Anda di halaman 1dari 17

HUKUM GAY – LUSSAC

DAN HIPOTESIS
AVOGADRO
OLEH : MGMP KIMIA
SMA SWASTA METHODIST -2 MEDAN
1.Hukum Gay - Lussac
Hendry Cavendish ( 1731 – 1810 ) seorang ahli kimia berkebangsaan
Inggris, menemukan fakta bahwa perbandingan volume hydrogen dan
volum oksigen dalam membentuk air adalah 2 : 1, dengan syarat kedua gas
itu diukur pada suhu ( T ) dan tekanan ( P ) yang sama .
Pada tahun 1809, Joseph Louis Gay – Lussac ( 1778 – 1850 ) asal Prancis
tertarik pada penemuan tersebut , kemudian melakukan percobaan.
HUKUM GAY-LUSSAC
Gay-Lussac melakukan beberapa percobaan terhadap berbagai reaksi pada suhu
dan tekanan yang sama.
Hasil percobaannya adalah :
◦ 2 volume gas hidrogen + 1 volume gas O2 menghasilkan 2 volume uap air. Jadi
Perbandingan volume H2 : O2 : H2O = 2 :1: 2
◦ 1 volume gas hidrogen + 1 volume gas klorin menghasilkan 2 volume gas
hidrogen klorida. Jadi Perbandingan volume H2 : Cl2 : HCl = 1 : 1 : 2
◦ 3 volume gas hidrogen + 1 volume gas nitrogen menghasilkan 2 volume gas
ammonia. Jadi perbandingan volume H2 : N2 : NH3 = 3 : 1 : 2
Persamaan reaksi dari percobaan Gay-Lussac
adalah:

2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)

H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)

3H2(g) + N2(g) 2NH3(g)


Dari data percobaan tersebut Gay-Lussac menyatakan
bahwa :

“Pada suhu dan tekanan yang sama,


perbandingan volume gas-gas yang bereaksi
dan gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan
bulat dan sederhana “
Hukum tersebut hanya berlaku untuk reaksi – reaksi dalam wujud gas , dan pada
kenyataannya untuk reaksi yang bukan gas massa zat dan volum zat cair tidak
berlaku.
Bila dihubungkan dengan teori atom Dalton terdapat ketidaksesuaian , karena
Dalton mengganggap bahwa atom merupakan partikel terkecil dari suatu zat.Jadi
, bila satuan volum diperkecil didapat

1 volum hydrogen + 1 volum klorin 2 volum hydrogen klorida


Jika dianggap bahwa gas – gas dalam keadaan sebagai atom , maka
1 atom hydrogen + 1 atom klorin 2 atom hydrogen klorida
Bila konsep ini diterapkan pada gas hydrogen dan oksigen , maka di dapat
1 atom hydrogen + atom oksigen 1 atom air
Konsep setengah atom bertentangan dengan teori
atom Dalton, sebab tidak ada atom yang hanya
separo . Untuk menghindari hal tersebut Amadeo
Avogadro mengusulkan hipotesis yang dikenal
sebagai Hipotesis Avogadro
2.HIPOTESIS AVOGADRO
Pada tahun 1811 , Amedeo Avogadro ( 1776 – 1856 ) dari
Italia ,mengemukakan bahwa partikel unsur tidak harus berupa atom yang
berdiri sendiri ,tetapi dapat juga berupa gabungan dari beberapa atom yang
disebut molekul unsur.
Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volum dengan
mengajukan hipotesis yaitu :
“ Pada suhu dan tekanan yang sama , semua gas bervolume sama
mengandung jumlah molekul yang sama pula “
Contoh :
1. Pada suhu dan tekanan tertentu setiap 1 liter gas nitrogen akan tepat habis
beraksi dengan 3 liter gas hydrogen membentuk 2 liter gas ammonia,
tentukan rumus molekul.
Penyelesaian :
Karena gas nitrogen dan hydrogen dianggap sebagai molekul diatomic maka,
persamaan reaksinya :
N2(g) + 3H2(g) 2NxHy
Berdasarkan konsep bahwa pada reaksi setara jumlah atom –atom sebelum
dan sesudah reaksi harus sama,maka
Jumlah atom N sebelum reaksi = jumlah atom N sesudah reaksi
2 = 2x
x = 2/2
x = 1
Jumlah atom H sebelum reaksi = jumlah atom H sesudah reaksi
2 x 3 = 2y
y=6/2
y=3
Maka rumus molekul ammonia adalah NH3
2. Sebanyak 1 liter nitrogen (N2) ( T,P) tepat bereaksi dengan 2 liter oksigen (O2) (T,P) membentuk 1 liter gas X
(T,P)
Tentukan rumus molekul gas X tersebut.
Penyelesaian :
N2(g) + O2(g) N x Oy
1 liter 2 liter
Perbandingan volume sama dengn koefisien reaksi
N2(g) + 2O2(g) NxOy

