Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, rumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembelajaran Akidah Akhlak pada materi pokok adab
Islami terhadap tetangga melalui pembelajaran metode jigsaw di kelas IX
E MTs Ma’arif Cikeruh Jatinangor Sumedang?
2. Bagaimana pemahaman siswa pada materi pokok adab Islami terhadap
tetangga pada siklus I dengan menggunakan metode pembelajaran
jigsaw?
3. Bagaimana pemahaman siswa pada materi pokok adab Islami terhadap
tetangga pada siklus II dengan menggunakan metode pembelajaran
jigsaw?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, tujuan yang hendak dicapai
pada penelitian ini, adalah untuk mengetahui:
1. Bagaimana proses pembelajaran Akidah Akhlak pada materi pokok adab
Islami terhadap tetangga melalui pembelajaran metode jigsaw di kelas IX
E MTs Ma’arif Cikeruh Jatinangor Sumedang?
2. Bagaimana pemahaman siswa pada materi pokok adab Islami terhadap
tetangga pada siklus I dengan menggunakan metode pembelajaran
jigsaw?
3. Bagaimana pemahaman siswa pada materi pokok adab Islami terhadap
tetangga pada siklus II dengan menggunakan metode pembelajaran
jigsaw?
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Melalui penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap dunia pendidikan terutama bagi peneliti yang berkenaan
dengan implementasi metode pembelajaran jigsaw.
2. Manfaat Praktis
5
dan David R. Krathwohl yang dikutip oleh Tim pengembang ilmu pendidikan
FIP-UPI menjelaskan tentang tahapan kemampuan kognitif untuk kategori
memahami terdapat tujuh tahapan, yaitu: menginterpretasi-kan, memberi contoh,
meng-klasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, mem-bandingkan, dan
menjelaskan (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007: 118).
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam mengerti akan sesuatu
dengan benar.
Model pembelajaran jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan
oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian
diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di universitas John Hopkins (Arends,
2001: 56). Teknik mengajar model jigsaw dikembangkan oleh Aronson sebagai
metode dari Cooperative Learning. Dalam teknik ini, guru memperhatikan skema
atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema
ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu siswa bekerja sama
dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak
kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan
berkomunikasi. Pembelajaran model jigsaw adalah suatu model pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Dengan
demikian diharapkan seluruh angota akan memiliki pemahaman yang utuh akan
materi yang diajarkan (Arends, 1997: 36).
Model Pembelajaran jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung
jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus
siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya
yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan
harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan
(Lie, A, 1994: 67).
8
Peserta
Guru KBM Metode Jigsaw Pemahaman
Didik
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,
2010: 110). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan hipotesis adalah dugaan sementara dari penelitian yang akan dijadikan
sebagai pijakan pertama dalam penelitian.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan metode
jigsaw dapat meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Akidah
Akhlak materi adab Islami terhadap tetangga.
G. Penelitian Terdahulu
1. “Peningkatan Pemahaman Siswa Materi Gaya Mata Pelajaran IPA
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Di Kelas IV Minu Waru II
Sidoarjo.” Robiatul Adawiyah: Skripsi di Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2018. Penelitian
tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri atas 4 tahapan
pada tiap siklusnya. Tahapan tersebut antara lain perencanaan (planning),
9
Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya 2018. Hasil penelitian ini telah berjalan dengan baik dan
berhasil mengalami peningkatan pemahaman peserta didik melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V-B MINU Kedung Rejo
Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai akhir aktivitas guru siklus I mendapat 63,3
(cukup) dan meningkat pada siklus II menjadi 87,5 (sangat baik). Sedangkan, nilai
akhir aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 67,5
(cukup) menjadi 87,5 (sangat baik) pada sikus II. Hal ini juga dapat dibuktikan
dengan nilai peningkatan pemahaman pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada
pra siklus persentase keberhasilan kelas 45,94% (kurang) dan rata-rata 65,8
(cukup), siklus I diperoleh persentase keberhasilan kelas 67,5% (cukup) dan rata-
rata 70,27 (ukup) dan pada siklus II persentase keberhasilan kelas dan rata-rata
meningkat dengan 86,4% (sangat baik) dan rata-rata 83,3 (sangat baik) dan telah
memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.
H. Jadwal Penelitian
Berikut jadwal penelitian tindakan kelas mengenai penerapan metode jigsaw
untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Akidah
Akhlak materi adab Islami kepada tetangga.
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Waktu
No Kegiatan Oktober November
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Studi Awal (Pendahuluan)
2 Identifikasi Masalah
3 Perumusan Masalah
4 Penyusunan Proposal
5 Seminar Proposal (Telaah Proposal)
6 Penyusunan BAB I
7 Penyusunan BAB II
8 Penyusunan BAB III
9 Penyusunan Instrumen
10 Pelaksanaan Siklus 1
11 Pelaksanaan Siklus 2
12 Pengolahan Data
13 Penyusunan BAB IV
11
14 Penyusunan BAB V
15 Penyusunan Daftar Pustaka
16 Penyusunan Lampiran