2019.
HUKUM DASAR KIMIA, PERSAMAAN REAKSI, KONSEP
MOL, DAN PERHITUNGAN KIMIA.
Hukum perbandingan volume atau dikenal dengan hukum Gay Lussac menyatakan
bahwa:
"Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil
reaksi berbanding sebagai bilangan bulat".
Contoh:
Pembakaran gas etana menurut persamaan reaksi sebagai berikut.
2 C2H6 + 7 O2 → 4 CO2 + 6H2O. Volume gas CO2 yang terbentuk pada pembakaran 3 L
gas
etana adalah…L
Jawab:
Perbandingan volume = perbandingan koefisien.
V CO2 : V C2H6 = 4: 2
V CO2 = 4/2 x V C2H6
= 4/2 x 3L
=6L
Hipotesis Avogadro
Pada hukum perbandingan volume, yang menyatakan bahwa : volume gas yang
bereaksi dan volume gas asil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sam (T,P),
merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana (Hukum Gay Lussac). Penemuan ini
digunakan oleh Amadeo Avogadro untuk mengajukan hipotesisnya yang terkenal dan disebut
hipotesis Avogadro. Menurut Avogadro:
“Gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan
memiliki jumlah molekul yang sama pula”
Ternyata perbandingan volume gas dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien
reaksi gas-gas tersebut. Hal ini berarti bahwa, jika volume salah satu gas diketahui, maka
volume gas yang lain dapat ditentukan dengan cara membandingkan koefisien reaksinya.
Hubungan volume gas, jumlah partikel dan koefisien reaksi dar suatu reksi kimia
dalam fasa gas adalah sebagai berikut.
Volume yang dicari = x volume yang diketahui
Jumlah molekul yang dicari = x jumlah molekul yang diketahui
Contohnya: Pada reaksi pembentukkan uap air.
2 H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (g)
Jika volume gas H2 yang diukur pada suhu 25o C dan tekanan 1 atm adalah 10 liter, maka
volume gas O2 dan H2O pada tekanan dan suhu yang sama dapat ditentukan dengan cara
sebagai berikut :
Volume H2 : Volume O2 = Koefisien H2 : Koefisien O2
Volume O2 = ½ x volume H2
Volume O2 = ½ x 10 L = 5 Liter
Tentukan volume H2O!
Jawab :
Volume H2O = 2/2 x 10 L = 10L
Perhitungan Kimia
Perhitungan kimia adalah aplikasi dari hukum-hukum dasar kimia. Melalui perhitungan
kimia, kita dapat menghitung jumlah zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi.
1. Penentuan volume gas pereaksi dan hasil reaksi
Berdasarkan hukum Gay Lussac dan hipotesis Avogadro, perbandingan volume gas
dalam suatu reaksi sesuai dengan koe_sien reaksi gas-gas tersebut. Hal ini berarti
bahwa, jika volume salah satu gas diketahui, maka volume gas yang lain dapat
ditentukan dengan cara membandingan koe_sien reaksinya. Perhatikan contoh
perhitungan kimia berikut:
Gas metana (CH4) terbakar di udara menurut reaksi:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Jika gas metana terbakar (pada suhu dan tekanan yang sama) sebanyak 1 liter:
1. Berapa liter O2 yang diperlukan?
2. Berapa liter uap air dan gas CO2 yang dihasilkan?
Pembahasan:
Persamaan reaksi kimia pembakaran gas metana:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Volume CH4 = 1 L
Maka:
Volume O2 = 2 x 1 L = 2 L
Volume H2O = 2 x 1 L = 2 L
Volume CO2 = 1 x 1 L = 1 L
Konsep Mol
Satu mol adalah jumlah partikel yang terkandung dalam suatu zat yang jumlahnya sama
dengan partikel yang terdapat dalam 12 gram atom C-12 atau setara dengan 6,02.10-23
partikel. Itu artinya:
1 mol = 6,02.10-23 partikel
Untuk lebih mudahnya, perhatikan contoh soal konsep mol berikut ini:
1 mol besi (Fe) mengandung 6,02.10-23 atom. Berapakah jumlah atom besi yang terdapat
dalam 2 mol besi?
Pembahasan:
Diketahui:
Jumlah atom dalam 1 mol besi = 6,02.10-23 atom.
Ditanya:
Jumlah atom dalam 2 mol besi?
Jawab:
1 mol besi = 6,02.10-23 atom
2 mol besi = 2 x 6,02.10-23 atom = 12,04.10-23 atom.
3. Massa Molar
Massa molar adalah massa 1 mol zat yang berkaitan dengan Ar atau Mr dari suatu zat.
Massa molar untuk partikel yang berupa atom dinyatakan dalam Ar gram/mol.
Sedangkan massa molar untuk partikel yang berupa molekul dinyatakan dalam Mr
gram/mol. Sehingga massa molar dapat dirumuskan sebagai:
4. Persamaan Gas Ideal
Persamaan gas ideal adalah persamaan gas yang kita gunakan untuk mencari volume
gas dalam keadaan tidak setandar. Gas ideal dirumuskan sebagai:
PV = nRT
Keterangan:
P = tekanan gas (atm)
n = jumlah mol gas (mol)
V = volume gas (L)
T = suhu mutlak (K)
R = tetapan gas = 0,082 L.atm/mol.K
Perhatikan contoh persamaan gas ideal berikut:
Berapakah volume 14 gram gas nitrogen pada suhu 270C dan tekanan 2 atm? (Ar N=14)
Pembahasan:
Diketahui:
massa gas nitrogen = 14 gr
jumlah mol = gr/Mr = 14/28 gram/mol = 0,5 mol
T = 27 + 273 = 300K
P = 2 atm
Ditanya: V…?
