahu juga, ga pernah lihat soalnya
Peneliti : iya deh....pemsornya muai jam berapa?
Siswa H : mmm..lagi 10 menit kak

389
Peneliti : makasi ya dik tanya tanyanya. Lain kali kakak nanya nanya
lagi ya
Siswa H : oh udah ya kak...oke kak
Peneliti : makasi ya

Lampiran 48
TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D45 /WAN/AB/G1/24 -02 -2017


Ruang Kelas : XII MIPA 9

390
P : siang dik, lagi sibuk ga?

S : engga kak, ini siap siap mau pulang kak

P : boleh kakak sita waktunya sebentar. Kakak mau tanya tanya sedikit

S : boleh kak, mau tanya apa?

P : siapa nama guru yang ngajarkimia di kelas?

S : oohhh..bu mahendradani

P : senang diajar sama ibunya?

S : biasa aja kak

P : kalau sama pelajaran kimianya suka?

S : biasa aja juga kak

P : di kelas, ibunya sering ngasi pertanyaan ga?

S : sering kak, ambil menjelaskan saambil dah bertanya

P : kalau ngasi soal juga?

S : iya kak, setiap habis ngaajr dikasi dah soal kak

P : pertanyaan ibunya susah susah ga?

S : kadang susah, kadang engga

P : senang ga kalau ibunya memberi pertanyaan?

S : biasa aja kak

P : biasa aja gimana?

S : ya biasa kak

P : ngerjainnya senang?

S : kalau gampang soalnya senang ngerjain kak, tapi kalau uda susah males dah
ngerjain kak

P : dalam mengerjakan soal, biasanya kamu kerjakan sendiri atau kejakan bareng
teman?

391
S : tergantung soalnya kak, ada yang dikerjakan sendiri. Kalau bisa dikerjakan
sendiri, kalau ga bisa kerjakan bareng sama teman kak.

P : kalau ibunya memberi pertanyaan kamu perhatikan?

S : perhatikan kak, soalnya kadang kalau lain - lain suka ditunjuk ditanya dah sama
ibunya

P : temannya yang lain pernah ditunjuk gitu sama ibunya?

S : pernah kak, yang suka ngobrolpas pelajaran ibunya, langsung dah ditunjuk
ditanya apa yang ibunya bilang

P : terus temannya gimana?

S : kejengat kejengit aja baru terus dimarah sama ibunya

P : adik jawab semua soal yang biasanya ibunya kasi?

S : yang bisa dijawab, dijawab kak, kalau ga bisa baru ga dijawab

P : kalau yang ga bisa dijawab itu solusinya gimana?

S : maksudnya kak?

P : kalau ada soal yang ga bisa dijawab, adik biasanya gimna? Tanya sama guru
atau dibiarin aja?

S : biasanya tanya sama teman kak, kalau 6teman ga bisa ta suruh tanya ke ibunya

P : kenapa tidak bertanya langsung sama ibunya?

S : hehehe..takut salah kak

P : kalau salah biasanya di marah sama ibunya?

S : engga sih kak, Cuma takut aja kak

P : kalau dalam diskusi ni? Psti pernah diskusi untuk jawab soal kan ya. Nah pas
diskusi adik lebih suka diam atau ikut mengeluarkan pendapat dalam diskusi?

S : tergantung, kalau ngerti ya ikut lah ngeluarin pendapat. Tapi kalau ga bisa ya
Cuma menyimak terus nyalin jawaban teman

P : pertannyaan atau soal yang ibunya beri, kalian catat atau tidak?

S : dicatat kak. Kalau ga ada di buku ya di catat

P : ibunya suka nunjuk untuk maju ke depan menjwab soal?

392
S : siapa je yang angkat tangan, itu yang ditunjuk sama ibunya

P : pasti ada yang selalu angkat tanga setiap ibunya memberi pertanyaan?

S : ada ja kak, yang pintar pintar biasanya suka angkat tangan

P : kalau adik ga suka angkat tangan?

S : engga kak

P : kenapa?

S : takut slah kak

P ; kalau salah kan ga dimarah ya

S : wlaupun gitu kak, tetap aja takut kak.

P : yang maju, biasanya dapat tambahn nilai?

S : biasanya dapat kak

P : tetap ga mau juga adik angkat tangan?

S : hihih..engga kak

P : kalau temannya maju ke depan, adik ngapain?

S : merhatiin temannya ngerjain kak, kadang ngelanjutin ngerjain soal yang belum
dikerjakan.

P : oke deh dik, segitu aja dulu. Makasi waktunya ya lain kali kaka tanya tanya lagi

S : oke kak

Lampiran 49

TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D47 /WAN/AB/G1/03 -03 -2017


Ruang Kelas : XII MIPA 9

393
P : halo dik, selamat siang

S : siang kak

P : bole ganggu sebentar? Kakak punya pertanyaan sedikit

S : oh iya kak silahkan

P : guru yang ngajar kimia namanya siapa?

S : bu mahendradani

P : senang diajar sama ibunya?

S : biasa ja kak

P : ibunya suka memberi pretanyaan ga dikelas

S : suka banget kak, hobi itu

P : haha..hobi ya?

S : iya kak, dikit dikit dikasi dah soal, susah susah lagi soalnya

P : senang kalau dikasi pertanyaan?

S : ya engga lah kak

P : kalau dikasi pertanyaan biasanya dijawab sendiri atau kerjakan sama teman?

S : kerjakan sama teman

P : pas ngerjain soal sama teman,adik biasanya ikut memberi pendapat atau
gimna?

S : kadang memberi pendapat kalau biasa ya, kalau ga bisa saya tanya sama
merreka gimana cara mengerjakannya

P : kalau ibunya memberi pertanyaan, adik perhatikan atau tidak?

S : perhatikan kak, biar ga mendadak ditunjuk ditanyain apa soalnya. Kan malu
kalau ga bisa jawab kak..

P : oo gitu ya, kalau pertanyaan atau soal yang dikasi ibunya, suak di catat atau
tudak?

S : dicatat kalau soalnya tidak ada di buku kak

P : kalau ada di buku soalnya?

394
S : paling ditulis apa yang diketahui aja kak

P : ibunya suka nunjuk adik atau teman teman untuk mengerjakan soal ke
depan?