Jumlah atom N sebelum reaksi = jumlah atom N sesudah reaksi


2 = x
x = 2
Jumlah atom O sebelum reaksi = jumlah atom O sesudah reaksi
2 x 2= y
y=4

Maka rumus molekul adalah N2O4


3.Stoikiometri Reaksi – Reaksi Gas
Hukum Gay – Lussac dan hipotesis Avogadro menjadi dasar bagi
Stokiometri reaksi – reaksi gas. Jika pengukuran dilakukan pada suhu dan
tekanan sama , perbandingan volume gas yang terlibat dalam reaksi sama
dengan koefisien reaksinya.
Oleh karena itu , apabila volume salah satu komponen diketahui , volume
komponen lainnya dapat ditentukan.
Contoh :
1. Menentukan volume gas lain jika volume salah satu gas diketahui
Gas etana ( C2H6 ) terbakar menurut persamaan reaksi berikut :
2C2H6(g) + 7 O2(g) 4CO2(g) + 6H2O(g)
Hitung volume oksigen yang diperlukan untuk membakar 6 liter C2H6
Penyelesaian :
Gunakan perbandingan koefisien untuk menentukan volume gas yang ditanyakan
Volume gas ditanya = x volume gas diketahui
Ingat selalu bahwa zat yang volumenya diketahui , digunakan sebagai
pembanding.
Volume O2 : C2H6 = 7 : 2 ( sama dengan koefisien reaksi )
Diketahui volume C2H6 = 6 liter , maka :
Volume O2 = x 6 liter = 21 liter
Jadi , untuk membakar 6 liter C2H6 (T,P) diperlukan 21 liter O2 (T,P)

Contoh : 2. Menganalisis Susunan Campuran Gas


Metana dan Etana terbakar menurut persamaan reaksi berikut :
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g) ( belum setara )
C2H6(g) + O2(g) CO2(g)+ H2O(g) ( belum setara )
Pada pembakaran sempurna 5 liter campuran CH4 dan C2H6 (T,P)
Dihasilkan 7 liter gas O2 (T,P).Tentukan susunan campuran tersebut.
Penyelesaian :
Persamaan setara reaksi pembakaran CH4 dan C2H6 tersebut adalah sebagai
berikut :

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)


2C2H6(g) +7 O2(g) 4 CO2(g)+6 H2O(g)

Misalnya volume C2H6 = x liter ,berarti volume CH4 = ( 5 – x ) liter


• x liter C2H6 akan menghasilkan CO2 sebanyak = x liter = 2x liter
• (5 – x )liter CH4 akan menghasilkan CO2 sebanyak = x ( 5 – x )
= ( 5 – x ) liter
Oleh karena volume CO2 hasil pembakaran kedua jenis gas itu adalah 7
liter , maka persamaannya :
2x + ( 5 – x ) = 7
x =2
Jadi campuran tersebut terdiri atas 2 liter C2H6 dan 3 liter CH4
SAMPAI
JUMPA PADA
PERTEMUAN
BERIKUTNYA

GOD BLESS
YOU…!!!

Anda mungkin juga menyukai