Anda di halaman 1dari 3

2.

Hukum – hukum dasar kimia beserta contohnya :

1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoiser)

Hukum yang dinyatakan dengan “Pada setiap reaksi kimia, massa zat – zat yang bereaksi adalah
sama dengan massa zat – zat hasil reaksi”. Massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam sistem terutup, massa dari
reaktan harus sama dengan massa produk. Hukum ini digunakan secara luas dalam bidang kimia,
teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida.

Contoh :

No Pereaksi I (H2) Pereaksi II (O2) Hasil Reaksi (H2O)


1 5g 25 g 30 g
2 7g 35 g 42 g
3 9g 45 g 54 g

Berdasarkan hukum kekekalan massa, massa zat yang bereaksi H2 dan O2 sama dengan massa zat
hasil reaksi H2O .

2. Hukum Perbandingan Tetap (Proust)

Hukum yang menyatakan “Suatu senyawa murni selalu terjadi atas unsur – unsur tertentu, yang
bergabung dengan perbandingan tertentu”. Hukum perbandingan tetap tidak selalu berlangsung
untuk semua senyawa. Hukum perbandingan tetap tidak selalu berlangsung untuk semua senyawa.
Hukum Proust juga tidak berlansung untuk senyawa yang berisi komponen isotop berbeda.

Contoh : Pembentukan karbondioksida “CO 2” dari karbon dan oksigen. Massa karbon (C) adalah 12
dan massa oksigen (O) adalah 16. Maka pembentukan karbondioksida adalah sebagai berikut :

No Pereaksi I (C) Pereaksi II (O2) Hasil Reaksi Sisa karbon (C) atau Perbandingan
(CO2) oksigen (O) massa C : O
1 12 g 32 g 44 g 0 3:8
2 14 g 32 g 44 g 2 g (C) 3:8

Pada table tersebut, Karbon dioksida akan selalu terbentuk dari karbon dan oksigen dalam
perbandingan yang sama. Meskipun ada “pereaksi” yang berlebihan, maka akan jadi sisa yang tidak
ikut bereaksi.

3. Hukum Kelipatan Perbandingan (Dalton)

Hukum ini menyatakan “Apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka
perbandingan massa kedua unsur tersebut pada senyawa yang satu merupakan kelipatan dari
perbandingan kedua unsur tersebut pada senyawa yang lain”. Dua unsur dapat membentuk lebih
dari satu macam senyawa. Misalnya unsur karbon dengan oksigen dapat membentuk karbon
monoksida dan karbon dioksida.

Contoh :

Senyawa Pereaksi I (C) Pereaksi II (O2) Massa total Perbandingan


CO2 27,2 g 72,8 g 100 g 1 : 2,67
CO 42,85 57,15 100 g 1: 1,33
Perbandingan massa Oksigen dalam CO dan CO 2 adalah 2:1
4. Hukum Volume Gay Lussac

Hukum yang menyatakan “Volume -volume gas yang ikut serta salam reaksi kimia diukur pada
temperatur dan tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan yang mudah dan bulat”. Jadi,
perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisien gas – gas, maka dapat
dikatakan : “ Perbandingan koefisien reaksi = perbandingan volume gas.

Contoh :
Eksperimen berbagai reaksi senyawa gas yang dilakukan pada suhu di atas 100°C dengan
mereaksikan 2mL gas hydrogen dan 1mL gas oksigen menghasilkan 2mL uap air :

2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (g)

sehingga perbandingan volume gas hydrogen, oksigen, dan uap air adalah 2:1:2

5. Hukum Avogadro

Hukum yang menyatakan “Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama
berbagai macam gas memiliki jumlah molekul yang sama”. Pada temperatur dan tekanan standar
volume suatu gas adalah 22,4 L. Jadi dapat disimpulkan :

Perbandingan jumlah molekul = perbandingan volume gas

Contoh :
Pada tekanan dan suhu yang sama, diketahui sebuah persamaan reaksi :
N2 (g) + 3H2 (g) = 2NH3 (g)
Maka, perbandingan volume gas tersebut
1 : 3 :2
Aplikasi hukum Avogadro dalam kehidupan sehari – hari adalah pernapasan, meniup balon,
mengisi ban dengan udara, memompa sepeda, dsb.

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_kekekalan_massa
https://www.dosenpendidikan.co.id/hukum-proust/
https://blogmipa-kimia.blogspot.com/2017/09/hukum-kelipatan-perbandingan-dalton.html
https://www.wardayacollege.com/belajar-kimia/perhitungan-kimia/hukum-dasar-
kimia/hukum-gay-lussac/
Buku Modul BMP KIMD4110 halaman 4.3 – 4.8

2. Langkah – Langkah dalam penyetaraan reaksi kimia dan contoh :

a. Tuliskan semua zat yang bereaksi di sebelah kiri dan hasil reaksi di sebelah kanan dengan benar.
Gunakan tanda penghubung yang jelas. Persamaan rekasi ditulis menggunakan unsur dan lambang.
b. Mulai menyetarakan koefisien reaksi dengan menuliskan koefisien reaksi untuk senyawa dengan
jumlah atom terbanyak, tetapi bukan hydrogen, oksigen atau poliatomik.
c. Perhatikan unsur yang hanya muncul satu kali disetiap sisi. Rumus mengandung unsur ini pasti
mempunyai koefisien yang sama. Lalu cari unsur lain yang punya nomor atom berbeda. Kemudian
setarakan unsur tersebut.
d. Cek Kembali persamaan reaksi dan memastikan banyaknya atom pada setiap unsur sama untuk
pereaksi dan meruakan perbandingan terkecil koefisien dan bilangan bulat.
Contoh :

Reaksi perkaratan antara (Fe) dengan oksigen (O2).


a. Menulis zat yang bereaksi

Anda mungkin juga menyukai