S : biasanya yang suak angkat tangan aja yang ditunjuk kak, yang angkat tangan
paling teman teman yang pintar aja kak

P : kalau temannya adik maju, adik ngapain?

S : biasanya memperhatikan kak, kalau ud di bilang benar baru di salin

P : kalau ada soal yang tidak bisa kamu jawab, adik bertanya ke ibunya langsung
atau tanya teman?

S : tanya teman kak, kalau teman ga bisa ya tunggu sampai ada yang bisa

P : pernah menyela ketika ibunya memberi pertanyaan?

S : engga kak

P : setiap ibunya memberi soal, teman teman di kelas ada yang ribut ga?

S : engga kak, kalo di kasi soal ya dikerjakan kak

P : ibunya pernah ngasi ulangan harian kan ya, biasanya itu kamu kerjain sendiri
atau kerjasama sama teman?

S : kerjain snediri kak, kalau ketahuan nyontek biusa gawat kak

P : gawat giman?

S : bisa di keluarin dari kelas kak

P : waktu temannya maju ke depan mengerjakan soal, teman yang lain pada ribut
ga dik?

S : engga kak,

P : adik atau teman di kelas ada yang penah memberikan pertanyaan balik ke
ibunya?

S : maksudnya kak?

P : misalnya ibunya memberi pertanyaan dan kalian tidak paham apa maksud
pertanyaan ibunya, ada diantara teman teman atau adik sendiri yang
menanyakan ke ibunya mnaksud dari pertanyaannya?

395
S : emgga kak. Kalau ga ngrti paling kita diem aja kak, nanti ibunya sendiri yang
memperjelas

P : ibunya pernah memahari adik atau teman teman dikelas?

S : pernah kak, itu kelompok cowok - cowok yang duduk di belakang, yang
disebelahnya kakak kalau di kelas

P : oh yang itu....kenapa mereka sering dimarah?

S : ga pernah diam soalnya kak, ngbrol aja kerjaannya. Di kasi soal ga pernah di
catat, nanti pas di tunjuk sama ibunya ga dah bisa jawab kan otomatis ibunya
marah

P : setelah di marah temannya itu mau memperhatikan ibunya kembali?

S : paling bertahan beberapa menit aja kak, lagi dah dia gitu

P : tindakan ibunya apa?

S : dicuekin akhirnya kak, kalau engga ditungguin dah dia di belakang

P : ibunya suka memberi tugas untuk dikerjakan di rumah?

S : jarang sih kak, seringan di sekolah dibahasnya langsung kak

P : pernah bosan dengan pelajaran kimia?

S : pernah kak, kalau uda susah itu materinya kak, males dah belajar

P : kalau sama pertanyaan yang di beri ibunya, pernah bosan ga?

S : kalau ibunya terlalu banyak memberi soal dan susah males dah ngerjain kak,
pengen dah biar cepat sepat selesai pelajarannya

P : kalau kalian sudah bosan sepertiu itu, ibunya gimana responnya?

S : ibunya keliling di kelas, trus dipeiksa pekerjaannya satu satu. Didatengin ke


meja dan ditanya, bagaimana bisa mnegrjakan?. Jadi mau ga mau jadinya
dikerjain soalnya.

P : adik penah maju ke depan menjawab soal?

S : pernah kak, tapi jarang

P : waktu maju menjawab soal itu adik merasa gugup?

396
S : takut salah jawab kak, kalau salah jawab kan malu ya. Uda maju ke depan isi
salah terus lagi

P : waktu maju itu, ditunjuk sama ibunya apa keserelaan adik sendiri maju?

S : angkat tangan terus di tunjuk sama ibunya di suruh maju. Pas ditunjuk itu
rasanya gimana gitu kak, deg-degan gitu

P : sampai gitu ya rasanya?

S : iya kak, saya jarang angkat, ini tumben saya angkat tangan

P : kenapa adik angkat tangan? Karena memang mau maju atau karena ada yang
lain?

S : soalnya kalau maju biasanya dapet nilai tambah kak, makanya mau angkat
tangan

P : kalau ga dapat nilai berarti adik ga mau angkat tangan?

S : hahhahahaha..ga tau juga kak

P : makasi waktunya ya dik, kayaknya uda cukup duu. Lain kali kalau kakak mau
tanya tanya lagi boleh kan ya?

S : iya kak

Lampiran 50
TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D48 /WAN/AB/G4/ 05-03 -2017


Ruang Kelas : X MIPA

397
P : siang dik, sibuk ga?

S : eeh eehh...siang kenapa kak?

P : sudah mau pulang ya?

S : engga kak, mau ekstra dulu

P : kakak boleh tanya tanya sebentar?

S : boleh boleh, mau wawancara ya kak?

P : iya, boleh ya?

S : iya kak

P : dikelas dapat pelajaran kimia kan? Yang ngajar siapa?

S : bu sutariani

P : seminggu dapat berapa kali?

S : dapat sekali seminggu

P : selama ibunya ngajar, ibunya sering memberi pertanyaan?

S : sering ya namanya itu, pokoknye setiap pertemuan dapatja ibunya ngasi


soal

P : semua pertanyaan yang ibunya kasi selalu adik jawab?

S : tergantung kak, yang bisa dijawab ya dijwab. Yang ga bisa ya ga


dijawab kak

P : pertanyaan ibunya susah ya sampai adik ga bisa jawab?

S : kadang pertanyaannya yang susah, kadang sayanya yang ga inget


gimana cara nyarinya

P : teman yang lain sama begitu juga?

S : kurang lebih sih gitu kak

P : pas sibunya memberi pertanyaan, adik suak ribut atau ada temannya
yang ribut, entah itu main main atau protes ibunya ngasi soal

S : kalau protes ga ada, ribut juga engga kayaknya. Paling dikasi soal ya
dicatat soalnya kak

398
P : kalau dikasi soal, adik ngerjainnya gimana? Dikerjakan sendiri atau
kerjasama sama teman bentuk kelompk?

S : biasanya diekrjain snediri kalau bisa, kalau ga bia paling diskusi sama
teman yang dekat aja.

P : pernah ada kegiatan diskusi kelompok di kelas?