Jawab:
PV = nRT
V = nRT : P
V = 0,5 mol x 0,082 L.atm/mol.K x 300K : 2 atm
V = 6,15 L
Rumus empiris dan rumus molekul
Rumus empiris adalah rumus perbandingan paling sederhana dari atom-atom penyusun
senyawa. Sedangkan rumus molekul adalah rumus senyawa yang sesuai dengan jumlah
atom-atom penyusun senyawa. Contohnya rumus molekul C6H12O6 mempunyai rumus
empiris CH2O.
Massa dan Kadar unsur dalam senyawa
Massa unsur dalam senyawa dapat kita tentukan dengan rumus:
Sedangkan kadar unsur dalam senyawa dapat kita tentukan dengan rumus:
Menentukan kadar air kristal dalam senyawa
Bagaimana cara menentukan massa air kristal dalam perhitungan kimia? Perhatikan
contoh berikut!
Kristal NaCl.xH2O dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap. Massa kristal kini
menjadi 44,9% dari massa semula. Berapakah nilai x dan rumus kimia kristal? Diketahui
(Ar Na = 23, Cl = 35,5, H = 1, O = 16).
Pembahasan:
Diketahui:
Rumus kimia = NaCl.xH 2O
Massa akhir kristal = 44,9%
Ditanya: Nilai x dan rumus kimia kristal…?
Jawab:
Kita andaikan massa kristal 100 gram. Itu artinya,
Massa kristal = 44,9% x 100 gram = 44,9 gram
Mol kristal = 44,9/58,5 = 0,77 mol
Massa air = (100% – 44,9%) x 100 gram = 55,1 gram
Mol air = 55,1/18 = 3,06 mol
Perbandingan mol NaCl : H2 O = 0,77 : 3,06 = 1 : 4
Jadi, nilai x adalah 4 dan rumus kimia kristal adalah NaCl.4H2O
Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi kimia adalah pernyataan yang ditulis dengan rumus kimia yang
memberikan informasi identitas dan kuantitas zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan
kimia ataupun fisika. Semua zat yang terlibat dalam reaksi yang di mana jumlahnya
berkurang setelah reaksi, disebut pereaksi (reaktan), ditempatkan di sebelah kiri tanda panah
yang mengarah ke kanan. Pada sebelah kanan tanda panah terdapat hasil reaksi (produk),
yakni semua zat yang dihasilkan dari reaksi.
Dalam rumus kimia, terdapat indeks, yaitu angka yang ditulis dalam format subscript
(berukuran kecil dengan posisi agak ke bawah) pada sebelah kanan simbol unsuratau
kelompok atom unsur (gugus), yang menyatakan jumlah atom unsur atau kelompok atom
unsur. Contoh: Br2 menunjukkan terdapat 2 atom Br yang saling berikatan; dan
Fe(NO3)3 menunjukkan terdapat 1 atom Fe, 3 atom N, dan 9 atom O saling berikatan.
Dalam persamaan reaksi, dikenal koefisien reaksi, yaitu bilangan yang berada di sebelah kiri
rumus kimia untuk mengalikan jumlah semua atom dalam rumus kimia tersebut. Contoh:
2SO3 menunjukkan terdapat 2 molekul SO3. Perbandingan koefisien-koefisien reaksi
menunjukkan perbandingan mol zat-zat yang bereaksi dalam reaksi kimia tersebut. Pada
setiap reaktan dan produk perlu dituliskan wujud zatnya, seperti s yaitu padat (solid), l yaitu
cair (liquid), g yaitu gas, atau aq yaitu larutan dengan pelarut air (aqueous) di dalam tanda
kurung di sebelah kanan rumus molekul masing-masing.
Menuliskan Persamaan Reaksi
Penulisan persamaan reaksi dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menuliskan persamaan dalam kata-kata yang terdiri dari nama dan wujud zat dari
semua pereaksi beserta hasil reaksi;
2. Menerjemahkan persamaan kata-kata ke dalam persamaan rumus kimia dari masing-
masing zat berikut keterangan wujudnya; dan
3. Menyetarakan persamaan dengan memberi koefisien yang sesuai.
Contoh:
Aluminium oksida direaksikan dengan larutan asam klorida membentuk larutan aluminium
klorida dan air.
Reaksi kalsium karbonat dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan kalsium klorida,
karbon dioksida, dan air.
3. penyelesaian persamaan dengan menetapkan salah satu koefisien sama dengan 1, misalnya
a, sehingga: a = 1; c = 1; d = 1; e = 1; dan b = 2.
a. larutan kalium hidroksida dengan larutan asam fosfat membentuk larutan kalium fosfat dan
air.
b. aluminium dengan larutan asam nitrat membentuk larutan aluminium nitrat, air, dan gas
nitrogen dioksida.
Jawab: