Anda di halaman 1dari 2

Mohon izin menanggapi,

Berdasarkan Standar Nasional (BSN) persyaratan mikrobiologis untuk daging sapi yang
beredar di Indonsesia adalah TotalPlate Count (TPC) 1x106 cfu/g, bakteri Coliform 1x102
cfu/g dan bakteri E.Coli 1x101 cfu/g (SNI 7388,2009).
Metode Pengujian dengan menggunakan standard plate count untuk daging sapi segar
sebanyak 1 kg antara lain sebagai berikut :
1. Media dan reagen
a. PCA
b. BPW 0,1%
2. Penyiapan contoh
a. Timbang daging sebanyak 25 gram, haluskan, kemudian masukan dalam wadah steril
b. Membuat larutan dengan pengenceran 10-1. Yaitu dengan menambahkan 225 ml
larutan BPW 0,1% steril ke dalam kantong steril yang berisi contoh, dihomogenkan
selama 1-2 menit.
3. Peralatan : Pinset, jarum inokulasi, pembakar bunsen, timbangan, vortex, inkubator,
penangas air, cawan petri, tabung reaksi, pipet volumetrik, botol media, colony counter,
gunting, stomacher, stirer, autoklaf, lemari steril, lemari pendingin, freezer.
4. Cara Pengujian
a. Melakukan pengenceran 10-2 dengan cara memindahkan suspense pengenceran 10-1
tersebut dengan pipet steril ke dalam larutan 9 ml BPW.
b. Membuat pengenceran 10-310-410-5 dan seterusnya sesuai kebutuhan
c. Masukkan sebanyak 1 ml suspense dari setiap pengenceran ke dalam cawan petri
secara duplo
d. Menambahkan 15 ml-20 ml PCA yang sudah didinginkan hingga temperatur 45 °C ±
1 °C pada masing-masing cawan yang sudah berisi suspensi. Supaya larutan
contoh dan media PCA tercampur seluruhnya, lakukan pemutaran cawan ke depan
dan
ke belakang atau membentuk angka delapan dan diamkan sampai menjadi padat.
e. Inkubasikan pada temperatur 34 °C sampai dengan 36 °C selama 24 jam sampai
dengan 48 jam dengan meletakkan cawan pada posisi terbalik.
5. Penghitungan jumlah koloni
- Mengeluarkan biakan cawan petri dari incubator
- Menghitung jumlah koloni dengan colony counter
Untuk melaporkan hasil analis mikrobiologi dengan cara hitung cawan digunakan
standar yang disebut Standar Plat Counts (SPC) sebagai berikut :
a. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah koloni bakteri
antara 25-250 koloni.
b. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan kumpulan koloni besar
dimana jumlah koloninya diragukan dapat dihitung sebagai satu koloni
c. Suatu deretan koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung sebagai satu
koloni.
- Koloni dihitung dengan menggunakan rumus :
1
Koloni ml/gram = jumlah koloni per cawan x
Faktor pengenceran
6. Pelaporan Hasil
a. Bulatkan angka menjadi 2 angka yang sesuai, bila angka ketiga 6 atau di atasnya,
makaangka ketiga menjadi 0 (nol) dan angka kedua naik 1 angka, misalnya 456
menjadi 460 (4,6 x 102).
b. Bila angka ketiga 4 atau dibawahnya, maka angka ketiga menjadi 0 (nol) dan angka
kedua tetap, misalnya 454 menjadi 450 (4,5 x 102).
c. Bila angka ketiga 5, maka angka tersebut dapat dibulatkan menjadi 0 (nol) dan
angka
kedua adalah angka genap, misalnya 445 menjadi 440 (4,4 x 102).
d. Bila angka ketiganya 5, maka angka tersebut dapat dibulatkan menjadi 0 (nol) dan
angka kedua naik 1 angka, misalnya 455 menjadi 460 (4,6 x 102).
Sumber :
Fardiaz, Srikandi. Mikrobiologi Pangan. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
SNI 2897:2008 Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu serta
olahannya.

Terima kasih. Mohon koreksinya.

Anda mungkin juga menyukai