S : pernah

P : kalau diskusi kelompok itu adik pilih sendiri kelompoknya atau ibunya
yang membagi kelompoknya?

S : pilih sendiri

P : selama diskusi kelompok, adik suka memberi pendapat, atau bertanya?

S : nanya kadang kadang aja, kalau mengelaurkan pendapat rasanya


jarang

P : kalau temannya dalam satu kelompok juga sama kayak gitu?

S : enggalah, pasti ada satu yang menjawab kalau ada yang tanya

P : kalau yang diam aja ada kira kira?

S : engga kak, tapi kalau kelompok lain ada yang minjem jawaban trus di
salin

P : ibunya tahu ada temannya yang seperti itu?

S : tau kak, tapi di biarin aja sama ibunya

P : kalau temannya yang lain ada yang membentuk kelompok tapi ga


diskusi sama sekali?

S : ada palingan, soalnya kalo yang ga diskusi di kelompoknya


ngedatengan dah nanti kelompok lain nyalin jawaban

P : selama mengerjakan soal, pernah nanya ke ibunya kalau ada soal yang
tidak bisa dikerjakan?

S : kalau saya engga kak, saya nungguteman aja. Kalau teman yanglain ada
yang nanya nanya langsung ke ibunya

P : kok adik ga pernah nanya ke ibunya?

399
S : kan uda temennya yang tanya kak, ngapain lagi saya tanya

P : gimana tanggapan gurunya kalau ada yang bertanya?

S : di jawab pastinya kak

P : ibunya suka ngasi soal yang susah ga?

S : engga sihkak, soalnya gitu gitu aja, Cuma kitanya yang ga bisa jawab
kadang

P : kenapa bisa begitu?

S : mungkin ga terlalu mengerti sama materinya

P : pernah disusruh maju ke depan sama ibunya?

S : pernah

P : ibunya biasa nunjuk temannya buat majunke depan atau kalian angkat
tangan baru ditunjuk?

S : kadang yang angkat tangan yang langsung disuruh maju, kalau misalnya
yang angkat tangan itu itu, baru ibunya nunjuk yang lain buat maju

P : pas adik maju, ada rasa malu ga?

S : ada, malu kalau jawabnnya salah

P : kenapa malu?

S : malu kak, berdiri di depan orang banyak terus salah ternayata yang di
buat. Kan malu ya

P : temannya ngapain biasanya kalau ada yang maju?

S : ngeliatin gimana caranya ngerjain, terus salin kalouda di bilang benar


sama ibunya

P :pernah ngerasa bosan dengan pelajaran kimia?

S : biasa aja kak

P : kalau sama pertanyaan ibunya?

S : kalau banyak yang ga bisa dijawab soalnya, males dah ngerjainnya.


Tapi kau uda bisa ngerjain,engga dah bosan

400
P : oke deh, segitu aja dulu. Makasi ya

S : oke kak

Lampiran 51

TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D49 /WAN/AB/G4/ 07-03 -2017


Ruang Kelas : X MIPA

P : siang dik

401
S : iya

P : lagi sibuk ga?

S : engga kak

P : kakak mau tanya tanya sedikit ya. Yang ngajarkimia di kelas siapa
dik?

S : bu sutariani kak

P : sering ga ibunya di kelas memberi pertanyaan atau soal?

S : setiap pertemuan kak, habis menjelaskan di aksi dah soal

P : susah susah ga soal ibunya?

S : ya seputaran materi aja soalnya. Kalau ngerti materinya pasti bisa dah
jawab soalnya kak

P : pas ibunya ngasi soal, adik atau teman teman yang lain ada yangribut
atau protes gitu dikasi soal?

S : engga, dikasi soal ya langsung aja dikerjakan

P : soal yang dikasi ibunya, biasanya soal yang dibuku atau soalnya ditulis
di papan sama ibunya?

S : kadang dkasi soal ditulis di papan, tapi lebih sering mengrjakan soal
yang ada di diktat kak

P : kalian di bagikan diktat sama ibunya?

S : kita disuruh fotokopisendiri

P : bagaimana cara adik mengerjakan soal? Kerjakan sendiri atau sama


teman?

S : sama teman sebangku aja seringnya

P : pernah kerja kelompok?

S : pernah, kalau disuruh sama ibunya bentuik kelompok, kita bentuk


kelompok

P : pas kerja kelompok itu, adik lebih sering bertanya atau menjawab?

S : lebih sering mendengarkan

402
P : jarang bertanya ya?

S : jarang kak, Cuma ngeliatin aja gimana caranya jawab trus dengerin dan
salin deh

P : kalau teman yang lain, kira kiradiskusi ga semuanya?

S : seharusnya sih diskusi kak, tapi paling ad aja yangngobrol- ngbrol gitu

P : gimana respon ibunya kalau ada yang ngbrol ngobrol gitu?

S : di dekatin sama ibunya, berhenti dah mereka ngobrol

P : pernah bertanya balik ke gurunya? Misalnya ada pertanyaan yang tidak


kamu pahami?

S : pernah, tapi ga sering. Lebih sering temannya yang tanya, saya dengerin
aja penjelasan ibunya

P : pernah ditunjuk maju untuk jawab soal?

S : pernah

P : itu ditunjukny karena angkat tangan atau gimana?

S : angkat tanagn kak

P : ibunya pernah nunjuk temannya yang tidak angkat tanagn?

S : pernah, kalau yang angkat tangan itu itu aja, pasti dah ibunya nunjuk
yang ain

P : biasanya yang kayak gimana yang ditunjuksama ibunya?

S : acak kak, ga tentu, yang mana je mau ibunya nunjuk, ya itu yang
ditunjuk

P : pernah bosan sama pertanyaan yang diberi ibunya?

S : kadang kadang. Apalagi kalau uda mau jam istirahat

P : kenapa gitu?

S : lapar kak, lelah dari jam pertama, kan uda dapat matematika trus dapat
kimia fokusnya uda hilang kak

P : ibunya tahu?

403
S : tahu kak

P : terus ibunya gimana?

S : keliling dah ibunya, ditanyain susahnya dimana trus dijelasin sama


ibunya. Kadang diajak ngobrol sebentar sama ibunya

P : ngobrol apa?

