Dari hasil percobaan Dalton ternyata perbandingan unsur-unsur pada setiap senyawa
didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum Perbandingan
Berganda yang bunyinya:
Apabila dua unsur dapat membentuk dua macam senyawa atau lebih, untuk massa salah
satu unsur yang sama banyaknya maka massa unsur kedua dalam senyawanya berbanding
sebagai bilangan – bilangan bulat dan sederhana.
CONTOH :
Unsur A dapat membentuk 2 oksida. Salah satu oksida mengandung 10 gram oksigen yang
bergabung dengan 1,26 gram A. Oksida kedua mengandung 30 gram oksigen yang bergabung
dengan 2,52 gram A. Tunjukkanlah bahwa kedua oksida besi ini memenuhi Hukum Perbandingan
Berganda.
Jawab :
Pertama-tama kita buat massa unsur oksigen pada oksida pertama dan kedua sama, kemudian
massa unsur A mengikuti:
Dari data percobaan di atas, perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi
adalah berbanding sebagai bilangan bulat. Data percobaan ini sesuai dengan Hukum
perbandingan volume atau yang dikenal sebagai Hukum Gay Lussac. Dari hasil eksperimen
dan pengamatannya disimpulkan bahwa:
volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan
tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana
Dari data di atas jika dikaitkan dengan persamaan reaksinya, diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Reaksi pembentukan uap air
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
Perbandingan volume = 2 : 1 : 2
Perbandingan koefisien = 2 : 1 : 2
2. Reaksi pembentukan gas Amonia
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Perbandingan volume = 1 : 3 : 2
Perbandingan koefisien = 1 : 3 : 2
3. Reaksi pembentukan gas hydrogen klorida
H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)
Perbandingan volume = 1 : 1 : 2
Perbandingan koefisien = 1 : 1 : 2
Kesimpulan tersebut digunakan untuk membuat rumusan penentuan volume gas dalam
suatu reaksi kimia.
jika dimisalkan volume gas A sebanyak x liter, volume gas lain dapat dihitung dengan
rumusan :
Contoh
Diketahui 6L campuran gas metana CH4(g) dan propana C3H8(g) dibakar sempurna dengan 18L
gas oksigen. Jika semua gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan volume CH 4(g)
dan C3H8(g).
Jawab :
5
= 1 × (6 − 𝑥) = (30 − 5𝑥)𝐿
Volume O2(g) total = volume O2(g) dari pembakaran CH4(g) + volume O2(g) dari
pembakaran C3H8(g)
18 = 2x + (30-5x)
18 = 2x + 30 – 5x
18 – 30 = 2x – 5x
-12 = -3x
12
X= 3
X=4
Jadi volume CH4 = 4L dan volume C3H8 = 6L – 4L = 2L
C. HIPOTESIS AVOGADRO
Menurut hipotesis Dalton-Gay-Lussac:
2 volume hidrogen + l volume oksigen → 2 volume uap air
Dari perbandingan tersebut berlaku:
2 atom hidrogen +1 atom oksigen → 2 molekul uap air.
Jadi, untuk menghasilkan 2 molekul uap air diperlukan 1 atom oksigen. Tetapi, untuk
menghasilkan 1 molekul uap air tidak mungkin diperlukan ½ atom oksigen karena sangat
bertentangan dengan teori atom Dalton sebelumnya yang menyatakan bahwa atom tidak
dapat dibagi-bagi sehingga tidak mungkin 1 molekul air dibentuk oleh 1 atom hidrogen dan
½ atom oksigen.
Pada 1811, Fisikawan Italia Amedeo Avogadro berpendapat bahwa unsur-unsur itu tidak
harus merupakan atom-atom bebas, tetapi dapat berupa gabungan dari atom-atom yang
sama membentuk molekul. Berdasarkan Hukum Avogadro, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
Pada temperatur dan tekanan yang sama, semua gas pada volum yang sama
mengandung jumlah molekul yang sama pula.
Hukum Avogadro dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut
Contoh :
Sebanyak 35L gas karbon dioksidasi mengandung 4,5 × 1023 molekul. Pada suhu dan tekanan
yang sama, tentukan :
a. Jumlah molekul 7 L gas hydrogen, dan
b. Volume gas ammonia yang mengandung 9 × 1023 molekul.
Jawab :
9 ×1023
= 4,5 ×1023 × 35 L = 70 L
Sumber:
Petrucci, R. H., dkk. (2017). General Chemistry Principles and Modern Applications eleventh edition.
Canada: Pearson.