S : ada aja yang ditanyain kak

P : walaupun bosan tetap tapi dikerjain soalnya?

S : etap kak

Lampiran 52
TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D21/WAN/AB/G1/17-04-2017
Obyek Penelitian : Guru 1

P : kita nulai dengan pertanyaan pertama ya bu, ibu sudah berapa lama
menjadi guru bu?

G : menjadi guru di SMA 1 disniu?

404
P : iya

G : dari tahun 1993, berarti sudah 24 tahun ya kira kira

P : bosan tidak bu menjadi seorang guru?

G : ya yang namanya kewajiban ya, harus tetapdilaksannakn. Istilahnya kan


guru ini payuk jakannya ibu,jadi ya harus tetap dijalani

P : biasanya kalau mengajar di kelas, ibu selalu membeikan pertanyaan atau


soal kepada siswa?

G : iya, soal itu untuk membantu meeka lebih memahami materi yang
diajarkan. Melatih mereka juga untuk emecahkan suatu persoalan

P : Sampai pada level kognitif pertanyaan berapa ibu memberi soal kepada
siswa?

G : biasanya sampai di menganalisis. Kalau menganalisis itu C berapa ya, C4


atau C5 ya?

P : C4 bu

G : iya sampai di C4 saja. Melihat juga kemampuan dari siswa nya karena
tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama. Kita memberi soal
analisis pun belum tentu mereka semua bisa mengerjakan

P : Apakah semua kelas yang ibu ajar, memberikan respon yang sama
terhadap pertanyaan yang ibu beri?

G : tidak. Ada kelas yang lebih lambat dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan sehingga bisa berulang ulang menanyakan kepada siswa. Ada
juga kelas yang begitu diberikan pertanyaan langsung menanggapi,
langsung menjawab

P : kelas berapa yang memberikan tanggapan lebih lama?

G : MIPA 9 yang lebih lambat, MIPA 6 yang responnya lebih aktif

P : bagaimana respon siswa ketika ibu memberikan soal tersebut?

G : sejauh ini setiap ibu memberikan soal respon mereka biasa saja, tidak
pernah teriak atau riuh riuh begitu ya hahaha..tapi ya begitulah merka,
di beri soal bukannya di baca tapi malah main HP, malah ngobrol sama
temannya

405
P : oh ada ya siswa yang seperti itu?

G : ada, setiap kelas ada saja siswa yang seperti itu

P : apa yang ibu lakukan kalau ada siswa di kelasnya yang seperti itu?

G : kita tembak dia, ya dengan bertanya apa yang tadi ibu bilang, apa yang
tadi ibu suruh. Atau kita suruh simpan dulu HP nya, kerjakan soalnya.
Tapi kadang siwa itu bandel. Sudah dilarang menegluarkan HP tapi masih
saja dikeluarkan. Kalau ada yang seperti itu ya kita ambil saja HP nya.

P : bagaimana reaksi siswa setelah itu bu?

G : ya sudah tidak mengibrol lagi. Tapi tetap harus kita lirik lirik seikit
hahaha...karena kalau tidak diawasi ya pasti kembali mengobrol lagi

P : pernahkah siswa tidak merespon ketika ibu memberikan pertanyaan?

G : pernah, pasti pernah. Pas kita memberikan pertanyaan, mereka melihat ke


depan tapi tidak ada yang bisa menjawab. Kadang mereka membuka
buka buku tapi tidak bisa juga menjawab

P : kalau seperti itu, tindakan ibu apa?

G : tuntun dia, rangkul mereka, bantu mereka menemukan jawabannya

P : pertanyaan atau soal yang ibu berikan, ibu ambil dari buku atau ibu
buatkan pertanyaan sendiri?

G : kita ambil dari buku. Jadi kita catat soalnya di epan, atau kita omongkan
soalnya biar mereka yang mencatat

P : ada siswa yang tidak mencatat soal biasanya bu?

G : ada saja, ya itu tadi merka yang tidak memperhatikan, yang mengobrol
yang bermain HP biasanya tidak mencatat soal

P : apa yang ibu lakukan dengan sisw seperti itu?

G : setiap selesai memberikan soal, kita hampiri dia, kita keliling melihat
bagaimana siswa mengerjakan soal. Otomatis kalau kita mendatangi dia,
pasti dia cepat cepat mencatat soalnya. Jadi mau tidak mau mereka
pasti mencata soal

P : dalam menjawab pertanyaan atau soal yang ibu berikan, apakah siswa
membaca bukunya atau gimana bu?

406
G : pasti mereka membaca bukunya, kalau tidak dari mana mereka
mendapatkan jawaban ya. Tapi selain membaca buku mereka juga
menggunakan internet. Kalau mereka mau menggunkan internet mereka
ijin dulu boleh tidak membuka laptop atau manggunakan HP

P : ketika ibu memberikan pertanyaan, apakah ada siswa yang pernah


menyela, misalnya pertanyaannya kurang jelas, jadi pas ibu berbicara
siswa langsung mennanyakan?

G : biasanya sisw mennungggu samapi selesai ibu memberi soalnya. Mereka


baca lagi soal itu, kalau ada yang kurang jelas barulah mereka tanyakan
kembali

P : bagaimana cara siswa mengerjakan soal atau pertanyaan yang ibu


berikan? Apakah dengan berdiskusi atau mengerjakan sendiri?

G : umumnya mereka berdiskusi dengan teman sebangkunya, tapi lama


kelamaan mereka membentuk kelompok untuk bediskusi.

P : ada kira kira siswa yang tidak mengerjakan soal bu?

G : ada, ada yang bengong saja atau pura pura dia mengerjakan

P : kalau siswa seeprti itu, tindakan ibu apa?

G : biarkan saja dia begitu. Kan ada waktu pengerjaan soal, kalu sudah habis
waktunya ibu minta mereka maju untuk mengerjakan soal. Pas itulah
siswa yang tidak mengerjakan soal sibuk meminjam jawaban teman.
Pindah tem\pat duduklah mereka biasanya

P : siswa ribut tidak ketika mengerjakan soal?

G : karena mereka berdiskusi tentu saja kondisi kelasnya jadi rame, namun
terkontrol artinya tidak amburadul kondisi kelasnya.

P : pernah ibu memperhatikan siswnya selama berdiskusi

G : ya tentu saja

P : dalam kelompokdiskusi itu apakah ada siswa yang aktif memberikan


pendapat dalam artian aktif mengerjakan soal, aktif bertanya?

G : ada, pasti ada. Karena kelompok itukan merka yang membentu jadi
otomatis mereka akan mencari teman yang bisa mnegrejakan dan bisa
ditanyakan. Jadi tentu saja dalam kelompok tersebut ada siswa yang bisa

407
mnegrjakan, ada siswa yang bertanya. Kalau tidak ada yang bisa
mnegerjakan, merka pasti bertanya dengan teman dari kelompok lain
ataukah bertanya dengan ibu

P : apakah ada siswa dalam kelompok tersebut yang menyalin jawaabn


temannya/

G : ada, kelompok tersebut kan berkembang ya, jadi misalnya pertama baru
ada 3 orang nantinya bisa jadi 6vorang kelompok itu. Nah yang
tambahan tambahan yang datang inilah yang kadang datang hanya
untuk menyalin jwaban saja

P : kalau ada siswa seperti itu, ibu bagaimana?

G : dibiarkan saja setidaknya mereka ada keinginan untuk membuat


meskipun meyalin jawaban teman daripada mereka tidak emebuat sama
sekali ya

P : pernahkah ada siswa yang bertanya langsung kepada ibu kalau ada yang
tidak mereka pahami?

G : ada, kadang mereka maju ke depan bertanya, terkadang pas ibu keliling
mereka panggil supaya ibu menghampiri mereka

P : Apakah ibu menunjuk siswa untuk maju ke depan menjawab pertanyaa?

G : menunjuk mereka yang mengangkat tangan. Tapi terkadang juga mereka


yang mengobrol dan main main itu kita tunjuk untuk memberikan efek
jera ya kepada mereka

P : adakah siswa yang salah menjawab ketika maju ke depan?

G : ada, kalau jawbannya saah kita perbaiki bersama bagian mananya yang
salah. Sebisa mungkin tunutn dia di edpan untuk memperbaiki soal. Biar
tidak kapok ya untuk maju lagi nanti

P : Apakah siswa antusias dengan pertanyaan maupun soal yang ibu berikan?

G : terkadang antusian terkadang tidak. Mungkin tergantu dengan soalnya.


Kalau soalnya mudah bagi merka, banyak siswanya yang mengangkat
tangan menjawab. Kalau soalnya susah untuk mereka jawab,biasanya
sedikit yang mengangkat tangan

P : pernahkah ketika ibu memberi soal tidak ada siswa yang mengangkat
tangan untuk menjawab?

408
G : pernah

P : apa yang ibu lakukan dalam situasi seperti itu?

G : kita bahas bersama. Jadi awalnya ibu yang buat dulu smbil kita
melontarkan pertanyaan balik ke mereka. Kita tuntun mereka mngerjakan
soal itu sehingga mereka bisa melanjutkan mengerjakannya

P : apakah ada siswa yang bosan ketika ibu memberikan pertanyaan?

G : ada, pasti ada siswa yang bosan ketika disuruh mengerjakan soal. Entah
itu karena mereka tidak bisa mnegrjakan atau karena mereka malas

Lampiran 53
TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D48/WAN/AB/G1/19-04-2017
Obyek Penelitian : Guru 1

P : berdasarkan observasi yang sudah saya lakukan, saya melihat ibu lebih
cenderung mengajukan pertanyaan pada level C1. Apakah ada tujuan
tertentu mengapa ibu lebih sering mengajukan pertanyaan pada level C1?

G : pemberian pertanyaan pada level C1 itu kan tujuannya untuk


mengingatkan siswa kembali terhadap materi yang sudah lewat. Nah
kebetulan materi sebelumnya masih berkaitan dengan materi yang

409
diajarkan sekarang. Jadi untuk membantu siswa agar tidak lupa ya. Apa
ya namanya itu, mmm ya apersepsi. Jadi disini ibu memberi apersepsi
kepada siswa dengan memberikan pertanyaan yang masih berkaitan
dengan materi yang kita ajarkan. Disamping itu pemebrian pertanyaan
pada level C1 disini juga bisa digunakan untuk memancing siswa
membaca buku. Jadi mereka ketika diberi pertanyaan pada level C1
otomatis mereka akan mencari jawaban di buku jadi secara tidak
langsung mereka akan membacabuku yang mereka bawa.

P : bagaimana respon siswanya ketika ibu memberikan pertanyaan pada


level C1 tersebut?

G : lebih cepat menjawab biasanya, kalau untuk yang kelas MIPA 6 ya.
Biasanya pertanyaan yang berupa ingatan itu kan materi yang sudah
diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Jadi otomatis mereka masih
meningatnya karena belum lewat sampai satu minggu ya.

P : pertanyaan pada level C1 yang ibu berikan, apakah sudah ibu persiapkan
sebelumnya atau spontan ibu berikan kepada siswa?

G : beberapa ada yang spontan ibu berikan sesuai dengan kondisi kelas,
beberapa sudah dipersiapkan. Kalau untuk apersepsi, pertanyaannya
sudah disiapkan sebelumnya. Jadi sebelum mengajarkan pastinya sudah
berpikir mau diberi apa nanti siswanya. Nah disannsa dah langsung
disisapkan pertanyaan apa yang akan diberikan kepada siswa.

P : mengapa ibu sedikit memberi pertanyaan pada level kognitif C4?

G : karena kemampuan siswanya. Biasanya untuk menjawab pertanyaan pada


level kognitif C4 tersebut dibutuhkan waktu yang agak lama karena
mereka harus memilah, harus beroikir dengan lebih cerdas, lebih teliti
kemudian mencari di berbagai sumber ya untuk dapat memecahkan
pertanyaan pada level C4. Kalau pertanyaan C4 terlalu sering diberikan
di kelas waktunya banyak terbuang materinya nanti banyak yang tidak
selesai diajarkan.jadi untuk pertanyaan analisis jarang ibu beri dan
biasanya ibu berikan pertanyaan C4 dan ibu pakai sebagai tugas rumah.
Mereka bisa mengerjakan berkelompok di rumah. Kalau nanti ada yang
tidak dipahami atau mereka tidak bisa jawab, boleh bertanya dengan
guru.

P : berdasarkan observasi pada setiap pertemuan, level kognitif pertanyaan


yang ibu berikan antara pertemuan satu dengan yang lainnya berbeda.
Apa ada alasan yang mendasari bu?

410
G : pemberian level level pertanyaan itu disesuaikan dengan materi yang
diajarkan pada saat itu. Kalau materi pas itu bisa dimasukkan pertanyaan
level C1 dan C2, diberikan siswanya pertanyaan level C1 dan C2. Kalau
misalnya materinya cocok untuk pertanyaan yang C3, ya diberikan ke
siswa pertanyaan C3. Jjadi tergantung dengan materi yang disampaikan
saat itu

P : berdasarkan observasi, apa tujuan ibu memberikan soal ulangan dengan


paket yang bervariasi?

G : supaya mereka tidak bisa kerja sama. Jadi dengan memberikan soal
dengan paket yang banyak antara siswa yang didepan dengan siswa yang
dibelakang dan siswa yang disamping soalnya tidak sama, jadi tidak
mungkin mereka bisa bekerja sama ya.

Lampiran 54
TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D50/WAN/AB/G4/19-04-2017
Obyek Penelitian : Guru 4

P : ibu kan sering memberi pertanyaan atau soal di kelas ya bu? Soal yang
ibu beri biasanya mencapai level yang mana bu?

G : biasanya samapai pada level menganalsis

P : berarti samapi level C4 ya bu. Kenapa tidak ibu berikan pertanyaan pada
level C5 dan C6?

411
G : begini ya, soal soal maupun pertanyaan yang kita berikan dikelas itu
kan nanti akan dijawab oleh siswa, jadi sejauh mana kemampuan siswa
kita, pertanyaan kita menyesuaikan dengan kemampuan siswa

P : berarti menurut ibu, kemampuan siswa tidak sampai pada level


pertanyaan yang lebih tinggi ya bu?

G : oh iya, pertanyaan menganalsisis pun terkadang mereka masih


kebingungan menjawabnya

P : apakah setiap kelas ibu berikan level pertanyaan yang sama?

G : iya, setiap kelas pertanyaannya sama. Yang mebedakan nanti kemampuan


mereka menjawab saja. Ada kelas yang langsung bisa mnjawab tapi ada
kelasyang harus kita tuntun untuk menjawab soalnya

P : bagaimana respon siswa ketika ibu membrikan soal kepada siswa?

G : siswa mengerjakan setiap soal yang diberikan

P : apakah ad siswa yang pernah menunjukkan ketidaksukaannya seperti


mengelh atau berteriak ataukah ribut ketika ibu memberi soal?

G : biasanya tidak. Biasanya setiap anak anak di berisoal, merrka akan


langsung mencatat soal tersebut dan langsung mengerjakannya

P : apakah siswa yang ibu ajar mencatat semua pertanyaan yang ibu berikan?

G : tergantung pertanyaannya. Kalau sudah ada di buku didiktatnya tidak lagi


mereka tulis. Tapi kalau tidak ada soalnya di buku ya mereka harus tulis

P : apakah ada siswa yang tidak mencatat soal yang ibu berikan?

G : tidak, karena ibu cek siapa yang buat siapa yang tidak

P : bagaimana cara siswa menjawba soal yang ibu berikan? Apakah dengan
diskusi atau dikerjakan dengan mandiri?

G : mereka biasanya berdiskusi, ada yang membentuk kelompok ada juga


yang berdiskusi dengan teman yang dekat dengannya

P : diantara siswa itu apakah ada yang mengerjakan soal secara mandiri?

G : ada, tapi tetap kita lihat pekerjaannya apakah benar atau tidak. Kalau ada
yang salah kita beritahukan

412
P : selama mengerjakan soal, apa ada siswa yang bermain main, mengobrol
atau sejenisnya bu?

G : kalau yang bermain main tidak ada. Tapi kalau yang bengong dan tidak
mnegrjakan itu ada. Kalau yang mengobrol juga ada, tapi begitu ibu
dekati pasyti langsung dia mengerjakan

P : kalau untu siswa yang benging seperti itu, apa tindakan ibu?

G : sama juga. kita dekati, tanya sudah sampai mana, biasanya habis ditanya
seprti itu dia langsung pindah tempat dudk mencari temannya yang lain
yang mengerjakan

P : apa suasana ke;asnya robut bu?

G : iya ribut, karena merekaberdiskusi ya. Mereka juga tidak dudk


dibtemaptnya sendiri, kadang kadang ada yang pindah tempat dudki
lihat bagaimana cara temannya mengerjakan terus kembali lagi ke
btempat duduknya snediri mengerjakan. Tapi wlaupun ribut susananya
kondusif belajar

P : apakah ibu suka menunujuk siswa untuk maju ke depan mengerakana


soal?

S : pertama kkan kita tanyakan dulu ke siswa apa ad yang mau maju dengan
sukarela,kalau tidak ada baru kita tunjuk

P : apakah ibu menunjuk siswa tertentu atau sembanrang?

G : sembarang, kadang yang dudk di depan, kadang yang duduk paling


belakang, kadang yang suka ngbrol dikelas ibu tunjuk

P : berarti di kelas ada juga siswa yang suak mengobrol?

G : pasti ada, untuk mengembalikan perhatian merka supaya nerhenti


mengobrol itulah kita tunjuk dia. Jadikan bingung tu dia berhenti dah dia
mnegobrol

P : apakh siswa bersangkutan mau tetap maju ke depan bu?

G : mau tidak mau, kita paksa saja supaya mau maju ke depan, kalu dia tidak
bisa mngerjakan di depan, kita tunutn dia supaya bisa mnhgerjakan di
depan

413
P : kalau siswa lainnya apa yang dilakukan bu ketika temannya da yang
maju?

G : memperhatikan siswanya atau melanjutkan mengrjakan soal yanglain

P : apakah ada siswa yang menyella ibu ketika ibu sedangn menyampaikan
sebuah pertanyaan?

G : kalau menyela di tengah - tengah tidak ada. Paling begitu selesai bertanya
ad yang tidak mereka pahami barulah merka bertanya

P : apakah semua sisa mengerjakan soal yang ibu berikan?

G : iya walaupun hanya menyalin jawaban teman tapi tetap kan namanya
mengerjakan.

P : siswa yangtidak paham cara mengerjakan soal apakah akan langsung


bertanya ke ibu attau tidak?

G : tergantung siswanya,kdang ada beberapa siswa yang kalau ntidak


mengerti mereka akan langsung bertanya ke ibu tapi ada juga siswa yang
memilih bertanya ke temannya. Itu boleh boleh saja

P : Apakah ada kejadian dimana tidak ada siswa yang bia mngerjakan soal
yang ibu berikan?

G : biasanya ada saja yang bia mngerjakan walaupun Cuma setengah. Nanti
bagian yang tidak bisa dikerjakan kita bahas bersama di depan

P : pernahkah ketika ibu menyampaikan pertanyaan ternyata tidak ada siswa


yang menanggapi?

G : pernah, pernah dibebrapa kelas. Tidak semua kelas ya. Misalnya di kelas
MIPA 5. Respon siswanya sedikit sekali. Terkadang satu pertanyaan bisa
ibu ulang sampai tiga kali supaya mereka mau lah menjawab pertanyaan
itu. Terkadang juga peru dituntun biar menemukan jawabannya.
Istilahnya siswanya dipancing dulu biar mau mereka menjawab

P : jadi setiap kelas itu beda beda ya bu reponnya terhadap pertanyaan


yang ibu beri?

G : iya berbeda. Ada kelas yang siswanya langsung menanggapi begitu diberi
soal, tapi ada juga kelas yang adem ayem. Jadi setiap diberi pertanyaan
mereka diam tidak menjawab, begitu dipaksa untuk menjawab, barulah

414
mereka mau menjawab. Kadang menunggunya lama sekali sampai
mereka mau menjawab soal tersebut

P : apakah pernah terlihat ada siswa yang bosan selama ibu meberikan
pertanyaan?

G : mungkin ada ya bebrpa yang bosan. Tapi rasa takut saam malu terhadap
guru sepertunya lebih besar daripada rasa bosan, jadi walaupun bosan
mereeka tetap mengerjakan soalyang diberikan

Lampiran 55
TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D52/WAN/AB/G3/20-04-2017
Obyek Penelitian : Guru 3

P : berapa tahun bapak sudah mengajr pak?

G : mengajar dimana? Disini, sekitar 24 tahuna kalau tidak salah

415
P : selama mengajar apakah bapak sering memberikan pertanyaan atau
soal kepada siswa?

G : sering, setiap mengajar selau mebrikan pertanyaan. Supaya lebih


meresapi lagi materi yang sudah diajarkan

P : pertanyaan yang bapak beri sampai pada level kognitif mana?

G : samapai di level yang menganalisis. Sebab siswa pada level


menganalisis saja sudah sulit untuk menrjakan, apalagi kalu kita
tingkatkanke level yang lebihb tinggi

P : apakah setiap kelas yang bapak ajar memiliki respon yang sama
terhadap soal atau pertanyaan yang bapak berikan?

G : tidak terlalu berbeda jauh. Yang membedakan hanya kecepatan mereka


dan kemampuan mereka dalam mengerjakan soal. Ada kelas yang
lebih cepat bisa mnegrjakan soalnya, dan ada yang lebih lambat dan
perlu tuntunan yang lebih banyak dalam mengerjakan soal.

P : bagaimana respon siswa ketika bapak memberikan soal soal


tersebut?

G : respon disini maksudny mereka mengrejakan atau tidak? Ya mereka


mengerjakan soal itu. Ada yang mengerjakan dengan diskusi dengan
teman disampingnya atau di belakangnya, ada yang mengerjakan
sendiri melihat di buku contoh contoh yang sudah ada

P : apa ada siswa yang suka protes pas bapak memberikan soal atau
pertanyaan?

G : tidak, mereka sigap, begitu di beri soal, langsung dicatat soalnya dan
langsung mengerjakan

P : selama mengerjakan soal, apa siswa dikelas ribut?

G : tentu saja ribut. Kelas ribut tandanya mereka berdiskusi mengerjakan


soal tersebut, walaupun ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan

P : kalau untuk siswa yang tidak mengerjakan, apa yang bapak lakukan?

G : dekati dia, otomatis kalau dia didekati dia akan mengrejakan.


Istilahnya mereka masih memiliki rasa malu dengan guru, sehingga
begitu di dekati oleh guru mreka akan mulai mengerjakan

416
P : soal yang bapak beri ke siswanya, biasanya bapak ambil dari buku
atau abapak menyiapkan soal tersendiri?

G : nah, di kimia ada MGMP nya. Di MGMP itu ada diktat yang kalau
dulu ya waktu guru masih menyediakan buku ke siswa, kita berikan
diktat itu kepada siswa. Nah sekarang karena kita sebgai guru sudah
tidak boleh lagi menyediakan buku untuk siswa, jadi saya buat isi
diktat tersebut dalam bentuk power point, jadi itu yang saya gunakan.
Disamping tentunya ada buku yang lainnya untuk tambahan soalnya.
Tapi dominan soal itu saya pakai yang ada di diktat

P : selama siswa mengerjakan soal, apa ada siswa yang menyalin


pekerjaan teman lainnya?

G : pasti ada, tapi ya kalau mereka seperti itu siapa yang rugi? Kan
mereka yang rugi, mereka jadinya tidak memahami materi yang telah
mereka terima. Percuma saja jadinya mereka mendengarkan bapak
berbicara menjelaskan tapi mereka tidak mengaplikasikan pemahaman
yang mereka terima terhadap materi tersebut

P : bapak pernah menunjuk siswa maju untuk mengerjakan soal?

G : pernah, mereka yang mau angkat tangan saja. Adi tidak perlu kita
bersusah susah. Siapa yang mengangkat tangan berarti itu yang
mendapatkan nilai tambah. Nah mereka yangtidak mengangkat tangan
yabtidak mndapatkan nilai tambah

P : tidak apa apa ya pak seperti itu? Artinya apa siswa tidak protes
bapak seperti itu?

G : mengapa harus protes?..nah, kita sebgai guru tentunya menginginkan


nilai siswa supaya bagus ya, tapi sekarangkembali lagi ke siswanya,
seberpa besar usaha mereka untuk bisa mendapatkan nilai yang bagus.
Disini juga bvapak melatih keberanian siswa utnuk tampil di muka
umum. Jadi dengan memberikan bonus nilai tambahan, bapak
mengharapkan siswa tersebut mau lebih berani, lebih percaya diri
untuk maju ke depan

P : apa ada siswa yang ketika disuruh maju ke depan membuat jawaban
yang salah?

G : ada, kalau ada yang salah kita perbaiki sama sama. Jadi walaupun
jawaban salah itu tidak masalah asalkan mau maju ke depan sja itu
sudah bagus

417
P :Apa ada siswa yang pernah bosan ketika bapak selalu memberi soal?

G : pasti saja ada, tapi ingat selalu kewajiban sebagai seorang siswa
adalah untuk belajar. Walaupun bosan mereka tetap harus
mengerjakan soal yang sudah diberikan

Lampiran 55
TRANSKRIP WAWANCARA

KODE : D52/WAN/AB/G2/20-04-2017
Obyek Penelitian : Guru 2

P : seringkah ibu memberikan pertanyaan di kelas?

G : sering, setiap habis materi kita berikan pertanyan. Terkadang di sela


sela mengajar pun kita berikan mereka pertanyaan.

P : sampai pda level berapa ibu memberikan pertanyaan kepada siswa?

418
G : sampai C4. Itu sudah lumayan sulit untuk siswa. Banyak siswa yang
tidak mampu menjawab pertanyaan sampai di level tersebut

P : Apakah semua kelas yang ibu ajar, memberikan respon yang sama
terhadap pertanyaan yang ibu beri?

G : hampir sama, bedanya paling hanya di cepat atau lambatnya mereka


menjawab saja

P : kelas berapa yang memberikan tanggapan lebih lama?

G : MIPA 10

P : apakah siswa ribut ketika ibu memberikan mereka soal?

G : tidak, mereka mendengarkan dan mencatat soal yang diberikan

P : soal atau pertanyaan yang ibu berikan ibu ambil dari buku atau ibu yang
membuat sendiri?

G : ibu ambil dari buku. Ibu gunakan diktat. Sekarang guru kan tidak boleh
mnejual buku, jadi ibu berikan softcopy kepada siswa dan biarkan
mereka yang memperbanyak

P : aiapa yang menyusun diktat ini bu?

G : MGMP kimia di tabanan

P : apakah siswa membaca soal atau pertanyaan yang ibu berikan?

G : pastinya dibaca karena mereka kan harus membaca dulu baru bia
mengerjakan

P : bagaimana cara siswa mengerjakan soal yang ibu berikan? Dengan


diskusi atau kerjakan sendiri?

G : merka berdiskusi membentuk kelompok. Karena sebelumnya mereka


sudah membentuk kelompok belajar untuk presentasi . nah ketika
diberikan soal mereka ibu suruh berdiskusi dengan kelompok
belajarnya tersebut

P : selama diskusi berlangsung apakah semua siswa dalam satu kelompok


aktif berdiskusi?

G : sejauh yang ibu lihat, iya mereka diskusi semua

P : adakah siswa yang diam saja ketika diskusi kelompok berlangsung?

419
G : sepertinya tudak ya, karena ketika diskusi berlangsung suasana kelas
rame jadi mereka pasti berdiskudi demuanya

P : Adakah siswa yang pernah menyela ibu ketika ibu sedang menyampaika
pertanyaan?

G : tidak. Mereka mendengarkan dulu apa yang ibu tanyakan kemudian


mereka menari jawabannya. Ketika ada hal yang tidak mereka
pahami,mereka akan bertanya

P : Adakah siswa yang menyalin jawaban teman ketika ibu memberikan


soal?

G : ada, ada yang seperti itu. Jadi ketika ibu menyuruh mengerjakan soal
mereka membentuk kelompok namun tidak mengrejakan apa. Tapi nanti
tiba tiba ibu sudah melihat ada jawaban di huku mereka. Pastilah
mereka meminjam punya teman dan menyalinnya

P : apakah ibu suka meunjuk siswa untuk maju ke depan?

G : iya, biasanya siswa yang ditunjuk itu sisw yang nilainya masih kurang.
Adi supaya ibu tidak emberikan remidi atau perbaikan lagi, ibu panggil
mereka dan ibu suruh menjawab soal ke depan

P : apakah ada siswa yang ketika ibu tunjuk tapi tidak mau maju ke depan?

G : ada

P : apa tindakan ibu terhadap siswa tersebut?

G : dipaksa untuk maju. Jadi kalau itdak mau maju, nilainya tidak
diperbaiki, tetpa nlainya segitu. Mau tidak mau kan mereka maju pada
akhirnya. Nanti didepan kita bimbing dia sampai bisa mengerjakan soal.

P : Apakah ada siswa yang bermain main di kelas ketika mengerjakan


soal?

G : bermain main tidak ada, namun memngobrol ada. Pasti ada siswa
yang sedikit tidaknya bercerita tentang sesuatu selain materi yang harus
di bahas, namun sambil mnegerjakan soal.

P : apakah ada siswa yang bosan ketika ibu memberikan soal

420
G : ada, mereka tidak mau mengerjakan soal yang diberikan. Biasanya
kalau mereka sudah mulai bosan, mereka akan mengobrol dengan
temannya sampai bel berbunyi

P : kalau seperti itu apa tindakan ibu?

G : ibu tegur mereka. Ibu datangi apa alasan merka ribut tapi kalau
misalnyasudah kita tegur, kita datangi mereka masih saja tetap
menobrol ya akhirnya ibu biarkan saja asalkan ributnya mereka tidak
sampai mengganggu teman yang lain

P : berdasarkan observasi, tampak beberapa siswa belum memahami materi


yang diberikan oleh ibu. Apa yang ibu lakukan terhadap siswa tersebut?

G : biasanya kalau mereka tidak paham, mereka akan bertanya langsung ke


ibu ya. Selain itu mereka kan bekerja secara berkelompok, berdiskusi
jadi mereka bisa bertanya dengan temannya kalau ada yang tidak
mereka bisa.

421

Anda mungkin juga menyukai